Anda di halaman 1dari 5

NAMA : ERICK ALFAHRI

NIM : 482012007025
KELAS : FARMASI 3A

KIMIA FARMASI "macam-macam pereaksi"

1. Pembuatan Pereaksi Diazo A dan Diazo B


• Diazo A : Asam Sulfanilat 1 gr
HCL 4 N 60 ml
Aquadest 40 ml
Asam Sulfanilat dilarutkan dalam 60 ml HCL 4 N kemudian ditambahkan
Aquadest sebanyak 140 ml.
• Diazo B : NaNO2 / KNO2 0,7 gr
Aquadest 100 ml
- biru ungu (hilang) : antalgin
- ungu (hilang) : piramidon

2. Pembuatan Pereaksi Marquis


Dicampur Formaldehide 40 % sebanyak 2 tetes dengan H2SO4 sebanyak 3 ml.
-ungu violet : golongan opium
-merah rasa : antiplrin

3. Pembuatan Pereaksi Molish


-NaftolBahan : 1 gr
NAOH 6 gr
Na2CO3 anh 16 gr
Aquadest 100 ml
-Naftol, Reagen ini harus dibuat baru.Dilarutkan NaOH dan Na2CO3, kemudian
ditambahkan
- hijau ungu : nipagin

4. Pembuatan FeCl3
Dilarutkan FeCl3 sebanyak 5 gr dalam 100 ml aquadest.
- ungu langsung : perivat salisilat, asetosal dipanaskan
- ungu coklat merah : PAS Na

5. Pembuatan Pereaksi Luff


Bahan : CuSO4 25 gr
Asam sitrat 50 gr
Na2CO3 180 gr
Aquadest 1000 ml
- mereduksi dingin : propilenglokol

6. Pembuatan Pereaksi Benedict.


• Benedict A : Dilarutkan 17,3 gr CuSO4 dalam 100 ml aquadest.
• Benedict B : Dilarutkan : Na. Sitrat 173 gr
Na2CO3 100 gr
Aquadest 500 ml ( panas )
Dicampurkan Benedict A dan B sedikit demi sedikit sambil diaduk dan ditambahkan
aquadest add 1 lt.
- bervariasi dari hijau sampai merah bata tergantung pada jumlah dan jenis gula/glukosa
dalam urine

7. Pembuatan Pereaksi Barfoed


Bahan : Cu Asetat 13,3 gr
Asam Asetat 1% 200 ml
- warna biru tua : untuk membedakan monosakarida dan disakarida

8. Pembuatan Pereaksi Mayer


Bahan : a. HgCl2 1,358 gr, dilarutkan dalam 60 ml aquadest
b. KI 5 gr, dilarutkan dalam 20 ml aquadest
Dicampurkan larutan a dan b kemudian ditambahkan 100 ml aquadest.
*Reagen Mayer merupakan reagen alkaloid pencetusyang digunakan untuk
mendeteksi alkaloid dalam produk alami.
*terbentuknya endapan menunjukan bahwa sampel tersebut mengandung alkoloid,reaksi
dengan pereaksi mayer akan terbentuk endapan putih

9. Pembuatan Pereaksi Bauchardat


Bahan : I2 2,6 gr
KI 3,3 gr
Dilarutkan dalam 100 ml aquadest
Hasil positif pada uji bauchardat ditandai dengan terbentuknya endapan coklat. Endapan
yang terbentuk terjadi karena adanya ikatan kovalen koordinasi antara ion logam K+ dengan
alkaloid sehingga terbentuk kompleks kalium-alkaloid yang mengendap (Nafisah dkk., 2014).
Pereaksi bauchardat mengandung kalium iodida dan iod.

10. Pembuatan Pereaksi Parri


- Dilarutkan Kobalt Clorida 2 gr dalam 1 ml HCL pekat dan tambahkan 100 ml aquadest
- Kobalt Nitrat dilarutkan sebanyak 2 gr dalam 100 ml aquadest
- Campur
Mengidentifikasi golongan barbiturate
Terbentuk kompleks berwarna ungu

11. Pembuatan Pereaksi Nessler


Dilarutkan 5 gr KI dalam 5 ml air, tambahkan kedalamnya larutan HgCl2 ( 1:2 ) sampai
terjadi endapan merah yang tidak hilang lagi bila di gojok, saring dengan glasswool.
Tambahkan kepada filtratnya larutan dari 15 gr NaOH dalam 30 ml aquadest, encerkan
dengan aquadest add 100 ml, diamkan supaya mengendap, ambil bagian jernihnya.
- Mengidentifikasi adanya amonia
- Terbentuk warna kuning gelap

12. Pembuatan Asam Pikrat


Dilarutkan 1 gr Asam Pikrat dalam 100 ml aquadest panas.
- Mengidentifikasi adanya fenol
- Terbentuk kristal berwarna kuning
13. Pembuatan Pereaksi DAB HCL
Dilarutkan 1 gr DAB dalam 100 ml HCL 4 N.
- mengidentifikasi zat golongan sulfonamida
- Terbentuk warna kuning hingga merah

14. Pembuatan Pereaksi Fehling


• Fehling A : Larutkan 34,64 gr CuSO4 dalam air yang mengandung 0,50 ml H2SO4 pekat,
encerkan sampai 500 ml.
• Fehling B : Larutkan 60 gr NAOH dan 173 gr KNaTartrat dalam air, saring dan encerkan
filtratnya, add 500 ml.
Larutan Fehling ditemukan oleh ahli Kimia Jerman Hermann von Fehling tahun 1849.[1]
Larutan ini digunakan untuk menguji kandungan gula pereduksi (monosakarida atau
disakarida) dalam suatu sampel.[2] Pengujian secara kualitatif ini berdasarkan keberadaan
gugus aldehida atau keton yang bebas.[2] Larutan Fehling dibagi atas dua macam yaitu
larutan Fehling A (Tembaga(II) sulfat atau CuSO4) dan larutan Fehling B (KOH dan Natrium
kalium tartarat).[2] Ketika larutan basa dari kuprik hidroksida dipanaskan dalam sampel yang
mengandung gula tereduksi, hasil yang didapatkan adalah warna kuning yang tidak larut atau
warna merah kurprik oksida

15. Pembuatan Pereaksi Roux


Bahan : Na.Nitroprusid 10 gr
Aquadest 100 ml
NaOH 2 ml
KMnO4 5 ml
Dilarutkan Na.Nitroprusid dengan aquadest kemudian ditambahkan NaOH dan KMnO4, akan
terbentuk endapan, disaring, dimasukan dalam botol cokelat, sebaiknya di buat baru.

16. Pembuatan Pereaksi Zwikker - B


Bahan : CuSO4 6 % 4 ml
Piridin 1 ml
Aquades 5 ml
The Zwikker reagen digunakan sebagai tempat-tes sederhana untuk presumptively
mengidentifikasi barbiturat . Ini terdiri dari campuran dua solusi. Bagian A adalah 0,5 g
tembaga (II) sulfat dalam 100 ml air suling . Bagian B terdiri dari 5% piridin (v/v) dalam
kloroform. Satu tetes masing-masing ditambahkan ke zat yang akan diuji dan setiap
perubahan warna diamati.
Tes ini mengubah fenobarbital , pentobarbital dan secobarbital menjadi ungu muda. Teh dan
tembakau menjadi kuning-hijau.Kurangnya spesifisitas tes dan kecenderungan untuk
menghasilkan positif palsu berarti tidak banyak digunakan untuk pengujian obat dugaan,
meskipun masih berperan sebagai noda kromatografi lapis tipis

17. Pembuatan Pereaksi Phenylhydrazin


Bahan : Phenylhydrazin 7,5 gr
HCL 2,5 gr
Na.Asetat 15 gr
Aquadest 100 ml
- mengidentifikasi karbohidrat
- terbentuk kristal Kuning jingga yg diartikan terbentuk nya osazon dari reaksi
Gula aldosa /ketosa dngan reagen
18. Pembuatan Pereaksi Schiff
Ditambahkan 0,2 gr Fuchsin basis kedalam 120 ml aquadest panas, diamkan sampai dingin.
Tambahkan 2 ml larutan NaHSO3 dalam 20 ml aquadest. Kemudian tambahkan 2 ml HCL
pekat. Selanjutnya encerkan dengan aquadest hingga volume 200 ml. Tutup rapat, diamkan 1
malam untuk menghilangkan warna paars.
- mengidentifikasi adanya formalin
- terbentuk warna merah keunguan

PEMBUATAN PEREAKSI KIMIA KLINIK

19. Pereaksi Benedict


Bahan : CuSO4.5H2O 17,3 gr
Na.Citrat 173 gr
Na2CO3 100 gr
Aquadest add 1000 ml
- mendeteksi adanya gula pereduksi
- hijau sampai merah bata
20. Pereaksi Esbach
Bahan : As. Pikrat 1 gr
As. Citrat 2 gr
Aquadest add 100 ml
Uji Esbach merupakan pemeriksaan untuk menilai kadar protein dalam
urine (proteinuria). Pada uji ini, pemeriksaan urine dengan cara
mencapurkan larutan asam pikrat 1% dalam air dan larutan asam sitrat
2% dalam air dengan urine. Asam sitat ini hanya digunakan untuk menjaga keasaman cairan.
Hasil positif dilihat dengan adanya
kekeruhan dan tingkat kekeruhan sesuai dengan jumlah protein

21. Pereaksi Rothera


Bahan : Na. Nitropruside 5 gr
Ammonium sulfat 200 gr
Cara : Di campur dan digerus sampai halus
Uji rothera merupakan pengujian kandungan aceton atau badan keton di daam urin.Hasil
positif pada uji ini adalah terbentuknya warna ungu pada larutan. Hasil pengujianmenunjukan
bahwa pada sampel urin normal dengan metode rothera menunjukkan hasil (-)hal ini
menandakan bahwa tidak ada badan keton pada urin probandus. Sedangkan padasampel urin
patologis dengan metode Rothere menunjukkan hasi (+) Adanya badan keton pada urin
biasanya diakibatkan oleh puasa berkepanjangan dan penyakit diabetes melitusyang tidak
terkontrol. 2 Adanya benda keton dalam urin dikarenakan metabolisme lemak danasam lemak
secara berlebihan, kurangnya karbohidrat dalam tubuh sehingga simpanan asamlemak
digunakan sebagai sumber energi

22. Pereaksi Fouchet


Bahan : As. Trichlorasetat 25 gr
Aquadest 100 ml
FeCl3 10 % 10 ml
Cara : As. Trichlorasetat dilarutkan dengan 100 ml aquadest kemudian ditambahkan FeCl3
10 % 10 ml
Endapan dalam kertas saring ditetesi dengan larutan Fouchet.Larutan berwarna hijau muda
dan terdapat endapan berwarna hijau muda.Setelah ditetesi larutan Fouchet, endapan berubah
warna menjadi birukehijauan. Warna hijau kebiruan terbentuk karena bilirubin dalam larutan
empedu dioksidasi menjadi biliverdin.

23 Pereaksi BaCl2 10 %
Dilarutkan 10 gr BaCl2 dengan 100 ml aquadest
Adapun fungsi dari reagen reagen yang ditambahkan atau direaksikan dalam uji natrium
siklamat ini
adalah : BaCl2 berfungsi untuk mengendapkan pengotor-pengotor yang ada dalam larutan,
HCl berfungsi untuk
mengasamkan larutan. Larutan dibuat dalam keadaan asam agar reaksi yang akan terjadi
dapat lebih mudah
bereaksi

24. Pereaksi Ehrlich


Bahan ; Paradimethylamino-benzaldehida 2 gr
HCl pekat 20 ml
Aquadest add 80ml
*Uji Ehrlich merupakan uji kimia yang digunakan untuk mendeteksi adanya asam amino
triptofan.
*Hasil positif dari uji ehrlich ditunjukkan dengan warna pink, kemerahan, ungu, hingga biru

25. Pereaksi Lugol


Bahan : Iodium 1 gr
KI 2 gr
Aquadest 300 gr
Lugol dalam percobaan/praktikum biasanya digunakan untuk menguji adanya kandungan
amilum dalam suatu makanan. Bila ditetesi dengan lugol bahan makanan tersebut akan
berubah warnanya menjadi biru kehitam-hitaman artinya makanan tersebut mengandung
amilum

26 Pereaksi Schlesinger
Bahan : Zn. Asetat 10 gr
Alkohol 95 % 100 ml
Cara : Kocok kuat-kuat dan biarkan bagian yang tidak larut di dalam botol
*pereaksi schlesinger Untuk mengetahui urobilin dalam urine.
*Interprestasi hasil pemeriksaan urobilin urine : (-) tidak terjadi fluoresensi hijau (+) terjadi
fluoresensi hijau samar (++) terjadi fluoresensi hijau kuat sekali

Anda mungkin juga menyukai