Anda di halaman 1dari 8

MUTU …… ?

Expectation &
Importance

MANAJEMEN
MUTU TERPADU
Standard &
Performance

KONSEP MUTU
Menurut Supriyanto (1999):
Menurut Tjiptono dan Diana (2003):
Sistem perbaikan berkelanjutan, suatu cara
Unjuk kerja terhadap standar yang untuk sukses mengorganisasi segenap
diharapkan pelanggan sumber daya (manusia dan nonmanusia)
Menemukan kebutuhan-kebutuhan Bermakna Excellence
pelanggan setiap saat Upaya yang kontinu dari setiap orang di
Menyediakan produk-produk dan jasa-jasa dalam organisasi untuk memahami,
yang secara konsisten sesuai dengan menemukan, dan memenuhi kebutuhan
kebutuhan dan harapan pelanggan pelanggan mereka
Mengerjakan sesuatu yang benar dari awal, Produk terbaik yang dapat Anda hasilkan
selalu berusaha memperbaiki, dan selalu dengan bahan yang ada
memuaskan pelanggan

1
Beberapa Elemen Pengertian Mutu PENGERTIAN MMT
menurut Goetsch dan Davis (1994):
 Perpaduan semua fungsi perusahaan ke dalam
falsafah holistik yang dibangun berdasarkan
Usaha memenuhi / melebihi harapan konsep kualitas, teamwork, produktivitas, dan
pelanggan, pengertian serta kepuasan pelanggan (Ishikawa,
Mencakup produk, jasa, manusia, proses, 1985)
 Sistem manajemen yang mengangkat kualitas
dan lingkungan, sebagai strategi usaha dan berorientasi pada
Merupakan kondisi yang selalu berubah kepuasan pelanggan dengan melibatkan seluruh
(dinamis). anggota organisasi (Supriyanto, 1999)

MMT:
Mutu: Suatu kondisi dinamis yang berhubungan
dengan produk, jasa, manusia, proses, dan Suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang
mencoba untuk memaksimumkan daya saing
lingkungan yang memenuhi atau melebihi
organisasi melalui perbaikan terus menerus atas
harapan pelanggan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungannya

Karakteristik MMT LATAR BELAKANG PERLUNYA MMT


Manfaat Utama Penerapan MMT:
Fokus pada pelanggan (internal & eksternal)
Ekspektasi tinggi terhadap mutu P Memperbaiki
Harga lebih
tinggi
Ilmiah dalam pengambilan keputusan dan E posisi
persaingan
R
pemecahan masalah B
Meningkatkan
A
Komitmen jangka panjang I pangsa pasar
K
Teamwork yang kuat A Meningkatkan
N
Pemberdayaan staf yang tinggi hasil

Perbaikan berkesinambungan K
U
Diklat yang berbasis bottom-up A
L
Kebebasan terkendali I Meningkatkan
T keuntungan
Kesatuan tujuan A
Meningkatkan
output yang Mengurangi
S biaya operasi
bebas
kerusakan
Tjiptono dan Diana (2003)
Sumber: Tunggal (1993)

2
PRINSIP DAN UNSUR POKOK DALAM MMT MMT tercakup dalam tiga pengertian:
Prinsip MMT: 1) Semua proses (every process)
2) Semua pekerjaan (every job)
• Kepuasan pelanggan
• Respek terhadap setiap orang 3) Semua orang (every person)
• Manajemen berdasarkan fakta
• Perbaikan berkesinambungan Pelibatan semua orang
Unsur Pokok MMT:

• Fokus pada pelanggan • Perbaikan sistem secara


• Obsesi terhadap kualitas berkesinambungan
• Pendekatan ilmiah • Pendidikan dan pelatihan
• Komitmen jangka panjang • Kebebasan yang terkendali
• Kerjasama (teamwork) • Adanya keterlibatan dan
• Kesatuan tujuan pemberdayaan karyawan Konteks piramida: Spiral dan sirkel: setiap orang memutuskan
bawahan melaksanakan, dalam bekerja untuk memenuhi standar dan
(Tjiptono dan Diana, 2003) atasan memutuskan tanggung jawab

Kualitas Layanan Pendidikan Analisis Importance and Performance Matrix

3
FAKTOR YANG DAPAT MENYEBABKAN PENERAPAN KONSEP KAIZEN
KEGAGALAN MANAJEMEN MUTU MMT diwujudkan dalam rangkaian proyek-proyek berskala kecil

Delegasi dan kepemimpinan yang tidak baik Kaizen merupakan konsep pendekatan perbaikan terus menerus,
perbaikan sedikit demi sedikit (step by step improvement)
dari manajemen senior
Team mania Filosofi MMT memang berskala besar, inspirasional, dan
menyeluruh, namun implementasi praktisnya justru berskala kecil,
Proses penyebarluasan (deployment) sangat praktis, dan berkembang. Intervensi drastis tidak sesuai
Menggunakan pendekatan yang terbatas dan dengan semangat perubahan yang ada dalam MMT
dogmatis
Esensi kaizen adalah proyek kecil yang berupaya untuk
Harapan yang terlalu berlebihan dan tidak membangun kesuksesan dan kepercayaan diri, dan
realistis mengembangkan dasar peningkatannya selanjutnya
Empowerment (pemberian wewenang) yang Metode yang efektif untuk mengerjakan proyek besar
bersifat prematur adalah dengan memisahkannya ke dalam pekerjaan kecil
yang terkendali. Hal ini menekankan untuk melakukan
(Tjiptono dan Diana, 2003) perbaikan mutu adalah bahwa implementasi tidak harus
menjadi proses yang rumit dan mahal

Bidang pendidikan konsep kaizen dapat diaplikasikan pada CONTINOUS IMPROVEMENT


lingkup sekolah dalam pelaksanaan suatu kegiatan/proyek.
Sekolah suatu waktu mendapat proyek pengembangan mutu Persaingan dan selalu berubahnya permintaan pelanggan
sekolah melalui program hibah/block grant merupakan alasan perlunya dilakukan perbaikan berkesinambungan

Proyek pengembangan sekolah dilakukan dengan membagi Untuk mencapai perbaikan berkesinambungan, pimpinan tidak cukup
tugas kerja dalam beberapa tim/bagian, seperti tim hanya menerima ide perbaikan, tetapi juga secara aktif mendorong
pengajaran, tim pelatihan guru/staf, tim sistem informasi, dan setiap orang untuk mengidentifikasi dan menggunakan kesempatan
tim sarana. Keseluruhan hasil kerja tiap tim merupakan perbaikan (never accept the status quo)
akumulasi kerja dari proyek pengembangan sekolah
Perbaikan berkesinambungan diasumsikan
bahwa sesuatu rusak apabila menyimpang
Tiap tim berkoordinasi untuk dari target yang diinginkan oleh pelanggan
mensinergikan indikator kerja.
Sehingga pelaksanaan pengem-
bangan sekolah akan terasa mudah Sudah barang tentu perbaikan
dan dilakukan secara kontinu berkesinambungan menjadi lebih sulit karena
semakin banyak perbaikan yang dilakukan

4
Aktivitas yang terdapat dalam perbaikan Bidang pendidikan konsep continous
improvement dapat diterapkan oleh guru
berkesinambungan, mencakup:
dalam melaksanakan pengajaran. Pengajaran
yang dilaksanakan guru tentunya terdiri dari
berbagai bab materi yang tiap babnya guru
melakukan evaluasi kepada siswanya

Hasil ujian pada bab pertama dijadikan acuan


untuk perbaikan ujian selanjutnya sehingga
pada akhir pengajaran diharapkan siswa dapat
melampaui standar minimal

Logikanya jika ujian dilakukan dengan sedikit


demi sedikit dan terus menerus untuk
memenuhi standar, maka pada ujian nasional
siswa juga akan lulus sesuai dengan standar.
Sehingga pengajaran yang dilaksanakan
mengikuti siklus yang terus meningkat tahap
demi tahap

SIKLUS PDCA TAHAPAN BUDAYA MUTU


Untuk mengimplementasikan MMT pada kegiatan pengajaran siswa, sekolah Budaya mutu mengarah pada perilaku, kebiasaan, dan tradisi yang merupakan
dapat menerapkan siklus PDCA yang dalam dunia industri dipergunakan oleh perekat dalam mempersatukan suatu organisasi dan menjamin bahwa para
perusahaan untuk menyelesaikan masalah anggotanya berperilaku sesuai dengan norma. Budaya mutu juga mengandung
nilai, keyakinan, harapan, pemahaman, dan perilaku yang timbul dan
berkembang sepanjang waktu

Mekanisme Perubahan Budaya

5
Berkaitan dengan budaya mutu, tahapan organisasi
untuk membentuk budaya mutu, terdapat konsep
kontrol mutu dan jaminan mutu
Beberapa hal yang perlu dipahami
dalam melakukan perubahan budaya:

a. Pemahaman sejarah terciptanya Inspeksi (klasik, kontrol


budaya yang sudah ada mutu / quality control)

b. Tidak memusuhi sistem yang sudah Jaminan Mutu


lama, tetapi memperbaikinya (quality assurance)
Jenjang mutu
c. Menyiapkan untuk mendengar dan
mengamati MMT
(budaya prestasi)
d. Melibatkan setiap orang yang
dipengaruhi oleh perubahan
Sallis (2002)

REHAT
Mari kita lihat satu persatu
Perubahan pada dasarnya bukanlah menerapkan teknologi, metode,
struktur, atau manajer-manajer baru. Perubahan pada dasarnya adalah
mengubah cara manusia dalam berpikir dan berperilaku
One person can make a difference. Maaf, Leadership saja tidak cukup!
Rumus perubahan:

CEO Citibank akan efektif memimpin kalau karyawan mereka


juga sekelas Citibank atau dapat di-upgrade (di-Re-Code)
menjadi sekelas

6
7
8

Anda mungkin juga menyukai