Anda di halaman 1dari 4

MKDU4111

NASKAH UAS-THE
UJIAN AKHIR SEMESTER-TAKE HOME EXAM (THE)
UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2020/21.2 (2021.1)

Pendidikan Kewarganegaraan
MKDU4111

No. Soal Skor


1. Ketahanan nasional bangsa Indonesia kembali diuji pada era globalisasi, banyak tantangan yang 25
datang ke dalam sendi kehidupan masyarakat Indonesia. Salah satu diantaranya adalah
merebaknya faham radikal terorisme. Faham ini menyasar seluruh kalangan dari berbagai usia
dari dewasa hingga remaja.

Aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar (28/03/2021) dan serangan terhadap Mabes
Polri (31/03/2021) adalah rentetan aksi terorisme yang membuat banyak kalangan khawatir. Hal
ini seperti mengajak kita mengingat serangkaian tindakan terorisme di beberapa tahun silam,
seperti bom Thamrin (2016), bom Surabaya (2018), bom bunuh diri di Jimbaran-Bali (2005)
serta serangkaian aksi teror bom lainnya.

Laporan Global Index Terrorism (GTI) tahun 2020 yang dirillis oleh Institute for Economics and
Peace (IEP) menunjukan bahwa dalam skala global Indonesia berada di peringkat 37 dengan
skor 4.629 dari 135 negara yang terdampak oleh terorisme, sedangkan di Asia Pasifik Indonesia
berada di posisi ke- 4 (https://nasional.kompas.com/read/2021/04/03/18070321/radikalisme-bom-
waktu-yang-mengancam-masa-depan-bangsa).

Hal ini menjadi sebuah alarm bagi seluruh komponen bangsa, terutama Pemerintah dan
masyarakat untuk menyadari bahwa radikalisme atau ideologi radikal masih ada dan akan
menjadi bom waktu yang menghantui negara dan bangsa jika tidak ditangani secara serius
hingga ke akarnya.

SOAL:
a. Berdasarkan kondisi di atas, analisislah faktor – faktor apa saja yang melatar belakangi
munculnya faham radikalisme yang mengancam ketahanan nasional Indonesia serta
bagaimana dampaknya terhadap keberlangsungan hidup bangsa!
b. Lakukanlah analisis tantangan lainnya yang dapat mengancan nasionalisme Indonesia di
era globalisasi saat ini!
c. Lakukanlah analisis fungsi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) sebagai
bagian dari ketahanan nasional dalam menangani merebaknya faham radikalisme di
Indonesia!
(Petunjuk: silahkan baca dan pahami terlebih dahulu tentang ketahanan nasional Indonesia
dalam menghadapi era globalisasi!)

1 dari 4
MKDU4111

2 Perhatikan pernyataan di bawah ini! 25


Masih banyaknya pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia, kondisi tersebut dapat dilihat dari
data yang masuk ke Komnas HAM sepanjang tahun 2019, yaitu 2.757 (dua ribu tujuh ratus lima
puluh tujuh) aduan yang datang dari seluruh Indonesia. Wilayah terbanyak pengadu datang dari
DKI Jakarta, Sumatra Utara dan Jawa Timur dengan isu yang paling banyak diadukan adalah hak
atas kesejahteraan terkait sengketa lahan, sengekta ketenagakerjaan serta kepegawaian. Belum
lagi beberapa pelanggaran HAM yang belum terselesaikan hingga saat ini karena masih tertahan
di Kejaksaan Agung, seperti Tragedi 1965; Penembakan Misterius (1982-1985); Peristiwa
Talangsari di Lampung (1989); Kasus Penghilangan Orang secara Paksa (1997-1998);
Kerusuhan Mei 1998; Penembakan Trisakti, Semanggi I, dan Semanggi II (1998-1999); serta
Kasus Wasior dan Wamena di Papua (2000) (Kompas.com, 2018).

SOAL
a. Berdasarkan gambaran fakta di atas, analisislah bagaimana penegakan HAM di Indonesia
yang berlandaskan UUD NRI Tahun 1945 dan uaraikan apa yang menyebabkan masih
banyaknya pelanggaran HAM di Indonesia!
b. Lakukanlah telaah tentang Pancasila sebagai nilai-nilai dasar yang tumbuh dan
berkembang dari kebudayaan masyarakat adalah bagian dari Konsensus yang memuat
nilai-nilai Hak Asasi Manusia (HAM), seperti nilai saling menghormati dan melindungi
sesama manusia, menggunakan politik berasaskan kekeluargaan dan melindungi
kebebasan beragama.
c. Analisislah penerapan Pancasila sebagai sumber nilai HAM di Indonesia dengan
mengaitkannya pada mazhab atau pandangan teori relativisme kultural!
d. Kasus pelanggaran HAM pada tragedi trisakti tahun 1998 menyisakan duka mendalam bagi
seluruh rakyat Indonesia. Terdapat beberapa mahasiswa yang meninggal serta ratusan
korban luka akibat bentrok dengan aparat keamanan.
e. Analisislah faktor penyebab serta berbagai tindakan pelanggaran HAM yang terjadi dalam
kasus tersebut berdasarkan UU No. 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM!

(Petunjuk: baca dan pahami terlebih dahulu tentang pengertian HAM!)

3 Wacana Demokrasi memang selalu menjadi perbincangan hangat serta menjadi fokus perhatian 25
dari berbagai kalangan, dimulai dari politisi, praktisi hukum hingga penyelenggara negara.
Demokrasi menjadi salah satu pilihan terbaik diantara sistem lainnya, karena dianggap mampu
merepresentasikan hakikat diri sebagai makhluk individu dan sosial, menghormati perbedaan
serta menjungjung tinggi penghormatan terhadap Hak Asasi Individu.

Hanya saja sebagai sebuah sistem, demokrasi memiliki kelemahan yang menjadi pertimbangan
bagi seluruh komponen bangsa untuk menentukan arah serta kebijakan strategis lanjutan dalam
pencapaian tujuan bangsa. Dalam implmentasinya, Indonesia mengalami beberapa perubahan
demokrasi, yaitu dari demokrasi parlementer, terpimpin, demokrasi pancasila di era orde baru

2 dari 4
MKDU4111

dan reformasi.

Era baru dalam pemerintahan dimulai setelah melalui masa transisi yang singkat, yaitu antara
1966 – 1968. Ketika Jenderal Soeharto dipilih menjadi Pesiden Republik Indonesia, di masa
inilah dikenal dengan era orde baru. Visi utama pemerintahan adalah melaksanakan Pancasila
yang konsekuen dan murni dalam setiap aspek kehidupan. Hal ini membawa angin segar serta
harapan baru bagi Indonesia ke depan.

Tetapi harapan rakyat tersebut tidak sepenuhnya terwujud, karena secara substantif tidak ada
perubahan kehidupan politik di Indonesia antara orde lama dan orde baru sama – sama otoriter,
dimana kekuasaan Presiden menjadi pusat dari seluruh proses politik di Indonesia. Presiden
memiliki sejumlah legalitas yang tidak dimiliki oleh siapapun
(https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/13/070000469/demokrasi-indonesia-periode-orde-
baru-1965-1998?page=all)
SOAL

a. Buatlah analisis komparasi pelaksaan demokrasi pada era orde baru dan reformasi!
b. Berdasarkan hasil analisis Anda, kemukakan kelemahan praktik demokrasi di Indonesia pada
era reformasi yang didasarkan pada prinsip- prinsip demokratis!
c. Dalam perubahan keempat UUD NRI tahun 1945 yang dilaksanakan pada tahun 2002,
Konsepsi Negara Hukum atau “Rechtsstaat” yang sebelumnya tercantum dalam penjelasan,
kini dirumuskan dengan tegas dalam Pasal 1 ayat (3) yang menyatakan “Indonesia adalah
negara hukum”. Konsepsi tersebut sangat berkaitan erat dengan konsep rule of law. Analisis
oleh Anda bagaimana keterkaitan diantara negara hukum dan rule of law !

(Petunjuk: Baca dan pahami terlebih dahulu tentang pengertian demokrasi dan penerapan
demokrasi di Indonesia!)

4 Otonomi Daerah muncul sebagai respon atas ketidakpuasan rakyat dengan sistem sentralistik 25
yang dianggap memiliki banyak kelemahan. Pemerintahan sentralistik pada kenyataannya tidak
mampu membawa pemerataan pembangunan sampai ke wilayah – wilayah terluar Indonesia.
Akibatnya kesenjangan pembangunan terjadi antara pulau yang satu dengan pulau lainnya, dan
apabila ini dibiarkan maka akan memicu gerakan – gerakan sparatis yang menjadikan isu
pembangunan sebagai alasan utama. Selain itu, terdapat beberapa dampak negatif dari
implemetasi sistem sentralistik, yaitu :

a. Dalam bidang ekonomi, daerah tidak dapat menikmati secara penuh akan kekayaan
Sumber Daya Alam yang dimilikinya, karena kebijakan yang diambil tidak disandarkan
pada kebutuhan daerah.
b. Segi sosial budaya, adanya dominasi dari wewenang Pusat terhadap pemerintah wilayah
akan menghapuskan eksistensi pemerintah lokal dengan ciri khas tersendiri.
c. Segi politik dan keamanan, adanya kevakuman yang terjadi dalam badan pemerintahan

3 dari 4
MKDU4111

daerah karena secara terus menerus bergantung pada keputusan pemerintah pusat serta
dalam pengambilan keputusan akan memakan waktu yang lama sehingga berpengaruh
terhadap ketidakseimbangan realisasi kebijakan di daerah.

Kebijakan otonomi daerah menjadi solusi atas kegagalan sistem yang telah dibangun selama
berpuluh – puluh tahun di negara Indonesia. Kebijakan ini, mendapat posisi yang kuat setelah
pemerintah mengesahkan Undang – Undang No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah
yang kini telah diganti menjadi Undang – Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah.

Hanya saja, sebagai sebuah sistem, otonomi daerah yang telah dilaksanakan oleh setiap wilayah
tidak lepas dari berbagai hambatan yang menjadi rintangan dalam pencapaian tujuannya.

SOAL:
Lakukanlah telaah terkait dengan hakikat dari otonomi daerah (dilihat dari makna dan tujuannya)?
Serta analisislah hambatan- hambatan yang ditemui dalam implementasi otonomi daerah di
Indonesia saat ini!
(Petunjuk: baca dan pahami terlebih dulu tentang otonomi daerah dan Good Governance!)

Skor Total 100

4 dari 4

Anda mungkin juga menyukai