Anda di halaman 1dari 5

TUGAS UTS

ASESMEN KOMUNITAS DAN INTERVENSI PSIKOSOSIAL BERBASIS LINTAS


BUDAYA
“PERKUMPULAN IBU-IBU PKK DI SUNGAI ADONG KUALA DUA KUBU RAYA”

Dosen Pengamu :
Risna Hayati, M. Psi., Psikolog

Disusun oleh :
Luckman Andreciam (181810050)

PRODI PSIKOLOGI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK
2021/2022
A. Tujuan Asmen
Asesmen ini bertujuan untuk mengidentifikasi masalah yang terjadi pada ibu-
ibu PKK di sungai adong kuala dua dan meningkatkan hasil penjualan memotivasi
serta mengajarkan promosi yang baik dan benar dengan harga yang sesuai.

B. Tempat Dan Waktu


 Tempat : Sungai Andong kuala Dua Kubu Raya
 Waktu : 7 November 2021

C. Metode Asesmen
Dalam proses asesmen, menggunakan metode observasi dan wawancara.
Obervasi dilakukan untuk mencatat informasi melalui pengamatan Sedangkan
wawancara dimaksudkan untuk pengambilan data dilapangan yang dilakukan
kepada ibu PKK di Sungai Adong Kuala Dua.

D. Subjek Wawancara
ibu-ibu PKK Sungai Adong Kuala Dua

E. Assesment Permaasalahan
Dari hasil proses observasi dan wawancara ibu-ibu PKK Sungai Adong Kuala
Dua dengan memproduksi masker dan handsanitaizer yang di dukung oleh pihak
Pertamina DPPU Supadio. Masker di buat dari kain – kain sisa yang di dapat dari
koperasi konveksi dan penjahit mandiri yang berada di sekitar Kuala Dua yang di
fasilitasi oleh Pemerintah Kabupaten Kubu Raya. Untuk Hand sanitizer di buat
dari sulingan kulit jeruk yang di dapatkan dari para penjual buah. Ibu – ibu PKK
Sungai Adong terus gencar membuat masker dan handsanitaizer, awalnya masker
dan hand sanitizer di jual dengan sistem door to door. Tapi hal itu tidak
berlangsung dengan baik karena warga sekitar kurang berminat dengan masker
ketimbang harga yang cukup mahal untuk kalangan warga disana. Sedangkan
untuk penjualan handsanitaizer juga tidak berlangsung baik di karenakan jika
sudah di semprotkan ke tangan dan di biarkan beberapa detik akan menimbulkan
bau tidak sedap seperti bau kulit jeruk busuk. Ibu – ibu PKK disana bingung untuk
menjual nya lagi kemana, yang di karenakan masker dengan harga cukup mahal
dan hand sanitizer yang berbau tidak sedap sedangkan untuk modal mereka belum
balik. Pada bulan Maret ada mahasiswa Untan sedang melakukan KKN di desa
Sungai Adong. Mereka memberi arahan untuk mempromosikan barang mereka
lewat media sosial, tapi mahasiswa Untan tidak mengajarkan mereka bagaimana
cara nya bermain sosmed untuk mempromosikannya. Mahasiswa Untan berjanji
akan mengajarkan ibu – ibu PKK untuk mengajarkan setelah selesai kegiatan
KKN, tapi sampai sekarang mahasiswa Untan tidak kunjung Kembali untuk
mengajarkan ibu -ibu PKK. Ibu – ibu PKK tidak memiliki modal lagi untuk
memperbaharui handsanitaizer menjadi lebih baik. Mereka masih menunggu hasil
penjualan masker dan hand sanitizer yang di titipkan di toko – toko sekitar Kuala
Dua. Sedangkan pihak Pertamina hanya memberikan modal sekali di awal.

F. Hasil Assement
1. Need (kebutuhan)
Kebutuhan yang ingin dicapai dan diperlukan adalah bagaimana membuat
strategi pemasaran yang baik melalu social media maupun di jual secara
langsung.
2. Aset
Asser adalah sumber daya yang dimiliki oleh komunitas ibu-ibu pkk sungai
andong kuala dua yaitu, keahlian membuat masker dan hand sanitizer, bantuan
dari pemerintah setempat.

3. Analisis Swot
1. Kekuatan
a) Produksi masker dan hand sanitizer yang di dukung oleh pihak
Pertamina DPPU Supadio
b) Potensi bahan yang di dapat lebih mudah karena memakai bahan bekas
yang dapat diolah kembali seperti Kain – kain sisa yang di dapat dari
koperasi konveksi dan penjahit mandiri yang berada di sekitar Kuala
Dua dan hand sanitizer di buat dari sulingan kulit jeruk yang di
dapatkan dari para penjual buah.
c) Difasilitasi oleh Pemerintah Kabupaten Kubu Raya

2. Kelemahan
a) Masker dan hand sanitizer yang di jual dengan sistem door to door
tidak efektif.
b) Harga yang cukup mahal untuk kalangan warga disana.
c) Bahan yang kurang di olah dengan baik sehingga ketika di semprotkan
ke tangan dan di biarkan menimbulkan bau tidak sedap seperti bau kulit
jeruk busuk.
d) Tidak mendapatkan keuntungan dari menjual masker dan
handsanitizer.

3. Kesempatan
a) Dukungan dari pihak pertamina DPPU Supadio dan difasilitasi oleh
pemerintah kabupaten kubu raya.
b) Memanfaatkan modal yang ada dan strategi penjualan yang disusun
ulang agar menjadi lebih baik.
c) Bahan-bahan pembuatan masker dan hand sanitizer.

4. Ancaman
a) Modal yang kurang dimanfaatkan karena belum mendapatkaan
keuntungan.
b) Bahan yang tidak dimanfaatkan dengan baik.
c) Anggaran yang kurang
d) Promosi yang kurang dan perencanaan yang kurang.

G. Kesimpulan
Berdasarkan hasil assesment yang di lakukan kepada perkumpulan ibu-ibu
pkk mereka sebenarnya memilki potensi dari segi sumber daya dan manusia yang
memadai tantangannya adalah bagaimana ibu-ibu pkk ini menyusun starategi
pemasaran yang lebih baik, pemberdayaan sumber daya manusia yang bermutu
sehingga dapat memberikan hasil yang positif juga dapat membantu memberikan
pemahaman dan wawasan mengelola modal usaha yang lebih baik sehingga
mendaatkan untung kepada ibu-ibu untuk dapat melihat peluang yang ada
dilapangan sehingga mengalami kemajuan dalam mempraktekan membuat produk
yang menarik, mempromosikan dengan benar dengan harga yang sesuai dengan
keadaan sekarang dengan Langkah intervensi psikoedukasi pengajaran kepada
ibu-ibu PKK sehingga kedepannya dapat membuat produk yang siap jual dan
mampu meningkatkan kesejahteraan mereka. Analisis Swot digunakan untuk
dijadikan sebuah proses dalam strategi persiapan pemberdayaan ibu-ibu PKK di
Sungai Adong Kuala Dua, sehingga sinergis dalam setiap tahapan persiapan
sehingga ditemukan prioritas pemberdayaan, dan alternative solusi bagi
permaslahan tersebut.

H. Rencana Intervensi
Rencana intervensi yang akan diberikan kepada perkumpulan ibu-ibu pkk ini
yaitu berupa pengajaran serta arahan untuk lebih mudah memahami penggunaan
teknologi, seperti pengunaan media sosial atau pun cara mengakses berbagai
informasi untuk mempromosikan produk yang telah mereka buat.

Selain itu rancangan intervensi lain yang kami berikan adalah memberi
pemahaman dan wawasan kepada ibu-ibu untuk dapat melihat peluang yang ada
dilapangan, seperti menjual dengan harga yang tidak terlalu mahal atau
memberikan promo. Walaupun menjual murah tetapi masih mendapat keuntungan
sehingga walaupun keuntungan yang didapat tidak terlalu besar tetapi produk
yang mereka jual bisa habis terjual dan mendapat konsumen tetap sehingga
apabila konsumen mencari produk itu lagi mereka akan Kembali membeli dengan
para ibu-ibu ini. Selain itu mengarahkan ibu-ibu ini untuk dapat membuat
kemasan produk yang lebih menarik lagi sehingga banyak konsumen yang
tertarik dan membeli produk yang di jual oleh perkumpulan ibu-ibu pkk ini.

Anda mungkin juga menyukai