Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN AKHIR

PRAKTIKUM PENERAPAN K3

OLEH

SYAIDATUL FINGKI

NO BP : 2130129

Dosen pengampu

H.CANDRIANTO,S.T,M.PD,IPM.CSE,

MANAJEMEN LOGISTIK INDUSTRI AGRO


KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
BADAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA
POLITEKNIK ATI PADANG
2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan kepada Allah SWT, Yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya kepada saya dan kita semua, sehigga saya dapat menyelesaikan penyusunan laporan
praktikum penerapan K3 ini dengan sebaik mungkin, tidak lupa juga Shalawat dan Sallam kita
curahkan kepada Rasul kita yakni Nabi Muhammad SAW, semoga kita mendapatkan syafa’atnya
diakhirat nanti.

Terimakasih kepada Dosen Pengampu saya Bapak Candrianto, ST.,M.Pd dalam mata
kuliah Penerapan K3 yang telah membimbing saya dalam menyelesaikan makalah, dan tidak
lupa juga ucapan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu saya dalam
menyelesaikan makalah ini.

Dengan kerendahan hati, penulis mohon maaf atas segala kesalahan dan ketidaksesuain
kata dan kalimat, meskipun demikian penulis dengan senang hati menerima perbaikan dan
kritikan dari pembaca, demi kebaikan makalah ini untuk kedepannya

Dharmasraya, 19 Desember 2021

Syaidatul Fingki

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .........................................................................2

DAFTAR ISI ......................................................................................3

Praktikum 1 ..........................................................................................4

Praktikum 2 ..........................................................................................8

Praktikum 3 ..........................................................................................15

Praktikum 4 ..........................................................................................21

Daftar Pustaka .......................................................................................39

3
PRAKTIKUM : 1

JUDUL PRAKTIKUM : PENERAPAN BENDERA K3 DI TEMPAT KERJA

OBYEK PRAKTIKUM : MEMBUAT dan MENGGUNAKAN BENDERA K3 DI TEMPAT


KERJA

4
TUJUAN
Adapun yang menjadi tujuan pratikum ini sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui lambang,makna,dan logo bendera k3

2.Mengetahui ukuran standart bendera K3,

3.dan mengetahui cara pemasangan yang benar di tempat kerja.

LANDASAN TEORI

SK. Menaker No. 1135 tahun 1987 merupakan surat keputusan yang dikeluarkan oleh
Kementerian Tenaga Kerja mengenai Bendera Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Dalam surat
keputusan tersebut menetapkan 6 hal antara lain:

1. Bendera Keselamatan dan Kesehatan Kerja, dengan warna dasar putih dan berlambang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta logo “Utamakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja”.
2. Lambang sebagaimana Dimaksud amar Pertama berbentuk palang warna hijau dilingkari
dengan roda bergigi sebelas berwarna hijau.
3. Bentuk dan ukuran Bendera Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah sesuai dengan
ketentuan yang tercantum dalam Lampiran I dan II Surat Keputusan ini.
4. Arti dan makna lambang pada Bendera Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah seperti
tercantum dalam Lampiran III Surat Keputusan ini.
5. Tata cara pemasangan Bendera Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah seperti
tercantum dalam Lampiran IV Surat Keputusan ini.
6. Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan yaitu 03 Agustus 1997
Bendera Keselamatan dan Kesehatan Kerja, dengan warna dasar putih dan berlambang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta logo “Utamakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja”.

Lambang sebagaimana Dimaksud diatas berbentuk palang warna hijau dilingkari dengan roda
bergigi sebelas berwarna hijau. Secara umum, para Ahli K3 harus mengetahui mengenai bentuk,
warna dan ukuran dari bendera K3 ini.

 Bentuk : Segi empat


 Warna : Put

5
 Ukuran : 900 x 1350 mm
 Lambang dan logo terletak bolak-balik pada kedua muka bendera dengan ketentuan
sebagai berikut.

Sesuai dengan SK. Menaker No. 1135 tahun 1987 dikatakan bahwa bendera K3 berada disebelah
kiri dan tidak lebih tinggi dari bendera merah putih.

Berikut merupakan rincian detail mengenai ukuran standar bendera K3 yang harus dipatuhi
sesuai dengan SK. Menaker No. 1135 tahun 1987 tentang Bendera K3.

Lambang pada bendera tersebut berwarna hijau dengan warna dasar bendera adalah putih.
Adapun arti dan maknanya adalah sebagai berikut:

 Palang memiliki arti dan makna bebas dari kecelakaan dan sakit akibat kerja
 Roda gigi memiliki arti dan makna untuk bekerja dengan kesegaran jasmani dan rohani
 Warna putih memiliki arti dan makna bersih dan suci
 Warna hijau memiliki arti dan makna selamat, sehat dan sejahtera

6
 Sebelas gerigi roda memiliki arti dan makna 11 BAB dalam Undang-Undang
Keselamatan Kerja.

ALAT DAN BAHAN:


Alat : Spidol tinta hijau,pensil,penghapus,pena tinta hitam,dan penggaris.

Bahan : Buku gambar dan HVS.

PROSEDUR KERJA :
1.Carilah tempat yang nyaman untuk menggambar,

2.Buatlah polanya terlebih dahulu berbentuk lingkaran,

3.Setelah itu,buat tanda cross (+) didalam lingkaran tersebut,

4.Beri gerigi pada lingkaran tersebut menggunakan penggaris sebanyak 11 buah,

5.Buatlah tulian dibawahnya “UTAMAKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA”.

6.Warnai lah logo tersebut dengan warna hijau daun,

7.Dan tulisan nya berwarna hitam.

HASIL PRATIKUM

Media Buku gambar. Media Kertas HVS.

7
PRAKTIKUM : 2

JUDUL PRAKTIKUM : MENGIDENTIFIFIKASI ALAT PELINDUNG DIRI

OBYEK PRAKTIKUM : MELAKUKAN IDENTIFIKASI ALAT PELINDUNG DIRI DI


TEMPAT KERJA

8
TUJUAN

1. Untuk mengetahui apa itu alat pelindung diri dalam K3,

2. Apa saja yang termasuk alat pelindung diri,

3. Apa saja fungsi-fungsinya,dan

4. Bagaimana menggunakan nya dengan benar.

TEORI DASAR

APD adalah suatu alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi seseorang yang
fungsinya mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari potensi bahaya di tempat kerja.
Menurut peraturan menteri tenaga kerja dan transmigrasi Republik
Indonesia.Nomor.08/Men/VII/2010 bahwa setiap pengusaha wajib menyediakan alat pelindung
diri (APD) di tempat kerja.Pengusaha diwajibkan melakukan manajemen APD di tempat
kerja,yang meliputi,identifikasi kebutuhan dan syarat APD,pemilihan APD yang
sesuai,pelatihan, dan lain-lain..

ALAT dan BAHAN

APD Kepala: 1.Alat pelindung kepala(Helm kerja),

2.Pelindung Mata(Kaca mata kerja)

3.Respirator

4.Face Shield

5.Masker K3

6.Ear Plug

9
APD Badan: 1.Jas Kerja

2.Sarung Tangan Kerja

APD Kaki: 1.Sepatu Kerja

Bahan: 1.Alat P3K

2.Box File dokumen

PROSEDUR KERJA

Langkah-langkah manajemen APD yang benar.

1.) Identifikasi kebutuhan dan syarat APD

2.) Pemilihan APD yang sesuai dengan jenis bahaya dan kebutuhan/kenyamanan pekerja/buruh

3.) Pelatihan

4.) Penggunaan, perawatan, dan penyimpanan

5.) Penatalaksanaan pembuangan atau pemusnahan


Pembinaan

6.) Inspeksi

7.) Evaluasi dan pelaporan.

10
PERTANYAAN

1. Apakah yang dimaksud dengan alat pelindung diri ?

2. Tuliskan peraturan pemerintah,tentang wajibnya penggunaan APD bagi pekerja

3. Sebutkan syarat-syarat APD yangbaik ?

4. Sebutkan jenis dan kegunaan APD Kepala dan Telinga ?

5. Sebutkan jenis dan kegunaan APD Hidung dan Mulut ?

6. Sebutkan jenis dan kegunaan APD Badan ?

7.Sebutkan jenis dan kegunaan APD Kaki dan Tangan ?

8. Sebutkan APD yang sering di gunakan dalam industry Logistik

JAWABAN

1. Alat pelindung diri adalah alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi seseorang

dalam bekerja yang fungsinya untuk mengisolasi tubuh tenaga kerja dari bahaya.

11
2. Menurut peraturan menteri tenaga kerja dan transmigrasi Republik Indonesia

Nomor.08/Men/VII/2010 bahwa setiap pengusaha wajib menyediakan alat pelindung diri (APD)

di tempat kerja.Pengusaha diwajibkan melakukan manajemen APD di tempat kerja,yang meliputi

identifikasi kebutuhan dan syarat APD,pemilihan APD yang sesuai,pelatihan, dan lain-lain.

3. a. Harus memberikan perlindungan yang cukup terhadap bahaya yang dihadapi tenaga

kerja/sesuaidengan sumber bahaya yang ada.

b. Tidak mudah rusak.

c. Tidak mengganggu aktivitas pemakai.

d. Mudah diperoleh dipemasaran.

e. Memenuhi syarat spesifik lain.

f. Nyaman dipakai.

4. Alat pelindung kepala berfungsi untuk melindungi kepala dari benturan ,pukulan,atau cedera

kepala akibat kejatuhan benda keras.Alat ini juga melindungi kepala dari radiasi

12
panas,api,percikan bahan kimia,ataupun suhu yang ekstrim.jenis alat pelindung kepala terdiri

dari helm pengaman (safety helmet),topi atau tudung kepala,dan pelindung rambut.

Sedangkan penutup telinga ini terdiri dari sumbat telinga (ear plug) atau penutup teliga (ear

muff) yang berfungsi untuk melindungi telinga dari kebisingan (polusi suara) atau tekanan udara

5. Alat pelindung pernapasan berfungsi untuk melindungi organ pernafasan pekerja dari cemaran

bahan kimia, mikroorganisme, partikulat, kabut (aerosol), uap, gas dan lain sebagainya. Alat

pelindung pernapasan memastikan udara yang dihirup oleh seseorang berkualitas baik. Jenis-

jenisnya terdiri dari: Masker debu (penutup mulut dan hidung) Air-line respiratorAir-

suppliedsuitsandhood respirator dengan suplai udara mengarahkan ke zona pernafasan pekerja

Re-breatherConstantFlowSupplied Air MaskAirline Respirator System &FullFace Gas MaskAir-

purifyngrespirators yang digunakan jika udara cukup mengandung oksigen tetapi terkontaminasi

zat berbahaya. Alat ini memiliki filter, catrigde atau tabung yang dapat menyaring dan

menghilangkan gas dan partikulatTangki selam dan regulator (Self-

ContainedUnderwaterBreathingApparatus/ SCUBA)Self-ContainedBreathingApparatus

(SCBA)Canistersor Chemical Cartridge Emergencybreathingapparatus

13
6. alat pelindung badan antara lain : Apron atau celemek,dan jas laboratorium

Apron digunakan untuk pelindung tubuh dari percikan bahan kimia sama seperti jas laboratorium

7. Sarung tangan adalah perlengkapan yang digunakan untuk melindungi tangan dari kontak

bahan kimia,tergores atau lukanya tangan akibat sentuhan dengan benda runcing,dan tajam.

Sepatu pelindung atau safety shoes adalah perlengkapan yang digunakan untuk melindungi kaki

dari kejatuhan benda,benda-benda tajam seperti kaca atau pun potongan baja,larutan kimia,dan

aliran listrik.

8.Safety helmet,Safety shoes,sarung tangan,sepatu karet,dan masker.

KESIMPULAN

APD sangat penting di pakai oleh tenaga kerja,karena itu APD harus lengkap dan

bermutu,supaya menghindari terjadinya kecelakaan kerja.Mulai dari perlengkapan

kepala,badan ,sampai kaki.

14
PRAKTIKUM : 3

JUDUL PRAKTIKUM : IDENTIFIFIKASI HAZARD K3

OBYEK PRAKTIKUM : MENGIDENTIFIKASI HAZARD K3 DI TEMPAT KERJA

15
TUJUAN

Mengidentifikasi hazard k3 di tempat kerja

.
TEORI DASAR

Yang dimaksud dengan hazard adalah suatu kondisi atau tindakan atau potensi yang dapat
menimbulkan kerugian
terhadap manusia, harta benda, proses, maupun lingkungan

.
Hazard dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu :
Safety hazard dan Healt hazard

Safety hazard ( keselamatan bahaya yang akan di timbulkan).

1. Electrical hazard,bahaya yang di timbulkan dari arus listrik,


2. Mecanical hazard,bahaya yang di timbulkan dari mesin
3. Chemical Hazard (bahaya kimia), adalah bahaya yang ditimbulkan oleh bahan
kimia seperti
toksisitas bahan kimia, daya ledak bahan kimia, penyebab kanker, oksidasi,
bahan kimia mudah terbakar.

Healt hazard

1). Biological Hazard (bahaya biologi), yang termasuk kedalam kategori ini antara lain, virus,
jamur, bakteri, tanaman, burung, binatang  yang dapat menginfeksi manusia.

2.) Ergonomic Hazard (bahaya ergonomi), yang termasuk didalam kategori ini antara lain

tempat kerja yang tidak sesuai, postur tubuh yang salah saat melakukan
aktifitas, desain pekerjaan yang dilakukan, pergerakan yang berulang-ulang

3.) Psychological Hazard (bahaya psikososial), yang termasuk kategori ini adalah stress kerja
yang diakibatkan oleh beberapahal seperti jam kerja yang terlalu lama, pimpinan
yang terlalu galak, lingkungan kerja yang tidak nyaman, dan sebagainya.

4.) Fisical hazard,bahaya yang di timbulkan oleh kondisi fisika,seperti radiasi dll.

16
.

ALAT dan BAHAN

Pensil,pena,penggaris,pensil warna,dan HVS A4.

PROSEDUR KERJA

Gambarlah macam-macam hazard di kertas hvs A4 ,beri nama,dan warnailah,kemudian kamu


kelompokkan lah atau kamu identifikasi hazard tersebut,mana yang termasuk safety hazard dan
mana yang termasuk healt hazard.

PERTANYAAN

1.Apa yang dimaksud dengan bahaya di tempat kerja ?


2.Jelaskan jenis-jenis bahaya di tampat kerja ?
3.Mengapa karyawan perlu mengenali tanda-tanda bahaya di tempat kerja ?
4.Jelaskan perbedaan antara bahaya fisika dengan bahaya biologi ?
5.Jelaskan perbedaan antara bahaya psikologi dengan bahaya ergonomic ?
6.Gambarlah rambu-rambu k3 dan bahaya yang di timbulkan saat bekerja ?

JAWABAN

1.Bahaya pekerjaan adalah resiko penyakit atau kecelakaan yang bisa terjadi di tempat kerja.
Bahaya pekerjaan adalah sesuatu yang diderita seseorang akibat melakukan pekerjaannya, dan
memiliki resiko jangka panjang dan jangka pendek yang berkaitan dengan lingkungan pekerjaan.
Risiko jangka pendek dapat mencakup cedera fisik, sementara risiko jangka panjang dapat
meningkatkan risiko penyakit berat seperti kanker atau penyakit jantung.

2.jenis-jenis bahaya di tampat kerja

a. Bahaya Kimia

Bahaya kimia adalah bahaya akibat pekerjaan yang disebabkan karena paparan bahan kimia di
tempat kerja. Korban dapat menderita efek kesehatan negatif akut atau jangka panjang.

b. Bahaya Biologis

Bahaya biologis atau biohazards mengacu pada zat biologis yang mengancam kesehatan manusia
dan organisme hidup lainnya. Jenis bahaya ini dapat termasuk sampel racun dari sumber
biologis, virus, atau mikroorganisme. Secara khusus, sampel yang membahayakan kesehatan
manusia.

c. Bahaya Fisik

17
Bahaya fisik dapat menjadi faktor atau keadaan yang dapat menyebabkan bahaya tanpa atau
dengan adanya kontak. Biasanya bahaya fisik diklasifikasikan sebagai bahaya lingkungan atau
pekerjaan. Radiasi, tekanan panas dan dingin, getaran, dan kebisingan, misalnya, adalah jenis
bahaya fisik.

Bahaya fisik menyebabkan cedera dan penyakit di beberapa industri. Di beberapa industri,
seperti pertambangan dan konstruksi, bahaya fisik tidak dapat dihindari. Namun, seiring waktu,
prosedur dan metode keselamatan sudah dikembangkan kami telah untuk meminimalkan risiko
bahaya fisik di tempat kerja.

d. Bahaya Psikososial

Bahaya psikososial adalah bahaya pekerjaan yang mempengaruhi kesehatan psikologis


karyawan. Bahaya ini mempengaruhi kemampuan mereka untuk berbaur dalam lingkungan kerja
dengan rekan kerja lainnya.

Bahaya psikososial terkait dengan bagaimana pekerjaan itu dirancang, diorganisir, dan dikelola.
Bahaya ini juga terkait dengan konteks sosial dan ekonomi pekerjaan. Kekerasan di tempat kerja
dan tekanan kerja misalnya, adalah bahaya psikososial

3.Supaya mengantisipasi terjadinya kecelakaan kerja,supaya aman dan terhindar dari hazard

4.Bahaya fisik dapat menjadi faktor atau keadaan yang dapat menyebabkan bahaya tanpa atau
dengan adanya kontak. Biasanya bahaya fisik diklasifikasikan sebagai bahaya lingkungan atau
pekerjaan. Radiasi, tekanan panas dan dingin, getaran, dan kebisingan, misalnya, adalah jenis
bahaya fisik.Sedangkan,Bahaya biologis atau biohazards mengacu pada zat biologis yang
mengancam kesehatan manusia dan organisme hidup lainnya. Jenis bahaya ini dapat termasuk
sampel racun dari sumber biologis, virus, atau mikroorganisme. Secara khusus, sampel yang
membahayakan kesehatan manusia.

Bahaya psikologi adalah bahaya pekerjaan yang mempengaruhi kesehatan psikologis karyawan.
Bahaya ini mempengaruhi kemampuan mereka untuk berbaur dalam lingkungan kerja dengan
rekan kerja lainnya.Bahaya psikososial terkait dengan bagaimana pekerjaan itu dirancang,
diorganisir, dan dikelola. Bahaya ini juga terkait dengan konteks sosial dan ekonomi pekerjaan.
Kekerasan di tempat kerja dan tekanan kerja misalnya, sedangkan,  Bahaya Ergonomi adalah
hal-hal yang berkaitan dengan disain yang buruk pada sistem kerja. Bahaya ergonomi akan
menimbulkan beberapa penyebab antara pada pekerja, yang berakhir pada kecelakaan kerja dan
gangguan kesehatan. Bisa timbul error, gagal mengoperasikan, dan berakhir pada kecelakaan.
Mudah difahami bahwa hazard ergonomi bisa berdampak luas daripada sekedar low back pain.

18
KESIMPULAN

Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa penting bagi pekerja untuk mengetahui
bahaya-bahaya di tempat kerja atau hazard ,supaya menimalisir terjadinya kecelakaan
kerja.pekerja harus mengetahui cara pencegahan hazard dan mengelola resiko jika terjadinya
hazard.

19
20
PRAKTIKUM : 4

JUDUL PRAKTIKUM : PEMADAM KEBAKARAN

OBYEK PRAKTIKUM : MEMADAMKAN API DI TEMPAT KERJA

21
TUJUAN

Menjelaskan tentang konsep dasar,teori,alat-alat pemadam kebakaran dan melakukan praktek


pemadam kebakaran di tempat kerja

TEORI DASAR

Api dapat membuat kerugian yang besar dan juga dapat mendatangkan keuntungan yang besar
pula, misalkan kauntungan yang kita dapat dari api adalah, kehangatannya, cahayanya, dan
energi yang dikeluarkannya. Sedangkan kerugian akibat adanya api adalah sifat penghancurnya
seperti kejadian kebakaran rumah, kebakaran hutan dan lain – lain.
 
Setelah dilakukan studi kasus, terjadinya api itu karena 3 hal, yaitu panas, material dan oksigen.
Tiga hal tersebut sering kita sebut dengan segitiga api. Dengan kita menghilangkan salah satu
dari penyebab kebakaran tersebut, maka api tidak akan bias tercipta. Teori dasar inilah yang
digunakan sebagai dasar untuk membuat alat pemadam kebakaran sehingga kita bisa mencegah
terjadinya kebakaran.

1.  API

Suatu masa/zat gas yang dapat timbul karena adanya reaksi oksidasi  yang bersifat exotermis dan
dapat menghasilkan panas, nyala, cahaya dan asap.

2. OKSIDASI

            Reaksi kimia antara bahan/benda dengan oksigen (O2).

3. PEMBAKARAN

            Pengoksidasian cepat yang diikuti oleh peristiwa api, atau nyala.

4. KEBAKARAN

22
Suatu bencana, malapetaka atau musibah yang ditimbulkan oleh api yang tidak   terkendali/tidak
diharpakan/tidak dibutuhkan, sukar dikuasai, merugikan, memusnahkan harta benda dan
mengancam keselamatan jiwa.

5. DAERAH KEBAKARAN

Suatu daerah/lokasi yang diancam bahaya kebakaran dan mempunyai jarak 50 (lima puluh)
meter dari titik api terahir.

6. DAERAH BAHAYA KEBAKARAN

Suatu daerah/lokasi yang diancam bahaya kebakaran dan mempunyai jarak 25 (dua lima) meter
dari titik api kebakaran terakhir.

7. PENCEGAHAN BAHAYA KEBAKARAN

Usaha tindakan yang dilakukan sebelum terjadi kebakaran dengan maksud mengurangi faktor
penyebab terjadinya kebakaran.

8. PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN

            Usaha/tindakan yang dilaksanakan/dilakukan baik sebelum pada saat maupun setelah
kebakaran.

9. ALAT PEMADAM API

Adalah alat untuk memadamkan kebakaran, yang mencakup alat pemadam api ringan dan alat
pemadam api berat/yang menggunakan roda.

Peristiwa Api

                 Api                     :    Adalah hasil akhir dari sejumlah reaksi kimiawi


(pembakaran/oksidasi)
                                          yang berunsurkan bahan bakar, oksigen dan panas.

23
                 Pembakaran    : Reaksi berantai yang menghasilkan energi panas yang cukup
                                           untuk disebarkan kepada bahan bakar lainnya menjadi ikut
                                           terbakar.

                 Kebakaran      : Adalah peristiwa pembakaran yang tidak terkendali & menimbulkan
kerugian.

Contoh gambar segitiga api :

Segi Tiga Api

Sedangkan mengenai sumber api dapat muncul dari beberapa sebab antara lain :

1. Sumber api terbuka yaitu penggunaan api yang langsung dalam beraktivitas seperti :
masak, las, dll. 
2. Listrik Dinamis yaitu panas yang berlebihan dari sistem peralatan/rangkaian listrik seperti
: setrika, atau karena adanya korsleting. 

24
3. Listrik Statis yaitu panas yang ditimbulkan akibat loncatan ion negatif dengan ion positif
seperti : petir.
4. Mekanis yaitu panas yang ditimbulkan akibat gesekan/benturan benda seperti : gerinda,
memaku, dll.
5. Kimia yaitu panas yang timbul akibat reaksi kimia seperti : karbit dengan air.

Ada beberapa klasifikasi jenis kebakaran berdasarkan bahan yang terbakar antara lain yaitu :

1. Api kelas A, yang terbakar bahan padat : kertas, kayu, plastik, karet, kain, dsb.
2. Api kelas B, yang terbakar benda cair seperti : minyak tanah, bensin, solar, tinner, gas
elpiji, dsb. 
3. Api kelas C, yang terbakar melibatkan : listrik, travo, kabel/konsleting arus listriknya.
4. Api kelas D, kebakaran khusus / bahan yang terbakar : logam, aluminium, besi,
konstruksi baja.

Bahaya Kebakaran

Ada dua jenis bahaya yang ditibulkan sebagai akibat dari terjadinya kebakaran yaitu kerugian
material dan keselamatan jiwa  manusia. Beberapa  aspek penyelamatan sebenarnya lebih
diarahkan dan diprioritaskan pada penyelamatan jiwa manusia terlebih dahulu, untuk kemudian
meminimalkan kerugian pada tahap berikutnya. Sehingga padaprinsipnya, konsep
penanggulangan kebakaran (fire safety) yang utama adalah penyelamatan jiwa manusia. Bahaya
keselamatan jiwa manusia pada peristiwa kebakaran dapat diklasifikasikan :

Bahaya langsung

 Tersengat temperatur yang tinggi.


 Keracunan asap.

bahaya tidak langsung

 Terluka
 Terjatuh
 Terserang sakit.

25
 mengalami shock/serangan psikologis.

Tindakan Pencegahan

Aspek ini adalah yang paling langsung dan efektif dalam mencegah datangnya kebakaran.
Pencegahan dan pembatasan perkembangan api, harus dimulai dari saat bangunan masih dalam
bentuk gambar. Arsitek mempunyai tanggung jawab moral untuk memasukkan perencanaan
penanggulangan kebakaran ini pada konsep bangunannya. Perlu juga dibuat instruksi manual
sederhana untuk staf yang kompeten serta untuk melatih penghuni beradaptasi bila hal yang tidak
diinginkan terjadi. Staf yang kompeten, misalnya Satpam, atau pegawai kebersihan, atau teknisi
dll, perlu untuk diatur secara reguler mengawasi bangunan.

Prosedur

Memformulasikan sistem prosedur adalah bertujuan untuk mensikronisasikan operasional


bangunan. Prosedur perbaikan dan perawatan / perlengkapan khususnya peralatan darurat
kebakarann, harus dikerjakan terdokumentasi dan dilaksanakan secara sungguh-sungguh oleh
staf-staf yang berkompeten. Semua pihak yang terlibat dalam hal ini (penghuni,terutama
pegawai) haruslah mengetahui apa yang harus dilakukan, siapa yang harus dihubungi, bagaimana
melakukannya, dan kapan itu perlu. Keuntuingan dari pelaksanaan yang sesuai prosedur, adalah
bisa menghindari keterlambatan penyelamatan bila keadaan darurat.

Kontrol Penggunaan Sistem Penanggulangan Kebakaran

Fungsi kontrol didalam pelaksanaan persyaratan-persyaratan teknis pada bangunan adalah


menjadi tanggung jawab semua pihak yang terlibat. Pemerintah sebagai pembuat kebijakan,
pelaku kontruksi sebagai pelaksana serta pengguna dan masyarakat selaku pihak yang
berhubungan langsung dengan kejadian. Begitupun peran pemerintah adalah yang paling
signifikan disini, karena penyediaan dan pengelolaan manajemen dan sumber daya yang
berkaitan dengan kepentingan umum ada di tangan pemerintah.

Berkaitan dengan peran pemerintah terhadap perlindungan penanggulangan bahaya kebakaran,


antara lain :

1. Pengelolaan dan kontrol terhadap dinas-dinas penanggulangan yang terkait :

26
 Sistem manajemen pengelolan.
 Peralatan dan perlengkapan.
 Sumber daya manusia.

2. Penyediaan dan pengelolaan fasilitas-fasilitas pendukung.

 Sirkulasi kota dan open space.


 Penyediaan air.
 Sstem telekomunikasi.
 Peraturan-peraturan terkait, dll

Cara yang digunakan untuk memadamkan api secara cepat, perlu difahami segitiga api seperti
yang telah diuraikan diatas yaitu menghilangkan salah satu unsur dari segitiga api. Selain itu, 
harus ada sarana dan prasarana alat pemadam kebakaran. Alat yang sifatnya tradisional masih
bisa dipakai seperti karung goni, pasir, termasuk keperluan komunikasi kentongan dll. Sedang
untuk alat pemadam kebakaran yang sifatnya umum antara antara lain Hidrant, Mobil pemadam
kebakaran, Alat pemadam api ringan (APAR), sprinkler, dll.

Disamping itu alat pemadam api lain yang mempunyai sifat sebagai racun api, antara lain karbon
dioksida, Bahan Kimia kering multi guna dan bubuk kering. Dari beberapa macam alat pemadam
api tersebut masing‐masing mempunyai kegunaan dan aturan tersendiri.

Karakteristik jenis alat pemadam kebakaran :

1. Hydrospray

Alat pemadam dengan air ini umumnya digunakan untuk kebakaran kelas A. Alat ini biasanya
dilengkapi dengan penera untuk mengetahui tekanan air. Penera berwarna hijau menunjukkan
alat aman untuk digunakan, sedangkan warna merah menunjukkan tekanan sudah berkurang.

Contoh gambar :

27
Hendrospray

      2. Drychemical Powder

Jenis bubuk kering digunakan untuk kelas A,B, C dan D, sedangkan sifat pemadaman jenis
bubuk kering antara lain :

 Menyerap panas dan mendinginkan obyek yang terbakar. 


 Menahan radiasi panas. 
 Bukan penghantar arus listrik. 
 Menutup dengan cara melekat pada obyek yang terbakar karena adanya reaksi kimia
bahan tersebut saat terjadi kebakaran (reaksi panas api). 
 Menghambat terjadinya oksidasi pada obyek yang terbakar.
 Tidak berbahaya. 
 Efek samping yang muncul adalah debu dan kotor.
 Dapat berakibat korosi dan kerusakan pada mesin ataupun perangkat elektronik.
 Sekali pakai pada tiap kejadian.

Contoh gambar :

28
Drychemical Powder

3. Gas Cair Hallon Free/AF 11/Halotron 1

Alat pemadam gas cair ini bisa digunakan untuk semua jenis klasifikasi kebakaran. Sifat alat
pemadam ini antara lain :

 Bukan penghantar listrik.


 Tidak merusak peralatan.
 Non Toxic (tidak beracun).
 Bersih tidak meninggalkan bekas.
 Memadamkan api dengan cara mengikat O2 disekitar area kebakaran.
 Penggunaan yang multi purpose (semua klas kebakaran).
 Bisa digunakan berulang-ulang.
 Lebih tepat digunakan di dalam ruang.

Contoh gambar :

Gas Cair Halon

4. Carbon dioksida

Racun api CO2 ini cocok dan efektif digunakan untuk pemadaman api kelas B dan C. Sifat-
sifatnya antara lain :

 Bersih tidak meninggalkan bekas.


29
 Non Toxide ( tidak beracun ).
 Bukan penghantar listrik.
 Tidak merusak peralatan ( elektronik / mesin ).
 Cara pemadaman dengan mendinginkan dan menyelimutiobyek yang terbakar.
 Tepat untuk area generator dan instalasi listrik.
 Tekanan kerja sangat besar.

Contoh gambar :

Carbon Dioksida

5. Racun Api Busa

Racun api berupa busa hanya digunakan untuk jenis kebakaran kelas A dan B. Cara kerjanya
menyelimuti dan membasahi obyek yang terbakar, jika obyek yang terbakar benda cair, racun api
busa ini bekerja menutup permukaan zat cair. Sifat lainnya yaitu penghantar arus listrik sehingga
tidak dapat digunakan pada ruang yang berisi peralatan komponen listrik.

Contoh gambar :

30
Racun Api Busa

                                        

6. Fire Sprinkler System

Alat ini biasanya terinstal didalam gedung dan bersifat mengandung Hg. Mekanisme kerja
sprinkler yaitu secara otomatis akan mengeluarkan air bila kepala sprinkler terkena panas.
Prinsip dasar alat ini adalah mampu menyerap kalor yang dihasilkan dari bahan yang terbakar.

Contoh gambar :

Fire Sprinkler System

                                            

7. Hydrant

Digunakan untuk jenis api kelas A dan B.

Contoh gambar :

31
Hydrant

8. Selang air serta pemancarnya noozle

Pemasangan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) yang antara lain :

 Tempat mudah dilihat dan dijangkau, tidak boleh digembok atau diikat mati.
 Jarak jangkauan maksimum 15 m.
 Tinggi pemasangan maksimum 125 cm.
 Jenis media dan ukuran sesuai dengan klasifikasi kebakaran dan beban api.
 Diperiksa secara berkala.
 Bisa diisi ulang (Refill).

Perhatikan juga jika masuk ke laboratorium atau gedung atau Mall manapun, cobalah lihat dan
cari tanda arah evakuasi ataupun pintu darurat. Biasanya ditunjukkan dengan papan nama ‘pintu
darurat’ atau “exit”.

Usaha Preventif  Tanggap Kebakaran :

 Penyuluhan dan pelatihan tentang pemadam kebakaran.


 Adanya SOP cara pengoperasian pada tabung pemadam.
 Pastikan listrik/api telah padam sebelum meniggalkan laboratorium.

32
 Usahakan bak kamar mandi selalu penuh.

Cara yang dilakukan dalam pemadaman kebakakaran :

 Selalu siap mental dan jangan panik.


 Perhatikan arah angin (dengan melihat lidah api).
 Membelakangi arah angin menghindar dari sisi lain.
 Semprotkan/arahkan pada sumber api.
 Harus tahu jenis benda yang terbakar.
 Usahakan mengatur dan menahan nafas.

Sedangkan prosedur emergensi evakuasi seperti berikut :

 Bunyikan / tekan alarm terdekat.


 Keluar lewat pintu terdekat.
 Berkumpul ditempat yang berjarak minimal 30 meter dari sumber kebakaran.
 Beritahu petugas emergensi mengenai orang-orang yang ada didalam.
 Beritahu petugas emergensi mengenai alasan pengosongan ruangan.
 Jangan masuk kedalam gedung lagi sampai dijinkan oleh yang berwenang.

ALAT dan BAHAN

 Alat pemadam api ringan (APAR),


 Ember atau baskom,
 Karung goni,
 Pasir,
 Premium atau pertalite,
 Slang air,
 Korek api,
 Alat pelindung diri,

33
 Bendera K3,
 Air,
 Lembar Kerja,
 Ballpoint,
 Penggaris,
 Penghapus,

PROSEDUR KERJA

 Persiapkan seluruh bahan dan peralatan pratikum,


 Tunjuk 2 orang petugas pemadam kebakaran,
 Tunjuk 1 orang petugas pembawa premium atau pertalite,
 Tunjuk 1 orang pembawa korek api,
 Tuangkan premium/pertalite di area tempat kerja,
 Lalu hidupkan sumber api melalui korek api,
 Padamkan api dengan menggunakan karung goni basah /pasir,
 Padamkan api dengan menggunakan APAR.

PERTANYAAN

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pemadam kebakaran ?


2. Jelaskan perbedaan klasifikasi api kelas A dengan kelas B ?
3. Jelaskan alat-alat pemadam kebakaran ?
4. Jelaskan cara menggunakan alat pemadam api ringan ?
5. Jelaskan fungsi air dan pasir dalam pemadam kebakaran ?
6. Jelaskan Fungsi premiun pada proses pemadam kebakaran ?

34
JAWABAN

1. Pemadam kebakaran disingkat Damkar, Branwir (dari Bahasa Belanda "Brandweer"),


atau PMK adalah orang atau pasukan yang bertugas memadamkan kebakaran, melakukan
penyelamatan, dan menanggulangi bencana atau kejadian lainya.
2. Kebaran kelas A adalah kebakaran yang menyangkut benda-benda padat kecuali logam
seperti kebakaran kayu,kertas,kain,plastik,dsb.kebakaran ini dapat dipadamkan dengan
pasir,tanah/lumpur,tepung pemadam,foam(busa) dan air. Sedangkan Kebakaran kelas B
adalah kebakaran yg di sebabkan oleh bahan bakar cair atau gas yang mudah
terbakar,seperti kerosin,solar,bensin,LPG,dan minyak goreng.kebakaran jenis ini dapat
dipadamkan dengan tepung pemadam (dry powder),busa (foam),air dalam bentuk
spray/kabut halus.
3. Alat Pemadam Kebakaran Portable
Alat pemadam kebakaran portable atau sering disebut alat pemadam api ringan (APAR)
adalah alat pemadam yang memiliki perlindungan kebakaran aktif. Berfungsi untuk
memadamkan api atau mengendalikan kebakaran kecil, umumnya digunakan dalam
situasi darurat.
Alat pemadam kebakaran portable memiliki ukuran antara 1 kg sampai 9 kg saja
dengan media pemadam CO2, Chemical Dry Powder, Foam dan HFC-227.
Pemadam kebakaran portable cara penempatannya digantung pada dinding dengan
ketinggian maksimal 120 cm di atas tanah. Tidak boleh terhalang dan mudah dalam
jangkauan penggunanya. Alat pemadam kebakaran idealnya juga diletakkan pada jarak
15 m antara alat pemadam satu dengan alat pemadam lainnya

35
Alat Pemadam Kebakaran Trolley
Jenis ini sama dengan pemadam portable, yang membedakan hanya dari segi ukurannya
saja yang lebih besar. Alat ini memiliki ukuran antara 25 kg sampai 100 kg.
Sesuai dengan istilahnya alat pemadam trolley unit, alat pemadam ini
menggunakan trolley karena memiliki kapasitas berat yang tidak mungkin ditenteng oleh
penggunanya. Maka dari itu, alat pemadam kebakaran trolley unit dilengkapi dengan
selang sebagai pengendali sepanjang 6 meter.

Alat Pemadam Kebakaran Thermatic


Alat pemadam jenis ini menggunakan media HFC-227 yaitu senyawa kimia yang
memiliki kemampuan memadamkan api tanpa meninggalkan bekas. Media ini sering
disebut dengan clean agent extinguisher.
Alat ini didesain khusus untuk memproteksi ruangan seperti ruang genset, ruang server,
dan ruang panel. Alat pemadam thermatic bekerja secara otomatis berdasarkan suhu. Jika
suhu ruang mencapai 68° bola kuarsa pada pemadam kebakaran thermatic akan pecah
dengan sendirinya. Pecahnya bola kuarsa akan mengeluarkan media yang ada pada
tabung pemadam thermatic. Proses pemadaman seperti ini dikenal dengan istilah total
flooding.

36
 

Alat Pemadam Kebakaran Hydrant Sistem
Sistem kebakaran hydrant adalah sistem pemadam kebakaran untuk skala besar. Jaringan
instalasi hydrant lebih sering kita temukan di pabrik, gudang, gardu induk dan rumah sakit.
Alat pemadam sistem hydrant menggunakan media air dan dapat dikombinasikan dengan media
foam tergantung pada potensi klasifikasi kebakaran di lokasi yang diproteksi.
Sistem kebakaran hydrant secara garis besar memiliki beberapa bagian yang tidak dapat
dipisahkan. Karena sistem kebakaran hydrant merupakan satu kesatuan yang terintegrasi satu
sama lainnya. Beberapa bagian dari sistem hydrant kita mulai dari:
Ground tank, berfungsi sebagai tempat penampung air untuk kebutuhan sistem hydrant.
Ruang pompa, atau sering diberi istilah pump room terdapat 3 pompa yang memiliki tugas dan
fungsi masing-masing yaitu:
 Pompa jockey berfungsi sebagai penahan tekanan saat sistem dalam keadaan standby.
 Pompa elektrik memiliki tugas aktif pada saat jockey pump sudah memenuhi batas kerja
maksimal, maka peran pompa jockey akan diganti secara otomatis oleh pompa elektrikal.
 Pompa diesel atau diesel pump pada sistem hydrant berfungsi untuk mengahadapi
kebakaran yang berlangsung lama. Karena pada prinsipnya saat kebakaran terjadi, jaringan
PLN akan dipadamkan agar tidak membahayakan para petugas kebakaran.

37
 

Alat Pemadam Kebakaran Sprinkler


Sistem pemadam kebakaran sprinkler bergantung dengan sistem jaringan hydrant untuk
diaplikasikan di ruang parkir, gudang, ruang produksi, rumah sakit, hotel, pusat
perbelanjaan dan laboratorium. Sistem ini menggunakan media air sebagai agent
extinguisher. Sistem sprinkler ini memiliki sistem kerja dengan proses pendinginan pada
area yang terbakar.
4. Cara menggunakan APAR adalah sebagai berikut:
1. Tarik kunci pengaman atau segel.
2. Pegang bagian ujung selang dan arahkan ujung selang ke sumber api.
3. Tekan tuas.
4. Kibaskan ujung selang pada sumber api secara perlahan sampai api padam.

Cara menggunakan APAR seperti di atas adalah acuan standar bagaimana cara
menggunakan alat pemadam api.
38
5. Fungsi air dan pasir dalam pemadam kebakaran adalah untuk memadamkan api
6. Fungsi premium adalah untuk menghidupkan api.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pratikum di atas kita harus memahami jenis kebakaran,dan alat yg digunakan
untuk memadamkan api,supaya api dapat dipadamkan dengan cepat.

DAFTAR PUSTAKA

1.Permenakertrans no 03 tentang pelayanan kesehatan kerja,

2.Sucipto kesehatan dan keselamatan kerja: Jakarta; Pt. Pustaka Binaman persindo

3.Tarwaka T. keselamatan dan kesehatan kerja. Managemen dan implementasi k3 ditempat kerja

Surakarta: harapan press;2008.

4. FAKTOR_ERGONOMI_PSIKOLOGI_Dosen UGM

5. Hadi, Irwan. 2016. Manajemen Keselamtan Pasien ( Teori & Aplikasi ). Yogyakarta:
Deepublish

6. Teori Dasar Pengetahuan Pemadam Kebakaran - JUNIANSYAH


39
7. Mehami jenis kelas-kelas api dan alat pemadam- WIKEPEDIA

8. macam-macam-nama-perlengkapan-alat-pemadam-kebakaran-dan-fungsinya-ANIZAR

40

Anda mungkin juga menyukai