Anda di halaman 1dari 12

HAZARD

DISUSUN OLEH: KELOMPOK 5

ANGGOTA:

Akhsin Muzadi

Ambi Irfan

Melani Audry Harianti

Muhammad Fazan Hadi

Nahdlatul Kurniawan Pratama

Nurul Hidayah

Rindiani Silfia

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


AKADEMI KEPERAWATAN KESDAM VI/TANJUNGPURA
BANJARMASIN
2020/2021
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa


karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini
dengan judul “HAZARD”.
Penulis menyadari sepenuhnya akan kekurangan dan keterbatasan
dalam makalah ini, maka dengan segala kerendahan dan keikhlasan hati penulis
mengharap kritik dan saran yang membangun sehingga dapat melengkapi
kesempurnaan makalah ini.
Banyak pihak yang telah turut memberikan motivasi dan bantuan serta
bimbingan yang penulis terima selama proses penulisan makalah ini.
Semoga Tuhan yang Maha Esa memberikan kekuatan dan melimpahkan
segala rahmat dan hidayah-Nya atas segala yang telah kita lakukan. Akhir kata
penulis berharap semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi penulis
khususnya maupun pembaca pada umumnya,amiin.

Banjarmasin, 15 April 2021

Penulis

1
DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................iii
BAB 1................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar belakang................................................................................................1
B. Rumusan masalah.........................................................................................2
C. Tujuan..............................................................................................................2
BAB 2...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN...............................................................................................................3
A. Definisi Hazard...............................................................................................3
B. Klasifikasi Hazard..........................................................................................3
C. Metode Identifikasi Hazard..........................................................................5
D. Hubungan Bahaya dan Risiko....................................................................5
E. Pengendalian dan pencegahan Bahaya.......................................................6
BAB 3...............................................................................................................................8
KESIMPULAN.................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................9

2
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Setiap perusahaan atau industri berkewajiban untuk menaruh
perhatian yang baik terhadap permasalahan K3 dan setiap karyawan
yang bekerja diperusahaan tersebut keselamatan dan kesehatannya telah
dijamin sesuai dengan jenis dan bentuk pekerjaan yang dilakukan.
Program Kesehatan Kerja mempunyai tujuan utama yaitu memberikan
perlindungan kepada pekerja dari bahaya kesehatan yang berhubungan
dengan lingkungan kerja dan promosi kesehatan pekerja. Lebih jauh lagi
adalah menciptakan kerja yang tidak saja aman dan sehat, tetapi juga
nyaman serta meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas kerja. Aspek
dasar perlindungan kesehatan adalah manajemen risiko kesehatan,
pendidikan dan pelatihan, pertolongan pertama dan pengobatan/kuratif.
Pekerja merupakan aset perusahaan yang sangat penting dalam
proses produksi, sehingga perlu diupayakan agar tingkat kesehatan
tenaga kerja selalu dalam keadaan optimal. Setiap sumber-sumber
bahaya harus dievaluasi bahayanya yang merupakan tolak ukur
terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
Hazard Identification dan Risk Assessment (HIRA) merupakan
tahapan awal dalam manajemen risiko, yang menjadi salah satu klausul
dalam penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
OHSAS 18001. Hasil dari HIRA digunakan sebagai bahan pertimbangan
dalam menentukan dan menerapkan pengendalian yang tepat dalam
upaya mencegah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja di
tempat kerja. Untuk merencanakan upaya dan langkah pengendalian
perlu diadakannya identifikasi dan evaluasi terhadap sumber-sumber
bahaya yang dapat timbul dari kondisi mesin, peralatan, proses, atau cara
kerja, dan lingkungan kerja. Evaluasi atau analisa dan upaya pengedalian

3
dari kondisi atau tindakan tidak aman tersebut dapat mencegah terjadinya
kecelakaan dan menciptakan suatu lingkungan kerja yang aman.
Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai definisi
hazard, identifikasi, klasifikasi hazard, metode identifikasi hazard di
tempat kerja dan upaya pengendalian dan pencegahan bahaya di tempat
kerja.
B. Rumusan masalah
1. Apakah definisi hazard ?
2. Bagaimana klasifikasi hazard ?
3. Bagaimana metode identifikasi hazard?
4. Bagaimana upaya pengendalian dan pencegahan bahaya?
C. Tujuan
1. Untuk memberikan batasan/definisi terhadap hazard.
2. Menjelaskan klasifikasi bahaya.
3. Menjelaskan mengenai identifikasi hazard.
4. Untuk memberikan gambaran mengenai upaya pengendalian dan
pencegahan bahaya.

4
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Definisi Hazard
Hazard (bahaya) adalah sumber atau situasi yang berpotensi
membahyakan dalam hal melukai atau mencederai manusia, gangguan
terhadap kesehatan, kerusakan asset, kerusakan terhadap linkungan
tempat kerja atau kombinasinya. (Lembaga Konsultan Det Norske
Veritas, 2004;64).
Hazard adalah suatu keadaan yang bersifat kualitatif yang
mempunyai pengaruh terhadap frekwensi kemungkinan terjadinya
kerugian ataupun besarnya jumlah dari kerugian yang mungkin terjadi.
Sedangkan hazard identifikation adalah proses mengenali bahaya dan
menentukan karakteristiknya.
Hazard identification dan inspeksi tempat kerja yang berbahaya
merupakan kunci kegiatan pencegahan kecelakaan kerja. Tujuan dan
kegunaan penilaian tersebut adalah :
1. Identifikasi potensi dan bahaya yang sudah ada.
2. Meningkatkan kesadaran akan pentingnya pencegahan
kecelakaan dan gangguan kesehatan ditempat kerja.
3. Meyakinkan bahwa yang dilakukan sudah memenuhi standar dan
peraturan yang ada.

B. Klasifikasi Hazard
Berdasarkan karakteristik dampak yang diakibatkan oleh suatu
jeni bahaya maka jenis bahaya dapat dikelompokan menjadi 2 yaitu
bahaya kesehatan kerja dan bahaya keselamatan kerja. Bahaya
Kesehatan kerja dapat berupa bahaya fisisk, kimia, biologi dan bahaya
berkaitan dengan ergonomi, berdampak kepada kesehatan dan
kenyamanan kerja, misalnya penyakit akibat kerja, pemajanan terjadi
pada waktu lama dan pada konsentrasi rendah. Bahaya keselamatan
(safety hazard) fokus pada keselamatan manusia yang terlibat dalam

5
proses, peralatan, dan teknologi. Dampak safety hazard bersifat akut,
konsekuensi tinggi, dan probabilitas untuk terjadi rendah.
Bahaya keselamatan (Safety hazard) dapat menimbulkan dampak
cidera, kebakaran, dan segala kondisi yang dapat menyebabkan
kecelakaan di tempat kerja. Jenis-jenis safety hazard, antara lain :
1. Mechanical Hazard, bahaya yang terdapat pada benda atau
proses yang bergerak yang dapat menimbulkan dampak, seperti
tertusuk, terpotong, terjepit, tergores, terbentur, dan lain-lain.
2. Electrical Hazard, merupakan bahaya yang berasal dari arus
listrik.
3. Chemical Hazard, bahaya bahan kimia baik dalam bentuk gas,
cair, dan padat yang mempunyai sifat mudah terbakar, mudah
meledak, dan korosif.

Bahaya kesehatan (health hazard) fokus pada kesehatan


manusia.Bahaya Keselamatan kerja dapat berupa bahaya fisik, kimia,
bahaya berkaitan dengan ergonomi, psikososial, elektrik, berdampak
pada keselamatan kerja, misalnya cedera, kebakaran, ledekan,
pemajanan terjadi pada waktu singkat.
1. Hazard fisik, misalnya yang berkaitan dengan peralatan seperti
bahaya listrik, temperatur ekstrim, kelembaban, kebisingan,
kebisingan, radiasi, pencahayaan, getaran, dan lain-lain.
2. Hazard Kimia ialah kecederaan akibat sentuhan dan terhidu bahan
kimia.Contohnya bahan-bahan kimia seperti asid, alkali, gas,
pelarut, simen, getah sintetik, gentian kaca, pelekat antiseptik,
aerosol, insektisida, dan lain-lain.. Bahan-bahan kimia tersebut
merbahaya dan perlu diambil langkah - langkah keselamatan
apabila mengendalinya.
3. Hazard biologi, misalnya yang berkaitan dengan mahluk hidup
yang berada di lingkungan kerja seperti virus, bakteri, tanaman,
burung, binatang yang dapat menginfeksi atau memberikan reaksi
negative kepada manusia.
4. Hazard psikososial, misalnya yang berkaitan aspek sosial
psikologis maupun organisasi pada pekerjaan dan lingkungan

6
kerja yang dapat memberi dampak pada aspek fisik dan mental
pekrja. Seperti misalnya pola kerja yang tak beraturan, waktu kerja
yang diluar waktu normal, beban kerja yang melebihi kapasitas
mental, tugas yang tidak berfariasi, suasana lingkungan kerja yang
terpisah atau terlalu ramai dll sebagainya
5. Hazard ergonomi yang termasuk didalam kategori ini antara lain
desain tempat kerja yang tidak sesuai, postur tubuh yang salah
saat melakukan aktifitas, desain pekerjaan yang dilakukan,
pergerakan yang berulang-ulang
6. Hazard Mekanis, semua jenis bahaya yang berasal dari benda-
benda bergerak atau bersifat mekanis. Contoh : mesin-mesin
pemotong, bahaya getaran.

C. Metode Identifikasi Hazard


Identifikasi bahaya adalah upaya sistematis untuk mengetahui
potensi bahaya yang ada di lingkungan kerja. Identifikasi bahaya
merupakan langkah awal dalam manajemen risiko yang menjadi landasan
dalam pencegahan kecelakaan atau pengendalian risiko. Metode terbaik
untuk mengidentifikasi bahaya adalah dengan cara proaktif yaitu mencari
bahaya sebelum bahaya tersebut menimbulkan akibat atau dampak yang
merugikan (Ramli, 2010:70).
Salah satu teknik identifikasi bahaya yang bersifat proaktif adalah
dengan menggunakan Job Safety Analysis (JSA). Teknik ini bermanfaat
untuk mengidentifikasi dan menganalisa bahaya dalam setiap jenis
pekerjaan sehingga dapat dilakukan langkah pencegahan yang tepat dan
efektif.
Langkah – langkah dalam melakukan Job Safety Analysis adalah
sebagaiberikut (Ramli, 2010:152) :
1. Memilih pekerjaan yang akan di analisis
2. Memecah pekerjaan menjadi langkah-langkah aktivitas
3. Mengidentifikasi potensi bahaya pada setiap langkah
4. Mengidentifikasi risiko pada setiap potensi bahaya

D. Hubungan Bahaya dan Risiko

7
Bahaya dan risiko memiliki hubungan yang sangat erat. Risiko
menggambarkan besarnya kemungkinan suatu bahaya dapat
menimbulkan kecelakaan serta besarnya keparahan yang dapat
diakibatkannya.
Sumber bahaya mengandung sebuah risiko yang dapat
menimbulkan insiden terhadap manusia, lingkungan ataupun property.
Besarnya risiko ditentukan oleh berbagai faktor, seperti besarnya
paparan, pengguna, lokasi, kuantitas serta kerentanan unsur yang terlibat
didalam sebuah risiko. Sehingga risiko digambarkan sebagai peluang dan
kemungkinan (probability) suatu bahaya untuk menghasilkan suatu
kecelakaan serta tingkat keparahan yang dapat ditimbulkan jika
kecelakaan terjadi (severity). Mengendalikan atau menghilangkan bahaya
sehingga secaraotomatis risikonya juga dapat dikurangi atau dihilangkan.

E. Pengendalian dan pencegahan Bahaya


1. Eliminasi
Eliminasi adalah teknik pengendalian dengan menghilangkan
sumber bahaya. Teknik ini sangat efektif karena sumber daya di
eliminasi sehingga potensi riisko bisa dihilangkan. Teknik ini
menjadi pilihan utama dalam hirarki pengendalian risiko.
2. Subtitusi
Subtitusi adalah teknik pengendalian bahaya dengan cara
mengganti bahan, alat atau cara kerja dengan yang lain yang lebih
aman atau rendah bahayanya sehingga kemungkinan kecelakaan
dapat ditekan.
3. Minimalisasi/pengurangan jumlah material yang digunakan
4. Enginering/disain/baik pada sumber, pemajanan, pemisahan jarak
waktu, pemisahan lokasi pekerja dengan pekerjaan
5. Pengendalian Administratif
Pengendalian administratif adalah sebuah pengendalian risiko
dengan membuat suatu peraturan, peringatan rambu, prosedur,
instruksi kerja yang lebih aman atau pemeriksaan kesehatan.
6. Pelatihan
7. Pemberian alat pelindung diri/ APD

8
Penggunaan alat pelindung diri merupakan pilihan terakhir dalam
pencegahan kecelakaan karena penggunaan alat pelindung diri
bukan untuk mencegah adanya kecelakaan tetapi hanya untuk
mengurangi efek atau keparahan kecelakaan (reduce
consequence).

9
BAB 3
KESIMPULAN

Hazard (bahaya) adalah sumber atau situasi yang berpotensi


membahyakan dalam hal melukai atau mencederai manusia, gangguan terhadap
kesehatan, kerusakan asset, kerusakan terhadap linkungan tempat kerja atau
kombinasinya. (Lembaga Konsultan Det Norske Veritas, 2004;64).
Klasifikasi Hazard terbagi menjadi 2 yaitu :
1. Bahaya keselamatan (Safety hazard) dapat menimbulkan dampak cidera,
kebakaran, dan segala kondisi yang dapat menyebabkan kecelakaan di
tempat kerja. Jenis-jenis safety hazard, antara lain : Mechanical Hazard,
Electrical Hazard, Chemical Hazard.
2. Bahaya kesehatan (health hazard) fokus pada kesehatan manusia. Bahaya
Keselamatan kerja dapat berupa bahaya fisik, kimia, bahaya berkaitan
dengan ergonomi, psikososial, elektrik, berdampak pada keselamatan kerja,
misalnya cedera, kebakaran, ledekan, pemajanan terjadi pada waktu
singkat. Jenis-jenis health hazart, antara lain : Hazard fisik, Hazard Kimia,
Hazard biologi, Hazard psikososial, Hazard ergonomi, Hazard Mekanis.

10
DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang No. 1 Tahun 2007 Tntang Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Harrington, J.M.2003. Buku Saku Kesehatan Kerja-Ed. 3. Jakarta: EGC
http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_risiko
http://id.wikipedia.org/wiki/Kesehatan_dan_keselamatan_kerja

11

Anda mungkin juga menyukai