Anda di halaman 1dari 45

Beberapa Alat dalam Laboratorium Beserta 

Fungsinya
77 KomentarPosted by Emel Seran pada 10 Oktober 2010
Alat Fungsi

Tempat membuat larutan. Dalam


membuat larutan erlenmeyer yang selalu
digunakan.

Erlenmeyer

Untuk destilasi larutan. Pada bagian atas


terdapat karet penutup dengan sebuah
lubang sebagai tempat termometer.

Labu destilasi

Tempat untuk menyimpan dan membuat


larutan. Beaker glass memiliki takaran
namun jarang bahkan tidak diperbolehkan
untuk mengukur volume suatu zat ciar.

Gelas Beaker
Cprpng dibagi menjadi dua jenis yakni
corong yang menggunakan karet atau
plastik dan corong yang menggunakan
gelas. Corong digunakan untuk
memasukan atau memindah larutan ai
satu tempat ke tempat lain dan digunakan
pula untuk proses penyaringan setelah
diberi kertas saing pada bagian atas.

Corong gelas

Menyaring larutan dengan dengan


bantuan pompa vakum.

Corong bucher

Digunakan untuk titrasi, tapi pada


keadaan tertentu dapat pula digunakan
untuk mengukut volume suatu larutan.

buret
Untuk memisahkan dua larutan yang tidak
bercampur karena adanya perbedaan
massa jenis. Corong pisah biasa
digunakan pada proses ekstraksi.

Corong pisah

Untuk membuat dan atau mengencerkan


larutan dengan ketelitian yang tinggi.

Labu ukur leher panjang

Untuk mengukur volume larutan. Pada


saat praktikum dengan ketelitian tinggi
gelas ukur tidak diperbolehkan untuk
mengukur volume larutan. Pengukuran
dengan ketelitian tinggi dilakukan
menggunakan pipet volume.

Gelas ukur
Untukl destilasi larutan. Lubang lubang
bawah tempat air masuk, lubang ata
tempat air keluar.

kondensor

Untuk menghisap larutan yang akan dari


botol larutan. Untuk larutan selain air
sebaiknya digunakan karet pengisat yang
telah disambungkan pada pipet ukur.

Filler (karet pengisap)

Untuk mengukur volume larutan

Pipet ukur
Digunakan untuk mengambil larutan
dengan volume tertentu sesuai dengan
label yang tertera pada bagian pada
bagian yang menggembung.

Pipet volume atau pipet gondok atau


volumetrik

Untuk meneteskan atau mengambil


larutan dengan jumlah kecil.

Pipet tetes

Untuk mengocok atau mengaduk suatu


baik akan direaksikan mapun ketika
reaksi sementara berlangsung.

Pengaduk

Untuk mereaksikan dua atau lebih zat.

Tabung reaksi
Untuk mengambil bahan-bahan kimia
dalam bentuk padatan, misalnya dalam
bentuk kristal. Untuk zat-zat yang
bereaksi dengan logam digunakan spatula
plastik sedangkan zat-zat yang tidak
bereaksi dengan dengan logam dapat
digunakan spatula logam.

Spatula plastik dan logam

untuk uji nyala dari beberapa zat.

Kawat nikrom

Untuk mengalirkam gas ke tempat


tertentu dan digunakan pula dalam
penentuan titik lebur suatu zat.

Pipa kapiler atau kaca kapiler

Untuk menyimpan bahan-bahan yang


harus bebas air dan mengeringkan zat-zat
dalam laboratorium. Dikenal dua jenis
desikator yaitu desikator biasa dan
desikator vakum.

desikator
Untuk identifikasi keasamaan larutan/zat.
Caranya: setelah kertas indikator
universal dicelupkan di cocokan warna
yang ada pada kotak kertas universal.

Indikator universal

1. Sebagai penutup saat melakukan


pemanasan terhadap suatu bahan kimia

2. Untuk menimbang bahan-bahan kimia

3. Untuk mengeringkan suatu bahan


dalam desikator.

Gelas arloji

Untuk memegang peralatan gelas yang


masih dalam kondisi panas.

Hot hands
Untuk menyaring larutan.

Kertas saring

Kaki tiga sebagai penyangga pembakar


spirtus.

Kaki tiga

Sebagai alas atau untuk menahan labu


atau beaker pada waktu pemanasan
menggunakan pemanas spiritus atau
pemanas bunsen

Kawat kasa

Tempat tabung reaksi. Biasanya


digunakan pada saat melakukan
percobaan yang membutuhkan banyak
tabung reaksi. Numun dalam mereaksikan
zat yang menggunakan tabung reaksi
sebaiknya menggunakan rak tabung
reaksi demi keamanan diri sendiri
maupun orang lain.
Rak tabung reaksi

Untuk menjepit tabung reaksi.

penjepit
Pengaduk magnetik. Untuk mengaduk
larutan. Batang-batang magnet diletakan
di dalam larutan kemudian disambungkan
arus listrik maka secara otomatis batang
magnetik dari stirer akan berputar.

Stirer dan batang stirer

Menghaluskan zat yang masing bersifat


padat/kristal.

mortal dan pastle

Terbuat dari persolen dan bersifat inert,


digunakan untuk memanaskan logam-
logam.

Krusibel
Digunakan sebagai wadah. Misalnya
penguapan larutan dari suatu bahan yang
tidak mudah menguap.

Evaporating dish

Sebagai penjepit, misalnya:

· Untuk menjepit soklet pada proses


ekstraksi

· Menjepit buret dalam proses titrasi

· Untuk menjepit kondensor pada proses


destilasi
Klem dan statif

Untuk menjepit corong pemisah dalam


proses pemisahan dan untuk meletakan
corong pada proses penyeringan.

Ring

Untuk menahan wadah, misalnya krus


pada saat pemanasan ataau corong pada
waktu penyaringan.

Clay triangle

Untuk melindungi mata dari bahan yang


menyebabkan iritasi. Dan melindungi dari
percikan api, uap logam, serbuk debu,
kabut dan zat-zat kimia yang meletup
ketika dilakukan pemanasan, misalnya
H2SO4.

Kacamata pengaman
Untuk membakar zat atau memmanaskan
larutan.

Pemanas spiritus

Untuk memanaskan larutan dan dapat


pula digunakan untuk sterilisasi dalam
proses suatu proses.

Pemanas atau pembakar bunsen

Untuk memanaskan larutan. Biasanya


untuk larutan yang mudah terbakar.

Hot plate

Untuk mengeringkan alat-alat sebelum


digunakan dan digunakan untuk
mengeringkan bahan yang dalam keadaan
basah.

Oven
Digunakan sebagai pemanas pada suhu
tinggi, sekitar 1000 °C.

Tanur

Digunakan untuk fermentasi dan


menumbuhkan media pada pengujian
secara mikrobiologi.

Inkubator

Untuk menghancurkan (tidak ada di LAB)

Granat

NO.    Nama Alat dan  Kegunaan


1    Labu Ukur

   
     Menampung dan mencampur larutan kimia.

2    Tabung Reaksi


     Menampung larutan dalam jumlah yang sedikit

3.    Beker Gelas

      Menampung bahan kimia atau larutan dalam jumlah yang banyak
4    Gelas Ukur

     Mengukur volume larutan

5    Pipet Ukur

     Mengukur volume larutan

6    Penjepit Tabung Reaksi


     Menjepit tabung reaksi selama melakukan proses pemanasan

7    Pipet Tetes

     Memindahkan beberapa tetes zat cair

8    Mortar dan Alu

     Menggerus dan menghaluskan suatu zat

9    Botol Semprot

      menyimpan aquadest dan digunakan untuk mencuci atau membilas alat-alat
dan bahan

10    Cawan Porselin


     Wadah untuk mereaksikan atau mengubah suatu zat pada suhu tinggi

11    Kawat Nikrom

     Mengidentifikasi suatu zat dengan cara uji nyala

12    Erlenmeyer

     Menyimpan dan memanaskan larutan dan menampung filtrate hasil penyaringan.

13    Pembakar Spirtus

     Membakar zat atau memanaskan larutan

14    Batang Pengaduk

     Mengaduk larutan

15    Kaca Arloji


     Penutup gelas kimia , tempat menimbang bahan

16    Klem Buret

Memegang buret yang digunakan untuk titrasi

 17    Statif

    Menegakkkan corong, buret

18    Kertas saring

 Menyaring larutan

19    Rak Tabung Reaksi


Tempat tabung reaksi

20    Bola Hisap

     Menghisap larutan yang akan diukur

21    Corong

Menyaring cairan kimia

22    Kawat kasa

 Sebagai alas penyebaran panas

23    Buret

     Mengeluarkan larutan dengan volume tertentu

24    Pipet gondok


 Dipakai untuk mengambil larutan dengan volume tertentu

25    Plat Tetes

Tempat untuk mereaksikan zat dalam jumlah kecil

26    Lemari Asam

 Menyimpan larutan yang bersifat asam

27    Oven

     Mengeringkan peralatan yang akan digunakan

28    Neraca

     Mengukur jumlah zat yang diperlukan

29    Bunsen
Keperluan penggunaan api

30    Kertas indikator

     Menentukan pH larutan

31    Centrifuge

 Memisahkan dan mengendapkan padatan dari larutan

32    Eksikator

     Mendinginkan zat

33    Corong Pisah


     Memisahkan larutan dan gas

34    Mikropipet

     Memindahkan cairan dengan volume yang sangat kecil


a. Gelas Ukur digunakan untuk megukur volume larutan dengan cara melihat
meniscus secara tepat. Mata harus sejajar dengan gelas ukur, kemudian lihat
bagian meniscus bawah untuk mentukan volume larutan.

b. Buret digunakan untuk mentitrasi larutan, buret dipasangkan dengan


Erlenmeyer. Fungsi dari Erlenmeyer tersebut untuk menampung hasil titrasi.
Tangan kanan digunakan untuk memegang dan menggoyangkan Erlenmeyer
sedangkan tangan kiri untuk memegang keran buret.

c.   Labu Ukur digunakan untuk mencampur larutan. Caranya masukkan


larutan ke dalam labu ukur. Simpan labu ukur di lengan tangan lalu
goyangkan ke arah atas dan bawah agar larutan tercampur.

d. Lemari Asam ini cara menggunakannya harus dinyalakan terlebih dahulu


tombolnya. Pintunya hanya boleh terbuka setengah badan. Gunakan masker
dan sarung tangan ketika membukanya.
e.  Oven digunakan untuk mengeringkan alat-alat yang akan digunakan.
Hanya untuk alat-alat yang tahan terhadap panas.

f.  Bunsen digunakan untuk keperluan penggunaan api. Selang bunsen harus
dihubungkan dengan kerang yang terhubung gas agar dapat mengeluarkan
api. Api yang dihasilkan bisa diatur sesuai kebutuhannya.

g. Kertas Indikator cara menggunakannnya perubahan warna yang dihasilkan


kertas indikator  dicocokkan dengan table warna indikator.

h. Centrifuge cara kerjanya dengan memasukkan larutan ke dalam tabung


yang berada di dalam centrifuge. Jumlah tabung tersebut tidak boleh hanya 1
karena di khawatirkan larutan yang berada dalam tabung akan menyembur.

i.  Eksikator digunakan untuk mendinginkan zat. Zat yang akan didinginkan
terlebih dimasukkan ke dalam krus. Lalu masukkan krus ke dalam eksikator.

j.  Corong Pisah cara menggunakannya masukkkan larutan ke dalam corong


dari atas dalam keadaan keran corong tertutup. Goyangkan corong agar
larutan tercampur. Balikkan corong dan buka kerannya agar gas yang
dihasilkan larutan tersebut keluar.

k. Mikropipet cara menggunakannya tekan berkali kali thumb knopnya untuk


memastikan lancarnya mikropipet. Tekan thumb knopnya dan masukkan
mikropipet ke dalam larutan. Tahan pipet dan lepaskan tekanan pada thumb
knop agar larutan tersebut keluar.

l.  Neraca cara menggunakannnya harus dipastikan bahwa neraca tersebut


berada dalam keadaan yang stabil. Tekan tombol untuk menyalakan neraca,
beri alas seperti perkamen ketika akan mulai menimbang zat. Harus
diperhatikan juga kapasitas minimum dan maksimum bahan yang boleh
ditimbang.
1. Erlenmeyer

Tempat membuat larutan. 


Dalam membuat larutan erlenmeyer yang selalu digunakan.
2. Labu destilasi

Untuk destilasi larutan. 


Pada bagian atas terdapat karet penutup dengan sebuah lubang sebagai tempat termometer.

3. Gelas beaker

Tempat untuk menyimpan dan membuat larutan. 


Gelas beaker memiliki takaran namun jarang bahkan tidak diperbolehkan untuk mengukur volume
suatu zat cair.
4. Corong gelas

Corong dibagi menjadi dua jenis yakni corong yang menggunakan karet atau plastik dan corong yang
menggunakan gelas. Corong digunakan untuk memasukan atau memindah larutan dari satu tempat
ke tempat lain dan digunakan pula untuk proses penyaringan setelah diberi kertas saing pada bagian
atas.

5. Corong bucher

Menyaring larutan dengan dengan bantuan pompa vakum.

6. Buret

Digunakan untuk titrasi, tapi pada keadaan tertentu dapat pula digunakan untuk mengukut volume
suatu larutan.
7. Corong Pisah

Untuk memisahkan dua larutan yang tidak bercampur karena adanya perbedaan massa jenis. 
Corong pisah biasa digunakan pada proses ekstraksi.

8. Labu ukur leher panjang

Untuk membuat dan atau mengencerkan larutan dengan ketelitian yang tinggi.

9. Gelas ukur
Untuk mengukur volume larutan. Pada saat praktikum dengan ketelitian tinggi gelas ukur tidak
diperbolehkan untuk mengukur volume larutan. Pengukuran dengan ketelitian tinggi dilakukan
menggunakan pipet volume.

10. Kondensor

Untukl destilasi larutan. 


Lubang lubang bawah tempat air masuk, lubang ata tempat air keluar.

11. Filler (karet pengisap)


Untuk menghisap larutan yang akan dari botol larutan. 
Untuk larutan selain air sebaiknya digunakan karet pengisat yang telah disambungkan pada pipet
ukur.

12. Pipet Ukur

Untuk mengukur volume larutan

13. Pipet volume atau pipet gondok atau volumetrik

Digunakan untuk mengambil larutan dengan volume tertentu sesuai dengan label yang tertera pada
bagian pada bagian yang menggembung.

14. Pipet Tetes

Untuk meneteskan atau mengambil larutan dengan jumlah kecil.


15. Pengaduk

Untuk mengocok atau mengaduk suatu baik akan direaksikan mapun ketika reaksi sementara
berlangsung.

16. Tabung reaksi

Untuk mereaksikan dua atau lebih zat.

17. Spatula

Untuk mengambil bahan-bahan kimia dalam bentuk padatan, misalnya dalam bentuk kristal. Untuk
zat-zat yang bereaksi dengan logam digunakan spatula plastik sedangkan zat-zat yang tidak bereaksi
dengan dengan logam dapat digunakan spatula logam.

18. Kawat Nikrom


untuk uji nyala dari beberapa zat.

19. Pipa kapiler atau kaca kapiler

Untuk mengalirkam gas ke tempat tertentu dan digunakan pula dalam penentuan titik lebur suatu zat.

20. Desikator 

Untuk menyimpan bahan-bahan yang harus bebas air dan mengeringkan zat-zat dalam laboratorium.
Dikenal dua jenis desikator yaitu desikator biasa dan desikator vakum.

21. Indikator universal


Untuk identifikasi keasamaan larutan/zat. 
Caranya: setelah kertas indikator universal dicelupkan di cocokan warna yang ada pada kotak kertas
universal.

22. Gelas arloji

  

 Sebagai penutup saat melakukan pemanasan terhadap suatu bahan kimia


 Untuk menimbang bahan-bahan kimia
 Untuk mengeringkan suatu bahan dalam desikator.

23. Hot hands


Untuk memegang peralatan gelas yang masih dalam kondisi panas.

24. Kertas saring

Untuk menyaring larutan.

25. Kaki tiga

Kaki tiga sebagai penyangga pembakar spirtus.


26. Kawat kasa

Sebagai alas atau untuk menahan labu atau beaker pada waktu pemanasan menggunakan pemanas
spiritus atau pemanas bunsen

27. Rak tabung reaksi

Tempat tabung reaksi. Biasanya digunakan pada saat melakukan percobaan yang membutuhkan
banyak tabung reaksi. Numun dalam mereaksikan zat yang menggunakan tabung reaksi sebaiknya
menggunakan rak tabung reaksi demi keamanan diri sendiri maupun orang lain.

28. Penjepit 
Untuk menjepit tabung reaksi.

29. Stirer 

Pengaduk magnetik. Untuk mengaduk larutan. Batang-batang magnet diletakan di dalam larutan
kemudian disambungkan arus listrik maka secara otomatis batang magnetik dari stirer akan berputar.

30. Mortal dan pastle

Menghaluskan zat yang masing bersifat padat/kristal.


31. Krusibel 

Terbuat dari persolen dan bersifat inert, digunakan untuk memanaskan logam-logam.

32. Evaporating dish

Digunakan sebagai wadah. Misalnya penguapan larutan dari suatu bahan yang tidak mudah
menguap.

33. Klem dan statif

Sebagai penjepit, misalnya:


• Untuk menjepit soklet pada proses ekstraksi
• Menjepit buret dalam proses titrasi
• Untuk menjepit kondensor pada proses destilasi
34. Ring 

Untuk menjepit corong pemisah dalam proses pemisahan dan untuk meletakan corong pada proses
penyaringan.

35. Clay triangle

Untuk menahan wadah, misalnya krus pada saat pemanasan ataau corong pada waktu penyaringan.

36. Kaca mata pengaman

Untuk melindungi mata dari bahan yang menyebabkan iritasi. Dan melindungi dari percikan api, uap
logam, serbuk debu, kabut dan zat-zat kimia yang meletup ketika dilakukan pemanasan, misalnya
H2SO4.
37. Pemanas spiritus

Untuk membakar zat atau memmanaskan larutan.

38. Pemanas atau pembakar bunsen

Untuk memanaskan larutan dan dapat pula digunakan untuk sterilisasi dalam proses suatu proses.

39. Hot plate


Untuk memanaskan larutan. Biasanya untuk larutan yang mudah terbakar.

40. Oven 

Untuk mengeringkan alat-alat sebelum digunakan dan digunakan untuk mengeringkan bahan yang
dalam keadaan basah.

41. Tanur 
Digunakan sebagai pemanas pada suhu tinggi, sekitar 1000 °C.

42. Inkubator 

Digunakan untuk fermentasi dan menumbuhkan media pada pengujian secara mikrobiologi.

43 Granat 
Untuk menghancurkan (tidak ada di LAB)

44. Botol semprot

menyimpan aquadest dan digunakan untuk mencuci atau membilas alat-alat dan bahan

45. Plat tetes


Tempat untuk mereaksikan zat dalam jumlah kecil

46. Lemari asam

Menyimpan larutan yang bersifat asam

47. Naraca analitic

Untuk menimbang massa suatu zat. Tingkat ketelitian lebih tinggi dari neraca timbangan.
48. Centrifuge 

Memisahkan dan mengendapkan padatan dari larutan

49. Eksikator 

Mendinginkan zat

50. Mikropipet 
Memindahkan cairan dengan volume yang sangat kecil

51. Piknometer 

Piknometer berguna untuk mengukur nilai massa jenis atau densitas fluida.

52. Mikroskop 
untuk melihat, atau mengenali benda-benda renik yang terlihat sangat kecil menjadi lebih besar dari
aslinya, sehingga kita bisa meng-identifikasi benda tersebut dengan lebih tepat.

53. Neraca atau timbangan

Untuk menimbang massa suatu zat

54. Rotavapor

Untuk memisahkan zat dari suatu campuran. Misalnya untuk memisahkan pelarut n-heksana yang
digunakan untuk megektraksi minyak dari suatu bahan.
55. Cawan petri

digunakan untuk membiakkan sel. Cawan petri selalu berpasangan, yang ukurannya agak kecil
sebagai wadah dan yang lebih besar merupakan tutupnya

56. PH meter

Digunakan untuk mengukur tingkat keasaman dari suatu zat.

57. Multimeter 
Untuk mengukur kuat arus listrik atau hambatan. Misalnya untuk mengukur kuat arus yang dihasilkan
dari reaksi redoks dalam sel galvani.

58. Ozon Generator

Untuk membuat ozon dalam laboratorium dengan bahan dasar oksigen (O2) murni

59. Lup
Kaca pembesar. Dapat digunakan untuk mengamati kenaikan atau penurunan suhu pada termometer
terutama termometer raksa yang tidak berwarna.

60. Botol reagen atau botol pereaksi

Digunakan untuk menyimpan larutan bahan kimia atau sering juga di gunakan untuk
menyimpan indikator asam basa seperti fenolftalin.

Anda mungkin juga menyukai