Anda di halaman 1dari 8

Nama : Nina

Stambuk : A40120154

Kelas : D (PGSD)

Analisis dampak lingkungan hukum AMDAL

Analisis dampak lingkungan (bahasa Inggris:Environmental impact assessment) atau Analisis mengenai
dampak lingkungan (di Indonesia, dikenal dengan nama AMDAL) adalah kajian mengenai dampak besar
dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan
bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan di Indonesia.
AMDAL bertujuan untuk memperkirakan dampak yang mungkin terjadi sebagai akibat dari kegiatan atau
proyek pembangunan yang direncanakan. AMDAL ini dibuat saat perencanaan suatu proyek yang
diperkirakan akan memberikan pengaruh terhadap lingkungan hidup di sekitarnya. Yang dimaksud
lingkungan hidup di sini adalah aspek abiotik, biotik dan kultural. Dasar hukum AMDAL di Indonesia
adalah Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2012 tentang "Izin Lingkungan Hidup" yang merupakan
pengganti PP 27 Tahun 1999 tentang Amdal. Amdal telah dilaksanakan sejak 1982 di Indonesia

UU No. 32/2009 tentang UU No. 32/2009 tentang


Perlindungan dan Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Pengelolaan Lingkungan
Hidup Hidup

AMDAL adalah kajian mengenai dampak besar


dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang
direncanakan pada lingkungan hidup yang
diperlukan bagi proses pengambilan keputusan
tentang penyelenggaraan usaha dan/atau
kegiatan.
Dokumen Kerangka Acuan
Analisis Dampak Lingkungan
Hidup (KAANDAL)

Dokumen Analisis Dampak


Lingkungan Hidup
(ANDAL)

Dokumen Rencana
Pengelolaan Lingkungan
Dokumen AMDAL Hidup (RKL)

Dokumen Rencana
Pemantauan Lingkungan
Hidup (RPL)

Dokumen Ringkasan
Eksekutif

PENGERTIAN AMDAL

Sebelum suatu usaha atau proyek dijalankan, sebaiknya dilakukan terlebih dahulu studi tentang dampak
lingkungan yang bakal timbul, baik dampak sekarang maupun dimasa yang akan datang. Studi ini
disamping untuk mengetahui dampak yang akan timbul, juga mencarikan jalan keluar untuk mengatasi
dampak tersebut. Studi inilah yang kita kenal dengan nama Analisis Dampak Lingkungan Hidup
(AMDAL).
Pengertian Analisis Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) menurut PP No. 27 Tahun 1999 Pasal 1
adalah telaahan secara cermat dan mendalam tentang dampak besar dan penting suatu rencana usaha dan
kegiatan. Arti lain analisis dampak lingkungan hidup adalah teknik untuk menganalisis apakah proyek
yang akan dijalankan akan mencemarkan lingkungan atau tidak dan jika ya, maka diberikan jalan
alternatif pencegahannya.

DAMPAK YANG DITIMBULKAN

Perlunya dilakukan studi AMDAL sebelum usaha dilakukan mengingat kegiatan-kegiatan investasi pada
umumnya akan mengubah lingkungan hidup. Oleh karena itu, menjadi penting untuk memerhatikan
komponen-komponen lingkungan hidup sebelum investasi dilakukan. Adapun komponen lingkungan
hidup yang harus dipertahankan dan dijaga serta dilestarikan fungsinya, antara lain :

1. Hutan lindung, hutan konservasi, dan cagar biosfer.

2. Sumber daya manusia.

3. Keanekaragaman hayati.

4. Kualitas udara.

5. Warisan alam dan warisan udara.

6. Kenyamanan lingkungan hidup.

7. Nilai-nilai budaya yang berorientasi selaras dengan lingkungan hidup.

Kemudian, komponen lingkungan hidup yang akan berubah secara mendasar dan penting bagi masyarakat
disekitar suatu rencana usaha dan/atau kegiatan, seperti antara lain:

1. Kepemilikan dan penguasaan lahan

2. Kesempatan kerja dan usaha

3. Taraf hidup masyarakat

4. Kesehatan masyarakat

Berikut ini dampak negatif yang mungkin akan timbul, jika tidak dilakukan AMDAL secara baik dan
benar adalah sebagai berikut:

1. Terhadap tanah dan kehutanan


a. Menjadi tidak subur atau tandus
b. Berkurang jumlahnya.
c. Terjadi erosi atau bahkan banjir.
d. Tailing bekas pembuangan hasil pertambangan akan merusak aliran sungai berikut hewan dan
tumbuhan yang ada disekitarnya.
e. Pembabatan hutan yang tidak terencana akan merusak hutan sebagai sumber resapan air.
f. Punahnya keanekaragaman hayati, baik flora maupun fauna, akibat rusaknya hutan alam yang
terkena dampak dengan adanya proyek/usaha
2. Terhadap air
a. Mengubah warna sehingga tidak dapat digunakan lagi untuk keperluan sehari-hari.
b. Berubah rasa sehingga berbahaya untuk diminum karena mungkin mengandung zat-zat yang
berbahaya.
c. Berbau busuk atau menyengat.
d. Mengering sehingga air disekitar lokasi menjadi berkurang.
e. Matinya binatang air dan tanaman disekitar lokasi akibat dari air yang berubah warna dan rasa.
f. Menimbulkan berbagai penyakit akibat pencemaran terhadap air bila dikonsumsi untuk keperluan
sehari-hari

3. Terhadap udara
a. Udara disekitar lokasi menjadi berdebu
b. Dapat menimbulkan radiasi-radiasi yang tidak dapat dilihat oleh mata seperti proyek bahan kimia.
c. Dapat menimbulkan suara bising apabila ada proyek perbengkelan.
d. Menimbulkan aroma tidak sedap apabila ada usaha peternakan atau industri makanan.
e. Dapat menimbulkan suhu udara menjadi panas, akibat daripada keluaran industri tertentu.

4. Terhadap tanah
a. Melakukan rehabilitasi.
b. Melakukan pengurukan atau penimbunan terhadap berbagai penggalian yang menyebabkan tanah
menjadi berlubang.

5. Terhadap air
a. Memasang filter/saringan air.
b. Memberikan semacam obat untuk menetralisir air yang tercemar.
c. Membuat saluran pembuangan yang teratur ke daerah tertentu

6. Terhadap udara
a. Memasang alat kedap suara untuk mencegah suara bising.
b. Memasang saringan udara untuk menghindari asap dan debu.

7. Terhadap karyawan
a. Menggunakan peralatan pengaman.
b. Diberikan asuransi jiwa dan kesehatan kepada setiap pekerja
c. Menyediakan tempat kesehatan untuk pegawai perusahaan yang terlibat.

8. Terhadap masyarakat sekitar


a. Menyediakan tempat kesehatan secara gratis kepada masyarakat.
b. Memindahkan masyarakat ke lokasi yang lebih aman
Amdal mulai berlaku di Indonesia tahun 1986 dengan diterbitkan peraturan pemerintah no.29 tahun 1086
karena pelaksanaan  PP no .29  tahun 1986 mengalami beberapa hambatan yang bersifat birokratis
maupun metodologis , maka sejak tanggal 23 Oktober  1993  pemerintah mencabut PP no.23 tahun 1986
dan menggantikannya dengan PP no.51 tahun 1993  tentang Amdal dalam rangka efektivitas dan efisiensi
pelaksanaan amdal.  Dengan diterbitkannya Undang-undang no 23 tahun 1997 , maka PP no 51 tahun
1993 perlu disesuaikan .  oleh karena itu , pada tanggal 7 Mei 1999, pemerintah menerbitkan peraturan
pemerintah no 27 tahun 1999.  Melalui PP  no 27 tahun 1999  ini diharapkan pengelolaan lingkungan
hidup dapat lebih optimal.

Dalam peraturan pemerintah no 27 tahun 1999 tentang analisis mengenai dampak lingkungan disebutkan
bahwa AMDAL merupakan kajian mengenai dampak besar  dan penting untuk pengambilan keputusan
suatu usaha dan /atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses
pengambilan keputusan tentang  penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan . kriteria mengenai dampak
besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan terhadap lingkungan hidup antara lain :

1. Jumlah manusia yang terkena dampak

2. Luas wilayah persebaran dampak

3. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung

4. Banyaknya komponen lingkungan lainnya yang terkena dampak

5. Sifat kumulatif dampak

6. Berbalik ( reversible ) atau tidak berbaliknya ( irreversible ) dampak

AMDAL dilakukan untuk menjamin tujuan proyek-proyek pembangunan yang bertujuan untuk
kesejahteraan masyarakat tanpa merusak kualitas lingkungan hidup. Amdal bukanlah suatu proses yang
berdiri sendiri , tetapi merupakan bagian dari proses Amdal yang lebih besar dan lebih penting sehingga
Amdal merupakan bagian dari beberapa hak berikut :

1. Pengelolaan lingkungan

2. Pemantauan proyek

3. Pengelolaan proyek

4. Pengambilan keputusan

5. Dokumen yang penting

Amdal sebagai dokumen penting . laporan AMDAL merupakan dokumen penting sumber informasi yang
detail mengenai keadaan lingkungan pada waktu penelitian proyek dan gambaran keadaan lingkungan di
masa setelah proyek dibangun. Dokumen ini juga penting untuk evaluasi, untuk membangun proyek yang
lokasinya berdekatan dan dapat digunakan sebagai alat legalitas.
AMDAL dimaksudkan sebagai alat untuk merencanakan tindakan preventif terhadap kerusakan
lingkungan yang mungkin akan ditimbulkan oleh suatu aktivitas pembangunan yang sedang
direncanakan.

Dampak, adalah suatu perubahan yang terjadi sebagai akibat suatu aktivitas, yang dapat bersifat alamiah,
baik kimia, fisik maupun biologi. Dalam konteks AMDAL , penelitian dampak dilakukan karena adanya
rencana aktivitas manusia dalam pembangunan.

TUJUAN DAN KEGUNAAN STUDI AMDAL

Tujuan AMDAL adalah menduga kemungkinan terjadinya dampak dari suatu rencana usaha dan/atau
kegiatan. Berikut adalah hal-hal yang harus dilakukan dalam rangka mencapai tujuan studi AMDAL:

1. Mengidentifikasi semua rencana usaha yang akan dilaksanaka

2. Mengidentifikasi komponen-komponen lingkungan hidup yang akan terkena dampak besar dan
penting

3. Memperkirakan dan mengevaluasi rencana usaha yang menimbulkan dampak besar dan penting
terhadap lingkungan hidup.

4. Merumuskan RKL dan RPL.

Kegunaan dilaksanakannya studi AMDAL:

1. Sebagai bahan bagi perencana dan pengelola usaha dan pembangunan wilayah.
2. Membantu proses pengambilan.
3. Memberi masukan untuk penyusunan desain rinci teknis dari rencana usaha.
4. Memberi masukan untuk penyusunan rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup
dari rencana usaha.
5. Memberi informasi kepada masyarakat atas dampak yang ditimbulkan dari suatu rencana usaha.
6. Merumuskan RKL dan RPL
7. Memprakirakan dan mengevaluasi rencana usaha atau kegiatan yang menimbulkan dampak besar
dan penting terhadap lingkungan hidup
8. Mengidentifikasikan rencana usaha atau kegiatan yang akan dilakukan terutama yang berpotensi
menimbulkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup.
9. Mengidentifikasikan komponen-komponen lingkungan hidup yang akan terkena dampak besar
dan penting.
MANFAAT AMDAL

1. Bagi Pemerintah

 Menghindari pertentangan yang mungkin timbul, khususnya dengan masyarakat dan proyek-
proyek lain.

 Mencegah agar potensi sumber daya yang dikelola tidak rusak.

 Menghindari perusakan lingkungan hidup seperti timbulnya pencemaran air, pencemaran udara,
kebisingan dan lain sebagainya. Sehingga tidak mengganggu kesehatan, kenyamanan, dan
keselamatan masyarakat.

 Mencegah rusaknya sumber daya ayam lain yang berada diluar lokasi proyek, baik yang diolah
proyek lain, masyarakat, ataupun yang belum diolah.

2. Bagi Pemilik Modal

 Untuk dapat menjamin bahwa modal yang dipinjamkan dapat dibayar kembali oleh proyek sesuai
pada waktunya, sehingga modal tidak hilang.

 Melakukan pengaturan modal dan promosi dari berbagai sumber modal.

 Menghindari duplikasi dari proyek lain yang tidak perlu.

 Menentukan prioritas peminjaman sesuai dengan misinya.

3. Bagi Pemilik Proyek

 Mempersiapkan cara-cara pemecahan masalah yang akan dihadapi dimasa yang akan datang.

 Melindungi proyek yang melanggar undang-undang atau peraturan yang berlaku.

 Melindungi proyek dari tuduhan pelanggaran atau suatu dampak negatif yang sebenarnya tidak
dilakukan.

 Melihat masalah-masalah lingkungan yang akan dihadapi dimasa yang akan datang.

4. Bagi Peniliti dan Ilmuan

 Kegunaan didalam analisis kemajuan dan ilmu pengetahuan.

 Kegunaan didalam penelitian.

 Kegunaan didalam meningkatkan keterampilan didalam penelitian dan meningkatkan


pengetahuan.

5. Bagi Masyarakat

 Memahami hal ihwan mengenai proyek secara jelas akan ikut menghindarkan timbulnya kesalah
pahaman.
 Turut serta dalam pembangunan di daerah sejak awal.

 Mengetahui rencana pembangunan di daerahnya

 Mengetahui kewajibannya dalam hubungan dengan proyek tersebut.

Analisis dampak lingkungan (di Indonesia, dikenal dengan nama AMDAL) adalah kajian mengenai
dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang
diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan di
Indonesia.

Perlunya dilakukan studi AMDAL sebelum usaha dilakukan mengingat kegiatan-kegiatan investasi pada
umumnya akan mengubah lingkungan hidup. Oleh karena itu, menjadi penting untuk memerhatikan
komponen-komponen lingkungan hidup sebelum investasi dilakukan.

Adapun komponen lingkungan hidup yang harus dipertahankan dan dijaga serta dilestarikan fungsinya,
antara lain:

 Hutan lindung, hutan konservasi, dan cagar biosfer.


 Sumber daya manusia.
 Keanekaragaman hayati.
 Kualitas udara.
 Warisan alam dan warisan udara.
 Kenyamanan lingkungan hidup.
 Nilai-nilai budaya yang berorientasi selaras dengan lingkungan hidup.

Banyak sekali manfaat untuk orang banyak dari Analisis Dampak Lingkungan ini diantaranya :

1. Pemerintah
2. Masyarakat
3. Pemilik Proyek
4. Pemilik Modal
5. Peneliti dan Ilmuan , dan lain lain.

Anda mungkin juga menyukai