Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

HAID DAN NIFAS


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Fiqih Ibadah
Dosen Pengampu :
Shofiyullah Kahfi. M. Si

Disusun Oleh:

Kelompok 5

Emilia
Silma Azizah
Misbahul Muniroh
Muyassarotul Hilmiyah
Khoirul Habib
Ahmad Suhanto
M. Galih Prayogi

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA TUBAN

TAHUN 2021
2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas membuat makalah Haid dan Nifas. Tidak lupa
sholawat serta salam kami curahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga,
sahabat, dan umatnya. Tugas ini merupakan serangkaian materi kuliah yang bertujuan agar
mahasiswa lebih memahami materi Haid dan Nifas, dan menerapkan secara langsung ilmu
yang diperoleh selama mengikuti mata kuliah ini.

Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat kekurangan. Untuk itu,
kami berharap kritik dan saran yang membangun agar makalah ini menjadi lebih baik lagi.
Kami berharap semoga laporan tugas ini dapat bermanfaat, khususnya bagi kami dan para
pembaca.

Tuban, 20 Oktober 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.....................................................................................................................i
Daftar Isi..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................1
C. Tujuan Pembahasan.................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Macam-Macam darah perempuan...........................................................................2
B. Pengertian Haid ......................................................................................................2
C. Pengertian Nifas …………………………………………………………………. 5
D. Sholat dan Puasa Yang Wajib di Qodlo’ Sebab Haid dan Nifas............................... 6
E. Dalil-Dalil Haid........................................................................................................7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..............................................................................................................9
B. Saran........................................................................................................................9
Daftar Pustaka.................................................................................................................10

ii
iii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam ilmu fikih, hadas dibagi menjadi dua macam yaitu hadas kecil dan
hadas besar. Hadas kecil menyebabkan seseorang harus melaksanakan wudhu untuk
melaksanakan shalat. Sedangkan hadas besar menyebabkan seseorang melakukan
mandi untuk melaksanakan shalat.
Haid dan nifas merupakan hal-hal yang menyebabkan hadas besar. Oleh karena
itu, penting bagi umat Islam mengetahui apa itu haid dan nifas.

B. Rumus Masalah
1. Apa pengertian haid?
2. Apa Pengertian nifas?
3. Apa saja amalan yang dilarang dikerjakan ketika haid dan nifas?
4. Dalil haid dan nifas?

C. Tujuan Masalah
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Fiqih Ibadah serta mengetahui pengertian haid dan nifas, dan untuk mengetahui
amalan-amalan yang tidak boleh dilakukan ketika haid dan nifas.

1
BAB II PEMBAHASAN

A. MACAM-MACAM DARAH PEREMPUAN


Darah Haid adalah darah yang keluar ketika dalam masa bisa haid dan memenui
rumus-rumusnya.
Darah Nifas adalah darah yang keluar setelah kosongnya Rahim dari janin meskipun
berupa gumpalan darah atau gumpalan daging.
Darah Istihadhoh adalah darah yang keluar setelah darah yang di hukumi haid dan
tidak memenui rumus-rumus haid.

B. HAID

a. Pengertian Haid
Haid menurut bahasa mempunyai makna mengalir, sedangkan menurut istilah
adalah darah yang secara tabiat keluar dari pangkal rahim orang perempuan dalam
keadaan sehat. Dan Darah Haid itu darah yang keluar sewaktu seorang dalam usia
haid, yaitu masuk umur sembilan tahun keatas. maksud dari kata sehat itu
keluarnya darah bukan karena suatu penyakit, dan juga bukan disebabkan oleh
melahirkan anak.1

b. Hukum mempelajari haid


Seorang perempuan hukumnya fardlu ‘ain belajar ilmu yang berkaitan dengan
masalah haid, nifas, dan istihadhoh.

Apabila seorang istri yang mempunyai suami yang sudah faham dalam
permasalahan Haid, Nifas, Istihadhoh maka seorang suami harus mengajari istri,
dan istri tidak di perbolehkan keluar untuk mengaji tentang Haid, Nifas, dan
Istihadho.

Dan apabila sang suami tidak mengetahui permasalahan Haid, Nifas, dan
Istihadhoh maka dia wajib keluar untuk mengaji permasalahan tersebut, dalam
permasalahan seperti ini sang suami tidak boleh melarang sang istrinya kecuali
sang suaminya sendiri yang bertanya sendiri permasalahan tersebut ke ulama’.
1
Ahmad Sunarto. TERJEMAH FATHUL QORIB.Al-Hidayah:Surabaya.1991

2
Hukum seorang laki-laki mempelajari ilmu yang berkaitan dengan
permasalahan Haid, Nifas, dan Istihadhoh adalah fardlu kifayah dikarenakan orang
laki-laki tidak mengalami haid, nifas, dan istihadhoh. Walaupun demikian sangat
dianjurkan bagi laki-laki untuk mengerti ilmu tersebut karena mereka mempunyai
keluarga yang belum tentu mereka semua mengerti ilmu itu.

c. Ketentuan Darah Haid


1. Macam-macam darah haid
Macam-macam darah haid itu ada 5: yang pertama Hitam, Merah, coklat,
kuning, keruh dan sesungguhnya sifat-sifat darah tersebut itu adakalanya
kental, encer, bau, kuat( panas).2

2. Waktu masa haid

Adapun sedikit-sedikitnya masa haid itu satu hari satu malam. Maksudnya, hal
itu kira-kira sekitar 24 jam, secara langsung, terus-menerus menurut kebiasaan
haid. Sementara,masa terbanyak (paling lama) dalam haid,ialah selama 15 hari 15
malam. Maka jika darah itu melebihi masa 15 hari 15 malam tersebut, maka yang
selebihnya itu disebut darah istihadlah. Adapun kebiasaan darah haid itu, keluar
selama 6 atau 7 hari (beserta malamnya). Tentang pijakan untuk menentukan
masa-masa haid diatas, adalah berdasarkan hasil penelitian yang pernah dilakukan
oleh Imam Syafi’i. 3
Contoh 1

Tang 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
al 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
Hai
d

Contoh 2

Tangg 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 1 1 1 16 1 1 1 2
al 0 1 2 3 4 5 7 8 9 0
Hai istihado
2
Mohammad Muchibin. RUMUS HAID.ngaji9.com:Lerboyo.2018
3
Ahmad Sunarto. TERJEMAH FATHUL QORIB.Al-Hidayah:Surabaya.1991

3
d h

3. Masa terhentinya haid yang terputus-putus

Darah Istihadho

Pengertian: Darah yang keluar 8 hari secara terputus-putus dan tidak sampai 24 jam
setelah 8 hari tidak keluar sama sekali maka darah yang keluar tanggal 1 sampai tanggal
8 disebut darah istihadhoh.

Darah haid yang keluar dan berhenti di sela-sela haid maka tetap di hukumi
haid. Oleh karna itu bila di waktu berhenti dia melakukan sholat atau puasa yang
di jalankan pada masa tersebut dinyatakan tidak syah. Jadi bila dia melakukan
puasa yang mana puasa itu puasa Ramadlan maka dia tetap wajib mengqodlo’
meskipun sudah di jalani secara sempurna. 4

Tangg 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 11 1 1 1 1 1 1 1 1 2
al 0 2 3 4 5 6 7 8 9 0
Hai hai
d d

Tangga 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
l 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
3jam 2jam 5jam 3ja
m

d. Hukum-hukum yang berkaitan dengan haid


1. Hukum berkaitan dengan masjid.
Seorang perempuan di larang berdiam diri di Masjid, ukuran berdiam diri itu di
samakan ketika melakukan thuma’ninah di dalam sholat. Hokum lewat di dalam
masjid bagi seorang perempuan yang haid adalah sebagai berikut :
 Haram apabila di hawatirkan mengotori masjid.
 Makruh apabila aman dari mengotori masjid dan tidak ada keperluan
dalam masjid.
 Boleh apabila aman dari mengotori masjid dan ada keperluan melewatinya.

2. Hukum yang berkaitan dengan Al-qur’an

4
Al-Bajuri juz1.hal 110

4
Seseorang yang haid tidak boleh menyentuh Al-Qur’an dengan menggunakan
anggota badanya meskipun kuku atau gigi, di karenakan tidak ta’dzim terhadap
Al-qur’an. Dalam keadaan haid Membaca Al-qur’an juga tidak boleh meskipun
hanya satu ayat dan meskipun sedang menghafalkan Al-quran di karenakan ia
masih bisa membacanya dalam hati. Seorang yang haid sebaiknya membaca Al-
qura’an dalam hati atau dengan menggerakkan lidahnya sekira dirinya sendiri
tidak mendengar bacaan tersebut. Apabila diniati dzikir maka di perbolehkan
membaca Al-Qur’an. Menurut salah satu riwayat dari madzhab Maliki dan
Hambali orang perempuan dalam keadaan haid diperbolehkan membaca Al-
qur’an.

3. Hukum yang berkaitan dengan berhentinya darah.


a. Cara mengetahui darahnya sudah berhenti (suci) adalah dengan
memasukan kapas kedalam vagina. Apabila kapas tersebut terlihat putih
bersih meskipun terdapat cairan bening maka berarti sudah berhenti, apabla
kapas masih terdapat bekas darah baik merah, coklat, kuning atau keruh
maka itu tanda belom suci.
b. Masa menopause adalah umur 60 tahun menurut imam mahamili.namun
menurut imam al-mawardi selama masih hidup seorang manusia masih di
mungkinkan haid meskipun sedang tua.
c. Apabila wanita sudah masuk masa monupouse akan tetapi mengeluarkan
darah melebihi 15 hari dan goiru mumayyizah maka, hokum darahnya
sama dengan haid, dan sucinya dilihat dari kebiasaan nya sebelum dia
menopause.

C. NIFAS
a. Pengertian Nifas
Nifas secara bahasa adalah melahirkan, secara istilah adalah darah yang keluar
pasca melahirkan baik berupa daging atau berupa gumpalan darah. Sedangkan
darah yang keluar bersama dengan bayi atau yang keluar sebulum bayi lahir maka itu
tidak di namakan darah nifas.

Masa nifas itu paling sedikit satu tetes, dan masa nifas dalam kebiasaan orang
40hari dan paling banyak 60hari 60malam yang di hitung mulai dari setelah
sempurnanya melahirkan, semisal ada anak wanita melahirkan pada tgl 1, dan
mulai keluar darah tanggal 10, maka untuk mencari genapnya 60 hari 60 malam itu
di hitung mulai taggal 1 bukan tanggal 10. Sedangkan yang di hukumi nifas adalah
mulai tanggal 10, jadi masa antara kelahiran dan keluarnya darah itu di hukumi
suci ( wajib sholat, puasa bulan ramadlan, boleh digauli,dll)5

Rumus Nifas dan keterangan Nifas


1. Keluar setelah kosongnya Rahim dari kehamilan.
5
M.Fikri Hakim, Fiqih Populer Terjemah Fathul Mu’in. lirboyo Press:Lirboyo.2014

5
2. Tidak di pisah oleh masa berhenti dara 15 hari setelah sempurnanya
melahirhan.
3. Tidak lebih dari 60hari

Keterangan rumus nifas:

1. Jika tidak memenui rumus yang pertama maka tidak di sebut darah nifas.
2. Jika memenui rumus yang pertama tapi tidak memenui rumus yang kedua
maka termasuk darah haid.
3. Jika memenui rumus yang pertama dan kedua akan tetapi tidak memenui
rumus yang ketiga maka sebagian darah ada yang di sebut darah nifas dan
sebagianya di sebut darah istihadho.6

D. HAL-HAL YANG DIHARAMKAN BAGI ORANG HAID DAN NIFAS

Wanita yang haid atau nifas dia membawa hadas besar maka dia di larang
menjalankan sebagai berikut:
1. Sholat tidak wajib qodlo
2. Sujud tilawah dan sujud syukur
3. Puasa, wajib qodlo untuk puasa ramadlon
4. Bersetubuh atau Istima’ (bersenang di antara pusar dan lutut)
5. Di jatuhi talaq
6. Thowaf
7. I’tikaf
8. Mandi atau wudlu untuk meghilangkan hadats

E. SHOLAT DAN PUASA YANG WAJIB DI QODLO’ SEBAB HAID DAN NIFAS
a. Sholat yang wajib di qodlo’
Orang yang Haid atau Nifas itu dilarang untuk melakukan sholat, Dalam hal ini
ada dua bagian, yaitu:
1. Ketika keluarnya Haid atau Nifas
Sholat yang wajib di qodlo ketika keluarnya darah Haid berada dalam waktu
sholat sementara belum melaksanakan sholat, bukan dengan shalat yang belum
atau sesudahnya.
2. Ketika berhentinya Haid atau Nifas
Sholat yang wajib di qodlo ketika berhentinya darah Haid atau Nifas itu
apabila berhentinya masih dalam waktu sholat yang sekiranya masih cukup
digunakan takbirotul ihrom. Contoh:
a. Si Aisyah keluar darah di jam 12:30 sementara dia belum melaksanakan
shalat dhuhur. 7 hari kemudian dia suci di waktu ashar tinggal 2 menit
masuk waktu mangrib. Maka sholat yang harus di qodlo adalah sholat
dhuhur ( saat datangnya darah), sholat ashar (saat berhentinya darah),

6
Mohammad Muchibin. RUMUS HAID.ngaji9.com:Lerboyo.2018

6
begitu juga di tambah dengan shlat dhuhur sebelumnya (ketika masih
dalam keadaan haid yang setelah itu darahnya berhenti) karena keduanya
bisa di jama’.
b. Si Robiah keluar darah di waktu magrib dia belum melaksanakan sholat
mangrib. 10hari kemudian dia berhentinya darah di waktu sholat isya’.
Maka yang harus di qodlo’ adalah sholat mangrib ( saat datangnya haid
atau nifas), sedangkang sholat isya’ ( ketika hilangnya darah) harus
dilaksanakan secara ada’ ( apabila waktu masih mencukupi digunakan
untuk bersuci dan sholat di waktu itu ).
c. Si Salsa keluar haid 1 menit setelah masuknya sholat ashar. 5 hari
kemudian salsa darahnya sudah berhenti di jam 09:00( Pagi ), maka hal
seperti itu salsa tidak mengqodlo’ sholat apapun.

b. Puasa yang wajib di qodlo’


Ketika wanita mengalami haidh dan nifas, maka diharamkan untuk melakukan
puasa, baik puasa wajib seperti (Romadhon atau Nadzar) atau puasa sunnah seperti
(puasa Senin Kamis).
Jika terjadinya haidh atau nifas di bulan Romadhon, maka puasa yang telah
ditinggalkan, wajib di qodho’. Begitu pula puasa yang telah dilakukan, ketika darah
berhenti diantara haidh dan nifas. Karena masa berhentinya darah tersebut dihukumi
haidh atau nifas (menurut pendapat yang kuat), sehingga puasanya dihukumi tidak
sah.7

Contoh:
1. Pada tanggal 1 Romadhon seorang wanita mengeluarkan darah haidh
selama 3 hari, kemudian darah berhenti selama 3 hari, disaat berhenti dia
melakukan puasa. Namun, ternyata darah keluar lagi selama 3 hari,
kemudian darah berhenti lagi sampai habisnya bulan Romadhon. Maka
puasa yang harus di qodho’ adalah selama 9 hari (termasuk masa 3 hari,
ketika darah berhenti).

2. Pada tanggal 1 Romadhon, seorang wanita melahirkan dan mengeluarkan


darah nifas selama 15 hari. Kemudian dara berhenti selama 5 hari, disaat
berhenti, ia melakukan puasa. Namun, ternyata darah keluar lagi 15 hari
(sampai habisnya bulan Romadhon). Maka puasa yang harus di qodho’
adalah selama 30 hari (termasuk masa 5 hari, ketika darah berhenti).

F. Dalil – Dalil tentang Haid


Firman Allah SWT dalam Surah Al-Baqoroh, ayat 222 :

7
Muntaha Khoir.Risalah Haidl Nifas dan Istihadho. Seminar Haid.2012

7
‫ْض ﮣ قُ ْل ُه َو اَ ًذى َف اعْ َت ِز ُل ﭐل ِّن َس آ َء فِى ْﭐل َم ِحي ِ﯀‬
‫ْض َوالَ َت ْق َر ُب ْوهُنَّ َح َّتىَي ْط ُه رْ َنﮣ َف ِا َذا َت َطهَّرْ َن‬ ِ ‫ك َع ِن ْال َم ِحي‬
َ ‫َو َيسْ َئلُ ْو َن‬
ُ ‫ َفأْ ُت ْوهُنَّ مِنْ َحي‬.
‫ْث أَ َم َر ُك ُم ﷲُ﯀ ﺇِنﱠ ﷲَ ُيحِبُّ ال َّت َّو ِابي َْن َو ُيحِبٌّ ْﭐل ُم َت َطه ِِّري َْن‬

Artinya: “Mereka bertanya padamu tentang haidh. Katakanlah!, haidh itu adalah
suatu kotoran, oleh sebab itu, hendaknya kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu
Haidh. Dan janganlah kamu mendekati mereka sebelum mereka suci. Apabila mereka
telah suci, maka campurilah mereka itu, di tempat yang diperintahkan Allah
kepadamu. Sesungguhnya, Allah menyukai orang-orang yang bertaubat, dan
menyukai orang-orang yang mensucikan diri.”

Dan Sabda Rasulullah SAW :

ِ ‫َه َذا َشيْ ٌء َك َت َب ُه ﷲُ َعلَى َب َنا‬


)ْ‫ ( ُم َت َف ٌق َعلَ ْيه‬.‫ت آ َد ْم‬

Artinya: “Ini (haidh), adalah sesuatu yang telah ditaqdirkan Allah kepada cucu-cucu
wanita Adam”` (HR. Bukhori Muslim) .

darah Nifas telah diungkap oleh Syekh Muhammad Nawawi dalam Kitab Riyadhul
Badi‘ah. Ia menuliskan:

‫والنفاس هو الدم الخارج منها ( أي من المرأة ) بعد تمام والدتها (وقبل مضى أقل الطهر) فلو لم تر الدم إال بعد‬
‫مضى خمسة عشر يوما من الوالدة فال نفاس لها فإن رأتها قبل ذلك وبعد الوالدة بأن تأخر خروجه عنها فبتدائه‬
‫من رؤية الدم وزمان النقاء النفاس فيه لكنه محسوب من الستين فيجب قضاء الصالة التي فاتت فيه ويجوز‬
‫ بها فيه‬‰‫ لزوجها أن يستمتتع‬.

Artinya, “Nifas adalah darah yang keluar dari perempuan pasca melahirkan, tepatnya
sebelum masa suci minimal haidh. Seandainya, ia melihat darah setelah lima belas hari
pasca melahirkan maka tidak ada nifas. Namun, jika ia melihatnya sebelum itu dan
pasca melahirkan, seperti keluar darahnya terlambat, maka mulai nifasnya sejak
terlihatnya darah. Sementara waktu bersihnya tidak dianggap nifas. Namun, waktu
bersih tersebut dihitung masuk ke dalam masa enam puluh hari sehingga pada waktu
tersebut ia wajib mengqadha’ shalat yang tertinggal. Bahkan, pada waktu itu suaminya
diperbolehkan bersenang-senang dengannya,”  (Lihat Syekh Nawawi Banten,
Riyadhul Badhi‘ah, Terbitan Maktabah Syekh Salim: halaman 28

8
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Seorang wanita yang sedang menjalani masa haid dan nifas tidak berkewajiban
untuk menjalankan ibadah seperti puasa, shalat, ihram, dan ibadah-ibadah lainnya.

B. Saran
Dari beberapa penjelasan di atas tentang Haid dan Nifas pasti tidak terlepas dari
kesalahan penulisan dan rangkaian kalimat serta penyusunannya. Kami menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan seperti yang di harapkan oleh para pembaca
khususnya pembimbing mata kuliah ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan kepada para
pembaca mahasiswa dan dosen pembimbing mata kuliah ini agar memberikan kritik dan
saran yangt sifatnya membangun dalam terselesaikannya makalah yang selanjutnya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Sunarto. Terjemah Fathul Qorib.Al-Hidayah:Surabaya.1991


Al-Bajuri juz 1.hal 110
Mohammad Muchibin. Rumus Haid.ngaji9.com:Lerboyo.2018
Muntaha Khoir.Risalah Haidl Nifas dan Istihadho. Seminar Haid.2012
M.Fikri Hakim, Fiqih Populer Terjemah Fathul Mu’in. lirboyo Press:Lirboyo.2014

10

Anda mungkin juga menyukai