Anda di halaman 1dari 24

KOALISI DAN KONFLIK INTERNAL PARTAI POLITIK

PADA ERA REFORMASI

Coalition and Internal Party Conflicts of Reform Era in Indonesia

Lili Romli

Peneliti Utama Pusat Penelitian Politik LIPI dan


Staf Pengajar Departemen Ilmu Politik FISIP Universitas Indonesia
Alamat email: liliromli.lipi@gmail.com

Naskah Diterima: 14 Agustus 2017


Naskah Direvisi: 20 November 2017
Naskah Disetujui: 20 November 2017

Abstract

In this era of reform, political parties have internal conflicts. Factors causing the internal conflict, among others, are
caused by coalition and opposition choices. The political parties involved in internal conflicts, some sparked divisions
that led to the birth of new parties and some gave birth to double stewardship. Often organized internal conflicts
of these political parties look very weak cohesiveness in the bodies of political parties. Internal conflicts in political
parties also indicate how minimal institutionalization in the party body is in resolving conflicts to reach consensus.
The tendency of internal conflict is not caused by differences in vision, mission and platform, and ideological party
but by pragmatism on the choice of coalition of political parties in support of the presidential candidate and vice
president and / or government and as well as the interests of power.
Keywords: political party, factionalism, internal party conflicts, political coalition, presidential election

Abstrak
Pada era reformasi ini, partai politik mengalami konflik internal. Faktor yang menyebabkan konflik internal
tersebut, antara lain, disebabkan oleh pilihan koalisi dan oposisi. Kecenderungan yang muncul, partai-partai
politik terlibat dalam konflik internal, sebagian memunculkan perpecahan yang berujung pada lahirnya
partai-partai baru dan sebagian lagi melahirkan kepengurusan ganda. Kerap munculnya konflik internal
partai-partai politik tersebut memperlihatkan betapa lemahnya kohesivitas di tubuh partai-partai politik.
Konflik internal pada partai-partai politik juga menandakan betapa minimnya pelembagaan di tubuh partai
dalam mengatasi konflik untuk menuju konsensus. Kecenderungan konflik internal bukan disebabkan
perbedaan visi-misi, platform dan ideologi partai, tetapi cenderung disebabkan oleh pragmatisme atas
pilihan koalisi partai politik dalam mendukung calon presiden dan wakil presiden dan/atau pemerintahan
serta kepentingan kekuasaan.
Kata Kunci: partai politik, faksionalisme, konflik internal partai, koalisi politik, pemilihan presiden

PENDAHULUAN Begitu juga dengan berdirinya Partai Bintang


Partai-partai politik era reformasi kerap Reformasi (PRB) merupakan akibat dari
mengalami konflik internal yang berujung pada konflik internal dalam tubuh Partai Persatuan
perpecahan dan menghasilkan kepengurusan Pembangunan (PPP). Sedangkan Konflik
ganda. Kehadiran Partai Gerindra, Partai internal yang terjadi di Partai Kebangkitan
Nasdem, dan Partai Hanura, misalnya, adalah Bangsa (PKB) melahirkan Partai Kejayaan
produk dari konflik internal Partai Golkar. Demokrasi (PEKADE) Pimpinan Matori
Abdul Djalil dan Partai Kemakmuran Bangsa

Lili Romli: Koalisi dan Konflik Internal Partai Politik pada Era Reformasi 95
Nusantara (PKBN) Pimpinan Zarnuba Arifah dalamnya. Sedangkan konflik non-kekerasan
Chafsoh (Yeni Wahid).1 adalah konflik karena perbedaan pendapat dan/
Pasca Pemilihan Presiden (Pilpres) atau gagasan. Dalam alam demokrasi, perbedaan
2014, konflik internal yang bermuara pada pandangan atau pendapat merupakan bagian
terbentuknya kepengurusan ganda muncul dari dinamika demokrasi itu sendiri.
di Partai Golkar dan PPP. Keberadaan Persoalannya adalah bagaimana agar
kepengurusan ganda pada Partai Golkar dan konflik yang terjadi tersebut tidak sampai
PPP, antara lain, disebabkan pengurus kedua menghancurkan sistem kemasyarakatan
partai tersebut berbeda dalam mendukung (disintegrasi sosial) atau merusak kohesivitas
koalisi pemerintahan JK-Jokowi. Konflik di (keutuhan) organisasi. Artinya, konflik
Golkar antara kubu Aburizal Bakri, yang tidak bersifat destruktif, tetapi konstruktif.
tergabung dalam Koalisi Merah Putih (KMP) Ini merupakan tantangan yang harus bisa
versus kubu Agung Laksono, yang mendukung dijawab dan diatasi agar konflik (perbedaan
Koalisi Indonesia Hebat (KIH) pada Pemilihan pendapat) yang terjadi memberikan energi bagi
Presiden 2014. Begitu juga dengan konflik perkembangan dan kemajuan suatu organisasi.
internal di PPP, antara kubu Djan Faridz atau Namun sayangnya, bila kita merujuk pada
Suryadarma Ali yang mendukung KMP versus partai politik di Indonesia untuk melaksanakan
Romahurmuziy yang tergabung dalam KIH. fungsi tersebut terlihat belum maksimal. Alih-
Kecenderungan konflik internal partai- alih partai politik sebagai agent of conflict
partai politik tersebut disebabkan oleh management, gambaran yang kerap muncul:
kepentingan politik elit-elit partai dalam partai-partai politik dilanda konflik internal
memilih koalisi mengusung calon peresiden- sehingga abai melaksanakan fungsinya sebagai
wakil presiden dan/atau bergabung serta tetap penyelesai konflik.2
dengan pemerintah yang berkuasa. Sehubungan Secara sederhana, makna konflik
dengan itu, pertanyaan adalah: mengapa pilihan adalah karena adanya perbedaan-perbedaan
koalisi dalam pemilihan presiden 2014 terjadi kepentingan antara individu yang satu dengan
konflik internal partai? Apa yang menjadi individu yang lain atau kelompok yang
faktor penyebab dari konflik internal partai satu dengan kelompok yang lain. Di antara
tersebut? Ada pun tujuan dari tulisan ini adalah perbedaan kepentingan itu adalah perbedaan
menjelaskan tentang faktor pilihan koalisi dan kepentingan politik, sehingga disebut juga
kepentingan kekuasaan dalam konflik internal sebagai konflik politik. Ada tiga macam
pertai politik di Indonesia era reformasi. konflik politik. Pertama, konflik politik karena
memperebutkan jabatan-jabatan politik atau
TEORI KONFLIK DAN KOALISI kekuasaan. Kedua, konflik politik karena
Konflik merupakan suatu yang inheren kebijakan-kebijakan politik. Ketiga, konflik
dalam setiap masyarakat atau suatu organisasi. politik muncul karena perbedaan pandangan
Tidak ada satu masyarakat atau organisasi pun terhadap lembaga-lembaga politik.
3

yang bisa lepas dari konflik. Konflik yang terjadi Motif seseorang untuk meraih dan
dalam masyarakat tersebut bisa dalam bentuk mempertahankan kekuasaan, menurut
kekerasan maupun non-kekerasan. Konflik penjelasan Maurice Durverger, bisa didasarkan
dalam bentuk kekerasan adalah konflik yang oleh motif ekonomi dan motif altruistik. Duverger
saling melukai atau saling menghancurkan satu mengemukakan bahwa ada dua doktrin terkait
sama lain di antara pihak-pihak yang terlibat di 2 Lihat Lili Romli,”Reformasi Partai Politik dan Sistem
Kepartain di Indonesia”, Jurnal Politica, Vol. 2 No.2.
1
Terkait dengan konflik internal partai yang berujung pada
November 2014.
perpecahan ini, lihat penjelasan Bestian Naingggolan, 3
Lihat Maswadi Rauf, Konsensus dan Konflik Politik:
“Konsentrasi dan Dekonsentrasi Kuasa”, dalam Litbang
Sebuah Penjajagan Teoritis, Jakarta: Direktorat Jenderal
Kompas, Partai Politik Indonesia 1999-2019, Konsentrasi
Pendidikan Tinggi, 2000.
dan Dekonsentrasi Kuasa, Jakarta; Penerbit Kompas, 2016.

96 Politica Vol. 8 No. 2 November 2017


perjuangan untuk kepentingan politik. Pertama, tujuan tersebut. Tujuan faksi sangat beragam,
doktrin liberal yang mengatakan bahwa motif termasuk: mempertahankan patronase dan
perjuangan kepentingan politik ekuivalen dengan kontrol faksi atas partai, mempengaruhi strategi
doktrin borjuis dari teori Charles Darwin tentang dan kebijakan partai, serta mengusulkan
“struggle for life”. Atas dasar itu di dalam arena serangkaian nilai baru kepada partai.
politik maka perjuangan itu menjadi “perjuangan Selanjutnya ia mengatakan ada dua elemen
untuk posisi utama” dalam jabatan politik. Terkait penting dari faksi, yakni: (1) sub-kelompok
dengan ini maka persaingan memperebutkan yang menjadi bagian dari kelompok yang lebih
posisi politik tersebut didasarkan pada motif-motif besar, dan (2) sub-kelompok dipersatukan oleh
ekonomi dan keinginan-keinginan sendiri. Ini identitas dan tujuan yang sama 5
berbeda dengan doktrin kedua, yaitu pandangan Sementara Ian McAllister mengatakan
kalangan konservatif bahwa motif perjuangan bahwa faksi sebagai kekuatan-kekuatan yang
untuk politik didasarkan pada pertimbangan- bersaing untuk mendapatkan pengaruh dari
pertimbangan altruistik. Mereka yang berjuang institusi-institusi penting di dalam kepengurusan
untuk kekuasaan sesungguhnya didorong untuk partai mengenai perumusan kebijakan partai
mengabdikan diri bagi pelayanan masyarakat, dan penentuan kandidat untuk mengisi jabatan
suatu bentuk pengorbanan bagi kepentingan politik di partai maupun pemerintahan.6 Sebagai
umum.4 sebuah faksi politik, kelompok tersebut bersaing
Apa yang dikemukakan Duverger tersebut dengan lawan-lawannya untuk memperoleh
senada dengan pandangan Max Weber, keuntungan kekuasaan di dalam kelompok
meski dengan bahasa yang berbeda. Weber yang lebih luas, di mana mereka menjadi
menyatakan bahwa orang yang terlibat di dalam bagian di dalamnya. Sehubungan dengan itu
politik, terbagi atas dua tipe, yang pertama, David Hine berpendapat bahwa faksi akan
karena faktor panggilan hidup (calling), di menjadi faktor konflik internal partai manakala
mana ia memasuki dunia politik sebagai ikatan antar faksi partai lebih dipengaruhi oleh
bentuk pengabdian. Kedua, mereka memasuki kepentingan individu/kelompok dibandingkan
dunia politik karena faktor mencari pekerjaan oleh adanya kesamaan gagasan.7 Faksi di
dan penghidupan. Jika faktor pertama yang dalam partai politik dapat mencerminkan
dikedepankan maka politik sebagai ranah berbagai kombinasi motif yang berbeda, seperti
perjuangan untuk mujudkan nilai-nilai perbedaan ideologi atau isu, perbedaan sosial
idealisme, sedangkan faktor kedua dunia politik dan budaya, dan pertarungan kepemimpinan
dipenuhi oleh pragmatisme dan oportunisme. pribadi. Meskipun biasanya istilah ini dianggap
Jika merujuk pada pendapat Duverger dan sebagai kebalikan dari istilah kohesi, kita
Weber tersebut, konflik internal yang terjadi melihat bahwa faksionalisme di dalam partai
pada partai-partai politik era reformasi ini sebagai sesuatu yang konstruktif.
disebabkan karena mereka memiliki motif Konflik internal partai politik bisa terjadi
hanya untuk kekuasaan dan bukan karena disebabkan oleh faktor pilihan koalisi. Koalisi,
panggilan hidup ketika mereka berkecimpung yang merupakan kesepakatan atau aliansi di
dalam politik. antara partai-partai politik untuk tujuan dan
Konflik internal partai politik bukan hanya membangun pemerintahan bersama, tidak akan
karena perebutan kekuasaan tetapi juga karena 5
Raphael Zariski, “Party Factions and Comparative
faktor faksionalisme. Zariaski mengartikan Politics: Some Preliminary Observations,” Midwest Journal
faksi sebagai kelompok intra-partai, dimana of Political Science, Vol. 4, No. 1 (1960): 33.
anggotanya memiliki identitas dan tujuan 6
Ian McAllister, “Party Adaptation and Factionalism in
within the Australian Party System”, American Journal of
yang sama, dan bekerja sama untuk mencapai
Political Science, Vol. 35, No. 1 (Februari 1991): 208.
7
David Hine, “Factionalism in West European Parties:
4
Maurice Durverger, Sosiologi Politik, Jakarta: Rajawali
A Framework for Analysis,” West European Politics, Vol.
Pers, 1981, 174-175.
5,No. 1 (2013): 41.

Lili Romli: Koalisi dan Konflik Internal Partai Politik pada Era Reformasi 97
terjadi konflik di antara partai-partai politik. KOALISI PEMERINTAHAN ERA
Namun untuk kasus Indonesia, konflik internal REFORMASI
partai politik terjadi justru akibat pilihan koalisi.
Bisa jadi konflik internal tersebut muncul karena Koalisi pemerintahan di Indonesia
pilihan koalisi tersebut bukan didasarkan oleh bukanlah hal baru. Semenjak Indonesia
kesamaan ideologi atau platform partai tetapi merdeka, yang disebutnya era Demokrasi
karena kepentingan jangka pendek. Parlementer, pemerintahan atau kabinet
Dalam ilmu politik, secara garis besar selalu dibangun atas dasar koalisi.9 Koalisi
koalisi dikelompokkan atas dua kelompok. pemerintahan dijalankan juga saat bentuk
Pertama, policy blind coalition, yaitu koalisi yang pemerintahan tidak lagi parlementer tetapi
tidak didasarkan atas pertimbangan kebijakan, sistem presidensial. Pada masa Demokrasi
tetapi untuk memaksimalkan kekuasaan (office Terpimpin, di bawah rezim Soekarno, kabinet
seeking). Kedua, policy-based coalitions, yaitu koalisi yang dibentuk mengikutsertakan partai-partai
berdasarkan pada preferensi tujuan kebijakan yang politik pendukukungnya yang tergabung dalam
hendak direalisasikan (policy seeking).8 Kriteria poros NASAKOM (Nasionalis, Agama, dan
dari masing-masing bentuk koalisi tersebut dapat Komunis). Begitu juga pada masa awal era
dilihat pada tabel 1 di bawah ini. Orde Baru di bawah rezim Soeharto, kabinet

Tabel 1. Model Koalisi


Policy Blind Coalitions Theory Policy Based Coalitions Theory
Menekankan prinsip ukuran atau jumlah kursi Menekankan kesamaan dalam preferensi kebijakan
Minimal winning coalitions (William Riker) Minimal connected coalitions (Rober Axelrod)
Asumsi partai bertujuan “office seeking” Asumsi partai bertujuan “policy seeking” (mewujudkan
(memaksimalkan kekuasaan) kebijakan sesuai kepentingan partai)
Loyalitas peserta koalisi sulit dijamin Loyalitas peserta koalisi secara minimal diikat oleh
kesamaan tujuan kebijakan
Sulit diprediksi, juga range ukuran jumlah partai sangat Koalisi bisa sangat gemuk dengan melibatkan partai-
beragam partai yang tidak perlu agar tujuan kebijakan mendapat
dukungan mayoritas.
Sumber: Sri Budi Eko Wardani, “Koalisi Partai Politik Dalam Pemilihan Kepala Daerah Secara Langsung: Kasus Pilkada Provinsi
Banten Tahun 2006, “Tesis, (Jakarta: Program Pasca sarjana Ilmu Politik FISIP UI, 2007).

Konflik internal partai politik di Indonesia


terjadi yang disebabkan oleh faktor koalisi pertama yang dibentuk, yang disebutnya sebagai
karena koalisi yang dibangun berdasarkan office Kabinet Ampera II dan Kabinet Pembangunan
seeking. Dengan model koalisi seperti ini maka I, mengajak juga partai-partai politik lainnya,
perilaku partai dalam membangun koalisi lebih selain Golkar sebagai partai penguasa, dalam
didasarkan pada kehendak untuk memperbesar menyusun kabinet.10
peluang dalam memperoleh posisi di kabinet 9
Herbert Feith, “The Decline of Constitutional Democracy in
atau pemerintahan yang akan terbentuk. Indonesia, Ithaca and London”, (Cornell University Press,
1973).
Koalisi yang terbentuk atas dasar office seeking 10
Pada Kabinet Ampera II, menteri yang berasal dari partai,
akan rapuh karena berdasarkan pertimbangan antara lain, Idham Chalid (NU, sebagai Menteri Negara
pragmatis-jangka pendek. Kesejahteraan Rakyat dan Sanusi Dardjadinata (PNI)
sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Sedangkan
pada Kabinet Pembangunan I, meneteri yang berasal
8
Lihat, Sri Budi Eko Wardani, “Koalisi Partai Politik dari partai antara lain Menteri H. MS Mintaredja, SH
Dalam Pemilihan Kepala Daerah Secara Langsung: Kasus dari Parmusi diangkat sebagai Menteri Negara Bidang
Pilkada Provinsi Banten Tahun 2006”, Tesis, Jakarta: Penyelenggaraan hukum pemerintah dengan MPR/DPRGR
Program Pascasarjana Ilmu Politik FISIP UI, 2007. dan DPA dan H. Harsono Tjokroaminoto (Parmusi)

98 Politica Vol. 8 No. 2 November 2017


Pada era reformasi, kecenderungan koalisi pertimbangan substansial untuk membangun
partai dalam menyusun kabinet muncul platform bersama, selain karena alasan di atas
kembali. Pasca Pemilu 1999, dilaksanakan (ABM atau ABH) juga karena Abdurahman
Sidang Umum (SU) MPR 1999 untuk memilih Wahid dipandang sebagai sosok “jalan tengah”
Presiden dan Wakil Presiden. Ada dua calon untuk memecah kebekuan di antar Megawati
Presiden yang bersaing, yaitu Megawati dan Habibie.13
Soekarnoputri, Ketua Umum PDIP, dan KH. Koalisi longgar dan pragmatis itu berlanjut
Abdurahman Wahid, tokoh pendiri PKB. dalam pembentukan Kabinet Persatuan
Dalam upaya memenangkan Abdurahman Nasional. Dalam pembentukan kabinet terjadi
Wahid, dibentuk koalisi Poros Tengah.11 kompromi politik antara pimpinan partai-partai
Pencalonan Abdurahman Wahid oleh Poros politik pendukung Abdurahman Wahid (Amien
Tengah itu menuai hasil, Abdurahman Wahid Rais, Ketua Umum PAN, Akbar Tanjung,
(kerap dipanggil Gus Dur) terpilih sebagai Ketua Umum Golkar, dan Hamzah Haz, Ketua
Presiden dengan memperoleh 375 suara, Umum PPP), Wapres Megawati yang juga
mengalahkan Megawati yang mendapat 313 Ketua Umum PDIP, dan Jenderal Wiranto
suara. Kemenangan Abdurahman Wahid dalam selaku wakil dari militer. Kompromi politik ini
pemilihan ini berkat koalisi yang dibangun menghasilkan komposisi kabinet yang sebagian
koalisi Poros Tengah yang mendapat dukungan besar diisi oleh wakil-wakil partai politik dan
dari Golkar, Utusan Daerah, Utusan Golongan, militer. Dari 34 orang anggota kabinet, 23
dan TNI/POLRI.12 orang merupakan wakil partai dan militer, yaitu
Bila kita cermati, koalisi poros tengah Golkar (4 menteri), PAN (4 menteri), PDIP (3
dan para pendukungnya tersebut cenderung menteri), PKB (3 menteri), PPP (2 menteri),
berorientasi jangka pendek dan pragmatis. Koalisi PBB (1 menteri), PK (1 menteri), dan TNI (5
ini terbentuk bukan direncanakan sejak awal, menteri).
tetapi sebagai respons terhadap perkembangan Pada perkembangan kemudian terjadi
politik yang ada saat itu: penolakan pencalonan perpecahan antara Abdurahman Wahid
Megawati dan Habibie. Di balik pembentukan dengan para pendukung koalisi. Bermula
koalisi itu tidak ada agenda yang substansial, dari reshuffle kabinet yang dilakukan oleh
yang penting asal bukan Megawati (ABM) Abdurahman Wahid, seperti pemberhentian
atau ABH (asal bukan Habibie). Pencalonan Hamzah Haz selaku Menko Kesra dan Taksin,
Abdurahman Wahid sendiri juga bukan karena Menteri Perindustrian dan Perdagangan Yusuf
Kalla, dan Menag BUMN Laksamana Sukardi.
sebagai Menteri Negara Bidang Penyempurnaan dan
Puncak dari perpecahan adalah pemberhentian
Pembersihan Aparatur Negara. Tetapi dalam membentuk
kabinet-kabinet selanjutnya, yang disebutnya sebagai Abdurahman Wahid sebagai Presiden dan
Kabinet Pembangunan II sampai dengan Kabinet digantikan oleh Megawati Soekarnoputri.14
Pembangunan VI, Soeharto tidak lagi mengajak partai Pada era Megawati ini, yang disebut sebagai
politik, hanya dari Golkar yang mengisi menteri-menteri
Kabinet Gotong Royong, sesuai dengan
pada kabinet dimaksud dan dari kalangan TNI serta
Teknokrat/Profesional. namanya kabinet diisi sebagian dari partai-
11
Koalisi Poros Tengah beranggotakan PAN (34 kursi), 13
Haris, “Konflik Presiden-DPR dan Dilema Transisi
PPP (58 Kursi), PBB (13 kursi), PK (7 kursi), dan partai-
Demokrasi di Indonesia”, 78.
partai Islam “gurem” lainnya (5 Kursi ). Koalisi poros 14
Memang faktor kejatuhan Presiden Abdurahman tidak
tengah merupakan koalisi longgar, yang keanggotaanya
tunggal, banyak faktor yang memengaruhi, seperti kasus
tidak bersifat formal dan organisatoris, kecuali sekedar
Bulog dan dana sumbangan Sultan Brunei, pemberhentian
sebagai forum bagi berbagai kesepakatan lisan yang di
Jenderal (Pol) S. Bimantoro, yang digantikan oleh
ambil dalam pertemuan pertemuan untuk mengantisipasi
Komjen Chaeruddin Ismail. Akumulasi dari semua itu
perkembangan politik khususnya persaingan dua kubu
berujung pada Memorendum I dan UU oleh DPR, yang
calon presiden Megawati dan Habibie.
tidak diindahkan oleh Abdurahman Wahid, sehingga
12
Syamsuddin Haris, “Konflik Presiden-DPR dan Dilema
kemudian MPR mengadakan Sidang Istimewa untuk
Transisi Demokrasi di Indonesia”, (Jakarta: Grafiti Pers,
pencopotan Abdurahman Wahid.
2007), 78.

Lili Romli: Koalisi dan Konflik Internal Partai Politik pada Era Reformasi 99
partai politik, yaitu PDIP, Golkar, PPP, PAN, Kelima partai politik yang mengajukan calon
PK dan PBB. presiden itu, hanya PPP yang mencalonkan
Dalam pemilihan presiden dan wakil pasangan calon presiden dan wakil presiden
presiden tahun 2004 secara langsung, dalam Hamzah Haz dan Letjen (Purn) Agum Gumelar,
mengusung calon presiden dan wakil presiden yang tidak mendapat dukungan partai lainnya.
terbangun koalisi di antara partai-partai Sedangkan empat partai lainnya mendapat dan
politik. Koalisi ini niscaya dilakukan bukan atau berkoalisi dengan partai-partai lainnya.
hanya karena tidak ada kekuatan politik yang Partai Golkar dengan mengusung pasangan
dominan di DPR, tetapi juga regulasi UUD 1945 calon presiden dan wakil presiden Wiranto dan
hasil amandemen ada “anjuran” untuk koalisi Solahudin Wahid mendapat dukungan dari
dengan sebutan “gabungan partai politik” dalam PKB, PKPB, PDKB, Partai Patriot Pancasila,
pencalonan presiden dan wakil presiden. Pasal dan PPNUI. PAN yang mencalonkan pasangan
6A ayat (2) UUD 1945 mengatakan bahwa calon presiden dan wakil presiden Amien Rais
pasangan calon presiden dan wakil presiden dan Siswono Yudo Husodo didukung oleh
dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik PKS dan tujuh partai kecil yaitu PSI, PBR,
atau gabungan partai politik. Ketentuan itu lalu PNI Marhaenisme, PPDI, PNBK, PBSD, dan
diterjemahkan melalui UU No. 23 Tahun 2003 PSI. PDIP yang mengusung pasangan calon
tentang Pemilihan Presiden Langsung. Pada presiden dan wakil presiden Megawati dan KH.
Pasal 5 ayat (1) UU No. 23/2003 menyebutkan Hasyim Muzadi didukung oleh PDS. PD yang
bahwa, mencalonkan pasangan calon presiden dan
“Peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden wakil presiden Soesilo Bambang Yudhoyono
adalah Pasangan Calon yang diusulkan dan M Jusuf Kalla didukung oleh PBB dan
secara berpasangan oleh partai politik atau PKPI.
gabungan partai politik peserta pemilihan Berdasarkan hasil Pilpres 2004 putaran
umum. Selanjutnya Pasal 101 menyatakan, pertama, dari lima pasang calon tidak ada
pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden
pasangan yang meraih suara 50% lebih
hanya dapat diajukan oleh Partai politik yang
memperoleh kursi di DPRD sebanyak 3% sehingga berlanjut pada putaran kedua. Ini
atau yang memperoleh 5% suara sah secara mengacu pada UU No.23 Tahun 2003 Tentang
nasional dalam pemilu legislatif”. Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden
bahwa calon akan ditetapkan sebagai pemenang
Berdasarkan hasil pemilu legislatif 2004,
manakala meraih suara lebih dari 50 persen, jika
dari 24 partai politik yang berhak mencalonkan
tidak ada maka akan dilaksanakan pemilihan
pasangan calon presiden dan wakil presiden
putaran kedua dengan mengambil dua pasang
adalah 7 partai politik, yaitu Partai Golkar,
calon.15 Dari lima pasang calon pada putaran
PDIP, PKB, PPP, PD, PKS, dan PAN. Dari
pertama, dua pasang calon yang meraih suara
7 partai ini, ternyata yang mencalonkan
pasangan calon presiden dan wakil presiden 15
Pasal 66 ayat (2) UU menyatakan, “Pasangan Calon
hanya 5 partai politik, 2 yang lainya tidak yang mendapatkan suara lebih dari lima puluh persen
mencalonkan yakni PKB dan PKS. Sebenarnya dari jumlah suara dalam Pemilu Presiden dan Wakil
Presiden dengan sedikitnya dua puluh persen suara di
PKB mencalonkan pasangan pasangan calon
setiap provinsi yang tersebar di lebih dari setengah jumlah
presiden dan wakil presiden, tetapi kemudian provinsi di Indonesia diumumkan sebagai Presiden dan
calonnya ditolak oleh KPU dengan alasan Wakil Presiden terpilih dan dibuatkan Berita Acara
tidak memenuhi persyaratan sehat jasmani hasil Pemilu Presiden dan Wakil Presiden”. Selanjutnya
Pasal 67 ayat (1) mengatakan, “Dalam hal tidak ada
dan rohani, sedangkan PKS berdasarkan
Pasangan Calon terpilih sebagaimana dimaksud dalam
keputusan Majelis Syuro-nya memtuskan tidak Pasal 66 ayat (2), dua Pasangan Calon yang memperoleh
mengajukan pasangan calon presiden dan wakil suara terbanyak pertama dan kedua dipilih kembali
presiden. oleh rakyat secara langsung dalam Pemilu Presiden dan
Wakil Presiden”. Lihat UU No.23 Tahun 2003 Tentang
Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden.

100 Politica Vol. 8 No. 2 November 2017


unggul adalah pasangan SBY-JK unggul dengan SBY-Kalla juga mengajak PAN dan PKB
33,58 persen suara atau meraup 36.070.622 dan bergabung dalam pembentukan kabinet, yang
pasangan Megawati-Hasyim dengan perolehan mereka namakan sebagai Kabinet Indonesia
suara 28.186.780 atau 26,24 persen. Bersatu. SBY juga “mengizinkan“ Kalla ikut
Dalam Pilpres putaran kedua ini, peta koalisi berkompetisi dalam pemilihan Ketua Umum
mengalami perubahan. Partai-partai politik Golkar awal 2005, dan terpilih sebagai Ketua
yang mengusung calon yang tidak lolos pada Umum, sehingga Golkar lalu bergabung dalam
putaran pertama berkoalisi dengan pasangan pemerintahan SBY-Kalla.

Tabel 2. Kekuatan Partai Pemerintahan di DPR Hasil Pemilu 2004 dan Posisi Menteri
Dalam Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) I SBY-JK
PARTAI PENDUKUNG KURSI DI DPR MENTERI DI KABINET
Golkar 127 3
PKB 52 2
PPP 58 2
PD 56 2
PKS 45 3
PAN 53 3
PBB 11 1
PKPI 1 1
Total 404 17
Sumber: Romli, “Peta Kekuatan Politik dan Kecenderungan Koalisi”, 2009.

yang maju untuk putaran kedua. Pasangan Tidak seperti Pilpres 2004 yang diikuti
Mega-Hasyim, yang maju pada putara kedua, oleh lima pasang calon, pada pilpres 2009
kemudian membentuk Koalisi Kebangsaan hanya diikuti oleh tiga pasang calon, yaitu
dengan Golkar, PDIP, PPP, PBR, PDS, PKPB, pasangan Megawati-Prabowo, pasangan calon
dan PNIM. Sedangkan pasangan SBY-Kalla SBY-Boediono, dan pasangan calon Kalla-
mendeklarasikan koalisi dengan nama Koalisi Wiranto. Pasangan Megawati-Prabowo diusung
Kerakyatan pada tanggal 26 Agustus 2014. oleh koalisi PDIP dan Gerindra serta 7 partai
Anggota Koalisi Kerakyatan selain PD, PBB, non-parlemen yang tidak lolos Parliamentary
dan PKPI, juga bergabung PKS, PPDK, PP, dan Threshold (PT), yaitu Partai Merdeka, PNI
PPDI. Hasil Pilpres putaran kedua pasangan Marhenisme, Partai Karya Perjuangan, Partai
SBY-Kalla keluar sebagai pemenang dengan Kedaulatan, Partai Sarikat Indonesia, Partai
meraih suara 69.266.350 (60,62%), sedang Buruh, dan Partai Persatuan Naglatul Ummah
pasangan Megawati-Hasyim meraih suara Indonesia. Pasangan calon SBY-Boediono
44.990.704 (39,38%). diusung oleh koalisi PD, PAN, PKS, PKB, dan
Pasca Pilpres koalisi kebangsaan “pecah PPP serta 18 partai non-parlemen yang tidak
kongsi”. PPP yang pertama-tama meninggalkan lolos PT, yaitu PBB, PBR, PDS, PKPI, PKPB,
koalisi. PPP menyatakan mundur dari koalisi Partai Patriot, PNBKI, PPI, PPRN, PDP, PPPI,
kebangsaan dan bergabung dengan koalisi Partai Republikan, PKDI, PIS, PPIB, PPDI dan
kerakyatan setelah ditawari posisi Ketua DPR PPD. Sedangkan pasangan calon Kalla-Wiranto
dalam pemilihan pimpinan DPR.16 Pasangan hanya diusung oleh Partai Golkar dan Hanura.
16
Dalam pemilihan pimpinan DPR, koalisi kerakyatan Pada Pilpres 2009 ini, pasangan SBY-Boediono
kalah dengan koalisi kebangsaan, sehingga harapan PPP keluar sebagai pemenang dengan meraih suara
menjadi Ketua DPR gagal.

Lili Romli: Koalisi dan Konflik Internal Partai Politik pada Era Reformasi 101
Tabel 3. Kekuatan Partai Pemerintahan di DPR Hasil Pemilu 2009 dan
Posisi Menteri Dalam Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II SBY-Boediono
PARTAI PENDUKUNG JUMLAH KURSI DPR MENTERI DI KABINET
Partai Demokrat 148 6
Partai Golkar 106 4
PKS 57 4
PAN 46 3
PPP 38 2
PKB 28 2
JUMLAH 423 21
Sumber: Amalia, Evaluasi Pilpres Langsung di Indonesia, 2016.

73.874.562 (60,80%), Megawati-Prabowo Subijanto-Hatta Rajasa yang diusung oleh


meraih suara 32.548.105 (26,79%) dan JK- koalisi enam partai, yaitu Partai Golkar, Partai
Wiranto mendapat suara 15.081.814 (12,41%). Gerindra, PKS, PAN, PPP, dan PBB (partai
Sama seperti pilpres sebelumnya, pasca non-parlemen karena tidak mendapat kursi di
Pilpres 2009 juga peta koalisi mengalami DPR), yang menamakan sebagai Koalisi Merah
perubahan. Partai Golkar yang semula tidak Putih (KMP). Kedua, pasangan Joko Widodo-
mendukung pasangan SBY-Boediono, pasca Jusuf Kalla yang calonkan oleh oleh koalisi
pilpres berubah haluan menjadi bagian PDIP, PKB, Partai Nasdem, Partai Hanura,
pemerintahan. Dengan demikian, para dan PKPI (partai non-parlemen) dengan
pendukung pemerintah terdiri atas: PD, PAN, sebutan sebagai koalisi Indonesia Hebat (KIH).
PKS, PKB, PPP, dan Golkar. Partai-partai Dalam menghadapi kompetisi pilpres ini, PD
yang bergabung dalam pemerintah tersebut menyatakan netral tidak mendukung salah
mendapat kursi menteri di Kabinet Indonesia satu dari kedua pasangan tersebut. Tetapi para
Bersatu (KIB) II, seperti tergambar pada tabel kadernya, khususnya yang ada di parlemen,
3. menyatakan mendukung pasangan yang diusung
Pilpres 2014 terdapat dua pasang calon oleh kubu KMP. Pilpres 2014 dimenangkan
presiden dan wakil presiden. Pertama, pasangan oleh pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla dengan
calon presiden dan wakil presiden Prabowo meraih suara 70.997.850 (53,15%), sedangkan
Tabel 4. Kekuatan Partai Pemerintahan di DPR Hasil Pemilu 2014 dan
Posisi Menteri dalam Kabinet Kerja Jokowi-JK
PARTAI PENDUKUNG KURSI DI DPR MENTERI DI KABINET
PDIP 109 5
Partai Nasdem 35 3
PKB 47 4
Partai Hanura 16 1
PPP 39 1
PAN 49 1
Partai Golkar 91 1
PKPI 0 1
JUMLAH 386 16
Sumber: Romli, “Peta keuatan Partai Politik Hasil Pemilu 2014”, 2016. Posisi kabinet diolah dari berbagai sumber.

102 Politica Vol. 8 No. 2 November 2017


pasangan Prabowo Subijanto hanya meraih PILIHAN KOALISI DAN KONFLIK
suara 62.576.444 (46.85%). INTERNAL PARTAI POLITIK
Sama seperti sebelumnya, peta koalisi Salah satu faktor yang menyebabkan konflik
pasca pilpres terjadi juga perubahan. Partai- internal di dalam partai-partai politik pada
partai yang sebelumnya menjadi oposisi, pada era reformasi disebabkan oleh pilihan koalisi
perkembangan kemudian bergabung dengan dari partai-partai politik dalam mendukung
partai pemerintah. Mula-mula partai yang calon persiden dan/atau pemerintahan. Di
bergabung dengan pemerintah adalah PPP, internal partai-partai politik, ternyata dalam
selanjutnya di susul oleh PAN dan Partai memberikan dukungan atau bergabung dalam
Golkar, sehingga konfigurasi kekuatan menjadi koalisi dan/atau mendukung pemerintah atau
berubah. Partai oposisi tinggal Gerindra dan beroposisi tersebut, memunculkan perpecahan
PKS, sedangkan partai pendukung pemerintah: dan faksionalisme.
PDIP, NASDEM, PKB, Hanura, PPP, PAN Kasus pertama konflik internal partai
dam Partai Golkar. Para partai pendukung politik terkait dengan ini adalah PKB, pada
pemerintah ini mendapat jatah kursi di kabinet era Pemerintahan Abdurahman Wahid (Gus
seperti pada tabel 4. Dur). Seperti diketahui, Gus Dur terpilih
Bila kita mencermati koalisi yang terbentuk menjadi Presiden diusung oleh Koalisi Poros
pada era reformasi tersebut cenderung bersifat Tengah. Dalam perjalanan kemudian, koalisi
office seeking, bukan berdasarkan kesamaan Poros Tengah pula yang menggagas untuk
program atau platform dari masing-masing partai “menjatuhkan” Gus Dur dari kursi Presiden.
dalam membanggun koalisi. Hal itu terlihat Dalam konteks konflik internal PKB, Matori
dengan kasat mata bahwa partai-partai yang Abdul Djalil, sebagai Ketua Umum Dewan
tergabung dalam koalisi adalah untuk mencari Tanfidz PKB, justru setuju untuk melengserkan
posisi jabatan dalam pemerintahan dan bisa jadi Gur Dur sebagai Presiden. Padahal Gus
juga terkait keuntungan finansial. Dengan kata Dur, sebagai Ketua Umum Dewan Syuro
lain, koalisi yang dipraktikkan oleh partai-partai PKB, membekukan seluruh kegiatan Fraksi
politik kita dewasa ini cenderung bersifat instant Kebangkitan Bangsa (FKB) di DPR dan MPR,
karena lebih berdasarkan kepentingan politik dan melarang hadir dalam Sidang Istimewa
jangka pendek dan belum berdasarkan platform (SI) MPR. Larangan tersebut dilanggar oleh
dan program politik yang disepakati bersama. Matori, karena ia tetap hadir dalam SIMPR
Mestinya koalisi yang dibangun oleh tanggal 23 Juli 2001. Matori lalu diberhentikan
partai-partai politik bersifat permanen dan sebagai Ketua Umum DPP PKB oleh Gus Dur
menekankan kesamaan dalam preferensi dan menunjuk Alwi Shihab sebagai Pejabat
kebijakan, bertujuan policy seeking (mewujudkan Sementara (Pjs) Ketua Umum DPP PKB.17
kebijakan sesuai kepentingan partai), yang Konflik antara Gus Dur dan Matori
diikat oleh kesamaan tujuan dan kebijakan. berujung pada kepengurusan ganda: PKB Batu
Koalisi yang diperlukan adalah koalisi berbasis Tulis di bawah kepemimpinan Matori dengan
kesamaan ideologi dan atau platform politik Ketua Dewan Syuro KH. Dimyati Rois dan
di antara partai-partai yang berkoalisi. Melalui PKB Kuningan yang dipimpin oleh Alwi Shihab
format koalisi semacam ini diharapkan bahwa dengan Ketua Dewan Syuro Gus Dur. Dalam
dukungan ataupun penolakan terhadap suatu perkembangan kemudian, setelah dipecat dari
kebijakan berorientasi kepentingan kolektif, keanggotaan PKB, Matori bersama Abdul
bukan kepentingan jangka pendek partai-
partai di parlemen. Koalisi berbasis platform 17
Kamarudin, “Konflik Internal Partai Kebangkitan Bangsa
(Studi Kasus Tahun 2004-2007)”, Disertasi, Program
diperlukan agar relasi Presiden-DPR tidak
Pascasarjana Ilmu Politik FISIP UI, (2007). Lihat juga
semata-mata menjadi arena transaksi politik Firman Noor, Perpecahan dan Soliditas Partai Islam di
antarelite pemerintah dan politisi partai-partai. Indonesia: Kasus PKB dan PKS Dekade Awal Reformasi,
(Jakarta; LIPI Pers, 2015).

Lili Romli: Koalisi dan Konflik Internal Partai Politik pada Era Reformasi 103
Kholik Ahmad dan Agus Suflihat membentuk KH Abdurahman Chudlori sebagai Ketua
partai sendiri dengan nama Partai Kebangkitan Umum Dewan Syuro dan Choirul Anam-Idham
Demokrasi (PEKADE). Sedangkan kubu Gus Cholied sebagai Ketua Umum DPP PKB dan
Dur sendiri dalam Musyawarah Luar Biasa Sekjen DPP PKB. Hasil Muktamar di Surabaya
(MLB) memilih Alwi Shihab dan Saifullah ini didukung oleh Alwi Shihab dan Saifullah
Yusuf sebagai Ketua Umum DPP PKB dan Yusuf. Dalam perkembangan kemudian, kubu
Sekretaris Jenderal DPP PKB. Alwi Shihab membentuk partai politik baru:
Latar belakang konflik antara Gus Dur Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU)
dengan Matori ini terkait dengan kepentingan pada 12 November 2006, dengan Ketua Dewan
atau pilihan politik dari masing-masing kubu. Syuro KH. Abdurahman Chudori dan Ketua
Gus Dur selaku Ketua Dewan Syuro yang juga Umum DPP PKNU Choirul Anam (Mantan
sebagai Presiden yang terancam kekuasaannya Ketua DPW PKB Jawa Timur). Sementara
dengan dilaksanakan SI MPR, melarang Matori Saiflah Yusuf tidak bergabung dalam
untuk hadir dan ikut memimpin SI MPR. Namun pembentukan partai baru ini, ia hijrah ke Partai
bagi Matori, bisa jadi selain kerena alasan Persatuan Pembangunan (PPP).
sebagai Wakil Ketua MPR, kehadiran dalam Konflik antara Gus Dur dengan Muhaimin
SI MPR adalah tugas konstitusional. Tetapi Iskandar, juga melahirkan kepengurusan ganda:
di balik itu tersirat kepentingan kekuasaan. PKB versi Muktamar Parung dengan Ketua
Pasca SI MPR dengan memberhentikan Gus Dewan Syuro Gus Dur dan Ketua Umum-
Dur selaku Presiden dan mengangkat Wakil Sekjen DPP PKB Ali Masyur Musa-Zanuba
Presiden Megawati sebagai Presiden, posisi Arifah Chafsah (Yeny). Konflik ini bermula
Matori dalam kabinet diangkat sebagai Menteri saat Gus Dur memecat Muhaimin Iskandar
Pertahanan. tahun 2008 selaku Ketua Umum DPP PKB.
Konflik selanjutnya diakibatkan oleh Melalui forum terbatas yang dihadiri oleh 30
pilihan koalisi atau kepentingan politik di orang, yang agenda semula pelepasan Prof.
tubuh PKB ini terjadi antara kubu Gus Dur- Dr. M. Mahfud M.D, yang diangkat sebagai
Muhaimin Iskandar dengan kelompok Alwi Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), berujung
Shihab-Syaifullah Yusuf. Konflik ini disebabkan pada evalusi Ketua Umum Dewan Tanfidz, dan
oleh penonaktifan Alwi Shihab dan Saifullah berakhir pada pemecatan. Seperti yang ditulis
Yusuf dari posisi Ketua Umum dan Sekretaris oleh Firman Noor dalam bukunya,19
Jenderal dengan alasan masuk dalam kabinet “Dalam rapat yang berlangsung pada 26
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.18 Maret 2008 tersebut….Gus Dur angkat
Dampak konflik ini melahirkan kepengurusan bicara dan menyatakan kekecewaannya
ganda: Pertama, kepengurusan hasi Muktamar terhadap Muhaimin yang dianggapnya sudah
II PKB di Semarang, 16-18 April 2005, yang tidak loyal dan melakukan manuver yang
arogan…Muhaimin yang hadir dalam forum
memilih Gus Dur sebagai Ketua Umum Dewan
itu menolak tuduhan yang disampaikan
Syuro dan Muhaimin Iskandar selaku Ketua padanya….. secara tegas mengatakan
Umum DPP PKB serta Lukman Edy sebagai tidak pernah mengungkapkan pernyataan-
Sekjen DPP PKB. Kedua, hasil Muktamar PKB pernyataan sebagimana yang dituduhkan
di Surabaya, 1-2 Oktober 2005, yang memilih kepadanya. Muhaimin bersumpah atas nama
Tuhan bahwa hal itu tidak benar”.
18
Alwi Sihab diangkat sebagai Menteri Koordinator Bidang
Evaluasi yang dilakukan oleh Gus Dur yang
Kesejahteraan Rakyat dan Syaifullah Yusuf sebagai
Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal. Akibat berujung pada pemecatan itu berdasar pada
konflik ini, Presiden SBY kemudian mengganti Alwi Sihab voting, dimana dari 30 yang hadir: 20 orang
dengan Erman Suparno, tetapi dengan posisi sebagai setuju Muhaimin mundur sebagai Ketua Umum,
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, sedangkan
Syafullah Yusuf diganti oleh Lukman Edy dengan posisi 19
Firman Noor , Perpecahan dan Soloditas Partai Islam di
sama sebagai Menteri Negara Pembangunan Daerah Indonesia: Kasus PKB dan PKS Dekade Awal Reformasi
Tertinggal. (Jakarta; LIPI Pers, 2015), 156.

104 Politica Vol. 8 No. 2 November 2017


lima orang menghendaki Musyawarah Luar Golkar, seperti Muladi SH, Fahmi Idris, Marzuki
Biasa (MLB),dan tiga orang tidak setuju MLB, Darusman, Burhanuddin Napitupulu, Yuniwati
dan dua orang abstain. DPP kemudian pada 5 Maskur Sofwan, Anton Lesiangi, Abu Hanifah,
April 2008 resmi memberhentikan Muhaimin Abu Hasan Sadjili, Priyo Budi Santoso, Yuslin
dan mengangkat Ali Maskur Musa sebagai Pjs Nasution. Anton Lesiangi, Edison Betaubun,
Ketua Dewan Tanfidz.20 Yorris Raweyai, dan Malkan Amin, sebaliknya
Konflik internal akibat pilihan koalisi mereka mendukung pasangan SBY-JK. Pada
juga melanda Partai Golkar. Konflik internal perkembangan kemudian, para pengurus dan
dalam tubuh Golkar terjadi antara faksi Jusuf kader Golkar yang “mbalelo” ini dinonaktifkan
Kalla (JK) dan faksi Akbar Tandjung. Konflik dari Golkar.23
antar faksi dalam tubuh Golkar terekam Pasca kemenangan SBY-JK, peta politik
dalam pemilihan presiden dan wakil presiden di Golkar mengalami perubahan drastis
2004. Diketahui Golkar bersama PKB, PKPB, Kemenangan ini menjadi arus balik pendulum
PDKB, Partai Patriot Pancasila, dan PPNUI politik Golkar sekaligus menunjukkan
mengusung pasangan Wiranto-Salahuddin pragmatisnya partai ini. Ini terlihat ketika
Wahid, sementara Jusuf Kalla (JK) memilih Munas VII Partai Golkar di Bali, 16-19
berduet dengan capres Partai Demokrat (PD), Desember 2004, Jusuf Kalla (JK) tiba-tiba
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang ikut kompetisi perebutan Ketua Umum Partai
diusung oleh PD, PBB, dan PKPI. Akibatnya Golkar periode 2004-2009.24 Meski banyak
para kader Golkar terbelah, ada yang mengikuti calon, sesungguhnya kompetisi perebutan calon
kubu Akbar Tandjung yang mengusung duet ketua umum Golkar mengerucut pada dua
Wiranto-Solahuddin dan kubu pendukung kandidat: persaingan antara Akbar Tandjung
SBY-JK, sehingga kondisi ini menciptakan (AT) dengan Yusuf Kalla (JK). Kubu Akbar
perpecahan dalam tubuh Golkar.21 didukung oleh beberapa elit DPP seperti Freddy
Duet Wiranto-Solahuddin gagal pada Latumahina, Mahadi Sinambela, Mohammad
putaran pertama Pemilihan Presiden (Pilpres) Hatta, Ferry Mursidan Baldan, Ade Komarudin,
2004, yang hanya memperoleh suara 26.286.788 Agung Gunanjar Surdarsa, Asep Sudjana dan
(22,15%), sehingga tidak bisa melaju pada Akil Mochtar. Sedang Kubu JK didukung oleh
putaran kedua pilpres. Menghadapi putaran Surya Paloh, Agung Laksono, Aburizal Bakrie,
kedua pilpres ini, Golkar melaksanakan Muladi, Sri Sultan Hemengkubuwono X, Fahmi
Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) pada Idris, Ginanjar Kartasasmita, dan Syamsul
Agustus 2004, yang menghasilkan keputusan Muarif.25 Persaingan perebutan jabatan ketua
mendukung pasangan Megawati-Hasyim umum ini oleh Akbar Tandjung sendiri dalam
dalam Pilpres putaran kedua, 20 September bukunya menyebutnya sebagai persaingan
2004. Keputusan ini kemudian diikuti dengan
pembentukan Koalisi Kebangsaan yang terdiri 23
“Golkar Pecat Pengurus dan Kader “Mbalela””, diakses
dari Partai Golkar, PDIP, PPP, PDS, PBR dan 15 Januari 2017, http://www.suaramerdeka.com/harian/
PNI Marhaenisme.22 Keputusan Rapimnas 0409/16/nas
bergabung dengan Koalisi Kebangsaan tidak 24
Secara keseluruhan ada tujuh calon Ketua Umum Partai
Golkar dalam Munas VII, yaitu Akbar tandjung, Wiranto,
diikuti oleh sejumlah pengurus dan kader
Jusuf Kalla, Surya Paloh, Agung Laksono, Slamet Effendy
Yusuf, dan Marwah Daud Ibarahim. Dari tujuh nama,
20
Firman Noor, Perpecahan dan Soloditas, 156-157. yang maju sebagai calon adalah Akbar Tandjung, Jusuf
21
“Merunut Sejarah Konflik Partai Golkar”, 13 Januari Kalla, dan Marwah Daud Ibrahim. Wiranto, Surya Paloh
2016, diakses 15 Januari 2017, http://print.kompas.com/ dan Agung Laksono tidak mengembalikan formulir,
baca/opini/duduk-perkara/2016/01/13/Merunut-Sejarah- sedang Slamet Effendy Yusuf mundur dari pencalonan.
Konflik-Partai-Golkar Lihat Bahtiar Effendy, dkk, Beringin Membangun, Sejarah
22
Andi Harianto Sinulingga, Pecah Belah Partai Golkar: Politik Partai Golkar (Jakarta: Grafindo Khasanah Ilmu,
Dinamika Konflik Golkar Parca Orde Baru (Jakarta, 2012), 193.
Penjuru Ilmu, 2005), 100. 25
Bahtiar Effendy, dkk, Beringin Membangun, 196.

Lili Romli: Koalisi dan Konflik Internal Partai Politik pada Era Reformasi 105
antara “kubu struktural” dan “kubu saudagar”.26 Keuntungan bagi Golkar, dengan bergabung
Bila kita lihat dari pihak-pihak yang mendukung sebagai bagian dari koalisi pemerintahan,
JK memang berlatar belakang para pengusaha, posisi menteri diberikan juga kepada kader-
sedang pendukung kubu Akbar sebagian besar kader Golkar, yaitu: Aburizal Bakrie sebagai
jajaran teras Partai Golkar. Menteri Kordinator Bidang Perekonomian,
Persaingan JK dengan Akbar juga yang kemudian bergeser menjadi Menteri
persaingan antara kubu pro-pemerintah dan Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat,
kubu pro-oposisi. JK ingin mengajak Golkar Fahmi Indris sebagai Menteri Perindustrian,
bergabung dengan pemerintah, sementara dan M. Andi Mattalatta sebagai Menteri
Akbar tetap agar Golkar menjadi partai oposisi, Hukum dan Hak Asasi Manusia.
di luar pemerintahan. Sikap JK seperti itu Perpecahan dan konflik internal Partai Golkar
gamblang karena ia sebagai Wakil Presiden muncul kembali ketika menghadapi Pilpres 2009.
yang sudah pasti mendukung dan mengajak Berawal ketidakpuasan terhadap perolehan suara
agar Golkar bergabung dengan pemerintah. Partai Golkar yang turun drastis, dari 21,58% pada
Dalam konteks ini JK mengatakan, Pemilu 2004 menjadi 14,45% pada Pemilu 2009.
“Tidak ada partai yang didirikan khusus Padahal JK sebagai Wakil Presiden harusnya
untuk melawan pemerintah, tidak. Semua memberikan dampak positif bagi suara Golkar,
partai ingin agar dia memerintah untuk sebaliknya suara Golkar malah mengalami
mencapai cita-cita dan tujuannya, semua. JK penurunan 7% lebih. Konflik internal berlanjut
lalu menegaskan bahwa Partai Golkar adalah tatkala JK “ngotot” maju sebagai calon presiden
pemenang Pemilu 2004 sehingga tidak layak
untuk Pilpres 2009. Beberapa pengurus dan kader
rasanya jika kemudian beroposisi.”27
Golkar tidak setuju dengan pencalonan JK sebagai
Persaingan memperebutkan kepemimpinan
Calon Presiden (Capres), seperti Fadel Muhamad,
Golkar, seperti sudah diduga, akan dimenangkan
Muladi, Aburizal Bakrie, Akbar Tandjung, dan
oleh JK, yang meraih suara mayoritas 323,
Theo Sambuaga.30 Sementara kubu JK, yang
sedangkan Akbar hanya meraih 156 suara.
diketuai oleh Fahmi Idris, tetap memajukan JK.
Dengan kemenangan ini maka JK selain sebagai
Meski ada penolakan tersebut. Rapat Pimpinan
Wakil Presiden, ia juga merangkap sebagai
Nasional Khusus (Rapimnasus) Partai Golkar
Ketua Umum. Alasan JK sebagai ketua umum,
yang berlangsung di Hotel Borobudur, 23 April
mengatakan:
2009, tetap memutuskan mengusung Ketua
“Kenapa saya menjadi Ketua Umum Partai Umum DPP GolkarJK sebagai Capres.
Golkar? Pertimbangannya sederhana: tanpa
Dalam Rapimnasus itu sebenarnya ada tiga
suatu stabilitas politik, sulit sekali kita
membuat suatu kebijakan ekonomi yang opsi, seperti yang dikemukakan oleh Fahmi
baik. Tapi ada satu hal yang sangat penting. Idris. Ia mengatakan, “Pilihannya sebenarnya
Kultur Golkar itu kultur pembangunan atau ada tiga. Pilihan yang paling diminati, khususnya
kultur pemerintah…28 oleh Ical (Aburizal Bakrie), adalah koalisi
Lebih lanjut JK mengatakan, tidak setuju dengan pemerintah SBY-Boediono dan PD.
dengan kebijakan oposisi yang pernah digagas Opsi berikutnya oposisi, yang didukung Surya
oleh Akbar Tandjung. Tujuan Partai Golkar, Paloh. Pilihan ketiga, yang tak banyak dibahas,
menurut JK, identik dengan tujuan negara untuk menempatkan pemerintah sebagai lawan latih
menciptakan masyarakat adil dan makmur.29 tanding”.31
26
Akbar Tandjung, The Golkar Way: Survival Partai Golkar 30
“Golkar Pecah, Suara JK Jeblok”, diakses 15 Januari 2017,
di Tengah Turbulensi Politik Era Reformasi (Jakarta:
http://politik.news.viva.co.id/news/read/73690-beringin-
Gramedia), 304.
tak-kokoh-suara-jk-jeblok
27
Dikutip dari Rully Chairil Azwar, Politik Komunikasi Partai 31
“Fahmi Idris: Mesin Golkar Tak Bergerak Dukung JK,
Golkar di Tiga Era (Jakarta: Grasindo, 2009), 165.
Saya Syok”, diakses 15 Januari 2017, https://m.tempo.
28
Bahtiar Effendy, dkk, Beringin Membangun, 194.
co/read/news/2009/07/20/149188094/fahmi-idris-mesin-
29
Bahtiar Effendy, dkk, Beringin Membangun, 201.
golkar-tak-bergerak-dukung-jk-saya-syok

106 Politica Vol. 8 No. 2 November 2017


Selanjutnya Fahmi mengatakan, Keduanya pun saling terlibat perang
statemen terbuka soal pilihan sikap itu. Hal
“Ketika JK ditetapkan sebagai calon
itu diperarah dengan posisi keduanya yang
presiden, memang muncul pro-kontra. Yang
terlihat berbeda secara diametral. Akbar
kontra mengatakan keputusan yang diambil
terang-terangan berada di belakang Ical,
dalam acara di Hotel Borobudur itu tidak
sementara JK, meskipun belum deklarasi
sebagaimana yang dikehendaki peserta.
secara terbuka, ada tanda-tanda berdiri di
Keputusan rapat itu, kata mereka, memberi
belakang Surya Paloh.
JK mandat berunding dengan SBY untuk
mengusulkan calon wakil presiden. Dan itu Salah satu indikasi posisi JK bersama Paloh
terus dipertahankan, Golkar hanya akan adalah dalam sambutannya saat membuka
mengusulkan calon wakil presiden. Tapi Munas, satu-satunya calon yang dia sebut
kebetulan SBY tak mau dengan calon Golkar. dalam salam penghormatan hanyalah Paloh,
Tapi teman-teman tidak percaya.32 yang disebut sebagai ketua Dewan Penasihat
Seperti diketahui JK maju menjadi capres Golkar. Sementara Ical sebagai anggota
berpasangan dengan Wiranto, yang diusung dewan penasihat dan calon ketua umum
serta calon-calon lain tidak disebut JK.
oleh koalisi Golkar dan Partai Hanura. Hasil
pilpres 2009, yang keluar sebagai pemenang Dalam sambutannya pun, JK secara terang-
pasangan SBY-Boediono dengan meraih suara terangan mengkritik keinginan sejumlah
pihak yang ingin membawa Golkar berada
60,80%, Megawati-Prabowo 26,79% sementara dibawah ‘ketiak’ pemerintah. JK pun
JK-Wiranto hanya meraih 12,41%. meminta seluruh peserta Munas tidak
Pasca pilpres 2009, Partai Golkar kemudian menjadikan Golkar sebagai partai ‘murahan’
mengadakan Munas VIII di Pekanbaru, Riau yang meminta-minta kekuasaan.
5-8 Oktober 2009. Dalam Munas ini terjadi Kontan saja pernyataan JK ini membuat panas
persaingan dan konflik antara kubu Surya Paloh telinga kubu Ical yang di belakangnya berjajar
yang didukung oleh JK dan kubu Aburizal Bakri tokoh-tokoh nasional di bawah komando
(ARB) yang didukung oleh Akbar Tanjung, Triple A (Agung Laksono, Aburizal Bakrie,
sehingga Munas VIII ini dapat dikatakan dan Akbar Tandjung)”
persaingan antara JK-Akbar Tandjung jilid II. Dalam Munas VIII Partai Golkar di
Dalam tulisannya, detik.com memaparkan,33 Pekanbaru ini, sesungguhnya ada empat calon,
“Setelah Munas di Bali lima tahun lalu, kali yaitu Aburizal Bakrie 297 suara, Surya Paloh
ini keduanya bertemu dan bertempur lagi di 240 suara, Yuddy Chrisnandi dan Hutomo
Munas VIII Pekanbaru, meski sama-sama Mandala Putra tidak mendapat suara. Dari
tidak mencari posisi ketua umum Golkar. perolehan suara terlihat persaingan keras dan
Namun, kedua tokoh ini tentu punya calon
ketat terjadi antara Aburizal Bakrie (ARB)
yang didukung. Yang paling terlihat jelas
adalah Akbar Tandjung. Mantan Ketua DPR dan Surya Paloh. Persaingan ini mirip dengan
ini, tanpa tedeng aling-aling mendukung persaingan pada Munas VII di Bali, yaitu antara
Aburizal Bakrie alias Ical. kubu yang pro-pemerintah, yang diwakili oleh
Jika dalam Munas  Bali, Akbar ingin menjadikan ARB dan Kubu Surya Paloh yang menginginkan
Golkar sebagai oposisi, di Munas Pekanbaru yang di luar pemerintah menjadi partai oposisi.34
terjadi sebaliknya. Dalam Munas Pekanbaru, Peta kekuatan di mana Aburizal Bakrie akan
justru JK-lah yang menginginkan Golkar mengusung Akbar Tanjung Sebagai Ketua
beroposisi sebagai pengontrol pemerintah. Dewan Penasehat dan Agung Laksono sebagai
Sementara Akbar memperlihatkan sinyal Sekjen, dan akan merapat ke pemerintahan SBY-
dukungan kepada pemerintah.
Boediono. Alasannya karena karakter Golkar
32
“Fahmi Idris: Mesin Golkar Tak Bergerak Dukung JK, itu partai kekaryaan, tidak oposisi.35 Pilihan
Saya Syok.” ARB berkoalisi dengan pemerintah didukung

33
“Munas Golkar Pekanbaru, Perang Akbar Vs JK Jilid
II”, diakses 15 Januari 2017, http://news.detik.com/ 34
Bahtiar Effendy, dkk, Beringin Membangun, 225.
berita/1216118/munas-golkar-pekanbaru-perang-akbar- 35
Bahtiar Effendy, dkk, Beringin Membangun, 225.
vs-jk-jilid-ii

Lili Romli: Koalisi dan Konflik Internal Partai Politik pada Era Reformasi 107
oleh senior Golkar seperti BJ. Habibie, Ginanjar
yang kemudian digantikan oleh Sharif Cicip
Kartasasmita, Agung Laksono dan Fahmi Idris. Sutardjo. Saat SBY membentuk Sekretariat
Sedangkan Surya Paloh mengusung Jusuf Kalla Bersama (Setgab), Aburizal Bakrie, diangkat
sebagai Ketua Dewan Penasehat dan Siswono oleh SBY sebagai Ketua Harian Setgab Koalisi
Yudhohusodo sebagai Sekjen, serta merapat dengan Sekretaris dijabat oleh Syarif Hasan,
ke partai-partai yang beroposisi dengan SBY- dari PD.38
Boediono. Pola konflik internal Partai Golkar berulang
Hasil Munas menempatkan ARB sebagai kembali, seperti pola-pola sebelumnya, yaitu
pemenang, dengan meraih 297 suara, Surya antara kelompok pendukung pemerintah dan
Paloh 240 suara. Pasca Munas VIII, dengan pendukung oposisi. Hampir sama dengan
resmi Golkar bergabung dengan pemerintahan pola konflik internal tahun 2004, di mana
SBY-Boediono. Harian Kompas melaporkan JK maju sebagi wakil presiden mendampingi
dalam tulisannya,36 SBY. Konflik internal dan faksionalisme
“Partai Golkar akhirnya secara resmi ini terjadi dengan aktor yang sama: JK maju
menyatakan sikapnya untuk masuk dalam sebagai calon wakil presiden (Cawapres)
koalisi yang dibangun kubu Susilo Bambang untuk mendampingi Joko Widodo (Jokowi)
Yudhoyono dalam pemerintahan mendatang. sebagai calon presiden (Capres) yang diusung
Pernyataan sikap ini disampaikan oleh PDIP. Di belakang pendukung JK selain
secara langsung oleh Ketua Umum
Luhut B Panjaitan, ada beberapa politikus
Partai Golkar Aburizal Bakrie dalam rapat
perdana Partai Golkar, Kamis (15/10/2009) senior Golkar seperti Fahmi Idris, Ginanjar
malam di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Kartasasmita, dan Agung Laksono, yang
Jakarta Barat. terang-terangan menyatakan dukungannya
Sikap untuk masuk dalam koalisi tersebut, terhadap pasangan calon Jokowi-JK.39 Selain
kata Ical, dilakukan atas dasar kesamaan tokoh-tokoh senior tersebut, beberapa kader
pandangan dan platform Partai Golkar dalam Golkar yang mendukung Jokowi-JK, yaitu:
memperjuangkan kesejahteraan rakyat.” Priyo Budi Santoso, Agun Gunanjar, Yorris
Bergabungnya Golkar pada koalisi SBY- Raweyai, Zainuddin Amali, Lowrence Siburian,
Boediono disambut baik oleh SBY. Seperti Leo Nababan, Agus Gumiwang Kartasasmita,
diberitakan oleh Tempo, SBY mengatakan, Poempida Hidayatulloh dan Nusron Wahid.
“Golkar sudah menyampaikan untuk menjadi Dalam perkembangan kemudian, untuk nama
bagian dari pemerintahan dan ingin menggalang tiga terakhir, Agus Gumiwang Kartasasmita dan
kebersamaan di parlemen dan pemerintahan. Nusron Wahid diberhentikan dari keanggotaan
Dengan demikian, Golkar menjadi bagian di di Golkar
40

koalisi”.37 Keuntungan yang didapat dengan Hasil Pilpres 2014, pasangan Jokowi-JK
bergabung pada koalisi Kabinet Indonesia sebagai pemenang di bawah bendera Koalisi
Bersatu (KIB) II, Golkar mendapat tiga menteri Indonesia Hebat (KIH), sedangkan pasangan
yaitu Menteri Koordinator Kesejahteraan yang diusung Golkar yang tergabung dalam
Rakyat (Menkokesra) Agung Laksono, Menteri Koalisi Merah Putih (KMP), yaitu Prabowo-
Perindustrian, MS Hidayat dan Menteri Hatta, yang tidak menang tersebut membawa
Perikanan dan Kelautan, Fadel Mohammad, dampak bagi Golkar: konflik internal. Bermula
36
“Golkar secara Bulat Masuk Koalisi SBY”, diakses
38
“Ical pimpin Sekretariat Gabungan partai koalisi”,
15 Januari 2017, http://nasional.kompas.com/ diakses 15 Januari 2017, http://www.kabarbisnis.com/
read/2009/10/15/22215830/golkar.secara.bulat.masuk. read/2811545
koalisi.sbyKamis, 15 Oktober 2009 
39
“Tokoh Senior Golkar Dukung Jokowi-JK”, diakses 15
37
“Golkar Resmi Masuk Koalisi Yudhoyono”, diakses Januari 2017, http://www.beritasatu.tv/news/tokoh-
15 Januari 2017, http://nasional.tempo.co/read/ senior-golkar-dukung-jokowi-jk/
news/2009/10/14/078202673/golkar-resmi-masuk-koalisi-
40
“Golkar Pecat Agung Laksono dkk”, Koran SINDO,
yudhoyono Rabu, 3 Desember 2014.

108 Politica Vol. 8 No. 2 November 2017


dari hasil Musyawarah Nasional (Munas) Hartarto dengan 14 suara, Mahyudin dengan
IX Golkar di Bali November 2015, yang dua suara, serta Priyo Budi Santoso dan Indra
mengukuhkan Aburizal kembali memimpin Bambang Utoyo dengan satu suara.42
Golkar digugat oleh para pengurus dan kader Yang menarik, semua calon ketua umum
Golkar. Agung Laksono bersama sejumlah Golkar pada Munaslub tersebut cenderung
politisi Golkar membentuk presiedium mendukung dan bergabung dengan koalisi
Penyelamat Partai Golkar. Kemudian pada pemerintah. Dengan demikian, maka siapa
Desember 2015, mengadakan Munas di Ancol, pun yang terpilih sebagai ketua umum, Golkar
Jakarta. Dalam Munas ini Agung Laksono akan menjadi bagian dari koalisi pemerintah.
terpilih sebagai Ketua Umum Partai Golkar.41 Cuma memang persaingan ketat terjadi antara
Dengan dua versi Munas tersebut otomatis kubu Setya Novanto yang didukung oleh Luhut
terdapat kepengurusan ganda dalam Golkar. B. Pandjaitan, Menko Polkam, dengan Ade
Pertama, versi hasil munas Bali dengan Ketua Komarudin, Ketua DPR yang menggantikan
Umum Aburizal Bakrie dan kedua, versi Munas Setya Novanto. Dengan konstelasi seperti itu,
Ancol dengan Ketua Umum Agung Laksono. peluang Setya Novanto untuk menang dalam
Yang menarik kedua pengurus ini memiliki persaingan tersebut sangat besar. Oleh karena
sikap yang berbeda: hasil Munas Bali tetap itu, bisa difahami ketika hendak dilaksanakan
Golkar sebagai oposisi yang tergabung dalam putaran kedua, Ade Komarudin mengundurkan
Koalisi Merah Putih (KMP) bersama-sama diri, karena jika tetap berlanjut, peluang Ade
dengan Gerindra, PKS, PAN, PPP, dan PBB. Komarudin sangat kecil untuk menang. Seperti
Sedangkan Munas Ancol menolak oposisi dan sudah diprediksi, pasca Munaslub, Golkar secara
harus bergabung dengan pemerintah bersama resmi bergabung dengan koalisi pemerintah
Koalisi Indonesia Hebat (KIH), yaitu PDIP, (KIH) dan keluar dari KMP. Selanjutnya pada
PKB, Nasdem dan Hanura. Reshuffle Kabinet Jilid 2, Kabinet Kerja Jokowi-

Tabel 5. Sikap Golkar Versi Munas Bali dan Munas Ancol


SUSUNAN PENGURUS HASIL MUNAS BALI SUSUNAN PENGURUS HASIL MUNAS
NOVEMVER 2015 ANCOL DESEMBER 2015
Ketua Umum Aburizal Bakrie Ketua Umum HR. Agung Laksono
Sekretaris Jenderal Idrus Marham Sekretaris Jenderal Zainuddin Amali
Bendahara Umum Bambang Soesatyo Bendahara Umum Sari Yuliati
Sikap Politik Oposisi Sikap Politik Pendukung Pemerintah
Sumber: Diolah dari berbagai sumber media massa, 2015.

Konflik internal mereda ketika tercapai JK, Golkar mendapat posisi satu menteri,
kesepakatan untuk bersama-sama mengadakan yaitu Menteri Perindustrian yang dijabat oleh
Munas Luar Biasa (Munaslub) di Nusa Dua, Airlangga Hartarto. Golkar sendiri, sebelum
Bali, pada 16-17 Mei 2016. Pada Munaslub ini 42
Harus dalam pemilihan tersebut dilakukan dua putaran
terpilih Setya Novanto, mantan Ketua DPR karena tidak ada calon yang mendapat suara mayoritas.
RI, yang meraih suara 277, mengalahkan para Ketika hendak dilaksanakan putaran kedua, dengan
pesaingnya: Ade Komarudin yang mendapat calon Setya Novanto dan Ade Komarudin perahin
suara terbanyak, tetapi kemudian Ade Komarudin
suara 173, Aziz Syamsuddin dengan 48 suara,
mengundurkan diri, sehingga otomatis Setya ditetapkan
Syahrul Yasin Limpo dengan 27 suara, Airlangga sebagai ketua umum Golkar terpilih. Lihat, “Setya
Novanto Terpilih Jadi Ketua Umum Partai Golkar”,
41
Litbang Kompas, Partai Politik Indonesia 1999-2019,
diakses 15 Januari 2017, http://nasional.republika.
Konsentrasi dan Dekonsentrasi Kuasa, (Jakarta; Penerbit
co.id/berita/nasional/politik/16/05/17/o7aopj377-setya-
Kompas, 2016), 122.
novanto-terpilih-jadi-ketua-umum-partai-golkar

Lili Romli: Koalisi dan Konflik Internal Partai Politik pada Era Reformasi 109
secara resmi bergabung dengan pemerintah, mengatakan, PPP harus konsisten dan patuh
selain JK sebagi Wapres, Luhut B. Pandjaitan dengan kesepakatan koalisi yang dibangun
sebagai Tim Sukses Jokowi-JK mendapat posisi bersama kubu Prabowo.47Terkait latar belakang
sebagai Kepala Staf Kepresidenan, kemudian konflik internal ini secara jelas dikemukakan
menjadi Menko Polhukam, dan terakhir sebagai oleh salah satu Pengurus DPW PPP pada Focus
Menko Maritim. Group Discussion (FGD) yang diadakan di
Konflik internal dalam tubuh partai politik Yogyakarta. Ia mengatakan,
akibat pilihan koalisi melanda juga pada Partai “….perpecahan muncul di Bandung saat
Persatuan Pembangunan (PPP). Konflik internal berbicara tentang pencalonan Suryadharma
PPP bermula dari dukungan Suryadarma Ali Ali sebagai capres PPP. Jadi, terdapat dua faksi
(SDA) terhadap pasangan Prabowo-Hatta. SDA di PPP, yakni faksi yang ingin mencalonkan
menyatakan bahwa PPP resmi berkoalisi dengan Presiden dari internal partai, dan faksi yang
ingin mencalonkan presiden dari luar partai
Partai Gerindra, dengan mendukung Prabowo
yang akhirnya menimbulkan pembelahan
Subianto sebagai calon presiden.43 Kesepakatan PPP. Dinamika perpecahan semakin
ini ditandai pertemuan Ketua Umum berkembang dan meluas pasca pencalonan
Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo presiden oleh PPP. Titik poinnya muncul
Subiantoro, dan Ketua PPP Suryadharma ketika Muktamar Surabaya dianggap sebagai
Ali (SDA). Pernyataan Ketua Umum PPP kegiatan partai yang melanggar UU, dan
SDA yang mendukung Prabowo sebagai calon Muktamar Jakarta diakui secara sah sebagai
Muktamar PPP, hingga akhirnya membentuk
presiden, dianggap oleh pimpinan PPP lainnya dua kubu, yaitu Kubu Rommahurmuziy dan
menyalahi konstitusi partai.44 Romahurmuziy, Kubu Djan Faridz…”48
Sekjen PPP, sebaliknya mendukung Jokowi.
Menurutnya, ke depannya PPP siap berkoalisi Pasca Pilpres 2014, sama seperti yang terjadi
dengan PDI-P dalam koalisi yang disebut di Golkar, terjadi pula dualisme kepengurusan
Koalisi Buah Semangka.45 Dukungan untuk dalam PPP, yaitu PPP kubu Romahurmuziy
berkoalisi dengan PDIP disampaikan juga oleh dan kubu Suryadarma Ali, yang dikomandani
Hamzah Haz, mantan Ketua Umum periode oleh Djan Faridz. Kedua kubu ini saling klaim
sebelumnya. Hamzah juga meminta kepada sebagai pimpinan partai yang sah. Kedua
seluruh kader PPP untuk membahas koalisi kubu ini juga menyelenggarakan muktamar
dalam pemerintahan Jokowi-JK di Muktamar.46 PPP. Kubu pertama melaksanakan muktamar
Wakil Ketua Umum PPP, Achmad Dimyati di Surabaya yang secara aklamasi memilih
Natakusumah, mengingatkan jajaran pengurus Romahurmuziy sebagai ketua umum PPP.
dan kader partainya untuk tidak mengkhianati Sedangkan kubu kedua menggelar Muktamar
koalisi permanen bersama Prabowo Subianto. di Jakarta yang menetapkan secara aklamasi
Mereka yang nekat ingin mendukung Jokowi-JK Djan Faridz sebagai Ketua Umum PPP. Kedua
diminta mengundurkan diri dari PPP. Dimyati kepengurusan PPP ini ternyata memiliki sikap
yang berbeda terhadap pemerintahan Jokowi-
43

“Partai Gerindra berkoalisi dengan PPP”, diakses 15 JK: PPP Romi mendukung pemerintahan dan
Januari 2017, http://www.bbc.com/indonesia/berita_ versi Djan Faridz menjadi oposisi.
indonesia/2014/04/140418_koalisi_partai_islam
44
“Konflik guncang PPP terkait koalisi”, diakses 15
Januari 2017, http://www.bbc.com/indonesia/berita_
indonesia/2014/04/140419_konflik_ppp_koalisi
45
“Dukung Jokowi Jadi Capres, PPP Siapkan “Koalisi Buah 47
“PPP: Kader dan Pengurus Pendukung Jokowi-JK Silakan
Semangka””, diakses 15 Januari 2017, http://nasional.
Mundur”, Wednesday, 30 July 2014, 19:54 WIB, diakses
kompas.com/read/2014/03/16/1308302/Dukung.Jokowi.
15 Januari 2017, http://www.republika.co.id/berita/
Jadi.Capres.PPP.Siapkan.Koalisi.Buah.Semangka.
pemilu/hot-politic/14/07/30/n9izue-ppp-kader-dan-
46
“Hamzah Haz Minta Kader PPP Dukung Jokowi-JK”,
pengurus-pendukung-jokowijk-silakan-mundur
diakses 15 Januari 2017, http://lintas7.com/hamzah-haz- 48
Syukri, Ketua DPW PPP Yogyakarta, FGD Tim Penelitian
minta-kader-ppp-dukung-jokowi-jk/
di Yogyakarta, 12 April 2016.

110 Politica Vol. 8 No. 2 November 2017


Tabel 6. Dualisme Kepengurusan PPP Versi Muktamar Surabaya dan Muktamar Jakarta
dan Sikap Politik
SUSUNAN PENGURUS HASIL MUKTAMAR SUSUNAN PENGURUS HASIL MUKTAMAR
SURABAYA OKTOBER 2014 JAKARTA NOVEMBER 2014
Ketua Umum HM. Romahurmuziy Ketua Umum H. Djan Faridz
Sekretaris Jenderal H. Aunur Rofiq Sekretaris Jenderal Dimyati Natakusuma
Bendahara Umum Hj. Nurhayati Bendahara Umum Dyah Anita Prihapsari
Sikap Politik Pendukung Pemerintah Sikap Politik Oposisi
Sumber: Diolah dari berbagai sumber media massa, 2014.

Romahurmuziy mengatakan, berdasarkan masa kepengurusannya.SK tersebut diaktifkan


keputusan muktamar yang baru saja hanya dalam waktu enam bulan demi memberi
diselenggarakan di Surabaya bahwa PPP tidak kesempatan agar kubu Romahurmuziy dan
akan menjadi oposisi terhadap pemerintahan kubu Djan Faridz bersatu dengan menggelar
Jokowi-JK. Bahkan terdapat kebijakan khusus Muktamar Islah. Selanjutnya PPP hasil
dalam muktamar tersebut untuk menjadi Muktamar Surabaya dan hasil Muktamar Jakarta
bagian dari pemerintah. PPP mendukung penuh bersepakat untuk mengadakan Muktamar,
pemerintahan Jokowi-JK. Walau cuma ada satu hanya Djan Faridz dan beberapa pengurus hasil
kader PPP dalam kabinet, PPP menyatakan siap Muktamar Jakarta seperti Dimyati Natakusuma
menyukseskan dan membantu pemerintahan dan Humphrey Djemat yang tak mau mengikuti
Jokowi-JK. Ia mengatakan, “Berdasarkan langkah islah melalui muktamar.51 Terkait
Muktamar di Surabaya, PPP bagian dari ketidakhadiran Djan Faridz, anggota Steering
pemerintah. Itu sudah keputusan tertinggi demi Committee (SC) Muktamar PPP, Arsul Sani,
kebaikan partai. Karena itu, kami solid dukung mengatakan, “ketidakhadiran Djan Faridz
pemerintah”. 49 tak akan mengganggu proses islah yang akan
Selanjutnya, ketika salah satu kader PPP, dilakukan. Sebab, sejak awal perselisihan yang
Lukman Hakim Saifuddin, diangkat menjadi terjadi adalah antara Rommahurmuziy dengan
Menteri Agama, Romahurmuziy berterima kasih Suryadharma Ali”.52
atas kepercayaan Jokowi memilih kadernya dan Tidak seperti “Kongres Islah” Partai Golkar
melibatkan partainya pada pemerintahan.50 di Bali, dimana pihak-pihak yang bertikai,
Dalam perkembangan kemudian, konflik Aburizal Bakrie dan Agung, tidak mencalonkan
internal dengan terbentuknya kepengurusan diri sebagai ketua umum, sebaliknya pada
ganda tersebut, diselenggarakan Muktamar Muktamar PPP, salah satu pihak yang bertikai,
VIII (Muktamar Islah) PPP di Pondok Gede, Romahurmuziy, maju bersaing memperebutkan
Jakarta, 8-10 April 2016. Latar belakang ketua umum PPP. Selain Romahurmuziy, kader
dilaksanakan Muktamar ini adalah solusi yang lain yang bersaing dalam muktamar, dari kubu
ditawarkan oleh Menteri Hukum dan HAM, Djan, yaitu Epyardi Asda dan Fernita Darwis.
Yasonna Laoly, dengan mengeluarkan Surat Dalam pemilihan ketua umum tersebut,
Keputusan (SK) mengaktifkan lagi PPP hasil
51
“PPP dan Islah yang Tak Sempurna”, diakses
Muktamar Bandung 2011 yang sudah habis
15 Januari 2017, http://nasional.kompas.com/
49
“Romahurmuziy: PPP Dukung Penuh Pemerintahan read/2016/04/11/06350171/PPP.dan.Islah.yang.Tak.
Jokowi-JK”, diakses 15 Januari 2017, http://www. Sempurna
beritasatu.com/nasional/220472-romahurmuziy-ppp-
52
“Islah PPP Tak Akan Terganggu Tanpa Kehadiran
dukung-penuh-pemerintahan-jokowijk.html Djan Faridz,” diakses 15 Januari 2017, http://nasional.
50
“PPP Bangga Kadernya Dipercaya Masuk Kabinet Kerja kompas.com/read/2016/04/08/20232021/Islah.
Jokowi” 27 Okt 2014, 12:09 WIB, diakses 15 Januari PPP.Tak.Akan.Terganggu.Tanpa.Kehadiran.Djan.
2017, http://news.liputan6.com/read/2124980/ppp- Faridz?utm_source=RD&utm_medium=inart&utm_
bangga-kadernya-dipercaya-masuk-kabinet-kerja-jokowi campaign=khiprd

Lili Romli: Koalisi dan Konflik Internal Partai Politik pada Era Reformasi 111
Romahurmuzy, terpilih sebagai Ketua Umum akan mengajukan banding, demikian juga
DPP PPP periode 2016-2021 secara aklamasi.   Menkumham akan banding juga. Ia mengatakan,
Pasca terpilih sebagai Ketua Umum PPP, “Putusan PTUN belum memiliki kekuatan
Romahurmuziy, berharap, dengan keputusan hukum. Nanti akan ada tiga tingkat peradilan
yang disepakati oleh mayoritas pemilik suara lagi, yakni banding, kasasi dan Peninjauan
yang hadir, mencapai 1.235 orang perwakilan Kembali (PK)”.54 Banding yang diajukan kubu
DPW dan DPC dari seluruh Indonesia, dapat Romi ternyata dikabulkan oleh Pengadilan
menjadi titik akhir dari kisruh kepengurusan Tinggi Tata Usaha Negara (PT TUN), yang
PPP, yang sudah berjalan selama satu menyatakan PPP yang sah adalah di bawah
setengah tahun. Selanjutnya ia berjanji tidak kepengurusan Ketua Umum Romahurmuziy
akan pernah menutup pintu islah terhadap dengan Sekjen Arsul Sani sesuai dengan SK
kubu kepengurusan hasil Muktamar Jakarta, Kemenkum HAM.55
yang berada di bawah kepemimpinan Djan Meski tidak sampai terjadi perpecahan
Faridz. Ia juga mengatakan bahwa pihaknya seperti di Golkar dan PPP, konflik internal atau
tidak akan me-recall kader-kader PPP yang faksionalisme terkait dukungan menjadi partai
sebelumnya menyatakan tidak setuju dengan oposisi atau bergabung dengan pemerintah
penyelanggaraan Muktamar ini.53 terjadi pula pada Partai Amanah Nasional
Meski sudah dilaksanakan “Muktamar (PAN). Pada Pilpres 2014, PAN secara resmi
Islah” dengan terpilihnya Romahurmuziy, dan bergabung dengan Koalisi Merah Putih (KMP),
beberapa pentolan kubu Djan Faridz hadir, yang mengusung pasangan calon Prabowo-
seperti Epyardi Asda dan Fernita Darwis, kubu Hatta (Hatta Rajasa merupakan Ketua
Djan Farizd menilai bahwa kepengurusan Umum PAN). Namun demikian, ternyata
PPP hasil muktamar dengan ketua umum sebagain kader PAN memilih mendukung
PPP terpilih Romahurmuziy tidak sah. Lalu pasangan Jokowi-JK. Adalah mantan Ketua
langkah selanjutnya yang dilakukan kubu Djan Umum PAN, Soetrisno Bachir, di antaranya,
Farizd melakukan gugatan ke Pengadilan Tata yang mendukung pasangan calon Jokowi-JK.
Usaha Negara (PTUN). Ternyata Putusan Bahkan ia menyatakan siap menggelontorkan
PTUN menyatakan bahwa SK Menkumham dana untuk memenangkan pasangan Jokowi-
Nomor M.HH-06.AH.11.01 Tahun 2016 JK. Soetrisno juga masuk dalam tim pengarah
tentang Pengesahan Susunan Personalia DPP pemenangan Jokowi-JK, bersama dengan
PPP Masa Bakti 2016-2021 dengan ketua Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani,
umum Romahurmuziy tidak sah dan batal mantan Ketua PBNU Hasyim Muzadi, Wakil
demi hukum. Putusan tersebut menyatakan, Ketua DPR Pramono Anung, dan Jenderal TNI
“Mewajibkan Tergugat untuk mencabut Surat Purnawirawan Luhut B. Panjaitan.56
Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Sama seperti PPP dan Golkar, dalam
Manusia Republik Indonesia Nomor M.HH-06. perkembangan kemudian, PAN juga bergabung
AH.11.01 Tahun 2016 Tentang Pengesahan dengan koalisi pemerintahan. Adalah pasca
Susunan Personalia Dewan Pimpinan
54

“PPP Kubu Romi Bakal Ajukan Banding Atas Putusan
Pusat  Partai Persatuan Pembangunan Masa
PTUN,” diakses 15 Januari 2017, http://news.okezone.
Bakti 2016-2021”. com/read/2016/11/22/337/1548519/ppp-kubu-romi-
Atas putusan PTUN tersebut, kubu bakal-ajukan-banding-atas-putusan-ptun
Romahurmuziy mengajukan banding. Sekjern 55
“Menang Gugatan PPP Kubu Romi Ajak Kader
Bersatu,” diakses 20 Juni 2017, https://news.detik.com/
PPP, Arsul Sani, mengatakan kubunya
berita/d-3530340/menang-gugatan-ppp-kubu-romi-ajak-
kader-bersatu, 14 Juni 2017.
53
“Romahurmuzy Terpilih Sebagai Ketua Umum PPP 56
“Dukung Jokowi-JK, Soetrisno Bachir Siap Kucurkan
Secara Aklamasi,” diakses 15 Januari 2017, http://
Dana,” diakses 15 Januari 2017, http://pemilu.tempo.co/
nasional.republika.co.id/berita/nasional/politik/16/04/09/
read/news/2014/06/04/269582481/Dukung-Jokowi-JK-
o5d6w4354-romahurmuzy-terpilih-sebagai-ketua-umum-
Soetrisno-Bachir-Siap-Kucurkan-Dana
ppp-secara-aklamasi

112 Politica Vol. 8 No. 2 November 2017


terpilihnya Zulkifli Hasan sebagai Ketua menggantikan Yuddy Chrisnandi (Partai
Umum.57 PAN secara resmi bergabung dengan Hanura), yang diberhentikan. Partai Hanura
koalisi pemerintahan. Zulkifli mengatakan, sendiri semula ada dua kadernya yang duduknya
alasan PAN bergabung dengan pemerintah di kabinet, tetapi dalam reshuffle jilid 2, yaitu
adalah demi menjaga stabilitas politik dan Yudi Chrisnadi (mantan Menpan RB) dan
pemerintahan, khususnya di tengah situasi Saleh Husin (mantan Menperin), dicopot oleh
ekonomi dunia yang sedang tidak stabil. Jokowi. Dengan perubahan ini, praktis Partai
Bargabungnya PAN ini didukung juga oleh Hanura hanya mendapatkan satu kursi, yakni
Amien Rais. Sekretaris Jenderal PAN, Menko Polhukam yang dijabat oleh Ketum
Eddy Soeparno mengatakan bahwa Ketua Hanura, Wiranto. Selain mendapat kursi
Dewan Kehormatan PAN Amien Rais sudah menteri, Ketua Majelis Pertimbangan PAN
menyetujui langkah PAN yang bergabung Soetrisno Bachir juga dipercaya memimpin
ke pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.58 lembaga non-struktural, yaitu Komite Ekonomi
Terkait dengan dukungan Amien Rais ini, dan Industri Nasional (KEIN).60 
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon Dengan bergabungnya PAN dalam
menyidir langkah yang diambil oleh Amien pemerintahan, menyusul Golkar sebelumnya,
Rais tersebut, dengan mengatakan bahwa ia menarik apa yang dikatakan oleh Desmond J
menghargai sikap PANyang bergabung ke Mahesa, kader Gerindra,
KIH. Baginya, keputusan itu adalah hak politik “Kekuatan Koalisi Merah Putih selama ini di
dari setiap partai politik yang ada.Tetapi “Pak sokong oleh Golkar dan PAN yang awalnya
Amien Rais yang selalu mengatakan bahwa akan bergabung ke kubu Jokowi-JK, tetapi
KMP adalah benteng keselamatan Indonesia. kemudian mengalihkan dukungan. Artinya,
Amien Rais yang selalu paling depan bicara Koalisi Merah Putih sebenarnya hanya
pilihan karena ditolak Jokowi-JK. Koalisi
itu.....”, namun PAN keluar dari KMP. 59
Merah Putih hanya dijadikan kendaraan oleh
Pasca PAN bergabung dengan koalisi partai-partai tersebut untuk meningkatkan
pemerintah, sama seperti partai-partai lainnya daya tawar mereka sehingga kembali dilirik
yang mendapat jatah menteri, PAN juga Jokowi-JK”61
mendapat jatah menteri, di mana salah satu
kader PAN, yaitu Asman Abnur, diangkat KESIMPULAN
menjadi Menteri Pendayagunaan Aparatur Memang suatu keniscayaan dalam
Negara dan Reformasi Biroktasi (PAN RB), setiap organisasi, apalagi organisasi yang
57
Zulkifli Hasan sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris
bernama partai politik, adanya konflik dan/
Jenderal PAN, dengan Ketua Umum PAN, Hatta Rajasa. atau faksionalisme. Namun konflik dan/atau
Pada Kongre IV 28 Februari s/d2 Maret 2015 di Nusa faksionalisme itu semestinya tidak bermuara
Dua, Bali, keduanya bersaing memperebutkan ketua pada perpecahan dan mengganggu soliditas
umum PAN. Dalam pemilihan yang menggunakan
mekanisme voting ini, Zulkifli Hasan, terpilih menjadi
partai. Pada era reformasi ini, kecenderungan
ketua umum PAN dengan meraup 292 suara, sedang yang muncul bahwa partai-partai politik
Hatta Rajasa hanya memeroleh 286 suara. Lihat, “Zulkifli
Hasan Terpilih Sebagai Ketua Umum PAN,” diakses 15 60
“PAN Dapat Posisi, Jokowi Lantik Soetrisno Bachir Jadi
Januari 2017, http://www.republika.co.id/berita/nasional/ Ketua KEIN Hari Ini,” diakses 15 Januari 2017, http://
politik/15/03/01/nkjgh7-zulkifli-hasan-terpilih-sebagai- nasional.kompas.com/read/2016/01/20/06540821/PAN.
ketua-umum-pan Dapat.Posisi.Jokowi.Lantik.Soetrisno.Bachir.Jadi.Ketua.
58
“Amien Rais Disebut Setuju Langkah PAN Bergabung KEIN.
ke Pemerintah,” diakses 15 Januari 2017, http://nasional.
61
Dikutip dari Esty Ekawati, “Koalisi Partai Islam di Indonesia
kompas.com/read/2015/09/02/16004081/Amien.Rais. Pada Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014”,
Disebut.Setuju.Langkah.PAN.Bergabung.ke.Pemerintah Jurnal Penelitian Politik, Volume 12 No. 1 (Juni 2015): 26.
59
“PAN Gabung ke KIH, Fadli Zon Sindir Amien Rais,” Lihat juga “Koalisi-Merah-Putih-Hanya-Akan-Tersisa-
diakses 15 Januari 2017, http://news.okezone.com/ Gerindra-Dan-PKS,” diakses 15 Januari 2017, https://
read/2015/09/02/337/1207109/pan-gabung-ke-kih-fadli- www.selasar.com/politik/koalisi-merah-putih-hanya-akan-
zon-sindir-amien-rais tersisa-gerindra-dan-pks

Lili Romli: Koalisi dan Konflik Internal Partai Politik pada Era Reformasi 113
terlibat dalam konflik internal, sebagian Dengan nada yang sama juga dikemukakan
memunculkan perpecahan yang berujung pada juga oleh salah satu kader dari PPP, yang
lahirnya partai-partai baru dan sebagian lagi mengatakan,
melahirkan kepengurusan ganda. Kuatnya ……Di era reformasi, konflik di internal
konflik internal partai-partai politik tersebut PPP sudah berubah. …. di era reformasi saya
memperlihatkan betapa lemahnya soliditas elite melihat ideologi di PPP sudah menurun. Pada
di tubuh partai-partai politik. Kerap munculnya era reformasi masyarakat tradisional PPP yang
konflik internal pada partai-partai politik juga berlatar unsur kemudian menjadi masyarakat
murni PPP yang tidak ada kaitannya dengan
menandakan betapa minimnya pelembagaan
persoalan ideologi. Sehingga konflik di PPP
di tubuh partai dalam mengatasi konflik untuk sekarang bukan konflik aliran, melainkan
menuju konsensus. konflik kepentingan...”63
Kecenderungan konflik internal pada
Seperti terlihat pada tabel di bawah,
partai-paartai politik era reformasi ini bukan
konflik internal partai-partai cenderung bersifat
lantaran disebabkan karena perbedaan visi-
pragmatis yang dsebabkan oleh pilihan koalisi,
misi, platform dan ideologi partai, tetapi
yang celakanya pilihan koalisi tersebut bukan
cenderungan disebabkan oleh pragmatisme atas
karena faktor ideologi tetapi untuk memperoleh
pilihan koalisi partai politik dalam mendukung
jabatan politik.
calon presiden dan wakil presiden dan/atau

Tabel 7. Latar Belakang Konflik Internal Partai Akibat Pilihan Koalisi


Partai Kelompok/Faksi Faktor Penyebab
PKB Gus Dur, Alwi Shihab –Matori Abdul Djalil Perbedaan dukungan, Matori mendukung SI
MPR yang memberhentikan Gus Dur selaku
Presisden.
Partai Akbar Tandjung – Jusuf Kalla, -Perbedaan dukungan Pilpres 2004,
Golkar Aburizal Bakrie – Surya Paloh, perebutan ketua umum di Munas 2004,
Aburizal Bakrie-Agung Laksono Munas 2009
-Perbedaan dukunngan Pilpres 2014, Munas
2014
PPP Suryadharma Ali, Djan Faridz – Perbedaan dukungan capres 2014 dan
Romahurmuziy dukungan kepada oposisi dan pemerintah
PAN Soetrisno Bachir – Hatta Rajasa Perbedaan dukungan Pilpres 2014
Hatta Rajasa-Zulkifli Hasan Kongres IV 2015
Sumber: Diolah sendiri dari berbagai sumber, 2017.

Koalisi dan/atau oposisi partai-partai


pemerintahan serta kepentingan kekuasaan.
politik dalam pemerintahan adalah suatu yang
Litbang Kompas dalam tulisannya memaparkan,
biasa, bahkan mungkin suatu keniscayaan
“Ciri utama dari perpecahan parpol umumnya
bilamana suatu pemerintahan hasil pemilihan
dimulai dengan konflik antarelite terkait
umum tidak menghasilkan dukungan
dengan sikap mereka terhadap strategi dalam
mayoritas di parlemen atau DPR. Seperti yang
merebut kekuasaan. Pragmatisme politik yang
dipaparkan oleh Lijphart, partai-partai politik
didorong oleh hasrat untuk berkuasa yang
akan melakukan koalisi, apakah berdasarkan
tinggi membuat sejumlah elite memisahkan diri
kesamaan ideologi atau kedekatan ideologi.
dari parpol induk dan mendirikan parpol”.62
Dalam praktek, partai-partai politik melakukan
kolisi bukan atas dasar kesamaan ideologi
62
Lihat “Pragmatisme di Balik Konflik Internal Parpol”, 63
Mujahid, Kader dan Fungsionaris PP, FGD Tim Penelitian
Harian Kompas, 16 November 2015.
di Surabaya, 12 April 2016.

114 Politica Vol. 8 No. 2 November 2017


tetapi lebih disebabkan oleh faktor kepentingan harus dipertahankan/diperjuangkan untuk
kekuasaan atau pragmatisme politik, sehingga mewujudkan cita-cita yang hendak diwujudkan
yang terjadi koalisi didorong karena faktor office dalam berbagai kebijakan dan program, baik
seeking, mencari jabatan dan memaksimalkan dalam partai maupun dalam pemerintahan.
kekuasaan. Namun jika yang diperjuangkan karena faktor
Berdasarkan pengamatan Ari Dwipayana, atau motif ekonomi dan kekuasaan an sich,
model koalisi yang berkembang menunjukkan faksionalisme dan konflik internal partai
perilaku  partai dalam meracik menu koalisi sungguh sangat memprihatinkan.
dipengaruhi oleh dua  karakter. Pertama,
upaya memburu jabatan (office seeking), dimana
perilaku partai dalam membangun koalisi lebih
didasarkan pada kehendak untuk memperbesar DAFTAR PUSTAKA
peluang dalam memperoleh posisi di kabinet-
pemerintahan yang akan terbentuk. Kedua,
modus pencari suara (vote seeking), dimana
elite partai politik dalam membentuk koalisi Buku dan Jurnal
lebih didasarkan pada upaya memenangkan Amalia, Luky Sandra (ed.), Evaluasi Pemilihan
pemilihan. Koalisi yang tebentuk dengan dasar Presiden Langsung di Indonesia, Yogyakarta:
office seeking dan vote seeking pada dasarnya Pustaka Pelajar, 2016.
koalisi yang rapuh. Koalisi yang dipraktikkan
Azwar, Rully Chairil, Politik Komunikasi Partai
oleh partai-partai politik kita dewasa ini
Golkar di Tiga Era, Jakarta: Grasindo, 2009.
cenderung bersifat instant karena lebih
berdasarkan kepentingan politik jangka pendek Durverger, Maurice, Sosiologi Politik, Jakarta:
dan belum berdasarkan platform dan program Rajawali Pers, 1981.
politik yang disepakati bersama.64 Effendy, Bahtiar, dkk, Beringin Membangun,
Argumentasi seperti ini bisa jadi dapat Sejarah Politik Partai Golkar, Jakarta;
menjelaskan konflik internal yang terjadi pada Grafindo Khasanah Ilmu, 2012.
partai-partai politik era reformasi ini, dimana
akibat pilihan koalisi dari para kader dan Ekawati, Esty, “Koalisi Partai Islam di Indonesia
pengurus partai menyebabkan partai terbelah: Pada Pemilihan Presiden dan Wakil
pendukung pemerintah atau oposisi. Bila Presiden Tahun 2014”, Jurnal Penelitian
mengacu kepada pandangan yang dikemukakan Politik, Volume 12 No. 1 (Juni 2015)
oleh Duverger dan Weber, faksionalisme dan Feith, Herbert, The Decline of Constitutional
konflik internal partai politik terjadi karena Democracy in Indonesia, Ithaca and London;
adanya perbedaan kepentingan yang disebabkan Cornell University Press, 1973.
oleh motif-motif ekonomi dan kepentingan
Haris, Syamsuddin, Konflik Presiden-DPR dan
pragmatisme, bukan didasarkan pada sikap
Dilema Transisi Demokrasi di Indonesia,
altruisme dan calling ketika mereka terjun ke
Jakarta: Grafiti Pers, 2007.
wilayah politik sehingga muncul faksi-faksi dan
konflik internal di partai-partai politik. Hine, David, “Factionalism in West European
Bila faksionalisme dan konflik internal Parties: A Framework for Analysis,” dalam
partai politik disebabkan oleh perbedaan West European Politics, Vol. 5,No. 1 (2013).
ideologi masih bisa difahami karena di dalamnya Kamarudin, “Konflik Internal Partai
ada unsur idealisme dan prinsip hidup yang Kebangkitan Bangsa (Studi Kasus
64
AA GN Ari Dwipayana, “Multi Partai, Presidensialisme dan Tahun 2004-2007)”, Disertasi, Program
Efektivitas Pemerintahan,” diakses 15 Januari 2017, , http:// Pascasarjana Ilmu Politik FISIP UI, 2007.
pshk.law.uii.ac.id/index.php?option=com_content&task
=view&id=105&Itemid=

Lili Romli: Koalisi dan Konflik Internal Partai Politik pada Era Reformasi 115
Lijphart, Arend, Patterns of Democracy,: Zariski, Raphael, “Party Factions and
Government Forms and Performance in Comparative Politics: Some Preliminary
Thirty-Six Countries, Yale University Press, Observations,” dalam Midwest Journal of
1999. Political Science, Vol. 4, No. 1 (1960).
Litbang Kompas, Partai Politik Indonesia 1999-
2019, Konsentrasi dan Dekonsentrasi Kuasa, Website
Jakarta; Penerbit Kompas, 2016. AA GN Ari Dwipayana, “Multi Partai,
Presidensialisme dan Efektivitas Pemerintahan,”
McAllister, Ian, “Party Adaptation and
diakses 15 Januari 2017,  http://pshk.law.
Factionalism in within the Australian Party
uii.ac.id/index.php?option=com_content
System”, dalam American Journal of Political
&task=view&id=105&Itemid=
Science, Vol. 35, No. 1 (Februari 1991).
“Merunut Sejarah Konflik Partai Golkar,” diakses
Naingggolan, Bestian, “Konsentrasi dan
15 Januari 2017, http://print.kompas.com/
Dekonsentrasi Kuasa”, dalam Litbang
baca/opini/duduk-perkara/2016/01/13/
Kompas, Partai Politik Indonesia 1999-
Merunut-Sejarah-Konflik-Partai-Golkar
2019, Konsentrasi dan Dekonsentrasi Kuasa,
Jakarta: Penerbit Kompas, 2016. “Golkar Pecat Pengurus dan Kader “Mbalela””,
diakses 15 Januari 2017, http://www.
Noor, Firman, Perpecahan da Soloditas Partai Islam
suaramerdeka.com/harian/0409/16/nas04.
di Indonesia: Kasus PKB dan PKS Dekade
htm
Awal Reformasi, Jakarta: LIPI Pers, 2015.
“Fahmi Idris Mesin Golkar Tak Bergerak
Rauf, Maswadi, Konsensus dan Konflik
Dukung JK Saya Syok,” diakses 15
Politik: Sebuah Penjajagan Teoritis,
Januari 2017, https://m.tempo.co/read/
Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan
news/2009/07/20/149188094/fahmi-idris-
Tinggi, 2000.
mesin-golkar-tak-bergerak-dukung-jk-
Romli, Lili, “Peta Kekuatan Politik dan saya-syok
Kecenderungan Koalisi”, dalam Moch.
“Munas Golkar Pekanbaru Perang Akbar VS
Nurhasim dan Ikrar Nusa Bhakti (ed.),
JK Jilid II,” diakses 15 Januari 2017, http://
Sistem Presidensial dan Sosok Presiden Ideal,
news.detik.com/berita/1216118/munas-
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009.
golkar-pekanbaru-perang-akbar-vs-jk-jilid-
Romli, Lili, “Peta Kekuatan Partai Politik Hasil ii
Pemilu 2014”, Luky Sandra Amalia (Ed.),
“Golkar Secara Bulat Masuk Koalisi SBY,”
Evaluasi Pemilu Legislatif 2014: Analisis
diakses 15 Januari 2017, http://nasional.
Proses dan Hasil, Yogyakarta: Putaka
kompas.com/read/2009/10/15/22215830/
Pelajar, 2016.
golkar.secara.bulat.masuk.koalisi.sby
Sinulingga, Andi Harianto, Pecah Belah Partai
“Golkar Resmi Masuk Koalisi
Golkar: Dinamika Konflik Golkar Pasca Orde
Yudhoyono,” diakses 15 Januari
Baru, Jakarta: Penjuru Ilmu, 2005.
2017, http://nasional.tempo.co/read/
Tandjung, Akbar, The Golkar Way: Survival news/2009/10/14/078202673/golkar-resmi-
Partai Golkar di Tengah Turbulensi Politik masuk-koalisi-yudhoyono
Era Reformasi, Jakarta: Gramedia.
“Tokoh Senior Golkar Dukung Jokowi-JK,”
Wardani, Sri Budi Eko, “Koalisi Partai Politik diakses 15 Januari 2017, http://www.
Dalam Pemilihan Kepala Daerah Secara beritasatu.tv/news/tokoh-senior-golkar-
Langsung: Kasus Pilkada Provinsi Banten dukung-jokowi-jk/
Tahun 2006”, Tesis, Jakarta: Program
Pascasarjana Ilmu Politik FISIP UI, 2007.

116 Politica Vol. 8 No. 2 November 2017


“Setya Novanto Terpilih Jadi Ketua Umum “Islah PPP Tak Akan Terganggu Tanpa
Partai Golkar,” diakses 15 Januari 2017, Kehadiran Djan Faridz,” diakses 15
http://nasional.republika.co.id/berita/ Januari 2017, http://nasional.kompas.com/
nasional/politik/16/05/17/o7aopj377-setya- read/2016/04/08/20232021/Islah.PPP.
novanto-terpilih-jadi-ketua-umum-partai- Tak.Akan.Terganggu.Tanpa.Kehadiran.
golkar Djan.Faridz?utm_source=RD&utm_
“Konflik PPP Koalisi,” diakses 15 Januari 2017, medium=inart&utm_campaign=khiprd
http://www.bbc.com/indonesia/berita_ “Romahurmuzy Terpilih Sebagai Ketua Umum
indonesia/2014/04/140419_konflik_ppp_ PPP Secara Aklamasi,” diakses 15 Januari
koalisi 2017, http://nasional.republika.co.id/berita/
“Dukung Jokowi Jadi Capres, PPP Siapkan nasional/politik/16/04/09/o5d6w4354-
Koalisi Buah Semangka,” diakses 15 romahurmuzy-terpilih-sebagai-ketua-
Januari 2017, http://nasional.kompas.com/ umum-ppp-secara-aklamasi
read/2014/03/16/1308302/Dukung.Jokowi. “Menang Di PTUN PPP Djan Faridz Kembali
Jadi.Capres.PPP.Siapkan.Koalisi.Buah. Klaim Sebagai Kepengurusan Yang Sah,”
Semangka diakses 15 Januari 2017, http://nasional.
“Koalisi Partai Islam,” diakses 15 Januari 2017, kompas.com/read/2016/11/22/16443381/
http://www.bbc.com/indonesia/berita_ menang.di.ptun.ppp.djan.faridz.kembali.
indonesia/2014/04/140418_koalisi_partai_ klaim.sebagai.kepengurusan.yang.sah
islam “PPP Kubu Romi Bakal Ajukan Banding
Hamzah Haz Minta Kader PPP Dukung Atas Putusan PTUN,” diakses 15
Jokowi-JK,” diakses 15 Januari 2017, http:// Januari 2017, http://news.okezone.com/
lintas7.com/hamzah-haz-minta-kader-ppp- read/2016/11/22/337/1548519/ppp-kubu-
dukung-jokowi-jk/ romi-bakal-ajukan-banding-atas-putusan-
ptun
“PPP, Kader Dan Pengurus Pendukung Jokowi-
JK Silakan Mundur,” diakses 15 Januari “Menang Gugatan PPP Kubu Romi Ajak Kader
2017, http://www.republika.co.id/berita/ Bersatu,” 14 Juni 2017, diakses 20 Juni
pemilu/hot-politic/14/07/30/n9izue-ppp- 2017,
kader-dan-pengurus-pendukung-jokowijk- https://news.detik.com/berita/d-3530340/
silakan-mundur menang-gugatan-ppp-kubu-romi-ajak-
Romahurmuziy, PPP Dukung Penuh kader-bersatu
Pemerintahan Jokowi-JK,” diakses 15 “Dukung Jokowi-JK, Soetrisno Bachir Siap
Januari 2017, http://www.beritasatu.com/ Kucurkan Dana,” diakses 15 Januari
nasional/220472-romahurmuziy-ppp- 2017, http://pemilu.tempo.co/read/
dukung-penuh-pemerintahan-jokowijk.html news/2014/06/04/269582481/Dukung-
“PPP Bangga Kadernya Dipercaya Masuk Jokowi-JK-Soetrisno-Bachir-Siap-
Kabinet Kerja Jokowi,” diakses 15 Kucurkan-Dana
Januari 2017, http://news.liputan6.com/ “Zulkifli Hasan Terpilih Sebagai Ketua Umum
read/2124980/ppp-bangga-kadernya- PAN,” diakses 15 Januari 2017, http://
dipercaya-masuk-kabinet-kerja-jokowi www.republika.co.id/berita/nasional/
“PPP Dan Islah Yang Tak Sempurna,” diakses politik/15/03/01/nkjgh7-zulkifli-hasan-
15 Januari 2017, http://nasional.kompas. terpilih-sebagai-ketua-umum-pan
com/read/2016/04/11/06350171/PPP.dan.
Islah.yang.Tak.Sempurna

Lili Romli: Koalisi dan Konflik Internal Partai Politik pada Era Reformasi 117
“Amien Rais Disebut Setuju Langkah PAN “Koalisi Merah Putih Hanya Akan Tersisa
Bergabung ke Pemerintah,” diakses 15 Gerindra Dan PKS,” diakses 15 Januari
Januari 2017, http://nasional.kompas.com/ 2017, https://www.selasar.com/politik/
read/2015/09/02/16004081/Amien.Rais. koalisi-merah-putih-hanya-akan-tersisa-
Disebut.Setuju.Langkah.PAN.Bergabung. gerindra-dan-pks
ke.Pemerintah
“PAN Dapat Posisi Jokowi Lantik Soetrisno
Bachir Jadi Ketua KEIN,” diakses 15
Januari 2017, http://nasional.kompas.com/
read/2016/01/20/06540821/PAN.Dapat.
Posisi.Jokowi.Lantik.Soetrisno.Bachir.Jadi.
Ketua.KEIN.

118 Politica Vol. 8 No. 2 November 2017

Anda mungkin juga menyukai