Anda di halaman 1dari 3

Nama: Ismatul Hasanah

Nim : 837615207

Tugas.2
Selesaikan soal-soal berikut dengan singkat, padat, dan betul!

1.Kemampuam membaca pada MMP ditekankan pada kemampuam “melek huruf”, pada
membaca tingkat lanjut diarahkan pada kemampuan “melek wacana”, sedangkan pada
kemampuam menulis ditekankan pada “kemampuan yang bersifat mekanik” Jelaskan
perbedaan makna ketiga kemampuam tersebut! 

2.Coba Anda jelaskan perbedaan pengejaan pada metode eja dan metode bunyi pada
membaca permulaan! 

3.Mengapa kemajuan siswa dalam MMP perlu penilaian proses dan hasil? Jelaskan
perbedaan kedua penilaian tersebut! 

4.Apa yang membedakan antara pembelajaran bahasa dengan fokus menulis dan
pembelajaran membaca dengan fukus membaca! 
Jawaban:

1. Kemampuan membaca pada MMP ditekankan pada kemampuan "melek huruf" pada
membaca tingkat lanjut diarahkan pada kemampuan melek wacana sedangkan pada
kemampuan menulis ditekankan pada kemampuan yang bersifat mekanik. Melek huruf
adalah kemampuan membaca dan menulis, serta kemampuan untuk mengidentifikasi,
mengerti, membuat sebuah teks, dimana tingkatan setiap orang berbeda-beda dalam hal ini.

melek wacana adalah kemampuan mengenali, memahami, membaca suatu bacaan, simbol,
atau makna lain namun tidak bisa menuliskannya.

kemampuan yang bersifat mekanik adalah dimana ketika ada keinginan untuk melakukan
suatu hal yang terbesit di pikiran, lalu kemudian segera menyelesaikan sesuai kemampuan.
2. Perbedaannya antara lain.
A.Metode Eja
Pada pembelajaran membaca permulaan dengan menggunakan metode eja anak dimulai
dengan mengenal huruf-huruf dengan bunyinya.Huruf-huruf tersebut harus dihafal dan
dilafalkan dengan baik sesuai bunyinya oleh anak. Misalnya huruf “a” dilafalkan “a”, huruf
“b” dilafalkan “be”, huruf “c” dilafalkan “ce”, huruf “e” dilafakan “e”, huruf “f” dilafalkan
“ef”, dan seterusnya. Setelah anak mengenal huruf, anak diperkenalkan dengan suku kata
dengan merangkaikan beberapa huruf yang dikenalnya. Misalnya kata “kaki” dan “dudi” k a
k i k.a – ka dilafalkan ka.a – ka k.i – ki dilafalkan ka.i – ki d u d i d.u – du dilafakan de.u – du
d.i – di dilafalkan de.i – di Setelah anak mampu membaca suku kata, barulah dikenalkan
dengan tahapan merangkaikan suku kata, misalnya: k a k i k.a – ki dilafalkan ka.a – ka, ka.i -
ki d u d i du – di dilafalkan de.u – du, de.i – di Ketika anak sudah mahir merangkaikan suku
kata, anak mulai belajar merangkaikan kata menjadi kalimat, misalnya: kaki dudi kaki dudi
Namun, pembelajaran membaca permulaan dengan menggunakan metode ini memiliki
kelemahan dalam pelafalan diftong dan fonem-fonem gabungan seperti ng, ny, kh, sy, au, oi .
Hartati, dkk 2006, hlm. 137 mengemukakan bahwa “fonem ng , anak-anak mengenal huruf
tersebut sebagai en dan ge.Dengan demikian, mereka berkesimpulan bahwa fonem itu
dihafalkan akan menjadi en- ge atau neg atau nege”.
B. Metode Bunyi
Metode bunyi dan metode eja sebetulnya memiliki kesamaan.Namun yang membedakannya
yaitu pada pelafalan huruf konsonan. Huruf b pada metode eja dilafalkan be sedangkan pada
metode bunyi dilafalkan eb; huruf d dilafalkan ed seperti pada pengucapan lemah, pedas,
keras, dan sebagainya. Contoh kata “kaki” Dibaca: ek.a – ka ek.i – ki = dibaca kaki.
3. Penilaian proses dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung dalam kegiatan belajar
mengajar. Dalam proses pembelajaran yang dimaksud , guru akan memperhatikan siswa dalam
mengikuti proses pembelajaran Berdasarkan cara pelaksanaannya, alat penilaian teknik tes dapat
dilakukan secara tertulis, lisan, dan perbuatan, yang dimaksud dengan tes memiliki arti
serangkaian pertanyaan yang harus dijawab, ditanggapi, atau tugas yang harus dilaksanakan
peserta tes.

Penilaian hasil dimaksudkan untuk menilai pencapaian hasil belajar siswa, alat yang digunakan
berupa tes  dan non tes. Perbedaan antara penilaian proses dan hasil yakin, Penilaian proses
dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung dalam kegiatan belajar mengajar. Dalam
proses pembelajaran yang dimaksud , guru akan memperhatikan siswa dalam mengikuti
proses pembelajaran. Berdasarkan cara pelaksanaannya, alat penilaian teknik tes dapat
dilakukan secara tertulis, lisan, dan perbuatan, yang dimaksud dengan tes memiliki arti
serangkaian pertanyaan yang harus dijawab, ditanggapi, atau tugas yang harus dilaksanakan
peserta tes. Dalam pembelajaran MMP, teknik tes dapat dilakukan untuk mengetahui dan
menilai sejauh mana kemampuan dan penguasaan siswa dalam hal kemelekan huruf
(kemampuan membaca tingkat dasar) dan kemampuan menulis secara teknis. Sementara
penilaian hasil, Penilaian hasil dimaksudkan untuk menilai pencapaian hasil belajar siswa,
alat yang digunakan berupa tes  dan non tes. Untuk menilai pencappaian hasil belajar siswa
dalam pembelajaran MMP di kelas rendah di maksudkan untuk menilai kemampuan siswa
dalam hal kemelekhurufan yang dicapainya. Kemampuan yang dimaksud meliputi
pengenalan atas satuan – satuan lambang bahasa yang berupa huruf, suku kata,kata, dan
kaliamat sederhana.

4. Fokus menulis akan lebih mudah mengingat materi yang ditulis, serta menambah
kreativitas.
sedangkan fokus membaca akan terbiasa dengan mudah mencari hal2 penting isi artikel.

Anda mungkin juga menyukai