Anda di halaman 1dari 14

Jurnal Politik Pemerintahan Dharma Praja

STRATEGI PENGELOLAAN SAMPAH


DALAM PENGEMBANGKAN WISATA EDUKASI
DI KOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Kartiwi, Imamujahid Imanullah Al Amin


Institut Pemerintahan Dalam Negeri
kartiwi300 @ g mail. com

ABSTRACT
Waste Management Strategy in Developing Educational Tourism in Balikpapan
City, East Kalimantan Province. The research objective was to find out strategies in the
development of waste management education tourism carried out by the Office Technical
Implementation Unit of Manggar’s Waste Processing Site. In addition, this study also
aims to find out the implementing organization and the forms of cooperation carried out
in developing waste management education tourism. The method used in this study is
action research. The author examines the definition of action research into a field study
with data collection techniques in the form of observation, documentation, and interviews.
The results of the research findings were analyzed by the SWOT (strength, weakness,
opportunities, threats) analysis model. The result is that the strategy for developing the
Final Disposal Site in Manggar as a means of production, education, and recreation is
based on the master plan of the Department of Landscaping and Funeral Services of
Balikpapan City.
Keywords: strategy, educational tourism and waste management.

ABSTRAK
Strategi Pengelolaan Sampah Manggar dalam Pengembangkan Wisata Edukasi
di Kota Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur. Tujuan penelitian untuk mengetahui
strategi dalam pengembangan wisata edukasi pengelolaan sampah yang dilakukan oleh
Unit Pelaksana Teknis Dinas Tempat Pemrosesan Akhir Sampah Manggar. Di samping
itu penelitian ini juga bertujuan mengetahui organisasi pelaksana dan bentuk kerja sama
yang dilakukan dalam pengembangan wisata edukasi pengelolaan sampah. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan. Penulis menelaah definisi
penelitian tindakan menjadi pengkajian lapangan dengan teknik penumpulan data berupa
observasi, dokumentasi, dan wawancara. Hasil temuan penelitian dianalisis dengan model
analisis SWOT (strength, weakness, opportunities, threats). Hasilnya diketahui bahwa strategi
pengembangan Tempat Pembuangan Akhir sampah di Manggar sebagai sarana produksi,
edukasi, dan rekreasi itu bersumber pada master plan Dinas Kebersihan Pertamanan dan
Pemakaman Kota Balikpapan.
Kata kunci: strategi, wisata edukasi dan pengelolaan sampah.

55
56 — Jurnal Politik Pemerintahan Dharma Praja ■ Vol. 12 No. 2, Juni 2019: 55–67

PENDAHULUAN muncul begitu saja apalagi dipaksakan.


Kesadaran adalah proses yang diawali

S eiring meningkatnya pertumbuhan


jumlah penduduk di Kota Balikpapan
pertumbuhan sampah sejalan dengan
dari adanya rasa memiliki. Rasa memiliki
lingkungan sekitar akan memicu rasa
tanggung jawab, dan rasa tanggung jawab
banyaknya jumlah penduduk. Dengan ini akan menghasilkan kesadaran warga
jumlah penduduk Kota Balikpapan yang bahwa tugas untuk menjaga lingkungan
mencapai 706.414 jiwa pada 2015. Jumlah bukan hanya kewajiban pemerintah saja
sampah yang masuk ke TPA Manggar Sari tapi juga warganya.
pada tahun itu, per harinya adalah 365,3 Program wisata edukasi bertujuan
ton. Kondisi di lapangan, TPA Manggar untuk menanamkan nilai-nilai kesadaran
tidak memiliki lahan yang cukup luas akan pentingnya menjaga lingkungan
untuk mengelola persampahan di Kota hidup melalui proses pendidikan. Proses
Balikpapan. Total luas lahan pengelolaan penanaman nilai-nilai ini akan lebih baik
sampah pada TPA Manggar adalah 40 jika diawali dari pendidikan anak usia
Ha. Sementara lahan yang sudah dikelola dini (PAUD). Semakin awal diberikan
mencapai 35 Ha. Pemerintah Daerah tidak pemahaman diharapkan akan semakin
merespon kondisi TPA Manggar Sari dalam tertanam nilai-nilai kebaikan dalam
dengan kebijakan yang strategis dalam diri anak. Anak-anak bisa diberikan
mengelola sampah. pemahaman sederhana tentang pentingnya
Diprediksi beberapa tahun ke depan menjaga kebersihan. Bisa melalui gambar/
dapat saja terjadi timbunan sampah di poster atau tayangan video. Anak-anak
TPA Manggar Sari seperti yang terjadi diajarkan untuk membuang sampah bekas
di TPA Sumur Batu Bekasi yang berkali- jajanan mereka ke tempat sampah yang
kali longsor akibat pengelolaan sampah telah disediakan sesuai dengan jenis
yang kurang tepat. Upaya TPA Manggar sampah. Hal ini juga dilakukan di jenjang
Sari dalam mengantisipasi dini agar pendidikan yang lebih tinggi yaitu untuk
tidak terjadi penumpukan sampah di TPA tingkat SD, SMP, SMA dan Perguruan
adalah mengembangkan wisata edukasi Tinggi. Para siswa bisa diajarkan untuk
pengelolaan sampah. Hal ini merupakan menjaga kebersihan lingkungan sekolah
salah satu cara yang dilakukan pemerintah ataupun di luar sekolah.
Kota Balikpapan melalui UPTD TPA Berdasarkan uraian di atas maka
Manggar Sari untuk meningkatkan fokus penelitian yang dituangkan penulis
pemahaman masyarakat dalam mengelola dalam pelaksanaan penelitian ini adalah:
sampah rumah tangga, sehingga dapat Bagaimana strategi pengembangan
terwujud Kota Balikpapan sebagai kota dan pengelolaan sarana wisata edukasi
BERIMAN (bersih, indah, aman, dan TPA Manggar Sari yang dilakukan oleh
nyaman). pengelola?
Untuk membangun kesadaran peran
serta masyarakat dalam pengelolaan
METODE PENELITIAN
sampah harus didasari oleh adanya
kesadaran tentang pentingnya menjaga Desain penelitian merupakan
lingkungan. Kesadaran ini tidak bisa rencana dan struktur penyelidikan dalam
Kartiwi, Imamujahid Imanullah Al Amin — 57

pengamatan sebuah masalah, sehingga sampah, kemudian dilakukan penutupan


penulis dapat memperoleh jawaban atas sampah dengan penimbunantanah. Metode
masalah-masalah awal yang diungkapkan. ini merupakan satndar yang sudah diatur
Dalam penelitian ini penulis dalam Peraturan Kementrian PU Nomor
menggunakan model desain action 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan
research (penelitian tindakan). Penulis Sarana dan Prasarana Persampahan dalam
merumuskan desain tersebut menjadi Penanganan Sampah Rumah Tangga dan
desain kajian lapangan. Masyhuri dan Samppah Sejenis Rumah Tangga. Hal itu
Zainuddin (2008) mengungkapkan merupakan standar internasional dalam
“penelitian tindakan adalah penelitian pemrosesan akhir sampah.
untuk mengembangkan keterampilan- Standar Operasional Prosedur
keterampilan baru atau cara pendekatan Pembuangan Sampah
baru untuk memecahkan masalah di dunia
kerja.” Pada proses pengolahan sampah
Berdasarkan teori diatas penulis di UPTD TPA Manggar terdapat
merumuskan desain kajian lapangan. standar operasional prosedur dalam
Kajian lapangan adalah kegiatan penatalaksanaan sampah yang masuk
pemantauan secara langsung oleh pelaku ke UPTD TPA Manggar. Kendaraan
penelitian dengan tujuan mendapatkan pengangkut sampah yang masuk ke TPA
informasi terkait kajian yang diamati pertama harus melalui pos penjagaan
dengan konsep pelaku penelitian sebagai untuk ketertiban truk angkutan yang
bagian yang terlibat secara aktif terhadap masuk ke UPT. Selanjutnya truk masuk
obyek yang diamati, sehingga pelaku ke TPA melalui jembatan timbang untuk
penelitian dapat memberikan saran, ide/ menghitung jumlah kotor sampah dan truk
gagasan baru yang dapat memberikan (timbangan awal). Pendataan ini dilakukan
solusi terhadap gejala-gejala yang terjadi oleh tim administrasi jembatan timbang.
di lokasi penelitian. Setelah ditimbang truk diarahkan untuk
menuju lokasi landfield untuk melakukan
HASIL DAN PEMBAHASAN pembuangan sampah dibantu dengan truk
excavator.
Sistem Pengelolaan Sampah pada Sampah yang dibuang ke
UPTD TPA Manggar sanitary landfield kemudian diratakan
Sanitary Landfield menggunakan buldozzer untuk menekan
sampah agar tumpukan sampah menjadi
Sanitary landfield adalah proses padat dan tidak mudah longsor. Setelah
pembuangan akhir sampah dengan cara tumpukan sampah mencapai ketinggian
menumpuk sampah ke lokasi cekungan 2 meter tumpukan sampah akan
yang sudah didesain dan dipasangkan pipa ditimbun dengan tanah setinggi 1 meter.
penangkap gas methan dan pipa pengaliran Penumpukan sampah dengan tanah
air lindi secara sistematis. Sanitary bertujuan untuk mempercepat penguraian
landfield merupakan sarana pengurugan sampah dan juga mengurangi bau sampah
sampah ke lokasi landfield dengan proses yang dibuang pada lokasi sanitary
pemerataan sampah dan pemadatan landfield. Selain itu juga berfungsi untuk

Jurnal Politik Pemerintahan


58 — Jurnal Politik Pemerintahan Dharma Praja ■ Vol. 12 No. 2, Juni 2019: 55–67

mengurung kandungan gas metan yang untuk mengendapkan zat padat yang
ada pada tumpukan sampah. tercampur pada air limbah dan pengapungan
Truk pengangkut sampah meninggalkan adalah pembersihan air limbah dari zat-zat
lokasi sanitary landfield melalui pos yang terapung pada air limbah pada bak
pencucian kendaraan. Kendaraan kontrol pertama. Selanjutnya air dialirkan
pengangkut sampah dicuci setiap 2 kali ke tahap pengolahan kolam II. Pengolahan
pembuangan sampah. Pencucian kendaraan ini umumnya mencakup proses biologi
pengangkut sampah memiliki tujuan untuk untuk mengurangi bahan-bahan organik
memperpanjang usia bak angkut sehingga melalui mikro organisme. Dalam tahap
bak angkut tidak mudah mengalami korosi ini dilakukan proses penambahan oksigen
akibat zat-zat yang terkandung dalam dan pertumbuhan bakteri.
sampah. Kendaraan pengangkut yang Air limbah yang telah melalui tahap
sudah bersih akan kembali ke jembatan kedua akan dialirkan ke kolam tahap III.
timbang untuk mengukur berat bersih Pada pengolahan ini terjadi penanganan
sampah yang sudah dibuang ke lokasi khusus sesuai dengan zat yang terkandung
sanitary landfield. Untuk mengetahui berat dalam air limbah. Pada pengolahan ini akan
bersih total berat truk pengangkut sampah terjadi pengolahan secara kimiawi yang
dan angkutan sampah (timbangan awal) akan terjadi reaksi kimia akibat adanya
dikurangi dengan berat truk tanpa sampah, penambahan zat kimia seperti karbon aktif
sehinnga dapat dihitung jumlah sampah atau aluminium aktif. Proses ini dilakukan
yang masuk ke lokasi sanitary landfield. dengan cara penyaringan untuk dilanjutkan
Selanjutnya kendaraan pengangkut sampah ke tahap pengolahan berikutnya.
kembali beroperasi mengangkut sampah di Tahap pengolahan selanjutnya dilaku-
TPS (tempat pembuangan sementara) di kan pembunuhan kuman (disinfection)
Kota Balikpapan. yang bertujuan untuk mengurangi atau
membunuh mikroorganisme pathogen yang
Pengolahan air limbah (Limbah ada didalam air limbah olahan. Selanjutnya
leachate) air limbah memasuki tahap pengolahan ke
V atau tahap akhir pengolahan limbah se-
Sampah yang sudah ditumpuk di lokasi belum dibuang ke alam. Pengolahan tahap
sanitary landfield akan menghasilkan kelima berupa pemantauan ulang air lim-
limbah cair akibat dari campuran air hujan bah terhadap zat-zat yang terkandung dan
dengan tumpukan sampah. Air limbah pengukuran ph keasaman air limbah.
kemudian dialirkan melalui pipa air lindi ke
bak control. Selanjutnya air limbah diolah
melalui lima tahapan untuk menetralkan Pengomposan
ph keasaman air limbah agar bisa dibuang Pengomposan merupakan proses
ke alam sehingga pemrosesan air limbah penguraian secara biologi dibantu oleh
tidak mencemari lingkungan. mikroba. Proses pembuatan kompos
Pengolahan pertama bertujuan untuk dilakukan di rumah pengomposan. Sampah
menghilangkan zat padat yang tercampur yang dapat diolah menjadi kompos
yaitu dengan cara pengendapan atau hanyalah sampah organik (sampah pasar).
pengapungan. Pengendapan bertujuan Selanjutnya sampah organik akan dicacah
Kartiwi, Imamujahid Imanullah Al Amin — 59

melalui mesin grinding (mesin pencacah) penduduk yang berada pada radius 1 Km
sehingga menghasilkan cacahan sampah dari lokasi pembuangan sampah.
organik. Kemudian cacahan sampah Bryson (1995) menjelaskan
organik diberi larutan air gula merah dan pengembangan strategi dilakukan oleh
EM4. Selanjutnya diaduk secara merata dan suatu organisasi jika “strategi yang
ditutup dengan penutup selama 5 hari. Hal dirancang oleh organisasi berusaha untuk
ini dilakukan untuk mempercepat proses menciptakan masa depan baru yang
fermentasi. Setelah proses fermentasi lebih baik”. Strategi pengembangan
selesai cacahan dijemur tanpa terkena sinar TPA sebagai sarana produksi, edukasi,
matahari langsung. Setelah cacahan cukup dan rekreasi merupakan inovasi untuk
kering kemudian dihancurkan dan diayak meningkatkan kualitas pelayanan dan
untuk menjadi kompos. penanganan terhadap produksi sampah
Edukasi Wisata pada TPA Manggar yang dibuang oleh masyarakat sehingga
mampu memberi pengaruh terhadap
Dalam pengembangan pariwisata jumlah sampah yang masuk ke TPA
diperluakan teknik dan perencanaan yang Manggar sehingga mampu mewujudkan
sesuai dengan kebutuhan lokasi wisata, Kota Balikpapan menjadi Green, Clean,
baik secara letak geografi dan letak and Healthy City untuk mewujudkan
strategis suatu obyek wisata. Menurut masa depan yang ramah lingkungan.
Patina (2009) teknik pengembangan Aspek infrastruktur pariwisata
harus menggabungkan berbagai aspek pada obyek wisata edukasi pengelolaan
penunjang kebutuhan pariwisata. Aspek sampah. Infrastruktur yang dibangun
tersebut dapat berupa aspek aksesibilitas untuk mengembangkan edukasi wisata
(transportasi dan promosi), karakteristik pengelolaan sampah berdasarkan Master
infrastruktur pariwisata, tingkat interaksi Plan Dinas Kebersihan Pertamanan dan
sosial dan keterkaitan dengan sektor lain. Pemakaman dalam pengembangan TPA
Aspek penunjang dalam kebutuhan Manggar sebagai sarana produksi, edukasi
pariwisata dalam pengembangan wisata dan rekreasi sebagai berikut:
edukasi pengelolaan sampah cukup
terpenuhi. Hal ini penulis amati aspek- Pengembangan TPAsebagai Sarana
aspek teknik pengembangan pariwisata. Edukasi
Pertama, aspek aksesibilitas menjadi
penting dalam pengembangan terhadap Konsep TPA sebagai sarana edukasi
obyek wisata yang akan dikembangkan. adalah memberikan pengetahuan kepada
Dalam hal ini UPTD TPA Manggar masyarakat terkait upaya pengelolaan
memiliki akses jalan yang baik, dengan sampah yang ramah lingkungan. Secara
kondisi jalan yang sudah teraspal dan rata- tidak langsung dapat menanamkan nilai
rata lebar jalan sekitar 10-15 meter, dan positif untuk peduli dan terlibat dalam upaya
jarak masuk ke dalam dari jalan protokol pengelolaan sampah yang baik. Dengan
sejauh 3.5 Km. Namun sangat disayangkan adanya sarana edukasi pada TPA Manggar
tidak adanya kendaraan umum yang diharapkan menjadi tempat penimbunan
mengakses lokasi TPA Manggar. Hal ini dan pengelolaan sampah berbasis edukasi
disebabkan tidak adanya pemukiman lingkungan hidup. Oleh karena itu untuk

Jurnal Politik Pemerintahan


60 — Jurnal Politik Pemerintahan Dharma Praja ■ Vol. 12 No. 2, Juni 2019: 55–67

mendukung pengembangan wisata edukasi itu interaksi hubungan dalam dapat juga
perlu adanya penambahan fasilitas sarana terjadi antara UPTD TPA Manggar dengan
dan prasarana wisata untuk memancing para wisatawan dalam pemberian dan
pengunjung datang ke lokasi pembuangan pembinaan edukasi pengelolaan sampah.
sampah. Kegiatan TPA Manggar sebagai Dengan penggabungan ketiga aspek
sarana edukasi antara lain: pengembangan obyek wisata seperti
1) Tempat pelatihan pengelolaan sampah yang diungkapkan Patina, yaitu aspek
(materi kelas) aksesbilitas, aspek infrasturktur sarana
2) Edukasi pertanian organik (green dan prasaran serta aspek interaksi
House) terhadap lingkungan sosial, menjadi
3) Outbond dan Game area pengaruh positif terhadap perencanaan
pengembangan edukasi wisata pada TPA
4) Taman Baca dan Rumah Baca
Manggar. Penulis mencoba mengaitkan
Pengembangan TPAsebagai Sarana teori tersebut dengan hasil pengamatan
dan wawancara terhadap pengembangan
Rekreasi.
edukasi wisata pengelolaan sampah.
Kegiatan rekreasi di TPA Manggar Penulis menemukan kesesuaian teori
dikembangkan dari saran yang telah ada pengembangan wisata dengan kenyataan
dengan melakukan pembenahan dan di lapangan. Ketiga aspek pengembangan
perubahan fungsi. Sementara hutan TPA wisata telah diwujudkan oleh UPTD TPA
bekas sanitary landfield dimanfaatkan Manggar dengan memperbaiki akses jalan
sebagai hutan rehabilitasi yang bermanfaat masuk TPA sehingga terkesan menarik,
menjaga iklim mikro pada lingkungan menambah sarana dan prasana hiburan
TPA Manggar/ Selain itu hutan TPA dapat dan alat peraga edukasi, dan meningkatkan
dimanfaatkan sebagai camping ground kerja sama dengan lembaga pemerintahan
dan rencana ke depan dilengkapi dengan ataupun nonpemerintahan.
jogging track mengitari hutan TPA dan
wilayah edukasi taman baca. Analisis SWOT
Aspek tingkat interaksi sosial Dalam penentuan perumusan strategi,
dan keterkaitan dengan sektor lain. sebelumnya perlu dilakukan identifikasi
Aspek interaksi sosial pada UPTD terhadap faktor lingkungan internal
TPA Manggar terjalin dalam kategori dan eksternal yang dapat memengaruhi
“tingkat interaksi hubungan dalam, perencanaann pengembangan edukasi wisata
yaitu interkasi berlangsung secara terus yang ada di UPTD TPA Manggar. Pengamatan
menerus dalam waktu yang ditentukan terhadap faktor internal berupa pengamatan
dan berkesinambungan”. Tingkat terhadap kekuatan UPTD TPA Manggar dan
interaksi sosial dengan hubungan dalam potensi pengembangan edukasi wisata dan
terjadi antara UPTD TPA Manggar pengamatan terhadap kelemahan yang ada
dengan pihak-pihak yang bekerjasama pada UPTD TPA Manggar. Selanjutnya faktor
baik masyarakat setempat maupun eksternal penulis melakukan pengamatan
swasta dalam mengembangkan UPTD terhadap peluang dan ancaman yang mampu
TPA Manggar melalui pengembangan memengaruhi pengembangan wisata edukasi
produksi, edukasi, dan rekreasinya. Selain TPA Manggar.
Kartiwi, Imamujahid Imanullah Al Amin — 61

Analisis terhadap Faktor Internal  Pengembangan edukasi wisata bukan


Kekuatan (strengths) yaitu faktor- program prioritas utama UPTD TPA
faktor yang memiliki kekuatan potensi Manggar melainkan inovasi
terhadap pengembangan wisata edukasi  Belum adanya sub unit pengembangan
pengelolaan sampah. Berikut penulis edukasi wisata pengelolaan sampah
temukan yang menjadi kekuatan dalam yang menjadi penanggung jawab
pengembangan edukasi wisata pada UPTD terhadap pengembangan obyek wisata
TPA Manggar: UPTD TPA Manggar.
 Memiliki lahan kosong dan lokasi
bufferzone (lokasi pembuangan yang Analisis terhadap Faktor Eksternal
sudah ditutup).
 Adanya master plan atau rencana Peluang (opportunities) yaitu
pengembangan TPA Manggar menentukan faktor yang memberikan
sebagai sarana produksi, edukasi, dan peluang dalam pengembangan wisata
rekreasi edukasi pengelolaan sampah.
 Memiliki potensi wisata yang berbeda  Trend edukasi wisata berbasis
terhadap obyek wisata lain. lingkungan kedepannya bisa menjadi
salah satu destinasi wisata yang
 Tersedianya sarana dann prasarana
menarik bagi wisatawan.
edukasi pengelolaan sampah dan
wisata rekreasi.  Teknologi informasi dan media sosial
sebagai sarana promosi wisata edukasi
 Terdapat Standar Operasional Prosedur
pengelolaan sampah.
dalam pelayanan dan pendampingan
edukasi wisata pengelolaan sampah.  Berada di wilayah Balikpapan Timur
yang merupakan zona pengembangan
Kelemahan (weakness), merupakan
Kota Balikpapan.
faktor yang dianggap sebagai kelemahan
secara internal pada pengembangan wisata Ancaman (threats) yaitu dengan
edukasi pengelolaan sampah, faktor menentukan faktor yang dapat mengancam
tersebut antara lain: dalam pengembangan wisata edukasi
 Kurangnya sarana dan prasarana pengelolan sampah.
hiburan yang dapat menarik  Obyek edukasi wisata pengelolaan
wisatawan. sampah kurang memiliki daya saing
 Belum ada kerja sama yang dilakukan dari obyek edukasi wisata lainnya
oleh UPTD TPA Manggar dengan yang ada di Kota Balikpapan.
Dinas Pemuda Olahraga dan  Minimnya bantuan dan kejasama
Pariwisata Kota Balikpapan dengan perusahaan di sekitar untuk
 Terbatasnya pegawai UPTD pengembangan edukasi wisata
TPA Manggar yang menguasai pengelolaan sampah.
SOP pelaksanaan edukasi wisata
 Belum berubahnya prespektif
pengelolaan sampah
masyarakat terhadap kondisi TPA
 Minimnya kegiatan promosi yang yang penuh dengan kesan kumuh dan
dilakukan oleh TPA Manggar. bau.

Jurnal Politik Pemerintahan


62 — Jurnal Politik Pemerintahan Dharma Praja ■ Vol. 12 No. 2, Juni 2019: 55–67

Untuk menentukan isu-isu strategis didapatkan melalui hasil titik pertemuan


penulis menggunakan analisis matriks antara faktor-faktor internal dan faktor-
SWOT pendekatan kualitatif, isu straegis faktor eksternal.

Tabel 1
Pemecahan Isu-isu Strategis Matriks Analisis SWOT
Faktor Internal
Sterngth Weakness

• Memiliki lahan • Kurangnya sarana dan


kosong dan lokasi prasarana hiburan yang
bufferzone (lokasi dapat menarik
pembuangan yang wisatawan.
sudah ditutup). • Belum ada kerjasama
• Adanya master plan yang dilakukan oleh
atau rencana UPTD TPA Manggar
pengembangan TPA dengan Dinas Pemuda
Faktor Eksternal

Manggar sebagai Olahraga dan


sarana produksi, Pariwisata Kota
edukasi, dan rekreasi Balikpapan
• Memiliki potensi • Terbatasnya pegawai
wisata yang berbeda UPTD TPA Manggar
Identifikasi faktor
terhadap obyek yang menguasai SOP
internal dan eksternal
wisata lain. pelaksanaan edukasi
• Tersedianya sarana wisata pengelolaan
dan prasarana sampah
edukasi pengelolaan • Minimnya kegiatan
sampah dan wisata promosi yang
rekreasi. dilakukan oleh TPA
• Terdapat Standar Manggar.

Operasional • Pengembangan edukasi


Prosedur dalam wisata bukan program
pelayanan dan prioritas utama UPTD
pendampingan TPA Manggar
edukasi wisata melainkan inovasi
pengelolaan sampah. • Belum adanya sub unit
pengembangan edukasi
Kartiwi, Imamujahid Imanullah Al Amin — 63

wisata pengelolaan
sampah yang menjadi
penanggung jawab
terhadap
pengembangan obyek
wisata UPTD TPA
Manggar.
Opportunities SO WO

• Trend edukasi • Memanfaatkan luas • Peningkatan kapasitas


wisata berbasis lahan sebagai pegawai dan
lingkungan pengembangan sarana kelembagaan
kedepannya bisa edukasi wisata • Berkoordinasi dengan
menjadi salah satu pengelolaan sampah DISPORAPAR Kota
destinasi wisata. • Memaksimalkan Balikpapan terkait
• Teknologi pemanfaatan media pengembangan TPA
informasi dan teknologi dan sebagai sarana
media sosial informasi sebagai produksi, edukasi dan
sebagai sarana sarana promosi rekreasi
promosi wisata
edukasi
pengelolaan
sampah.
• Berada di
wilayah
Balikpapan
Timur yang
merupakan zona
pengembangan
Kota Balikpapan.
Threatshs ST WT
• Obyek edukasi • Meningkatkan • Pemberdayaan
wisata kerjasama dengan kepada pegawai
pengelolaan sektor swasta UPTD TPA Manggar
sampah kurang • Pemanfaatan CSR • Meningkatkan
memiliki daya perusahaan swasta kualitas sarana dan
saing dari obyek • Meningkatkan prasarana edukasi

Jurnal Politik Pemerintahan


64 — Jurnal Politik Pemerintahan Dharma Praja ■ Vol. 12 No. 2, Juni 2019: 55–67

edukasi wisata partisipasi TPA wisata pengelolaan


lainnya yang ada Manggar dalam sampah
di Kota event lokal &
Balikpapan. nasional
• Minimnya
bantuan dan
kejasama dengan
perusahaan
disekitar untuk
pengembangan
edukasi wisata
pengelolaan
sampah.
• Belum
berubahnya
prespektif
masyarakat
terhadap kondisi
TPA yang penuh
dengan kesan
kumuh dan bau.

Sumber: diolah oleh penulis

Berdasarkan hasil Analisis SWOT media teknologi dan informasi


pada matriks diatas, penulis memperoleh sebagai sarana promosi, bertujuan
beberapa isu strategi sebagai berikut: untuk meningkatkan rating
wisata edukasi pengelolaan
Isu strategi S O sampah sebagai wisata yang
diperhitungkan di Kota
a. Memanfaatkan luas lahan sebagai Balikpapan.
pengembangan sarana edukasi
wisata pengelolaan sampah,
luasnya lahan yang belum terpakai Isu StrategiS T
pada UPTD TPA Manggar dapat a. Meningkatkan kerja sama dengan
dimanfaatkan untuk menambah sektor swasta, untuk mengatasi
fasilitas sarana edukasi dan keterbatasan anggaran yang
rekreasi. dimiliki oleh Kas UPTD TPA
b. Memaksimalkan pemanfaatan Manggar memerlukan kerja
Kartiwi, Imamujahid Imanullah Al Amin — 65

sama bilateral dengan pihak visioner yaitu untuk meningkatkan


swasta untuk meringankan dan kualitas sumber daya manusia
membantu kas TPA yang bekerja pada UPTD TPA
b. Pemanfaatan CSR perusahaan Manggar
swasta, CSR dapat dimanfaatkan b. Meningkatkan kualitas sarana
dalam menambah fasilitas sarana dan prasarana edukasi wisata
pada pengelolaan sampah serta pengelolaan sampah, menambah
sebagai penyedia bahan baku sarana dan prasarana edukasi
dalam pengembangan edukasi wisata bertujuan untuk
wisata dan pengelolaan sampah. meningkatkan jumlah wisatwan
c. Meningkatkan partisipasi TPA melalui sarana hiburan yang
Manggar dalam event lokal & menarik.
nasional, hal ini bertujuan untuk Berdasarkan isu-isu strategis diatas
meningkatkan citra positif TPA penulis mendapatkan langkah-langkah
Manggar sebagai edukasi wisata, strategis dalam pengembangan wisata
sehingga mampu merubah edukasi pengelolaan sampah pada TPA
pemikiran masyarakat tentang Manggar sebagai berikut:
kondisi TPA Manggar yang 1) Memanfaatkan luas lahan sebagai
terkesan TPA hanya sebagai pengembangan sarana edukasi wisata
tempat pembuangan sampah. pengelolaan sampah, luasnya lahan
Isu Strategi WO yang belum terpakai pada UPTD TPA
Manggar dapat dimanfaatkan untuk
a. Peningkatan kapasitas pegawai dan menambah fasilitas sarana edukasi
kelembagaan, dengan peningkatan dan rekreasi.
kapasitas pegawai diharapkan
2) Memaksimalkan pemanfaatan
mampu ikut berpartisipasi aktif
media teknologi dan informasi
dan memahami terhap standar
sebagai sarana promosi, bertujuan
operasional prosedur pelaksanaan
untuk meningkatkan rating wisata
edukasi wisata.
edukasi pengelolaan sampah sebagai
b. Berkoordinasi dengan Disporapar wisata yang diperhitungkan di Kota
Kota Balikpapan terkait Balikpapan.
pengembangan TPA sebagai
3) Meningkatkan kerja sama dengan
sarana produksi, edukasi dan
sektor swasta, untuk mengatasi
rekreasi, hal ini memiliki
keterbatasan anggaran yang
tujuan untuk mendaftarkan TPA
dimiliki oleh Kas UPTD TPA
Manggar sebagai salah satu
Manggar memerlukan kerja sama
destinasi ekowisata yang dimiliki
bilateral dengan pihak swasta untuk
oleh Kota Balikpapan.
meringankan dan membantu kas
TPA.
Isu Strategi WT
4) Meningkatkan partisipasi TPA
a. Pemberdayaan kepada pegawai Manggar dalam event lokal & nasional,
UPTD TPA Manggar, bertujuan hal ini bertujuan untuk meningkatkan

Jurnal Politik Pemerintahan


66 — Jurnal Politik Pemerintahan Dharma Praja ■ Vol. 12 No. 2, Juni 2019: 55–67

citra positif TPA Manggar sebagai b. Pemanfaatan CSR perusahaan


edukasi wisata, sehingga mampu swasta.
merubah pemikiran masyarakat c. Meningkatkan partisipasi TPA
tentang kondisi TPA Manggar yang Manggar dalam event lokal &
terkesan TPA hanya sebagai tempat nasional.
pembuangan sampah.
5) Peningkatan kapasitas pegawai dan Isu Strategi WO
kelembagaan, dengan peningkatan
a. Peningkatan kapasitas pegawai dan
kapasitas pegawai diharapkan
kelembagaan.
mampu ikut berpartisipasi aktif dan
memahami terhap standar operasional b. Berkoordinasi dengan DISPORAPAR
prosedur pelaksanaan edukasi wisata. Kota Balikpapan terkait
pengembangan TPA sebagai sarana
SIMPULAN produksi, edukasi dan rekreasi.

Simpulan dalam penelitian Isu Strategi WT


yang dilakukan oleh penulis dalam
pengembangan wisata edukasi pengelolaan a. Pemberdayaan kepada pegawai UPT
sampah yang dilakukan oleh UPTD TPA TPA Manggar.
Manggar adalah, Strategi pengembangan b. Meningkatkan kualitas sarana dan
TPA Manggar sebagai sarana produksi, prasarana edukasi wisata pengelolaan
edukasi, dan rekreasi bersumber pada sampah.
master plan Dinas Kebersihan Pertamanan
Dan Pemakaman Kota Balikpapan. DAFTAR PUSTAKA
Selanjutnya penulis menganalisis melalui
analisis SWOT untuk menentukan isu Mulyadi, Mohammad. 2014. Metode Penelitian
strategis pengembangan edukasi wisata Praktis: Kuantitatif & Kualitatif. Jakarta.
pengelolaan sampah, hasil analisis penulis Publica Institute.
sebagai berikut: Patina, Gede dan Surya, Ketut. 2009. Pengantar
Ilmu Pariwisata. Yogyakarta: Penerbit
Isu strategi S O
Andi.
a. Memanfaatkan luas lahan sebagai Soma, Soekmana. 2010. Pengantar Ilmu Teknik
pengembangan sarana edukasi wisata
Lingkungan, (Seri: Pengelolaan Sampah
pengelolaan sampah.
Perkotaan). Bogor: IPB Pers.
b. Memaksimalkan pemanfaatan media
teknologi dan informasi sebagai Sugiyono. 2012. Memahami Penelitian
sarana promosi. Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Suwarsono Muhammad. 2008.Strategi
Isu Strategi S T Pemerintahan Manajmen Organisasi
a. Meningkatkan kerja sama dengan Publik.Jakarta: Erlangga
sektor swasta, untuk mengatasi Zainudin dan Masyhuri. 2008. Metodologi
keterbatasan anggaran yang dimiliki Penelitian Pendekatan Praktis dan
oleh UPT TPA Manggar Aplikatif. Bandung: Reflika Aditama.
Kartiwi, Imamujahid Imanullah Al Amin — 67

Website h t t p s :/ / iv a n a a na z t as ia . w o r d pr es s .
Jurnal s-1 Sosiolog Volume 4 Nomor 2 com/2016/03/10/macam-macam-wisata/
Edisi Maret 2016 “Dampak Tempat diakses pada 26 Oktober 2016
Pembuangan Akhir Smapah Batulayang http://kaltim.bps.go.id/link TabelStatis /view/
Bagi Masyarakat Sekitar”, M. Agung id/359, diakses pada 6 Oktober 2016.
Putra. http://www.korankaltim.com/tpa-manggar-jadi-
Governance, jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan wisata-edukasi/, pada 6 Oktober 2016.
Volume 4 Nomor 3 Edisi September https://perpus-maya.blogspot.co.id, pada 25
2015, “Pengaruh Tingkat Pendidikan Maret 2017 munir@upi.edu. Presentasi:
Terhadap Kinerja Pegawai Di Kantor Managing Educational Tourism.
Kecamatan Samalantan”, Bonifasius wikipedia.org/wiki/sampah, diakses pada
http://helloborneo.com/2016/07/30/balikpapan- 20 Oktober 2016.
siapkan-bonus-untuk-pasukan-kuning/,
pada 6 Oktober 2016.
http://id. ne t lo g. c om/ luthf imuhs in/ b lo g/
blogid=36104, diakses pada 26 Oktober
2016

Anda mungkin juga menyukai