Anda di halaman 1dari 18

DAFTAR ISI

REFORMASI BIROKRASI MELALUI PENGEMBANGAN 01 - 10


KEPEMIMPINAN ENTREPRENEUR DI ERA NEW PUBLIC
MANAGEMENT
Muchamad Zaenuri

ETIKA APARATUR PELAYANAN PUBLIK: SEBUAH TINJAUAN 11 - 25


ATAS UU APARATUR SIPIL NEGARA
Irawanto
IMPLEMENTOR, KOMPETENSI DAN PROFESIONALISME 26 - 32
ADMINISTRATOR
Sopjan Aripin dan Muhammad Tahir Karepesin

PERENCANAAN SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN 33 - 46


KEPEGAWAIAN DENGAN PEMETAAN DIGITAL DAN METODE
ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)
(PADA KANTOR BPS KALIMANTAN TENGAH)
Riri Kristiasi & Ira Zuraida

PENGEMBANGAN MODEL SELEKSI APARATUR SIPIL NEGARA 47 - 60


YANG BERBASIS KOMPETENSI AKADEMIK, SOFT SKILL,
KEPRIBADIAN DAN ETIKA
Putu Aditya Ferdian A
ANALISIS AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI BOPDA SEKOLAH 61 - 77
MENENGAH KEJURUAN NEGERI (SMKN) DI KOTA SURABAYA
Supriyanto dan Nuansa Rahmadi

KEBERHASILAN IMPLEMENTASI CORPORATE SOCIAL 78 - 86


RESPONSIBILITY DI KABUPATEN GRESIK : KEDERMAWANAN, ISSU
DAN TANTANGAN
Suprayoga, Dewi Suprobowati dan Putu Aditya Ferdian
87-103
ANALISIS PELAYANAN ADMINISTRASI PERTANAHAN DI
KECAMATAN PAKAL KOTA SURABAYA
Jazuli
Analisis Pelayanan Administrasi Pertanahan Di Kecamatan Pakal
Kota Surabaya
Jazuli1

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui; pelaksanaan pelayanan administrasi


pertanahan di Kecamatan Pakal Kota Surabaya, dan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
pelayanan administrasi pertanahan di Kecamatan Pakal Kota Surabaya. Penelitian ini bersifat
deskriptif. Data penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder yang diperoleh dengan
menggunakan teknik wawancara dan observasi. Data yang telah diperoleh dianalisis dengan
menggunakan analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelayanan administrasi
pertanahan di Kecamatan Pakal Kota Surabaya masih perlu meningkatkan kualitas
pelayanannya. Sedangkan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pelayanan administrasi
pertanahan di Kecamatan Pakal Kota Surabaya adalah, Sarana dan Prasarana, Sumber Daya
Manusia/Aparatur, Akuntabilitas.

Keywords: Administrasi, Pelayanan dan Pertanahan

Pendahuluan
Pelayanan yang dilakukan oleh publik yang terdapat dalam Surat Edaran
aparat birokrasi (pemerintah), dapat Menpan RB Nomor 9 Tahun 2015 tentang
dikatakan sebagai pelayanan publik. Sebab Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Tahun
aparatur pemerintah bertanggung jawab 2015.
memberikan pelayanan yang terbaik kepada Kecamatan sebagai Perangkat Daerah
masyarakat, dalam rangka menciptakan kabupaten/Kota mempunyai peran yang
kesejahteraan masyarakat. Perihal ’pelayanan sangat strategis, karena sebagai ujung tombak
public’ ini, menurut Sianipar (2010 : 68) pelayanan, barometer penyelenggaraan
adalah segala bentuk pelayanan sektor publik pelayanan Publik dan etalasi peny-
yang dilaksanakan aparat pemerintah, elenggaraan pemerintahan daerah di
termasuk pelaku bisnis BUMN/BUMD dan Kabupaten/Kota. Pelimpahan kewenangan
swasta dalam bentuk barang dan atau jasa, yang diharapkan diberikan oleh Bupati tidak
yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, perlu semuanya, tetapi secukupnya yang
dan undang-undang berlaku. Sedangkan sekiranya akan mendekatkan masyarakat
pelayanan publik menurut Mahmudi (2011 : kepada pusat pelayanan di tingkat lokal.
229) adalah segala kegiatan pelayanan yang Sesuai dengan salah satu tugas
dilaksanakan oleh penyelenggaraan kecamatan yakni melaksanakan fungsi
pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan pelayanan di tingkat kecamatan, maka salah
kebutuhan publik dan pelaksanaan ketentuan satuh bentuk pelayanan yang di lakukan
perundang-undangan. Pengertian ’pelayanan adalah pelayanan dibidang administrasi
publik’ yang dikemukakan oleh Mahmudi pertanahan, disisi lain fungsi kecamatan yang
tersebut senada dengan pengertian pelayanan berkordinasi kepada unit-unit organisasi yang
*1 Dosen Prodi Ilmu Administrasi Negara FISIP UWP, email : jazuli@uwp.ac.id,
Jazuli : Analisis Pelayanan Administrasi Pertanahan Di Kecamatan Pakal Kota Surabaya

berhadapan langsung dengan masyarakat Ada tiga fungsi utama yang harus
(dinas, kecamatan, kelurahan) di bidang dijalankan oleh pemerintah tanpa me-
pertanahan yakni Badan Pertanahan Nasional mandang tingkatannya, yaitu fungsi pelayan
(BPN). masyarakat (public service function), fungsi
Bagaimana pelaksanaan pelayanan pembangunan (development function) dan
administrasi pertanahan di Kecamatan Pakal fungsi perlindungan (protection function).
Kota Surabaya dan Faktor-faktor apakah dari fungsi-fungsi tersebut, pemerintah
yang mempengaruhi Pelayanan Administrasi mampu mengelola fungsi-fungsi tersebut agar
Pertanahan di Kecamatan Pakal Kota dapat menghasilkan barang dan jasa
Surabaya (pelayanan) yang ekonomis, efektif, efisien
dan akuntabel kepada seluruh masyarakat
TINJAUAN PUSTAKA yang membutuhkannya.
Konsep Pelayanan dan Pelayanan Publik Pemerintah memang mempunyai
Pelayanan selalu dikaitkan dengan fungsi-fungsi sebagaimana di atas, namun
suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang tidak berarti bahwa pemerintah harus
atau kelompok orang atau instansi tertentu berperan sebagai monopolist dalam
untuk memberikan bantuan dan kemudahan pelaksanaan seluruh fungsi-fungsi tadi.
kepada masyarakat dalam rangka mencapai beberapa bagian dari fungsi tadi bisa menjadi
tujuan tertentu. Menurut Stanton (1992) yang bidang tugas yang pelaksanaannya dapat
dikutip oleh Alma (2009 : 62) mengemuka- dilimpahkan kepada pihak swasta ataupun
kan bahwa : “Pelayanan adalah suatu yang dengan menggunakan pola kemitraan
diidentifikasikan secara terpisah, tidak (partnership), antara pemerintah dengan
berwujut dan ditawarkanuntuk memenuhi swasta untuk mengadakannya. pola
kebutuhan, sehingga dapat diambil pengertian kerjasama antara pemerintah dengan swasta
bahwa pelayanan merupakan suatu manfaat dalam memberikan berbagai pelayanan
yang diberikan oleh satu pihak kepada pihak kepada masyarakat tersebut sejalan dengan
lain dan biasanya tidak berwujud” gagasan reinventing government yang
Pelayanan publik dapat diartikan dikembangkan Osborne dan Gaebler (1992)
sebagai pemberian layanan (melayani) dalam Inu Kencana (2010).
keperluan orang atau masyarakat yang
mempunyai kepentingan pada organisasi itu Bentuk Pelayanan Publik
sesuai dengan aturan pokok dan tata cara Kewajiban Pemerintah adalah
yang telah ditetapkan. pada hakekatnya memberikan pelayanan publik yang menjadi
adalah pelayanan kepada masyarakat tidaklah hak setiap warga negara ataupun memberikan
diadakan untuk melayani dirinya sendiri, pelayanan kepada warga negara yang
tetapi untuk melayani masyarakat serta memenuhi kewajibannya terhadap negara.
menciptakan kondisi yang memungkinkan Kewajiban pemerintah, maupun hak setiap
setiap anggota masyaraakat mengembangkan warga negara pada umumnya disebutkan
kemampuan dan kreativitasnya demi dalam konstitusi suatu negara. Bentuk
mencapai tujuan bersama (Rasyid, 2008 : 92). pelayanan publik yang diberikan kepada
karenanya birokrasi publik berkewajiban dan masyarakat dapat dibedakan ke dalam
bertanggung jawab untuk memberikan beberapa jenis pelayanan, yaitu :
layanan baik dan profesional. 1. Pelayanan Administratif yaitu pelayanan
yang menghasilkan berbagai bentuk
89
GOVERNANCE Jurnal Kebijakan dan Manajemen Publik Vol.5, No.1, April –September 2014

dokumen resmi yang dibutuhkan oleh (partnership), antara pemerintah dengan


publik, misalnya status kewarganegara- swasta untuk mengadakannya. pola
an, serrtifikat kompetensi, kepemilikan kerjasama antara pemerintah dengan swasta
atau penguasaan terhadap suatu barang dalam memberikan berbagai pelayanan
dan sebagainya. Dokumen-dokumen ini kepada masyarakat tersebut sejalan dengan
antara lain kartu Tanda Penduduk (KTP), gagasan reinventing government yang
Akte Pernikahan, Akte kelahiran, Akte dikembangkan Osborne dan Gaebler (1992)
Kematian, Buku Pemilik Kendaraan dalam Inu Kencana (2010).
Bermotor (BPKB), Surat Ijin Pemberian pelayanan publik oleh
Mengemudi (SIM), Surat Tanda aparatur pemerintah kepada masyarakat
Kendaraan Bermotor (STNK), Ijin sebenarnya merupakan implikasi dari fungsi
Mendirikan Bangunan (IMB), Paspor, aparat negara sebagai pelayan masyarakat.
Sertifikat Kepemilikan / Penguasaan karena itu, kedudukan aparatur pemerintah
Tanah dan sebagainya. dalam pelayanan umum (public services)
2. Pelayanan Barang yaitu pelayanan yang sangat strategis karena akan sangat
menghasilkan berbagai bentuk / jenis menentukan sejauhmana pemerintah mampu
barang yang digunakan oleh publik, memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya
misalnya jaringan telepon, penyediaan bagi masyarakat, yang dengan demikian akan
tenaga listrik, air bersih, dan sebagainya. menentukan sejauhmana negara telah
3. Pelayanan Jasa yaitu pelayanan yang menjalankan perannya dengan baik sesuai
menghasilkan berbagai bentuk jasa yang dengan tujuan pendiriannya.
dibutuhkan oleh publik, misalnya Dalam buku delivering quality
pendidikan, pemeliharaan kesehatan, services karangan Zeithaml, Valarie a. et.al
penyelenggaraan transportasi, pos, dan (2009), yang membahas tentang bagaimana
lain sebagainya. tanggapan dan harapan masyarakat pelanggan
terhadap pelayanan yang mereka terima, baik
Pemerintah Sebagai Pelayan Masyarakat berupa barang maupun jasa. dalam hal ini
Secara teoritis sedikitnya ada tiga memang yang menjadi tujuan pelayanan
fungsi utama yang harus dijalankan oleh publik pada umumnya adalah bagaimana
pemerintah tanpa memandang tingkatannya, mempersiapkan pelayanan publik tersebut
yaitu fungsi pelayan masyarakat (public yang dikehendaki atau dibutuhkan oleh
service function), fungsi pembangunan publik, dan bagaimana menyatakan dengan
(development function) dan fungsi tepat kepada publik mengenai pilihannya dan
perlindungan (protection function). cara mengaksesnya yang direncanakan dan
Meskipun pemerintah mempunyai disediakan oleh pemerintah. Kemudian,
fungsi-fungsi sebagaimana di atas, namun untuk tujuan tersebut diperinci sebagai
tidak berarti bahwa pemerintah harus berikut :
berperan sebagai monopolist dalam 1. Menentukan pelayanan publik yang
pelaksanaan seluruh fungsi-fungsi tadi. disediakan, apa saja macamnya;
beberapa bagian dari fungsi tadi bisa menjadi 2. Memperlakukan pengguna pelayanan,
bidang tugas yang pelaksanaannya dapat sebagai customers;
dilimpahkan kepada pihak swasta ataupun
dengan menggunakan pola kemitraan

90
Jazuli : Analisis Pelayanan Administrasi Pertanahan Di Kecamatan Pakal Kota Surabaya

3. Berusaha memuaskan pengguna 3. Aspek Pajak, yaitu kelembagaan yang


pelayanan, sesuai dengan yang diinginkan berperan dalam mengurusi pajak bagi
mereka; pertanahan, diantaranya yaitu pajak bumi
4. Mencari cara penyampaian pelayanan dan bangunan. Aspek ini merupakan
yang paling baik dan berkualitas; aspek yang memberikan pemasukan bagi
5. Menyediakan cara-cara, bila pengguna Negara. Pada aspek ini lembaga yang
pelayanan tidak ada pilihan lain. berperan yaitu Departemen Keuangan.

Pelayanan Administrasi Pertanahan Tujuan Administrasi Pertanahan


Tanah atau soil (Bhs Inggris) menurut 1. Komponen yuridis memegang kendali
ahli pertanian yaitu bagian daratan Bumi utama dalam administrasi pertanahan
yang tipis yang merupakan media bagi untuk mendapatkan kepastian hak atas
vegetasi, menurut pendapat ahli geologi tanah tanah.
sebagai lapisan batuan paling atas, sedangkan 2. Komponen Regulator yang penting untuk
menurut ahli ekonomi tanah adalah salah satu dihubungkan dengan pembangunan dan
aspek ekonomi. pengunaan lahan.Hal ini termasuk
Lahan: land (Bhs Inggeris), yaitu tanah pembangunan lahan dan ketatnya
beserta faktor-faktor fisik lingkungannya, penggunaan pajak melalui mekanisme
seperti lereng, hidrologi, iklim dsb. yang berlaku.
(Hardjowigeno 2008). 3. Komponen fiskal lebih mengutamakan
Dalam bidang pertanahan yang pada pemberian pajak lahan yang
dimaksud dengan tanah adalah lahan, menunjang perekonomian. Proses ini
sehingga muncul kosakata pendaftaran tanah, digunakan untuk mendukung naiknya
bukan pendaftaran lahan. Pertanahan yaitu nilai pengumpulan dan produksi,serta
suatu kebijakan yang digariskan oleh sebagai insentif untuk mendisrtibusikan
pemerintah di dalam mengatur hubungan lahan terhadap tujuan-tujuan khusus
antara tanah dengan orang agar tercipta lainnya.
keamanan dan ketentraman dalam mengelola 4. Manajemen informasi, untuk memberi
tanah tersebut sehingga tidak melampaui berbagai kelengkapan data yang memuat
batas. Menurut Cahyo (2010) ada tiga aspek tiga aspek diatas yaitu fiskal kadaster
di dalam pertanahan, yaitu: dalam nilai dan pajak,dan pembagian
1. Aspek Hukum, yaitu kelembagaan yang wilayah dari sistem informasi yang lain
mengurusi masalah keperdataan tentang dalam perencanaan dan pematuhan
tanah. Dan lembaga yang mengurusi peraturan yang berkaitan.
hukum perdata pertanahan ini yaitu BPN
(Badan Pertanahan Nasional). Manfaat Administrasi Pertanahan
2. Aspek Tata Ruang, yaitu kelembagaan 1. Memberikan jaminan atas kepastian
yang menangani masalah penataan ruang hak,maksud semakin jelas penentuan hak
bagi pembangunan dan tata kota ataupun milik seseorang akan mempermudah
desa. Masalah tata ruang ini diatur pada untuk orang tersebut mempertahankan
Keputusan Presiden No.10 tahun 2003, haknya atas klaim dari orang lain.
ada 9 kewenangan di dalamnya, dan 2. Stabilitas sosial, catatan publik yang
pihak yang menangani tata ruang ini tepat akan melindungi dari
yaitu Pemerintah Daerah. pengunjingan mengenai kepemilikan
91
GOVERNANCE Jurnal Kebijakan dan Manajemen Publik Vol.5, No.1, April –September 2014

yang sah (bila nantinya ada yang Meskipun terdapat banyak jenis sistem
menggugat), dan membantu pendaftaran akta, system-sistem
menyelesaikan masalah-masalah lain pendaftaran tersebut didasarkan pada tiga
dengan cepat sejak batasan dan prinsip (Nichols 2010) :
kepemilikan tanah dibuat . a. Jaminan pendaftaran dokumen pada
3. Kredit,catatan publik akan mengurangi kantor publik menentukan beberapa
ketidakpastian informasi melalui ukuran jaminan terhadap kehilangan,
pemberian kewenagan pada kreditor kerusakan atau penggelapan.
untuk menentukan apakah peminjam b. Bukti dokumen-dokumen yang
potensial telah memiliki hak untuk didaftarkan dapat digunakan sebagai
pemindahan hak yang diminta menurut bukti dalam mendukung tuntutan
apa yang diminta sebagai jaminan terhadap kepentingan-kepentingan hak
peminjam. milik (meskipun dokumen-dokumen
4. Proses perbaikan lahan,pembaharuan tersebut tidak dapat memberi jaminan
jaminan atas kepastian hak pemilik akan hak).
menaikan kecenderungan seseorang c. Pemberitahuan dan Prioritas-
untuk mencari keuntungan ketika akan pendaftaran dokumen memberi
berinvestasi pada bangunan,peralatan pemberitahuan publik bahwa transaksi
atau perbaikan infrastruktur termasuk hak milik telah terjadi, dengan
pengukuran perlindungan lahan. Cara pengecualian-pengecualian, waktu
kredit yang sudah diperbaiki pendaftaran menetapkan tuntutan
menyediakan sumber daya keuangan prioritas.
yang bisa mempengaruhi nilai lahan. Pendaftaran akta menentukan cara
Pada pelaksanaan administrasi untuk mendaftarkan dokumen-dokumen
pertanahan ada aspek yang penting untuk hukum saja; pendaftaran akta tidak
menjamin kepastian hukum bagi pemilik mendaftarkan hak pada hak milik.
tanah, yaitu pendaftaran tanah. Pendaftaran 2. Pendaftaran Hak
tanah ini lebih jelasnya diatur dalam Pendaftaran hak dimaksudkan untuk
Peraturan Pemerintah No.24 tahun 1997 mengatasi cacat-cacat pendaftaran akta
tentang pedoman pendaftaran tanah. Ada dua dan untuk menyederhanakan proses-proses
jenis pendaftaran, yaitu : pelaksanaan transaksi-transaksi hak
1. Pendaftaran Akta milik. Menurut sistem seperti itu
Berdasarkan sistem pendaftaran pendaftaran menggambarkan pemilikan
akta, tempat penyimpanan publik hak milik saat ini dan beban-beban dan
ditetapkan untuk mendaftar dokumen- gadai-gadai yang belum diselesaikan.
dokumen yang berhubungan dengan Pendaftaran biasanya adalah wajib dan
transaksi-transaksi hak milik (akta-akta, negara memainkan peranan yang aktif
gadai, rencana-rencana peninjauan, dsb). dalam memeriksa dan menjamin transaksi-
Terdapat tiga unsur dasar dalam transaksi. Terdapat berbagai jenis system
pendaftaran akta :pencatatan waktu pendaftaran hak, yang paling dikenal yang
pemasukan dokumen hak milik; diperkenalkan oleh Sir Robert Torrens di
penyusunan daftar instrumen; dan Australia pada abad kesembilan belas.
pengarsipan dokumen atau salinannya. Sistem pendaftaran Torrens didasarkan

92
Jazuli : Analisis Pelayanan Administrasi Pertanahan Di Kecamatan Pakal Kota Surabaya

pada tiga prinsip : garaan pemrintahan artinya dengan adanya


a. The mirror principle-pendaftaran Kecamatan, Camat sebagai pimpinan
menggambarkan hak saat ini secara tertinggi di Kecamatan harus dapat
akurat dan lengkap mengkoorkinasikan semua urusan
b. The curtain principle-pendaftaran pemerintahan di Kecamatan, kemudian juga
adalah satu-satunya sumber informasi Camat harus memberikan pelayanan publik di
hak. Sebenarnya Kecamatan dan juga pemberdayaan
c. The insurance principle-negara masyarakat Desa/Kelurahan.
berkewajiban untuk ketelitian
pendaftaran dan untuk memberikan METODE PENELITIAN
index-index patok dan membatasi
batas-batas hak milik secara tepat. Jenis Penelitian
Tipe penelitian yang digunakan adalah
Pengertian dan Kedudukan Kecamatan deskriptif-kualitatif, yaitu suatu penelitian
Kecamatan adalah wilayah yang bertujuan untuk memberikan gambaran
administrative dari Kabupaten atau Kota, tentang bagaimana kantor kecamatan
yang terdiri atas beberapa Desa dan atau memberikan pelayanan kepada masyarakat
Kelurahan, yang merupakan eilayah kerja dalam bidang pelayanan khususnya
Camat sebagai perangkat daerah yang di menyangkut pelayanan adminstarasi
pimpin oleh seorang Camat dan bertanggung petanahan serta pola komunikasi dengan
jawab kepada pemerintah Kabupaten atau organisasi-organisasi pemerintah dalam
kota melalui sekertari daerah. Kedudukan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat
Kecamatan dijelaskan pada pasal 221 UU No. di Kecamatan Pakal Kota Surabaya.
23 Th.2014 sebagai berikut :
1. Daerah kabupaten/kota membentuk Fokus Penelitian
Kecamatan dalam rangka meningkatkan Berdasarkan judul yang ditetapkan
koordinasi penyelenggaraan pemerintahan, sebagai topik pembahasan, maka dapat di
pelayanan publik, dan pemberdayaan defenisikan dalam variable-variabel sebagai
masyarakat Desa/kelurahan. berikut :
2. Kecamatan sebagaimana dimaksud pada 1. Pelayanan administrasi yang di maksud
ayat (1) dibentuk dengan Perda dalam penelitian ini yakni pemenuhan
Kabupaten/Kota berpedoman pada kebutuhan bagi setiap warga atau
peraturan pemerintah. masyarakat mengenai persoalan
3. Rancangan Perda Kabupaten/Kota tentang administratif yang disediakan oleh
pembentukan Kecamatan yang telah penyelenggara yang menghasilkan
mendapatkan persetujuan bersama berbagai bentuk dokumen resmi. Seperti
bupati/wali kota dan DPRD masyarakat ingin membuat akta
kabupaten/kota, sebelum ditetapkan oleh pernikahan, akte kelahiran, ijin
bupati/ wali kota disampaikan kepada mendirikan bangunan dan sebagainya.
Menteri melalui gubernur sebagai wakil 2. Administrasi pertanahan yang di maksud
Pemerintah Pusat untuk mendapat dalam penelitian ini yakni pelayanan
persetujuan. terhadap penerimaan kegiatan sektor
Jadi Kecamatan dibentuk dalam publik untuk mendukung kepemilikan,
rangka meningkatkan koordinasi penyeleng- pembangunan, penggunaan, hak atas
93
GOVERNANCE Jurnal Kebijakan dan Manajemen Publik Vol.5, No.1, April –September 2014

tanah dan pemindahan hak atas tanah, pengolahan data dan ruang Kadin.
terdapat juga aspek penting didalamnya
seperti pendaftaran akta dan hak. Jenis dan Sumber data
3. Kecamatan yang dimaksud dalam Semua data yang diperoleh melalui
penelitian ini yakni wilayah administratif sumber dokumentasi merupakan informasi
yang berada di bawah Kabupaten atau yang dapat dijadikan nara sumber data,
Kota yang terdiri atas desa-desa atau karena dianggap menguasai bidang
kelurahan-kelurahan, dan menjadi simpul permasalahan dan berhubungan erat dengan
pelayanan bagi kantor BPN, kelurahan pelaksanaan seluruh kegiatan untuk
atau desa dan Masyarakat dalam mempermudah penyelesaian masalah dalam
pelayanan administrasi pertanahan. penelitian. Jenis sumber data yang digunakan
4. Ketepatan waktu pelayanan dalam dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu:
indikator penilitian ini adalah diharuskan
efektif dan efisien sehingga masyarakat 1. Data Primer
memperoleh pelayanan yang maksimal a. Penelitian Sendiri
dan memuaskan. Yaitu dalam memperoleh data, peneliti
5. Transparasi di dalam indikator sebagai instrument mengamati serta
dimaksudkan adalah setiap pelayanan mencatat fenomena obyek yang terjadi
yang akan diberikan pihak kantor untuk diteliti dan yang berkaitan
kecamatan wajib diinformasikan dan dengan permasalahan penelitian.
disosialisasikan. b. Informan
6. Akurasi pelayanan adalah ketepatan Yaitu apabila menurut Maleong (2000)
dalam bentuk memberikan layanan. “Informan merupakan orang dalam
7. Kemudahan mendapatkan pelayanan yang digunakan untuk memberikan
yang diberikan kepada masyarakat harus keterangan dan informasi tentang
mencakup seluruh lapisan masyarakat situasi dan kondisi latar belakang
dan mengutamakan kepuasan pelayanan. penelitian.
8. Keamanan dan kenyamanan, setiap 2. Data Sekunder
masyarakat ingin memperoleh haknya Yaitu data yang dikutip dari
dengan mendapat pengakuan terhadap sumber-sumber tertentu yang digunakan
tanah yang dimilikinya sehingga sebagai pendukung data primer, sumber
masyarakat mengetahui adanya indikator data sekunder ini merupakan sumber data
ini diterapkan. yang melengkapi serta memperkaya
sumber data primer atau sumber data
Lokasi dan Situs Penelitian sekunder ini diperoleh dari data
Lokasi penelitian adalah tempat atau pendukung.
wadah diadakannya suatu penelitian,
sedangkan situs penelitian adalah obyek yang
akan dilakukan suatu penelitian. Pada Teknik Pengumpulan Data
penelitian ini lokasinya adalah pada Kantor 1. Wawancara
Kecamatan Pakal Kota Surabaya, dengan Wawancara merupakan teknik
situs penelitian di Kecematan Pakal Kota pengumpulan data yang dilakukan
Surabaya bagian Pencatatan, KTU, ruang dengan cara tanya jawab antara peneliti

94
Jazuli : Analisis Pelayanan Administrasi Pertanahan Di Kecamatan Pakal Kota Surabaya

dengan informan yang telah dijadikan Pelaksanaan Pelayanan Administrasi


sumber data. Wawancara dilakukan Pertanahan di Kecamatan Pakal Kota
dengan maksud untuk memperoleh Surabaya
informasi secara langsung untuk Pelayanan publik dapat diartikan
dijadikan data yang tidak diperoleh dari sebagai pemberian layanan (melayani)
sumber data yang lain. keperluan orang atau masyarakat yang
2. Observasi. mempunyai kepentingan pada organisasi itu
Adalah suatu teknik pengumpulan data sesuai dengan aturan pokok dan tata cara
yang dilakukan melalui pengamatan yang telah ditetapkan. Salah satu yang
secara langsung dari dekat terhadap menjadi obyek pembahasan pada penelitian
fenomena obyek yang terjadi atau ini yakni pelayanan adminstarsi pertananahan
diteliti, sehingga memungkinkan untuk di kecamatan Pakal.
memperoleh gambaran dari fenomena Pelayanan administrasi pertanahan di
yang sulit diperoleh dari orang-orang Kecamatan Pakal memiliki dimensi pola yang
yang dijadikan sember data. tergambar mulai dari bentuk pelayanan,
3. Dokumentasi persyaratan pelayanan, proses/prosedur
Dokumentasi merupakan teknik pelayanan, pejabat yang bertanggungjawab
pengumpulan data yang dilakukan terhadap pelayanan,waktu pelayanan dan
dengan cara meneliti dokumen-dokumen biaya pelayanan.
yang relevan dengan permasalahan Dalam pelayanan administrasi
penelitian. pertanahan di Kecamatan Pakal pemerintah
pada kecamatan Pakal memiliki peranan yang
Analisis Data cukup besar yakni pemerintah tingkat Desa
Data yang terkumpul akan dianalisa dan Pemerintah Tingkat Kecamatan. Alur
secara Deskriptif dengan pendekatan sistem pemerintahan yang ada di kecamatan
kualitatif sesuai jumlah variabel yang menjadi titik awal pelaksanaan proses
dijadikan indikator dalam penelitian ini dan pelaksanaan adiminstrasi di tingkat kecamat-
didukung dengan data sekunder. Untuk an.
menganalisis fakta-fakta yang ditemukan di Proses adminstrasi di Kecamatan Pakal
lapangan, dilakukan langkah-langkah sebagai tentunya tidak lepas dari posisi Pemerintah
berikut : Pertama, Reduksi data yaitu Desa/Kelurahan yang merupakan bagian
melakukan penyusunan data yang diperoleh, terkecil dari struktur Pemerintahan di
kemudian ditentukan data yang sesuai dengan Indonesia. Sehingga di wilayah pemerintah
penelitian ini dengan pengklasifikasian yang desa/kelurahan itulah penduduk dilahirkan -
ada. Kedua, dari kompleksitas data yang bertempat tinggal berinteraksi sampai
penting dan relevan di atas, kemudian meninggal dunia, maka di situlah awal
dilakukan pengklasifikasian data dalam munculnya semua benih permasalahan
beberapa titik tekan persoalan munculnya. masyarakat.
Ketiga, dilakukan pengolahan data Beberapa Kelurahan yang ada di
secara kualitatif. Dalam tahapan ini setiap kecamatan Pakal merintis pengembangan
data diberikan pengertian sehingga mudah administrasi pertanahan berbasis komputer.
untuk dipahami. Semua data tentang administrasi pertanahan
dikelola dalam data base. Data mengenai
HASIL DAN PEMBAHASAN pelayanan administrasi pertanahan di tingkat
95
GOVERNANCE Jurnal Kebijakan dan Manajemen Publik Vol.5, No.1, April –September 2014

kelurahan yang selama ini sulit dan rumit kuasa membebankan Hak Tanggungan.
untuk dikelola, menjadi cepat dan mudah Fungsi yang dijalankan pemerintah
dikelola dengan tingkat kesalahan yang Kecamatan dalam pelayanan adminstrasi
rendah. Kalaupun ada kesalahan akan dengan peertanahan yakni bagaimana kemudian
cepat dapat diketahui di mana letak pemerintah kecamatan bisa menjadi tempat
kesalahannya dan dengan segera dapat pemeliharaan data pendaftaran tanah. Faktor-
diperbaiki. faktor yang sering menjadi penyebab
Penerapan sistem pendataan terjadinya pemeliharaan data pendaftaran
menggunakan Komputer memang cukup tanah adalah yang disebabkan peralihan hak
mudah dapat di terapkan di Kecamatan Pakal, karena jual-beli dan peralihan hak karena
hal ini melihat Letak Kecamatan Pakal yang pewarisan. Kedua faktor ini menjadi kasus
berada di wilayah paling Barat Kota yang paling sering muncul dalam proses
Surabaya. pemeliharaan data pendaftaran tanah di
Kinerja dan SDM pengelola berbagai kecamatan Pakal.
administrasi pertanahan tingkat Pemerintah Mengenai pemeliharaan data pendaftaran
Kelurahan di Kecamatan Pakal merupakan tanah telah dirumuskan pengertiannya di
factor dominant atas kualitas administrasi dalam Pasal 1 angka (12) PP No.24 Tahun
pertanahan itu sendiri. Salah satu keunggulan 1997, tentang Pendaftaran Tanah, dimana
dari Kecamatan sebagian besar Sekretaris yang dimaksud dengan pemeliharaan data
Kelurahan sebagai penanggung jawab pendaftaran tanah adalah kegiatan
administrasi pertanahan- kinerja dan SDM pendaftaran tanah untuk menyesuaikan data
nya dapat dikatakan baik untuk dapat fisik dan data yuridis dalam peta pendaftaran,
mengikuti tuntutan kebutuhan masyarakat di daftar tanah, daftar nama, surat ukur, buku
bidang administrasi pertanahan yang canggih tanah, dan sertifikat dengan perubahan-
sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan perubahan yang terjadi kemudian. Ini lah
jaman dewasa ini. yang kemudian menjadi landasan awal dari
Dari Hasil Penelitian melalui pihak pemerintah kecamatan untuk
wawancara mendalam Kecamatan Pakal melaksanakan proses pelaksanaan
dalam hal sebagai tempat pelayanan administasi pertanahan di Kecamatan Pakal.
administrasi pertananahan memiliki peran Dalam pelaksanaan adminstrasi
melaksanakan sebagian pendaftaran tanah pertanahan di kecamatan Pakal, memiliki
dengan membuat akta sebagai bukti telah persyaratan. Persyaratan yang dimaksud
dilakukan perbuatan hukum tertentu sebagai bentuk ajuan kepada pihak
mengenai hak tanah atau hak bagi kecamatan terhadap proses pelayanan
pendaftaran perubahan data pendaftaran adminstrasi pertanahan yang ada, dimana
tanah yang diakibatkan oleh perbuatan persyaratan yang ada yakni :
hukum itu. Perbuatan hukum mengenai 1. Surat /Blanko Permohonan
peranan Camat yang dimaksud tersebut 2. Identitas Pemohon
adalah Jual-Beli, Tukar Menukar, Hibah, 3. Identitas Kuasa/Surat Kuasa (apabila
Pemasukan kedalam perusahaan, Pembagian dikuasakan)
hak bersama, Pembagian Hak Guna 4. SPPT PBB (NJOP)
Bangunan/Hak Pakai atas tanah Hak Milik, 5. Syarat-Syarat lain yang berfokus pada
Pemberian Hak Tanggungan, dan Pemberian jenis urusan.

96
Jazuli : Analisis Pelayanan Administrasi Pertanahan Di Kecamatan Pakal Kota Surabaya

Seperti pembahasan diatas pelaksanaan Organisasi pelayanan publik seperti


pelayanan administrasi pertanahan yang ada kecamatan mempunyai ciri publik
di kecamatan Pakal juga bergantung kepada akuntabilitas, dimana setiap warga negara
Pemerintah Desa/Kelurahan. Posisi Peme- mempunyai hak untuk mengevaluasi kualitas
rintah Desa/Kelurahan yang merupakan pelayanan yang mereka terima. adalah sangat
bagian terkecil dari struktur Pemerintahan di sulit untuk menilai kualitas suatu pelayanan
Indonesia. Sehingga di wilayah pemerintah tanpa mempertimbangkan peran masyarakat
desa/kelurahan itulah penduduk dilahirkan - sebagai penerima pelayanan dan aparat
bertempat tinggal - berinteraksi – sampai pelaksana pelayanan itu. evaluasi yang
meninggal dunia, maka di situlah awal berasal dari pengguna pelayanan, merupakan
munculnya semua benih permasalahan elemen pertama dalam analisis kualitas
masyarakat. pelayanan publik. elemen kedua dalam
Kebijakan pengelolaan pertanahan diatur analisis adalah kemudahan suatu pelayanan
dalam beberapa undang-undang antara lain; dikenali baik sebelum dalam proses atau
Undang-undang Pokok Agraria (UUPA) dan setelah pelayanan itu diberikan.
Undang-undang Penataan Ruang. UUPA Kualitas pelayanan hanya akan
merupakan hukum publik dan hukum didapatkan apabila memenuhi seluruh
perdata, sebagai hukum publik memberikan item/syarat-syarat yang dibutuhkan dalam
kewenangan kepada pemerintah untuk memperlancar kegiatan pelayanan kepada
melaksanakan politik pertanahan, dan sebagai masyarakat, seperti Faktor Sarana Prasaran
hukum perdata antara lain mengatur dari pihak pemerintah yang menyiapkan
kewenangan pemegang hak atas tanah dalam peralatan guna mendukung lancarnya proses
menggunakan hak keperdataannya antara lain pelayanan, kemudian Kualitas sumber daya
seperti memanfaatkan tanah, menjual tanah, manusia dibutuhkan daya tangkap yang baik
memberikan hak tanggungan. guna menerima respon dari masyarakat
Penyelenggaraan Administrasi pertanah- terhadap pelayanan yang telah diberikan serta
an di Kecamatan Pakal yakni melalui tingginya tanggung jawab para pelaksana
pendekatan sporadik yang berdasarkan tugas pelayanan untuk memberikan
permohonan masyarakat, hal ini disebabkan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
kemampuan pemerintah untuk Salah satu aspek paling penting banyak
menyelenggaraan pendekatan sistematik ter- menarik perhatian adalah efektivitas kerja
batas. dari sektor-sektor pelayanan dalam
Pemberian pelayanan pada dasarnya memberikan pelayanan kepada masyarakat,
harus tercermin pada kepuasan masyarakat baik terhadap ketepatan waktu maupun pada
terhadap pelayanan yang diberikan oleh kepastian biaya dalam kegiatan pelayanan
pemerintah mulai dari waktu pelayanan, tersebut. Meskipun banyak ide-ide yang
biaya pelayanan dan prosedur pelayanan. dilontarkan oleh berbagai organisasi tentang
Oleh karena itu, dalam pemberian pelayanan ide-ide pelayanan yang memadai, seperti
kepada masyarakat faktor Sarana Prasarana, jargon kami hadir untuk melayani, namun itu
Kualitas Sumber Daya Manusia dan hanya terbatas pada slogan belaka, sebab
Akuntabilitas aparat setempat merupakan hal kondisi di lapangan sangat berbeda.
penting untuk diperhatikan sebagai Dalam pelaksanaan pelayanan
instrument dalam pemberian pelayanan yang adminstrasi pertanahan di Kecamatan Pakal
memuaskan. yang memiliki fungsi penting yakni Kasi
97
GOVERNANCE Jurnal Kebijakan dan Manajemen Publik Vol.5, No.1, April –September 2014

bagian pemerintahan. Dimana ketika ingin dilaksanakan oleh Badan Pertanahan


melakukan adminstrasi pertanian segala Nasional sendiri, tetapi merupakan tugas
posedur yang berlaku akan dijelaskan oleh dan fungsi lintas departemen. Dari
kasi bagian pemerintahan. keempat tertib pertanahan tersebut diatas
Dalam memberikan pelayanan salah satu sasaran yang cukup urgen
pengurusan dokumen-dokumen seringkali adalah menyangkut Adminstrasi
dihadapkan pada mekanisme dan prosedur Pertanahan. Badan Pertanahan Nasional
pelayanan yang kurang sinkron antara merupakan pelaku utama untuk
tersedianya data yang dimiliki Kantor tercapainya tertib administrasi pertanahan.
Kelurahan dan Kecamatan yang dimiliki oleh Dari hasil penelitian melalui
masyarakat yang akan dilayani, sehingga wawancara mendalam dalam
menyebabkan berbelit-belitnya kondisi pelaksananaan adminstrasi kecamatan
pelayanan dan warga yang dilayani Pakal, Pihak kecamatan sebagai salah satu
merasakan adanya diskriminasi pada waktu pihak yang terkait dalam proses
pelayanan, bahkan biaya pelayanan seperti pelaksanaan adminstrasi pertanahan
adanya biaya administrasi yang bersifat tidak tentunya memiliki koordinasi dengan
sesuai dengan prosedur yang ada. pihak kelurahan, serta Badan Pertanahan
Dalam menilai kualitas pelayanan Nasional yang ada di Kota Surabaya.
adminstrasi di Kecamatan Pakal, peneliti Koordinasi Kecamatan Pakal,
melakukan beberapa Wawancara secara Kelurahan dan Badan Pertanahan
mendalam terhadap pelaksanaan adminstrasi Nasional yang dilakukan yakni pihak
pertanahan bahkan meminta tanggapan Kecamatan mengirimkan akta yang
terhadap masyarakat tentang kualitas. dibuatnya ke Badan Kantor Pertanahan
Mengamati hasil wawancara diatas dapat Kota Surabaya untuk didaftarkan dalam
dikatakan bahwa pelayanan adminstrasi daftar buku tanah yang bersangkutan, hal
pertanahan di kecamatan Pakal kurang siap ini sesuai (Pasal 36 ayat (2) Peraturan
dalam hal ini ada proses yang belum berjalan Pemerintah Tahun 1997). Akta yang
maksimal. Adapun indikator kualitas dimaksud adalah akta yang diatur dalam
pelayanan yang ada : Pasal 95 ayat (1) Peraturan Menteri
1. Prosedur Pelayanan Negara Agraria/Kepala BPN Nomor 3
Pada dasarnya tujuan pengelolaan Tahun 1997.
pertanahan dan otonomi pertanahan adalah 2. Ketepatan waktu Pelayanan
untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Pemberian pelayanan di Kantor
dan meningkatkan pelayanan kepada kecamatan harus efektif dan efisien
masyarakat. Dalam mencapai tujuan sehingga masyarakat memperoleh
tersebut sasaran pemerintahan dalam pelayanan yang maksimal dan
mengelola pertanahan adalah catur tertib memuaskan. Namun, pelayanan di tingkat
pertanahan, yaitu tertib hukum pertanahan, kecamatan cenderung mengulur-ulur
tertib administrasi pertanahan, tertib waktu pelayanan. Banyak aparat/pejabat
penggunaan tanah dan tertib pemeliharaan pemberi pelayanan melakukan pelayanan
tanah dan lingkungan hidup. sesuka hati mereka.
Catur tertib pertanahan tersebut Proses pelayanan di kantor
merupakan tugas yang tidak dapat Kecamatan Pakal sampai saat ini belum

98
Jazuli : Analisis Pelayanan Administrasi Pertanahan Di Kecamatan Pakal Kota Surabaya

maksimal dan belum memenuhi standar kualitas dari pelayanan adminstrsai


pelayanan umum yang ada. Hal ini pertanahan.
dimulai dengan proses kesederhanaan 6. Keamanan dan kenyamanan
dalam pelayanan yang bisa dikatakan Masyarakat pada dasarnya ingin
sangat bertolak belakang dengan prosedur memperoleh pelayanan yang maksimal,
pelayanan yang ada. Oleh karena itu, dimana dalam hal ini setiap masyarakat
pihak pemerintah Kecamatan Pakal ingin memperoleh haknya dengan
sebaiknya lebih banyak melakukan mendapat pengakuan terhadap tanah yang
evaluasi terhadap kinerja dan akuntabilitas di milikinya. Pengurusan akta tanah
aparat pelaksana pelayanan umum di merupakan hal yang sangat penting, oleh
Kantor Kecamatan Pakal agar pelayanan karena itu dari pihak masyarakat
umum yang mengutamakan kepuasan mengharapkan pihak pemerintah setempat
masyarakat dapat terlaksana. lebih memperhatikan kepastian dalam hal
3. Transparansi pengurusan akta tanah bagi masyarakat.
Transparansi atau Keterbukaan dalam
pelayanan administrasi pertanahan sangat Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
berpengaruh, dimana setiap pelayanan Pelayanan Administrasi Pertanahan Di
yang akan diberikan pihak Kantor Kecamatan Pakal
kecamatan wajib di informasikan dan di 1. Sarana dan Prasarana
sosialisasikan agar masyarakat setempat Dengan semakin berkembangnya
dapat mengetahui prosedur dan tata cara zaman, maka pelayanan adminstrasi
dalam proses pelayanan. Pemberian kepada masyarakat akan semakin
pelayanan publik salah satunya diukur meningkat seiring dengan hal tersebut.
melalui keterbukaan informasi dan Oleh karena itu sangat diperlukan adanya
seberapa jauh interaksi komunikasi yang Penambahan Sarana dan Prasarana Kantor
terjalin antara birokrasi sebagai pemberi untuk mendukung pelayanan tersebut
layanan dengan masyarakat pengguna kepada masyarakat. Hal ini sesuai dengan
jasa. Keputusan Menteri Pendayagunaan
4. Akurasi Pelayanan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Ketepatan dalam bentuk memberikan Nomor : 63/Kep/M.PAN/7/2014 tanggal
layanan menjadi hal yang penting dalam 10 Juli 2014 tentang Pedoman Umum
pelaksanaan adminstrasi pertanahan. Hal Penyelenggaraan Pelayanan Publik
ini dikarenakan jika terjadi kekeliruan khusussnya pada prinsip Pelayanan Publik
terhadap pendataan tanah atau pengurusan Poin 7 masalah Kelengkapan Sarana dan
adminstrasi pertanahan bias menimbulkan Prasarana yang isinya adalah “Tersedianya
adanya konflik akibat sengketa tanah yang sarana dan prasarana kerja dan pendukung
terjadi. lainnya yang memadai termasuk
5. Kemudahan Mendapatkan Pelayanan penyediaan sarana teknologi
Pelayanan yang diberikan kepada telekomunikasi dan informatika”.
masyarakat harus mencakup seluruh Kelengkapan Prasarana dan sarana
lapisan masyarakat dan mengutamakan yang harus dimiliki dalam adminstrsai
kepuasan dalam pelayanan. Kemudahan pertanahan yakni adanya system
dalam mencapai layanan oleh masyarakat komputerisasi dari pihak kecamatan. Hal
menjadi poin penting dalam mengukur ini harus di dukung dengan data yang
99
GOVERNANCE Jurnal Kebijakan dan Manajemen Publik Vol.5, No.1, April –September 2014

bersifat menggunakan teknologi seperti memperoleh kepastian hukum dari Tanah


internet. yang mereka miliki.
Tidak bisa di pungkiri bahwa perlunya 3. Akuntabilitas
adminstrasi yang bersifat document seperti Akuntabilitas adalah kewajiban untuk
blangko, maka dari itu ketersediaan nya memberikan pertangggung jawaban atau
perlu di perhatikan jangan sampai terjadi menjawab/menerangkan tindakan
keksongan dan mengakibatkan masalah seseorang/badan hukum/pimpinan suatu
buat masyarakat. organisasi kepada pihak yang memiliki
2. Sumber Daya Manusia/Aparatur hak atau berwenang untuk meminta
Dalam menghadapi Era Globalitas, keterangan atau pertanggungjawaban.
aparatur dituntut mempunyai kemampuan Setiap program yang dilaksanakan didasari
dan kepekaan terhadap situasi dan kondisi perencanaan strategik dengan
yang terjadi di wilayahnya. Untuk bisa memperhatikan dampak dan akibatnya,
memberikan pelayanan yang baik dan sehingga perencanaan yang dianggap
tanggap terhadap situasi dan kondisi yang berhasil dan gagal dilaporkan agar
berkembang di masyarakat, tidak ada jalan dievaluasi dan ditindak lanjuti.
lain kecuali dengan peningkatan Sumber Hal yang demikian inilah yang
Daya Manusia (SDM). menyebabkan kesenjangan antara yang
Ada dua jalan yang dapat ditempuh mempunyai uang banyak dan bagi
untuk meningkatkan SDM Aparatur yaitu masyarakat yang kehidupannya pas-pasan.
dengan jalan pendidikan formal dan non Dengan jumlah Staf di Kantor Kecamatan
formal. Untuk pendidikan formal ini Pakal , merupakan jumlah sangat memadai
nampaknya masih cukup sulit diterapkan untuk proses pelayanan yang sangat
karena keterbatasan dana dan kesempatan mudah tetapi kenyataannya di alokasi
yang ada. Yang paling memungkinkan demikian. Sebagian besar pegawai yang
adalah pendidikan non formal yaitu bertugas lebih banyak menggunakan
melalui diklat-diklat baik diklat struk tural waktunya untuk bercerita dengan sesama
maupun diklat teknis. atau mereka cepat pulang dengan alasan
Di satu sisi Peningkatan Disiplin ada urusan keluarga.
Aparatur juga diperlukan, dimana hal ini
Sudah bukan menjadi rahasia umum lagi Pembahasan Hasil Penelitian
kalau disiplin di kalangan aparatur sangat Pelayanan publik di Indonesia sudah
rendah. Hal ini seakan sudah membudaya selayaknya di ubah. Masyarakat sangat
dan kita dapat dengan mudah menemukan mendambakan kualitas pelayanan publik
oknum-oknum yang tidak disiplin prima yang diterapkan oleh pemerintah.
tersebut. Reformasi pelayanan publik menjadi sesuatu
Jika hal tersebut diatas terus berlanjut, yang urgen untuk memberikan hak kepada
sampai kapanpun pelayanan akan warga negara atas apa-apa yang seharusnya
terhambat dan masyarakatpun akan merasa mereka terima sebagai warga negara. Salah
malas untuk melakukan pengurusan akta satu indikator yang biasanya digunakan untuk
tanah ataupun lain sebagainya yang mengukur kinerja birokrasi publik yakni
merupakan hak masyarakat untuk adanya akuntabilitas dan responsivitas
aparatur pemerintah dalam menjalankan

100
Jazuli : Analisis Pelayanan Administrasi Pertanahan Di Kecamatan Pakal Kota Surabaya

tugasnya. Namun hal tersebut tidaklah cukup, Kondisi yang memungkinkan terciptanya
wawasan mengenai etika dan moralitas perlu iklim birokrasi dan aparatur Negara yang
ditanamkan dalam diri aparat birokrasi dalam mengabdi pada rakyat (public servant) harus
menjalankan tugasnya. terus diupayakan dan dioptimalkan, sebab
Tidak ada pihak yang dapat birokrasi pemerintahan kita masih terkesan
memungkiri tentang pesatnya perubahan prosedural, lamban/ tidak tepat waktu atau
sistem politik di Indonesia terutama sejak waktu penyelesaian yang tidak jelas, tidak
tahun 1998. Namun, masalah kebijakan dan produktif, berbiaya tinggi dan melalaikan
pelayanan publik juga semakin berkembang kepentingan publik. Selama campur tangan
menjadi isu sentral yang memerlukan pemerintah (birokrasi) terlalu luas dalam
penataan sistem administrasi negara dan sektor kehidupan publik, dipastikan
sistem pembuatan kebijakan publik yang pelayanan birokrasi akan semakin kompleks
lebih partisipatoris. Itulah sebabnya gerakan (over administration) dan kemungkinan
reformasi menjadi komitmen kolektif aktivitas kegiatan publik juga akan berbiaya
masyarakat Indonesia untuk mendorong tinggi, utamanya dalam sektor kegiatan
pemerintah menciptakan kebijakan dan ekonomi. Karena pengalaman menunjukkan
pelayanan publik yang semakin baik dan bahwa, orientasi birokrasi dalam arti red tape,
memihak kepada kepentingan luas banyak meja yang harus dilalui untuk
masyarakat. Karena setuju atau tidak setuju, pelayanan jasa adalah inefisiensi dalam
hal inilah yang banyak merugikan publik kegiatan publik, serta pada dasarnya
selama pemerintahan orde baru, bahkan pemerintah belum memiliki standar
hingga sekarang. Untuk itu salah satu dimensi pelayanan yang baik. Kondisi ini masih
dari keinginan perubahan itu adalah menggejala di banyak sektor pelayanan
pemihakan pemerintah kepada kepentingan birokrasi pemerintahan. Hal ini yang tidak
publik melalui pengelolaan kebijakan dan dapat dibiarkan karena dapat menyumbang
pelayanan publik yang lebih menguntungkan. pada ketidakpercayaan masyarakat pada
Kondisi ini muncul sebagai konsekuensi pemerintahan. Lebih luas lagi, investasi akan
wajar dari rendahnya partisipasi masyarakat semakin berkurang.
dalam proses pembuatan kebijakan publik.
Oleh karena itu keinginan politik (political Penutup
will) dari pemerintah nasional untuk Dari penyajian data dan analisa data
menciptakan otonomi daerah perlu didukung. yang telah dilakukan, maka peneliti
Karena dikhawatirkan dengan tidak adanya mengambil kesimpulan sebagai berikut:
kewenangan pemerintah di daerah dalam 1. Penyelenggaraan Administrasi
menentukan kebijakan untuk pelayanan Pertanahan di Kecamatan Pakal yakni
publik di daerahnya adalah salah satu melalui pendekatan sporadis yang
penyebab kurang efisien dan efektifnya berdasarkan permohonan masyarakat, hal
fungsi birokrasi pemerintahan. ini disebabkan kemampuan pemerintah
Sampai saat ini pelayanan birokrasi untuk menyelenggaraan pendekatan
pemerintahan kita masih kurang produktif sistematik terbatas. Pemberian pelayanan
dan jauh dari harapan publik. Tugas pada dasarnya harus tercermin pada
pemerintahan yang dijalankan oleh para kepuasan masyarakat terhadap pelayanan
birokrat lebih banyak dilakukan sesuai yang diberikan oleh pemerintah mulai
dengan jalan pikiran dan keinginan sendiri. dari waktu pelayanan, biaya pelayanan
101
GOVERNANCE Jurnal Kebijakan dan Manajemen Publik Vol.5, No.1, April –September 2014

dan prosedur pelayanan. Oleh karena itu, Non Teknis dengan harapan, terciptanya
dalam pemberian pelayanan kepada tenaga kerja yang terampil dan selanjutnya
masyarakat faktor Sarana Prasarana, akan menciptakan kepuasan pelayanan bagi
Kualitas Sumber Daya Manusia dan masyarakat.
Akuntabilitas aparat setempat merupakan Disisi lain harus memperbaiki
hal penting untuk diperhatikan sebagai hubungan kordinasi antar kelurahan dan juga
instrument dalam pemberian pelayanan BPN dalam proses administrasi pertanahan.
yang memuaskan. Selain itu, camat sebagai pimpinan
2. Indikator Kualitas Pelayanan yang pemerintahan tertinggi di Kantor Kecamatan
dihasilkan Ketepatan waktu pelayanan, Pakal lebih tegas dalam memberikan sanksi
Transparansi, Akurasi pelayanan, kepada oknum aparat yang melanggar
kesopanan, kemudahan mendapatkan paraturan tanpa melupakan memberikan
pelayanan, keamanan dan kenyamanan penghargaan kepada pegawai yang
3. Kelengkapan Prasarana dan sarana yang berprestasi. Dan untuk meningkatkan kualitas
harus dimiliki dalam administrasi dan kuantitas pelayanan, Camat harus
pertanahan yakni adanya system senantiasa meminta laporan-laporan yang
komputerisasi dari pihak kecamatan. Hal jelas mengenai tugas yang di bebankan
ini harus di dukung dengan data yang kepada aparat Kantor Kecamatan Pakal agar
bersifat menggunakan teknologi seperti timbul rasa tanggungjawab pegawai atas
internet. tugas-tugas yang telah diberikan, serta
4. Tidak bisa di pungkiri bahwa perlunya menjamin kepastian hukum atas dasar tanah
administrasi yang bersifat dokumen yang telah melakukan proses administrasi
seperti blangko, maka dari itu pertanahan di kecamatan.
ketersediaan nya perlu di perhatikan
jangan sampai terjadi keksongan dan
mengakibatkan masalah buat
masyarakat.

Rekomendasi
Untuk Pemerintah Kecamatan Pakal,
Aparat pemerintah Kecamatan Pakal diberi
kesempatan untuk mengikuti pendidikan dan
pelatihan baik yang bersifat teknis maupun

Daftar Pustaka

Panduan Penyusunan Citizen Charter & Budiardjo Miriam, 2010, Menggapai


Good Practices Seri Manajemen Kedaulatan untuk Rakyat, Mizan,
Pelayanan Publik. Bandung
Atik Winaisih & Ratminto, 2009. Manajemen Dwiyanto, Agus. 2009. Reformasi Birokrasi
Pelayanan, Pustaka Pelajar, Publik di Indonesia. PSKK UGM.
Yogyakarta. Yogyakarta.

102
Jazuli : Analisis Pelayanan Administrasi Pertanahan Di Kecamatan Pakal Kota Surabaya

Kansil, C. S. T. 2008. Pokok-pokok Sinambela, Poltak Lijan, dkk, 2009.


Pemerintahan di Daerah. Bina Aksara: Reformasi Pelayana Publik, Bumi
Jakarta. Aksara : Jakarta.
Keban, T. Yeremias, 2009. Pengantar Soekanto, Soejono, 2008. Penilaian
Administrasi Publik, MAP, UGM : Organisasi Pelayanan Publik, Pustaka
Yogyakarta. Pelajar : Yogyakarta.
Kurniawan, Agung, 2011. Transformasi Sudarsono, 2008, Manajemen Pelayanan
Pelayanan Publik, Pembaruan : Publik, Gramedia Pustaka Utama,
Yogyakarta. Jakarta.
Labolo, Muhadam, 2009. Memahami Ilmu Sukmaningsih, 2011, Manajemen Pelayanan,
Pemerintahan, PT. Raja Grafindo PT. Gramedia, Jakarta
Persada : Jakarta. Tjokroamidjojo, Bintoro, 2008, Reformasi
LAN, 2010. Penyusunan Standar Pelayanan Administrasi Publik, MIA UNKRIS.
Publik, Jakarta. LAN. Jakarta.
Mewujudkan Good Governance Melalui UU No. 12 Tahun 2006, Tentang
Pelayanan Publik, 2009, JICA UGM, Kewarganegaraan Republik Indonesia.
Yogyakarta. UU No 12 Tahun 2008, Otonomi Daerah
Moenir H.A.S, 2008. Manajemen Pelayanan Perubahan Kedua UU No 32 Tahun
Umum, Bumi Aksara : Jakarta. 2004 Tentang Otonomi Daerah.
Saefullah, A. Djaja, 2010, Konsep Dan www.docstoc. Dokumen For Small Business
Metode Pelayanan Umum. Mandiri, & Professionals
Bandung http://swamandiri.wordpress.com
Sedarmayanti, Hj. 2010. Good Governance
(Kepemerintahan yang Baik). CV.
Mandar Maju. Bandung.

103

Anda mungkin juga menyukai