Anda di halaman 1dari 14

PEMBAHASAN aktivitas yang mengkonsumsinya.

Biaya
sumber daya merupakan biaya yang
Perhitungan harga pokok produksi
dikeluarkan untuk melakukan berbagai
menggunakan sistem Activity based
aktivitas. Tahap ini terdiri dari:
Costing adalah pendekatan perhitungan
biaya yang membebankan biaya sumber 1. Mengidentifikasi dan Menggolongkan
daya ke objek biaya berdasarkan Aktivitas
aktivitas yang dilakukan untuk objek Pada PT. I-Won Apparel Indonesia
biaya tersebut. Dasar pemikiran aktivitas dapat digolongkan menjadi
pendekatan penentuan biaya ini adalah empat level aktivitas. Rincian
bahwa produk atau jasa dilakukan oleh penggolongan aktivitas-aktivitas dapat
aktivitas dan aktivitas yang dibutuhkan dilihat pada Tabel 4.10 sebagai berikut:
tersebut menggunakan sumber daya
yang menyebabkan timbulnya biaya.
Mengidentifikasi Biaya
Tabel 4.10.
Sumber Daya dan Aktivitas
Klasifikasi Biaya ke dalam Berbagai
Tahap pertama menentukan harga Aktivitas
pokok produksi berdasarkan sistem Pada PT. I-Won Apparel Indonesia
Activity Based Costing adalah Tahun 2015
menelusuri biaya dari sumber daya dan
Level Komponen Jumlah Aktivitas ini terjadi berulang untuk
Aktivitas BOP (Rp)
Biaya Bahan
Aktivitas 96.085.721
Pembantu
Level
Biaya
Unit 92.136.275
Komunikasi
Biaya Genset
808.104.226
dan Boiler
Biaya Listrik 753.825.402
Biaya Tenaga
Aktivitas
Kerja Tak 1.584.271.082
Level
Langsung
Batch
Biaya
Reparasi dan
838.360.694
Pemeliharaan
Mesin
Aktivitas
Biaya
Level 14.592.000
Pemasaran
Produk
Penyusutan
768.000.000
Aktivitas Mesin
Level Penyusutan
360.000.000
Fasilitas Bangunan
Asuransi 207.328.446
Total 5.522.703.846
Sumber: Data sekunder yang telah diolah
Berikut ini penjelasan dari tiap level
aktivitas yang dapat diidentifikasi meliputi:
a. Aktivitas Unit Level (Unit Level
Activities)
dan Boiler, Biaya Listrik, Biaya d. Aktivitas Level Fasilitas (Facility
Tenaga Kerja Tak langsung dan Level Activities)
Biaya Reparasi dan Merupakan jenis aktivitas yang
Pemeliharaan Mesin. dikonsumsi oleh produk
berdasarkan fasilitas yang
c. Aktivitas Level Produk
dinikmati oleh produk. Aktivitas
(Product Level Activities)
ini berkaitan dengan unit, batch
Merupakan jenis aktivitas yang
maupun produk. Jenis aktivitas ini
dikonsumsi produk yang
meliputi, Penyusutan Mesin,
dihasilkan oleh aktivitas
Penyusutan Bangunan, dan
tersebut. Aktivitas ini dilakukan
Asuransi.
untuk mendukung produksi tiap
produk yang berbeda. Aktivitas 2. Menghubungkan Berbagai Biaya
yang masuk dalam level ini dengan Aktivitas
aktivitas Pemasaran. a. Aktivitas pemakaian genset dan
boiler dalam proses produksi
setiap unit produksi dan mengkonsumsi biaya genset dan
konsumsinya seiring dengan boiler.
jumlah unit yang diproduksi. Jenis b. Aktivitas pemakaian bahan
aktivitas ini meliputi aktivitas pembantu dalam proses produksi
pemakaian Bahan Pembantu dan mengkonsumsi biaya bahan
aktivitas pemakaian Komunikasi. pembantu.
b. Aktivitas Batch Level (Batch Level c. Aktivitas pemakaian energi listrik
Activities) dalam proses produksi
Merupakan jenis aktivitas yang mengkonsumsi biaya listrik.
dikonsumsi oleh produk d. Aktivitas pemakaian komunikasi
berdasarkan jumlah batch produk dalam proses produksi
yang diproduksi dan aktivitas mengkonsumsi biaya komunikasi.
penyebab biaya ini terjadi berulang e. Aktivitas penyusutan mesin
setiap satu batch (kelompok). mengkonsumsi biaya penyusutan
Aktivitas yang termasuk dalam mesin.
level ini adalah pemakaian Genset
f. Aktivitas pemakaian tenaga kerja asuransi.
tak langsung mengkonsumsi biaya 3. Menentukan Cost Pool dan Cost Driver
tenaga kerja tak langsung. untuk Masing-Masing Aktivitas Setelah
g. Aktivitas reparasi dan Aktivitas-aktivitas
pemeliharaan mesin diidentifikasi sesuai dengan levelnya, langkah
mengkonsumsi biaya reparasi dan selanjutnya adalah menentukan cost pool dan
pemeliharaan mesin. cost driver untuk masing-masing aktivitas.
h. Aktivitas pemasaran dalam proses aktivitas yang dikelompokkan dalam level unit
produksi mengkonsumsi biaya dikendalikan oleh satu cost driver yaitu jumlah
pemasaran. unit produksi. Aktivitas yang dikelompokkan
i. Aktivitas penyusutan bangunan dalam batch level dikendalikan oleh dua cost
mengkonsumsi biaya penyusutan driver yaitu jumlah jam kerja langsung dan
bangunan. jumlah jam kerja mesin. Aktivitas yang
j. Aktivitas asuransi kendaraan, dikelompokkan dalam level produk
asuransi bangunan pabrik, serta dikendallikan satu cost driver yaitu jumlah unit
asuransi kebakaran dan kerusakan produksi, sedangkan aktivitas yang
bangunan mengkonsumsi biaya
dikelompokkan dalam level fasilitas Cost
dikendalikan oleh satu cost driver yaitu luas Pool Aktivitas Cost Cost
area yang digunakan. Rincian cost pool yang Homo BOP Drive Poo
homogen pada PT. I-Won Apparel g r l
en
Aktivitas
Jumlah Unit
Bahan
unit Level
Pembantu
Pool 1 Aktivitas
Pemakaian Jumlah Unit
Komunika unit Level
si
Jam
Aktivitas
kerja Batch
Pemakaian
Langsu Level
Listrik
ng
Pool 2
Aktivitas Jam
Tenaga kerja Batch
Kerja Tak Langsu Level
Langsung ng
Aktivitas
Pemakaian Jam Batch
Genset mesin Level
dan Boiler
Pool 3 Aktivitas
Reparasi
Jam Batch
dan
mesin Level
Pemelihar
aan Mesin
Produ
Aktivitas Unit
Pool 4 ct
Pemasaran produk
Level
Aktivitas Fasilit
Luas
Penyusuta as
area
n Mesin Level
Aktivitas
Fasilit
Penyusuta Luas
Pool 5 as
n area
Level
Bangunan
Fasilit
Aktivitas Luas
as
Asuransi area
Level
Sumber: Data sekunder yang telah diolah
Indonesia dapat dilihat pada Tabel 4.11 4. Menghitung Tarif Kelompok (Pool
sebaga berikut: Rate)
Tabel 4.11. Langkah selanjutnya setelah
menentukan cost pool dan cost driver untuk
Daftar Cost Pool Homogen
masing-masing aktivitas adalah menentukan
PT. I-Won Apparel Indonesia Tahun
2015 tarif kelompok (Pool Rate). Tarif kelompok
dihitung dengan rumus total biaya overhead
pabrik untuk kelompok aktivitas tertentu
dibagi dengan dasar pengukur aktivitas dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
kelompok tersebut. Tarif per unit cost driver
Tarif BOP per kelompok aktivitas Pool Rp
= BOP kelompok aktivitas tertentu Rate 2 3.420,11
Driver Biayanya Sumber: Data sekunder yang telah diolah

Pool Rate aktivitas level unit pada Cost Jumlah


Elemen BOP
PT. I-Won Apparel Indonesia Tahun 2015 Poo (Rp)
l
dapat dilihat pada Tabel 4.12 sebagai
Biaya Genset
berikut: 808.104.226
dan Boiler
Tabel 4.12. Cost Biaya
Pool Rate Aktivitas Level Unit Pool 3 Reparasi dan
PT. I-Won Apparel Indonesia Tahun 838.360.694
Pemeliharaan
2015 Mesin
Cost Elemen Jumlah Jumlah
Poo BOP (Rp) Biaya 1.646.464.920
l Jam
Biaya 96.085.721 233.983 jam
Mesin
Bahan Pool Rp
Cost
Pembantu Rate 3 7.036,69
Pool 1
Biaya 92.136.275 Sumber: Data sekunder yang telah diolah
Komunikasi
Jumlah 188.221.996 Pool Rate aktivitas level produk pada
Biaya PT. I-Won Apparel Indonesia Tahun 2015
Jumlah 648.152 dapat dilihat pada Tabel 4.14 sebagai berikut:
Unit (Pcs)
Produksi Tabel 4.14.
Pool Rp. Pool Rate Aktivitas Level Produk
Rate 1 90,40 PT. I-Won Apparel Indonesia Tahun
Sumber: Data sekunder yang telah diolah 2015
Pool Rate aktivitas level batch pada Cost Elemen Jumlah
PT. I-Won Apparel Indonesia Tahun 2015 Poo BOP (Rp)
dapat dilihat pada Tabel 4.13 sebagai berikut: l
Tabel 4.13 Cost Biaya 14.589.901
Pool Rate Aktivitas Level Batch Pool 4 Pemasaran
Jumlah 14.589.901
PT. I-Won Apparel Indonesia Tahun Biaya
2015 Jumlah 648.152
Cost Jumlah Unit (Pcs)
Elemen BOP
Poo (Rp) Produksi
l Pool Rp
Biaya Listrik 753.825.402 Rate 4 22,51
Cost Biaya Tenaga Sumber: Data sekunder yang telah diolah
Pool 2 Kerja Tak 1.584.271.082
Langsung Pool Rate aktivitas level fasilitas pada
Jumlah PT. I-Won Apparel Indonesia Tahun 2015
2.338.096.484 dapat dilihat pada Tabel 4.15 sebagai berikut:
Biaya
Jam
Kerja 683.631 jam
Langsung
Tabel 4.15.
Pool Rate Aktivitas Level Fasilitas PT. I-Won Apparel Indonesia Tahun
2015
Cost Jumlah
Elemen BOP
Poo (Rp)
l
Penyusutan 768.000.000
Mesin
Cost Penyusutan 360.000.000
Pool 5 Bangunan
Biaya 207.328.446
Asuransi
Jumlah 1.335.328.446
Biaya
Luas 480 m2
Area
Pool Rp
Rate 5 2.781.934
Sumber: Data sekunder yang telah diolah
Pembebanan Tarif Kelompok Berdasarkan Cost Driver
Tahap selanjutnya dalam menentukan harga pokok produksi berdasar aktivitas adalah
membebankan tarif kelompok berdasarkan cost driver. Biaya untuk setiap kelompok biaya
overhead pabrik dilacak ke berbagai jenis produk. Biaya overhead pabrik ditentukan dari setiap
kelompok biaya ke setiap produk dengan rumus sebagai berikut:
BOP yang dibebankan = Pool Rate x
Pemakaian Aktivitas
Hasil Analisa Data
1. Perhitungan beban pokok produksi dengan metode Activity Based Costing
(ABC).
Tahap pertama dalam menghitung Activity Based Costing adalah:
a. Mengidentifikasi Aktivitas
Dalam menghitung beban pokok produksi, sangat penting untuk
menentukan tingkat aktivitas, karena perbedaan tingkat aktivitas
dapat menyebabkan perbedaan pemicunya. Aktivitas dalam
perhitungan beban pokok produk terbagi atas empat kategori
umum jenis aktivitas antara lain:
1) Aktivitas Tingkat Unit yaitu aktivitas yang dilakukan untuk
menghasilkan suatu produk.
2) Aktivitas Tingkat Batch yaitu aktivitas yang terjadi saat menghasilkan
suatu kelompok produk.
3) Aktivitas Tingkat Produk yaitu aktivitas yang dihasilkan untuk
mendukung berbagai produk yang dihasilkan perusahaan.
4) Aktivitas Tingkat Fasilitas yaitu aktivitas yang memberikan manfaat
pada perusahaan dalam sebuah proses operasi secara umum.
b. Menetapkan Biaya Pada Masing- Masing Aktivitas
c. Mengelompokkan aktivitas yang seragam menjadi satu.
Langkah berikutnya adalah mengelompokkan aktivitas yang
seragam menjadi satu. Pada UD. Wijaya Food aktivitas yang
digunakan adalah:
1) Jumlah biaya pemakaian bahan baku
2) Jumlah jam mesin
3) Jumlah unit produksi
4) Jumlah jam tenaga kerja langsung
5) Luas bangunan produksi
d. Menggabungkan biaya aktivitas yang dikelompokkan
e. Perhitungan Tarif Kelompok
Langkah terakhir pada tahap yang pertama ini yaitu menentukan
tarif kelompok dihitung dengan cara membagi jumlah total biaya
pada masing- masing kelompok dengan jumlah cost.
Tahap kedua dalam perhitungan Activity Based Costing adalah
menetapkan biaya pada produk. Setelah tarif per kelompok
aktivitas diketahui, maka dapat dilakukan perhitungan biaya
overhead yang dibebankan pada produk sebagai berikut:
Overhead yang dibebankan = Tarif kelompok x jumlah konsumsi tiap
produk
Tabel 1.
Pembebanan Biaya Overhead Pabrik UD. Wijaya Food Tahun 2011
Pembebanan Biaya Overhead
Cost Jumlah
Cost Driver Lollipo Lollipo
Pool Cost Lollipop Lollipop
Pool p p
Kecil Besar
(Rp) Sedang Mainan
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
1 8.424.999,99 Pemakain bahan 1.425.941,51 2.967.600,8 2.566.321,44 1.465.136,24
penolong
2 16.800.000 Jam TKL 2.834.420,42 5.917.589,51 5.177.412,46 2.921.577,61
3 5.011.000 Unit produksi 1.626.339,85 1.128.220,05 585.397,196 1.671.042,9
4 4.250.030,2 Jam mesin 1.378.996,98 957.011,074 496.562,35 1.417.459,8
5 10.270.000 Luas bangunan 2.567.500 2.567.500 2.567.500 2.567.500
44.756.030,2 9.833.198,76 13.537.921,5 11.333.193,4 10.042.716,6

Tabel 2.
Pembebanan Biaya Overhead Pabrik UD. Wijaya Food Tahun 2012
Jumlah Pembebanan Biaya Overhead
Cost
Pool Cost Pool Cost Driver Lollipop Lollipop Lollipop Lollipop
(Rp) Kecil (Rp) Sedang Besar (Rp) Mainan
(Rp) Rp)
1 8.722.999,99 Pemakain 1.459.432,17 3.118.556,59 2.650.119,8 1.494.891,53
bahan penolong
2 16.800.000 Jam TKL 2.810.782,92 6.006.161,63 5.103.979,26 2.879.076,18
3 5.156.000,01 Unit produksi 1.663.363,04 1.184.773,93 604.085,808 1.703.777,23
4 5.100.000 Jam mesin 1.645.297,03 1.171.905,99 597.524,753 1.685.272,28
5 10.225.000 Luas bangunan 2.556.250 2.556.250 2.556.250 2.556.250
46.004.000 10.135.125,2 14.037.647,9 11.511.959,6 10.319.267,2
Sumber: Data diolah

Tabel 3.
Pembebanan Biaya Overhead Pabrik UD. Wijaya Food Tahun 2013
Jumlah Pembebanan Biaya Overhead
Cost
Pool Cost Cost Driver Lollipop Lollipop Lollipop Lollipop
Pool Kecil Sedang Besar Mainan
(Rp) (Rp) Rp) (Rp) (Rp)
1 13.704.691 Pemakain bahan 2.029.429,78 4.511.857,29 5.093.707,69 2.069.696,24
penolong
2 19.200.000 Jam TKL 2.843.190,72 6.321.022,38 7.136.183,34 2.899.603,8
3 5.201.000,81 Unit produksi 1.593.982,62 1.181.254,97 800.153,972 1.625.609,25
4 6.155.001,39 Jam mesin 1.874.101,98 1.388.843,43 940.769,444 1.911.286,54
5 10.280.000 Luas bangunan 2.570.000 2.570.000 2.570.000 2.570.000
54.500.693,4 10.910.705,1 15.972.978,1 16.540.814,4 11.076.195,8
Sumber: Data Diolah
Tabel 4.
Pembebanan Biaya Overhead Pabrik UD. Wijaya Food Tahun 2014
Jumlah Pembebanan Biaya Overhead
Cost
Pool Cost Pool Cost Driver Lollipop Lollipop Lollipop Lollipop
(Rp) Kecil Sedang Besar Mainan
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
1 18.324.068,9 Pemakain bahan 2.511.119 5.886.918 7.403.066,01 2.522.964,9
penolong
2 19.200.000 Jam TKL 2.631.156,9 6.168.325,72 7.756.948,8 2.643.568.58
3 5.440.000 Unit produksi 1.611.476,48 1.259.282,72 950.163,019 1.619.077,78
4 9.214.999,99 Jam mesin 2.729.734,51 2.133.141,59 1.609.513,27 2.742.610,62
5 10.285.000 Luas bangunan 2.571.250 2.571.250 2.571.250 2.571.250
62.464.068,9 12.054.736,9 18.018.918,1 20.290.941,1 12.099.471,9
Suber: Data Diolah

Tabel 5.
Pembebanan Biaya Overhead Pabrik UD. Wijaya Food Tahun 2015
Pembebanan Biaya Overhead
Cost Jumlah
Pool Cost Pool Cost Driver Lollipop Lollipop Lollipop Lollipop
(Rp) Kecil (Rp) Sedang Besar (Rp) Mainan
(Rp) (Rp)
1 22.762.405,1 Pemakain bahan 2.916.555,16 7.338.240,16 9.546.154,39 2.961.455,27
penolong
2 19.200.000 Jam TKL 2.460.102,86 6.189.776,9 8.052.144,04 2.497.976,2
3 5.381.041,04 Unit produksi 1.533.615,79 1.286.266,35 1.003.933,23 1.557.225,67
4 11.118.029,4 Jam mesin 3.168.723,07 2.657.545,59 2.074.285,39 3.217.475,38
5 10.325.000 Luas bangunan 2.581.250 2.581.250 2.581.250 2.581.250
68.786.475,5 12.660.246,9 20.053.079 23.257.767 12.815.382,5

Tabel 6.
Beban Pokok Produk Metode ABC UD. Wijaya Food Tahun 2011
Lollipop Lollipop
Lollipop Kecil Sedang Lollipop Besar Mainan
Bahan Baku Rp 9.758.348 Rp 20.308.604 Rp 17.562.472 Rp 10.026.576
Biaya Tenaga Kerja Rp 11.698.644 Rp 24.346.654 Rp 21.054.497 Rp 12.020.205
Biaya Overhead Pabrik Rp 9.833.198,76 Rp 13.537.500 Rp 11.333.193,4 Rp 10.042.716,6
Total Biaya Produksi Rp 31.290.190,8 Rp 58.192.759 Rp 49.950.162,4 Rp 32.089.497,6
Unit Produksi 38.200 26.500 13.750 39.25
0
HPP per unit Rp 819,11 Rp 2.195,95 Rp 3.632,73 Rp 817,56
Sumber: Data Diolah

Tabel 7.
Beban Pokok Produk Metode ABC UD. Wijaya Food Tahun 2012
Lollipop Lollipop
Lollipop Kecil Sedang Lollipop Besar Mainan
Bahan Baku Rp 10.454.774 Rp 22.340.061 Rp 18.984.373 Rp 10.708.792
Biaya Tenaga Kerja Rp 11.564.364 Rp 24.711.065 Rp 20.999.229 Rp 11.845.342
Biaya Overhead Pabrik Rp 10.135.125,2 Rp 14.037.647,9 Rp 11.511.959,6 Rp 10.319.267,2
Total Biaya Produksi Rp 32.154.263,2 Rp 61.088.773,9 Rp 51.495.561,6 Rp 32.873.401,2
Unit Produksi 39.100 27.850 14.200 40.050
HPP per unit Rp 822,35 Rp 2.193,49 Rp 3.626,44 Rp 820,80
Sumber: Data Diolah

Tabel 8.
Beban Pokok Produk Metode ABC UD. Wijaya Food Tahun 2013
Lollipop Lollipop
Lollipop Kecil Sedang Lollipop Besar Mainan
Bahan Baku Rp 20.307.980 Rp 45.148.992 Rp 50.971.419 Rp 20.710.919
Biaya Tenaga Kerja Rp 11.941.401 Rp 26.548.294 Rp 29.971.970 Rp 12.178.335
Biaya Overhead Pabrik Rp 10.910.705,1 Rp 15.972.978,1 Rp 16.540.814,4 Rp 11.076.195,8
Total Biaya Produksi Rp 43.160.086,1 Rp 87.670.264,1 Rp 97.484.203,4 Rp 43.965.449,8
Unit Produksi 50.400 37.350 25.300 51.400
HPP per unit Rp 856,35 Rp 2.347,26 Rp 3.853,13 Rp 855,35
Sumber: Data Diolah

Tabel 9.
Beban Pokok Produk Metode ABC UD. Wijaya Food Tahun 2014
Lollipop Lollipop
Lollipop Kecil Sedang Lollipop Besar Mainan
Bahan Baku Rp 31.406.139 Rp 73.626.656 Rp 92.588.853 Rp 31.554.283
Biaya Tenaga Kerja Rp 11.050.859 Rp 25.906.968 Rp 32.579.185 Rp 11.102.988
Biaya Overhead Pabrik Rp 12.054.736,9 Rp 18.018.918,1 Rp 20.290.941,1 Rp 12.099.471,9
Total Biaya Produksi Rp 54.511.734,9 Rp 117.552.542 Rp 145.458.979 Rp 54.756.742,9
Unit Produksi 63.600 49.700 37.500 63.900
HPP per unit Rp 857,10 Rp 2.365,24 Rp 3.878,90 Rp 856,91
Sumber: Data Diolah

Tabel 10.
Beban Pokok Produk Metode ABC UD. Wijaya Food Tahun 2015
Lollipop Lollipop
Lollipop Kecil Sedang Lollipop Besar Mainan
Bahan Baku Rp 40.613.940 Rp 102.187.285 Rp 132.933.180 Rp 41.239.170
Biaya Tenaga Kerja Rp 10.332.432 Rp 25.997.063 Rp 33.819.005 Rp 10.491.500
Biaya Overhead Pabrik Rp 12.660.246,9 Rp 20.053.079 Rp 23.257.767 Rp 12.815.382,2

Total Biaya Produksi Rp 63.606.618,9 Rp 148.237.427 Rp 190.009.952 Rp 64.546.052,5


Unit Produksi 74.700 62.650 48.900 75.850
HPP per unit Rp 851,49 Rp 2.366.12 Rp 3.885,68 Rp 850,96
Sumber: Data Diolah

Tabel 11.
Perbandingan Beban Pokok Produk yang Diterapkan UD. Wijaya
Food dengan Metode ABC UD. Wijaya Food Tahun 2011
UD. Wijaya Metode Selisih
Food (Rp) ABC (Rp) (Rp)

Lollipop Kecil 760 819,11 59,11


Lollipop Sedang 2.280 2.195,95 84,04
Lollipop Besar 3.800 3.632,73 167,26
Lollipop Mainan 760 817,56 57,56
Sumber: Data Diolah
Tabel 12.
Perbandingan Beban Pokok Produk yang Diterapkan UD. Wijaya
Food dengan Metode ABC UD. Wijaya Food Tahun 2012
UD. Wijaya Metode Selisih
Food (Rp) ABC (Rp) (Rp)

Lollipop Kecil 760 822,35 62,35


Lollipop Sedang 2.280 2.193,49 86,50
Lollipop Besar 3.800 3.626,44 173,55
Lollipop Mainan 760 820,80 60,80
Sumber: Data Diolah

Tabel 13.
Perbandingan Beban Pokok Produk yang Diterapkan UD. Wijaya
Food dengan Metode ABC UD. Wijaya Food Tahun 2013
UD. Wijaya Metode Selisih
Food (Rp) ABC (Rp) (Rp)

Lollipop Kecil 800 856,35 56,35


Lollipop Sedang 2.400 2.347,26 52,73
Lollipop Besar 4.000 3.853,13 146,86
Lollipop Mainan 800 855,35 55,35
Sumber: Data Diolah

Tabel 14.
Perbandingan Beban Pokok Produk yang Diterapkan UD. Wijaya
Food dengan Metode ABC UD. Wijaya Food Tahun 2014
UD. Wijaya Metode Selisih
Food (Rp) ABC (Rp) (Rp)

Lollipop Kecil 800 857,10 57,10


Lollipop Sedang 2.400 2.365,24 34,75
Lollipop Besar 4.000 3.878,90 121,09
Lollipop Mainan 800 856,91 56,91

Tabel 15.
Perbandingan Beban Pokok Produk yang Diterapkan UD. Wijaya
Food dengan Metode ABC UD. Wijaya Food Tahun 2015
UD. Wijaya Metode Selisih
Food (Rp) ABC (Rp) (Rp)

Lollipop Kecil 800 851,49 51,49


Lollipop Sedang 2.400 2.366.12 33,87
Lollipop Besar 4.000 3.885,68 114,31
Lollipop Mainan 800 850,96 50,96
Sumber: Data Diolah
2. Menentukan Harga Jual Produk Dengan Konsep Biaya Total
Selama ini dalam menentukan harga jual, UD. Wijaya Food dengan
cara membagi seluruh biaya yang dikeluarkan dengan jumlah unit
yang diproduksi lalu dikalikan dengan persentase laba yang
dikehendaki.
Sedangkan dalam menghitung harga jual produk dengan konsep
biaya total yaitu dengan cara menambahkan besarnya biaya
produksi, biaya pemasaran dan biaya administrasi & umum.
Kemudian menghitung biaya per unit dengan cara biaya total dibagi
dengan jumlah unit yang diproduksi. Lalu menentukan laba yang
dikehendaki, setelah itu menentukan persentase markup.

Pembahasan
Tabel 16.
Selisih Harga Jual Permen Lollipop Antara yang Diterapkan UD.
Wijaya Food dengan Metode ABC Tahun 2011
UD. Wijaya Metode ABC Selisih
Food (Rp) (Rp) (Rp)

Lollipop Kecil 972,19 947,62 24,57


Lollipop Sedang 2.823,04 2.493,26 329,78
Lollipop Besar 4.727,23 4.155,29 571,94
Lollipop Mainan 970,58 939,16 31,42
Sumber: Data Diolah

Tabel 17. Selisih Harga Jual Permen Lollipop Antara yang


Diterapkan UD. Wijaya Food dengan Metode ABC Tahun 2012
UD. Wijaya Metode Selisih
Food (Rp) ABC (Rp) (Rp)

Lollipop Kecil 971,02 948,81 22,18


Lollipop Sedang 2.818,83 2.489,16 329,66
Lollipop Besar 4.772,46 4.048,78 673,68
Lollipop Mainan 969,60 942,88 26,73

Tabel 18
Selisih Harga Jual Permen Lollipop Antara yang Diterapkan UD.
Wijaya Food dengan Metode ABC Tahun 2013
UD.
Metode Selisih
Wijaya
Food ABC (Rp) (Rp)
(Rp)
Lollipop Kecil 1.011,78 972,38 39,63
Lollipop Sedang 2.949,87 2.621,10 328,77
Lollipop Besar 4.903,16 4.320,37 582,78
Lollipop Mainan 1.010,77 969,43 41,33
Sumber: Data Diolah
Tabel 19. Selisih Harga Jual Permen Lollipop Antara yang
Diterapkan UD. Wijaya Food dengan Metode ABC Tahun 2014
UD. Wijaya Metode Selisih
Food (Rp) ABC (Rp) (Rp)

Lollipop Kecil 1.001,50 961,87 39,63


Lollipop Sedang 2.933,11 2.616,66 316,45
Lollipop Besar 4.870,40 4.310,51 559,88
Lollipop Mainan 1.001,31 961,33 39,98
Sumber: Data Diolah

Tabel 20.
Selisih Harga Jual Permen Lollipop Antara yang Diterapkan UD.
Wijaya Food dengan Metode ABC Tahun 2015
UD. Wijaya Metode Selisih
Food (Rp) ABC (Rp) (Rp)

Lollipop Kecil 995,58 951,75 43,83


Lollipop Sedang 2.922,42 2.629,16 293,26
Lollipop Besar 4.854,35 4.260,49 593,85
Lollipop Mainan 995,04 952,29 42,74

Dari perhitungan harga jual di atas, dapat dilihat bahwa


perhitungan harga jual yang dilakukan oleh UD. Wijaya Food dan
yang dihitung dengan Metode Activity Based Costing terdapat selisih.
Hal ini dikarenakan pada UD. Wijaya Food dalam perhitungan beban
pokok produksi dengan cara menjumlahkan semua biaya yang
dikeluarkan dibagi dengan output yang dihasilkan, sehingga
menyebabkan keempat jenis produk mengkonsumsi biaya overhead
yang sama. Sedangkan jika perhitungan beban pokok produksi
dihitung dengan metode Activity Based Costing, maka dapat diketahui
berapa biaya overhead yang dikonsumsi masing-masing produk.
Dapat diketahui pada perhitungan harga jual tahun 2011 jenis
produk Lollipop Kecil harga jual antara perhitungan UD. Wijaya Food
dengan perhitungan ABC terdapat selisih Rp 24,57; Lollipop Sedang
Rp 329,78; Lollipop Besar Rp 571,94; Lollipop Mainan Rp 31,42.
Pada tahun 2012 diketahui selisih harga jual Lollipop Kecil sebesar
Rp 22,18; Lollipop Sedang Rp 329,66; Lollipop Besar Rp 673,68; dan
Lollipop Mainan Rp 26,73. Pada tahun 2013 selisih harga jual
Lollipop Kecil adalah Rp 39,63; Lollipop Sedang Rp 328,77; Lollipop
Besar
Rp 582,78; Lollipop Mainan Rp 41,33. Pada tahun 2014
selisih harga jual Lollipop Kecil Rp 39,63; Lollipop Sedang
316,45; Lollipop Besar Rp 559,88; dan Lollipop Mainan Rp 39,98.
Dan pada tahun 2015 selisih harga jual Lollipop Kecil sebesar Rp
43,83; Lollipop Sedang Rp 293,26; Lollipop Besar Rp 593,85; dan
Lollipop Mainan Rp 42,74.
Perhitungan harga jual UD. Wijaya Food lebih tinggi
dikarenakan kesalahan dalam perhitungan beban pokok
produksinya. Dalam perhitungan bebean pokok produksi
menggunakan ABC, perhitungan beban pokok produksi akan lebih
rinci dikarenakan biaya overhead dihitung pada masing-masing
produk. Setelah dilakukan perhitungan beban pokok produksi
menggunakan Metode Activity Based Costing perhitungan harga
jualnya lebih rendah sehingga perusahaan bisa bersaing dengan
para kompetitor, karena sebelumnya harga jual UD. Wijaya Food
lebih tinggi dari para kompetitor.
Agar kesalahan dalam perhitungan harga jual tidak lagi
terjadi, maka dalam perhitungan beban pokok produksinya
menggunakan metode Activity Based Costing. Jika terdapat
kesalahan dalam perhitungan beban pokok produksi, maka
perhitungan harga jualpun menjadi kurang tepat.

Anda mungkin juga menyukai