Panduan Medication Safety PDF Free
Panduan Medication Safety PDF Free
BAB I
DEFINISI
2. Tujuan
b. Khusus
1
BAB II
RUANG LINGKUP
3. Kategori medication error. Akibat dari medication error dapat dikelompokkan menjadi
sembilan kategori berdasarkan dampak klinisnya. Kategori tersebut meliputi:
c. Kategori C adalah terjadi suatu kesalahan yang mencapai pasien tetapi tidak
menyebabkan bahaya pada pasien;
4. Jenis-jenis medication error. Secara umum, medication error terdiri dari prescribing
error, dispensing error dan administration error. Tipe-tipe medication error meliputi :
c. Wrong time error memberikan obat di luar waktu dari interval waktu yang telah
ditentukan.Unauthorized drug error memberikan obat yang tidak diinstruksikan oleh
dokter;
2
d. Wrong patient memberikan obat kepada pasien yang salah;
e. Improper dose error memberikan dosis obat lebih besar atau lebih kecil
daripada dosis yang diinstruksikan oleh dokter atau memberikan dosis duplikasi;
f. Wrong dosage form error memberikan obat kepada pasien dengan bentuk
sediaan obat yang berbeda dengan yang diinstruksikan oleh dokter;
g. Wrong drug preparation mempersiapkan obat dengan cara yang salah sebelum
diberikan ke pasien;
h. Wrong administration technique error prosedur atau teknik yang tidak layak
atau tidak benar saat memberikan obat;
i. Deteriorated drug error memberikan obat yang telah kadaluarsa atau yang
telah mengalami penurunan integritas fisik atau kimia;
k. Complience error sikap pasien yang tidak layak berkaitan dengan ketaatan
penggunaan obat yang diresepkan.
3
BAB III
TATA LAKSANA
5. Insiden keselamatan pasien (IKP) medication error. Bila terjadi IKP medication error
maka pelaporannya mengikuti alur pelaporan IKP yang telah ditetapkan oleh rumah sakit
dan kemudian melakukan investigasi untuk menentukan proses yang mengalami
kegagalan dengan menggunakan form yang terlampir.
4
6) Memonitor kepatuhan terhadap standar pelaksanaan keselamatan pasien
yang ada
5
4) Skrining resep. Apoteker dapat berperan nyata dalam pencegahan
terjadinya medication error melalui kolaborasi dengan dokter dan pasien.
(1) Data demografi (umur, berat badan, jenis kelamin) dan data
klinis (alergi, diagnosis dan hamil/menyusui). Contohnya, Apoteker
perlu mengetahui tinggi dan berat badan pasien yang menerima
obat-obat dengan indeks terapi sempit untuk keperluan perhitungan
dosis; dan
5) Dispensing
6
(5) Peracikan obat dilakukan dengan tepat sesuai dengan SOP.
b) Pemberian etiket yang tepat. Etiket harus dibaca minimum tiga kali
yaitu pada saat pengambilan obat dari rak, pada saat mengambil obat dari
wadah, pada saat mengembalikan obat ke rak.
(1) Menjamin obat yang didistribusi dari farmasi adalah obat yang
benar dengan menyediakan serangkaian proses pemeriksaan dan
dilakukan pemeriksaan ulang oleh orang berbeda; dan
a) Tepat pasien;
b) Tepat indikasi;
e) Tepat dosis;
8
(b) Mengedukasi untuk pemberian obat dengan cara yang
benar;
d. Beban kerja. Rasio antara beban kerja dan SDM yang cukup penting untuk
mengurangi stres dan beban kerja berlebihan sehingga dapat menurunkan
kesalahan.
e. Meskipun edukasi staf merupakan cara yang tidak cukup kuat dalam
menurunkan insiden/kesalahan, tetapi mereka dapat memainkan peran penting
ketika dilibatkan dalam sistem menurunkan insiden/kesalahan.
5) Staf farmasi harus mendapat edukasi tentang kebijakan dan SPO yang
berkaitan dengan proses dispensing yang akurat, mengenai nama dan bentuk
obat-obat yang membingungkan, obat-obat formularium/non formularium, obat-
obat yang ditanggung asuransi/non-asuransi, obat-obat baru dan obat-obat
yang memerlukan perhatian khusus. Disamping itu, petugas farmasi harus
mewaspadai dan mencegah medication error yang dapat terjadi; dan
2) Membuat kajian setiap adanya laporan KTD, KNC dan Kejadian Sentinel;
dan
4) Melakukan komunikasi kepada pasien dan keluarga bila ada insiden serta
berikan solusi tentang insiden yang dilaporkan.
11
BAB IV
DOKUMENTASI
b. Setiap kesalahan obat yang ditemukan wajib dilaporkan oleh petugas yang
menemukan atau terlibat langsung dengan kejadian tersebut atau kepala unit/kepala
ruang;
c.Laporan dibuat secara tertulis dengan menggunakan alur dan format laporan
insiden keselamatan pasien yang sudah ditetapkan oleh panitia keselamatan pasien;
e. Tipe kesalahan obat (medication error) yang harus dilaporkan adalah kejadian
nyaris cedera (KNC), kejadian tidak cedera (KTC), kejadian tidak diharapkan (KTD) /
adverse event dan sentinel event;
10. SPO pelaporan medication error. SPO pelaporan medication error mengikuti
pelaporan IKP yang berlaku di Rumkital Marinir Cilandak.
12
Lampiran.1
FORMULIR LAPORAN INSIDEN
Rumkital Marinir Cilandak
Jalan Raya Cilandak KKO Pasar Minggu Jakarta Selatan
INTERNAL
I. DATA PASIEN
Nama : ……………………………………………………………………………..
No. MR : ………………………….Ruangan………………………………………
Umur : 0-1 Bulan > 1 Bulan – 1 Tahun
> 1 Tahun – 5 Tahun > 5 Tahun – 15 Tahun
> 15 Tahun – 30 Tahun > 30 Tahun – 65 Tahun
> 65 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
13
7. Insiden Menyangkut Pasien :
Pasien Rawat Inap
Pasien Rawat Jalan
Pasien UGD
Lain-lain ……………………………………………………( sebutkan )
8. Tempat Insiden
Lokasi kejadian …………………………………………….....( sebutkan )
( Tempat Pasien Berada )
9. Insiden Terjadi Pada Pasien : (Sesuai Kasus Penyakit / Spesialisasi )
Penyakit Dalam dan Subspesialisasinya
Anak dan Subspesialisasinya
Bedah dan Subspesialisasinya
Obstretri Gynekologi dan Subspesialisasinya
THT dan Subspesialisasinya
Mata dan Subspesialisasinya
Saraf dan Subspesialisasinya
Anastesi dan Subspesialisasinya
Kulit & Kelamin dan Subspesialisasinya
Jantung dan Subspesialisasinya
Paru dan Subspesialisasinya
Jiwa dan Subspesialisasinya
Lain-lain ……………………………………………………( sebutkan )
10. Unit / Departemen Terkait Yang Menyebabkan Insiden
Unit Kerja Penyebab …...…………………………………..( sebutkan )
11. Akibat Insiden Terhadap Pasien* :
Kematian
Cedera Irreversibel / Cedera Berat
Cedera Revesible / Cedera Ringan
Cedera Ringan
Tidak Ada Cedera
12. Tindakan Yang Dilakukan Segera Setelah Kejadian, Dan Hasilnya :
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………..........................
13. Tindakan Dilakukan Oleh* :
Tim : Terdiri dari ……………………………………………………………………….
Dokter
Perawat
Petugas Lainnya ………………………………………………………………………
14. Apakah Kejadian Yang Sama Pernah Terjadi Di Unit Kerja Lain ?* :
Ya
Tidak
Apabila “Ya” isi bagian dibawah ini
Kapan ?, dan langkah/tindakan apa yang telah diambil pada unit kerja tersebut untuk
mencegah terulangnya kejadian yang sama ?.
…………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………...................
14
Pembuat Laporan Penerima Laporan
Paraf Paraf
Tanggal Terima Tanggal Terima
15
RAHASIA
Lampiran 2: Formulir Laporan IKP ke KKP-RS
EKSTERNAL
Tipe RS:
Umum
Khusus
Lain lain........................................................................................................
Kapasitas tempat tidur : ……………………………………………………………...tempat tidur
Propinsi(Lokasi RS) : .......................................................................................
Tanggal laporan insiden di kirim ke KKP RS : .....................................................
16
5. Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden*
Karyawan : Dokter/Perawat/Petugas Lain
Pasien
Keluarga/Pendamping Pasien
Pengunjung
Lain-lain …………………………………………………..( sebutkan )
6. Insiden Terjadi Pada* :
Pasien
Karyawan/ dokter
Pengunjung
Pendamping pasien/ keluarga
7. Insiden Menyangkut Pasien :
Pasien Rawat Inap
Pasien Rawat Jalan
Pasien UGD
Lain-lain …………………………………………………..( sebutkan )
8. Tempat Insiden
Lokasi kejadian …………………………………………….....( sebutkan )
( Tempat Pasien Berada )
9. Insiden Terjadi Pada Pasien : (Sesuai Kasus Penyakit / Spesialisasi )
Penyakit Dalam dan Subspesialisasinya
Anak dan Subspesialisasinya
Bedah dan Subspesialisasinya
Obstretri Gynekologi dan Subspesialisasinya
THT dan Subspesialisasinya
Mata dan Subspesialisasinya
Saraf dan Subspesialisasinya
Anastesi dan Subspesialisasinya
Kulit & Kelamin dan Subspesialisasinya
Jantung dan Subspesialisasinya
Paru dan Subspesialisasinya
Jiwa dan Subspesialisasinya
Lain-lain …………………………………………………..( sebutkan )
10. Unit / Departemen Terkait Yang Menyebabkan Insiden
Unit Kerja Penyebab …...…………………………………….( sebutkan )
11. Akibat Insiden Terhadap Pasien* :
Kematian
Cedera Irreversibel / Cedera Berat
Cedera Revesible / Cedera Ringan
Cedera Ringan
Tidak Ada Cedera
Tindakan Yang Dilakukan Segera Setelah Kejadian, Dan Hasilnya :
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
13. Tindakan Dilakukan Oleh* :
Tim : Terdiri dari …………………………………………………………………..
Dokter
Perawat
Petugas Lainnya ………………………………………………………………….
14. Apakah Kejadian Yang Sama Pernah Terjadi Di Unit Kerja Lain ?* :
Ya
Tidak
17
Apabila “Ya” isi bagian dibawah ini
Kapan ?, dan langkah/tindakan apa yang telah diambil pada unit kerja tersebut
untuk mencegah terulangnya kejadian yang sama ?.
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
Kategori : .................................................................................................
Komponen : .................................................................................................
Sub Komponen : .................................................................................................
18