Lili Romli
Abstract
In this era of reform, political parties have internal conflicts. Factors causing the internal conflict, among others, are
caused by coalition and opposition choices. The political parties involved in internal conflicts, some sparked divisions
that led to the birth of new parties and some gave birth to double stewardship. Often organized internal conflicts
of these political parties look very weak cohesiveness in the bodies of political parties. Internal conflicts in political
parties also indicate how minimal institutionalization in the party body is in resolving conflicts to reach consensus.
The tendency of internal conflict is not caused by differences in vision, mission and platform, and ideological party
but by pragmatism on the choice of coalition of political parties in support of the presidential candidate and vice
president and / or government and as well as the interests of power.
Keywords: political party, factionalism, internal party conflicts, political coalition, presidential election
Abstrak
Pada era reformasi ini, partai politik mengalami konflik internal. Faktor yang menyebabkan konflik internal
tersebut, antara lain, disebabkan oleh pilihan koalisi dan oposisi. Kecenderungan yang muncul, partai-partai
politik terlibat dalam konflik internal, sebagian memunculkan perpecahan yang berujung pada lahirnya
partai-partai baru dan sebagian lagi melahirkan kepengurusan ganda. Kerap munculnya konflik internal
partai-partai politik tersebut memperlihatkan betapa lemahnya kohesivitas di tubuh partai-partai politik.
Konflik internal pada partai-partai politik juga menandakan betapa minimnya pelembagaan di tubuh partai
dalam mengatasi konflik untuk menuju konsensus. Kecenderungan konflik internal bukan disebabkan
perbedaan visi-misi, platform dan ideologi partai, tetapi cenderung disebabkan oleh pragmatisme atas
pilihan koalisi partai politik dalam mendukung calon presiden dan wakil presiden dan/atau pemerintahan
serta kepentingan kekuasaan.
Kata Kunci: partai politik, faksionalisme, konflik internal partai, koalisi politik, pemilihan presiden
Lili Romli: Koalisi dan Konflik Internal Partai Politik pada Era Reformasi 95
Nusantara (PKBN) Pimpinan Zarnuba Arifah dalamnya. Sedangkan konflik non-kekerasan
Chafsoh (Yeni Wahid).1 adalah konflik karena perbedaan pendapat dan/
Pasca Pemilihan Presiden (Pilpres) atau gagasan. Dalam alam demokrasi, perbedaan
2014, konflik internal yang bermuara pada pandangan atau pendapat merupakan bagian
terbentuknya kepengurusan ganda muncul dari dinamika demokrasi itu sendiri.
di Partai Golkar dan PPP. Keberadaan Persoalannya adalah bagaimana agar
kepengurusan ganda pada Partai Golkar dan konflik yang terjadi tersebut tidak sampai
PPP, antara lain, disebabkan pengurus kedua menghancurkan sistem kemasyarakatan
partai tersebut berbeda dalam mendukung (disintegrasi sosial) atau merusak kohesivitas
koalisi pemerintahan JK-Jokowi. Konflik di (keutuhan) organisasi. Artinya, konflik
Golkar antara kubu Aburizal Bakri, yang tidak bersifat destruktif, tetapi konstruktif.
tergabung dalam Koalisi Merah Putih (KMP) Ini merupakan tantangan yang harus bisa
versus kubu Agung Laksono, yang mendukung dijawab dan diatasi agar konflik (perbedaan
Koalisi Indonesia Hebat (KIH) pada Pemilihan pendapat) yang terjadi memberikan energi bagi
Presiden 2014. Begitu juga dengan konflik perkembangan dan kemajuan suatu organisasi.
internal di PPP, antara kubu Djan Faridz atau Namun sayangnya, bila kita merujuk pada
Suryadarma Ali yang mendukung KMP versus partai politik di Indonesia untuk melaksanakan
Romahurmuziy yang tergabung dalam KIH. fungsi tersebut terlihat belum maksimal. Alih-
Kecenderungan konflik internal partai- alih partai politik sebagai agent of conflict
partai politik tersebut disebabkan oleh management, gambaran yang kerap muncul:
kepentingan politik elit-elit partai dalam partai-partai politik dilanda konflik internal
memilih koalisi mengusung calon peresiden- sehingga abai melaksanakan fungsinya sebagai
wakil presiden dan/atau bergabung serta tetap penyelesai konflik.2
dengan pemerintah yang berkuasa. Sehubungan Secara sederhana, makna konflik
dengan itu, pertanyaan adalah: mengapa pilihan adalah karena adanya perbedaan-perbedaan
koalisi dalam pemilihan presiden 2014 terjadi kepentingan antara individu yang satu dengan
konflik internal partai? Apa yang menjadi individu yang lain atau kelompok yang
faktor penyebab dari konflik internal partai satu dengan kelompok yang lain. Di antara
tersebut? Ada pun tujuan dari tulisan ini adalah perbedaan kepentingan itu adalah perbedaan
menjelaskan tentang faktor pilihan koalisi dan kepentingan politik, sehingga disebut juga
kepentingan kekuasaan dalam konflik internal sebagai konflik politik. Ada tiga macam
pertai politik di Indonesia era reformasi. konflik politik. Pertama, konflik politik karena
memperebutkan jabatan-jabatan politik atau
TEORI KONFLIK DAN KOALISI kekuasaan. Kedua, konflik politik karena
Konflik merupakan suatu yang inheren kebijakan-kebijakan politik. Ketiga, konflik
dalam setiap masyarakat atau suatu organisasi. politik muncul karena perbedaan pandangan
Tidak ada satu masyarakat atau organisasi pun terhadap lembaga-lembaga politik.
3
yang bisa lepas dari konflik. Konflik yang terjadi Motif seseorang untuk meraih dan
dalam masyarakat tersebut bisa dalam bentuk mempertahankan kekuasaan, menurut
kekerasan maupun non-kekerasan. Konflik penjelasan Maurice Durverger, bisa didasarkan
dalam bentuk kekerasan adalah konflik yang oleh motif ekonomi dan motif altruistik. Duverger
saling melukai atau saling menghancurkan satu mengemukakan bahwa ada dua doktrin terkait
sama lain di antara pihak-pihak yang terlibat di 2 Lihat Lili Romli,”Reformasi Partai Politik dan Sistem
Kepartain di Indonesia”, Jurnal Politica, Vol. 2 No.2.
1
Terkait dengan konflik internal partai yang berujung pada
November 2014.
perpecahan ini, lihat penjelasan Bestian Naingggolan, 3
Lihat Maswadi Rauf, Konsensus dan Konflik Politik:
“Konsentrasi dan Dekonsentrasi Kuasa”, dalam Litbang
Sebuah Penjajagan Teoritis, Jakarta: Direktorat Jenderal
Kompas, Partai Politik Indonesia 1999-2019, Konsentrasi
Pendidikan Tinggi, 2000.
dan Dekonsentrasi Kuasa, Jakarta; Penerbit Kompas, 2016.
Lili Romli: Koalisi dan Konflik Internal Partai Politik pada Era Reformasi 97
terjadi konflik di antara partai-partai politik. KOALISI PEMERINTAHAN ERA
Namun untuk kasus Indonesia, konflik internal REFORMASI
partai politik terjadi justru akibat pilihan koalisi.
Bisa jadi konflik internal tersebut muncul karena Koalisi pemerintahan di Indonesia
pilihan koalisi tersebut bukan didasarkan oleh bukanlah hal baru. Semenjak Indonesia
kesamaan ideologi atau platform partai tetapi merdeka, yang disebutnya era Demokrasi
karena kepentingan jangka pendek. Parlementer, pemerintahan atau kabinet
Dalam ilmu politik, secara garis besar selalu dibangun atas dasar koalisi.9 Koalisi
koalisi dikelompokkan atas dua kelompok. pemerintahan dijalankan juga saat bentuk
Pertama, policy blind coalition, yaitu koalisi yang pemerintahan tidak lagi parlementer tetapi
tidak didasarkan atas pertimbangan kebijakan, sistem presidensial. Pada masa Demokrasi
tetapi untuk memaksimalkan kekuasaan (office Terpimpin, di bawah rezim Soekarno, kabinet
seeking). Kedua, policy-based coalitions, yaitu koalisi yang dibentuk mengikutsertakan partai-partai
berdasarkan pada preferensi tujuan kebijakan yang politik pendukukungnya yang tergabung dalam
hendak direalisasikan (policy seeking).8 Kriteria poros NASAKOM (Nasionalis, Agama, dan
dari masing-masing bentuk koalisi tersebut dapat Komunis). Begitu juga pada masa awal era
dilihat pada tabel 1 di bawah ini. Orde Baru di bawah rezim Soeharto, kabinet
Lili Romli: Koalisi dan Konflik Internal Partai Politik pada Era Reformasi 99
partai politik, yaitu PDIP, Golkar, PPP, PAN, Kelima partai politik yang mengajukan calon
PK dan PBB. presiden itu, hanya PPP yang mencalonkan
Dalam pemilihan presiden dan wakil pasangan calon presiden dan wakil presiden
presiden tahun 2004 secara langsung, dalam Hamzah Haz dan Letjen (Purn) Agum Gumelar,
mengusung calon presiden dan wakil presiden yang tidak mendapat dukungan partai lainnya.
terbangun koalisi di antara partai-partai Sedangkan empat partai lainnya mendapat dan
politik. Koalisi ini niscaya dilakukan bukan atau berkoalisi dengan partai-partai lainnya.
hanya karena tidak ada kekuatan politik yang Partai Golkar dengan mengusung pasangan
dominan di DPR, tetapi juga regulasi UUD 1945 calon presiden dan wakil presiden Wiranto dan
hasil amandemen ada “anjuran” untuk koalisi Solahudin Wahid mendapat dukungan dari
dengan sebutan “gabungan partai politik” dalam PKB, PKPB, PDKB, Partai Patriot Pancasila,
pencalonan presiden dan wakil presiden. Pasal dan PPNUI. PAN yang mencalonkan pasangan
6A ayat (2) UUD 1945 mengatakan bahwa calon presiden dan wakil presiden Amien Rais
pasangan calon presiden dan wakil presiden dan Siswono Yudo Husodo didukung oleh
dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik PKS dan tujuh partai kecil yaitu PSI, PBR,
atau gabungan partai politik. Ketentuan itu lalu PNI Marhaenisme, PPDI, PNBK, PBSD, dan
diterjemahkan melalui UU No. 23 Tahun 2003 PSI. PDIP yang mengusung pasangan calon
tentang Pemilihan Presiden Langsung. Pada presiden dan wakil presiden Megawati dan KH.
Pasal 5 ayat (1) UU No. 23/2003 menyebutkan Hasyim Muzadi didukung oleh PDS. PD yang
bahwa, mencalonkan pasangan calon presiden dan
“Peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden wakil presiden Soesilo Bambang Yudhoyono
adalah Pasangan Calon yang diusulkan dan M Jusuf Kalla didukung oleh PBB dan
secara berpasangan oleh partai politik atau PKPI.
gabungan partai politik peserta pemilihan Berdasarkan hasil Pilpres 2004 putaran
umum. Selanjutnya Pasal 101 menyatakan, pertama, dari lima pasang calon tidak ada
pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden
pasangan yang meraih suara 50% lebih
hanya dapat diajukan oleh Partai politik yang
memperoleh kursi di DPRD sebanyak 3% sehingga berlanjut pada putaran kedua. Ini
atau yang memperoleh 5% suara sah secara mengacu pada UU No.23 Tahun 2003 Tentang
nasional dalam pemilu legislatif”. Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden
bahwa calon akan ditetapkan sebagai pemenang
Berdasarkan hasil pemilu legislatif 2004,
manakala meraih suara lebih dari 50 persen, jika
dari 24 partai politik yang berhak mencalonkan
tidak ada maka akan dilaksanakan pemilihan
pasangan calon presiden dan wakil presiden
putaran kedua dengan mengambil dua pasang
adalah 7 partai politik, yaitu Partai Golkar,
calon.15 Dari lima pasang calon pada putaran
PDIP, PKB, PPP, PD, PKS, dan PAN. Dari
pertama, dua pasang calon yang meraih suara
7 partai ini, ternyata yang mencalonkan
pasangan calon presiden dan wakil presiden 15
Pasal 66 ayat (2) UU menyatakan, “Pasangan Calon
hanya 5 partai politik, 2 yang lainya tidak yang mendapatkan suara lebih dari lima puluh persen
mencalonkan yakni PKB dan PKS. Sebenarnya dari jumlah suara dalam Pemilu Presiden dan Wakil
Presiden dengan sedikitnya dua puluh persen suara di
PKB mencalonkan pasangan pasangan calon
setiap provinsi yang tersebar di lebih dari setengah jumlah
presiden dan wakil presiden, tetapi kemudian provinsi di Indonesia diumumkan sebagai Presiden dan
calonnya ditolak oleh KPU dengan alasan Wakil Presiden terpilih dan dibuatkan Berita Acara
tidak memenuhi persyaratan sehat jasmani hasil Pemilu Presiden dan Wakil Presiden”. Selanjutnya
Pasal 67 ayat (1) mengatakan, “Dalam hal tidak ada
dan rohani, sedangkan PKS berdasarkan
Pasangan Calon terpilih sebagaimana dimaksud dalam
keputusan Majelis Syuro-nya memtuskan tidak Pasal 66 ayat (2), dua Pasangan Calon yang memperoleh
mengajukan pasangan calon presiden dan wakil suara terbanyak pertama dan kedua dipilih kembali
presiden. oleh rakyat secara langsung dalam Pemilu Presiden dan
Wakil Presiden”. Lihat UU No.23 Tahun 2003 Tentang
Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden.
Tabel 2. Kekuatan Partai Pemerintahan di DPR Hasil Pemilu 2004 dan Posisi Menteri
Dalam Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) I SBY-JK
PARTAI PENDUKUNG KURSI DI DPR MENTERI DI KABINET
Golkar 127 3
PKB 52 2
PPP 58 2
PD 56 2
PKS 45 3
PAN 53 3
PBB 11 1
PKPI 1 1
Total 404 17
Sumber: Romli, “Peta Kekuatan Politik dan Kecenderungan Koalisi”, 2009.
yang maju untuk putaran kedua. Pasangan Tidak seperti Pilpres 2004 yang diikuti
Mega-Hasyim, yang maju pada putara kedua, oleh lima pasang calon, pada pilpres 2009
kemudian membentuk Koalisi Kebangsaan hanya diikuti oleh tiga pasang calon, yaitu
dengan Golkar, PDIP, PPP, PBR, PDS, PKPB, pasangan Megawati-Prabowo, pasangan calon
dan PNIM. Sedangkan pasangan SBY-Kalla SBY-Boediono, dan pasangan calon Kalla-
mendeklarasikan koalisi dengan nama Koalisi Wiranto. Pasangan Megawati-Prabowo diusung
Kerakyatan pada tanggal 26 Agustus 2014. oleh koalisi PDIP dan Gerindra serta 7 partai
Anggota Koalisi Kerakyatan selain PD, PBB, non-parlemen yang tidak lolos Parliamentary
dan PKPI, juga bergabung PKS, PPDK, PP, dan Threshold (PT), yaitu Partai Merdeka, PNI
PPDI. Hasil Pilpres putaran kedua pasangan Marhenisme, Partai Karya Perjuangan, Partai
SBY-Kalla keluar sebagai pemenang dengan Kedaulatan, Partai Sarikat Indonesia, Partai
meraih suara 69.266.350 (60,62%), sedang Buruh, dan Partai Persatuan Naglatul Ummah
pasangan Megawati-Hasyim meraih suara Indonesia. Pasangan calon SBY-Boediono
44.990.704 (39,38%). diusung oleh koalisi PD, PAN, PKS, PKB, dan
Pasca Pilpres koalisi kebangsaan “pecah PPP serta 18 partai non-parlemen yang tidak
kongsi”. PPP yang pertama-tama meninggalkan lolos PT, yaitu PBB, PBR, PDS, PKPI, PKPB,
koalisi. PPP menyatakan mundur dari koalisi Partai Patriot, PNBKI, PPI, PPRN, PDP, PPPI,
kebangsaan dan bergabung dengan koalisi Partai Republikan, PKDI, PIS, PPIB, PPDI dan
kerakyatan setelah ditawari posisi Ketua DPR PPD. Sedangkan pasangan calon Kalla-Wiranto
dalam pemilihan pimpinan DPR.16 Pasangan hanya diusung oleh Partai Golkar dan Hanura.
16
Dalam pemilihan pimpinan DPR, koalisi kerakyatan Pada Pilpres 2009 ini, pasangan SBY-Boediono
kalah dengan koalisi kebangsaan, sehingga harapan PPP keluar sebagai pemenang dengan meraih suara
menjadi Ketua DPR gagal.
Lili Romli: Koalisi dan Konflik Internal Partai Politik pada Era Reformasi 101
Tabel 3. Kekuatan Partai Pemerintahan di DPR Hasil Pemilu 2009 dan
Posisi Menteri Dalam Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II SBY-Boediono
PARTAI PENDUKUNG JUMLAH KURSI DPR MENTERI DI KABINET
Partai Demokrat 148 6
Partai Golkar 106 4
PKS 57 4
PAN 46 3
PPP 38 2
PKB 28 2
JUMLAH 423 21
Sumber: Amalia, Evaluasi Pilpres Langsung di Indonesia, 2016.
Lili Romli: Koalisi dan Konflik Internal Partai Politik pada Era Reformasi 103
Kholik Ahmad dan Agus Suflihat membentuk KH Abdurahman Chudlori sebagai Ketua
partai sendiri dengan nama Partai Kebangkitan Umum Dewan Syuro dan Choirul Anam-Idham
Demokrasi (PEKADE). Sedangkan kubu Gus Cholied sebagai Ketua Umum DPP PKB dan
Dur sendiri dalam Musyawarah Luar Biasa Sekjen DPP PKB. Hasil Muktamar di Surabaya
(MLB) memilih Alwi Shihab dan Saifullah ini didukung oleh Alwi Shihab dan Saifullah
Yusuf sebagai Ketua Umum DPP PKB dan Yusuf. Dalam perkembangan kemudian, kubu
Sekretaris Jenderal DPP PKB. Alwi Shihab membentuk partai politik baru:
Latar belakang konflik antara Gus Dur Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU)
dengan Matori ini terkait dengan kepentingan pada 12 November 2006, dengan Ketua Dewan
atau pilihan politik dari masing-masing kubu. Syuro KH. Abdurahman Chudori dan Ketua
Gus Dur selaku Ketua Dewan Syuro yang juga Umum DPP PKNU Choirul Anam (Mantan
sebagai Presiden yang terancam kekuasaannya Ketua DPW PKB Jawa Timur). Sementara
dengan dilaksanakan SI MPR, melarang Matori Saiflah Yusuf tidak bergabung dalam
untuk hadir dan ikut memimpin SI MPR. Namun pembentukan partai baru ini, ia hijrah ke Partai
bagi Matori, bisa jadi selain kerena alasan Persatuan Pembangunan (PPP).
sebagai Wakil Ketua MPR, kehadiran dalam Konflik antara Gus Dur dengan Muhaimin
SI MPR adalah tugas konstitusional. Tetapi Iskandar, juga melahirkan kepengurusan ganda:
di balik itu tersirat kepentingan kekuasaan. PKB versi Muktamar Parung dengan Ketua
Pasca SI MPR dengan memberhentikan Gus Dewan Syuro Gus Dur dan Ketua Umum-
Dur selaku Presiden dan mengangkat Wakil Sekjen DPP PKB Ali Masyur Musa-Zanuba
Presiden Megawati sebagai Presiden, posisi Arifah Chafsah (Yeny). Konflik ini bermula
Matori dalam kabinet diangkat sebagai Menteri saat Gus Dur memecat Muhaimin Iskandar
Pertahanan. tahun 2008 selaku Ketua Umum DPP PKB.
Konflik selanjutnya diakibatkan oleh Melalui forum terbatas yang dihadiri oleh 30
pilihan koalisi atau kepentingan politik di orang, yang agenda semula pelepasan Prof.
tubuh PKB ini terjadi antara kubu Gus Dur- Dr. M. Mahfud M.D, yang diangkat sebagai
Muhaimin Iskandar dengan kelompok Alwi Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), berujung
Shihab-Syaifullah Yusuf. Konflik ini disebabkan pada evalusi Ketua Umum Dewan Tanfidz, dan
oleh penonaktifan Alwi Shihab dan Saifullah berakhir pada pemecatan. Seperti yang ditulis
Yusuf dari posisi Ketua Umum dan Sekretaris oleh Firman Noor dalam bukunya,19
Jenderal dengan alasan masuk dalam kabinet “Dalam rapat yang berlangsung pada 26
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.18 Maret 2008 tersebut….Gus Dur angkat
Dampak konflik ini melahirkan kepengurusan bicara dan menyatakan kekecewaannya
ganda: Pertama, kepengurusan hasi Muktamar terhadap Muhaimin yang dianggapnya sudah
II PKB di Semarang, 16-18 April 2005, yang tidak loyal dan melakukan manuver yang
arogan…Muhaimin yang hadir dalam forum
memilih Gus Dur sebagai Ketua Umum Dewan
itu menolak tuduhan yang disampaikan
Syuro dan Muhaimin Iskandar selaku Ketua padanya….. secara tegas mengatakan
Umum DPP PKB serta Lukman Edy sebagai tidak pernah mengungkapkan pernyataan-
Sekjen DPP PKB. Kedua, hasil Muktamar PKB pernyataan sebagimana yang dituduhkan
di Surabaya, 1-2 Oktober 2005, yang memilih kepadanya. Muhaimin bersumpah atas nama
Tuhan bahwa hal itu tidak benar”.
18
Alwi Sihab diangkat sebagai Menteri Koordinator Bidang
Evaluasi yang dilakukan oleh Gus Dur yang
Kesejahteraan Rakyat dan Syaifullah Yusuf sebagai
Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal. Akibat berujung pada pemecatan itu berdasar pada
konflik ini, Presiden SBY kemudian mengganti Alwi Sihab voting, dimana dari 30 yang hadir: 20 orang
dengan Erman Suparno, tetapi dengan posisi sebagai setuju Muhaimin mundur sebagai Ketua Umum,
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, sedangkan
Syafullah Yusuf diganti oleh Lukman Edy dengan posisi 19
Firman Noor , Perpecahan dan Soloditas Partai Islam di
sama sebagai Menteri Negara Pembangunan Daerah Indonesia: Kasus PKB dan PKS Dekade Awal Reformasi
Tertinggal. (Jakarta; LIPI Pers, 2015), 156.
Lili Romli: Koalisi dan Konflik Internal Partai Politik pada Era Reformasi 105
antara “kubu struktural” dan “kubu saudagar”.26 Keuntungan bagi Golkar, dengan bergabung
Bila kita lihat dari pihak-pihak yang mendukung sebagai bagian dari koalisi pemerintahan,
JK memang berlatar belakang para pengusaha, posisi menteri diberikan juga kepada kader-
sedang pendukung kubu Akbar sebagian besar kader Golkar, yaitu: Aburizal Bakrie sebagai
jajaran teras Partai Golkar. Menteri Kordinator Bidang Perekonomian,
Persaingan JK dengan Akbar juga yang kemudian bergeser menjadi Menteri
persaingan antara kubu pro-pemerintah dan Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat,
kubu pro-oposisi. JK ingin mengajak Golkar Fahmi Indris sebagai Menteri Perindustrian,
bergabung dengan pemerintah, sementara dan M. Andi Mattalatta sebagai Menteri
Akbar tetap agar Golkar menjadi partai oposisi, Hukum dan Hak Asasi Manusia.
di luar pemerintahan. Sikap JK seperti itu Perpecahan dan konflik internal Partai Golkar
gamblang karena ia sebagai Wakil Presiden muncul kembali ketika menghadapi Pilpres 2009.
yang sudah pasti mendukung dan mengajak Berawal ketidakpuasan terhadap perolehan suara
agar Golkar bergabung dengan pemerintah. Partai Golkar yang turun drastis, dari 21,58% pada
Dalam konteks ini JK mengatakan, Pemilu 2004 menjadi 14,45% pada Pemilu 2009.
“Tidak ada partai yang didirikan khusus Padahal JK sebagai Wakil Presiden harusnya
untuk melawan pemerintah, tidak. Semua memberikan dampak positif bagi suara Golkar,
partai ingin agar dia memerintah untuk sebaliknya suara Golkar malah mengalami
mencapai cita-cita dan tujuannya, semua. JK penurunan 7% lebih. Konflik internal berlanjut
lalu menegaskan bahwa Partai Golkar adalah tatkala JK “ngotot” maju sebagai calon presiden
pemenang Pemilu 2004 sehingga tidak layak
untuk Pilpres 2009. Beberapa pengurus dan kader
rasanya jika kemudian beroposisi.”27
Golkar tidak setuju dengan pencalonan JK sebagai
Persaingan memperebutkan kepemimpinan
Calon Presiden (Capres), seperti Fadel Muhamad,
Golkar, seperti sudah diduga, akan dimenangkan
Muladi, Aburizal Bakrie, Akbar Tandjung, dan
oleh JK, yang meraih suara mayoritas 323,
Theo Sambuaga.30 Sementara kubu JK, yang
sedangkan Akbar hanya meraih 156 suara.
diketuai oleh Fahmi Idris, tetap memajukan JK.
Dengan kemenangan ini maka JK selain sebagai
Meski ada penolakan tersebut. Rapat Pimpinan
Wakil Presiden, ia juga merangkap sebagai
Nasional Khusus (Rapimnasus) Partai Golkar
Ketua Umum. Alasan JK sebagai ketua umum,
yang berlangsung di Hotel Borobudur, 23 April
mengatakan:
2009, tetap memutuskan mengusung Ketua
“Kenapa saya menjadi Ketua Umum Partai Umum DPP GolkarJK sebagai Capres.
Golkar? Pertimbangannya sederhana: tanpa
Dalam Rapimnasus itu sebenarnya ada tiga
suatu stabilitas politik, sulit sekali kita
membuat suatu kebijakan ekonomi yang opsi, seperti yang dikemukakan oleh Fahmi
baik. Tapi ada satu hal yang sangat penting. Idris. Ia mengatakan, “Pilihannya sebenarnya
Kultur Golkar itu kultur pembangunan atau ada tiga. Pilihan yang paling diminati, khususnya
kultur pemerintah…28 oleh Ical (Aburizal Bakrie), adalah koalisi
Lebih lanjut JK mengatakan, tidak setuju dengan pemerintah SBY-Boediono dan PD.
dengan kebijakan oposisi yang pernah digagas Opsi berikutnya oposisi, yang didukung Surya
oleh Akbar Tandjung. Tujuan Partai Golkar, Paloh. Pilihan ketiga, yang tak banyak dibahas,
menurut JK, identik dengan tujuan negara untuk menempatkan pemerintah sebagai lawan latih
menciptakan masyarakat adil dan makmur.29 tanding”.31
26
Akbar Tandjung, The Golkar Way: Survival Partai Golkar 30
“Golkar Pecah, Suara JK Jeblok”, diakses 15 Januari 2017,
di Tengah Turbulensi Politik Era Reformasi (Jakarta:
http://politik.news.viva.co.id/news/read/73690-beringin-
Gramedia), 304.
tak-kokoh-suara-jk-jeblok
27
Dikutip dari Rully Chairil Azwar, Politik Komunikasi Partai 31
“Fahmi Idris: Mesin Golkar Tak Bergerak Dukung JK,
Golkar di Tiga Era (Jakarta: Grasindo, 2009), 165.
Saya Syok”, diakses 15 Januari 2017, https://m.tempo.
28
Bahtiar Effendy, dkk, Beringin Membangun, 194.
co/read/news/2009/07/20/149188094/fahmi-idris-mesin-
29
Bahtiar Effendy, dkk, Beringin Membangun, 201.
golkar-tak-bergerak-dukung-jk-saya-syok
Lili Romli: Koalisi dan Konflik Internal Partai Politik pada Era Reformasi 107
oleh senior Golkar seperti BJ. Habibie, Ginanjar
yang kemudian digantikan oleh Sharif Cicip
Kartasasmita, Agung Laksono dan Fahmi Idris. Sutardjo. Saat SBY membentuk Sekretariat
Sedangkan Surya Paloh mengusung Jusuf Kalla Bersama (Setgab), Aburizal Bakrie, diangkat
sebagai Ketua Dewan Penasehat dan Siswono oleh SBY sebagai Ketua Harian Setgab Koalisi
Yudhohusodo sebagai Sekjen, serta merapat dengan Sekretaris dijabat oleh Syarif Hasan,
ke partai-partai yang beroposisi dengan SBY- dari PD.38
Boediono. Pola konflik internal Partai Golkar berulang
Hasil Munas menempatkan ARB sebagai kembali, seperti pola-pola sebelumnya, yaitu
pemenang, dengan meraih 297 suara, Surya antara kelompok pendukung pemerintah dan
Paloh 240 suara. Pasca Munas VIII, dengan pendukung oposisi. Hampir sama dengan
resmi Golkar bergabung dengan pemerintahan pola konflik internal tahun 2004, di mana
SBY-Boediono. Harian Kompas melaporkan JK maju sebagi wakil presiden mendampingi
dalam tulisannya,36 SBY. Konflik internal dan faksionalisme
“Partai Golkar akhirnya secara resmi ini terjadi dengan aktor yang sama: JK maju
menyatakan sikapnya untuk masuk dalam sebagai calon wakil presiden (Cawapres)
koalisi yang dibangun kubu Susilo Bambang untuk mendampingi Joko Widodo (Jokowi)
Yudhoyono dalam pemerintahan mendatang. sebagai calon presiden (Capres) yang diusung
Pernyataan sikap ini disampaikan oleh PDIP. Di belakang pendukung JK selain
secara langsung oleh Ketua Umum
Luhut B Panjaitan, ada beberapa politikus
Partai Golkar Aburizal Bakrie dalam rapat
perdana Partai Golkar, Kamis (15/10/2009) senior Golkar seperti Fahmi Idris, Ginanjar
malam di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Kartasasmita, dan Agung Laksono, yang
Jakarta Barat. terang-terangan menyatakan dukungannya
Sikap untuk masuk dalam koalisi tersebut, terhadap pasangan calon Jokowi-JK.39 Selain
kata Ical, dilakukan atas dasar kesamaan tokoh-tokoh senior tersebut, beberapa kader
pandangan dan platform Partai Golkar dalam Golkar yang mendukung Jokowi-JK, yaitu:
memperjuangkan kesejahteraan rakyat.” Priyo Budi Santoso, Agun Gunanjar, Yorris
Bergabungnya Golkar pada koalisi SBY- Raweyai, Zainuddin Amali, Lowrence Siburian,
Boediono disambut baik oleh SBY. Seperti Leo Nababan, Agus Gumiwang Kartasasmita,
diberitakan oleh Tempo, SBY mengatakan, Poempida Hidayatulloh dan Nusron Wahid.
“Golkar sudah menyampaikan untuk menjadi Dalam perkembangan kemudian, untuk nama
bagian dari pemerintahan dan ingin menggalang tiga terakhir, Agus Gumiwang Kartasasmita dan
kebersamaan di parlemen dan pemerintahan. Nusron Wahid diberhentikan dari keanggotaan
Dengan demikian, Golkar menjadi bagian di di Golkar
40
koalisi”.37 Keuntungan yang didapat dengan Hasil Pilpres 2014, pasangan Jokowi-JK
bergabung pada koalisi Kabinet Indonesia sebagai pemenang di bawah bendera Koalisi
Bersatu (KIB) II, Golkar mendapat tiga menteri Indonesia Hebat (KIH), sedangkan pasangan
yaitu Menteri Koordinator Kesejahteraan yang diusung Golkar yang tergabung dalam
Rakyat (Menkokesra) Agung Laksono, Menteri Koalisi Merah Putih (KMP), yaitu Prabowo-
Perindustrian, MS Hidayat dan Menteri Hatta, yang tidak menang tersebut membawa
Perikanan dan Kelautan, Fadel Mohammad, dampak bagi Golkar: konflik internal. Bermula
36
“Golkar secara Bulat Masuk Koalisi SBY”, diakses
38
“Ical pimpin Sekretariat Gabungan partai koalisi”,
15 Januari 2017, http://nasional.kompas.com/ diakses 15 Januari 2017, http://www.kabarbisnis.com/
read/2009/10/15/22215830/golkar.secara.bulat.masuk. read/2811545
koalisi.sbyKamis, 15 Oktober 2009
39
“Tokoh Senior Golkar Dukung Jokowi-JK”, diakses 15
37
“Golkar Resmi Masuk Koalisi Yudhoyono”, diakses Januari 2017, http://www.beritasatu.tv/news/tokoh-
15 Januari 2017, http://nasional.tempo.co/read/ senior-golkar-dukung-jokowi-jk/
news/2009/10/14/078202673/golkar-resmi-masuk-koalisi-
40
“Golkar Pecat Agung Laksono dkk”, Koran SINDO,
yudhoyono Rabu, 3 Desember 2014.
Konflik internal mereda ketika tercapai JK, Golkar mendapat posisi satu menteri,
kesepakatan untuk bersama-sama mengadakan yaitu Menteri Perindustrian yang dijabat oleh
Munas Luar Biasa (Munaslub) di Nusa Dua, Airlangga Hartarto. Golkar sendiri, sebelum
Bali, pada 16-17 Mei 2016. Pada Munaslub ini 42
Harus dalam pemilihan tersebut dilakukan dua putaran
terpilih Setya Novanto, mantan Ketua DPR karena tidak ada calon yang mendapat suara mayoritas.
RI, yang meraih suara 277, mengalahkan para Ketika hendak dilaksanakan putaran kedua, dengan
pesaingnya: Ade Komarudin yang mendapat calon Setya Novanto dan Ade Komarudin perahin
suara terbanyak, tetapi kemudian Ade Komarudin
suara 173, Aziz Syamsuddin dengan 48 suara,
mengundurkan diri, sehingga otomatis Setya ditetapkan
Syahrul Yasin Limpo dengan 27 suara, Airlangga sebagai ketua umum Golkar terpilih. Lihat, “Setya
Novanto Terpilih Jadi Ketua Umum Partai Golkar”,
41
Litbang Kompas, Partai Politik Indonesia 1999-2019,
diakses 15 Januari 2017, http://nasional.republika.
Konsentrasi dan Dekonsentrasi Kuasa, (Jakarta; Penerbit
co.id/berita/nasional/politik/16/05/17/o7aopj377-setya-
Kompas, 2016), 122.
novanto-terpilih-jadi-ketua-umum-partai-golkar
Lili Romli: Koalisi dan Konflik Internal Partai Politik pada Era Reformasi 109
secara resmi bergabung dengan pemerintah, mengatakan, PPP harus konsisten dan patuh
selain JK sebagi Wapres, Luhut B. Pandjaitan dengan kesepakatan koalisi yang dibangun
sebagai Tim Sukses Jokowi-JK mendapat posisi bersama kubu Prabowo.47Terkait latar belakang
sebagai Kepala Staf Kepresidenan, kemudian konflik internal ini secara jelas dikemukakan
menjadi Menko Polhukam, dan terakhir sebagai oleh salah satu Pengurus DPW PPP pada Focus
Menko Maritim. Group Discussion (FGD) yang diadakan di
Konflik internal dalam tubuh partai politik Yogyakarta. Ia mengatakan,
akibat pilihan koalisi melanda juga pada Partai “….perpecahan muncul di Bandung saat
Persatuan Pembangunan (PPP). Konflik internal berbicara tentang pencalonan Suryadharma
PPP bermula dari dukungan Suryadarma Ali Ali sebagai capres PPP. Jadi, terdapat dua faksi
(SDA) terhadap pasangan Prabowo-Hatta. SDA di PPP, yakni faksi yang ingin mencalonkan
menyatakan bahwa PPP resmi berkoalisi dengan Presiden dari internal partai, dan faksi yang
ingin mencalonkan presiden dari luar partai
Partai Gerindra, dengan mendukung Prabowo
yang akhirnya menimbulkan pembelahan
Subianto sebagai calon presiden.43 Kesepakatan PPP. Dinamika perpecahan semakin
ini ditandai pertemuan Ketua Umum berkembang dan meluas pasca pencalonan
Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo presiden oleh PPP. Titik poinnya muncul
Subiantoro, dan Ketua PPP Suryadharma ketika Muktamar Surabaya dianggap sebagai
Ali (SDA). Pernyataan Ketua Umum PPP kegiatan partai yang melanggar UU, dan
SDA yang mendukung Prabowo sebagai calon Muktamar Jakarta diakui secara sah sebagai
Muktamar PPP, hingga akhirnya membentuk
presiden, dianggap oleh pimpinan PPP lainnya dua kubu, yaitu Kubu Rommahurmuziy dan
menyalahi konstitusi partai.44 Romahurmuziy, Kubu Djan Faridz…”48
Sekjen PPP, sebaliknya mendukung Jokowi.
Menurutnya, ke depannya PPP siap berkoalisi Pasca Pilpres 2014, sama seperti yang terjadi
dengan PDI-P dalam koalisi yang disebut di Golkar, terjadi pula dualisme kepengurusan
Koalisi Buah Semangka.45 Dukungan untuk dalam PPP, yaitu PPP kubu Romahurmuziy
berkoalisi dengan PDIP disampaikan juga oleh dan kubu Suryadarma Ali, yang dikomandani
Hamzah Haz, mantan Ketua Umum periode oleh Djan Faridz. Kedua kubu ini saling klaim
sebelumnya. Hamzah juga meminta kepada sebagai pimpinan partai yang sah. Kedua
seluruh kader PPP untuk membahas koalisi kubu ini juga menyelenggarakan muktamar
dalam pemerintahan Jokowi-JK di Muktamar.46 PPP. Kubu pertama melaksanakan muktamar
Wakil Ketua Umum PPP, Achmad Dimyati di Surabaya yang secara aklamasi memilih
Natakusumah, mengingatkan jajaran pengurus Romahurmuziy sebagai ketua umum PPP.
dan kader partainya untuk tidak mengkhianati Sedangkan kubu kedua menggelar Muktamar
koalisi permanen bersama Prabowo Subianto. di Jakarta yang menetapkan secara aklamasi
Mereka yang nekat ingin mendukung Jokowi-JK Djan Faridz sebagai Ketua Umum PPP. Kedua
diminta mengundurkan diri dari PPP. Dimyati kepengurusan PPP ini ternyata memiliki sikap
yang berbeda terhadap pemerintahan Jokowi-
43
“Partai Gerindra berkoalisi dengan PPP”, diakses 15 JK: PPP Romi mendukung pemerintahan dan
Januari 2017, http://www.bbc.com/indonesia/berita_ versi Djan Faridz menjadi oposisi.
indonesia/2014/04/140418_koalisi_partai_islam
44
“Konflik guncang PPP terkait koalisi”, diakses 15
Januari 2017, http://www.bbc.com/indonesia/berita_
indonesia/2014/04/140419_konflik_ppp_koalisi
45
“Dukung Jokowi Jadi Capres, PPP Siapkan “Koalisi Buah 47
“PPP: Kader dan Pengurus Pendukung Jokowi-JK Silakan
Semangka””, diakses 15 Januari 2017, http://nasional.
Mundur”, Wednesday, 30 July 2014, 19:54 WIB, diakses
kompas.com/read/2014/03/16/1308302/Dukung.Jokowi.
15 Januari 2017, http://www.republika.co.id/berita/
Jadi.Capres.PPP.Siapkan.Koalisi.Buah.Semangka.
pemilu/hot-politic/14/07/30/n9izue-ppp-kader-dan-
46
“Hamzah Haz Minta Kader PPP Dukung Jokowi-JK”,
pengurus-pendukung-jokowijk-silakan-mundur
diakses 15 Januari 2017, http://lintas7.com/hamzah-haz- 48
Syukri, Ketua DPW PPP Yogyakarta, FGD Tim Penelitian
minta-kader-ppp-dukung-jokowi-jk/
di Yogyakarta, 12 April 2016.
Lili Romli: Koalisi dan Konflik Internal Partai Politik pada Era Reformasi 111
Romahurmuzy, terpilih sebagai Ketua Umum akan mengajukan banding, demikian juga
DPP PPP periode 2016-2021 secara aklamasi. Menkumham akan banding juga. Ia mengatakan,
Pasca terpilih sebagai Ketua Umum PPP, “Putusan PTUN belum memiliki kekuatan
Romahurmuziy, berharap, dengan keputusan hukum. Nanti akan ada tiga tingkat peradilan
yang disepakati oleh mayoritas pemilik suara lagi, yakni banding, kasasi dan Peninjauan
yang hadir, mencapai 1.235 orang perwakilan Kembali (PK)”.54 Banding yang diajukan kubu
DPW dan DPC dari seluruh Indonesia, dapat Romi ternyata dikabulkan oleh Pengadilan
menjadi titik akhir dari kisruh kepengurusan Tinggi Tata Usaha Negara (PT TUN), yang
PPP, yang sudah berjalan selama satu menyatakan PPP yang sah adalah di bawah
setengah tahun. Selanjutnya ia berjanji tidak kepengurusan Ketua Umum Romahurmuziy
akan pernah menutup pintu islah terhadap dengan Sekjen Arsul Sani sesuai dengan SK
kubu kepengurusan hasil Muktamar Jakarta, Kemenkum HAM.55
yang berada di bawah kepemimpinan Djan Meski tidak sampai terjadi perpecahan
Faridz. Ia juga mengatakan bahwa pihaknya seperti di Golkar dan PPP, konflik internal atau
tidak akan me-recall kader-kader PPP yang faksionalisme terkait dukungan menjadi partai
sebelumnya menyatakan tidak setuju dengan oposisi atau bergabung dengan pemerintah
penyelanggaraan Muktamar ini.53 terjadi pula pada Partai Amanah Nasional
Meski sudah dilaksanakan “Muktamar (PAN). Pada Pilpres 2014, PAN secara resmi
Islah” dengan terpilihnya Romahurmuziy, dan bergabung dengan Koalisi Merah Putih (KMP),
beberapa pentolan kubu Djan Faridz hadir, yang mengusung pasangan calon Prabowo-
seperti Epyardi Asda dan Fernita Darwis, kubu Hatta (Hatta Rajasa merupakan Ketua
Djan Farizd menilai bahwa kepengurusan Umum PAN). Namun demikian, ternyata
PPP hasil muktamar dengan ketua umum sebagain kader PAN memilih mendukung
PPP terpilih Romahurmuziy tidak sah. Lalu pasangan Jokowi-JK. Adalah mantan Ketua
langkah selanjutnya yang dilakukan kubu Djan Umum PAN, Soetrisno Bachir, di antaranya,
Farizd melakukan gugatan ke Pengadilan Tata yang mendukung pasangan calon Jokowi-JK.
Usaha Negara (PTUN). Ternyata Putusan Bahkan ia menyatakan siap menggelontorkan
PTUN menyatakan bahwa SK Menkumham dana untuk memenangkan pasangan Jokowi-
Nomor M.HH-06.AH.11.01 Tahun 2016 JK. Soetrisno juga masuk dalam tim pengarah
tentang Pengesahan Susunan Personalia DPP pemenangan Jokowi-JK, bersama dengan
PPP Masa Bakti 2016-2021 dengan ketua Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani,
umum Romahurmuziy tidak sah dan batal mantan Ketua PBNU Hasyim Muzadi, Wakil
demi hukum. Putusan tersebut menyatakan, Ketua DPR Pramono Anung, dan Jenderal TNI
“Mewajibkan Tergugat untuk mencabut Surat Purnawirawan Luhut B. Panjaitan.56
Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Sama seperti PPP dan Golkar, dalam
Manusia Republik Indonesia Nomor M.HH-06. perkembangan kemudian, PAN juga bergabung
AH.11.01 Tahun 2016 Tentang Pengesahan dengan koalisi pemerintahan. Adalah pasca
Susunan Personalia Dewan Pimpinan
54
“PPP Kubu Romi Bakal Ajukan Banding Atas Putusan
Pusat Partai Persatuan Pembangunan Masa
PTUN,” diakses 15 Januari 2017, http://news.okezone.
Bakti 2016-2021”. com/read/2016/11/22/337/1548519/ppp-kubu-romi-
Atas putusan PTUN tersebut, kubu bakal-ajukan-banding-atas-putusan-ptun
Romahurmuziy mengajukan banding. Sekjern 55
“Menang Gugatan PPP Kubu Romi Ajak Kader
Bersatu,” diakses 20 Juni 2017, https://news.detik.com/
PPP, Arsul Sani, mengatakan kubunya
berita/d-3530340/menang-gugatan-ppp-kubu-romi-ajak-
kader-bersatu, 14 Juni 2017.
53
“Romahurmuzy Terpilih Sebagai Ketua Umum PPP 56
“Dukung Jokowi-JK, Soetrisno Bachir Siap Kucurkan
Secara Aklamasi,” diakses 15 Januari 2017, http://
Dana,” diakses 15 Januari 2017, http://pemilu.tempo.co/
nasional.republika.co.id/berita/nasional/politik/16/04/09/
read/news/2014/06/04/269582481/Dukung-Jokowi-JK-
o5d6w4354-romahurmuzy-terpilih-sebagai-ketua-umum-
Soetrisno-Bachir-Siap-Kucurkan-Dana
ppp-secara-aklamasi
Lili Romli: Koalisi dan Konflik Internal Partai Politik pada Era Reformasi 113
terlibat dalam konflik internal, sebagian Dengan nada yang sama juga dikemukakan
memunculkan perpecahan yang berujung pada juga oleh salah satu kader dari PPP, yang
lahirnya partai-partai baru dan sebagian lagi mengatakan,
melahirkan kepengurusan ganda. Kuatnya ……Di era reformasi, konflik di internal
konflik internal partai-partai politik tersebut PPP sudah berubah. …. di era reformasi saya
memperlihatkan betapa lemahnya soliditas elite melihat ideologi di PPP sudah menurun. Pada
di tubuh partai-partai politik. Kerap munculnya era reformasi masyarakat tradisional PPP yang
konflik internal pada partai-partai politik juga berlatar unsur kemudian menjadi masyarakat
murni PPP yang tidak ada kaitannya dengan
menandakan betapa minimnya pelembagaan
persoalan ideologi. Sehingga konflik di PPP
di tubuh partai dalam mengatasi konflik untuk sekarang bukan konflik aliran, melainkan
menuju konsensus. konflik kepentingan...”63
Kecenderungan konflik internal pada
Seperti terlihat pada tabel di bawah,
partai-paartai politik era reformasi ini bukan
konflik internal partai-partai cenderung bersifat
lantaran disebabkan karena perbedaan visi-
pragmatis yang dsebabkan oleh pilihan koalisi,
misi, platform dan ideologi partai, tetapi
yang celakanya pilihan koalisi tersebut bukan
cenderungan disebabkan oleh pragmatisme atas
karena faktor ideologi tetapi untuk memperoleh
pilihan koalisi partai politik dalam mendukung
jabatan politik.
calon presiden dan wakil presiden dan/atau
Lili Romli: Koalisi dan Konflik Internal Partai Politik pada Era Reformasi 115
Lijphart, Arend, Patterns of Democracy,: Zariski, Raphael, “Party Factions and
Government Forms and Performance in Comparative Politics: Some Preliminary
Thirty-Six Countries, Yale University Press, Observations,” dalam Midwest Journal of
1999. Political Science, Vol. 4, No. 1 (1960).
Litbang Kompas, Partai Politik Indonesia 1999-
2019, Konsentrasi dan Dekonsentrasi Kuasa, Website
Jakarta; Penerbit Kompas, 2016. AA GN Ari Dwipayana, “Multi Partai,
Presidensialisme dan Efektivitas Pemerintahan,”
McAllister, Ian, “Party Adaptation and
diakses 15 Januari 2017, http://pshk.law.
Factionalism in within the Australian Party
uii.ac.id/index.php?option=com_content
System”, dalam American Journal of Political
&task=view&id=105&Itemid=
Science, Vol. 35, No. 1 (Februari 1991).
“Merunut Sejarah Konflik Partai Golkar,” diakses
Naingggolan, Bestian, “Konsentrasi dan
15 Januari 2017, http://print.kompas.com/
Dekonsentrasi Kuasa”, dalam Litbang
baca/opini/duduk-perkara/2016/01/13/
Kompas, Partai Politik Indonesia 1999-
Merunut-Sejarah-Konflik-Partai-Golkar
2019, Konsentrasi dan Dekonsentrasi Kuasa,
Jakarta: Penerbit Kompas, 2016. “Golkar Pecat Pengurus dan Kader “Mbalela””,
diakses 15 Januari 2017, http://www.
Noor, Firman, Perpecahan da Soloditas Partai Islam
suaramerdeka.com/harian/0409/16/nas04.
di Indonesia: Kasus PKB dan PKS Dekade
htm
Awal Reformasi, Jakarta: LIPI Pers, 2015.
“Fahmi Idris Mesin Golkar Tak Bergerak
Rauf, Maswadi, Konsensus dan Konflik
Dukung JK Saya Syok,” diakses 15
Politik: Sebuah Penjajagan Teoritis,
Januari 2017, https://m.tempo.co/read/
Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan
news/2009/07/20/149188094/fahmi-idris-
Tinggi, 2000.
mesin-golkar-tak-bergerak-dukung-jk-
Romli, Lili, “Peta Kekuatan Politik dan saya-syok
Kecenderungan Koalisi”, dalam Moch.
“Munas Golkar Pekanbaru Perang Akbar VS
Nurhasim dan Ikrar Nusa Bhakti (ed.),
JK Jilid II,” diakses 15 Januari 2017, http://
Sistem Presidensial dan Sosok Presiden Ideal,
news.detik.com/berita/1216118/munas-
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009.
golkar-pekanbaru-perang-akbar-vs-jk-jilid-
Romli, Lili, “Peta Kekuatan Partai Politik Hasil ii
Pemilu 2014”, Luky Sandra Amalia (Ed.),
“Golkar Secara Bulat Masuk Koalisi SBY,”
Evaluasi Pemilu Legislatif 2014: Analisis
diakses 15 Januari 2017, http://nasional.
Proses dan Hasil, Yogyakarta: Putaka
kompas.com/read/2009/10/15/22215830/
Pelajar, 2016.
golkar.secara.bulat.masuk.koalisi.sby
Sinulingga, Andi Harianto, Pecah Belah Partai
“Golkar Resmi Masuk Koalisi
Golkar: Dinamika Konflik Golkar Pasca Orde
Yudhoyono,” diakses 15 Januari
Baru, Jakarta: Penjuru Ilmu, 2005.
2017, http://nasional.tempo.co/read/
Tandjung, Akbar, The Golkar Way: Survival news/2009/10/14/078202673/golkar-resmi-
Partai Golkar di Tengah Turbulensi Politik masuk-koalisi-yudhoyono
Era Reformasi, Jakarta: Gramedia.
“Tokoh Senior Golkar Dukung Jokowi-JK,”
Wardani, Sri Budi Eko, “Koalisi Partai Politik diakses 15 Januari 2017, http://www.
Dalam Pemilihan Kepala Daerah Secara beritasatu.tv/news/tokoh-senior-golkar-
Langsung: Kasus Pilkada Provinsi Banten dukung-jokowi-jk/
Tahun 2006”, Tesis, Jakarta: Program
Pascasarjana Ilmu Politik FISIP UI, 2007.
Lili Romli: Koalisi dan Konflik Internal Partai Politik pada Era Reformasi 117
“Amien Rais Disebut Setuju Langkah PAN “Koalisi Merah Putih Hanya Akan Tersisa
Bergabung ke Pemerintah,” diakses 15 Gerindra Dan PKS,” diakses 15 Januari
Januari 2017, http://nasional.kompas.com/ 2017, https://www.selasar.com/politik/
read/2015/09/02/16004081/Amien.Rais. koalisi-merah-putih-hanya-akan-tersisa-
Disebut.Setuju.Langkah.PAN.Bergabung. gerindra-dan-pks
ke.Pemerintah
“PAN Dapat Posisi Jokowi Lantik Soetrisno
Bachir Jadi Ketua KEIN,” diakses 15
Januari 2017, http://nasional.kompas.com/
read/2016/01/20/06540821/PAN.Dapat.
Posisi.Jokowi.Lantik.Soetrisno.Bachir.Jadi.
Ketua.KEIN.