Anda di halaman 1dari 43

MODUL I

PETA KERJA

1.1 Tujuan

Tujuan dari praktikum Modul 1 ini adalah sebagai berikut:


1. Praktikan diharapkan dapat memahami macam-macam peta kerja.
2. Praktikan diharapkan dapat membuat BOM (Bill Of Material)
3. Praktikan diharapkan dapat membuat Peta Proses Operasi (Operation
Process Chart/OPC).
4. Praktikan diharapkan dapat membuat Assembly Chart.
5. Praktikan diharapkan membuat peta tangan kanan dan tangan kiri.
1.2 Dasar teori
Peta kerja adalah suatu alat yang menggambarkan kegiatan kerja
secara sistematis dan jelas. Lewat peta-peta ini kita bias melihat semua
langkah atau kejadian yang dialami oleh suatu benda kerja dari mulai
masuk ke pabrik dengan bentuk bahan baku, kemudian menggambarkan
semua langkah yang dialaminya seperti; transportasi operasi mesin,
pemeriksaan, perakitan, sampai akhirnya menjadi produk jadi, baik produk
lengkap atau merupakan bagian dari suatu produk.
Menurut Sutalaksana (2006), peta-peta kerja merupakan salah satu
alat yang sistematis dan jelas, untuk berkomunikasi secara luas dan
sekaligus melalui peta-peta kerja ini bisa mendapatkan informasiinformasi
yang diperlukan untuk memperbaiki suatu metode kerja. Peta kerja adalah
suatu alat yang menggambarkan kegiatan kerja secara sistematis dan jelas.
Adapula defenisi peta kerja lainnya yaitu merupakan gambaran
sistematis dan logis dalam menganalisis proses kerja dari tahap awal
sampai akhir. Dengan peta ini juga didapatkan informasi-informasi yang
diperlukan untuk memperbaiki metode kerja, seperti benda kerja yang
harus dibuat, operasi untuk menyelesaikan kerja, kapasitas mesin atau
kapasitas kerja lainnya, dan urutan prosedur kerja yang dialami oleh suatu
benda kerja. (Sritomo, 1992).
Lambang – lambang yang digunakan
Menurut catatan sejarah peta-peta kerja yang ada sekarang ini
dikembangkan oleh Gilberth, dan pada saat itu Gilberth mengusulkan 40
buah lambang yang bisa dipakai. Namun pada tahun berikutnya lambang
tersebut hanya tinggal 4 macam saja. Penyederhanaan ini memudahkan
pembuatan suatu peta kerja, disamping setiap notasi mempunyai
fleksibilitas yang tinggi karena setiap lambing mempunyai kandungan arti
yang sangat luas. Dalam tahun 1947 American Society of Mechanical
Eingineers (ASME) membuat standar lambang-lambang yang terdiri dari 5
macam lambang modifikasi dari yang telah dikembangkan sebelumnya
oleh Gilberth.
Lambang-lambang standar dari ASME inilah yang akan digunakan dalam
pembahasan-pembahasan.
Berikut ini adalah gambar-gambar beserta dengan penjelasannya:

Gambar 1.1 Lambang peta kerja beserta keterangan


Bill of Material
Bill of material merupakan dokumen yang digunakan oleh sebuah
perusahaan manufaktur atau bisnis lainnya untuk meminta material dari
inventory yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan konsumen. BOM
menunjukkan spesifikasi dari setiap item yang menunjukan kualitas
produk sebuah perusahaan kepada pelanggannya. Penghasil industri
barang dan bahan mentah dapat mendapat mengetahui kebiasaan membeli
pelanggan-pelanggannya dari informasi-informasi dalam BOM. BOM juga
digunakan untuk keperluan akuntan dengan tujuan untuk mengkalkulasi
harga dari produk yang dibuat.
Kegunaan Bill Of Material
BOM dibuat dengan tujuan dan fungsinya yang dapat digunakan sesuai
dengan keperluan. Berikut beberapa fungsi BOM dan penjelasannya:
1. Dasar Perhitungan Harga Jual
BOM digunakan sebagai dasar perhitungan harga jual produk.
Dengan BOM dapat diketahui potensi keuntungan atau kerugian
yang didapat oleh perusahaan berdasarkan harga jual produk.
Harga jual produk didapat dengan dengan menjumlahkan biaya
bahan baku dan biaya lain.
2. Dasar Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku
BOM berfungsi sebagai dasar dari perencanaan kebutuhan akan
bahan baku. Tujuannya agar dapat mengetahui jumlah kebutuhan
suatu bahan baku untuk produksi. Misalkan butuh berapa banyak
bata untuk membuat sebuah bangunan dan sebagainya.
3. Menghindari Kekurangan Bahan Baku
BOM juga digunakan untuk menghindari kemungkinan
kekurangan bahkan kehabisan bahan baku. Misalnya ketika suatu
pabrik memproduksi banyak barang, lalu banyak barang yang
gagal produksi. Sehingga stok barang menjadi terlalu banyak.
Dengan BOM, perusahaan bisa memiliki catatan pengingat agar
tidak kehabisan atau kelebihan stok suatu barang.
Masing-masing komponen BOM memiliki level yang berdasarkan
komponen berikut :
1. Level 0, Sebuah produk jadi yang tidak digunakan sebagai
komponen pembentuk dari produk lain.
2. Level 1, Sebuah komponen pembentuk langsung dari produk
dengan Level 0. Pada waktu bersamaan, komponen ini juga
merupakan sebuah produk jadi. Sebagai gambaran, ban mobil juga
dapat dijual terpisah sebagai produk jadi yang siap pakai.
3. Level 2, Sebuah komponen pembentuk langsung dari produk
dengan Level 1. Sebagaimana level 1, komponen pada level 2 juga
dapat digumakan sebagai komponen pembentuk langsung pada
level 0 atau sebagai produk jadi.
4. Level 3, Sebuah komponen pembentuk langsung dari produk
dengan Level 2. Sebagaimana level 2, komponen pada level 3 juga
dapat digumakan sebagai komponen pembentuk langsung pada
level 0 atau sebagai produk jadi.
BOM dalam bentuk struktur produk memang lebih mudah di mengerti.
Tapi bila jumlah dan level komponen sangat banyak maka penggambaran
dengan struktur produk menjadi tidak efisien. Oleh karena itu, BOM juga
digambarkan dalam bentuk tabel.

Jenis – jenis peta kerja


Berdasarkan kegiatannya, peta-peta kerja dibagi menjadi dua kelompok
besar, yaitu:
a. Peta-peta kerja untuk analisis kerja setempat terdiri dari:
1. Peta tangan kiri dan tangan kanan (man and machine chart)
2. Peta kerja dan mesin (the left and right chart)
b. Peta-peta kerja untuk analisis kerja keseluruhan terdiri dari:
1. Peta proses operasi (operation process chart)

Gambar 1.2 Contoh Peta Proses Operasi

Suatu peta proses operasi menggambarkan langkah-langkah operasi


dan pemeriksaan yang dialami oleh bahan dalam urutannya sejak
awal sampai menjadi produk jadi utuh maupun sebagai bagian
setengah jadi. Peta ini memuat informasi tentang: waktu yang
dihabiskan, material yang digunakan, dan tempat atau alat mesin
yang dipakai. Sesuai dengan relevansinya, pada akhir keseluruhan
proses dinyatakan keberadaan penyimpanan.
2. Peta aliran proses (flow pwocess chart)

Gambar 1.3 Contoh Peta Aliran Proses

Peta aliran proses adalah suatu diagram yang menunjukkan urutan-


urutan dari operasi, pemeriksaan, transportasi, menunggu dan
penyimpanan yang terjadi selama satu proses atau prosedur
berlangsung. Di dalamnya dimuat informasi-informasi yang
diperlukan untuk analisis seperti waktu yang dibutuhkan dan jarak
perpindahan yang terjadi. Waktu biasanya dinyatakan dalam jam
atau menit sementara jarak perpindahan basanya dinyatakan dalam
meter.
3. Peta proses regu kerja (gang process chart)

Gambar 1.4 Contoh Peta Proses Kelompok Kerja

Peta aliran proses adalah suatu diagram yang menunjukkan urutan-


urutan dari operasi, pemeriksaan, transportasi, menunggu dan
penyimpanan yang terjadi selama satu proses atau prosedur
berlangsung. Di dalamnya dimuat informasi-informasi yang
diperlukan untuk analisis seperti waktu yang dibutuhkan dan jarak
perpindahan yang terjadi. Waktu biasanya dinyatakan dalam jam
atau menit sementara jarak perpindahan basanya dinyatakan dalam
meter.
4. Diagram aliran (flow diagram)

1.5 Contoh Peta Diagram Alir

Diagram Aliran merupakan suatu gambaran menurut skala, dari


susunan lantai dan gedung yang menunjukkan lokasi dari semua
aktivitas yang terjadi dalam Peta Aliran Proses. Aktivitas yang
berarti pergerakan suatu material atau orang dari suatu tempat ke
tempat berikutnya dinyatakan oleh garis aliran dalam diagram
tersebut. Arah aliran digambarkan oleh anak panah kecil pada garis
aliran tersebut.

Kelompok Kegiatan Kerja Setempat


Peta kerja kelompok kegiatan kerja setempat terdiri dari peta pekerja dan
mesin serta tangan kanan dan tangan kiri. Penjelasan dari kedua peta
tersebut sebagai berikut :

1. Peta Pekerja dan Mesin


Kegunaan Peta Pekerja-Mesin
Informasi paling penting diperoleh melalui peta pekerja-mesin ialah
hubungan yang jelas antara waktu kerja operator dan waktu operasi
mesin yang ditanganinya. Dengan informasi ini dimilikilah data yang
memadai untuk melakukan penyelidikan, penganalisaan, dan
perbaikan suatu kegiatan kerja, sehingga efektivitas penggunaan
pekerja dan atau mesin bisa ditingkatkan. Tentunya keseimbangan
kerja antara pekerja dan mesin bisa lebih diperbaiki.
Peningkatan efektivitas penggunaan dan perbaikan keseimbangan
kerja tersebut dapat dilakukan, misalkan dengan cara :
a. Mengubah tata letak tempat kerja
Tata letak tempat kerja merupakan salah satu factor yang menentukan
lamanya waktu penyelesaian suatu pekerjaan.
b. Mengatur kembali gerakan-gerakan kerja
Pada dasarnya, gerakan-gerakan kerja juga merupakan factor yang
menentukan waktu penyelesaian suatu pekerjaan.
c. Merancang kembali mesin
Keadaan mesin dan peralatan seringkali perlu dirancang kembali
untuk meningkatkan efektivitas pekerja dan mesin.
d. Menambah pekerja bagi sebuah mesin atau sebaliknya
Apabila klita menemukan bahwa efektivitas pekerja yang
menangani sebuah atau beberapa mesin itu rendah, yaitu pekerja
banyak menganggur, sementara di tempat lain banyak terdapat
mesin yang menganggur, maka penambahan tugas bagi pekerja
tersebut mungkin dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi.

Gambar 1.6 Contoh Peta Pekerja dan Mesin

2. Peta tangan kanan – tangan kiri

Peta tangan kanan tangan kiri merupakan suatu alat dari


studi gerakan untuk menentukan gerakan-gerakan yang
memang diperlukan untuk melaksanakan suatu pekerjaan. Peta
ini menggambarkan semua gerakan saat bekerja dan waktu
menganggur yang dilakukan oleh tangan kiri dan tangan
kanan, juga menunjukkan perbandingan antara tugas yang
dibebankan pada tangan kiri dan tangan kanan ketika
melakukan suatu pekerjaan.

Melalui peta ini kita bisa melihat suatu operasi secara


cukup lengkap, yang berarti mempermudah perbaikan operasi
tersebut. Peta ini sangat praktis untuk memperbaiki pekerjaan
manual, yakni setiap siklus dari pekerja terjadi dengan cepat
dan terus berulang.

Kegunaan Peta Tangan Kanan Tangan Kiri

a. Menyeimbangkan gerakan kedua tangan dan mengurangi


kelelahan.

b. Menghilangkan atau mengurangi gerakan-gerakan yang


tidak efisien dan tidak produktif sehingga tentunya akan
mempersingkat waktu kerja.

c. Sebagai alat untuk menganalisis tata letak sistem kerja.

d. Sebagai alat untuk melatih pekerja yang baru, dengan cara


kerja yang ideal.
Peta ini berfungsi sebagai penuntun terutama bagi pekerja-
pekerja baru sehingga akan mempercepat proses belajar.

Gambar 1.7 Contoh Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan


1.3 Prosedur Praktikum

Langkah-langkah yang harus dilakukan praktikan untuk menyelesaikan


Modul 1 ini adalah sebagai berikut:

1. Setiap praktikan akan diberikan kebebasan dalam menentukan produk


yang akan dirakit. Dengan syarat part penyusun produk minimal
berjumlah 10 part.

2. Praktikan membuat data part list dari produk tersebut.

3. Berdasarkan part penyusun produk tersebut, tentukan berapa stasiun


kerja awal yang akan dibentuk dalam melakukan proses perakitan dari
part ke produk tersebut.

4. Rakit 1X part produk tersebut berdasarkan stasiun kerja yang telah


ditentukan praktikan sebelumnya.

5. Lakukanlah dokumentasi perakitan produk dengan menggunakan


video recorder untuk proses perakitan produk di tiap-tiap stasiun kerja
yang telah dibentuk untuk mengetahui aktivitas tangan kanan dan kiri.

6. Amati dan dokumentasikan layout dan output dari stasiun kerja yang
diamati untuk masing-masing stasiun kerja untuk dimuat di lembar
peta tangan kanan dan tangan kiri.

7. Buatlah Bill Of Material (BOM) dari produk tersebut

8. Buatlah Assembly Chart untuk produk tersebut

9. Buatlah Operation Process Chart untuk produk berdasarkan data


proses perakitan, inspeksi dan data proses permesinan. Tentukan jenis
bahan baku dari komponen produk untuk urutan proses permesinan
pada OPC.

10. Buatlah peta tangan kanan dan kiri dari masing-masing stasiun kerja.
1.4 Pengumpulan data

1.4.1. Part List

Tabel 1.1 Part list


No Kode Part Jumlah Gambar

1 XC 01 1

2 XC 02 1

3 XC 03 1

4 XC 04 1

5 XC 05 1
6 XC 06 4

7 XC 07 1

8 XC 08 1

9 XC 09 1

10 XC 10 1

11 XC 11 4
12 XC 12 4

13 XC 13 2

14 XC 14 1

15 XC 15 2

16 XC 16 2

17 XC 17 1
18 XC 18 2

19 XC 19 2

20 XC 20 2
1.4.2 Layout Stasiun Kerja
Stasiun kerja (work station) adalah area, tempat atau lokasi dimana
aktivitas produksi akan diselenggarakan untuk mengubah bahan baku
menjadi sebuah produk yang memiliki nilai tambah. Definisi Stasiun Kerja
yang dirancang secara benar akan mampu memberikan keselamatan dan
keyamanan kerja bagi operator yang selanjutnya akan berpengaruh secara
signifikan dalam menentukan kinerjanya.

17 cm 17 cm 17 cm

17 cm 17 cm 17 cm
OPERATOR

Gambar 1.8 Stasiun Kerja 1


17 cm 17 cm
17 cm 17 cm
17 cm 17 cm 17 cm 17 cm
17 cm 17 cm
17 cm
17 cm 17 cm
17 cm OPERATOR

Gambar 1.9 Stasiun Kerja 2

17 cm
17 cm 17 cm
17 cm 17 cm
17 cm 17 cm
17 cm 17 cm 17 cm
17 cm 17 cm
17 cm
17 cm
17 cm 17 cm
1717
cmcm
OPERATOR
17 cm 17 cm

Gambar 1.10 Stasiun Kerja 3


1.5 Hasil dan Pembahasan
1.5.1 Bill of Material (BOM)
Bill of Material adalah komponen dari barang kebutuhan pada
proses manufaktur untuk memenuhi kebutuhan perusahan, dimana
daftar barang tersebut bisa disesuaikan dengan jumlah kebutuhan
produksi yang mampu menghasilkan barang jadi atau setengah jadi,
sesuai dengan kebutuhan perusahaan
Tabel 1.2 Bill of Material

N Nomor Nama Jumlah Dimensi Desicion Gambar


o Part Part

1 A Assembly 1 6 x 9.5 Make


mm

2 S1A1 Sub 1 60 x 95 Make


assembly mm

3 S2A1 Sub 1 60 x 80 Make


assembly mm

4 XC 01 Badan 1 80 x 48 Make
kendaraan mm

5 XC 06 Penyangg 4 15 x 15 Make
a roda mm
6 XC 11 Roda 4 D=14m Make
m

6 mm

7 XC 18 Badan 2 31 x 17 Make
samping mm
depan

8 XC 16 Bumper 2 24 x 70 Make
depan dan mm
belakang

9 XC 15 Badan 2 64 x 8 Make
samping mm

10 XC 12 Alas 4 16 x 12 Make
lampu mm
depan dan
belakang

11 XC 13 Penghubu 2 15 x 15 Make
ng mm

12 XC 20 Lampu 2 6 x 12 Make
biru mm
(depan)

13 XC 19 Lampu 2 6 x 12 Make
merah mm
(belakang)
14 XC 02 Badan 1 14 x 15 Make
mm

15 XC 09 Kepala 1 9 x 12 Make
mm

16 XC 10 Topi 1 15 x 10 Make
mm

17 XC 08 Tangan 1 16 x 5 Make
kanan mm

18 XC 07 Tangan 1 16 x 5 Make
kiri mm

19 XC 03 Penyambu 1 14 x 13 Make
ng badan mm
dan kaki

20 XC 04 Kaki 1 15 x 8 Make
kanan mm

21 XC 05 Kaki kiri 1 15 x 8 Make


mm

22 XC 14 Alas robot 1 16 x 16 Make


mm
23 XC 17 Tongkat 1 D = 7 Make
mm

3 x 44
mm
1.5.2 Assembly Chart

Assembly Chart merupakan diagram yang menggambarkan


hubungan antara komponen-komponen yang akan dirakit menjadi
sebuah produk. Assembly Chart bermanfaat untuk menunjukkan
komponen penyusun suatu produk dan menjelaskan urutan perakitan
komponen-komponen tersebut. Rakitan yang terbentuk menunjukan
cara yang mudah untuk memahami :
a) Komponen – komponen yang membentuk produk
b) Bagaimana komponen-komponen ini bergabung bersama
c) Komponen yang menjadi bagian suatu rakitan-bagian
d) Aliran komponen ke dalam sebuah rakitan
e) Keterkaitan antara komponen dengan rakitan-bagian
f) Gambaran menyeluruh dari proses rakitan
g) Urutan waktu komponen bergabung bersama
h) Suatu gambaran awal dari pola aliran bahan
Berikut ini assembly chart lego mobil untuk mempermudah proses
perakitan.
Badan XC
kendaraan 01
Penyangga
XC
roda
06 S2A1

Roda XC
11
Badan
samping XC
depan 18
Bumper
depan dan XC S1A1
belakang 16

Badan XC
samping 15

Alas lampu
XC
depan dan
12 S2A2
belakang
Penghubun XC
g 13

Lampu
XC
merah
19
(belakang)
Lampu XC
biru 20
(depan)
XC A
Badan
02
Penyambu
ng badan XC
dan kaki 03

Kaki kanan XC
04

Kaki kiri XC
05

Tangan XC
kiri 07

Tangan XC S2A3
kanan 08

Kepala XC
09

Topi XC
10
Alas XC
robot 14

Tongkat XC
17

Gambar 1.11 Assembly chart

Di atas merupakan assembly chart per stasiun kerja dimana per stasiun
kerja tersebut terdapat lebih dari 3 part dan di atas merupakan runtutan perakitan
per stasiun kerja.
1.5.3 Operation Process Chart
Operation process chart (OPC) merupakan peta kerja yang
menggambarkan urutan kerja dengan jalan membagi pekerjaan tersebut
elemen – elemen operasi secara detail.

Gambar 1.12 OPC (Operation Process Chart)


Tabel 1.3 Interpretasi OPC (Operation Process Chart)

NO. Simbol Waktu (detik) Keterangan

1. O-01 60 Pemilihan bahan badan


kendaraan

2. O-02 30 Peleburan bahan

3. O-03 30 Pencetakan bahan

4. O-04 30 Pewarnaan bahan

5. O-05 20 Pengeringan bahan

6. I-11 Pemeriksaan

7. O-06 60 Pemilihan bahan

8. O-07 30 Peleburan bahan

9. O-08 30 Pencetakan bahan

10. O-09 30 Pewarnaan bahan

11. O-010 20 Pengeringan bahan

12. Bendera 4x Perulangan proses pembuatan


penyangga roda 4x

13. I-12 20 Pemeriksaan

14. O-011 60 Pemilihan bahan

15. O-012 30 Peleburan bahan

16. O-013 30 Pencetakan bahan

17. O-014 60 Detailing

18. O-015 30 Pewarnaan bahan

19. O-016 20 Pengeringan bahan

20. Bendera 4x Perulangan proses pembuatan


roda 4x
21. I-13 20 Pemeriksaan

22. O-0101 12 Perakitan roda ke penyangga


roda

23 O-0102 22 Perakitan roda dan penyangga


roda ke alas badan mobil

24 O-017 60 Pemilihan bahan

25 O-018 30 Peleburan bahan

26 O-019 30 Pencetakan bahan

27 O-020 30 Pewarnaan bahan

28 O-021 20 Pengeringan bahan

29 Bendera 2x Perulangan proses pembuatan


bumper depan belakang depan
2x

30 I-14 20 Pemeriksaan

31 O-022 60 Pemilihan bahan

32 O-023 30 Peleburan bahan

33 O-024 30 Pencetakan bahan

34 O-025 30 Pewarnaan bahan

35 O-026 20 Pengeringan bahan

36 Bendera 2x Perulangan proses pembuatan


badan samping depan 2x

37 I-15 20 Pemeriksaan

38 O-027 60 Pemilihan bahan

39 O-028 30 Peleburan bahan

40 O-029 30 Pencetakan bahan


41 O-030 30 Pewarnaan bahan

42 O-031 20 Pengeringan bahan

43 Bendera 2x Perulangan proses pembuatan


badan samping 2x

44 I-16 20 Pemeriksaan

45 O-0103 27 Perakitan bumper depan


belakang, badan samping,
badan samping depan ke
stasiun kerja 1

46 O-032 60 Pemilihan bahan

47 O-033 30 Peleburan bahan

48 O-034 30 Pencetakan bahan

49 O-035 30 Pewarnaan bahan

50 O-036 20 Pengeringan bahan

51 Bendera 4x Perulangan proses pembuatan


alas lampu depan belakang 4x

52 I-17 20 Pemeriksaan

53 O-037 60 Pemilihan bahan

54 O-038 30 Peleburan bahan

55 O-039 30 Pencetakan bahan

56 O-040 30 Pewarnaan bahan

57 O-041 20 Pengeringan bahan

58 Bendera 2x Perulangan proses pembuatan


penghubung 2x

59 I-18 20 Pemeriksaan

60 O-0104 15 Perakitan alas lampu depan


belakang dan penghubung ke
assembly sebelumnya

61 O-042 60 Pemilihan bahan

62 O-043 30 Peleburan bahan

63 O-044 30 Pencetakan bahan

64 O-045 30 Pewarnaan bahan

65 O-046 20 Pengeringan bahan

66 Bendera 2x Perulangan proses pembuatan


lampu biru (depan) 2x

67 I-19 20 Pemeriksaan

68 O-047 60 Pemilihan bahan

69 O-048 30 Peleburan bahan

70 O-049 30 Pencetakan bahan

71 O-050 30 Pewarnaan bahan

72 O-051 20 Pengeringan bahan

73 Bendera 2x Perulangan proses pembuatan


lampu merah (belakang0 2x

74 I-110 20 Pemeriksaan

75 O-0105 15 Perakitan lampu depan dan


belakang ke assembly
sebelumnya menjadi stasiun
kerja 2

76 O-052 60 Pemilihan bahan

77 O-053 30 Peleburan bahan

78 O-054 30 Pencetakan bahan

79 O-055 30 Pewarnaan bahan


80 O-056 20 Pengeringan bahan

81 I-111 20 Pemeriksaan

82 O-057 60 Pemilihan bahan

83 O-058 30 Peleburan bahan

84 O-059 30 Pencetakan bahan

85 O-060 30 Pewarnaan bahan

86 O-061 20 Pengeringan bahan

87 I-112 20 Pemeriksaan

88 O-062 60 Pemilihan bahan

89 O-063 30 Peleburan bahan

90 O-064 30 Pencetakan bahan

91 O-065 30 Pewarnaan bahan

92 O-066 20 Pengeringan bahan

93 I-113 20 Pemeriksaan

94 O-067 60 Pemilihan bahan

95 O-068 30 Peleburan bahan

96 O-069 30 Pencetakan bahan

97 O-070 30 Pewarnaan bahan

98 O-071 20 Pengeringan bahan

99 I-114 20 Pemeriksaan

100 O-072 60 Pemilihan bahan

101 O-073 30 Peleburan bahan

102 O-074 30 Pencetakan bahan

103 O-075 30 Pewarnaan bahan


104 O-076 20 Pengeringan bahan

105 I-115 20 Pemeriksaan

106 O-077 60 Pemilihan bahan

107 O-078 30 Peleburan bahan

108 O-079 30 Pencetakan bahan

109 O-080 30 Pewarnaan bahan

110 O-081 20 Pengeringan bahan

112 I-116 20 Pemeriksaan

113 O-082 60 Pemilihan bahan

114 O-083 30 Peleburan bahan

115 O-084 30 Pencetakan bahan

116 O-085 30 Pewarnaan bahan

117 O-086 20 Pengeringan bahan

118 I-118 20 Pemeriksaan

119 O-087 60 Pemilihan bahan

120 O-088 30 Peleburan bahan

121 O-089 30 Pencetakan bahan

122 O-090 30 Pewarnaan bahan

123 O-091 20 Pengeringan bahan

124 I-119 20 Pemeriksaan

125 O-0106 25 Perakitan robot

126 O-092 60 Pemilihan bahan

127 O-093 30 Peleburan bahan

128 O-094 30 Pencetakan bahan


129 O-095 30 Pewarnaan bahan

130 O-096 20 Pengeringan bahan

131 I-20 20 Pemeriksaan

132 O-0107 6 Perakitan robot ke alasnya


menjadi stasiun kerja 3

133 O-097 60 Pemilihan bahan

134 O-098 30 Peleburan bahan

135 O-099 30 Pencetakan bahan

136 O-100 30 Pewarnaan bahan

137 O-0101 20 Pengeringan bahan

138 I-121 20 Pemeriksaan

139 O-0108 6 Perakitan stasiun kerja 2 dan 3

140 I-122 4 Pemeriksaan

141 Storage Penyimpanan


1.5.4 Peta Tangan Kanan dan Tangan Kiri
Peta tangan kanan tangan kiri merupakan suatu alat dari studi
gerakan untuk menentukan gerakan-gerakan yang memang diperlukan
untuk melaksanakan suatu pekerjaan.
1) Stasiun Kerja 1
Tabel 1.4 Perakitan dasar badan mobil

Peta Tangan Kanan dan Tangan Kiri

Pekerjaan : Perakitan dasar badan mobil

Departemen : Stasiun Kerja 1

No. peta : 01 Sekarang Usulan

Dipetakan oleh : Zida Heilmalia A.M.K.

Tanggal dipetakan : 5 November 2020

Kode : Output

XC 01

XC 06

XC 11

Tangan Kiri Jarak Waktu (s) Lambang Waktu Jarak Tangan


(cm) (s) (cm) Kanan
Kiri Kanan

Menganggur - 2 AD M 2 10 Mengambil
part XC 06

Memegang part - 5 H M 5 5 Mengambil


XC 06 part XC 11

Menganggur - 18 AD P 18 Merakit part


XC 11 ke
XC 06

Menganggur - 1 AD M 1 3 Mengambil
part XC 01

Memegang part - 21 H P 21 Merakit


XC 01 rakitan part
XC 06 dan
XC 11 ke
part XC 01

Total 44 44

WAKTU TIAP SIKLUS 44 detik

JUMLAH PRODUK TIAP SIKLUS 1

WAKTU UNTUK MEMBUAT SATU PRODUK 44 detik

2) Stasiun Kerja 2
Tabel 1.5 Perakitan bagian atas mobil

Peta Tangan Kanan dan Tangan Kiri

Pekerjaan : Perakitan bagian atas mobil

Departemen : Stasiun Kerja 2

No. peta : 01 Sekarang Usulan

Dipetakan oleh : Artha Bripka Putri

Tanggal dipetakan : 5 November 2020


Kode : Output

XC 16

XC 18

XC 15

XC 13

XC 12

XC 20

XC 19

Tangan Kiri Jarak Waktu Lambang Waktu Jarak Tangan


(cm) (detik) (detik) (cm) Kanan
Kanan Kiri

Memegang 4 10 H P 10 4 Merakit
XC 01 XC 16

Memegang 1 5 H P 5 1 Merakit
rakitan XC 18
sebelumnya

Memegang 2 21 H P 21 2 Merakit
XC 15 XC 15

Memegang - 26 H P 26 - Merakit
rakitan XC 12
sebelumnya

Memegang - 4 H P 4 - Merakit
rakitan badan XC 13
mobil
sebelumnya

Memegang - 7,5 H P 7,5 - Merakit


rakitan XC 20
sebelumnya

Memegang - 11 H P 11 - Merakit
rakitan
sebelumnya XC 19

Total 84,5 84,5

WAKTU TIAP SIKLUS 84,5 detik

JUMLAH PRODUK TIAP SIKLUS 1

WAKTU UNTUK MEMBUAT SATU PRODUK 84,5 detik

3) Stasiun Kerja
Tabel 1.6 Perakitan robot

Peta Tangan Kanan dan Tangan Kiri

Pekerjaan : Perakitan robot

Departemen : Stasiun Kerja 3

No. peta : 03 ■ Sekarang □ Usulan

Dipetakan oleh : Milad Habiburrohman

Tanggal dipetakan : 6 November 2020

Input : Output :

XC 09

XC 02

XC 07

XC 08

XC 03

XC 05

XC 04

XC 10

XC 14

XC 17
Lambang

Tangan Kiri Jarak Waktu Kiri Kanan Waktu Jarak Tangan


(cm) (s) (s) (cm) Kanan

Mengambil 3 1,5 M M 1,5 4 Mengambil


part XC 02 part XC 09

Memegangang - 6 H P 6 - Merakit
part XC 02 part XC 02
dengan part
XC 09

Memegang - 1,5 H M 1,5 3 Mengambil


hasil rakitan part XC 07

Memegang - 4,5 H P 4,5 - Merakit


part rakitan part XC 07
selama dengan
perakitan rakitan
sebelumnya

Memegang - 1,5 H M 1,5 4 Mengambil


hasil rakitan part XC 08

Memegang - 7 H P 7 - Merakit
part rakitan part XC 08
selama dengan
perakitan rakitan
sebelumnya

Memegang - 4,5 H M 4,5 7 Mengambil


hasil rakitan part XC 03

Memegang - 5 H P 5 - Merakit
part rakitan part XC 03
selama dengan
perakitan rakitan
sebelumnya

Memegang - 2 H M 2 6 Mengambil
hasil rakitan part XC 05

Memegang - 5,5 H P 5,5 - Merakit


part rakitan part XC 03
selama dengan
perakitan rakitan
sebelumnya

Memegang - 2 H M 2 7,5 Mengambil


hasil rakitan part XC 04

Memegang - 2,5 H P 2,5 - Merakit


part rakitan part XC 04
selama dengan
perakitan rakitan
sebelumnya

Memegang - 1 H M 1 6 Mengambil
hasil rakitan part XC 10

Memegang - 4 H P 4 - Merakit
part rakitan part XC 10
selama dengan
perakitan rakitan
sebelumnya

Memegang - 1,5 H M 1,5 10 Mengambil


part badan part XC 14
mobil

Memegang - 4,5 H P 4,5 - Merakit


part rakitan part XC 14
selama dengan part
perakitan badan
mobil
Memegang - 2,5 H M 2,5 5 Mengambil
hasil rakitan part orang
orangan

Memegang - 5,5 H P 5,5 - Merakit


part rakitan part badan
selama mobil
perakitan dengan part
orang
orangan

Memegang - 2 H M 2 8 Mengambil
hasil rakitan part XC 17

Memegang - 5 H P 5 - Merakit
part rakitan part
selama sebelumnya
perakitan dengan part
XC 17

Total 69,5 69,5

Waktu tiap siklus 69,5 detik

Jumlah waktu tiap siklus 1

Waktu untuk membuat satu produk 69,5 detik


1.6 Analisa Hasil
Berdasarkan dari peta tangan kanan dan tangan kiri pada perakitan lego
kendaraan, terdapat tiga stasiun kerja. Dapat dilihat pada tabel tiap – tiap
stasiun kerja, bahwa pada tangan kanan lebih banyak melakukan kegiatan
dalam merancang berbagai komponen lego. Hal ini dapat dikatakan tidak
seimbang antara tangan kanan dan tangan kiri, untuk menyeimbangkannya
seharusnya pekerjaan yang dilakukan tangan kiri frekuensinya sama dengan
yang dilakukan oleh tangan kanan.
1.7 Kesimpulan
1. Macam – macam jenis dari peta kerja terdiri dari peta proses operasi,
peta aliran proses, peta proses regu kerja, diagram aliran, peta pekerja
dan mesin, peta tangan kanan – tangan kiri.
2. Bill of Material adalah komponen dari barang kebutuhan pada proses
manufaktur untuk memenuhi kebutuhan perusahan. Pada Bill of
Material ini menjelaskan tentang tiap – tiap part yang dibutuhkan
dalam membuat suatu barang yang bertujuan untuk perencanaan
kebutuhan bahan baku, menghindari kekurangan bahan baku.
3. Operasi Proses Chart (OPC) berupa diagram yang memuat tentang
langkah – langkah urut untuk proses pembuatan produk dari bahan
mentah menjadi barang jadi, dari OPC ini kita dapat mengetahui dan
memahami bagaimana urutan yang terjadi dalam membuat suatu
produk dengan jelas.
4. Assembly Chart merupakan diagram yang menggambarkan hubungan
antara komponen-komponen yang akan dirakit menjadi lego. Sehingga
Assembly chart ini bermanfaat untuk menunjukkan komponen
penyusun suatu produk dan menjelaskan urutan perakitan komponen-
komponen tersebut.
5. Peta tangan kanan – peta tangan kiri dapat menunjukkan apa saja
pekerjaan yang dilakukan oleh tangan kanan dan kiri, dari sini kita
dapat mengetahui tiap – tiap gerakan agar dapat diperbaiki dari segi
efisiensinya.
1.8 Daftar Pustaka
Arif, Muhammad. (2016). Bahan Ajar Rancangan Teknik Industri.
Yogyakarta : Deepublish.

Astuti, Dwi Rahmaniyah & Irwan Iftadi. (2016). Analisis dan Perancangan
Sistem Kerja. Yogyakarta : Deepublish.

Purnomo, Hari. (2004). Perencanaan dan Perancangan Fasilitas. Edisi


Pertama. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Sulistyarini Hadi Dwi, Oyong Novareza & Zafry Darmawan. (2019).


Pengantar Proses Manufaktur untuk Teknik Industri. Malang : UB Press

Anda mungkin juga menyukai