Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ni Kadek Susanti

NIM : 041842296

DISKUSI 2
MANAJEMEN OPERASI JASA

Soal:
Pada kondisi Pandemi Covid 19 seperti saat ini strategi operasi apa yang paling sesuai dalam
upaya untuk mempertahankan dan mengembangkan usaha

Jawab.
Sampson dan Froehle (2006) menyatakan bahwa strategi pelayanan menurut Porter (1980) terdiri
dari tiga macam strategi, yaitu:
Strategi kepemimpinan biaya (cost leadership strategy)
Sasarannya adalah mengurangi biaya sehingga berada di bawah biaya pesaing. Dilakukan
berdasarkan: (1) input dengan biaya rendah dan sistem operasi yang efisien, (2) pencapaiannya
tergantung dari input pelanggan. Input pelanggan dapat menghemat dana atau keuangan
perusahaan atau organisasi. Beberapa input pelanggan seperti spesifikasiyang tidak biasa,
mendekati heterogenitas proses dan hasil (di luar apa yang diharapkan pelanggan) dan
meningkatnya biaya-biaya lain. Variabilitas input pelanggan merupakan musuh efisiensi, dapat
mengurangi keunggulan pembelajaran melalui pengulangan, tidak berbeda, dan mempengaruhi
skala ekonomi. Jika perusahaan mau menggunakan strategi kepemimpinan biaya, hal ini harus
dapat menilai penerimaan relatif setiap input pelanggan dalam proses produksi untuk
menentukan bagaimana dan kapan menerima dan/atau memperoleh input dan bagaimana
mengendalikan variabilitas input.

Strategi fokus (focus strategy)


Merupakan strategi untuk memenuhi kebutuhan eksklusif yang didasarkan pada pelanggan
sebagai target. Strategi focus menguntungkan pemikiran penting mengenai input pelanggan,
yaitu sasaran harus mengidentifikasi pelanggan dengan kekhasan dan kesamaan input dan
harapan pelanggan, kemudian mendesain proses pelayanan seputar input dan harapan. Namun,
pelanggan dengan input
yang tidak sesuai akan menyebabkan permasalahan operasional yang signifikan yang berkaitan
dengan perawatan dan akomodasi khusus.

Strategi diferensiasi (differentiation strategy)


Strategi diferensiasi memberikan pelayanan yang unik yang berbeda dari pesaing. Hal ini
dilakukan dengan menangani input pelanggan yang secara berbeda, bahkan sulit ditiru. Dalam
perusahaan manufaktur, perusahaan dapat merahasiakan proses yang terjadi di pabrik tanpa ada
kesepakatan antara perusahaan dengan pihak lain. Namun, dalam perusahaan jasa, pesaing dapat
memosisikan diri sebagai pelanggan yang bebas mengakses semua pelayanan yang diberikan.

Dunia bisnis di era pandemi seperti sekarang ini, pemasaran produk baik barang maupun jasa
dapat memanfaatkan kemajuan teknologi informasi. Media sosial merupakan produk dari
teknologi informasi memberikan manfaat optimal bagi pelaku usaha. Dengan media sosial
pelaku usaha dapat memaparkan spesifikasi produk, kualitas, dan harga sehingga konsumen
dapat lebih leluasa memilih barang yang dibutuhkan sesuai dengan kemampuannya.

Referensi:
BMP EKMA 4369 Modul 3

Anda mungkin juga menyukai