MLIA 1D - Syaidatul Fingki - 2130129 - Laporan Akhir Pratikum K3
MLIA 1D - Syaidatul Fingki - 2130129 - Laporan Akhir Pratikum K3
PRAKTIKUM PENERAPAN K3
OLEH
SYAIDATUL FINGKI
NO BP : 2130129
Dosen pengampu
H.CANDRIANTO,S.T,M.PD,IPM.CSE,
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita ucapkan kepada Allah SWT, Yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya kepada saya dan kita semua, sehigga saya dapat menyelesaikan penyusunan laporan
praktikum penerapan K3 ini dengan sebaik mungkin, tidak lupa juga Shalawat dan Sallam kita
curahkan kepada Rasul kita yakni Nabi Muhammad SAW, semoga kita mendapatkan syafa’atnya
diakhirat nanti.
Terimakasih kepada Dosen Pengampu saya Bapak Candrianto, ST.,M.Pd dalam mata
kuliah Penerapan K3 yang telah membimbing saya dalam menyelesaikan makalah, dan tidak
lupa juga ucapan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu saya dalam
menyelesaikan makalah ini.
Dengan kerendahan hati, penulis mohon maaf atas segala kesalahan dan ketidaksesuain
kata dan kalimat, meskipun demikian penulis dengan senang hati menerima perbaikan dan
kritikan dari pembaca, demi kebaikan makalah ini untuk kedepannya
Syaidatul Fingki
2
DAFTAR ISI
Praktikum 1 ..........................................................................................4
Praktikum 2 ..........................................................................................8
Praktikum 3 ..........................................................................................15
Praktikum 4 ..........................................................................................21
3
PRAKTIKUM : 1
4
TUJUAN
Adapun yang menjadi tujuan pratikum ini sebagai berikut :
LANDASAN TEORI
SK. Menaker No. 1135 tahun 1987 merupakan surat keputusan yang dikeluarkan oleh
Kementerian Tenaga Kerja mengenai Bendera Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Dalam surat
keputusan tersebut menetapkan 6 hal antara lain:
1. Bendera Keselamatan dan Kesehatan Kerja, dengan warna dasar putih dan berlambang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta logo “Utamakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja”.
2. Lambang sebagaimana Dimaksud amar Pertama berbentuk palang warna hijau dilingkari
dengan roda bergigi sebelas berwarna hijau.
3. Bentuk dan ukuran Bendera Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah sesuai dengan
ketentuan yang tercantum dalam Lampiran I dan II Surat Keputusan ini.
4. Arti dan makna lambang pada Bendera Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah seperti
tercantum dalam Lampiran III Surat Keputusan ini.
5. Tata cara pemasangan Bendera Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah seperti
tercantum dalam Lampiran IV Surat Keputusan ini.
6. Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan yaitu 03 Agustus 1997
Bendera Keselamatan dan Kesehatan Kerja, dengan warna dasar putih dan berlambang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta logo “Utamakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja”.
Lambang sebagaimana Dimaksud diatas berbentuk palang warna hijau dilingkari dengan roda
bergigi sebelas berwarna hijau. Secara umum, para Ahli K3 harus mengetahui mengenai bentuk,
warna dan ukuran dari bendera K3 ini.
5
Ukuran : 900 x 1350 mm
Lambang dan logo terletak bolak-balik pada kedua muka bendera dengan ketentuan
sebagai berikut.
Sesuai dengan SK. Menaker No. 1135 tahun 1987 dikatakan bahwa bendera K3 berada disebelah
kiri dan tidak lebih tinggi dari bendera merah putih.
Berikut merupakan rincian detail mengenai ukuran standar bendera K3 yang harus dipatuhi
sesuai dengan SK. Menaker No. 1135 tahun 1987 tentang Bendera K3.
Lambang pada bendera tersebut berwarna hijau dengan warna dasar bendera adalah putih.
Adapun arti dan maknanya adalah sebagai berikut:
Palang memiliki arti dan makna bebas dari kecelakaan dan sakit akibat kerja
Roda gigi memiliki arti dan makna untuk bekerja dengan kesegaran jasmani dan rohani
Warna putih memiliki arti dan makna bersih dan suci
Warna hijau memiliki arti dan makna selamat, sehat dan sejahtera
6
Sebelas gerigi roda memiliki arti dan makna 11 BAB dalam Undang-Undang
Keselamatan Kerja.
PROSEDUR KERJA :
1.Carilah tempat yang nyaman untuk menggambar,
HASIL PRATIKUM
7
PRAKTIKUM : 2
8
TUJUAN
TEORI DASAR
APD adalah suatu alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi seseorang yang
fungsinya mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari potensi bahaya di tempat kerja.
Menurut peraturan menteri tenaga kerja dan transmigrasi Republik
Indonesia.Nomor.08/Men/VII/2010 bahwa setiap pengusaha wajib menyediakan alat pelindung
diri (APD) di tempat kerja.Pengusaha diwajibkan melakukan manajemen APD di tempat
kerja,yang meliputi,identifikasi kebutuhan dan syarat APD,pemilihan APD yang
sesuai,pelatihan, dan lain-lain..
3.Respirator
4.Face Shield
5.Masker K3
6.Ear Plug
9
APD Badan: 1.Jas Kerja
PROSEDUR KERJA
2.) Pemilihan APD yang sesuai dengan jenis bahaya dan kebutuhan/kenyamanan pekerja/buruh
3.) Pelatihan
6.) Inspeksi
10
PERTANYAAN
JAWABAN
1. Alat pelindung diri adalah alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi seseorang
dalam bekerja yang fungsinya untuk mengisolasi tubuh tenaga kerja dari bahaya.
11
2. Menurut peraturan menteri tenaga kerja dan transmigrasi Republik Indonesia
Nomor.08/Men/VII/2010 bahwa setiap pengusaha wajib menyediakan alat pelindung diri (APD)
identifikasi kebutuhan dan syarat APD,pemilihan APD yang sesuai,pelatihan, dan lain-lain.
3. a. Harus memberikan perlindungan yang cukup terhadap bahaya yang dihadapi tenaga
f. Nyaman dipakai.
4. Alat pelindung kepala berfungsi untuk melindungi kepala dari benturan ,pukulan,atau cedera
kepala akibat kejatuhan benda keras.Alat ini juga melindungi kepala dari radiasi
12
panas,api,percikan bahan kimia,ataupun suhu yang ekstrim.jenis alat pelindung kepala terdiri
dari helm pengaman (safety helmet),topi atau tudung kepala,dan pelindung rambut.
Sedangkan penutup telinga ini terdiri dari sumbat telinga (ear plug) atau penutup teliga (ear
muff) yang berfungsi untuk melindungi telinga dari kebisingan (polusi suara) atau tekanan udara
5. Alat pelindung pernapasan berfungsi untuk melindungi organ pernafasan pekerja dari cemaran
bahan kimia, mikroorganisme, partikulat, kabut (aerosol), uap, gas dan lain sebagainya. Alat
pelindung pernapasan memastikan udara yang dihirup oleh seseorang berkualitas baik. Jenis-
jenisnya terdiri dari: Masker debu (penutup mulut dan hidung) Air-line respiratorAir-
purifyngrespirators yang digunakan jika udara cukup mengandung oksigen tetapi terkontaminasi
zat berbahaya. Alat ini memiliki filter, catrigde atau tabung yang dapat menyaring dan
ContainedUnderwaterBreathingApparatus/ SCUBA)Self-ContainedBreathingApparatus
13
6. alat pelindung badan antara lain : Apron atau celemek,dan jas laboratorium
Apron digunakan untuk pelindung tubuh dari percikan bahan kimia sama seperti jas laboratorium
7. Sarung tangan adalah perlengkapan yang digunakan untuk melindungi tangan dari kontak
bahan kimia,tergores atau lukanya tangan akibat sentuhan dengan benda runcing,dan tajam.
Sepatu pelindung atau safety shoes adalah perlengkapan yang digunakan untuk melindungi kaki
dari kejatuhan benda,benda-benda tajam seperti kaca atau pun potongan baja,larutan kimia,dan
aliran listrik.
KESIMPULAN
APD sangat penting di pakai oleh tenaga kerja,karena itu APD harus lengkap dan
14
PRAKTIKUM : 3
15
TUJUAN
.
TEORI DASAR
Yang dimaksud dengan hazard adalah suatu kondisi atau tindakan atau potensi yang dapat
menimbulkan kerugian
terhadap manusia, harta benda, proses, maupun lingkungan
.
Hazard dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu :
Safety hazard dan Healt hazard
Healt hazard
1). Biological Hazard (bahaya biologi), yang termasuk kedalam kategori ini antara lain, virus,
jamur, bakteri, tanaman, burung, binatang yang dapat menginfeksi manusia.
2.) Ergonomic Hazard (bahaya ergonomi), yang termasuk didalam kategori ini antara lain
tempat kerja yang tidak sesuai, postur tubuh yang salah saat melakukan
aktifitas, desain pekerjaan yang dilakukan, pergerakan yang berulang-ulang
3.) Psychological Hazard (bahaya psikososial), yang termasuk kategori ini adalah stress kerja
yang diakibatkan oleh beberapahal seperti jam kerja yang terlalu lama, pimpinan
yang terlalu galak, lingkungan kerja yang tidak nyaman, dan sebagainya.
4.) Fisical hazard,bahaya yang di timbulkan oleh kondisi fisika,seperti radiasi dll.
16
.
PROSEDUR KERJA
PERTANYAAN
JAWABAN
1.Bahaya pekerjaan adalah resiko penyakit atau kecelakaan yang bisa terjadi di tempat kerja.
Bahaya pekerjaan adalah sesuatu yang diderita seseorang akibat melakukan pekerjaannya, dan
memiliki resiko jangka panjang dan jangka pendek yang berkaitan dengan lingkungan pekerjaan.
Risiko jangka pendek dapat mencakup cedera fisik, sementara risiko jangka panjang dapat
meningkatkan risiko penyakit berat seperti kanker atau penyakit jantung.
a. Bahaya Kimia
Bahaya kimia adalah bahaya akibat pekerjaan yang disebabkan karena paparan bahan kimia di
tempat kerja. Korban dapat menderita efek kesehatan negatif akut atau jangka panjang.
b. Bahaya Biologis
Bahaya biologis atau biohazards mengacu pada zat biologis yang mengancam kesehatan manusia
dan organisme hidup lainnya. Jenis bahaya ini dapat termasuk sampel racun dari sumber
biologis, virus, atau mikroorganisme. Secara khusus, sampel yang membahayakan kesehatan
manusia.
c. Bahaya Fisik
17
Bahaya fisik dapat menjadi faktor atau keadaan yang dapat menyebabkan bahaya tanpa atau
dengan adanya kontak. Biasanya bahaya fisik diklasifikasikan sebagai bahaya lingkungan atau
pekerjaan. Radiasi, tekanan panas dan dingin, getaran, dan kebisingan, misalnya, adalah jenis
bahaya fisik.
Bahaya fisik menyebabkan cedera dan penyakit di beberapa industri. Di beberapa industri,
seperti pertambangan dan konstruksi, bahaya fisik tidak dapat dihindari. Namun, seiring waktu,
prosedur dan metode keselamatan sudah dikembangkan kami telah untuk meminimalkan risiko
bahaya fisik di tempat kerja.
d. Bahaya Psikososial
Bahaya psikososial terkait dengan bagaimana pekerjaan itu dirancang, diorganisir, dan dikelola.
Bahaya ini juga terkait dengan konteks sosial dan ekonomi pekerjaan. Kekerasan di tempat kerja
dan tekanan kerja misalnya, adalah bahaya psikososial
3.Supaya mengantisipasi terjadinya kecelakaan kerja,supaya aman dan terhindar dari hazard
4.Bahaya fisik dapat menjadi faktor atau keadaan yang dapat menyebabkan bahaya tanpa atau
dengan adanya kontak. Biasanya bahaya fisik diklasifikasikan sebagai bahaya lingkungan atau
pekerjaan. Radiasi, tekanan panas dan dingin, getaran, dan kebisingan, misalnya, adalah jenis
bahaya fisik.Sedangkan,Bahaya biologis atau biohazards mengacu pada zat biologis yang
mengancam kesehatan manusia dan organisme hidup lainnya. Jenis bahaya ini dapat termasuk
sampel racun dari sumber biologis, virus, atau mikroorganisme. Secara khusus, sampel yang
membahayakan kesehatan manusia.
Bahaya psikologi adalah bahaya pekerjaan yang mempengaruhi kesehatan psikologis karyawan.
Bahaya ini mempengaruhi kemampuan mereka untuk berbaur dalam lingkungan kerja dengan
rekan kerja lainnya.Bahaya psikososial terkait dengan bagaimana pekerjaan itu dirancang,
diorganisir, dan dikelola. Bahaya ini juga terkait dengan konteks sosial dan ekonomi pekerjaan.
Kekerasan di tempat kerja dan tekanan kerja misalnya, sedangkan, Bahaya Ergonomi adalah
hal-hal yang berkaitan dengan disain yang buruk pada sistem kerja. Bahaya ergonomi akan
menimbulkan beberapa penyebab antara pada pekerja, yang berakhir pada kecelakaan kerja dan
gangguan kesehatan. Bisa timbul error, gagal mengoperasikan, dan berakhir pada kecelakaan.
Mudah difahami bahwa hazard ergonomi bisa berdampak luas daripada sekedar low back pain.
18
KESIMPULAN
Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa penting bagi pekerja untuk mengetahui
bahaya-bahaya di tempat kerja atau hazard ,supaya menimalisir terjadinya kecelakaan
kerja.pekerja harus mengetahui cara pencegahan hazard dan mengelola resiko jika terjadinya
hazard.
19
20
PRAKTIKUM : 4
21
TUJUAN
TEORI DASAR
Api dapat membuat kerugian yang besar dan juga dapat mendatangkan keuntungan yang besar
pula, misalkan kauntungan yang kita dapat dari api adalah, kehangatannya, cahayanya, dan
energi yang dikeluarkannya. Sedangkan kerugian akibat adanya api adalah sifat penghancurnya
seperti kejadian kebakaran rumah, kebakaran hutan dan lain – lain.
Setelah dilakukan studi kasus, terjadinya api itu karena 3 hal, yaitu panas, material dan oksigen.
Tiga hal tersebut sering kita sebut dengan segitiga api. Dengan kita menghilangkan salah satu
dari penyebab kebakaran tersebut, maka api tidak akan bias tercipta. Teori dasar inilah yang
digunakan sebagai dasar untuk membuat alat pemadam kebakaran sehingga kita bisa mencegah
terjadinya kebakaran.
1. API
Suatu masa/zat gas yang dapat timbul karena adanya reaksi oksidasi yang bersifat exotermis dan
dapat menghasilkan panas, nyala, cahaya dan asap.
2. OKSIDASI
3. PEMBAKARAN
Pengoksidasian cepat yang diikuti oleh peristiwa api, atau nyala.
4. KEBAKARAN
22
Suatu bencana, malapetaka atau musibah yang ditimbulkan oleh api yang tidak terkendali/tidak
diharpakan/tidak dibutuhkan, sukar dikuasai, merugikan, memusnahkan harta benda dan
mengancam keselamatan jiwa.
5. DAERAH KEBAKARAN
Suatu daerah/lokasi yang diancam bahaya kebakaran dan mempunyai jarak 50 (lima puluh)
meter dari titik api terahir.
Suatu daerah/lokasi yang diancam bahaya kebakaran dan mempunyai jarak 25 (dua lima) meter
dari titik api kebakaran terakhir.
Usaha tindakan yang dilakukan sebelum terjadi kebakaran dengan maksud mengurangi faktor
penyebab terjadinya kebakaran.
Usaha/tindakan yang dilaksanakan/dilakukan baik sebelum pada saat maupun setelah
kebakaran.
Adalah alat untuk memadamkan kebakaran, yang mencakup alat pemadam api ringan dan alat
pemadam api berat/yang menggunakan roda.
Peristiwa Api
23
Pembakaran : Reaksi berantai yang menghasilkan energi panas yang cukup
untuk disebarkan kepada bahan bakar lainnya menjadi ikut
terbakar.
Kebakaran : Adalah peristiwa pembakaran yang tidak terkendali & menimbulkan
kerugian.
Sedangkan mengenai sumber api dapat muncul dari beberapa sebab antara lain :
1. Sumber api terbuka yaitu penggunaan api yang langsung dalam beraktivitas seperti :
masak, las, dll.
2. Listrik Dinamis yaitu panas yang berlebihan dari sistem peralatan/rangkaian listrik seperti
: setrika, atau karena adanya korsleting.
24
3. Listrik Statis yaitu panas yang ditimbulkan akibat loncatan ion negatif dengan ion positif
seperti : petir.
4. Mekanis yaitu panas yang ditimbulkan akibat gesekan/benturan benda seperti : gerinda,
memaku, dll.
5. Kimia yaitu panas yang timbul akibat reaksi kimia seperti : karbit dengan air.
Ada beberapa klasifikasi jenis kebakaran berdasarkan bahan yang terbakar antara lain yaitu :
1. Api kelas A, yang terbakar bahan padat : kertas, kayu, plastik, karet, kain, dsb.
2. Api kelas B, yang terbakar benda cair seperti : minyak tanah, bensin, solar, tinner, gas
elpiji, dsb.
3. Api kelas C, yang terbakar melibatkan : listrik, travo, kabel/konsleting arus listriknya.
4. Api kelas D, kebakaran khusus / bahan yang terbakar : logam, aluminium, besi,
konstruksi baja.
Bahaya Kebakaran
Ada dua jenis bahaya yang ditibulkan sebagai akibat dari terjadinya kebakaran yaitu kerugian
material dan keselamatan jiwa manusia. Beberapa aspek penyelamatan sebenarnya lebih
diarahkan dan diprioritaskan pada penyelamatan jiwa manusia terlebih dahulu, untuk kemudian
meminimalkan kerugian pada tahap berikutnya. Sehingga padaprinsipnya, konsep
penanggulangan kebakaran (fire safety) yang utama adalah penyelamatan jiwa manusia. Bahaya
keselamatan jiwa manusia pada peristiwa kebakaran dapat diklasifikasikan :
Bahaya langsung
Terluka
Terjatuh
Terserang sakit.
25
mengalami shock/serangan psikologis.
Tindakan Pencegahan
Aspek ini adalah yang paling langsung dan efektif dalam mencegah datangnya kebakaran.
Pencegahan dan pembatasan perkembangan api, harus dimulai dari saat bangunan masih dalam
bentuk gambar. Arsitek mempunyai tanggung jawab moral untuk memasukkan perencanaan
penanggulangan kebakaran ini pada konsep bangunannya. Perlu juga dibuat instruksi manual
sederhana untuk staf yang kompeten serta untuk melatih penghuni beradaptasi bila hal yang tidak
diinginkan terjadi. Staf yang kompeten, misalnya Satpam, atau pegawai kebersihan, atau teknisi
dll, perlu untuk diatur secara reguler mengawasi bangunan.
Prosedur
26
Sistem manajemen pengelolan.
Peralatan dan perlengkapan.
Sumber daya manusia.
Cara yang digunakan untuk memadamkan api secara cepat, perlu difahami segitiga api seperti
yang telah diuraikan diatas yaitu menghilangkan salah satu unsur dari segitiga api. Selain itu,
harus ada sarana dan prasarana alat pemadam kebakaran. Alat yang sifatnya tradisional masih
bisa dipakai seperti karung goni, pasir, termasuk keperluan komunikasi kentongan dll. Sedang
untuk alat pemadam kebakaran yang sifatnya umum antara antara lain Hidrant, Mobil pemadam
kebakaran, Alat pemadam api ringan (APAR), sprinkler, dll.
Disamping itu alat pemadam api lain yang mempunyai sifat sebagai racun api, antara lain karbon
dioksida, Bahan Kimia kering multi guna dan bubuk kering. Dari beberapa macam alat pemadam
api tersebut masing‐masing mempunyai kegunaan dan aturan tersendiri.
1. Hydrospray
Alat pemadam dengan air ini umumnya digunakan untuk kebakaran kelas A. Alat ini biasanya
dilengkapi dengan penera untuk mengetahui tekanan air. Penera berwarna hijau menunjukkan
alat aman untuk digunakan, sedangkan warna merah menunjukkan tekanan sudah berkurang.
Contoh gambar :
27
Hendrospray
Jenis bubuk kering digunakan untuk kelas A,B, C dan D, sedangkan sifat pemadaman jenis
bubuk kering antara lain :
Contoh gambar :
28
Drychemical Powder
Alat pemadam gas cair ini bisa digunakan untuk semua jenis klasifikasi kebakaran. Sifat alat
pemadam ini antara lain :
Contoh gambar :
4. Carbon dioksida
Racun api CO2 ini cocok dan efektif digunakan untuk pemadaman api kelas B dan C. Sifat-
sifatnya antara lain :
Contoh gambar :
Carbon Dioksida
Racun api berupa busa hanya digunakan untuk jenis kebakaran kelas A dan B. Cara kerjanya
menyelimuti dan membasahi obyek yang terbakar, jika obyek yang terbakar benda cair, racun api
busa ini bekerja menutup permukaan zat cair. Sifat lainnya yaitu penghantar arus listrik sehingga
tidak dapat digunakan pada ruang yang berisi peralatan komponen listrik.
Contoh gambar :
30
Racun Api Busa
Alat ini biasanya terinstal didalam gedung dan bersifat mengandung Hg. Mekanisme kerja
sprinkler yaitu secara otomatis akan mengeluarkan air bila kepala sprinkler terkena panas.
Prinsip dasar alat ini adalah mampu menyerap kalor yang dihasilkan dari bahan yang terbakar.
Contoh gambar :
7. Hydrant
Contoh gambar :
31
Hydrant
Tempat mudah dilihat dan dijangkau, tidak boleh digembok atau diikat mati.
Jarak jangkauan maksimum 15 m.
Tinggi pemasangan maksimum 125 cm.
Jenis media dan ukuran sesuai dengan klasifikasi kebakaran dan beban api.
Diperiksa secara berkala.
Bisa diisi ulang (Refill).
Perhatikan juga jika masuk ke laboratorium atau gedung atau Mall manapun, cobalah lihat dan
cari tanda arah evakuasi ataupun pintu darurat. Biasanya ditunjukkan dengan papan nama ‘pintu
darurat’ atau “exit”.
32
Usahakan bak kamar mandi selalu penuh.
33
Bendera K3,
Air,
Lembar Kerja,
Ballpoint,
Penggaris,
Penghapus,
PROSEDUR KERJA
PERTANYAAN
34
JAWABAN
35
Alat Pemadam Kebakaran Trolley
Jenis ini sama dengan pemadam portable, yang membedakan hanya dari segi ukurannya
saja yang lebih besar. Alat ini memiliki ukuran antara 25 kg sampai 100 kg.
Sesuai dengan istilahnya alat pemadam trolley unit, alat pemadam ini
menggunakan trolley karena memiliki kapasitas berat yang tidak mungkin ditenteng oleh
penggunanya. Maka dari itu, alat pemadam kebakaran trolley unit dilengkapi dengan
selang sebagai pengendali sepanjang 6 meter.
36
Alat Pemadam Kebakaran Hydrant Sistem
Sistem kebakaran hydrant adalah sistem pemadam kebakaran untuk skala besar. Jaringan
instalasi hydrant lebih sering kita temukan di pabrik, gudang, gardu induk dan rumah sakit.
Alat pemadam sistem hydrant menggunakan media air dan dapat dikombinasikan dengan media
foam tergantung pada potensi klasifikasi kebakaran di lokasi yang diproteksi.
Sistem kebakaran hydrant secara garis besar memiliki beberapa bagian yang tidak dapat
dipisahkan. Karena sistem kebakaran hydrant merupakan satu kesatuan yang terintegrasi satu
sama lainnya. Beberapa bagian dari sistem hydrant kita mulai dari:
Ground tank, berfungsi sebagai tempat penampung air untuk kebutuhan sistem hydrant.
Ruang pompa, atau sering diberi istilah pump room terdapat 3 pompa yang memiliki tugas dan
fungsi masing-masing yaitu:
Pompa jockey berfungsi sebagai penahan tekanan saat sistem dalam keadaan standby.
Pompa elektrik memiliki tugas aktif pada saat jockey pump sudah memenuhi batas kerja
maksimal, maka peran pompa jockey akan diganti secara otomatis oleh pompa elektrikal.
Pompa diesel atau diesel pump pada sistem hydrant berfungsi untuk mengahadapi
kebakaran yang berlangsung lama. Karena pada prinsipnya saat kebakaran terjadi, jaringan
PLN akan dipadamkan agar tidak membahayakan para petugas kebakaran.
37
Cara menggunakan APAR seperti di atas adalah acuan standar bagaimana cara
menggunakan alat pemadam api.
38
5. Fungsi air dan pasir dalam pemadam kebakaran adalah untuk memadamkan api
6. Fungsi premium adalah untuk menghidupkan api.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pratikum di atas kita harus memahami jenis kebakaran,dan alat yg digunakan
untuk memadamkan api,supaya api dapat dipadamkan dengan cepat.
DAFTAR PUSTAKA
2.Sucipto kesehatan dan keselamatan kerja: Jakarta; Pt. Pustaka Binaman persindo
3.Tarwaka T. keselamatan dan kesehatan kerja. Managemen dan implementasi k3 ditempat kerja
4. FAKTOR_ERGONOMI_PSIKOLOGI_Dosen UGM
5. Hadi, Irwan. 2016. Manajemen Keselamtan Pasien ( Teori & Aplikasi ). Yogyakarta:
Deepublish
8. macam-macam-nama-perlengkapan-alat-pemadam-kebakaran-dan-fungsinya-ANIZAR
40