Anda di halaman 1dari 3

TUGAS

KONSEP DASAR KEPERAWATAN

Disusun
O
L
E
H
Kelompok 2
Rahmad Hidayatulah hippy
Melsi Tuloli
Febriyanti Lamusu
Vionitra Saputri Lingude
Rukaiyah Noho
Fadila Anugrah Ahmad
Natasya M. Ntoi
Putri Regina Masi
Sri Resthie Baridu
Nurjana S. Abuya

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
ANGKATAN 2021
MASALAH
“Seorang perawat diminta untuk mengajar KB dan menantang KB karena nilai pribadinya”

CARA MENANGGAPI MASALAH TERSEBUT SEBAGAI PERAWAT:


Dari masalah tersebut tidak ada jawaban yang mudah dalam situasi seperti itu,
namun masalah tersebut dapat menarik kesimpulan bahwa dengan adanya
perkembangan praktik keperawatan dan bidang teknologi medis saat ini, akan
mengakibatkan terjadinya peningkatan konflik antara nilai-nilai pribadi yang
dimiliki perawat dalam pelaksanaan praktik keperawatan yang dilaksanakan
setiap hari.
Perawat mengalami dilema,yaitu disatu sisi berkewajiban untuk melaksanakan
tugas pelayanan kesehatan,dan di lain pihak,perawat mempunyai hak untuk
menerima atau menolak tugas tersebut sesuai dengan nilai pribadi mereka.
Akan tetapi pada masalah ini perawat sangatlah dibutuhkan untuk membantu
klien,padahal perawat tersebut berkeyakinan bahwa KB merupakan tindakan
yang berdosa. Pada kasus ini, perawat tersebut berhak untuk menolak tugas
karena bertentangan dengan nilai pribadinya,dan ia dapat mengalihkan tugas
tersebut pada perawat lain yang mempunyai pandangan yang berbeda.
Selain itu, apabila perawat menghadapi keadaan ketika klien tidak lagi responsif
terhadap lingkungan , akan berupaya semaksimal mungkin untuk memperpanjang
kehidupan seorang klien. Akan tetapi, bagaimanapun juga seorang perawat
professional harus berupaya semaksimal mungkin untuk menyelamatkan
kehidupan kliennya, sedangkan mau berhasil ataupun tidaknya upaya tersebut,
merupakan suatu kenyataan yang ada diluar kemampuannya.
Keputusan perawat dan/ atau dokter, apakah menghentikan atau / tidak memulai
memberikan bantuan kehidupan, pada umumnya berhadapan dengan 3 kategori
klien, yaitu:
1. Klien yang berkompeten untuk menyelamatkan apa yang dikehendakinya.
2. Klien yang tidak berkompeten, namun yang sudah menyatakan
kehendaknya secara tertulis ( living will, advanced medical directive ).
3. Klien yang tidak berkompeten, yang tidak pernah menyatakan kehendaknya
secara tertulis.

Dalam hal ini perawat harus berupaya terus menyelesaikan dengan menggunakan
dasar pertimbangan filsafat moral etika keperawatan. Masalah bioctis melibatkan
perawat dalam praktik keperawatan dan dalam hubungan perawat dengan yang
lainnya. Masalah etis muncul hampir disemua bidang praktik keperawatan.
Dengan berubahnya lingkungan praktik keperawatan dan teknologi medis,
terdapat peningkatan kejadian konflik nilai pribadi perawat dan praktik. Di satu
pihak, atasan mempunyai kebutuhan dan harapan pelayanan dari perawat di lain
pihak, perawat mempunyai hak untuk di arahkan oleh nilai pribadinya.
Kesimpulan
Masalah etika keperawatan adalah masalah yang sering dihadapi oleh
perawat saat berhadapan dengan klien dan terkadang menimbulkan konflik
dengan kebutuhan klien dengan harapan perawat. Beberapa contoh diatas
diselesaikan oleh perawat untuk memenuhi kebutuhan klien. Adapun
permasalahan yang biasa dihadapi perawat yaitu, kuantitas vs kualitas hidup,
kebebasan vs penangan dan pencegahan bahaya, berkata jujur vs berkata
bohong, keinginan terhadap pengetahuan yang bertentangan dengan falsafah
agama, politik ekonomi dan ideologi, serta therapy ilmiah konvensional vs therapy
tidak ilmiah dan coba-coba
Saran
Sebagai seorang perawat kita harus didasarkan dengan kode etik, standar
pelayanan, standar profesi, standar prosedur operasional, atau ketentuan
perundang-undangan agar kita terhindar dari masalah etik keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai