Anda di halaman 1dari 2

Materi kuliah Pancasila

Bentuk dan Susunan Kesatuan Sila-Sila Pancasila

Susunan kesatuan Pancasila yang bersifat Organis, seperti organ tubuh manusia. Dikatakan manusia
jika memiliki semua organ mulai dari kepala, tubuh, tangan dan kaki. Semua organ harus ada.
Demikian juga dengan sila-sila Pancasila merupakan satu kesatuan yang utuh. Jika mau membahas
Pancasila maka kelima silanya harus dijelaskan.

Susunan Pancasila yang bersifat Hierarkhis dan berbentuk Piramidal

Hierarkhis artinya bertingkat, sedang piramidal artinta bentuknya seperti piramid, tetapi pengertian
piramid untuk pemahaman Pancasila seperti piramid terbalik, dasarnya terletak di atas dan yang
lancip terletak di bawah. Hal ini terkait dengan luas (kuantitas) dan isi sifatnya (kualitas). Hubungan
luas dan isi berbanding terbalik, semakin banyak isinya maka semakin sempit pengertiannya. Contoh
hanya kata Mahasiswa, bisa diartikan mahasiswa dari negara dan dari Perguruan Tinggi (PT)
manapun saja. Tetapi kalau saya tambah dengan kata Indonesia menjadi Mahasiswa Indonesia maka
pengertiannya hanya mahasiswa dari Indonesia saja bukan dari negara lain. Kalau saya tambah lagi
dengan STSRD Visi menjadi Mahasiswa Indonesia STSRD Visi maka hanya mahasiswa STSRD Visi di
Indonesia saja, bukan dari UGM, UNY maupun PT yang lain. Maka semakin kita menambah isi
pengertian maka akan semakin sempit pengertian tersebut. Artinya hubungan isi dan luas
pengertian berbanding terbalik.

Jika dikaitkan dengan sila-sila Pancasila, maka sila yang di atas lebih luas pengertiannya dari pada sila
di bawahnya dan sila di bawahnya merupakan pengkhususan dari sila di atasnya. Atau dengan
dengan kata lain sila di atasnya adalah meliputi dan menjiwai sila di bawahnya. Sila pertama:
Ketuhanan YME meliputi dan menjiwai sila Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan
Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan dan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Sila kedua: Kemanusiaan yang adil dan
beradab diliputi dan dijiwai sila Ketuhanan YME tetapi sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
meliputi dan menjiwai sila Persatuan......, Kerakyatan......., dan Keadilan........ Sila ketiga: Persatuan
Indonesia diliputi dan dijiwai oleh sila Ketuhanan YME dan Kemanusiaan ......., tetapi sila Persatuan
Indonesia meliputi dan menjiwai sila Kerakyatan..... dan Keadilan.....begitu seterusnya.

Artinya Sila Ketuhanan YME terletak pada bagian atas dari piramid yang terbalik karena
pengertiannya sangat luas dibanding sila-sila lainnya dan sila Ketuhanan YME meliputi dan menjiwai
seluruh sila yang lainnya. Dapat dijelaskan bahwa Tuhan adalah sebagai pencipta alam semesta
termasuk manusia. Tuhan sebagai dzat yang tiada berawal dan tiada berakhir. Sebagai supranatural
yang kekuasaanya paling tinggi menguasai apa yang ada di alam semesta ini. Kemudian menciptakan
manusia. Sebagian manusia ada yang tinggal di Indonesia. Indonesia memakai sistem kerakyatan
atau demokrasi. Dengan sistem demokrasi tersebut untuk mencapai tujuan (goal) bangsa dan
negara kita yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Sehingga sila terakhir sebagai tujuan
dari bangsa Indonesia.
Nilai-nilai Pancasila bersifat abstrak umum universal. Artinya nilai-nilai Ketuhanan, Kemanusiaan,
Persatuan, Kerakyatan dan Keadilan berlaku dimanapun didunia ini. Bahkan di negara sosialis pun
seperti Uni Soviet (dulu) setelah pecah menjadi beberapa negara seperti Azerbaijan, Armenia,
Kazahstan, Rusia dan Georgia juga terdapat tempat–tempat ibadah seperti masjid atau gereja.
Artinya Tuhan sebagai sang pencipta alam semesta ini tidak bisa dipungkiri. Kemudian nilai
kemanusiaan juga dipercaya ada pada setiap individu manusia. Sikap tolong-menolong, tenggang
rasa, rasa kasihan, iba, suka dan duka pasti ada. Begitu seterusnya sampai nilai Keadilan karena
dimanapun manusia berada pasti menghendaki rasa keadilan.

Sedangkan isi arti Pancasila bersifat umum kolektif (dijabarkan dalam peraturan perundang-
undangan dan berlaku hanya di Indonesia) dan bersifat khusus, singular dan kongkrit, dijabarkan
dalam wujud perilaku setiap warga negara Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Justru yang paling
penting pengamalan Pancasila yang dilakukan oleh setiap warga negara dalam kehidupan sehari-hari
inilah yang akan menentukan nasib bangsa dan negara Indonesia di kemudian hari apakah akan
semakin baik atau tidak.

Anda mungkin juga menyukai