Anda di halaman 1dari 3

PERBEDAAN PEMIKIRAN PLATO DAN ARISTOTELES

NAMA : MUH ISMAIL SYAM


NIM : 30100121024
PRODI : AQIDAH DAN FILSAFAT ISLAM

PLATO
PLATO lahir di Athena pada tahun 427-347 SM, dan hidup sezaman dengan gurunya
“SOCRATES” ia termasuk golongan bangsawan. Ia lebih mengandalkan keunggulannya ala
pemikiran Athena daripada pemikiran lain, dengan mengutamakann mental pemikiran (filsafat)
sastra dan seni. Sebagai orang yang bertuhan, PLATO sangat bersyukur pada Tuhan-nya karena
ditakdirkan sebagai orang yang memiliki semangat untuk mendapatkan metode dialetikan
dengan gurunya. PLATO mencoba keluar dari Athena untuk menyebarkan sekaligus untuk
menambah ilmunya di Mesir. Di negara ini Plato mendapat pengetahuan dan pengalaman baru
yaitu ditemukannya sebuahh Republik baru dan yang baik.
Pemikiran filsafatnya dapat dibagi atas: Alam, Tuhan, Manusia, Negara, dan Etika
Alam (kosmologi) menurut Plato dibagi menjadi dua, yaitu alam fisika yang realitas, selalu
bersentuhan dengan indrawi manusia (material) dan tidak memiliki kesempurnaan. Kedua alam
idea yang bersifat transenden, hanya dijangkau oleh akal pikiran manusia yang bersifat apriori,
demikian kebenarannya bersifat tetap (memiliki kesempurnaan) tak berubah. Alam idea ini
merupakan yang tertinggi (The Idea of God).
Menurut Plato Tuhan bukanlah seperti dunia, karena Tuhan adalah penggerak dunia. Ia berada
pada dunia dan bukan dunia yang dihuni oleh manusia karena itu dunia Tuhan tidak dpat
dijangkau oleh pikiran manusia. Dengan demikian Tuhan adalah Maha Tunggal (ONE SELF).
Manusia menurut Plato terdiri dari dua unsur yaitu unsur jasmani (materi) dan unsur Rohani
(spiritual) terdiri dari Nous, Roh, dan Nafsu. Dalam diri manusia terdapat tiga bagian yaitu
Pemikiran (manusia bijak), Emosi (manusia penguasa), dan Nafsu (manusia rakus).
Plato menggambarkan Negara itu seperti halnya manusia itu sendiri, maksudnya dalam satu
negara terdapat tiga kelompok lapisan masyarakat seperti halnya dalam diri manusia terdapat tiga
bagian yaitu gabian atas golongan pemikir (cerdik), pengaman (militer), dan golongan
bawah/awam (rakyat jelata). Untuk terciptanya negara yang baik dan demokratis diperlukan
pemimpin yang bijaksana untuk mementingkan segala persoalan umum. Salah satu kriteria
sebagai pemimpin bijaksana adalah hendaklah orang yang berasal dari pengetahuan tinggi
(filsof). Karena ia senantiasa meletakkan keadilan kepada seluruh golongan.
Ajaran Etika Plato, adalah manusia hendaklah mengambil intisarinya sebagai manusia yang ideal
yaitu menjauhkan diri dari pengaruh dunia material dan melatih diri untuk menjauhi kejahatan.
Ajaran etikanya erat sekali dengan ajaran Ideanya yaitu dapat ditempuh dengan dua jalan seperti:
pertama, melarikan diri dari dunia bendawi material yang mengganggu dan menodai jiwa.
Kedua, senantiasa mengedepankan pengetahuan yang mendalam dari makna budi yang
cenderung berbuat yang Susila sebagai tujuan ideal manusia.

ARISTOTELES
ARISTOTELES lahir di Stageria 384-322 SM. Dia mendalami ilmu-ilmu biologi, politik,
dialetika retorika. Aristoteles memiliki banyak karya diantaranya adalah buku Logika, Fisika
Metafisika, Perbintangan, sastra dan Ilmu seni.
Filsafat Aristoteles yang dominan adalah masalah logika. Adapun dasar logikanya adalah
berpikir secata teratur menurut urutan yang tepat atau berdasarkan hubungan sebab akibat. Ia
Menyusun cara berpikir yang teratur dalam satu sistem, sehungga intisari dari pada logikanya
adalah berbentuk silogisme, yaitu tata cara mengambil kesimpulan.
Ajaran metafisikanya, adalah bahwa ide itu bersifat umum dan ril dan tidak bereksistensi dengan
dunia pengalaman. Idea ada asas atau imanen yang berada dalam benda itu sendiri yang terdiri
dari materi dan bentuk yang terpisah. Oleh karena itu hakikat yang dimaksud tidaklah berisfat
umum tapi khusus.
Dunia idea pada dasarnya adalah dunia realitas yang dapat dijangkau oleh panca indera yang
penuh dengan keanekaragaman yang selalu berubah-ubah (hule and morfe)
Prinsip Aristoteles bahwa mustahil benda itu menggerakkan dirinya sendiri dan mustahil pula
adanya penggerak yang jumlahnya takterhingga karena tidak dapat menimbulkan adanya
gerakan. Tiap-tiap yang bergerak adalah menunjukkan adanya perubahan dari apa yang ada
sebagai potensi kepada yang ada secara terwujud. Alam ini tidak diciptakan,karena suatu yang
diciptakan berarti suatu yang alasannya “tiada” karena alam ini berasal dari yang tiada tetapi
memang sudah ada hule-nya. Jadi “alam ini digerakkan saja oleh penggerak utama yang tidak
digerakkan oleh penggerak lain kecuali penggerak pertama. Penggerak pertama yang
meyebabkan gerak abadi, Ia sendiri tidak digerakkan karena bebas dari materi. Dari perspektif
islam Penggerak yang dimaksud adalah Yang Esa, dialah Tuhan.
Filsafat etika Aristoteles adalah menyangkut estetika atau keindahan yang tertinggi yang dapat
diperoleh dengan kesusilaan. Kesusilaan ini dapat diperoleh melalui keutamaan, guna untuk
mendapatkan kebahagiaan yang merupakan tujuan akhir yang akan dicapai. Untuk mencapai
kebahagiaan jasmani dan rohani. Sebab itu manusia harus berpikir senang karena kesusilaan itu
terletak pada pemikiran murni.

Negara menurut Aristoteles bukanlah berasal dari inisiatif suatu golongan, tetapi negara
merupakan kodrat manusia itu sendiri karena sesugguhnya manusia adalah makhluk politik
(zonpoliticon).
Apabila dilihat dari pengaruh filsafat Aristoteles maka dapat memberikan nilai positif antara lain,
menganjurkan untuk berpikir secara positif, runtut, dan sistematis untuk menganbil kesimpulan
yang benar dan teratur. Dapat menambah pandangan dan memberikan Latihan penelitian dan
pengkajian yang akan mendapatkan kesimpulan mengenai suatu hal yang komperhensif.
Aristoteles mendahulukan teoritis daripada praktis. Pendapatnya mengenai fisika dan metafisika
bahwa ide bersifat umum dan ril dan tidak bereksistensi dengan dunia pengalaman. Bentuk
merupakan esensi suatu benda dan ide adalah asas yang berada dalam benda itu sendiri.
Pengetahuannya tentang wujud Tuhan masih bersifat semu.

Anda mungkin juga menyukai