Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PUASA RAMADHAN
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Fiqih Ibadah
Dosen Pengampu : Shofiyullah Kahfi. M. Si

Disusun Oleh :
KELAS B
Kelompok 5
Ahmad Suhanto
Emilia
M. Galih Prayogi
Muyassarotul Hilmiyah
Khoirul Habib
Silma Azizah
Misbahul Muniroh

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA TUBAN
TAHUN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas membuat makalah yang berjudul “Puasa
Ramadhan”. Tidak lupa sholawat serta salam kami curahkan kepada Nabi Muhammad SAW
beserta keluarga, sahabat, dan umatnya. Tugas ini merupakan serangkaian materi kuliah yang
bertujuan agar mahasiswa lebih memahami dan menerapkan secara langsung ilmu yang
diperoleh selama mengikuti mata kuliah ini.
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat kekurangan karena
keterbatasan kami sebagai manusia. Untuk itu, kami berharap kritik dan saran yang
membangun agar makalah ini menjadi lebih baik lagi. Kami berharap semoga laporan tugas
ini dapat bermanfaat, khususnya bagi kami dan para pembaca.

Tuban, 08 Desember 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar..................................................................................................................i
Daftar Isi.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.....................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Puasa Ramadhan....................................................................................2
B. Syarat Wajib Puasa..................................................................................................2
C. Syarat Sah Puasa......................................................................................................2
D. Rukun-Rukun Puasa................................................................................................3
E. Perkara yang Disunahkan dalam Berpuasa..............................................................3
F. Hal-Hal yang Membatakan Puasa...........................................................................3
G. Fardlu Fardlunya Puasa...........................................................................................3
H. Dalil Puasa Ramadhan.............................................................................................4
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..............................................................................................................5
B. Saran........................................................................................................................5
Daftar Pustaka...................................................................................................................6

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Puasa ramadhan adalah kewajiban dan ibadah umat islam yang bersifat syiar yang
besar, juga salah satu rukun islam praktis yang lima, yang menjadi pilar agama. Puasa
merupakan ibadah agung yang hanya Allah SWT saja yang mnengetahui seberapa besar
pahalanya. Seseorang yang berpuasa juga akan mendapatkan dua kebahagiaan yang tidak
di rasakan oleh selain mereka, yaitu kebahagiaan ketika berbuka dan ketika bertemu
dengan sang Rabbnya.
Orang yang berpuasa sebagaimana orang yang mendirikan sholat, zakat, dan haji, pada
hakikatnya sedang memperjuangkan keselamatan alam semesta dan kehidupan seluruh
umat manusia. Zakat memacu distribusi kesejahteraan sosial, sholat mengembalikan
kewajaran metabolisme sedangkan puasa menarik kembali kondisi dan harkat hidup
manusia dari segala hal yang tidak penting.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian puasa?
2. Apa saja syarat syarat wajib puasa?
3. Apa saja syarat syarat sah puasa?
4. Apa saja rukun rukun puasa?
5. Apa saja hal hal yang membatalkan puasa?
6. Apa saja fardlu fardlunya puasa?

C. Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui segala hal tentang puasa ramadhan seperti pengertian puasa
ramadhan, syarat sah dan wajibnya puasa ramadhan, dan hal hal yang membatalkan puasa
ramadhan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Puasa Ramadhan


Kata “Shiyam” dan kata “Shaum”, keduanya adalah bentuk mashdar, yang mana
menurut bahasa mempunyai arti “menahan diri”. Sedangkan menurut syara’ ialah menahan
diri dari segala hal yang membatalkan puasa, disertai niat tertentu, Niat puasa di
laksanakan sebelum fajar, bila niat puasa di laksanakan setelah terbitnya fajar, maka tidak
di perbolehkan puasa. dikerjakan sepanjang hari, oleh orang yang bisa diterima puasanya,
seperti orang yang beragama Islam, berakal sehat, suci dari haidh dan nifas 1.dengan syarat
syarat yang akan di terangkan yaitu ibadah puasa di fardlukan. Pada bulan sya’ban tahun 2
hijriyah, puasa sendiri itu adalah termasuk di antara kekhusyukan umat islam dan suatu
ibadah yang telah maklum dalam agama islam secara pasti. Dan dengan adanya persaksian
bahwa melihat hilal ramadhan oleh seorang adil di hadapan qodli lalu sang qodli
mengatakan “hilal telah tetap bagiku” maka tibalah kewajiban berpuasa atas segenap
penduduk daerah yang hilalnya sudah tampak2.

B. Syarat Wajib Puasa


Berpuasa hanya di wajibkan
1. Mukallaf
2. Baligh dan berakal sehat
3. Mampu
4. Sehat
5. Iqomah (bukan musafir)3
Puasa tidak wajib bagi anak kecil dan orang gila, juga orang yang tidak kuat berpuasa
karena sudah lanjut usia atau sakit yang tidak bisa di harap sembuh sekali. Dan orang yang
tidak kuat ini maka terkena kewajiban membayar fidyah 1 mud perhari puasa4.

C. Syarat Sah Puasa


Syarat syarat sah puasa menurut mazhab syafi’i ada empat yaitu:
1. Islam
1
Achmad sunarto, Terjemah Fat-hul Qorib, (surabaya:AL-HIDAYAH) hal 274.
2
Muhammad munawwir ridlwan, fiqih klasik (kediri:lirboyo press, 2015) hal 581-582.
3
Abbas arfan,Fiqih ibadah,(UIN-MALIKI PRESS,2017) hal 128.
4
Muhammad munawwir ridlwan, fiqih klasik (kediri:lirboyo press, 2015) hal 586.
2
2. Berakal sehat
3. Suci dari haid atau nifas
4. Mengetahui bahwa wajib atau sunnah berpuasa pada saat itu.

D. Rukun-Rukun Puasa
Rukun rukun puasa dalam mazhab syafi’i ada tiga yaitu:
1. Niat
2. Meninggalkan segala sesuatu yang membatalkan puasa
3. Puasa5

E. Perkara yang Disunnahkan dalam Berpuasa


1. Menyegerakan berbuka.
2. Mengakhirkan makan sahur.
3. Meninggalkan ucapan buruk. Oleh sebab itu, orang yang berpuasa hendaklah benar-
benar bisa menjaga dari ucapan yang bohong, membicarakan kejelekan orang lain, dan
yang serupa dengan hal itu, seperti mengolok-olok orang lain.6

F. Hal-hal yang membatalkan Puasa


1. Masuknya sesuatu (benda) secara sengaja hingga sampai ke lubang yang terbuka (yang
menjurus ke perut).
2. Menuangkan obat pada salah satu dua jalan (qubul dan dubur). Maksudnya (berobat
dengan cara) menuangkan obat oleh orang yang sakit ke dalam qubul (lubang
kemaluan) atau kedalam dubur (lubang untuk buang air besar).
3. Muntah-muntah secara di sengaja.
4. Melakukan persetubuhan secara sengaja.
5. Keluarya air mani.
6. Haid.
7. Nifas.
8. Gila.
9. Keluar dari Islam7.

5
Abbas arfan,Fiqih ibadah,(UIN-MALIKI PRESS,2017) hal 129.
6
Achmad sunarto, Terjemah Fat-hul Qorib, (surabaya:AL-HIDAYAH) hal 279-280.
7
Achmad sunarto, Terjemah Fat-hul Qorib, (surabaya:AL-HIDAYAH) hal 277-279.
3
G. Fardlu Fardlunya Puasa
1. Niat dalam setiap malam dari bulan ramadhan (niat puasa itu di lakukan setiap hari
puasa, apabila malam pertama orang berniat puasa seluruh bulan ramadhan maka belum
mencukupi, selain niat tersebut hanya untuk hari pertama)
2. Menahan diri dari semua hal hal yang menyebabkan berbuka puasa.

H. Dalil Puasa Ramadhan


1. Firman Allah SWT.
Surah Al-Baqarah ayat 183 :
َ‫ب َعلَى الَّ ِذ ْينَ ِم ْن قَ ْبلِ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَتّقُوْ ن‬
َ ِ‫صيَا ُم َك َما ٌكت‬ َ ِ‫يَآأَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ أ َمنُوْ ا ُكت‬
ِّ ‫ب َعلَ ْي ُك ُم ال‬
Artinya :
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana
diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”. (QS. Al-Baqarah :
183)

2. Hadits Nabi SAW.


ُ‫ه‬m َ‫ضانَ إِ ْي َمانًا َواحْ تِ َسابًا ُغفِ َر ل‬ َ ‫ َم ْن‬: ‫صلَّى هّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‬
َ ‫صا َم َر َم‬ ِ ‫ع َْن أَبِ ْي هُ َر ْي َرةَ َر‬
َ ِ ‫ قَا َل َرسُوْ ُل هَّللا‬:‫ض َي هَّللا ُ َع ْنهُ قَا َل‬
)‫ (رواه البخاري‬. ‫ َما تَقَ ّد َم ِم ْن َذ ْنبِ ِه‬.
Artinya :
“Dari Abu Hurairah RA, Berkata : Rasulullah SAW bersabda : “Barang siapa yang
berpuasa Ramadhan karena iman dan ihtisab, maka akan diampuni dosa-dosanya
yang lalu”. (HR. Bukhari).

4
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kata “Shiyam” dan kata “Shaum”, keduanya adalah bentuk mashdar, yang mana menurut
bahasa mempunyai arti “menahan diri”. Sedangkan menurut syara’ ialah menahan diri dari
segala yang hal membatalkan puasa, disertai niat tertentu, Niat puasa di laksanakan
sebelum fajar, bila niat puasa di laksanakan setelah terbitnya fajar, maka tidak di
perbolehkan puasa. dikerjakan sepanjang hari, oleh orang yang bisa diterima puasanya,
seperti orang yang beragama Islam, berakal sehat, suci dari haidh dan nifas.
Firman Allah SWT. Surah Al-Baqarah ayat 183 :
َ‫ب َعلَى الَّ ِذ ْينَ ِم ْن قَ ْبلِ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَتّقُوْ ن‬ َ ِ‫يَآأَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ أ َمنُوْ ا ُكت‬
َ ِ‫ب َعلَ ْي ُك ُم الصِّ يَا ُم َك َما ٌكت‬

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana
diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”. (QS. Al-Baqarah :
183).

B. Saran
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini sangatlah jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kami tim penyusun mengharapkan saran dan kritik untuk
kesempurnaan makalah ini.

5
Daftar Pustaka

Arfan, H. Abbas, Fiqh Ibadah, UIN-Maliki Press, Malang, 2017


Ridlwan, M. Munawwir, Fiqih Klasik Terjemah Fathul Mu’in, Kediri: Lirboyo, 2015
Sunarto, Achmad, Terjemah Fat-hul Qorib, Surabaya

Anda mungkin juga menyukai