Anda di halaman 1dari 5

Ujian akhir semester

Pendidikan pancasila

Nama : Indah permata sari


Npm : 202031007
Prodi : S1 Ilmu gizi

1. JELASKAN FUNGSI DAN TUJUAN NKRI !


Jawab :

Tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tercantum dalam


pembukaan UUD 1945 di alinea ke 4 yaitu:

1. Melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia;

2. Memajukan kesejahteraan umum;

3. Mencerdaskan kehidupan bangsa;

4. Ikut serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian


abadi, dan keadilan sosial.

Fungsi NKRI
1. Melaksanakan ketertiban ( Law and Order )Untuk mencapai tujuan
bersama dan mencegah bentrokan – bentrokan dalam masyarakat
Indonesia, maka NKRI harus melaksanakan penertiban. Dalam hal ini,
NKRI bertindak sebagai stabilisator.
2. Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Indonesia
3.PertahananNKRI diperlukan untuk menjaga kedaulatannya dari
serangan luar. Untuk kepentingan ini, NKRI mendatangkan
perlengkapan pertahanan yang kuat dan canggih.
4. Menegakkan keadilanNKRI bertugas menegakkan keadilan bagi
rakyat Indonesia dan menjamin kehidupan yang adil.

2. JELASKAN KELEBIHAN DAN KEKURANGAN NEGARA KESATUAN


DENGAN SISTEM SENTRALISASI DAN NEGARA KESATUAN DENGAN
SISTEM DESENTRALISASI !
Jawab :
Kelebihan sistem desentralisasi:
1. peraturan daerah yang dibuat oleh pemerintah daerah sesuai dengsn
daerah masing-masing.
2. peraturan sesuai dengnn perkembangan demokrasi karena rakyat dapat
berperan aktif dalam pembangunan daerahnya.

Kelemahan sistem desentralisasi:


1. Tidak ada keseragaman peraturan di daerah karena setiap daerah
membuat peraturan sendiri-sendiri.
2. kurang hemat dalam menggunakan uang negara.

kelebihan sistem sentralisasi:


1. pemerintah pusat secara langsung dapat mengurus semua urusan
sampai ke daerah.
2. peraturan di seluruh negara sama.
3. adanya kesederhanaan hukum.

kelemahan sistem sentralisasi:


1. pekerjaan pemerintah pusat jadi banyak sehingga menghambat proses
pelaksanaan di daerah.
2. rakyat di daerah tidak mendapat kesempatan memikirkan dan
bertanggung jawab pada daerahnya.
3. peraturan dari pusat sering tidak sesuai dengan keadaan suatu daerah.

3 . SEBUTKAN SUMBER YURIDIS PANCASILA SEBAGAI DASAR


NEGARA, !

Jawab :

Pancasila merupakan dasar negara Republik Indonesia sebagaimana


terdapat pada Pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945. Peneguhan Pancasila sebagai dasar negara terdapat
pada Pembukaan Undang-undang juga terdapat pula dalam ketetapan MPR
Nomor XVIII/MPR/1998. Selain itu, juga dijelaskan dalam Undang-undang
Nomor 12 tahun 2011 tentang Pembentukan Perundang-undangan bahwa
Pancasila merupakan sumber dari segala hukun negara. 
4. JELASKAN SECARA HISTORIS , PANCASILA SEBAGAI IDIOLOGI
NEGARA !

Jawab :

Kelahiran Pancasila adalah judul pidato yang disampaikan oleh


Soekarno dalam sidang Dokuritsu Junbi Cosakai (Indonesia:
“Persiapan untuk Investigation Agency Kemerdekaan”) pada tanggal 1
Juni 1945. Dalam pidato ini konsep dan rumusan awal “Pancasila”
pertama kali diusulkan oleh Sukarno sebagai negara Indonesia
merdeka, pidato ini awalnya disampaikan oleh Soekarno dengan suara
bulat tanpa judul baru dan mendapat gelar “Lahirnya Pancasila” oleh
mantan ketua BPUPK Dr. Radjiman Wedyodiningrat di kata pengantar
untuk sebuah buku yang berisi pidato kemudian direkam oleh BPUPK.

Menjelang kekalahan Tentara Kekaisaran Jepang di akhir Perang


Pasifik, pasukan pendudukan Jepang di Indonesia, untuk menarik
dukungan dari masyarakat Indonesia untuk membangun Dokuritsu
Junbi Cosakai (Indonesia: “Badan Investigasi Persiapan Kemerdekaan”
atau BPUPK, yang kemudian menjadi BPUPKI, dengan tambahan
“Indonesia”),

Badan ini mengadakan sidang pertamanya dari 29 Mei (yang akan


selesai 1 Juni 1945) .Rapat dibuka pada tanggal 28 Mei 1945 dan
pembahasan dimulai keesokan harinya 29 Mei 1945 dengan tema
dasar negara. Pertemuan pertama diadakan di gedung di Jalan
Pejambon 6 CAC di Jakarta yang sekarang dikenal sebagai Gedung
Pancasila. Pada zaman Belanda, gedung ini Volksraad (Indonesia:
“Perwakilan”).
Setelah beberapa hari tidak mendapatkan titik terang, pada tanggal
1 Juni 1945, giliran Bung Karno untuk menyampaikan ide dasar
negara Indonesia merdeka, yang ia sebut “Pancasila”. Pidato yang
tidak dipersiapkan secara tertulis terlebih dahulu diadopsi dengan
suara bulat oleh seluruh anggota Dokuritsu Junbi Cosakai.
Selain membentuk komite Junbi Cosakai Dokuritsu Kecil untuk
merumuskan dan menyusun Konstitusi dengan mengacu pidato
Bung Karno. Sembilan komite dibentuk (terdiri dari Ir. Soekarno,
Mohammad Hatta, Mr. AA Maramis, Abikoesno Tjokrosoejoso,
Abdul Kahar Muzakir, Agus Salim, Achmad Soebardjo, Wahid
Hasyim, dan Mohammad Yamin) yang ditugaskan untuk
merumuskan Pancasila sebagai pidato bangsa oleh kata Bung Karno
pada 1 Juni 1945, dan membuat dokumen sebagai teks untuk
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Seltelah melalui proses percobaan dan lobi-lobi formulasi akhirnya
penggalian Pancasila Bung Karno berhasil dirumuskan untuk
dimasukkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, yang
disahkan dan dinyatakan sebagai bangsa Indonesia merdeka pada
18 Agustus 1945 oleh BPUPKI.
Dalam kata pengantar dibukukannya selama pidato, yang pertama
kali diterbitkan pada tahun 1947, pidato mantan Ketua menelepon
Dr. BPUPK Radjiman Wedyodiningrat Ir. Soekarno itu berisi
“Lahirnya Pancasila”.
“Ketika kita belajar dan mengeksplorasi dengan sungguh-sungguh”
Lahirnya Pancasila “itu akan berubah bahwa ini adalah
Demokratisch Beginsel, suatu Beginsel adalah dasar negara kita,
yang menjadi Rechtsideologie negara kita, sebuah Beginsel meresap
dan berakar dalam jiwa Bung Karno , dan yang telah keluar dari
kehidupan secara spontan, meskipun sidang itu di bawah
pengawasan yang kuat dari Pemerintah Jepang host.
Memang jiwa yang ingin independen, tidak-kekang bisa dijinakkan!
Selama Fasisme Jepang berkuasa di negara kita, Idee Demokratisch
telah dirilis oleh Bung Karno, selalu dipegang teguh dan kuat dan
selalu dicarikannya cara untuk mewujudkannya. Mudah-mudahan
“Lahirnya Pancasila” dapat digunakan sebagai panduan oleh
seluruh negara dan bangsa kita dalam upaya untuk
mempromosikan dan meningkatkan Negara Kemerdekaan. “
5. JELASKAN REALISASASI PANCASILA YANG BERSIFAT
OBJEKTIF DAN YANG BERSIFAT SUBJEKTIF !
Jawab :
Realisasi Pancasila yang Objektif

Realisasi serta pengalaman pancasila yang objektif yaitu realisasi serta implementasi nilai-nilai


pancasila dalam segala aspek penyelenggaraan negara, terutama dalam kaitannya dengan
penjabaran nilai-nilai dalam praksis penyelenggaraan negara dan peraturan perundang-undangan di
Indonesia.

Pengertian penjabaran pancasila yang objektif adalah pelaksanaan dalam bentuk realisasi dalam


setiap aspek penyelenggaraan negara, baik di bidang legislatif, eksekutif, maupun yudikatif dan
terutama realisasinya dalam bentuk peraturan perundang-undangan negara Indonesia.

Realisasi Pancasila yang Subjektif

Aktualisasi pancasila yang subjektif adalah pelaksanaan pada setiap pribadi perseorangan, setiap


warganegara, setiap individu, setiap penduduk, setiap penguasa dan setiap orang
Indonesia. Pancasila yang subjektif ini sangat berkaitan dengan kesadaran, ketaatan serta kesiaan
individu untuk merelalisasikan pancasila. Pancasila yang subjektif yang mewujudjkan suatu bentuk
kehidupan dimana kesadaran wajib hukum, telah terpadu menjadi kesadaran wajib moral.

Anda mungkin juga menyukai