Anda di halaman 1dari 5

JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 3

Nama Mahasiswa : MOCHAMMAD FARID FADILLAH

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM 030954099

Kode/Nama Mata Kuliah : ESPA4221 / TEORI EKONOMI MIKRO

Kode/Nama UPBJJ : 23 / Bogor

Masa Ujian : 2021.2

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
Jawaban

1. Penyelesaian:
a. Ekspektasi hasil Investasi X
= 0,2(85) + 0,5(70) + 0,9(60) + 0,1(40)
= 17 + 35 + 54 + 4
= 110

b. Ekspektasi hasil Investasi Y


= 0,3(85) + 0,7(70) + 0,8(60) + 0,2(40)
= 25,5 + 49 + 48 + 8
= 130,5

c. Ekspektasi hasil Investasi Z


= 0,6(85) + 0,4(70) + 0,5(60) + 0,7(40)
= 51 + 28 + 30 + 28
= 137

2. Pendidikan merupakan salah satu sinyal atau isyarat yang kuat dalam pasar tenaga kerja.
Tingkat pendidikan seseorang dapat diukur dengan beberapa hal, misalnya lama
pendidikan, gelar yang diperoleh, reputasi perguruan tinggi tempatnya menuntut ilmu, dan
nilai akademis. Hal ini semua merupakan sinyal yang dapat digunakan oleh perusahaan
untuk memperoleh informasi lebih baik mengenai kualitas atau produktivitas calon
karyawan. Pendidikan dapat meningkatkan produktivitasseseorang, baik secara langsung
maupun tidak langsung karena dengan pendidikan yang telah ditempuhnya, orang tersebut
akan mempunyai informasi, keahlian, serta ilmu yang diperlukan saat dia bekerja.
Seandainya pendidikan tidak dapat meningkatkan produktivitas seseorang, paling tidak
pendidikan dapat menjadi sinyal yang berguna untuk mengukur produktivitas seseorang
karena semakin produktif seseorang, dia tidak akan menemui kesulitan dalam
menyelesaikan pendidikan di tingkat yang lebih tinggi. Orang yang produktif cenderung
lebih pintar, lebih termotivasi, lebih energik, pekerja keras, dan sifat-sifat yang sangat
membantu dalam menyelesaikan pendidikan. Orang-orang produktif lebih cenderung
menyelesaikan pendidikan yang lebih tinggi sehingga isyarat dari produktivitas mereka
dilihat oleh perusahaan. Karena itu, mereka layak mendapatkan pekerjaan dengan
pendapatan yang lebih baik.

3. Jika suatu kejadian eksternalitas kemudian diatasi dengan menciptakan mekanisme


kompensasi, upaya tersebut dinamakan internalisasi bagi ekternalitas. Terdapat lima
tindakan dasar (internalisasi) yang biasa digunakan sebagai jalan keluar dari masalah
eksternalitas, antara lain:
a. Pemerintah menetapkan dan memberlakukan pajak dan subsidi. Kenyataan yang ada
selama ini ialah bahwa para ahli ekonomi telah menganjurkan penggunaan pajak dan
subsidi sebagai bentuk internalisasi atas eksternalitas yang dihasilkan perusahaan-
perusahaan. Pajak dan subsidi akan menciptakan mekanisme kompensasi atas suatu
dampak eksternalitas.ketika sebuah perusahaan harus membayar biaya eksternal
sosial dalam bentuk pajak, perlu dipastikan bahwa pajak per unit output yang
dibebankan harus sebanding dengan kerugian yang disebabkan oleh output per unit
yang diproduksi oleh perusahaan tersebut. Dengan kata lain, pajak harus tepat
sebanding dengan tambahan biaya kerugian yang ditimbulkan.
b. Tawaran dan negosiasi pribadi.
Teori Caose berlaku pada kondisi tertentu ketika eksternalitas terjadi, kelompok pribadi
(individu) bisa mendapatkan solusi (menyelesaikan masalahnya) secara efisien, tanpa
campur tangan pemerintah. Supaya solusi Caose dapat digunakan, terdapat tiga
kondisi yang berlaku, yaitu:
1) Dasar permasalahan harus benar-benar dimengerti
2) Tidak terdapat kesukaran dalam menyelesaikan masalah.
Kelompok yang bermasalah harus bersedia dan dapat mendiskusikan masalah
yang terjadi secara terbuka dan tanpa mengeluarkan biaya.
3) Hanya beberapa orang yang terlibat (sedikit pihak).
c. Peraturan dan prosedur yang berlaku.
Untuk penawaran terhadap suatu solusi agar mendapatkan hasil yang efisien,
perjanjian awal mengenai hak haruslah jelas untuk kedua belah pihak. Ketika hak
ditetapkan oleh hukum, sering terjadi mekanisme yang melindungi hak-hak tersebut
ditetapkan juga melalui hukum. Dalam beberapa kasus ketika terjadi kondisi yang tidak
memuaskan kedua belah pihak, dimungkinkan adanya perbaikan aturan. Pada kasus
seperti itu, salah satu pihak yang merasa dirugikan dapat mengajukan banding ke
pengadilan dan menanyakan keputusan yang melarang perilaku yang menyebabkan
kerugian secara terus-menerus. Perbaikan keputusan sudah tidak relevan lagi ketika
kerugian sudah terjadi. Dalam beberapa kasus, hak harus dilindungi oleh peraturan
jaminan (liability rules). Dalam teorinya, peraturan yang seperti itu didesain supaya
penyebab kerugian memberikan kompensasi yang sebanding dengan tindakan yang
telah dilakukannya.
d. Penjualan dan pelelangan untuk menghasilkan eksternalitas.
Penjualan dan pelelangan publik merupakan salah satu jenis aturan tidak langsung
yang didesain agar perusahaan-perusahaan dan rumah tangga mempertimbangkan
biaya sosial dari tindakan mereka dengan membandingkan keuntungan yang mereka
peroleh. Ukuran sebenarnya dari biaya atau keuntungan eksternal tergantung dari
reaksi rumah tangga dan perusahaan-perusahaan terhadap berbagai pajak, subsidi,
dan aturan yang berlaku untuk mengatasi eksternalitas.
e. Peraturan langsung oleh pemerintah.
Kenyataan yang ada menunjukkan bahwa eksternalitas yang muncul dari suatu
kegiatan sangatlah banyak dan beragam sehingga tidak mungkin diatasi
(diinternalisasi) dengan berbagai aturan tidak langsung dalam bentuk pajak dan
subsidi. Terkadang beberapa jenis eksternalitas harus diatur secara langsung. Tidak
semua pelanggaran dan kejahatan dapat dihentikan, tetapi para pelanggar dan pelaku
kejahatan harus diatur sedemikian rupa sehingga mereka mengeluarkan “biaya” atas
pelanggaran yang dilakukannya.

4. Permintaan pasar untuk barang pribadi merupakan penjumlahan sederhana dari


permintaan setiap rumah tangga secara individual. Permintaan pasar barang pribadi
adalah penjumlahan horizontal dari kurva permintaan individu, ditambahkan selisih
kuantitas yang dikonsumsi oleh rumah tangga sebagaimana yang terdapat pada sumbu
horizontal. Misalnya, kita asumsikan terdapat komunitas yang terdiri dari dua orang, A dan
B. Pada harga 200 rupiah, permintaan A sebesar 5 unit dan permintaan B sebanyak 8 unit.
Bila harga meningkat pada 500 rupiah, permintaan A turun menjadi 2 unit dan permintaan
B menjadi 5 unit. Sehingga permintaan pasar ketika harga 200 rupiah adalah 13 unit,
sedangkan pada harga 500 rupiah adalah 7 unit. Berikut contoh kurva permintaan dari
persoalan di atas.

Pada permintaan pasar barang publik, akan dijumlahkan setiap tingkat output yang
potensial, yaitu masing-masing rumah tangga bersedia untuk membayarnya. Permintaan
pasar barang publik adalah penjumlahan vertikal dari kurva permintaan individu,
ditambahkan selisih jumlah yang rumah tangga bersedia untuk membayarnya untuk
mendapatkan setiap tingkat output yang terdapat pada sumbu vertikal. Misalnya, jika
sebuah barang publik dipasarkan, pembeli A bersedia membayar 500 rupiah untuk
mendapatkan barang sebanyak 10 unit. Sementara itu, pembeli B bersedia membayar 200
rupiah untuk mendapatkan 10 unit. Bila barang publik yang diproduksi sebanyak 25 unit,
pembeli A dan B bersedia membayar seharga 150 rupiah. Berikut contoh kurva permintaan
barang publik atas persoalan di atas.

5. Tiga kriteria yang dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan yaitu:


a. Kriteria Pareto
Kriteria pareto ialah suatu keadaan ketika setidaknya di dalam perekonomian terdapat
satu orang yang diuntungkan dan tidak ada satu pun orang yang dirugikan. Sebuah
kondisi pareto adalah sebuah perubahan kesejahteraan sosial ketika setidaknya satu
orang memperoleh keuntungan dan tidak ada yang dirugikan. Berarti dalam konsep
pareto optimal, kita selalu membandingkan kondisi kesejahteraan sebelum dan setelah
suatu tindakan. Sebuah pernyataan pareto optimal merupakan satu kondisi ketika tidak
mungkin ada kondisi yang lebih baik.
b. Kriteria Umum
Banyak kasus di dunia nyata yang menunjukkan keadaan ketika membaiknya kondisi
seseorang diikuti dengan memburuknya kondisi orang lain. Hal ini seperti istilah zero
sum game. Untuk kriteria pareto, tidak ada informasi yang lengkap tentang seberapa
besar keuntungan yang diperoleh satu pihak dengan membandingkan kerugian yang
dialami pihak lain. Bagaimanapun sering kali perubahan kesejahteraan tidak seperti
yang diinginkan karena ada pihak yang dirugikan.
c. Kriteria Kaldor
Menurut Kaldor dan Hicks, sebuah alokasi lebih disukai dibanding dengan alokasi lain
jika akibat perpindahan dari suatu kondisi ke kondisi yang lebih baik, individu yang
diuntungkan akan memberikan suatu lump-sum transfer sebagai kompensasi terhadap
pihak yang dirugikan.

Sumber :
BMP ESPA4221/Modul 7 KB 1
BMP ESPA4221/Modul 7 KB 2
BMP ESPA4221/Modul 8 KB 1
BMP ESPA4221/Modul 8 KB 2
BMP ESPA4221/Modul 9 KB 1 & KB 2

Anda mungkin juga menyukai