Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Makalah ini disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan Semester 5
Disusun oleh :
Kelompok 6
Kelas 5C Akuntansi
2017
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan nikmat dan karunia-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan yang tersusun dengan baik meskipun jauh dari kesempurnaan. Penyusunan
makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam
mengetahui tentang Rule of Law dan Hak Asasi Manusia.
Tujuan dari makalah ini adalah untuk mempelajari dan menambah pengetahuan
tentang Rule of Law dan Hak Asasi Manusi serta mengaplikasikan pengetahuan yang telah
didapat dalam kehidupan sehari-hari. Harapan kami semoga makalah ini membantu
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami
miliki sangat kurang. Oleh karena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL..................................
SAMPUL........................................................
.............................................
..............................................
...........................1
....1
KATA PENGANTAR...................................
.........................................................
.............................................
..............................................
...........................
.... 2
DAFTAR ISI.......................................
ISI.............................................................
.............................................
.............................................
......................................
................ 3
BAB I PENDAHULUAN.........................................
...............................................................
.............................................
.......................................4
................4
2.1 Pengertian
Pengertian Rule of Law dan Hak Asasi Manusia ..........................................
............................................ 7
2.2 Hak Asasi Manusia...........................................
.................................................................
............................................
...........................
..... 10
2.3 Penjabaran
Penjabaran Hak Asasi Manusia dalam UUD 1945 ........................................
........................................ 18
2.4 Hak dan Kewajiban Warga Negara ................................................
................................................................
................ 21
2.5 Pengaru HAM, Demokrasi dan Lingkungan Hidup terhadap Ketahanan
Nasional ..........................................
................................................................
............................................
.............................................
......................... 30
3.1 Kesimpulan 44
DAFTAR PUSTAKA...............................................
......................................................................
.............................................
......................................
................ 46
3
BAB I
PENDAHULUAN
Pada tahun 1997-1998 di Negara Republik Indonesia, terjadi krisis ekonomi moneter
yang mempengaruhi HAM, Demokrasi dan Lingkungan hidup terhadap ketahanan
nasional. Dalam hal ini banyak terjadi pelanggaran hak asasi manusia yaitu mengutarakan
4
pendapat, pelecehan seksual, pembunuhan secara misterius, pembantaian dan lain-lain.
Beberapa ancaman dari dalam dan luar negeri dapat diatasi bangsa Indonesia dengan
adanya tekad bersama-sama menggalang kesatuan dan kecintaan bangsa.
Pada masa sekarang merupakan masa dimana segala macamnya berjalan dengan cepat
mulai dari teknologi hingga pada kebudayaan yang mengarah pada budaya yang serba
instan. Hal tersebut sangat berpengaruh dalam kehidupan kita sehari-hari yang membuat
kita terbiasa akan sesuatu hal yang cepat dan baru.
Indonesia juga merupakan negara dengan kekayaan lingkungan hidup yang tiada
terkira, sayangnya tingkat kerusakan lingkungan hidup di Indonesia juga sangat tinggi
dan memiriskan.
Dari uraian pendahuluan di atas, penulis melihat penting dan menariknya wawasan
tentang HAM dan rule of law. Oleh sebab itu, penulis berusaha menjabarkan
pembahasannya dalam bentuk makalah ini untuk menambah wawasan kita.
4.3 Bagaimanakah Hak dan Kewajiban Warga Negara menurut UUD 1945?
5
5.2 Apa Pengertian, Nilai-nilai, dan Unsur-unsur Demokrasi?
1.3 Tujuan
1. Agar mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami apa itu Pengertian Rule of Law
dan Hak Asasi Manusia.
2. Agar mahasiswa mampu menjelaskan danmemahami apa itu Hak Asasi Manusia.
3. Agar mahasiswa mampu menjelaskan Penjabaran Hak Asasi Manusia dalam UUD
1945.
4. Agar mahasiswa mampum enjelaskan Hak dan Kewajiban Warga Negara.
5. Agar mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami Pengaruh HAM, Demokrasi
dan Lingkungan Hidup terhadap Ketahanan Nasional.
6
BAB II
LANDASAN TEORI
Rule of Law adalah memposisikan hukum sebagai landasan bertindak dari seluruh
elemen bangsa dalam sebuah negara. Inti pengertian Rule of Law adalah jaminan apa
yang disebut sebagai keadilan sosial. (Sunartaji Hartono,1976:30).
Pengertian Rule of Law dan negara hukum pada hakikatnya sulit dipisahkan.Menurut
Philipus M. Hadjon negara hukum yang menurut istilah bahasa Belanda rechtsstat lahir
dari suatu perjuangan menentang absolutisme, yaitu dari kekuasaan raja yang sewenang-
wenang untuk mewujudkan negara yang didasarkan pada suatu peraturan perundang –
undangan. Oleh karena itu dalam proses perkembangannya rechsstat itu lebih memiliki
ciri yang revolusioner. Gerakan masyarakat yang menghendaki bahwa kekuasaan raja
maupun penyelenggara negara harus dibatasi dan diatur melalui satu peraturan perundang
– undangan, dan pelaksanaan dalam hubungannya dengan segala peraturan perundang –
undangan itulah yang sering diistilahkan dengan Rule of Law.Yang menurut Hadjon Rule
of Law memiliki ciri yang evolusioner, sedangkan upaya untuk mewujudkan negara
hukum atau rechts-staat lebih memiliki ciri yang revolusioner.Oleh karena itu menurut
Friedman, antara pengertian antara pengertian negara hukum dan Rule of Law sebenarnya
saling mengisi. Dengan demikian berdasarkan bentuknya sebenarnya Rule of Law adalah
kekuasaan publik yang diatur secara legal. Rule of law sifatnya endogen, artinya muncul
dan berkembang dari suatu masyarakat tertentu. (Friedman,1960:546).
Menurut Friederich J. Stahl, terdapat empat unsur pokok berdirinya rechsstaat yaitu :
1. Hak-hak manusia;
2. Pemisahan atau pembagian kekuasaan untuk menjamin hak-hak itu;
3. Pemerintahan berdasarkan peraturan – peraturan; dan
4. Peradilan administrasi dalam perselisihan. (Muhtaj,2005:23)
Bagi negara Indonesia ditentukan secara yuridis formal bahwa negara Indonesia
adalah negara yang berdasarkan atas hukum.Hal itu tercantum dalam pembukaan UUD
1945 alinea IV.Dalam negara hukum, harus diadakan jaminan hukum itu sendiri dibangun
7
dan ditegakan menurut prinsip – prinsip demokrasi.Karena prinsip supremasi hukum dan
kedaulatan hukum itu sendiri pada hakikatnya berasal dari kedaulatan rakyat.Oleh karena
itu prinsip negara hukum hendaklah dibangun dan dikembangkan menurut prinsip –
prinsip demokrasi atau kedaulatan rakyat atau democratische rechtsstaat. (Asshiddiqie,
2005:69-70).
1. Supremasi aturan – aturan hukum, tidak adanya kekuasaan sewenang – wenang,
dalam arti seseorang hanya boleh dihukum jika memang melanggar hukum;
2. Kedudukan yang sama dimuka hukum. Hal ini berlaku baik bagi masyarakat biasa
maupun pejabat negara; dan
3. Terjaminnya hak-hak asasi manusia oleh undang-undang serta keputusan-keputusan
pengadilan.
8
2.1.2 Sejarah Hak Asasi Manusia
Perkembangan hak asasi manusia pada masa Sesudah Masehi, Magna Charta
(Piagam Agung) tahun 1215, yaitu suatu dokumen yang mencatat beberapa hak yang
diberikan Raja John Lockland dari Inggris. Di dalam Magna Charta itu ditegaskan, antara
lain kekuasaan raja harus dibatasi menuntut raja berlaku adil pada seluruh rakyatnya.
Petition of Rights (hak-hak Petisi) tahun 1628, yaitu suatu petisi yang diajukan para
bangsawan kepada Raja Charles I di muka parlemen. Dalam hubungan inilah maka
perkembangan hak asasi manusia erat hubungannya dengan perkembangan demokrasi.
Bill of Right (Undang-Undang Hak) tahun 1689, yaitu suatu UU yang diterima oleh
Parlemen Inggris setelah sebelumnya telah mengadakan perlawanan terhadap Raja James
II yang memerintah secara absolut dalam suatu revolusi tidak berdarah (The Glorious
Revolution) tahun 1688. Ide pembaruan di Inggris ini membuat rakyat Ameriak Serikat
membrontak melawan pengusaha Inggris, sehingga melahirkan Declaration of
Independence(Deklarasi Kemerdekaan) tahun 1776. Deklarasi Kemerdekaan ini juga
merupakan piagam Hak Asasi Manusia karena mengandung pernyataan “Bahwa
sesungguhnya semua bangsa diciptakan sama derajatnya oleh Maha Pencipta; bahwa
semua manusia dianugrahi oleh penciptanya hak hidup, kemerdekaan, dan kebebasan
untuk menikmati kebahagiaan.
Di Prancis, perjuangan hak asasi manusia dirumuskan dalam suatu naskah pada awal
revolusi prancis sebagai perlawanan terhadap kesewenang-wenangan. Naskah tersebur
dikenal dengan Declaration des Droits de I’Homme et du Citoyen (Pernyataan Hak-hak
Asasi Manusia dan Warga Negara) tahun 1789. Dalam Revolusi Prancis ini dikenal tiga
semboyan yang sangat terkenal, yaitu Liberte (Kebebasan), Egalite (Persamaan)dan
Fraternite (Persaudaraan).
Memasuki abad ke-19, pemikiran hak asasi manusi dipengaruhi oleh pemerinath
nasional.Setiap bangsa menginginkan pemerintah yang konstitusioanal dan demokratis
yang ditandai dengan diakuinya hak asasi manusia.Pada abad ke-20, perjuangan hak asasi
manuis semakin meluas, seperti di Ameriak Serikat. Pada permulaan perang Dunia II
tahun 1941, presiden amerika serikat Franklin D. Roosevelt mengemukakan “empat
kebebasan” yang dimiliki manusia: kebebasan berbicara dan mengemukakan penapat,
kebebasan beragama, kebebasan dari ketakutan, dan kebebasan dari kemelaratan.
9
Setelah perang Dunia II selesai, PBB akhirnya dapat mengesahkan pernyataan
sedunia tentang hak asasi manusia, yaitu Universal Declaration of Human Right pada
tanggal 10 Desember 1948.
Ada berbagai versi definisi mengenai HAM. Setiap definisi menekankan pada segi-
segi tertentu dari HAM. Berikut beberapa definisi tersebut. Adapun beberapa definisi Hak
Asasi Manusia (HAM) adalah sebagai berikut:
4. Menurut C. de Rover
HAM adalah hak hukum yang dimiliki setiap orang sebagai manusia. Hakhak
tersebut bersifat universal dan dimiliki setiap orang, kaya maupun miskin, laki-laki
ataupun perempuan. Hak-hak tersebut mungkin saja dilanggar, tetapi tidak pernah
dapat dihapuskan. Hak asasi merupakan hak hukum, ini berarti bahwa hak-hak
tersebut merupakan hukum. Hak asasi manusia dilindungi oleh konstitusi dan hukum
nasional di banyak negara di dunia. Hak asasi manusia adalah hak dasar atau hak
pokok yang dibawa manusia sejak lahir sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Hak
asasi manusia dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum,
pemerintah, dan setiap orang. Hak asasi manusia bersifat universal dan abadi
5. Menurut Austin-Ranney
10
HAM adalah ruang kebebasan individu yang dirumuskan secara jelas dalam
konstitusi dan dijamin pelaksanaannya oleh pemerintah.
6. A.J.M. Milney
HAM adalah hak yang dimiliki oleh semua umat manusia di segala masa dan
di segala tempat karena keutamaan keberadaannya sebagai manusia.
7. Franz Magnis-Suseno
8. Miriam Budiardjo
Yang dimaksud dengan hak-hak asasi manusia ialah hak yang melekat pada
martabat manusia sebagai insan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang sifatnya tidak
boleh dilanggar oleh siapapun, dan yang seolah-olah merupakan suatu holy area.
Hak asasi manusia memiliki ciri-ciri khusus jika dibandingkan dengan hak hak
yang lain. Ciri khusus hak asasi manusia sebagai berikut :
1. Tidak dapat dicabut, artinya hak asasi manusia tidak dapat dihilangkan atau
diserahkan.
2. Tidak dapat dibagi , artinya semua orang berhak mendapatkan semua hak,
apakah hak sipil dan politik atau hak ekonomi, social, dan budaya.
3. Hakiki, artinya hak asasi manusia adalah hak asasi semua umat manusia yang
sudah ada sejak lahir.
11
4. Universal, artinya hak asasi manusia berlaku untuk semua orang tanpa
memandang status, suku bangsa, gender, atau perbedaan lainnya. Persamaan
adalah salah satu dari ide-ide hak asasi manusia yang mendasar.
Ada bermacam-macam hak asasi manusia. Secara garis besar, hak-hak asasi
manusia dapat digolongkan menjadi enam macam sebagai berikut.
Hak membuat dan mendirikan partai politik serta organisasi politik l ainnya.
12
3. Hak Asasi Hukum / Legal Equity Rights
Hak kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan, yaitu hak yang berkaitan
dengan kehidupan hukum dan pemerintahan. Contoh hak-hak asasi hukum sebagai
berikut.
Hak untuk diperlakukan sama dalam tata cara pengadilan. Contoh hak-hak asasi
peradilan ini sebagai berikut.
Hak yang berhubungan dengan kehidupan bermasyarakat. Contoh hak-hak asasi sosial
budaya ini sebagai berikut.
13
Hak menentukan, memilih, dan mendapatkan pendidikan.
Hak untuk mengembangkan budaya yang sesuai dengan bakat dan minat.
14
Periode 1945-1950
Pemikiran HAM pada periode awal pasca kemerdekaan masih menekankan
pada wacana hak untuk merdeka, hak kebebasan untuk berserikat melalui organisasi
politik yang didirikan,serta hak kebebasan untuk menyampaikan pendapat terutama di
parlemen.sepanjang periode ini, wacana HAM bisa dicirikan pada:
a. Bidang sipil politik, melalui:
UUD 1945 (Pembukaan, pasal 26, Pasal 27, Pasal 28, Pasal 29, Pasal 30,
Penjelasan pasal 24 dan 25 )
Maklumat Pemerintah 01 November 1945
Maklumat Pemerintah 03 November 1945
Maklumat Pemerintah 14 November 1945
KRIS khususnya Bab V, Pasal 7-33
KUHP Pasal 99
UUD 1945 (Pasal 27, Pasal 31, Pasal 33, Pasal 34, Penjelasan Pasal 31-32)
KRIS Pasal 36-40
Periode 1950-1959
15
Tercatat pada periode ini Indonesia meratifikasi dua konvensi internasional
HAM, yaitu :
1. Konvensi Genewa tahun 1949 yang mencakup perlindungan hak bagi korban
perang, tawanan perang, dan perlindungan sipil di waktu perang.
2. Konvensi tentang Hak Politik Perempuan yang mencakup hak perempuan untuk
memilih dan dipilih tanpa perlakuan diskriminasi,serta hak perempuan untuk
menempati jabatan publik.
Periode 1959-1966
Periode 1966-1998
Pada mulanya, lahirnya orde baru menjanjikan harapan baru bagi Penegak
HAM di Indonesia. Berbagai seminar tentang HAM dilakukan orde baru.Namun pada
kenyataanya, Orde baru telah menorehkan sejarah hitam pelanggaran HAM di
Indonesia.Janji-janji Orde Baru tentang pelaksanaan HAM di Indonesia mengalami
kemunduran amat pesat sejak awal 1970-an hingga 1980-an.
16
Setelah mendapatkan mandat konstitusional dari sidang MPRS, pemerintah
Orde Baru mulai menunjukkan watak aslinya sebagai kekuasaan yang anti HAM yang
di anggapnya sebagai produk barat.Sikap anti HAM Orde Baru sesungguhnya tidak
berbeda dengan argumen yang pernah di kemukakan Presiden Soekarno ketika
menolak prinsip dan praktik Demokrasi Parlementer, yakni sikap apologis dengan
cara mempertentangkan demokrasi dan Prinsip HAM yang lahir di barat dengan
budaya lokal Indonesia. Sama halnya dengan Orde Lama, Orde Baru memandang
HAM dan demokrasi bsebagai produk Barat yang individualistik dan bertentangan
dengan prinsip gotong royong dan kekeluargaan yang dianut oleh bangsa Indonesia.
Di antara butir penolakan pemerintah Orde baru terhadap konsep universal HAM
adalah:
a) HAM adalah produk pemikiran Barat yang tidak sesuai dengan nilai-nilai
luhur budaya bangsa yang tercermin dalam pancasila.
b) Bangsa Indonesia sudah terlebih dahulu mengenal HAM sebagaimana tertuang
dalam rumusn UUD 1945 yang lahir lebih lebih dahulu dibandingkan dengan
Deklarasi Universal HAM.
c) Isu HAM sering kali digunakan olah negara-negara barat untuk memjokkaan
negara yang sedang berkembang seperti Indonesia.
17
XVII/MPR/1998 tentang HAM merupakan salah satu indikatorkeseriusan
pemerintahan era reformasi akan penegakan HAM.Sejumlah konvensi HAM juga
diratifikasi di antaranya:konvensi HAM tentang kebebasan berserikat dan
perlindungan hak untuk berorganisasi;konvensi menentang penyiksaan dan perlakuan
kejam;konvensi penghapusan segala bentuk [3]diskriminasi rasial;konvensi tentang
penghapusan kkerja paksa;konvensi tentang diskriminasi dalam pekerjaan dan
jabatan;serta konvensi tentang usia minimum untuk di perbolehkan bakarja.
Dalam Pembukaan UUD 1945 alinea I dinyatakan bahwa : “Kemerdekaan adalah hak
segala bangsa”. Dalam pernyataan ini terkandung pengakuan secara yuridis hak -hak asasi
manusia tentang kemerdekaan sebagaimana terkandung dalam Deklarasi PBB pasalI.
Pernyataan berikutnya pada alinea III Pembukaan UUD 1945 yang mengandung arti bahwa
dalam deklarasi bangsa Indonesia terkandung pengakuan bahwa manusia adalah sebagai
mahkluk Tuhan Yang Maha Kuasa serta bangsa Indonesia mengakui dan menjunjung tinggi
hak-hak asasi manusia untuk memeluk agama sesuai dengan kepercayaannya masing-masing,
18
dan hal ini sesuai dengan deklarasi Hak-hak Asasi Manusia PBB pasal 18, adapun dalam
pasal UUD 1945 tercantum dalam pasal 29 terutama ayat (2) UUD 1945.
Melalui pembukaan UUD 1945 dinyatakan dalam alinea IV bahwa negara Indonesia
sebagai suatu persekutuan hidup bersama, bertujuan untuk melindungi warganya terutama
dalam kaitannya dengan perlindungan hak-hak asasinya.
Berdasarkan pada tujuan negara yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945
tersebut, maka negara Indonesia menjamin dan melindungi hak-hak asasi manusia para
warganya, terutama dalam kaitannya dengan kesejahteraan hidupnya baik jasmaniah maupun
rokhaniah, antara lain berkaitan dengan hak-hak asasi bidang sosial, politik, ekonomi,
kebudayaan, pendidikan, dan agama. Adapun rincian hak-hak asasi manusia dalam pasal-
pasal UUD 1945 adalah sebagai berikut :
BAB XA
HAK ASASI MANUSIA
Pasal 28 A
Setiap orang berhak untuk hidup serta berhakmempertahankan hidup dan
kehidupannya.**)
Pasal 28 B
1) Setiap orang berhak membentuk keluargadan melanjutkan keturunan melalui
perkawinan yang sah.**)
2) Setiap orang berhak atas kelangsunganhidup, tumbuh dan berkembang serta
berhakatasperlindungan dari kekerasan dandiskriminasi.**)
Pasal 28 C
1) Setiap orang berhak mengembangkan dirimelalui pemenuhan kebutuhan
dasarnya,berhak mendapatkan pendidikan danmemperoleh manfaat dari ilmu
pengetahuandan teknologi, seni dan budaya demimeningkatkan kualitas hidupnya dan
demikesejahteraan umat manusia.**)
2) Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya
secarakolektif untuk membangun masyarakat,bangsa dan negaranya.**)
Pasal 28 D
1) Setiap orang berhak atas pengakuan,jaminan, perlidungan dan kepastian hokumyang
adil serta perlakuan yang samadihadapan hukum.**)
19