Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
MEDAN
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan
rahmat-Nya, kita masih diberi kesehatan dan kemampuan untuk melaksanakan kegiatan
pelayanan yang berkualitas dan mampu menjalaninya dengan dedikasi tinggi.Shalawat
beriring salam, kita hadiahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, yang telah
membawa kita dari zaman jahiliyah ke zaman yang terang benderang dan mengenal
pendidikan.
RSU. Mitra Medika Premiere merupakan salah satu rumah sakit swasta yang
memiliki beberapa pelayanan yang dapat diunggulkan dan berbasis Syariah di kawasan
Sumatera Utara. Salah satu pelayanan yang disediakan oleh RSU Mitra Medika
Premiere adalah pelayanan Neonatal Intensive Care Unit (NICU). Untuk dapat
melaksanakan pelayanan tersebut, maka diperlukan pedoman dalam pengorganisasian
pelayanan intensif pada ruangan Neonatal Intensive Care Unit (NICU). Diharapkan
dengan adanya pedoman pengorganisasian ini, dapat diimplementasikan dengan baik,
sehingga dapat memberikan pelayanan yang terbaik.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 PENDAHULUAN
Organisasi adalah sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal
dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi
yang terdapat pada suatu perusahaan atau organisasi, dalam menjalankan kegiatan
operasional untuk mencapai tujuan. Struktur organisasi menggambarkan dengan jelas
pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana
hubungan aktifitas dan fungsi tersebut dibatasi. Dalam struktur organisasi yang baik
harus menjelaskan hubungan horizontal maupun vertikal yang jelas antar bagian.
Organisasi rumah sakit menurut Undang-Undang No.44 tahun 2009 tentang
Rumah Sakit Pasal 33 Ayat 2 disebutkan bahwa paling sedikit terdiri atas kepala rumah
sakit, unsur pelayanan medik, unsur keperawatan dan unsur penunjang medik, komite
medik dan satuan pemeriksaan internal serta administrasi umum dan keuangan. Unsur
penunjang medis diantaranya Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS), Laboratorium,
Radiologi, Fisioterapi, Rekam Medik, dan Gizi.
Neonatal Intensive Care Unit (NICU) merupakan unit perawatan intensif untuk
bayi baru lahir (neonatus) yang memerlukan perawatan khusus misalnya berat badan
rendah, fungsi pernafasan kurang sempurna, prematur, mengalami kesulitan dalam
persalinan, menunjukkan tanda-tanda mengkhawatirkan dalam beberapa hari pertama
kehidupan.
Ruangan Neonatal Intensive Care Unit (NICU) adalah ruang perawatan intensif
untuk bayi yang memerlukan pengobatan dan perawatan khusus, guna mencegah dan
mengobati terjadinya kegagalan organ-organ vital. Ruangan NICU merupakan suatu
unit organisasi/tempat memberikan pelayanan asuhan keperawatan pada pasien
neonatus dengan keadaan resiko tinggi yang memerlukan pengawasan ketat (intensive)
melalui usaha manusia dalam rangka pemanfaatan fasilitas dan sarana secara efektif dan
efisien untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Neonatal Intensive Care Unit (NICU)
adalah suatu bagian dari rumah sakit yang terpisah, dengan staf yang khusus dan
perlengkapan yang khusus yang ditujukan untuk observasi, perawatan dan terapi pasien-
pasien yang menderita penyakit, cedera atau penyulit-penyulit yang mengancam jiwa
atau potensial mengancam jiwa dengan prognosis dubia yang diharapkan masih
reversibel. Dengan demikian NICU menyediakan kemampuan dan sarana, prasarana
serta peralatan khusus untuk menunjang fungsi-fungsi vital dengan menggunakan
keterampilan staf medik, perawat dan staf lain yang berpengalaman dalam pengelolaan
keadaan-keadaan tersebut.
Penyelenggaraan pelayanan di RSU Mitra Medika Premiere mengacu pada
prinsip Syariah sesuai dengan fatwa MUI tentang pedoman penyelenggaraan rumah
sakit mengupayakan seluruh pelayanannya mengacu pada prinsip Syariah termasuk
pelayanan di ruangan NICU (Neonatal Intensive Care Unit). Pelayanan di ruangan
Neonatal Intensive Care Unit (NICU) Mitra Medika Premiere yang mengacu pada
prinsip Syariah yaitu dengan mengupayakan pemberian pelayanan berbasis Syariah dan
menciptakan sumber daya insani sesuai prinsip Syariah.
1.2 TUJUAN
Sebagai dasar dalam pembuatan kebijakan bagi unit kerja dalam memberikan
pelayanan berbasis Syariah sesuai dengan tugas pokok dan fungsi RSU Mitra Medika
Premiere.
BAB II
GAMBARAN UMUM
BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH, DAN TUJUAN
3.1. Visi
Adapun Visi RSU Mitra Medika Premiere adalah : “Menjadi Rumah Sakit
Syariah Unggulan di Sumatera Utara Tahun 2026”
3.2. Misi
Dalam mencapai Visinya, RSU Mitra Medika Premiere memiliki misi sebagai
berikut:
1. Menjamin pelayanan Syariah bagi pasien Muslim
2. Menciptakan Sumber Daya Insani (SDI) yang berkompeten di bidangnya dan
memegang teguh prinsip Syariah
3. Berinovasi terhadap pelayanan Syariah dan mengintegrasikannya kedalam setiap
pelayanan
4. Menggunakan indikator mutu dalam setiap pelayanan
3.3. Motto
Adapun Motto RSU Mitra Medika Premiere adalah “To Be A Better Hospital”.
3.4. Tujuan
Berikut adalah Tujuan RSU Mitra Medika Premiere dalam menjalankan misinya
untuk mencapai visi adalah :
3.4.1 Tujuan Umum
Tujuan umum RSU Mitra Medika Premiere adalah menjadi institusi pelayanan
kesehatan yang bermutu bagi semua lapisan masyarakat terutama di kawasan Medan
dengan mengedepankan nilai-nilai syariah Islam dan nilai sosial yang terdapat di
masyarakat serta berlandaskan kepada aturan-aturan islam dan aturan perumahsakitan
yang berlaku.
YayasanMitra Medika
Direktur
Satuan Pemeriksa Internal
Sub Bidang Sub Bidang Penunjang Sub Bidang Sub Bagian Sub Bagian
Pelayanan Medik Medikdan Non Medik Keperawatan Sekretariat dan Umum Keuangan
dan Non Medik
DIREKTUR
KABID PELAYANAN
KARU NICU
Neonatal Intensive
Care Unit (NICU)
Teknisi Logistik Umum
Farmasi
Rekam Medik
Gizi
Supir Ambulance
Kualifikasi
No Nama Jabatan Jumlah
Pendidikan Kompetensi
1. Kepala Instalasi S2/Dokter Memahami Manajemen
Spesialis anak, Instalasi Perawatan NICU, memiliki
pengalaman pengalaman pengelolaan dan
kerja minimal 5 pengembangan layanan Instalasi
tahun Perawatan Intensif, mempunyai jiwa 1
leadership, bisa bekerja sama,
mempunyai kemampuan
komunikasi yang baik, mempunyai
SIP
2. Kepala Ruang - D3 Memahami managemen 1
Keperawatan/ pelayanan NICU, memiliki
yang memiliki STR, mampu melakukan
pengalaman penanganan ABC, mampu
kerja di NICU melakukan tindakan Cardio
minimal 5 Pulmonal Resusitasi, mampu
tahun melakukan tindakan resusitasi dan
- Ners yang emergency, mampu mengoperasikan
memiliki alat-alat yang ada di ruang
pengalaman kerja NICU (syringe pump, infus pump,
di NICU minimal ventilator, infant warmer,blue light
3 tahun therapy), tersertikasi BTCLS, ICU
Dasar, tersertifikasi manajemen
bangsal. Perawat Klinik III,
mengenal dan mengetahui alat- alat
Emergency
3. Ketua Tim Ners atau D-3 Merniliki STR, marnpu melakukan
keperawatan penanganan ABC, mampurnelakukan
dengan tindakan Cardio
pengalaman Pulmonal Resusitasi, marnpu
NICU minimal 2 melakukan tindakan resusitasi dan
tahun emergency, mampu mengoperasikan
4
alat-alat yang ada di ICU (syringe
pump, infus pump, ventilator, blue
light therapy), tersertikasi BLS,
PPGD. Perawat Klinik II, mengenal
dan mengetahui alat-alat
emergency
4. Perawat Pemberi Ners atau D-3 Merniliki STR, marnpu 6
Asuhan Keperawatan melakukan penanganan ABC,
mampu rnelakukan tindakan Cardio
Pulmonal Resusitasi, marnpu
melakukan tindakan resusitasi
danemergency, mampu
mengoperasikan alat-alat yang ada
(syringe pump, infus pump,
ventilator, infant warmer, blue light
therapy),
tersertikasi BLS, PPGD, mengenal
dan mengetahui alat-alat emergency
1 Askep total 6 8 48
= 48 : 7 = 6,8= 7 orang
Langkah 2:
53 + 12 + 16
= x 7 = 1,9 = 2 orang
284
Langkah 4:
Jadi jumlah tenaga yang dibutuhkan adalah 12 orang, termasuk kepala ruangan. Jumlah
yang tersedia saat ini adalah 4 orang, termasuk kepala ruangan. Jadi, kekurangan jumlah
tenaga yang dibutuhkan adalah 8 orang.
BOR 80%
(B = 10 x 80% = 8 pasien/hari)
1. Rata – rata jumlah 8 pasien/hari
2. Hari Libur Nasional = 16 hari, Hari Minggu = 53 hari, Cuti = 12 hari
Jumlah hari kerja efektif = (365 – (16 + 53 + 12) = 284 hari
3. Rata – rata jam perawatan perhari 8 jam
1 Askep total 8 8 64
= 64 : 7 = 9 orang
Langkah 2:
53 + 12 + 16
= x 9 = 2 orang
284
Langkah 3: Tugas non keperawatan = 25%
Tugastenaga
Jumlah non keperawatan = 25%
perawat + loss day x 25% = (9 + 1) x 25 % = 2 orang
Langkah 4:
Jadi jumlah tenaga yang dibutuhkan adalah 14 orang, termasuk kepala ruangan. Jumlah
yang tersedia saat ini adalah 4 orang, termasuk kepala ruangan. Jadi, kekurangan jumlah
tenaga yang dibutuhkan adalah 10 orang.
BOR 100%
(B = 10 x 100% = 10 pasien/hari)
1. Rata – rata jumlah 10 pasien/hari
2. Hari Libur Nasional = 16 hari, Hari Minggu = 53 hari, Cuti = 12 hari
Jumlah hari kerja efektif = (365 – (16 + 53 + 12) = 284 hari
3. Rata – rata jam perawatan perhari 8 jam
1 Askep total 10 8 80
= 80 : 7 = 11,4 = 11 orang
Langkah 2:
53 + 12 + 16
= x 11 = 3 orang
284
Langkah 3: Tugas non keperawatan = 25%
Tugas non keperawatan = 25%
Jumlah tenaga perawat + loss day x 25% = (11 + 1) x 25 % = 3 orang
Langkah 4:
Jadi jumlah tenaga yang dibutuhkan adalah 18 orang, termasuk kepala ruangan. Jumlah
yang tersedia saat ini adalah 4 orang, termasuk kepala ruangan. Jadi, kekurangan jumlah
tenaga yang dibutuhkan adalah 14 orang.
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI
Dalam upaya menyediakan sumber daya insani yang kompeten, salah satu upaya
yang dapat dilakukan adalah dengan menyelenggarakan program orientasi pegawai
baru. Orientasi pegawai baru merupakan kegiatan penting dalam proses penempatan
pegawai pada unit kerja di lingkungan RSU Mitra Medika Premiere. Pada masa
orientasi inilah peserta orientasi akan dapat memahami hal-hal yang ada dalam
penyelenggaraan pelayanan rumah sakit seperti visi dan misi, budaya kerja, kebijakan
dan prosedur kerja, deskripsi produk dan jasa yang dihasilkan, struktur, wewenang dan
tanggungjawab serta hal-hal lain yang berhubungan dengan penyelenggaraan
pelayanan.
Program orientasi pegawai baru di Ruangan NICU merupakan bagian integral
dan tahapan dari program orientasi pegawai baru RSU Mitra Medika Premiere, sehingga
dalam pelaksanaannya membutuhkan koordinasi dan sinkronisasi dengan unit kerja
terkait agar tujuan program orientasi dapat tercapai dengan baik.
9.1 Tujuan
Tujuan dilakukannya kegiatan orientasi adalah:
1. Memberikan kesempatan bagi pegawai baru dan atau peserta didik dalam usaha
mengenal dan penyesuaian terhadap organisasi rumah sakit dan menumbuhkan
perasaan positif dan menyenangkan dalam pekerjaan baru
2. Memberikan pemahaman dan pengetahuan mengenai konsep syariah yang
dijalankan di RSU Mitra Medika Premiere
3. Memberikan pemahaman dan pengetahuan yang cukup berkaitan dengan
organisasi NICU
4. Memberikan pemahaman berkaitan dengan peraturan yang berlaku di NICU
5. Memberikan bekal awal dalam melaksanakan tugas, kewajiban dan wewenang
6. Mengetahui, memahami dan mampu berhubungan dengan bagian atau unit lain
yang terkait
7. Membantu pegawai baru menjadi pegawai yang profesional dalam bidang
pekerjaannya
9.2 Penanggung Jawab
Penanggung jawab kegiatan orientasi adalah KoordinatorPerawat/Kepala Ruang
NICU yang dalam pelaksanaan kegiatannya berkoordinasi dengan petugas lainnya
yang terkait
9.3 Sasaran
Semua tenaga medis dan keperawatan yang akan mulai bertugas di ruangan
Neonatal Intensive Care Unit (NICU)
9.4 Metode
1. Materi
a. Pedoman Pengorganisasian NICU
b. Pedoman Pelayanan NICU
c. Pedoman Pelayanan Syariah NICU
d. Program PMKP NICU
e. Kebijakan dan SPO NICU
f. Observasi lapangan dan praktek kerja
2. Tanya jawab
3. Bimbingan
4. Observasi lapangan
5. Praktek di lokasi kerja
9.5 Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan orientasi diatur sesuai jadwal peserta orientasi
9.6 Penilaian
Penilaian kepada peserta orientasi pegawai baru dilaksanakan oleh Koordinator
Perawat/Kepala Ruang NICU setiap bulan dan atau pada akhir pelaksanaan
orientasi
BAB X
PERTEMUA/RAPAT
MEDAN
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan
rahmat-Nya, kita masih diberi kesehatan dan kemampuan untuk melaksanakan kegiatan
pelayanan yang berkualitas dan mampu menjalaninya dengan dedikasi tinggi. Shalawat
beriring salam, kita hadiahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, yang telah
membawa kita dari zaman jahiliyah ke zaman yang terang benderang dan mengenal
pendidikan.
RSU. Mitra Medika Premiere merupakan salah satu rumah sakit swasta yang
memiliki beberapa pelayanan yang dapat diunggulkan, salah satunya adalah pelayanan
intensif pada bayi. Untuk dapat melaksanakan pelayanan tersebut, maka diperlukan
pedoman dalam pelayanan intensif pada ruangan Neonatal Intensive Care Unit (NICU).
Diharapkan dengan adanya pedoman pelayanan ini, dapat diimplementasikan dengan
baik, sehingga dapat memberikan pelayanan yang terbaik dan berbasis syariah.
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
2.1 KUALIFIKASI SDM
Perencanaan Sumber Daya Manusia yaitu proses mengantisipasi dan
menyiapkan perputaran orang ke dalam, di dalam dan ke luar organisasi. Tujuannya
adalah mendayagunakan sumber-sumber tersebut seefektif mungkin sehingga pada
waktu yang tepat dapat disediakan sejumlah orang yang sesuai dengan persyaratan
jabatan. Perencanaan bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan kemampuan
oganisasi dalam mencapai sasarannya melalui strategi pengembangan kontribusi.
Adapun kualifikasi sumber daya manusia di Ruangan NICU RSU. Mitra Medika
Premiere adalah sebagai berikut:
No Nama Jabatan Kualifikasi
.
1. Kepala Instalasi 1. Pendidikan S-2 profesi dokter spesialis anak
Ruangan NICU 2. Pengalaman kerja minimal > 5 tahun sebagai dokter
spesialis anak
3. Mendapat pelatihan:
a. Manajemen Bangsal dan Manajemen Keperawatan
b. Pelayanan khusus instalasi perawatan intensif
c. Pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) termasuk
resusitasi bayi dan bersertifikat
d. Pelatihan NICU/PICU dan bersertifikat
e. Pelatihan transfer pasien
f. Pelatihan code blue
2. Kepala Ruangan 1. Pendidikan Ners dengan atau D-3 Keperawatan
NICU 2. Pengalaman NICU minimal 3 tahun (Ners) atau minimal
5 tahun (D3 Keperawatan)
3. Mendapat pelatihan:
a. Manajemen Bangsal dan Manajemen Keperawatan
b. Pelayanan khusus instalasi perawatan intensif
c. Seminar Workshop
d. Pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) termasuk
resusitasi bayi dan bersertifikat
e. Pelatihan BTCLS
f. Pelatihan transfer pasien
g. Pelatihan code blue.
PINTU MASUK
7EWWW
NICU II
NICU X
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN
4.2 METODE
Metode penugasan yang digunakan pada ruangan NICU adalah metode tim (jika
jumlah paramedisnya/perawat tercukupi). Jika paramedis tercukupi, setiap shift akan
dilaksanakan oleh 1 orang ketua tim, dan 3 orang perawat pemberi asuhan. Dimana,
setiap perawat pemberi asuhan menanggungjawabi 2 atau 3 pasien bayi. Akan tetapi,
jika pasien terpasang ventilator, jumlah paramedis yang dibutuhkan akan lebih banyak,
karena 1 pasien yang terpasang ventilator akan ditanggungjawabi oleh 2 orang perawat.
Akan tetapi, untuk saat ini jumlah paramedis yang tersedia 8 orang, sehingga
metode tim belum bisa dijalankan. Setiap shift akan dijalankan oleh 1 orang
penanggung jawab shift dan 1 orang perawat pemberi asuhan. Metode penugasan yang
bisa digunakan pada saat ini adalah metode fungsional. Pada metode fungsional ini,
pemberian asuhan keperawatan ditekankan pada penyelesaian tugas atau prosedur.
Setiap perawat diberi satu tugas untuk dilaksanakan kepada semua pasien di satu
ruangan.
BAB V
LOGISTIK
Daftar peralatan/ inventaris yang terdapat di ruangan Neonatal Intensive Care
Unit (NICU) adalah sebagai berikut:
1. Alat-Alat Medis dan Non Medis
Nama Alat/Barang
No. Jumlah
a. Alat-alat Medis
1. Inkubator 10
2. Infant Warmer 1
3. Pasien Monitor 10
4. Central Monitor 1
5. Pulse Oxymetri Portable (anak/bayi) gelang 1
6. Ventilator 4
7. Laryngoscope Bayi 1
8. Stetoscope Bayi 1
9. Pen Light 1
10. CPAP 3
11. Neopuff 1
12. Stylet Bayi 1
13. Bag Valve Mask (Ambu Bag) 10
14. Nebulizer Bayi 1
15. Infus Pump 10
16. Syringe Pump 10
17. Vein Viewer 1
18. Torniquet Bayi 1
19. Temperatur Digital 2
20. Nebulizer Bayi 1
21. Kom Stainless Sedang 5
22. Hepa Filter Portable 1
23. OAE Testing 1
24. Ophtalmoskop 1
25. Blue Light PhotoTherapy Neonatus 1
26. Bilirubinmeter 1
27. Flow meter suction neonatus (Dinding) 10
28. Flowmeter Oksigen (Dinding) 10
29. Meja Instrument 1
30. Light Illuminator 1
31. Trolly Emergency 1
32. Trolly Obat 1
33. Lemari High Alert 1
34. Reflex Hammer 1
b. Alat-alat Non Medis
1. Kursi Kerja Beroda 4
2. Telepon 1
3. Handphone Android 1
4. Kulkas Obat Mini (Showcase) 1
5. Penghangat Susu 1
6. Sterilisasi Botol Susu 1
7. Dispenser 1
8. Timbangan Bayi Secca 1
9. Handrub & Bracket 1
10. Lemari Alat 1
11. Lemari Berkas 1
12. Lemari Linen Bersih 1
13. Tong Sampah Infeksius 1
14. Tong Sampah Noninfeksius 1
15. Safety Box 1
16. Tong Linen Tercemar 1
17. Tong Linen Tidak Tercemar 1
18. Troli Tindakan 1
19. Meja Pasien 3
20. Timbangan Pampers 1
21. Storage Box untuk Infus Set 1
22. Box untuk Persiapan Pemasangan CVC 1
23. Box untuk Pesiapan Intubasi 1
24. Komputer 2
25. Jam Dinding 1
26. Alat Tulis Kantor 1
2. Obat-obatan
No Nama Barang Jumlah
Laci I (Obat)
1. Ephineprine Injeksi 10
2. Sulfas Atropin Injeksi 4
3. Lidocain Injeksi 2
4. Dopamin 100mg Injeksi 2
5. Dobutamin 200mg Injeksi 2
6. Norepinephrine Injeksi/Vascon 4mg 2
7. Bikarbonat Natrium/Meylon 2
8. Amiodarone/Cordarone Injeksi 2
9. Stesolid Injeksi 2
10. Midazolam/Miloz 15mg Injeksi 2
11. Calcium Gluconas 10% Injeksi 2
12. Dextrose 40% 4
13. MgSO4 20% 2
14. Furosemide Injeksi 4
15. Dexamethasone Injeksi 4
16. Aminophiline Injeksi 2
17. KCL 4
18. Salbutamole/Ventoline Nebule 2
19. Aquabidest 2
20. Isosorbide Dinitrate (ISDN) 4
21. Aspilet/Aptor 100mg 2
22. Clopidogrel 75mg 2
Laci II (Sirkulasi)
23. Infus Set Anak 2
24. IV Catheter No. 24, 26 2
25. Three Way 2
26. Torniquet 1
27. Spuit 1cc, 3cc, 5cc, dan 10cc 5
28. Nald No. 18, 23 dan 25 5
29. Tegaderm Anak 2
30. Micropore 2,5 cm 1
31. Alkohol Swab 5
32. Verban Gulung 5cm 2
33. Handcsoon Steril ukuran 6,5, 7, 7,5, 8 1
34. Tranfusi Set 2
35. EKG Elektroda Anak 5
36. Extention Tube 2
Laci III (Airway dan Breathing)
37. Oropharingeal Tube/Guedel No. 0, 1, 2 1
38. Kateter Suction No. 6, 8, 10 1
39. ETT tanpa cuff No. 2,5, 3, 3,5 1
40. ETT dengan cuff No. 4, 4,5 5 1
41. Ambu Bag Anak dan Bayi 1
42. Face Mask Anak dan Bayi 1
43 Nasal Canul untuk Anak 1
44. Selang O2 Simple Mask, Rebreathing/Non Rebreathing 1
untuk Anak
Laci IV (Sirkulasi)
45. Ringer Laktat 500ml 2
46. NaCl 0,9% 500ml 2
47. Dextrose 5% 2
48. Dextrose 10% 2
49. NaCl 100ml 2
50. Widahes Anak 1
51. Ringer Solution 500ml 2
52. Asering 2
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
6.1 PENGERTIAN
Keselamatan pasien adalah suatu sistem di mana rumah sakit membuat asuhan
pasien lebih aman. Hal ini termasuk asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan hal
yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan
belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan
timbulnya risiko. Sedangkan insiden keselamatan pasien adalah setiap kejadian atau
situasi yang dapat mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan harm (penyakit,
cidera, cacat, kematian, dan lain-lain) yang tidak seharusnya terjadi.
6.2 TUJUAN
Tujuan sistem ini adalah mencegah terjadinya cidera yang disebabkan oleh
kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang
seharusnya diambil. Selain itu, sistem keselamatan pasien ini mempunyai tujuan agar
tercipta budaya keselamatan pasien di rumah sakit, meningkatkannya akuntabilitas
rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat, menurunnya kejadian tidak diharapkan di
rumah sakit, dan terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan kejadian tidak diharapkan.
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
7.1 PENGERTIAN
Kesehatan dan keselamatan kerja adalah upaya untuk memberikan keselamatan
dan peningkatan derajat kesehatan para pekerja dengan cara pencegahan penyakit dan
kecelakaan akibat kerja, pengendalian bahaya di tempat kerja, promosi kesehatan,
pengobatan dan rehabilitasi.
Keselamatan dan kesehatan kerja atau K3 merupakan bagian integral dari
perlindungan terhadap pekerja dalam hal ini Kepala Instalasi Ruangan NICU dan
perlindungan terhadap Rumah Sakit. Oleh karena itu, maka jaminan keselamatan dan
kesehatan kerja sangat diperlukan untuk meningkatkan produktivitas pegawai dan
rumah sakit.
Pemerintah berkepentingan atas keberhasilan dan kelangsungan semua usaha-
usaha masyarakat. Pemerintah berkepentingan melindungi masyarakatnya termasuk
para pegawai dari bahaya kerja.
7.2 TUJUAN
Pemerintah mengatur dan mengawasi pelaksanaan keselamatan dan kesehatan
kerja yaitu pada Undang-Undang No.1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, yang
dimaksudkan untuk menjamin:
1. Agar setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja baik
secara fisik, sosial, dan psikologis
2. Agar setiap perlengkapan dan peralatan kerja digunakan sebaik-baiknya seselektif
mungkin
3. Agar semua hasil produksi dipelihara keamanannya
4. Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan kesehatan gizi pegawai
5. Agar meningkatkan kegairahan, keserasian kerja, dan partisipasi kerja
6. Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan atau
kondisi kerja
7. Agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja.
Dalam kaitannya dengan kondisi dan lingkungan kerja, kecelakaan dan penyakit
akibat kerja dapat terjadi apabila:
1. Peralatan tidak memenuhi standar kualitas atau peralatan sudah tua
2. Alat-alat produksi tidak disusun secara teratur menurut tahapan proses produksi
3. Ruang kerja terlalu sempit, ventilasi udara kurang memadai, ruangan terlalu panas
atau terlalu dingin
4. Tidak tersedia alat-alat pengaman
5. Kurang memperhatikan persyaratan penanggulangan bahaya kebakaran dan lain-
lain
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
BAB IX
PENUTUP
Pedoman pelayanan ruangan NICU ini diharapkan dapat menjadi panduan atau
acuan bagi seluruh staff yang bekerja di NICU sehingga pelayanan kesehatan paripurna
kepada pasien dan keluarga dapat diwujudkan. Pedoman ini juga menjadi acuan kepada
seluruh staff yang bekerja di NICU baik staff lama atapun staff yang baru bergabung.
Khusus untuk staff yang baru, pedoman ini dapat memberikan gambaran pekerjaan yang
akan dilakukan sehingga pelayanan yang diberikan kepada pasien, keluarga serta
customer lainnya dapat mencapai tujuannya yaitu kepuasan kepada pelanggan tercapai
dengan sebaik-baiknya. Demikian Pedoman Pelayanan ruangan NICU ini disiapkan,
agar operasional pelayanan berjalan dengan lancar. Pedoman ini dapat dilakukan revisi
sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan.
PANDUAN PELAYANAN UNIT
NEONATAL INTENSIVE CARE UNIT (NICU)
MEDAN
2021
BAB I
DEFINISI
Ruang NICU (Level III ruang perawatan bayi sakit) adalah ruangan untuk
perawatan pasien dengan usia < 1 bulan yang kondisinya kritis, yang memerlukan
perawatan dan pengobatan khusus. Termasuk juga bayi premature dengan berat badan
dibawah normal walaupun sudah berusia > 1 bulan. Pasien dirawat bersama dokter
Konsulen Anak dengan sertifikasi pelatihan NICU.
Level III ruang perawatan bayi sakit adalah ruang perawatan untuk bayi risiko
tinggi dengan pengawasan yang benar-benar ekstra ketat. Satu orang perawat yang
bertugas hanya boleh menangani satu pasien selama 24 jam penuh.Perawatan level III
(NICU) meliputi perawatan bayi sakit kritis atau belum stabil yang memerlukan
support alat bantu nafas mekanik (Bubble Nasal C-PAP atau Ventilator mekanik),
tindakan operatif maupun pemberian obat-obatan atau tindakan intervensi khusus.
BAB II
RUANG LINGKUP
Pedoman pelayanan ruangan NICU ini diharapkan dapat menjadi panduan atau
acuan bagi seluruh staff yang bekerja di NICU sehingga pelayanan kesehatan paripurna
kepada pasien dan keluarga dapat diwujudkan. Pedoman ini juga menjadi acuan kepada
seluruh staff yang bekerja di NICU baik staff lama atapun staff yang baru bergabung.
Khusus untuk staff yang baru, pedoman ini dapat memberikan gambaran pekerjaan yang
akan dilakukan sehingga pelayanan yang diberikan kepada pasien, keluarga serta
customer lainnya dapat mencapai tujuannya yaitu kepuasan kepada pelanggan tercapai
dengan sebaik-baiknya. Demikian Pedoman Pelayanan ruangan NICU ini disiapkan,
agar operasional pelayanan berjalan dengan lancar. Pedoman ini dapat dilakukan revisi
sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan.