Time Motion Study Fix Penjilidan
Time Motion Study Fix Penjilidan
1. TIME STUDY
a. Landasan Teori
Frederick W. Taylor (1956-1915) dikenal sebagai “Bapak
Manajemen Ilmiah” karena usahanya dalam meningkatkan efisiensi
industri. Taylor merupakan orang yang pertama melakukan studi
waktu dengan jam henti (stopwatch) untuk mempelajari suatu
pekerjaan untuk perbaikan. Metode jam henti (stopwatch) merupakan
pengukuran waktu kerja secara langsung yang biasa diaplikasikan
untuk pekerjaan-pekerjaan yang berlangsung secara berulang-ulang
(Wignjosoebroto, 2003)
Time study pada dasarnya merupakan suatu usaha untuk
menentukan lamanya waktu kerja yang dibutuhkan oleh operator untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan yang spesifik pada tingkat kecepatan
kerja yang normal. Pengukuran waktu kerja dilakukan untuk
merancang atau memperbaiki suatu sistem kerja dan penetapan waktu
baku. Pengukuran time study dapat dilakukan secara langsung dan
tidak langsung, secara langsung dengan menggunakan jam henti
(stopwatch) dan sampling pekerjaan. Pengukuran dengan jam henti
dilakukan dengan di uji keseragaman data dan uji kecukupan data. Uji
keseragaman data memperhatikan batas kontrol atas (BKA) dan batas
kontrol bawah (BKB), apabila ada salah satu data yang out of control
maka data tersebut perlu dihilangkan dan mengambil data baru. Untuk
uji kecukupan data dengan memperhatikan jumlah data pengamatan
(N) dan nilai uji kecukupan (Nʹ) apabila N > Nʹ maka data akan
dianggap cukup. Sedangkan untuk pengukuran waktu secara tidak
langsung dapat menggunakan data waktu baku. Tahapan pengukuran
waktu baku didahului oleh perhitungan waktu siklus, waktu normal
lalu mencari waktu bakunya (Sutalaksana, 1979).
b. Pengambilan Data
Berikut ini merupakan flowchart langkah-langkah sistematis dalam
kegiatan pengukuran kerja dalam jam henti (stopwatch) time study
LANGKAH PERSIAPAN
- Pilih dan definisikan pekerjaan yang akan diukur dan akan ditetapkan waktu standarnya
- Informasikan maksud dan tujuan pengukuran kerja kepada supervisor/pekerja
- Pilih operator dan catat smua data yang berkaitan dengan sistem operasi kerja yang akan
diukur waktunya.
ELEMENTAL BREAKDOWN
Bagi siklus kegiatan yang berlangsung ke dalam elemen-elemen kegiatan sesuai dengan
aturan yang ada.
Tidak
Buang data ekstrim N¶< n
Ya
Dimana:
Ws= Waktu Siklus
Ʃx= Jumlah Waktu Pengamatan
N= Jumlah Pengamatan
Dimana:
Nʹ= Uji Kecukupan Data
N= Jumlah Data Pengamatan
K= Tingkat Keyakinan Sebesar 95%, Dengan K=2
S= Derajat Ketelitian Sebesar 5%, Maka K/S=40
X= Data Pengamatan
Jika N > Nʹ maka data dikatakan cukup, berlaku sebaliknya
(Sumber: Aribowo Budi, 2007)
Diketahui perhitungan waktu siklus adalah sebagai berikut:
Ʃx = 133,81 menit
N = 30
1. Dapat diabakian Bekerja dimeja, duduk Tanpa beban 0.0 - 6.0 0.0 - 6.0
2. Sangat ringan Bekerja dimeja, berdiri 0.00 - 2.25kg 6.0 - 7.5 6.0 - 7.5
3. Ringan Menyekop, ringan 2.25 - 9.00 kg 7.5 - 12.0 7.5 - 16.0
4. Sedang Mencangkul 9.00 - 18.00 kg 12.0 - 19.0 16.0 - 30.0
5. Berat Mengayun palu yang berat 19.00 - 27.00 kg 19.0 - 30.0
6. Sangat berat Memanggul beban 27.00 - 50.00 kg 30.0 - 50.0
7. Luar biasa berat Memanggul karung berat diatas 50 kg
B. Sikap kerja
G. Keadaan lingkungan
yang baik
1. Bersih, sehat, cerah
dengan kebisingan rendah 0
2. Siklus kerja berulang-
ulang antara 5 - 10 detik 0-1
3. Siklus bekerja berulang-
ulang antara 0 - 5 detik 1-3
4. Sangat bising 0-5
5. Jika faktor-faktor yang
berpengaruh dapat
menurunkan kwalitas 0-5
6. Terasa adanya getaran
lantai 5 - 10
7. Keadaan-keadaan yang
luar biasa(bunyi,
kebersihan,dll.) 5 - 15
1 2 3 4 5 6 7 8 9
16 10 11
17 18 12 13
14 15
b) Front
c) Right
1 2 3 6 8
5 7
14 15 9 10
16 17 11
12 13
b) Front
d) Eye View
Gambar 3.13 Layout Eye View Usulan 3D Catia
3. KESIMPULAN
a. Time study
Berdasarkan hasil perhitungan waktu siklus, waktu baku, dan
waktu normal yang telah dilakukan, didapatkan waktu siklus sebesar
4,46 menit, waktu normal sebesar 4,06 menit dan waktu baku sebesar
4,67 menit. Sehingga dapat disimpulkan bahwa waktu maksimal
pengerjaan yang seharusnya dilakukan oleh operator untuk merakit
adalah 4,67 menit.
b. Motion study
1) Gerak
Berdasarkan pengamatan pada peta tangan kiri dan tangan
kanan, operator banyak melakukan gerakan yang tidak efektif
diantaranya gerakan menganggur, salah dalam mengambil part,
kegiatan mencari dan merencanakan. setelah adanya usulan
perbaikan gerakan tangan kiri dan tangan kanan, operator dapat
menghilangkan gerakan-gerakan yang tidak efektif diantaranya
gerakan menganggur, salah dalam mengambil part, kegiatan
mencari dan merencanakan. Maka dapat disimpulkan bahwa
setelah dilakukan usulan perbaikan tangan kanan dan tangan kiri
operator lebih cepat dalam menyelesaikan perakitan tamiya.
2) Tata letak Jarak
Berdasarkan pengamatan pada motion study, operator banyak
mengalami kesulitan ketika mencari dan menjangkau part karena
tata letak yang kurang tepat. Setelah adanya usulan perbaikan tata
letak, operator lebih mudah dalam mencari dan menjangkau part
yang diperlukan. Maka dapat disimpulkan bahwa setelah
dilakukan usulan perbaikan tata letak,operator lebih cepat dalam
menyelesaikan perakitan tamiya.