Anda di halaman 1dari 22

Proposal Penelitian

PENGARUH PROFESIONALISME DAN ETIKA PROFESI TERHADAP


KINERJA AUDITOR DI KAP SIDOARJO

Oleh : Kelompok 4
Lailatul Khusnah (182010300088)
Fitri Wulandari (182010300161)
Siti Mei Nur Rosita (182010300162)
Yunita Afita Sari (182010300254)
Reni Yudi Lestari (182010300255)
Lenny Aisyah (182010300258)
Ella Putri Lestari (182010300278)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS BISNIS,HUKUM DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO
Bulan Desember Tahun 2021
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
AlhamdulillahiRobbil’alamiin, puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, atas
berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian yang
berjudul “PENGARUH PROFESIONALISME DAN ETIKA PROFESI TERHADAP
KINERJA AUDITOR DI KAP SIDOARJO” dengan tepat waktu. Penelitian ini dibuat sebagai
pemenuhan persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Akuntansi Fakultas
Bisnis, Hukum dan Ilmu Sosial Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Terselesaikannya proposal
penelitian ini tidak lepas dari bimbingan,bantuan,dan dukungan secara langsung maupun tidak
langsung dari berbagai pihak yang terlibat, maka dalam kesempatan ini penulis menyampaikan
terimakasih sebesar-besarnya kepada :
1. Allah SWT, yang telah memberikan kekuatan dan kemudahan dalam proses pengerjaan
penelitian ini.
2. Selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.Bapak Dr. Hidayatulloh, M.Si.
3. Selaku Dosen Pembimbing dan Dosen mata kuliah Seminar Akuntansi Ibu Eny Maryanti,
SE. , MA ,yang telah bersedia memberikan bimbingan dan motivasi sehingga penulis
dapat menyelesaikan proposal penelitian.
4. Kedua orang tua tercinta , yang sangat saya sayangi ,terimkasih untuk restu dan doanya
serta dukungan yang tak terhingga.
5. Saudara-saudara, terimkasih telah mensupport hingga proposal penelitian ini
terselesaikan dengan baik
6. Teman dan sahabat, yang telah memberikan semangat dan nasihatnya.
Peneliti sangat menyadari bahwa proposal penelitian ini masih jauh dari kesempurnan,
kekurangan dan keterbatasan. Oleh karena itu, peneliti memohon maaf serta mengaharapkan
saran dan kritik. Peneliti berharap proposal penelitian ini semoga dapat bermanfaat bagi
pembaca.
Wassalamu’allaikum Wr. Wb
Sidoarjo 01, Desember 2021
Penulis

Kelompok 4
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Perusahaan – perusahaan di Indonesia pada era globalisasi saat ini sangat berkembang
dengan sangat pesat. Kesuksesan dalam perusahaan sering digunakan untuk menggambarkan
pencapaian atau keberhasilan seorang maupun sekelompok. Salah satu aspek terpenting dari
suatu organisasi serta kinerja auditor merupakan sumber daya manusia pada KAP.
Profesional akuntansi berkembang pesat di seluruh belahan dunia, termasuk Indonesia.
Seorang auditor yang berkualitas tinggi dan andal dari berbagai negara siap untuk bersaing
memasukki pasar Indonesia yang sangat pesat. Sehingga dapat di maklumi jika potensi pasar
di Indonesia sangat besar. Sebagai seorang akuntan perlu meningkatkan kinerjanya agar
dapat memberikan kualitas dan kredibilitasnya kepada perusahaan agar dapat bersaing
dengan berbagai negara. (Priestnall et al., 2020)

Kasus pada Auditor PT Garuda Indonesia telah memanipulasi laporan keuangan pada
tahun 2018. PT Garuda Indonesia mengalami kerugian setelah mengungkapkan informasi di
Bursa Efek Indonesia. Maskapai tersebut mengalami kerugian sebesar US$ 175 juta atau
setara Rp 2,45 triliun (kurs Rp 14.004/US$). Laporan keuangan perseroan mendapatkan
selisih US$ 180 juta dari tahun buku 2018. Pada 2018 PT Garuda Indonesia mendapatkan
laba US$ 5 juta atau setara Rp 70,02 miliar. (Physics, 2018)

Auditor menyajikan laporan keuangan pada tahun 2018 pada nilai aset perseroan
sebelumnya tercatat US$ 4,37 miliar menjadi US$ 4,17 miliar sehingga selisihnya US$ 204
juta. Total liabilitas turun US$ 24 juta menjadi US$ 3,44 miliar serta total juga ekuitas
mengalami penurunan US$ 180 juta menjadi US$ 730 juta. Pada komprehensif lain yang
dilaporkan sebesar US$ 38,9 juta dari sebelumnya US$ 278,8 juta sehingga terjadi
penyusutan pada pendapatan sebesar US$ 239 juta. Sehingga dapat dinilai melanggar
ketentuan dari standar akuntansi dan mendapatkan denda yang sesuai dengan pasal serta di
saksikan oleh Kementrian Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan BEI bahwa Auditor
dan Akuntan Publik Kasner Sirumapea pada PT Garuda Indonesia yang memanipulasi
laporan keuangan pada tahun 2018. Kantor Akuntan Publik (KAP) tersebut antara lain
Tanubrata, Sutanto, Fahmi, Bambang & Rekan (member BDO International). (Jakarta,
CNBC Indonesia). (Physics, 2018)

Auditor harus menjaga kualitas audit agar kasus serupa tidak terulang. Untuk menjaga
kualitas audit pelaporan keuangan, auditor harus mengambil sikap profesionalisme dan etika
profesi. Selain itu, auditor perlu memiliki pengalaman profesional dalam menghasilkan
laporan yang memenuhi harapan kualitas dan kinerja yang handal. (Physics, 2018).
Profesionalisme merupakan penampilan seseorang dalam mewujudkan suatu pekerjaan
sesuai dengan profesinya dengan mendandalkan suatu keahlian tertentu (Purba, dkk, 2020).
(Muhammad, 2021). Profesionalisme menjadi syarat utama seseorang auditor dimana dalam
pemeriksaan dibutuhkan dalam kemampuan dan keahlian sehingga kekeliruhan dapat
terdeteksi. Perilaku auditor internal juga tidak terlepas dengan etika profesinya. (Muhammad,
2021)

Etika profesi merupakan bentuk integritas seseorang terhadap tempat ia bekerja, tidak
hanya mengharuskan anggota bersikap jujur dan menjaga kerahasiaan antara auditor dengan
klien (Rodriguez dan Juricic, 2018). (Syarifah, Ariani, & Akuntansi, 2021). Suatu kinerja
auditor tidak terlepas dari aspek keperilakuan yang dimiliki oleh seorang auditor. Kinerja
merupakan hasil kerja baik secara kualitatif maupun kuantitatif yang dicapai oleh seorang
karyawan sesuai dengan tugas yang diberikan (Suryani et al., 2020). Menurut (Fauzi &
Nugroho, 2020) menjelaskan faktor yang mempengaruhi kinerja terdiri dari dorongan,
kemampuan, kebutuhan, harapan mengenai imbalan, kepuasan kerja. Sehubungan dengan
kegiatan pengauditan, maka tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepada auditor adalah
tugas pengauditan. Sehingga kinerja auditor adalah merupakan pekerjaan pemeriksaan yang
telah diselesaikan oleh auditor dalam kurun waktu tertentu (Makom, 2020), (Syarifah et al.,
2021).

Nova Dwi Hernanik dan Ayu Kemala Putri (2018), menyatakan profesionalisme
berpengaruh terhadap kinerja auditor internal. Artinya semakin tinggi tingkat
profesionalisme, akan meningkat pula hasil kerja yang diperoleh auditor dalam mengevaluasi
laporan keuangan. Sedangkan Magnolia (2020), menunjukan bahwa secara profesionalisme
tidak berpengaruh terhadap kinerja auditor. Ayu dan ketut (2017), menyatakan bahwa bahwa
etika profesi berpengaruh terhadap kinerja auditor, sedangkan untuk penelitian Nova Dwi
Hernanik dan Ayu Kemala Putri (2018), bahwa etika profesi tidak berpengaruh terhadap
kinerja auditor. (Tunnisa, 2020)

Berdasarkan permasalahan tersebut, maka peneliti tertarik untuk mengkaji ulang


penelitian dengan pembaharuan pada studi kasus pada KAP di Sidoarjo, maka judul yang
diperoleh yaitu “Pengaruh profesionalisme dan etika profesi terhadap kinerja auditor
pada KAP di Sidoarjo”.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah profesionalisme berpengaruh terhadap Kinerja Audit ?
2. Apakah Etika Profesi berpengaruh terhadap Kinerja Audit?

1.3 Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui profesionalisme berpengaruh terhadap kinerja audit.
2. Untuk mengetahui etika profesi berpengaruh terhadap kinerja audit.

1.4 Manfaat Penelitian


Berdasarkan tujuan diatas, maka penulis ingin memberikan beberapa manfaat dalam
penelitian ini :
1.4.1 Manfaat Teoritis
Hasil dari penelitian ini memberikan manfaat bagi akademik dan penulis selanjutnya
sebagai acuan dalam menyusun penelitian di bidang akuntansi yang mengenai
pengaruh Profesionalisme dan Etika Profesi terhadap Kinerja Audit.

1.4.2 Manfaat Praktis


Hasil dari Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi perusahaan
untuk selalu mengembangkan Profesionalisme dan Etika Profesi dalam Kinerja Audit
bagi perusahaan.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu

1. Nova Dwi Hernanik dan Ayu Kemala Putri (2018), Profesionalisme, Independensi, dan
Etika Profesi terhadap Kinerja Auditor Wilayah Kota Malang. Variabel Independen
Profesionalisme,Independensi, dan Etika Profesi untuk Variabel Dependen adalah
Kinerja Auditor Wilayah Kota Malang. Dengan Variabel Persamaan yaitu
Profesionalisme dan Etika Profesi. Dengan hasil penelitian bahwa profesionalisme
berpengaruh positif terhadap kinerja auditor,independensi berpengaruh positif terhadap
kinerja auditor,etika profesi tidak berpengaruh terhadap kinerja auditor,sehingga
profesionalisme,independensi dan etika profesi berpengaruh secara signifikan terhadap
kinerja auditor di wilayah Kota Malang, (Tunnisa, 2020). Sedangkan penelitian Magnolia
(2020), Pengaruh Profesionalisme, independensi auditor, etika professional, dan gaya
kepemimpinan terhadap kinerja auditor. Menunjukan bahwa secara profesionalisme tidak
berpengaruh terhadap kinerja auditor. Variabel independennya profesionalisme,
independensi auditor, etika profesionalisme, dan gaya kepimpinan, untuk variabel
dependen adalah kinerja auditor, (Monique & Nasution, 2020).

2. Putu Ayu Prabayanthi dan Ni Luh Sari Widhiyani (2018), Pengaruh


Profesionalisme,Budaya Organisasi, dan Komitmen Organisasi pada Kinerja Auditor.
Variabel Independen Profesionalisme, Budaya, Organisasi, Komitmen Organisasi dan
Variabel Dependen Kinerja Auditor. Variabel Persamaan yaitu Profesionalisme dengan
Perbedaan Variabel yaitu Komitmen Organisasi dan Budaya Organisasi. Dengan hasil
penelitian bahwa variabel profesionalisme,budaya organisasi dan komitmen organisasi
berpengaruh positif pada kinerja auditor, (Tunnisa, 2020).

3. Sitorus dkk (2016), Pengaruh Profesionalisme dan Etika Profesi Terhadap Kinerja
Auditor Dengan Struktur Audit Sebagai Pemoderasi pada KAP di Jakarta Utara. Variabel
independen nya adalah pengaruh profesionalisme dan etika profesi terhadap kinerja
auditor dan variable dependen adalah struktur audit sebagai pemoderasi. Sampel
penelitian adalah 72 responden.Alat uji yang digunakan adalah regresi berganda.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut Struktur audit berpengaruh tidak signifikan terhadap
kinerja auditor, ditunjukkan bahwa hubungan antara struktur audit dan kinerja auditor
tidak signifikan dengan T Statistik <1.96 yakni 1.597 dengan demikian H3 dalam
penelitian yang menyatakan bahwa struktur audit berpengaruh signifikan terhadap kinerja
auditor, maka H3 ditolak. Berdasarkan hasil penelitian profesionalisme berpengaruh
secara signifikan terhadap kinerja auditor, sedangkan etika profesi tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap kinerja auditor, (Badewin & Ruzita, 2018). Sedangkan
penelitian Ayu dan ketut (2017), pengaruh etika profesi dan komitmen professional
auditor terhadap kinerja auditor dengan skeptisisme profesionalisme sebagai pemediasi.
Variabel independen adalah etika profesi dan komitmen profesionalisme. Sedangkan
variabel dependen yaitu kinerja auditor. Hasil penelitian menunjukan bahwa etika profesi
berpengaruh terhadap kinerja auditor. (Tunnisa, 2020)

2.2 Landasan Teori


2.2.1 Teori Keagenan (Agency Theory)
Teori agensi didasarkan pada teori ekonomi yang mendasarkan pemikirannya atas
adanya perbedaan informasi antara atasan dengan bawahan. Dari sudut pandang teori
agensi, principal (pemilik atau manajemen puncak) membawahi agen (karyawan atau
manajer) untuk melaksanakan kinerja yang efisien atau efektif. Keterkaitan antara
teori keagenan (agency theory) dengan penelitian yang dilakukan pada saat ini
merupakan penelitian yang akan meneliti kinerja auditor yang bekerja di kantor
akuntan publik di sidoarjo, kemudian kinerja auditor tidak akan terlepas dari agency
conflict yaitu konflik yang terjadi akibat kepentingan yang saling bertentangan atara
principal dan agen. Ketika principal menyerahkan wewenang kepada pengambilan
keputusan kepada agen, maka agen memiliki informasi yng lebih luas dari pada
principal. Hal ini akan berdampak pada adanya sifat agen yang melaporkan keuangan
secara oportunis untuk kepentingan pribadinya. Kualitas laporan keuangan akan
mejadi rendah, sehingga diperlukan seorang auditor yang menengahi hal tersebut
yang tentunya akan memiliki kemampuan untuk meningkatkan laporan keuangan
melalui audit, (Priestnall et al., 2020).
2.2.2 Kinerja Audit
Kinerja pada dasarnya adalah hasil kerja seseorang yang mewakili kualitas dan
kuantitas pekerjaan yang dilakukan untuk melaksanakan tugasnya secara bertanggung
jawab. Kinerja pada satu orang atau dengan yang lainnya dapat saja berbeda, karena
faktor-faktor pendorong yang berbeda Kinerja seorang individu dalam suatu
organisasi menentukan efektifitas kinerja organisasi tersebut. Mahsun (2016),
Kinerja adalah gambaran mengenai sejauh mana tingkat pencapaian pelaksanaan
suatu kegiatan/program/kebijakan dalam rangka mewujudkan sasaran, tujuan, misi
dan visi organisasi yang tertuang dalam strategic planning suatu dalam organisasi.
Istilah kinerja sering digunakan untuk menyebut pencapaian atau keberhasilan
individu atau kelompok individu. Kinerja auditor adalah tindakan yang dilakukan atas
tugas evaluasi yang telah diselesaikan auditor dalam jangka waktu tertentu. Kinerja
auditor suatu perusahaan dapat menentukan apakah laporan keuangan tahunan sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mewakili laporan keuangan tahunan
yang benar dan wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, diakui
secara umum, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, dan hasil usaha
perusahaan.(Dilasari Aranta, 2017)

2.2.3 Profesionalisme
Secara umum, jika seseorang memenuhi syarat secara profesional, maka ada tiga
kriteria yang harus dipenuhi, yaitu kriteria pertama memiliki keahlian dalam
menjalankan tugas di bidangnya, kriteria kedua dalam menjalankan fungsi,
keahliannya sesuai standar dalam profesi yang bersangkutan dan menjalankan
fungsinya sesuai dengan etika profesi yang telah ditetapkan. Profesi serta
professional dapat dibedakan secara konseptual. Profesi adalah jenis pekerjaan yang
memenuhi standar. Profesionalisme merupakan sifat yang sangat penting bagi
seorang individu, baik pekerjaan itu profesi maupun bukan. Profesionalisme juga
merupakan tanggung jawab individu dan lebih baik berperilaku daripada sekadar
mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku di masyarakat. Professional auditor
harus mempunyai sifat dengan menghormati masyarakat, serta memiliki tanggung
jawab terhadap masyarakat, klien dan rekan kerja, bahkan jika itu adalah
pengorbanan bagi seorang akuntan untuk mematuhi dan menjaga standar etika Ikatan
Akuntan Indonesia. Auditor internal yang profesional melakukan tugas
profesionalnya, dengan memberikan pendapat yang objektif, tidak biasa dan tidak
dibatasi serta melaporkan hal-hal sebagaimana adanya, tanpa pelaporan seperti yang
diinginkan oleh badan.

2.2.4 Etika Profesi


Etika dapat diartikan sebagai suatu ilmu yang mempelajari tentang nilai norma
kebiasaan yang mendasari perilaku manusia berupa baik, buruk, hak, dan kewajiban
serta tanggung jawab pada seseorang. Seorang yang beretika dapat diatur oleh kode
etik melalui perilaku moral dalam suatu profesi yang ketentuannya tertulis maupun
yang tidak tertulis. Tujuannya yaitu untuk menghindari suatu perilaku yang
menyimpang yang akan dilakukan oleh sebuah profesi. Etika atau moral sering
dipertukarkan, yang merupakan dalam ilmu falsafat dan psikologi yang digunakan
dalam dunia bisnis dan profesi akuntan. Kode etik profesional disusun dari bagian
sebuah hubungan yang khusus antara anggota profesi dengan klien mereka. Praktisi
professional tidak akan menjauhi orang yang akan mereka layani, klien harus
mempercayai kepada para profesional berdasarkan pada perilaku yang etis.
Kepercayaan akan meningkatkanpara profesional yang akan melayani klien dengan
jujur serta rajin untuk tidak bertindak pada aturan yang ketat dan perilaku
etis.Kepercayaanakan meningkat jika pada organisasi jasa profesional, jikapara
professional yang melanggar kode etik mereka akan dikenakan sebuah sanksi oleh
rekannya. Berbagai macam masalah etis yang berkaitan langsung maupun tidak
langsung dengan auditing, banyak auditor yang telah menghadapi masalah serius
karena mereka telah melakukan suatu hal kecil yang tidak satupun tampak
mengandung kesalahan serius, tapi mereka hanya menumpukkan hingga menjadi
suatu kesalahan yang besar dan merupakan pelanggaran serius bagi kepercayaan yang
telah diberikan.
2.3 Kerangka Konseptual
Berdasarkan landasan teori atas permasalahan yang telah diungkapkan dalam penelitian
ini,maka gambaran jelas penelitian menggunakan kinerja auditor sebagai variabel dependen
(terikat), sedangkan independensi yaitu profesionalisme,etika profesi sebagai variabel bebas.
Oleh karena itu dapat disusun kerangka pemikiran sebagai berikut :

Profesionalime (X1)

Kinerja Auditor (Y)

Etika Profesi (X2)

2.4 Hipotesis
2.4.1 Pengaruh Profesionalisme Terhadap Kinerja Auditor
(Priestnall et al., 2020) Menurut penelitian Rahayu (2017), menyatakan bahwa
profesionalisme berpengaruh positif terhadap kinerja auditor. Apabila pada seorang
auditor tidak bisa melaporkan laporan audit dengan tidak tepat waktu ini akan
berdampak pada menurunnya sikap profesionalisme dari seorang auditor dan auditor
tersebut akan telah gagal dalam mempertahankaan sikap profesionalisme dalam
sebuah pekerjaannya kinerja auditor. Menurut penelitian Sholikha (2017),
menyatakan bahwa profesionalisme berpengaruh positif terhdap kinerja auditor. Oleh
karena itu, dapat di jelaskan hubungan antara profesioanalisme auditor dengan kinerja
adalah apabila seorang auditor memiliki profesioanalisme yang tinggi maka kinerja
akan mengalami peningkatan. Kondisi tersebut akan menyebabkan auditor bisa
diandalkan dan dapat dipercaya dalam melaksanakan pekerjaannya, sehingga
pekerjaan dapat berjalan dengan lancar serta untuk menghasilakan hasil yang
diharapkan. Dari hasil penelitian tersebut yang telah dilakukan diatas, maka dapat
dibuat hipotesis sebagai berikut :
H1 : Profesionalisme berpengaruh terhadap kinerja auditor.
2.4.2 Pengaruh Etika Profesi Terhadap Kinerja Auditor
(Zagoto & Hayati, 2020) Etika Profesi yang baik dan benar akan menciptakan
hasil output yang terbaik serta berkualitas. Adanya kode etik yang harus dipenuhi dan
harus ditaati agar bisa menciptakan kepercayaan dari masyarakat serta kepuasan dari
masyarakat terhadap hasil audit yang telah dilakukan oleh seorang auditor tersebut.
Penelitian dari (Hayati et al., 2019) juga mengungkapkan bahwa etika profesi
mencangkup kode etik dan nilai-nilai yang diterapkan oleh organisasi yang berfokus
pada sikap dan tingkah laku dalam melaksanakan kewajibannya dalam menjaga nama
baik dan kualitas auditor. Oleh karena itu, dalam menjalankan tugas serta tanggung
jawab seorang auditor diperlulan moral yang baik agar tidak terjadi sebuah
penyelewengan atau kecurangan. Dengan adanya etika auditor yang baik, maka akan
menghasilkan output kinerja auditor yang baik juga. Dari hasil penelitian tersebut
yang telah dilakukan diatas, maka dapat dibuat hipotesis sebagai berikut :
H2 : Etika Profesi Berpengaruh Terhadap Kinerja Auditor.
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Pada penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dan jenis data penelitian
ini menggunakan data primer. Data primer adalah, jenis data yang tidak menggunakan media
perantara tetapi langsung diambil dari sumbernya, diamati dan diteliti pertama kali oleh
peneliti (Sugiyono, 2014 : 129). Penelitian ini melakukan survey langsung di kantor
Akuntan Publik daerah Sidoarjo. penelitian survei dilakukan pada populasi tetapi data yang
dipelajari dan diolah adalah data sampel yaitu sebagian dari data populasi sehingga di
temukan hubungan yang relatif antara variabel menurut Anshori dan Iswati (2008 : 11 ).

3.2 Lokasi Penelitian


Lokasi penelitian ini dilakukan di Kantor Akuntan Publik (KAP) kabupaten Sidoarjo
Provinsi Jawa Timur.

3.3 Definisi Operasional,Identifikasi Variabel dan Indikator Variabel


3.3.1 Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel adalah menentukan,menilai,menemukan dan mengukur
suatu variabel yang akan digunakan untuk penelitian dengan cara merumuskan kata-
kata yang sifatnya operasional sehingga dapat membantu mempermudah pembaca
dalam mengartikan makna penelitian tersebut. Penelitian ini memiliki dua variabel
antara lain variabel independen dan variabel dependen. Variable independen(variabel
bebas) merupakan variabel yang dapat mempengaruhi atau menjadi sebab pada
variabel lainnya . Sedangkan variabel dependen (terikat) merupakan variabel yang
dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel independen (bebas),
(harahap erlinda sari, 2013). Variabel independen (bebas) pada penelitian ini antara
lain Profesionalisme dan Etika Profesi. Sedangkan untuk variabel dependen (terikat)
yaitu pada Kinerja Auditor. Berikut ini merupakan variabel-variabel yang digunakan
pada penelitian ini :
1. Profesionalisme (X1)
Profesionalisme adalah perilaku atau sifat pada diri seseorang untuk
bertanggungjawab terhadap apa yang telah ditugaskan dan dikerjakan dengan ikhlas
dan baik dalam standar tertentu sesuai dalam UU yang mengatur profesi. Penelitian
ini di ukur menggunakan Indikator yang dikembangkan menurut Hall (1968) dalam
(Kusnadi & Suputhra, 2015) antara lain yaitu :
1. Pengabdian terhadap profesi
Auditor dalam mengabdi pada profesinya diharuskan melakukan totalitas di
pekerjanya, dengan hal tersebut, maka auditor akan lebih hati-hati dan bijaksana
dalam melaksankan audit sehingga dapat menghasilkan audit dengan berkualitas.
2. Keyakinan terhadap peraturan profesi/standar profesi
Auditor lebih mempercayai rekan seprofesinya, maka auditor dapat meminta
bantuan kepada rekan seprofesinya untuk menilai bagaimana kinerja yang
dilakukanya.
3. Kewajiban sosial
Auditor diharuskan memiliki pandangan terhadap tugas yang dilakukan tersebut
untuk kepentingan public.
4. Kemandirian
Auditor diharuskan dapat mengambil keputusan sendiri meskipun tidak adanya
dari pihak lain sesuai pertimbangan yang dibuat berdasarkan keadaan dan kondisi
yang dihadapinya.
5. Hubungan dengan seprofesi/afiliasi.
Auditor memiliki sebuah ikatan profesi sebagai suatu acuan, dengan ikatan
tersebut, maka dapat membangun kesadaran profesional auditor.

2. Etika Profesi (X2)


(harahap erlinda sari, 2013) Etika profesi yaitu unsur yang membentuk perilaku
maupun tingkah laku dan nilai agar seseorang bekerja sesuai pada norma atau kode
etik yang ada agar mencapai tujuan. Penelitian ini diukur menggunakan indikator
antara lain :
1. Integritas
Digunakan untuk meningkatkan kepercayaan publik pada tanggungjawab
profesionalnya sebagai seorang auditor.
2. Objektivitas
Objektivitas ini digunakan untuk menilai dengan objektif maupunbebas
3. Kompetensi dan kehati-hatian professional
Pelaksanaan pada profesinya harus kehati-hatian, kompetensi dan ketekunan serta
memiliki kewajiban dalam mempertahankan pengetahuan maupun
keterampilannya.
4. Kerahasiaan
Dalam melakukan pekerjaan tidak diperbolehkan membocorkan informasi apapun
tanpa persetujuan dengan pengeculian yaitu ada pihak hukum yang memintanya.
5. Perilaku professional
Pelaksanaan pada profesinya diwajibkan harus mematuhi hukum serta peraturan
yang berlaku.

3. Kinerja Auditor (Y)


Kinerja Auditor adalah tindakan dan pengerjaan tugas-tugas dalam pemeriksaan yang
sudah diselesaikan oleh auditor dengan kurun waktu yang telah ditentukan.
Penelitian ini di ukur menggunakan Indikator yang dikembangkan dari Fogarty
(2000) dalam artikel (Kusnadi & Suputhra, 2015) antara lain yaitu:
1. Kualitas kerja
Kualitas kejra tersebut berkaitan dengan mutu kerja yang didapatkan.
2. Kuantitas
Kuantitas kerja dapat diartikan yaitu jumlah hasil kerja yang diperoleh dari target
dan tanggung jawab auditor dalam waktu tertentu.
3. Ketetapan waktu
Ketetapan waktu merupakan ketetapan dalam penyelesaian pekerjaan sesuai
dalam waktu yang sudah ditentukan.
3.3.2 Identifikasi Variabel
Identifikasi Variabel dari penelitian ini yaitu dengan menggunakan data primer
berupa data yang didapatkan dari penyebaran kuisoner pada auditor di KAP Sidoarjo.
Dari data yang sudah terkumpul akan dapat dibagi menjadi variabel independen dan
dipenden. Variabel tersebut diukur dan dijabarkan menjadi indikator variabel sebagai
tolak ukur pengumpulan data.
Pengukuran variabel independen dan dependen menggunakan skal likert dari
kuesioner dimana penilaiannya yaitu lima poin, Sangat Tidak Setuju (STS) diberi
skor 1, Tidak Setuju (TS) skor 2, Kurang Setuju (KS) skor 3, Setuju (S) skor 4, dan
Sangat Setuju (SS) skor 5. (harahap erlinda sari, 2013)

3.3.3 Indikator Variabel

Tabel.3.1
Indikator Variabel

No. Variabel Indikator Skala Referensi


Pengukuran
1. Profesionalisme 1. Pengabdian pada Likert Instrumen
(X1) profesi dikembangkan oleh
2. Kewajiban sosial Hall (1968) dan juga
3. Kemandirian dipakai oleh Kalbers
4. Keyakinan dan Fogarty (1995)
pada profesi Dalam (Kusnadi &
dan, Suputhra, 2015)
5. Hubungan
dengan sesama
profesi.
2. Etika Profesi (X2) 1. Integritas Likert (harahap erlinda sari,
2. Objektivitas 2013)
3. Kompetensi dan
kehati-hatian
professional
4. Kerahasiaan
5. Perilaku
profesional
3. Kinerja Auditor 1. Kualitas kerja Likert Instrumen yang
(Y) 2. Kuantitas dikembangkangkan
3. Ketetapan waktu dari Fogarty (2000)
dalam (Kusnadi &
Suputhra, 2015)

3.4 Populasi dan Sampel


Populasi pada penelitian ini adalah Auditor eksternal kantor Akuntan Publik yang ada di
sidoarjo. Sampel pada penelitian ini menggunakan sampel dari auditor yang ada di kantor
akuntan public yang ada di sidoarjo.

3.5 Jenis dan Sumber Data


Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah simple random sampling yang mana
sampel yang dipilih secara acak. Jumlah sampel yang diambil pada penelitian ini adalah
sebanyak 50 Auditor.

3.6 Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan cara menyebarkan kusioner
(angket) di daerah kantor Akuntan Publik yang ada di sidoarjo.

3.7 Teknik Analisis Data


Penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif. Adapun data yang digunakan yaitu
data sekunder yang diolah oleh aplikasi SPSS Verssion 26 dengan sedemikian rupa sehingga
memberikan data yang sistematis, faktual, dan akurat mengenai permasalahan yang diteliti.
1. Analisis Statistik Deskriptif.
Uji Statistik deskriptif adalah teknik statistik yang bertujuan untuk memberikan
penjelasan mengenai karakteristik dari suatu kelompok data atau lebih sehingga
pemahaman akan ciri – ciri khusus dari kelompok data tersebut dapat diketahui. Dan
memberikan gambaran desripsi suatu data. Contoh statistika deskriptif yang sering
muncul adalah, tabel, diagram, grafik, dan besaran-besaran lain di majalah dan koran-
koran. Dengan Statistika deskriptif, kumpulan data yang diperoleh akan tersaji dengan
ringkas dan rapi serta dapat memberikan informasi inti dari kumpulan data yang ada.
Informasi yang dapat diperoleh dari statistika deskriptif ini antara lain ukuran
pemusatan data, ukuran penyebaran data, serta kecenderungan suatu gugus data.
(Badewin & Ruzita, 2018)

2. Uji Asumsi Klasik


Sebelum dilakukan pengujian hipotesis penelitian, maka perlu dilakukan suatu
pengujian asumsi klasik terleih dahulu atas data yang akan diolah dengan uji
normalitas, uji realibilitas, uji autokorelasi, uji multikoliniearitas dan uji
heteroskedasitas.
a. Uji Normalitas
Uji Normalitas digunakan untuk menetahui model regresi atau data yang di
peroleh berdistribusi normal atau tidak. Regresi yang baik adalah data yang
berdistribusi atau mendekati normal (Kusuma, 2012). Dalam mengetahui normal
atau tidaknya suatu data dapat diuji dengan menggunakan uji Kolmogrov Smirnov
dengan ketentuan koefisien Asymp. Sig. (2 - tailed) lebih besar dari 0,05 untuk
berdistribusi normal dan di bawah 0,05 untuk tidak berdistribusi normal. (Hayati,
Berutu, Lase, & Manurung, 2020)
b. Uji Realibilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuesioner dapat dipercaya atau
diandalkan.Suatu kuesioner dikatakan handal jika jawaban seseorang terhadap
pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Realibilitas
(keandalan) merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden dalam
menjawab hal yang berkaitan dengan konstruk-konstruk pernyataan yang
merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam suatu bentuk kuesioner.
(Badewin & Ruzita, 2018)
c. Uji Multikoliniearitas
Uji ini digunakan untuk mengetahui penyimpangan asumsi klasik yang dimana
apabila hubungan antar variabel bebas dalam model regresi (Wiyono, 2011).
Adanya multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance atau variance inflation
factor (VIF). Jika nilai tolerance lebih dari 10% atau VIF kurang dari 10, maka
dikatakan tidak ada multikolinearitas. (Hayati et al., 2020)
d. Uji Autokorelasi
Peneliti akan menggunakan Uji autokeorelasi dengan Uji Durbin-Watson (DW).
Menurut Gujarati (2012) Istilah autokorelasi adalah korelasi di antara anggota seri
dari observasi-observasi yang diurutkan berdasarkan waktu. Dalam kaitannya
dengan asumsi OLS, autokorelasi merupakan korelasi antara satu variabel
gangguan dengan variabel gangguan lain. (Monique & Nasution, 2020)
e. Uji Heteroskedasitas
Uji heteroskedastisitas adalah untuk menguji apakah model regresi terjadi
ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika
variance dari residual satu ke pengamatan lain tetap, maka disebut
Hemoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. (Badewin &
Ruzita, 2018)

3.8 Penguji Hipotesis


Pengujian Hipotesis pada penelitian ini akan menggunakan Analisis Regresi Linier
Berganda, Uji F (Silmultan) dan Uji t (Parsial).
a. Analisis Linier Berganda
Regresi linear jenis berganda merupakan model regresi linear yang dapat digunakan
ketika variabel bebas yang digunakan berjumlah lebih dari satu atau disebut predictor.
Pengujian regresi linear jenis ini perlu dilakukan secara serempak dengan menggunakan
F hitung, yang kemudian akan dibandingkan dengan F tabel.1
b. Uji F (Simultan)
Menurut Ghozali (2016:171) Uji pengaruh simultan digunakan untuk mengetahui apakah
variabel independen secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi variabel
dependen. Uji pengaruh simultan (Uji F) dikenal dengan Uji serentak atau uji Model/Uji

1
https://serviceacjogja.pro/regresi-linier-berganda/
Anova. Uji statistik F pada analisis data penelitian ini menggunakan standar kepercayaan
0,05. (Yusuf, 2017)
c. Uji t (Parsial)
Menurut Ghozali (2016:171) Uji parsial digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-
masing variabel independen terhadap variabel dependen. Uji Parsial pada analisis data
penelitian ini menggunakan derajat signifikasi yaitu 0,05. Uji t dalam penelitian ini akan
dilakukan dengan menggunakan bantuan aplikasi SPSS 26 yang disajikan pada tabel
Coefficient. (Yusuf, 2017)
DAFTAR PUSTAKA

Badewin, & Ruzita, Y. (2018). Pengaruh Profesionalisme dan Struktur Audit Terhadap Kinerja
Auditor Pada Kantor Akuntan Publik Di Pekanbaru. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan, 7(8),
1–16.
Dilasari Aranta, A. F. H. N. A. (2017). PENGARUH INDEPENDENSI,
PROFESIONALISME, DAN ETIKA PROFESI TERHADAP KINERJA AUDIT
INTERNAL, 90–102.
harahap erlinda sari. (2013). Pengaruh Profesionalisme Auditor, Etika Profesi, Dan Pengalaman
Auditor Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Dalam Proses Pengauditan Laporan
Keuangan. Jurnal Riset Mahasiswa, 53(9).
Hayati, K., Berutu, E., Lase, M., & Manurung, J. A. (2020). Pengaruh Profesionalisme, Etika
Profesi, dan Pelatihan Auditor terhadap Kinerja Auditor pada BPKP Sumatera Utara.
ISOQUANT : Jurnal Ekonomi, Manajemen Dan Akuntansi, 4(2), 200–211.
https://doi.org/10.24269/iso.v4i2.460
Kusnadi, I. M. G., & Suputhra, D. G. D. (2015). Pengaruh Profesionalisme Dan Locus of Control
Terhadap Kinerja Auditor Di Kantor Akuntan Publik Provinsi Bali. E-Jurnal Akuntansi,
13(1), 276–291.
Monique, E. P., & Nasution, S. (2020). Pengaruh Profesionalisme, Independensi Auditor, Etika
Profesional, Dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Auditor. EKOMBIS REVIEW:
Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis, 8(2), 171–182.
https://doi.org/10.37676/ekombis.v8i2.1083
Muhammad, I. M. I. (2021). Pengaruh Tekanan Peran dan dan Profesionalisme Terhadap Kinerja
Auditor. Insan Cita Bongaya Research Journal, 1(1), 23–32. Retrieved from
http://icbrj.org/index.php/icbrj/article/view/15
Physics, R. (2018). 3.記述統計とデータの可視化 1 2 3, 21, 1546–1554.
Priestnall, S. L., Okumbe, N., Orengo, L., Okoth, R., Gupta, S., Gupta, N. N., … Chatterjee, R.
(2020). No 主観的健康感を中心とした在宅高齢者における 健康関連指標に関する共
分散構造分析 Title. Endocrine, 9(May), 6. Retrieved from
https://www.slideshare.net/maryamkazemi3/stability-of- colloids
%0Ahttps://barnard.edu/sites/default/files/inline/student_user_guide_for_spss.pdf%
0Ahttp://www.ibm.com/support%0Ahttp://www.spss.com/sites/dm-
book/legacy/ProgDataMgmt_SPSS17.pdf%0Ahttps://www.n
Syarifah, A., Ariani, N. E., & Akuntansi, P. S. (2021). PENGARUH PROFESIONALISME ,
KOMITMEN ORGANISASI , LOCUS OF CONTROL , DAN ETIKA PROFESI
TERHADAP KINERJA AUDITOR INTERNAL PADA PERGURUAN TINGGI DI
KOTA BANDA ACEH DAN ACEH BESAR, 6(1), 61–67.
Tunnisa, S. F. (2020). PENGARUH INDEPENDENSI, PROFESIONALISME, ETIKA
PROFESI, DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA AUDITOR (Studi
Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Pekanbaru). Universitas Islam Negeri Sultan
Syarif Kasim Riau.
Yusuf, M. (2017). Pengaruh Kompetensi, Tekanan Ketatan dan Kompleksitas Terhadap
AUDIT JUTDGMENT. Jurnal Akuntansi Dan Manajemen, 13(01), 167–185.
Zagoto, M. G. K. S., & Hayati, K. (2020). Pengaruh Etika Profesi, Tingkat Pendidikan dan
Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Auditor Pada Badan Pengawasan Keuangan Dan
Pembangunan (BPKP) Sumatera Utara. J-MAS (Jurnal Manajemen Dan Sains), 5(2), 231.
https://doi.org/10.33087/jmas.v5i2.204

Anda mungkin juga menyukai