Lantunan Hafalan Surah Delisa
Lantunan Hafalan Surah Delisa
“Kak, tadi disekolah kata guru delisa, pak gubernur Sulsel akan mengadakan lomba
baca hafalan surah di makassar dan sekolah kita”. Kata delisa.
“Buku surah kakak ada di kamar, kamu bisa baca. Kalau ibu datang nanti kakak
yang beritahu.”
“iya kak.
Ibunya felisa datang. Di saat felisa ingin bicara. Ibunya sudah tahu apa yang ingin di
bicarakan. Karena ibunya felisa dan guru mereka tanpa sengaja bertemu di pasar
beberapa saat yang lalu.
“saya gurunya delisa, kebetulan kita ketemu jadi saya mau bilang kalau sekolah kita
ikut lomba hafalan surah se-sulsel. Jadi mudah-mudahan Delisa bisa ikut nanti,
karena saya lihat nilai agama delisa selalu baik.”
“Baik, bu.”
“begitu ceritanya.”
“del, nak. Ibu izinkan ikut lomba nanti. Delisa sudah hafal berapa ?
“iya bu.
Di rumah delisa, delisa di jemput sebuah mobil.
“Assalamualaikum..”
“Walaikumsalam.”
2 menit kemudian.
“baca doa”
Mereka menuju masuk mobil. Delisa, ibunya dan Felisa pun pergi menuju ke Kota
Makassar. Dalam sebuah perjalanan mereka bersalawat nabi. Sesampai di pangkep
Mereka singga makan di tempat makan. Setelah selesai makan ia melanjutkan
perjalanannya menuju kota makassar. Saat sampai di Maros, sopir telah merasakan
getaran gempa ia pun berhenti di sisi jalan. Begitupun juga pengendara lain yang
ikut merasakan.
“gini bu, tadi ada getaran gempa. Mungkin karena ibu tidur jadi tidak merasakan.”
“sudah bu.”
“baik, bu.”
Setelah selesai dan aman, mereka melanjutkan perjalanan lagi menuju kota
makassar gempa. 30 menit kemudian mereka sampai di mesjid amirul mukminin
makassar.
Di mesjid Amirul Mukminin. Semua orang sudah berkumpul dari berbagai sekolah
yang dipilih. Mereka turun dari mobil dan menuju mesjid.
“iya kota makassar ini memang begitu indah dan ini adalah ibu kota sulsel.”
“oh iya sayang, kalau terjadi sesuatu di sekitar hiraukan aja fokus dengan
bacaanmu.”
“siap, bu”
Kini giliran delisa, delisa pun melantunkan hafalan surahnya yang terdengar dari luar
mesjid. Mulai ayat pertama sampai ayat ke 23 yang ia akan lantunkan hafalannya.
Ibunya dan felisa sedang berbelanja minuman di minimarket karena stok air minum
yang di bawah habis. Tiba – tiba dari jauh mobil semua bunyi, kota makassar di
guncang gempa 7,5 SR. Ibunya dan felisa berlari menyalamatkan Delisa di dalam
mesjid. Tanah-tanah retak dan palvon mesjid berjatuhan. Ibu dan felisa berteriak
agar delisa keluar.
Semua berhamburan keluar, ibu dan felisa ke tarik menjauh dari mesjid. Pelataran
semua runtuh ada yang jatuh dan terselamatkan dari runtuhnya pelataran. Tiba-tiba
dari jauh terlihat sebuah gelombang tsunami yang semakin mendekat. Makassar di
hantam bencana tsunami dan juga mesjid tersebut. 1 jam kemudian mesjid itu tetap
kokoh karena lantunan surah delisa, delisa terdampar jauh di monumen mandala
dan korban lain yang terdampar. Mereka di evakuasi, delisa pun ikut di evakuasi.
Mereka semua di bawah kerumah sakit. Setelah delisa di periksa ternyata tangan
delisa mengalami keretakan yang cukup parah sehingga harus di perbaiki dan di
gipst agar cepat pulih. Paman delisa datang dari Korea Selatan. Ia mendengar kabar
di berita tv korea bahwa kota makassar mengalami bencana. Nama delisa ada di
daftar korban, Ibunya dan Felisa belum di temukan. Paman delisa menuju RS
tersebut. Delisa bermimpi ketemu ibunya dan felisa mereka menjauh dan pergi. “ibu,
kakak jangan pergi..” delisa terbangun dari sadarnya dan melihat ada pamannya
datang memeluknya langsung.
“Paman..”
“kata ibu dan kakak akan pergi rumah yang lebih indah.”
“ia nak.”