BAB IV
PENULANGAN KOLOM, BALOK
DAN PELAT LANTAI
BAB 4 PENULANGAN KOLOM, BALOK DAN PELAT
4.1. PENULANGAN KOLOM
a. Penulangan Kolom K1
Data :
Type Kolom = K1
Dimensi Kolom b = 300 mm
h = 400 mm
Tebal selimut beton = 40 mm
Panjang Kolom = 3950 mm
Mutu beton fc' = 20,75 MPa K = 250 Mpa
Mutu baja fy = 320 MPa
Tulangan utama = D 16
Tulangan sengkang = 10
1200
Data :
Tulangan utama = D 16 As = 200,96 mm2
a. Tulangan utama
Luas tulangan bagian atas = 1200 Jumlah tulangan = 1200
200,96
= 5,97 » 6 bh
ambil = 14 bh
Data :
Tulangan sengkang = 10 As = 78,5 mm2
Kontrol keamanan : 0,628 > 0,130 sengkang aman dan mampu menahan gaya geser
b. Penulangan Kolom K2
Data :
Type Kolom = K2
Dimensi Kolom b = 300 mm
h = 400 mm
Tebal selimut beton = 40 mm
Panjang Kolom = 3950 mm
Mutu beton fc' = 20,75 MPa K = 250 Mpa
Mutu baja fy = 320 MPa
Tulangan utama = D 16
Tulangan sengkang = 10
1200
Data :
Tulangan utama = D 16 As = 200,96 mm2
a. Tulangan utama
Luas tulangan bagian atas = 1200 Jumlah tulangan = 1200
200,96
= 5,97 » 6 bh
ambil = 10 bh
Data :
Tulangan sengkang = 10 As = 78,5 mm2
Tulangan utama = D 16
Tulangan sengkang = 10
Tulangan torsi = 12
393 96 151
194 343 156
Data :
Tulangan utama = D 16 As = 200,96 mm2
Data :
Tulangan sengkang = 10 As = 78,5 mm2
H balok = 500 mm
· Melebihi lebar komponen struktur pendukung (diukur pada bidang tegak harus
terhadap sumbu longitudinal komponen struktur lentur) + jarak pada tiap sisi
komponen struktur pendukung yang tidak melebihi dari 3/4 tinggi struktur
lentur.
Jadi, b= 250 mm < 500 mm Ok
Luas tulangan di daerah tumpuan bagian atas 393 mm² dan bagian bawah 194 mm² ,
sehingga luas tulangan total 587 mm²
Berdasarkan SNI 03-2847-2002 Pasal 23.3.2, batas rasio tulangan yang digunakan adalah : 0,025
Luas tulangan di daerah lapangan bagian atas 96 mm² dan bagian bawah 343 mm² ,
sehingga luas tulangan total 439 mm²
Berdasarkan SNI 03-2847-2002 Pasal 23.3.2, batas rasio tulangan yang digunakan adalah : 0,025
b. Penulangan Balok B2
Data :
Type balok = B2
Dimensi balok b = 250 mm
h = 400 mm
Tebal selimut beton = 25 mm
Panjang balok = 4000 mm
Mutu beton fc' = 20,75 MPa K = 250 Mpa
Mutu baja fy = 320 MPa
Tulangan utama = D 16
Tulangan sengkang = 10
Tulangan torsi = 12
127 48 194
63 186 96
Data :
Tulangan utama = D 16 As = 200,96 mm2
Data :
Tulangan sengkang = 10 As = 78,5 mm2
H balok = 400 mm
· Melebihi lebar komponen struktur pendukung (diukur pada bidang tegak harus
terhadap sumbu longitudinal komponen struktur lentur) + jarak pada tiap sisi
komponen struktur pendukung yang tidak melebihi dari 3/4 tinggi struktur
lentur.
Jadi, b= 250 mm < 400 mm Ok
Luas tulangan di daerah tumpuan bagian atas 194 mm² dan bagian bawah 96 mm² ,
sehingga luas tulangan total 290 mm²
Berdasarkan SNI 03-2847-2002 Pasal 23.3.2, batas rasio tulangan yang digunakan adalah : 0,025
Luas tulangan di daerah lapangan bagian atas 48 mm² dan bagian bawah 186 mm² ,
sehingga luas tulangan total 234 mm²
Berdasarkan SNI 03-2847-2002 Pasal 23.3.2, batas rasio tulangan yang digunakan adalah : 0,025
c. Penulangan Balok B3
Data :
Type balok = B3
Dimensi balok b = 200 mm
h = 300 mm
Tebal selimut beton = 25 mm
Panjang balok = 4000 mm
Mutu beton fc' = 20,75 MPa K = 250 Mpa
Mutu baja fy = 320 MPa
Tulangan utama = D 16
Tulangan sengkang = 10
Tulangan torsi = 12
132 28 118
62 87 56
Data :
Tulangan utama = D 16 As = 200,96 mm2
0 0 0,17
Data :
Tulangan sengkang = 10 As = 78,5 mm2
H balok = 300 mm
· Melebihi lebar komponen struktur pendukung (diukur pada bidang tegak harus
terhadap sumbu longitudinal komponen struktur lentur) + jarak pada tiap sisi
komponen struktur pendukung yang tidak melebihi dari 3/4 tinggi struktur
lentur.
Jadi, b= 250 mm < 300 mm Ok
Luas tulangan di daerah tumpuan bagian atas 132 mm² dan bagian bawah 62 mm² ,
sehingga luas tulangan total 194 mm²
Berdasarkan SNI 03-2847-2002 Pasal 23.3.2, batas rasio tulangan yang digunakan adalah : 0,025
Luas tulangan di daerah lapangan bagian atas 28 mm² dan bagian bawah 87 mm² ,
sehingga luas tulangan total 115 mm²
Berdasarkan SNI 03-2847-2002 Pasal 23.3.2, batas rasio tulangan yang digunakan adalah : 0,025
d. Penulangan Balok RB
Data :
Type balok = RB
Dimensi balok b = 150 mm
h = 250 mm
Tebal selimut beton = 25 mm
Panjang balok = 4000 mm
Mutu beton fc' = 20,75 MPa K = 250 Mpa
Mutu baja fy = 320 MPa
Tulangan utama = D 12
Tulangan sengkang = 10
Tulangan torsi = 12
100 14 100
41 63 45
Data :
Tulangan utama = D 12 As = 113,04 mm2
0 0 0
Data :
Tulangan sengkang = 10 As = 78,5 mm2
H balok = 250 mm
· Melebihi lebar komponen struktur pendukung (diukur pada bidang tegak harus
terhadap sumbu longitudinal komponen struktur lentur) + jarak pada tiap sisi
komponen struktur pendukung yang tidak melebihi dari 3/4 tinggi struktur
lentur.
Jadi, b= 250 mm < 250 mm Ok
Luas tulangan di daerah tumpuan bagian atas 100 mm² dan bagian bawah 45 mm² ,
sehingga luas tulangan total 145 mm²
Berdasarkan SNI 03-2847-2002 Pasal 23.3.2, batas rasio tulangan yang digunakan adalah : 0,025
Luas tulangan di daerah lapangan bagian atas 14 mm² dan bagian bawah 63 mm² ,
sehingga luas tulangan total 77 mm²
Berdasarkan SNI 03-2847-2002 Pasal 23.3.2, batas rasio tulangan yang digunakan adalah : 0,025
Data :
Dari hasil analisis didapatkan, Mu = 4,45 kNm
Syarat : Ø Mn ≥ Mu Ø = 0,8
8,183 > 4,45 OK, Pelat mampu memikul beban