4631 10064 1 SM
4631 10064 1 SM
php/rotasi
1)
Eflita Yohana*dan 2)Askhabulyamin
1)
Staff Pengajar Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2)
Mahasiswa Jurusan Teknik mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
*E-mail: efnan2003@yahoo.com
ABSTRAK
Boiler atau ketel uap adalah suatu alat berbentuk bejana tertutup yang digunakan untuk
menghasilkan steam.Steam diperoleh dengan memanaskan bejana yang berisi air dengan bahan bakar.
Umumnya boiler memakai bahan bakar cair ( residu, solar ), padat ( batu bara ) , atau gas. Sedangkan
bahan bakar pada boiler EBARA HKL 1800 KA di PT. INDOMOBIL SUZUKI INTERNATIONAL
Tambun I. Menggunakan minyak solar ( HSD ). Operasional boiler membutuhkan bahan bakar yang
cukup banyak sehingga biaya yang dikeluarkan untuk membelinya menjadi tidak sedikit.Apalagi
ditambah dengan adanya kenaikan harga bahan bakar minyak dunia.Biaya yang dikeluarkan untuk
pembelian bahan bakar menjadi lebih besar.Sehingga perlu dipikirkan usaha penghematan biaya operasi.
Salah satu alternatif cara penghematan adalah dengan penggantian bahan bakar dari minyak solar ( HSD )
menjadi natural gas ( LNG ). Dalam paper ini akan dibahas perbandingan perhitungan biaya yang
diperlukan oleh boiler berbahan bakar solar dengan boiler berbahan bakar gas untuk menghasilkan steam
output yang sama. Dari perhitungan, kebutuhan bahan bakar yang dikeluarkan untuk boiler dan LNG
masing–masing adalah 260,79 kg/jam = 0,265 m3/jam dan 21 m3/jam. Sedangkan untuk biaya yang
dikeluarkan Rp 1.319.797,00/jam dan Rp 27.300,00/jam. Sehingga akan didapat penghematan sebesar Rp
1.292.497,00/jam untuk pembelian bahan bakar.
Kata Kunci: Boiler, efisiensi, solar ( HSD ), natural gas ( LNG ), steam output
-7-
Dewi Puspitasari dkk, Pemisahan Aliran Kerosen-Air (Pada Variasi Sudut Kemiringan Side Arm Vertikal Ke atas)
tekanan sudah mencapai 7 kgf/cm2. Sehingga bahan bakar. Efisiensi dengan metode ini juga dikenal
tidak diperlukan membuka dan menutup katup dengan thermal efisiensi ketel uap, dengan rumus :
secara manual.
Ws H hf1
3. Pengoperasian Sehari – Hari Setelah Start – Up k = 100 0 0
Wf HHV
Melakukan blow - off dengan membuka katup
blow - off untuk mengeluarkan sebagian sehingga Metode tak langsung adalah cara yang
air didalam boiler. Blow - off dilakukan agar digunakan untuk menghitung besarnya prosentase
impurity air akibat penguapan didalam boiler dapat panas yang tidak bermanfaat. Metode ini sangat efektif
digunakan dalam usaha untuk menemukan potensi
dibuang. Karena dapat menimbulkan kerak dan
penghematan energi ketel uap berdasarkan neraca
menghambat perpindahan panas. panas. Untuk menghitung efisiensi dengan metode ini,
4. Stop kita harus menghitung besarnya panas yang masuk dan
panas yang keluar pada suatu ketel uap.
Mematikan boiler dengan menekan tombol off
Mematikan sumber energy
Panas Masuk
Menutup katup sumber gas.
Menutup katup supply uap utama dan katup Panas hasil pembakaran bahan bakar (Qp)
feedwater. Panas dari hasil pembakaran bahan bakar,
Melakukan complete blow – off dengan besarnya sesuai dengan nilai kalor bahan bakar
mambuka katup blow – off untuk mengeluarkan
Qp= Wf x HHV
air pada tube [2].
Panas sensible bahan bakar (Qf)
Qf= (1 - W) x Cpf x tf x Wf
PERUMUSAN
Panas sensible air karena kelembaban bahan bakar
Efisiensi Ketel (Qw)
Efisiensi ketel uap dinyatakan sebagai Besarnya sangat tergantung dari besarnya
perbandingan panas sebenarnya yang digunakan untuk kandungan air dalam bahan bakar.
memanaskan air dan pembentukan uap terhadap panas
hasil pembakaran bahan bakar di dalam dapur. Qw = W x Cpwf x tf x Wf
Umumnya disebut efisiensi termis, secara Panas sensible udara pembakaran (QA1)
matematis dapat ditulis: Dihitung menurut panas jenis udara dan suhu
Efisiensi ketel ( ). udara masuk.
QA1 = WA x Cpa x ta
= x 100% [3]
Panas sensible air karena kelembaban udara (Qma)
Besarnya sesuai dengan besar kandungan air
Neraca Panas dalam udara kering dan suhu udara masuk
Untuk mengetahui kinerja sebuah ketel tidak Qma = WA x Cpwa x ta x MA
cukup hanya dengan mengetahui efisiensinya
saja.Dengan mengetahui efisiensi ketel saja kita hanya Panas sensible air umpan (Qfw)
dapat menyatakan bahwa ketel yang dievaluasi masih Besarnya sangat tergantung dari besar suhu dari
dapat bekerja dengan baik atau tidak, atau dapat juga air umpan
dikatakan jika ketel mengalami penurunan efisiensi,
masih dalam batas kewajaran atau tidak.Jadi jelas Qfw = Ww x hf1
bahwa efisiensi hanya menunjukkan kemampuan untuk
menyerap panas dari hasil pembakaran.
Panas Keluar
Metode yang digunakan dalam perhitungan
efisiensi ketel uap adalah metode langsung (direct Panas yang terbawa oleh hasil uap
method) dan metode tak langsung (indirect method). Besarnya panas yang terbawa oleh uap produk
Metode langsung adalah cara yang digunakan tergantung pada kondisi akhir uap.
untuk menghitung efisiensi dengan menghitung = Ws x H
besarnya superheated steam yang dihasilkan
dibandingkan dengan panas hasil pembakaran dari Panas yang terbawa oleh gas asap
Panas yang terbawa uap air dalam gas asap karena Air Umpan Ketel
kelembaban udara dalam pembakaran Suhu (t1) = 31oC
Volume spesifik = 780,1925 m3/kg
Besarnya sangat tergantung dari besar Tekanan = 25 kgf/cm2
kandungan air dalam udara kering Jumlah berat pemakaian air umpan ( )=
Q’ma = WA x MA x H’sup = 0,00381 kg/jam
Panas yang terbawa oleh uap air dalam gas asap Enthalpy ( ) pada suhu 31o adalah 131,6 kJ/kg
karena kelembaban bahan bakar. 31.43 kcal/kg
Besarnya tergantung dari kandungan air dalam Blow down
bahan bakar dan suhu gas asap. Uap air dalam gas asap Banyaknya blow down ( ) = 1,944 kg/jam
dianggap sebagai uap lewat jenuh pada, 1,033 kg/Cm3
dan suhu tFG
Produksi uap
Q’ w= W x Wf x H’sup Tekanan operasi = 7 bar
Suhu = 145 oC
Panas yang terbawa oleh uap air dalam gas asap Temperatur saturasi = 165 oC
karena adanya hidrogen didalam bahan bakar. Jumlah produksi uap (Ws) = 2479 ton/bulan =
Q’ H = 9 H2 x H’sup = 3385 kg/jam
Enthalpy produksi uap (H) = 2742 kJ/kg = 655
Panas yang terbawa oleh blow down
kcal/kg
Q’BD= Wb x hf2 Enthalphy air ketel uap (hf2) didapat dari “steam
table” pada kondisi tersebut adalah 610.65
Panas yang hilang melalui dinding kJ/kg = 145,39 kcal/kg
600000 [4] Karjono SA. Ir. ”Ketel Uap dan Sistem Tenaga
Uap”
400000
200000
NOMENKLATUR
0
k = Efisiensi ketel
Solar Gas
Bahan bakar Ws = Jumlah steam, kg/jam
H = Enthalpy superheated steam, k.cal/kg
Grafik perbandingan biaya pemakaian bahan
bakar solar dengan gas (Rp/jam) hf1 = Enthalpy air umpan ketel, k.cal/kg
WF = Jumlah bahan bakar, kg/jam
Boiler berbahan bakar minyak solar HHV = Nilai kalori bahan bakar, k.cal/kg
membutuhkan bahan bakar (Wf) sebanyak 260,79 W = kandungan air dalam bahan bakar
kg/jam= . Biaya yang dikeluarkan tiap jam = = panas jenis bahan bakar (kcal/kg )
Rp 1.319.797,00 / jam. Efisiensi yang didapatkan dari = suhu bahan bakar saat memasuki dapur (
perhitungan dengan metode secara langsung dari boiler = jumlah udara sebenarnya yang digunakan dalam
dengan bahan bakar solar adalah 79,6 % sedangkan pembakaran (kg/kg bahan bakar)
dengan metode tidak langsung didapat efisiensi sebesar = panas jenis rata-rata gas asap kering, umumnya
60,2 %. Dengan mengasumsikan efisiensi yang sama dianggap sebagai panas jenis udara, yakni 0,24
jika bahan bakar diganti dengan gas (60,2 %), untuk kcal/kg0C
menghasilkan steam output yang sama didapat = suhu udara saat memasuki air heater (
= berat air di dalam udara / kg udara kering (kg/kg
konsumsi bahan bakar (Wf2) = 21 . Biaya yang
udara kering)
dikeluarkan tiap jam = Rp 27.300,00 / jam.
= Jumlah berat pemakaian air umpan ( kg/jam )
H = Enthalpy produksi uap
KESIMPULAN
H’sup = enthalphy uap air pada suhu (t FG) 2200C
Dari analisis dan pembahasan yang telah di-
= Net Heat Value Natural Gas
lakukan dalam dalam paper ini dapat diambil
beberapa kesimpulan sebagai berikut: