Anda di halaman 1dari 1

Selamat datang, 3 April ke-23.

Sudah banyak sekali yang terlewati. Sudah banyak sekali yang aku terima dan harus aku
lepaskan dalam kehidupan ini. Semua telah diatur-Nya dengan sedemikian baik, hingga aku
masih bisa terus bertahan hingga hari ini. Alhamdulillaahi rabbil ‘aalamiin, segala puji (selalu)
hanya milik Engkau, ya Allah.

Perasaan ini kembali terulang. Rasa sesak dan pedih menyeruak di hati. 7 tahun yang lalu, saat
pertama kali bertambah usia tanpa kehadiran Emih, aku hancur sekali. Masa-masa itu aku baru
benar-benar memahami arti penting orang tua, dan bagaimana cara terbaik untuk
memperlakukannya. Aku ingat sekali, dulu, aku yang kaku, berhasil memeluk Emih saat beliau
datang menjenguk ke pesantren. Hal yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan dan aku
lakukan. Aku berhasil bersikap hangat tanpa perlu didahului. Dan setelah itu, Emih sudah tidak
pernah lagi menjenguk karena sakit.

Demikian juga terhadap Bapak.

Aku bahagia sekali berhasil memeluk dan mengucapkan rasa sayangku pada Bapak di perayaan
wisudaku Oktober 2020 lalu. Bahkan hal itu lebih membahagiakan daripada wisuda itu sendiri.
Aku berhasil melawan rasa canggungku. Meruntuhkan perasaan kesalku yang kurasakan pada
saat itu. Aku menyadari, bahwa semua orang butuh bahagia, dengan cara masing-masing.
Begitupun Bapak.

Dan, ya, kembali terulang. Aku baru bisa memberanikan diri bersikap hangat, tapi
kesempatanku ternyata tidak banyak. Namun, aku bersyukur bisa menemani Bapak hingga
akhir.

Hari ini, di tempat yang sebenarnya tidak baru, aku berusaha untuk menjadi lebih dewasa dan
bertanggungjawab, dengan tetap menjadi diri sendiri. ini juga bukan hal yang mudah. Tapi
sejak berpikir untuk kembali lagi ke tempat ini, aku memang ingin belajar lebih banyak lagi, aku
ingin belajar dari kehidupan yang lebih nyata. Tidak ada yang kuharapkan selain kekuatan
untuk mengahadapi semua ini.

Ya Allah, terima kasih atas kehidupan yang sangat indah ini. Aku masih terus berusaha untuk
menatap segala kelebihan di antara rasa sakit yang sedang kualami. Aku tidak pernah marah
atas apapun yang terjadi, aku hanya masih belum konsisten dan ahli dalam menyembuhkan
lukaku sendiri.

Semoga tidak ada yang bertambah, kecuali iman dan keberkahan hidup. Dan tidak ada yang
berkurang selain segala akhlak yang buruk.

Selamat ulang tahun yang ke 23, Lulu Almarjan. Sehat dan bahagia selalu. 

Anda mungkin juga menyukai