Anda di halaman 1dari 5

Pertemuan 7-a

BANK SYARIAH
A. Pengertian Bank Syariah

Bank baik Bank Umum maupun Bank Perkreditan Rakyat


yang beropereasi sesuai dengan prinsip syariah Islam.

Prinsip syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum


Islam antara bank dengan pihak lain untuk kegiatan yang
dinyatakan sesuai dengan syariah Bank syariah adalah bank yang
beroperasi sesuai dengan prinsip- prinsip syariah Islam,
maksudnya adalah bank yang dalam operasinya mengikuti
ketentuan-ketentuan syariah Islam, khususnya yang menyangkut
tata cara bermuamalah secara Islam.

B. Fungsi Bank Syariah

a. Manajer Investasi (Mengelola investasi dana dari nasabah)


Merupakan investasi dari pemilik dana yang terhimpun,karena besar
kecilnya pendapatan bagi hasil yang diterima oleh pemilik dana yang
terhimpun sangat tergantung pada keahlian,kehati-hatian,dan
profesionalisme dari bank syariah.

b.Investor Bank Syariah menginvestasikan dana yang tersimpan pada


bank tersebut dengan jenis pola investasi yang sesuai dengan syariah.

c.Jasa keuangan Bank syariah memberikan layanan kliring, transfer,


pembayaran gaji dan sebagainya seperti letter of guarantee, dan wire
transfer.

d.Fungsi Sosial Bank syariah memberikan pelayanan social melalui dana


Qord dan dana sumbangan sesuai dengan prinsip islam.

1
B. Karakteristik Bank Syariah;
1. Maslahat Bermanfaat dan membawa kebahagian bagi seluruh
aspek kehidupan.
2. Variatif Produk yang dikeluarkan banyak variasinya
3. Fasilitas memiliki fasilitas yang memadahi.

D. Syarat Transaksi sesuai Syariah;


Tidak mengandung unsur kedzaliman Tidak mengandung unsur riba
Tidak membahayakan pihak sendiri maupun pihak lain Tidak ada
penipuan Tidak mengandung materi yang diharamkan Tidak
mengandung unsur judi.

E.Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional


No. BANK ISLAM BANK KONVENSIONAL
No. Bank Syriah Bank Konvensional
1. Melakukan investasi yang halal saja Bebas nilai

2. Berdasarkan prinsip bagi hasil, jual beli Memakai perangkat bunga


atau sewa.

3. Profit dan falah oriented (kemakmuran dan Profit oriented


kebahagiaan dunia akherat).

4. Hubungan dengan nasabah dalam bentuk Hubungan dengan nasabah dalam


hubungan kemitraan. bentuk hubungan debitor – kreditor

5. Penghimpunan dan penyaluran dana harus Tidak terdapat dewan sejenis


sesuai dengan fatwa dewan pengawas
syariah

F. Mekanisme perhitungan bagi hasil yang diterapkan di dalam


perbankan syariah terdiri dari dua sistem, yaitu:

1. Profit Sharing Pada perbankan syariah istilah yang sering dipakai


adalah profit and loss sharing, di mana hal ini dapat diartikan sebagai
pembagian antara untung dan rugi dari pendapatan yang diterima atas
hasil usaha yang telah dilakukan.

2
2. Revenue Sharing yaitu sistem bagi hasil yang dihitung dari total
pendapatan pengelolaan dana tanpa dikurangi dengan biaya pengelolaan
dana. atau perhitungan bagi hasil didasarkan kepada total seluruh
pendapatan yang diterima sebelum dikurangi dengan biaya- biaya yang
telah dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut
Untuk lebih jelasnya lihat bagan berikut;
Laporan L/R Keterangan
Penjualan Bersih xxxx Revenue Sharing Tahap 1
HPP xxxx
Laba kotor xxxx Revenue Sharing Tahap 2
Biaya-biaya xxxx
EBT xxxx Profit Sharing Tahap 1
Pajak xxxx
EAT xxxx Profit sharing tahap 2
G. Produk Bank Syariah;
1. Al Wadi’ah (Simpanan) Mudharabah;
2. Al musyarakah dan Al mudharabah
3. Murabahah
4. Salam (Pembiayaan di muka)
5. Istishna’(Pembiayaan bertahap)
6. Ijarah (Sewa beli)
7. Wakalah (Amanat)
8. Kafalah (Garansi)
9. Hawalah (Anjak piutang)
10. Rahn (Gadai)
11. dll

AL WADI’AH (SIMPANAN) merupakan titipan murni dari satu pihak


ke pihak lain, baik perorangan maupun badan hukum yang harus dijaga
dan dikembalikain kapan saja bila si penitip menghendaki. Simpanan
dapat berbentuk; a. Giro Wadiah yaitu titipan yang dengan seijin
penitip dapat dipergunakan oleh bank dan merupakan simpanan yang
penarikannya dapat dilakukan dengan alat giral Dalam giro wadiah
biasanya bank memberikan bonus kepada nasabahnya.

3
b. Deposito Mudharabah adalah investasi yang penarikannya hanya
dapat dilakukan menurut jangka waktu tertentu. Imbalan dibagi dalam
bentuk berbagi pendapatan (revenue sharing) dengan nisbah yang telah
disepakati kedua belah pihak.

c. Tabungan Mudharabah adalah simpanan pihak ketiga yang


penarikannya dapat dilakukan setiap saat atau beberapa kali sesuai
perjanjian.

B. MUDHARABAH (Pembiayaan)
Mudharabah dalam bank umum dikenal sebagai istilah kredit atau
pinjaman. Musyarakah adalah akad kerjasama antara dua pihak atau
lebih untuk melakukan usaha tertentu dimana keuntungan dan resiko
akan ditanggung bersama sesuai kesepakatan.

Mudharabah adalah akad kerjasama antara dua pihak dimana pihak


pertama menyediakan seluruh modal dan pihak lain sebagai pengelola

C. MURABAHAH merupakan kegiatan jual beli pada harga pokok


dengan tambahan keuntungan yang disepakati. Dalam hal ini penjual
harus terlebih dulu memberitahukan harga pokok yang ia beli ditambah
keuntungan yang diinginkannya.

D. SALAM artinya pembelian barang yang diserahkan kemudian hari,


sedangkan pembayaran dilakukan di muka. Prinsip yang harus dianut
adalah harus diketahui terlebih dulu jenis, kualitas dan jumlah barang
dan hukum awal pembayaran harus dalam bentuk uang.

E. ISTISHNA’ adalah kontrak penjualan antara pembeli dengan


produsen (pembuat barang). Kedua belah pihak harus saling menyetujui
atau sepakat lebih dulu tentang harga dan sistem pembayaran.
Kesepakatan harga dapat dilakukan tawar-menawar dan sistem
pembayaran dapat dilakukan di muka atau secara angsuran per bulan
atau di belakang.

4
F. Ijarah (Leasing) adalah akad pemindahan hak guna atas barang atau
jasa, melalui pembayaran upah sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan
kepemilikan atas barang itu sendiri.

G. Wakalah (Amanat) Wakalah atau wakilah artinya penyerahan atau


pendelegasian atau pemberian mandat dari satu pihak kepada pihak lain.
Mandat ini harus dilakukan sesuai dengan yang telah disepakati oleh si
pemberi mandat.

H. Kafalah (Garansi) merupakan jaminan yang diberikan penanggung


kepada pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau yang
ditanggung

I. Hawalah (Anjak Piutang) merupakan pengalihan utang dari orang


yang berutang kepada orang lain yang wajib menanggungnya. Atau
dengan kata lain pemindahan beban utang dari satu pihak kepada lain pi-
hak

J. Rahn (Gadai) merupakan kegiatan menahan salah satu harta milik si


peminjam sebagai jaminan atas pinjaman yang diterimanya. Kegiatan
seperti ini dilakukan seperti jaminan utang atau gadai.
Perbedaan antara bunga dan bagi hasil.

No. BUNGA BAGI HASIL


(berlaku di bank konvensional) (berlaku di bank syariah)
1 Penentuan bunga dibuat pada waktu Penentuan besarnya rasio/nisbah bagi hasil
akad dengan asumsi harus selalu dibuat pada waktu akad dengan berpedoman
untung pada kemungkinan untung rugi
2 Besarnya prosentase berdasarkan Besarnya rasio bagi hasil berdasarkan pada
pada jumlah uang ( modal ) yang jumlah keuntungan yang diperoleh
dipinjamkan / ditanamkan
3 Pembayaran bunga tetap seperti yang Bagi hasil bergantung pada keuntungan
dijanjikan tanpa pertimbangan proyek yang dijalankan. Bila usaha merugi,
apakah proyek yang dijalankan oleh kerugian akan ditanggung bersama oleh
bank untung atau rugi kedua belah pihak Jumlah pembagian laba
meningkat sesuai dengan meningkatnya
jumlah pendapatan.

Anda mungkin juga menyukai