Anda di halaman 1dari 7

TUGAS LAPORAN PENDAHULUAN (LP)

KELUARGA BERENCANA ( KB )

Disusun Oleh :
Aryanti
0432950119008

Dosen Pengampu :
Ns. Sunirah, M.Kep.,Sp.Kep. Mat

JURUSAN DIII KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANI SALEH
BEKASI
2021/2022
PEDOMAN PEMBUATAN LAPORAN PENDAHULUAN (LP)
PROGRAM STUDI D – 3 KEPERAWATAN
JURUSAN KEPERAWATAN STIKES BANI SALEH
TAHUN AKADEMIK 2021/2022

A. DEFINISI
Keluarga berencana merupakan usaha untuk mengukur jumlah anak dan jarak kelahiran
Anak yang diinginkan. Maka dari itu, Pemerintah mencanangkan program atau cara Untuk
mencegah dan menunda kehamilan (Sulistyawati, 2013).
Kontrasepsi adalah suatu usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan Memakai
cara alami, alat, obat-obatan yang dapat bersifat permanen.
Kontrasepsi hormonal merupakan kontrasepsi dimana estrogen dan progesteron
Memberikan umpan balik terhadap kelenjar hipofisis melalui hipotalamus Sehingga terjadi
hambatan terhadap folikel dan proses ovulasi (Manuaba, 2012).
Metode hormonal progestin saja termasuk pil mini, implan, dan suntikan
•Cegah ovarium melepaskan telur
•Kentalkan lendir di leher rahim untuk mencegah sperma memasuki Rahim.

B. PATOFISIOLOGI
Terjadinya gangguan haid pada pemakaian kontrasepsi suntik belum jelas namun berbagai
penelitian tentang gangguan haid pada pemakaian progesterone saja dapat disebabkan
karena terjadinya lonjakan-lonjakan estrogen secara sporadik dan turunnya atau rendahnya
kadar estrogen secara persisten. Secara farmakologi medroxyprogesteron acetat (MPA)
akan langsung diikat oleh reseptor progesterone di endometrium dan akan menghalangi
pengaruh estrogen pada endometrium sehingga di tingkat perifer, keseimbangan pengaruh
estrogen dan progesterone akan terganggu. Mekanisme yang pasti tentang terjadinya
gangguan pola menstruasi pada pemakaian kontrasepsi hormonal.
C. ETIOLOGI
1. Keputihan
Fluor albus atau keputihan semakin sering timbul dengan kadar Estrogen yang lebih tinggi,
hal ini disebabkan Lactobacillus memecah Glikogen menjadi asam laktat, sehingga
menyebabkan lingkungan yang Asam dimana candida albicans tumbuh dengan subur. Alat
genitalia Terdapat mekanisme pertahanan tubuh yang berupa bakteri yang menjadi pH
vagina. Normalnya angka keasaman pada vagina berkisar antara 3,8-4,2, sebagian besar 95%
adalah jenis bakteri Lactobacillus dan selebihnya Adalah bakteri patogen (Hartanto, 2002).

Keputihan terjadi karena peradangan atau infeksi yang disebabkan Oleh beberapa faktor,
seperti posisi kantong rahim yang berubah-ubah atau Bakteri yang dapat menimbulkan
pengendapan cairan darah putih pada Vagina, sehingga menimbulkan aroma yang tidak
sedap, karena adanya Pembusukan oleh bakteri dan mengandung penyakit. Keputihan juga
Disebabkan oleh berbagai hal seperti infeksi mikroorganisme yaitu bakteri, jamur, virus atau
parasit, juga dapat disebabkan karena gangguan keseimbangan hormon, stress, kelelahan
kronis, peradangan alat kelamin, benda asing dalam vagina, dan adanya penyakit dalam
organ reproduksi seperti kanker rahim, yang sering menimbulkan keputihan antara lain,
bakteri, jamur, virus, atau juga parasit . Jumlah warna dan bau dari cairan keputihan akibat
infeksi mikroorganisme tergantung dari jenis mikroorganisme yang menginfeksinya. Infeksi
ini dapat menjalar dan menimbulkan peradangan ke saluran kencing, sehingga
menimbulkan rasa pedih saat si penderita buang air kecil (Shadine, 2012).
Adapun jenis keputihan dibagi menjadi dua macam menurut Shadine (2012) yaitu:
A. Keputihan fisiologi
Keputihan karena fisiologi dapat ditemukan pada bayi yang baru lahir hingga berumur kira-
kira sepuluh hari. Waktu menarche,wanita dewasa apabila dirangsang sebelum dan pada
waktu coitus, waktu ovulasi, pada wanita berpenyakit menahun dengan neurosis, dan pada
wanita dengan ektopian persionis uteri, serta penggunaan obat-obatan atau alat
kontrasepsi.
B. Keputihan patologi
Keputihan karena patologi utamanya disebabkan infeksi (jamur, kuman, parasit, virus),
namun dapat pula akibat adanya benda asing dalam liang senggama, gangguan hormonal
akibat mati haid, kelainan bawaan dari alat kelamin wanita, adanya kanker atau keganasan
pada alat kelamin terutama di leher rahim.
D. PENGKAJIAN
1. Data Subjektif
a) Identitas Yang dikaji meliputi biodata dan suami mulai dari nama, umur, suku,
agama, pendidikan, pekerjaan, penghasilan, alamat, no. Telp.
b) Keluhan Utama Dikaji keluhan klien yang berhubungan dengan penggunaan
KB suntik kombinasi tersebut antara lain amenorea/ perdarahan tidak terjadi,
perdarahan bercak, meningkatnya/ menurunnya BB.
c) Riwayat KB Dikaji apakah klien pernah menjadi akseptor KB lain sebelum
menggunakan KB kombinasi dan sudah berapa lama menjadi akseptor KB
tersebut.
d) Riwayat Obstetri Lalu Dikaji riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu.
e) Riwayat Menstruasi Lalu Dikaji menarche pada umur berapa, siklus haid,
lamanya haid, sifat darah haid, dysmenorhea atau tidak, flour albus atau
tidak.
f) Riwayat Kesehatan Klien Dikaji apakah klien menderita penyakit jantung,
hipertensi, kanker payudara, DM, dan TBC.
g) Riwayat Kesehatan Keluarga Dikaji apakah keluarga klien ada yang menderita
penyakit jantung, DM, TBC, hipertensi dan kanker payudara.
h) Pola Kehidupan Dikaji meliputi pola nutrisi, pola eliminasi, pola istirahat, pola
aktivitas, pola aktivitas seksual, pola personal hygiene, dan kebiasaan sehari-
hari
2. Data Obyektif
1) Pemeriksaan Umum Meliputi pemeriksaan pada tekanan darah, nadi, pernafasan,
BB, TB, suhu badan, kesadaran.
2) Pemeriksaan Khusus.
a) Wajah : dilihat adanya bercak hitam (chloasma) adanya edema, konjungtiva
tidak pucat,sklera tidak ikterus.
b) Leher : diraba adanya pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar limfe, adanya
bendungan Vena jugularis.
c) Dada : dilihat bentuk mammae, diraba adanya massa pada payudara.
d) Genitalia : dilihat dari condiloma aquminata, dilihat dan diraba adanya infeksi
kelenjar bartholini dan kelenjar skene.
Ekstremitas : dilihat adanya edema pada ekstremitas bawah dan ekstremitas
atas, adanya varises pada ekstremitas bawah

E. Diagnosis keperawatan (minimal 3 diagnosis)


1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik (D.0077)
2. Ansietas berhubungan dengan kurang terpapar informasi (D.0080)
3. Risiko Infeksi berhubungan dengan efek prosedur invasif (D.0142)
F. Intervensi Keperawatan (sesuai diagnosis keperawatan)

No. Diagnosa Tujuan dan kriteria hasil Intervensi


1. Nyeri Akut Setelah dilakukan Manajemen Nyeri (I.08238)
berhubungan tindakan keperawatan
dengan agen selama 1x24 jam 1.Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
pencedera fisik diharapkan Tingkat Nyeri frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
menurun dengan kriteria 2.Identifikasi skala nyeri
hasil sebagai berikut:
(L.08066) 3.Fasilitasi istirahat dan tidur
 Keluhan nyeri 4.Jelaskan penyebab, periode dan pemicu
menurun nyeri
 Meringis menurun
 Gelisah menurun 5.Jelaskan strategi meredakan nyeri
 Frekuensi nadi
6.Kolaborasi pemberian analgetik, jika
membaik
perlu
2. Ansietas Setelah dilakukan Reduksi Ansietas (I.09314)
berhubungan tindakan keperawatan
dengan kurang selama 1x24 jam 1.Identifikasi saat tingkat ansietas berubah
terpapar diharapkan Tingkat (mis. Kondisi, waktu, stressor)
informasi. Ansietas menurun dengan 2.Monitor tanda tanda ansietas (verbal
kriteria hasil sebagai dan nonverbal)
berikut: (L.09093) 3.ciptakan suasana terapeutik untuk
 Verbalisasi menumbuhkan kepercayaan
kebingungan 4.Motivasi mengindikasikan situasi yang
menurun memicu kecemasan
 Verbalisasi 5.Informasikan secara factual mengenai
khawatir menurun diagnosis, pengobatan, dan prognosis
 Perilaku gelisah 6.Anjurkan mengungkapkan perasaan dan
 Perilaku tegang persepsi
menurun 7.Kolaborasi pemberian obat antiansietas,
 Konsentrasi jika perlu
membaik
3. Risiko Infeksi Setelah dilakukan Pencegahan infeksi (I.14539)
berhubungan tindakan keperawatan
dengan efek selama 1x24 jam 1.Monitor tanda dan gejala infeksi local
prosedur invasif diharapkan Tingkat Infeksi dan sitemik
meningkat kriteria hasil 2.Cuci tangan sebelum dan sesudah
sebagai berikut: (L.14137) kontak dengan pasien dan lingkungan
 Kebersihan tangan pasien
meningkat 3.Jelaskan tanda dan gejala infeksi
 Nyeri menurun 4.Ajarkan cara mencuci tangan yang benar
 Bengkak menurun 5.Kolaborasi Pemberian imunisasi, jika
perlu
Daftar Pustaka

Sulistyawati, Ari. 2013. Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan. Jakarta :


Salemba Medika
Manuaba, IBG . 2012. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana Untuk Pendidikan Bidan, Jakarta: EGC
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2016, Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia.
Edisi 1 cetak lll. Jakarta : DPP PPNI
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2018, Standar Luaran Keperawatan Indonesia.
Edisi 1 Cetak ll. Jakarta : DPP PPNI
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018, Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.
Edisi 1 Cetak ll. Jakarta : DPP PPNI

Anda mungkin juga menyukai