Anda di halaman 1dari 186

APTFI A

s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

Penyusunan
Kurikulum Pendidikan Tinggi (KPT)
Pendidikan Profesi Apoteker :

Profil dan Capaian Pembelajaran

Dr. Tiana Milanda, M.Si., Apt.


APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

• mengutamakan • mengutamakan
penguasaan pencapaian
IPTEKS kompetensi
• tidak • tidak ditetapkan
merumuskan batasan keilmuan
kemampuannya yang harus dikuasai
• menetapkan • penetapan Kompetensi
mata kuliah wajib Utama dari hasil
(100-110 sks) dari kesepakatan program
144-160 sks (S1) studi sejenis

KBI KBK

endrotomoits@ yahoo.com
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a
SK. MENDIKNAS RI NO. 045/U/2002.
TENTANG KURIKULUM INTI PENDIDIKAN TINGGI
KURIKULUM KURIKULUM
INTI INSTITUSIONAL
ELEMEN KOMPETENSI
Kompetensi Kompetensi Kompetensi
Utama Pendukung Lainnya

1. Landasan kepribadian.

2. Penguasaan ilmu dan ketrampilan.

3. Kemampuan berkarya. 40% - 80 % 20% - 40% 0% - 30%


4. Sikap dan perilaku dalam berkarya.

5. Pemahaman kaidah berkehidupan


bermasyarakat.
Kompetensi Utama
ditetapkan oleh kalangan Perguruan Tinggi (APTFI), masyarakat profesi dan pengguna
lulusan.

Kompetensi Pendukung dan Kompetensi lainnya


ditetapkan oleh Institusi penyelenggara program studi
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

• mengutamakan • mengutamakan • mengutamakan kesetaraan


penguasaan pencapaian capaian pembelajaran (mutu)
IPTEKS kompetensi terdiri dari kemampuan kerja,
• tidak • tidak ditetapkan penguasan keilmuan,
merumuskan batasan keilmuan kewenangan serta tanggung
kemampuannya yang harus dikuasai jawabnya
• menetapkan • penetapan Kompetensi • Perumusan capaian
mata kuliah wajib Utama dari hasil pembelajaran minimal yang
(100-110sks) dari kesepakatan program tercantum pada SNPT dan
144-160 sks (S1) studi sejenis hasil kesepakatan prodi sejenis

KBI KBK KPT

endrotomoits@ yahoo.com
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a
ACUAN PENYUSUNAN KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI FARMASI
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

S3 S3T SPESIALIS
9
S2 S2T AHLI AHLI
8
PROFESI
7
S1 S1T/DIV
6 TEKNISI/ TEKNISI/
DIII ANALIS ANALIS
5
DII
4
DI
3
SMU SMK OPERATOR OPERATOR
2
1
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

• Pendidikan akademik merupakan pendidikan tinggi program sarjana


dan/atau program pascasarjana yang diarahkan pada penguasaan
dan pengembangan cabang ilmu pengetahuan dan teknologi

• Pendidikan vokasi merupakan pendidikan tinggi program diploma


yang menyiapkan mahasiswa untuk pekerjaan dengan keahlian
terapan tertentu sampai program sarjana terapan à dapat
dikembangkan sampai program magister terapan atau doktor
terapan.

• Pendidikan profesi merupakan pendidikan tinggi setelah program


sarjana yang menyiapkan mahasiswa dalam pekerjaan yang
memerlukan persyaratan keahlian kerja khusus
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

Ciri Profesi
• Definisi : profesi berasal dari bahasa latin “Proffesio” yang berarti
“janji/ikrar” atau “pekerjaan”
• Memiliki ketrampilan dan pengetahuan spesifik yang didapat
melalui suatu pendidikan resmi terstandar secara nasional yang
tidak dimiliki oleh profesi lain
• Memiliki standar kompetensi profesi à SKAI
• Memiliki kewenangan yang tidak dapat didelegasikan kepada orang
lain yang tidak setara
• Memiliki organisasi profesi yang bersifat mandiri
• Memiliki kode etik profesi (pedoman sikap, tingkah laku dan
perbuatan dalam melaksanakan tugas dan dalam kehidupan sehari-
hari) dan/atau sumpah/janji
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

Ciri Profesi
• Adanya pendidikan yang berkelanjutan (continuing education)
untuk selalu meningkatkan dan memperbaharui ketrampilan dan
pengetahuannya sesuai perkembangan iptek di bidangnya
• Memiliki sistem/mekanisme secara mandiri dalam pengujian
kompetensi, sertifikasi dan lisensi
• Mendapatkan imbalan yang sesuai dan layak dari praktek profesi
yang dilakukan

UU Profesi : profesi adalah suatu pekerjaan yang menuntut suatu


sikap, keahlian, ketrampilan, pengetahuan dan kewenangan tertentu
yang melekat, yang tidak dapat digantikan/didelegasikan kepada orang
lain yang tidak setara maupun oleh profesi lain, memiliki kode etik dan
sumpah/janji serta berhimpun dalam organisasi profesi yang legal
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

Landasan Yuridis
UU No 12/2012 tentang Pendidikan TInggi:
Pasal 17 :
(1) Pendidikan profesi merupakan pendidikan tinggi setelah program sarjana yang
menyiapkan mahasiswa dalam pekerjaan yang memerlukan persyaratan
keahlian khusus
(2) Pendidikan profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diselenggarakan
oleh Perguruan Tinggi dan bekerjasama dengan Kementrian, Kementrian lain,
Lembaga Pemerintah Non Kementrian/LNPK dan/atau organisasi profesi yang
bertanggung jawab atas mutu layanan profesi

Pasal 24 :
Program profesi merupakan pendidikan keahlian khusus yang diperuntukkan bagi
lulusan program sarjana atau sederajat untuk mengembangkan bakat dan
kemampuan memperoleh kecakapan yang diperlukan untuk dunia kerja
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

Landasan Yuridis
UU No 12/2012 tentang Pendidikan TInggi:
Pasal 36 :
Kurikulum pendidikan profesi dirumuskan bersama dengan Kementrian, Kementrian
lain, LNPK dan/atau organisasi profesi yang bertanggung jawab atas mutu layanan
profesi dengan mengacu pada SNPT

Pasal 39 :
(1) Lulusan pendidikan vokasi atau lulusan pendidikan profesi dapat melanjutkan
pendidikannya pada pendidikan akademik melalui penyetaraan
(2) Lulusan pendidikan akademik dapat melanjutkan pendidikannya pada
pendidikan vokasi atau pendidikan profesi melalui penyetaraan

Pasal 59 :
Wewenang universitas, institut, sekolah tinggi dan politeknik sebagai institusi
pendidikan tinggi untuk menyelenggarakan pendidikan profesi
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

PP No. 51/2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian


• Tenaga Kefarmasian adalah tenaga yang melakukan Pekerjaan
Kefarmasian, yang terdiri atas Apoteker dan Tenaga Teknis
Kefarmasian.
• Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagai Apoteker
dan telah mengucapkan sumpah jabatan Apoteker.
• Tenaga Teknis Kefarmasian adalah tenaga yang membantu Apoteker
dalam menjalani Pekerjaan Kefarmasian, yang terdiri atas Sarjana
Farmasi, Ahli Madya Farmasi, Analis Farmasi, dan Tenaga Menengah
Farmasi/Asisten Apoteker.
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

UU No. 36/2014 tentang Tenaga Kesehatan


Pasal 9
(1) Tenaga Kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf a
harus memiliki kualifikasi minimum Diploma Tiga, kecuali tenaga
medis.
Pasal 10
(1) Asisten Tenaga Kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8
huruf b harus memiliki kualifikasi minimum pendidikan menengah
di bidang kesehatan.
Pasal 11
Jenis Tenaga Kesehatan yang termasuk dalam kelompok tenaga
kefarmasian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e terdiri atas
apoteker dan tenaga teknis kefarmasian.
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

UU No. 36/2014 tentang Tenaga Kesehatan


Pasal 21
(1) Mahasiswa bidang kesehatan pada akhir masa pendidikan vokasi dan profesi
harus mengikuti Uji Kompetensi secara nasional.

(5) Mahasiswa pendidikan vokasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang lulus
Uji Kompetensi memperoleh Sertifikat Kompetensi yang diterbitkan oleh Perguruan
Tinggi.

(6) Mahasiswa pendidikan profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang lulus
Uji Kompetensi memperoleh Sertifikat Profesi yang diterbitkan oleh Perguruan
Tinggi.
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

LEVEL S1
9
CP lulusan S1 CP lulusan S1 CP lulusan S1 CP lulusan S1
8
PS FILSAFAT Prodi ARS Prodi KIMIA Prodi OR
7
a a a a
6

b b 5 b bb

4
c c c c
3
2
1.Level Kualifikasi
1 2.Kelengkapan deskripsi
a. Sikap dan tata nilai
b. Kemampuan kerja
c. Penguasaan keilmuan
d. Kewenangan & tanggung jwb
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

CP dan Kompetensi
• Capaian pembelajaran (learning outcomes) adalah rumusan
kemampuan, dimana kompetensi tercakup di dalam CP atau
merupakan bagian dari CP --> CAPAIAN PEMBELAJARAN LULUSAN
(CPL) : sikap dan tata nilai, kemampuan kerja, penguasaan
keilmuan, kewenangan serta tanggung jawab

• Kompetensi setara dengan capaian pembelajaran, tetapi lebih


diartikan sebagai kemampuan yang lebih terbatas, terutama terkait
dengan uji kompetensi dan sertifikat kompetensi.
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

TAHAPAN PENYUSUNAN KURIKULUM

Analisis SWOT Tracer Study /


Program studi Need Assessment
(Scientific vision) (Market signal)
(1)
Profil Lulusan
(2) CP Lulusan
(3)
Bahan kajian

Membentuk mata kuliah


(4)
dan menetapkan sks
Struktur kurikulum
(distribusi tiap Semester)
(5)
(6) Rancangan pembelajaran

(7) Metode pembelajaran


APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

WHO-star of pharmacist
• WHO (1997) menetapkan “the Seven-
Star Pharmacist” sebagai peran Lead
esensial sekaligus minimal yang
diharapkan dari apoteker. Ketujuh er
peran tersebut adalah: (1) care giver,
(2) decision maker, (3) communicator,
(4) leader, (5) manager, (6) life-long Teach Manag
learner, dan (7) teacher. Meningkatnya er
CG, DM, er
kompleksitas permasalahan terkait
obat membuat pilihan intervensi obat C, LLL
tidak lagi dapat hanya didasarkan pada
pilihan atau pengalaman pribadi.
• Rasionalitas pilihan intervensi obat Research Pharmaprene
harus menggunakan pendekatan er ur
evidence based medicine, untuk itu
diperlukan kemampuan researcher.
• WHO di tahun 2014 menambahkan
satu lagi yaitu pharmapreneur.
JATI DIRI FARMASIS
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

DESKRIPSI PROFIL LULUSAN


No PROFIL Deskripsi Profil (NA 2013) Deskripsi Profil Profil Sarjana
(PMK No. 73/2016)
1. Care Pemberi perhatian dan Pemberi pelayanan yang Pemberi pelayanan
Giver/ tindakan nyata kepada harus berinteraksi kepada masyarakat
Pemberi penderita dan masyarakat dengan pasien dan
Layanan tentang penggunaan obat mengintegrasikan
yang benar dan baik untuk pelayanannya pada
tercapainya tujuan terapi. sistem pelayanan
kesehatan secara
berkesinambungan.
2. Decision Pembuat keputusan Pengambil keputusan Pengambil keputusan
Maker/ profesi serta tindakan dengan menggunakan dengan menggunakan
Pengam dalam menjalankan praktik seluruh sumber daya seluruh sumber daya
bil kefarmasian yang dapat yang ada secara efektif yang ada secara efektif
keputus dirasakan manfaatnya dan efisien. dan efisien.
an secara tidak langsung
dan/atau langsung oleh
penderita dan masyarakat.
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

DESKRIPSI PROFIL LULUSAN


No PROFIL Deskripsi Profil (NA Deskripsi Profil Profil Sarjana
2013) (PMK No. 73/2016)
3. Communi Komunikator yang Komunikator yang mampu Komunikator yang mampu
cator/ berkomunikasi dengan berkomunikasi dengan berkomunikasi dengan
Komunika penderita, tenaga pasien maupun profesi masyarakat
tor kesehatan lain serta kesehatan lainnya
masyarakat dalam sehubungan dengan terapi
upaya kesehatan pasien dengan baik.
perorangan dan upaya
kesehatan masyarakat.
4. Leader/ Pemimpin suatu Pemimpin yang memiliki Pemimpin yang memiliki
Pemimpin fasilitas praktik keberanian mengambil keberanian mengambil
pelayanan kefarmasian keputusan yang penuh keputusan yang penuh
dengan komitmen dan empati dan efektif, serta empati dan efektif, serta
dapat dipercaya oleh mampu mampu
penderita dan mengkomunikasikan dan mengkomunikasikan dan
masyarakat, sehingga mengelola hasil mengelola hasil
dapat meningkatkan keputusannya. keputusannya.
citranya.
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

DESKRIPSI PROFIL LULUSAN


No PROFIL Deskripsi Profil (NA 2013) Deskripsi Profil Profil Sarjana
(PMK No. 73/2016)
5. Manager Pengelola dengan Pengelola sumber daya Pengelola sumber daya
/Pengelo tanggungjawab dan sesuai manusia, manusia,
la pedoman prosedur suatu fisik, anggaran dan fisik, anggaran dan
fasilitas praktik informasi secara efektif, informasi secara efektif,
kefarmasian dan/atau sehingga harus sehingga harus
fasilitas pelayanan mengikuti kemajuan mengikuti kemajuan
kesehatan lainnya. teknologi informasi dan teknologi informasi dan
bersedia berbagi bersedia berbagi
informasi tentang obat berbagai informasi
dan hal-hal lain yang
berhubungan dengan
obat.
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

DESKRIPSI PROFIL LULUSAN


No PROFIL Deskripsi Profil (NA 2013) Deskripsi Profil Profil Sarjana
(PMK No. 73/2016)
6. Life Long Memiliki komitmen untuk Pembelajar yang terus Pembelajar yang terus
Learner/ meningkatkan kompetensi meningkatkan meningkatkan
Pembelaj dalam menjalankan pengetahuan, sikap dan pengetahuan, sikap dan
ar praktik kefarmasian keterampilan profesinya keterampilannya
Seumur dengan belajar lanjut melalui pendidikan
Hidup bergelar, bersertifikat, berkelanjutan
pendidikan berkelanjutan (Continuing Professional
dalam skema CPD Development/CPD)
(continuing professional/
ism development) yang
diselenggarakan dan/atau
dikoordinasi bersama
organisasi profesi.
7. Teacher/ ??? ??? Pengajar di tingkat
Educator sekolah menengah
/Drug
Informer
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

DESKRIPSI PROFIL LULUSAN


No PROFIL Deskripsi Profil (NA 2013) Deskripsi Profil Profil Sarjana
(PMK No. 73/2016)
8. Resear Peneliti yang memiliki Pengumpul informasi Peneliti yang memiliki
cher/ kompetensi dan komitmen sediaan farmasi dan kompetensi dan
Peneliti untuk melakukan penelitian pelayanan kefarmasian komitmen untuk
yang relevan dengan berdasarkan melakukan penelitian
masalah kesehatan di prinsip/kaidah ilmiah kefarmasian berdasarkan
wilayah sekitar praktik dan memanfaatkannya prinsip/kaidah ilmiah dan
kefarmasiannya dan dalam pengembangan mempublikasikan
mempublikasikan hasilnya dan pelaksanaan hasilnya sebagai
sebagai “evidence based pelayanan kefarmasian. “evidence based
practices” melalui berbagai practices” melalui
media untuk kemajuan / berbagai media
pengembangan/ praktik
kefarmasian.
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

DESKRIPSI PROFIL LULUSAN


No PROFIL Deskripsi Profil (NA 2013) Deskripsi Profil Lulusan Sarjana
(PMK No. 73/2016)
9. Pharma ??? ??? Personel/Professional
preneur responsibilities
10. Profil ??? ??? Ahli herbal medisin
khas berbasis semeringkai
lulusan kepulauan
PT
tertentu
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

TAHAPAN PENYUSUNAN KURIKULUM

Analisis SWOT Tracer Study /


Program studi Need Assessment
(Scientific vision) (Market signal)
(1)
Profil Lulusan
(2) CP Lulusan
(3)
Bahan kajian

Membentuk mata kuliah


(4)
dan menetapkan sks
Struktur kurikulum
(distribusi tiap Semester)
(5)
(6) Rancangan pembelajaran

(7) Metode pembelajaran


APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a
ACUAN PENYUSUNAN KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI FARMASI
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

dirumuskan dirumuskan
oleh forum sesuai jenis dan
prodi sejenis jenjang prodi

9
8
7
6
5 1 23 4 5 6 7 8 9

4
3
2
1
ditetapkan
dengan SK Dirjen
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

Kompetensi Kompetensi
Utama pendukung
dan
Kompetensi
lainnya

1 2 3 4 5 6 7 8 9

dirumuskan oleh dirumuskan sesuai


forum prodi sejenis, jenis dan program
dengan melibatkan : pendidikan serta
• Organisasi profesi CAPAIAN PEMBELAJARAN tercantum dalam
• Kelompok ahli
• Stakeholders
SNPT 2015
• Instansi pemerintah
endrotomoits@yahoo.com
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a
KOMPETENSI KETRAMPILAN
UTAMA KERJA KHUSUS
(APTFI) PENGUASAAN
PENGETAHUAN
SIKAP
KETRAMPILAN
UMUM

KOMPETENSI SIKAP
PENDUKUNG KETRAMPILAN
(SNPT 2015)
UMUM

KOMPETENSI SIKAP
LAIN
KETRAMPILAN
(CIRI UMUM
UNIV/FAK/ KETRAMPILAN
KERJA KHUSUS
PRODI)
PENGUASAAN
PENGETAHUAN
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

CARA PERUMUSAN CAPAIAN PEMBELAJARAN

Ketrampilan (Umum atau Khusus):


Mampu melakukan …………………………………….
dengan cara (metode) ……………………………………
1
dan dapat menunjukkan hasil …………………….

dalam (kondisi) …………………………………………… .

Pengetahuan : Menguasai ……………… (tingkat keluasan dan


2
kedalaman) …………………….. (bidang keilmuan).

3 Sikap : Memiliki sikap (khusus) ………………………………….


APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

S3 S3T SPESIALIS
9
S2 S2T AHLI AHLI
8
PROFESI
7
S1 S1T/DIV
6 TEKNISI/ TEKNISI/
DIII ANALIS ANALIS
5
DII
4
DI
3
SMU SMK OPERATOR OPERATOR
2
1
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

Kedalaman Capaian Pembelajaran


• Sarjana
• Apoteker
• Magister
• Doktor

Beda Beda kedalaman dan


peran prioritas materi
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

Program
LEVEL GRADASI KETRAMPILAN KERJA KHUSUS penddkn

9 Pendalaman dan perluasan IPTEKS, riset multi-transdisiplin S3

Mengembangkan IPTEKS melalui riset inter/multi disiplin, inovasi,


8 S2
teruji.
Mengelola sumber daya, menerapkan, minimal setara standar profesi,
7 Profesi
mengevaluasi, pengembangan strategis organisasi.
Mengaplikasikan, mengkaji, membuat desain, memanfaatkan
6 S1/D4
IPTEKS, menyelesaikan masalah.

5 menyelesaikan pekerjaan berlingkup luas, memilih berbagai metode D3

menyelesaikan tugas berlingkup luas dan kasus spesifik , memilih


4 D2
metode baku

3 melaksanakan serangkaian tugas spesifik, D1

2 melaksanakan satu tugas spesifik SMA

melaksanakan tugas sederhana, terbatas, bersifat rutin, dibawah


1 SMP
pengawasan langsung
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

Program
LEVEL GRADASI PENGUASAAN PENGETAHUAN penddkn

9 falsafah S3
8 Teori S2
7 Teori dan teori aplikatif Profesi
konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum
6 dan konsep teoritis bagian khusus dalam bidang S1/D4
pengetahuan tersebut secara mendalam
5 konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum D3
4 prinsip dasar bidang keahlian tertentu D2
pengetahuan operasional yang lengkap, prinsip-prinsip
3 D1
serta konsep umum
pengetahuan operasional dasar dan pengetahuan faktual Lulusan
2
bidang kerja yang spesifik SMA

1 pengetahuan faktual
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a
PARAMETER Unsur-unsur Jenjang kemampuan
DESKRIPSI deskripsi Level 6
Mampu kemampuan kerja
a
melakukan…. bidang terkait Mampu mengaplikasikan bidang keahliannya
dengan metode Cara kerja dengan memanfaatkan IPTEKS pada bidangnya
menunjukkan Tingkatan kualitas dalam penyelesaian masalah dan mampu
hasil hasil beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi.
dalam kondisi Standar proses kerja
Menguasai Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan
Lingkup kajian dan
b pengetahuan…. tertentu secara umum dan konsep teoritis bagian
cabang ilmu
.
khusus dalam bidang pengetahuan tersebut
secara mendalam, serta
untuk dapat Lingkup kerja dan
melakukan….. tanggung jawab mampumemformulasikan penyelesaian masalah
prosedural.
Mampu mengambil keputusan dngan tepat
c Memiliki Tingkat manajerial berdasarkan analisis informasi dan data, serta
sikap….. dan tanggung jawab mampu memberikan petunjuk dalam memilih
berbagai alternatif solusi.
Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan
Untuk mampu
Sikap khusus dapat diberi tanggung jawab atas pencapaian
mengelola …..
hasil kerja organisasi.
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a
Rumusan kompetensi program pendidikan akademik

DEMENSI Program Program Program Doktor


KEMAMPUAN Sarjana (S1) Magister (S2) (S3)
mampu menerapkan mampu meningkatkan mampu menciptakan
Dimensi
ilmu dalam kegiatan pelayanan masy. konsep baru dalam
Ilmu produktif dalam dengan penelitian dan bidang ilmunya melalui
pelayanan masy. pengembangan penelitian
mengerti peran dan mampu berperan serta mampu memimpin suatu
Dimensi
kegiatan dalam kegiatan pengembangan ilmu
penelitian pengembangan ilmu pengembangan ilmu melalui penelitian
melalui penelitian melalui penelitian
mampu mampu memecahkan mampu memecahkan
Dimensi mengantisipasi permasalahan dalam permasalahan dengan
Wawasan permasalahan dalam bidang ilmu sejenis pendekatan
bidang keahliannya interdisipliner
cepat menyesuaikan mampu bekerja tak mampu mengubah lingk
Dimensi diri dengan lingk. tergantung pada ilmunya dengan konsep
Sikap ilmiah yang ada. lingkungan ilmunya. yang dikembangkannya.
(inovatif) (kreatif) (arif)
Sumber : disarikan dari Konsorsium Perguruan Tinggi bidang Matematika dan Sains, Sutrisno PhD.
endrop3ai@ its.ac.id
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a
KOMPETENSI KETRAMPILAN
UTAMA KERJA KHUSUS
(APTFI) PENGUASAAN
PENGETAHUAN
SIKAP
KETRAMPILAN
UMUM

KOMPETENSI SIKAP
PENDUKUNG KETRAMPILAN
(SNPT 2015)
UMUM

KOMPETENSI SIKAP
LAIN
KETRAMPILAN
(CIRI UMUM
UNIV/FAK/ KETRAMPILAN
KERJA KHUSUS
PRODI)
PENGUASAAN
PENGETAHUAN
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

SIKAP LULUSAN PT (SNPT 2015)


SARJANA FARMASI APOTEKER
a. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha a. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa dan mampu menunjukkan sikap Esa dan mampu menunjukkan sikap
religius; religius;
b. menjunjung tinggi nilai kemanusiaan b. menjunjung tinggi nilai kemanusiaan
dalam menjalankan tugas berdasarkan dalam menjalankan tugas
agama, moral dan etika; berdasarkan agama, moral dan etika;
c. berkontribusi dalam peningkatan c. berkontribusi dalam peningkatan
mutu kehidupan bermasyarakat, mutu kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, bernegara dan kemajuan berbangsa, bernegara dan kemajuan
peradaban berdasarkan Pancasila; peradaban berdasarkan Pancasila;
d. berperan sebagai warga negara yang d. berperan sebagai warga negara
bangga dan cinta tanah air, memiliki yang bangga dan cinta tanah air,
nasionalisme serta rasa memiliki nasionalisme serta rasa
tanggungjawab pada negara dan tanggungjawab pada negara dan
bangsa; bangsa;
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

SIKAP LULUSAN PT (SNPT 2015)


SARJANA FARMASI APOTEKER
e. menghargai keanekaragaman budaya, e. menghargai keanekaragaman budaya,
pandangan, agama dan kepercayaaan pandangan, agama dan kepercayaaan
serta pendapat atau temuan orisinal serta pendapat atau temuan orisinal
orang lain. orang lain.
f. bekerja sama dan memiliki kepekaan f. bekerja sama dan memiliki kepekaan
sosial serta kepedulian terhadap sosial serta kepedulian terhadap
masyarakat dan lingkungan;. masyarakat dan lingkungan;.
g. taat hukum dan disiplin dalam kehidupan g. taat hukum dan disiplin dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara; bermasyarakat dan bernegara;
h. menginternalisasi nilai, norma, dan etika h. menginternalisasi nilai, norma, dan etika
akademik; akademik;
i. menunjukkan sikap bertanggungjawab i. menunjukkan sikap bertanggungjawab
atas pekerjaan di bidang keahliannya atas pekerjaan di bidang keahliannya
secara mandiri; dan secara mandiri; dan
j. menginternalisasi semangat kemandirian, j. menginternalisasi semangat kemandirian,
kejuangan, dan kewirausahaan. kejuangan, dan kewirausahaan.
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

KETRAMPILAN UMUM SARJANA DAN APOTEKER (SNPT 2015)


No. Sarjana Farmasi Profesi Apoteker
1. Mampu menerapkan pemikiran logis, Mampu mengkomunikasikan
kritis, sistematis, dan inovatif dalam pemikiran/argumen atau karya
konteks pengembangan atau inovasi yang bermanfaat bagi
implementasi ilmu pengetahuan dan pengembangan profesi dan
teknologi yang memperhatikan dan kewirausahaan, yang dapat
menerapkan nilai humaniora yang dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan
sesuai dengan bidang keahliannya etika profesi, kepada masyarakat
terutama masyarakat profesinya.

2. Mampu menunjukkan kinerja mandiri, Mampu bekerja di bidang keahlian pokok


bermutu dan terukur. untuk jenis pekerjaan yang spesifik dan
memiliki kompetensi kerja yang minimal
setara dengan standar profesi kerja
profesinya;

3. Mampu bertanggungjawab atas pekerjaan


di bidang profesinya sesuai dengan kode
etik profesinya.
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

KETRAMPILAN UMUM SARJANA DAN APOTEKER (SNPT 2015)


No. Sarjana Farmasi Profesi Apoteker
4. Mampu mengkaji implikasi pengembangan
atau implementasi ilmu pengetahuan dan
teknologi yang memperhatikan dan
menerapkan nilai humaniora yang sesuai
dengan keahliannya berdasarkan kaidah,
tata cara dan etika ilmiah dalam rangka
menghasilkan solusi, gagasan atau
rancangan
5. Mampu menyusun deskripsi saintifik
hasil kajiannya dalam bentuk skripsi
atau laporan tugas akhir, dan
mengunggahnya dalam laman perguruan
tinggi
6. Mampu mengambil keputusan secara Mampu membuat keputusan yang
tepat dalam konteks penyelesaian masalah independen dalam menjalankan pekerjaan
di bidang keahliannya, berdasarkan hasil profesinya berdasarkan pemikiran logis,
analisis informasi dan data kritis, sistematis, dan kreatif.
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

KETRAMPILAN UMUM SARJANA DAN APOTEKER (SNPT 2015)


No. Sarjana Farmasi Profesi Apoteker
7. Mampu memelihara dan Mampu bekerjasama dengan profesi
mengembangkan jaringan kerja lain yang sebidang dalam
dengan pembimbing, kolega dan menyelesaikan masalah pekerjaan bidang
sejawat, baik di dalam maupun di luar profesinya.
lembaganya
8. Mampu mengembangkan dan
memeliharan jaringan kerja dengan
masyarakat profesinya dan kliennya.

9. Mampu bertanggungjawab atas Mampu memimpin suatu tim kerja


pencapaian hasil kerja kelompok dan untuk memecahkan masalah pada
melakukan supervisi dan evaluasi bidang profesinya.
terhadap penyelesaian pekerjaan yang
ditugaskan kepada pekerja yang berada
di bawah tanggungjawabnya
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

KETRAMPILAN UMUM SARJANA DAN APOTEKER (SNPT 2015)


No. Sarjana Farmasi Profesi Apoteker

10. Mampu melakukan proses evaluasi Mampu melakukan evaluasi secara kritis
diri terhadap kelompok kerja yang terhadap hasil kerja dan keputusan yang
berada dibawah tanggung jawabnya, dibuat dalam melaksanakan
dan mampu mengelola pembelajaran pekerjaannya oleh dirinya sendiri dan
secara mandiri oleh sejawat.
11. Mampu meningkatkan kapasitas
pembelajaran secara mandiri.

12. Mampu meningkatkan keahlian


keprofesiannya pada bidang khusus
melalui pelatihan dan pengalaman kerja
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

KETRAMPILAN UMUM SARJANA DAN APOTEKER (SNPT 2015)


No. Sarjana Farmasi Profesi Apoteker
13. Mampu meningkatkan mutu sumber
daya untuk pengembangan program
strategis organisasi

14. Mampu berkontribusi dalam evaluasi


atau pengembangan kebijakan nasional
dalam rangka peningkatan mutu
pendidikan profesi atau pengembangan
kebijakan nasional pada bidang
profesinya.

15. Mampu mendokumentasikan, Mampu mendokumentasikan,


menyimpan, mengamankan, dan menyimpan, mengaudit,
menemukan kembali data untuk mengamankan, dan menemukan
menjamin kesahihan dan mencegah kembali data dan informasi untuk
plagiasi keperluan pengambangan hasil kerja
profesinya.
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a
KOMPETENSI KETRAMPILAN
UTAMA KERJA KHUSUS
(APTFI) PENGUASAAN
PENGETAHUAN
SIKAP
KETRAMPILAN
UMUM

KOMPETENSI SIKAP
PENDUKUNG KETRAMPILAN
(SNPT 2015)
UMUM

KOMPETENSI SIKAP
LAIN
KETRAMPILAN
(CIRI UMUM
UNIV/FAK/ KETRAMPILAN
KERJA KHUSUS
PRODI)
PENGUASAAN
PENGETAHUAN
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

Perkembangan terkini…
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

LINGKUP KOMPETENSI APOTEKER


( UU 36/09 DAN PP51/09)
•FAR
MA
KODI
NA
MIK
A
•FAR
MA
DISPEN JELAS KO
PENGE - LABEL KAN KINE
ALAT MASAN DIS DAN DAN •ADR
TIKA

DAN DAN TRI DELIVE URAI •REG


SARANA PENYIM BUSI RY KAN IME
BENTUK DOSIS DARI NTA
PRODUKS SENYAWA AKTIF
PANAN UNTUK ( J- SI
I FARMASI PASIEN URAI DO
DIstribusi ) SIS
P e m b u a t a n •JAD
P e l a y a n a n WAL
•DLL
•FAR
MA
KOT
E
1/13/2011 tom.ahaditomo3@gma RAPI 52
il.com
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

Acuan

The examination is a
comprehensive measure of
knowledge in four major
pharmacy content areas:
1. Basic Biomedical Sciences
(10%)
2. Pharmaceutical Sciences
(33%)
3. Social/Behavioral/Administ
rative Pharmacy Sciences
(22%)
4. Clinical Sciences (35%)
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

Apoteker

Science Profession
2
1
DOSAGE FORM
SENYAWA
AKTIF 3
FARMASI
PENGGUNAAN
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

Apoteker

SENYAWA DOSAGE FORM


AKTIF
FARMASI

PENGGUNAAN

• Needs and Change –Based Design


• Outcomes-Based Standard Pharmaceutical
• Competencies-Based Standard dosage form sebagai
• Student centred and portfolio based pijakan kurikulum
PENDIDIKAN • Evidence/Problem/Case –Based Strategy
pendidikan Apoteker
• Rich Experience Learning Process
• Active self directed negotiated Learning
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

HYBRIDISASI ILMU
KEFARMASIAN

FARMAKOGNOSI FITOKIMIAWI
basis tanaman obat

KIMIA

BIOLOGI FARMAKOLOGI FARMAKOKINETIKA


Basis manusia/hewan

FISIKA
KIMIA FARMASI KIMIA MEDISINAL
MATEMATIKA
BIOFARMASI FARMASI KLINIK
FARMASETIKA
TEHNOLOGI FARMASI FARMASI
MANUFAKTUR/
INDUSTRI

DERIVAT MIPA U /
ILMU DASAR MENERANGKAN
APLIKASI DALAM APLIKASI DI
FENOMENA SISTEM BIOLOGIK PASIEN
FARMASI
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

KURIKULUM PENDIDIKAN KEPROFESIAN

Spektrum
pengalaman
belajar
FARMASIS
Kemampuan Pertimbangan
dan Pengambilan keputusan
Pengalaman Penguasaan
Ketrampilan
Sertifikasi
Pengalaman Kasus
Pola Pengujian

TUTOR

LULUSAN Sarana tempat


S-1 Pengalaman Belajar-
berlatih

Jangka waktu pendidikan, 2000 jam ( 5 jam/hari)


APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

APOTEKER

1. Pharmaceutics Intervention à Physic-Chemistry


2. Pharmaceuticals Intervention à Pharmacotherapy
3. Pharmacist Intervention à Patient/ Client

PRAKTIK
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

DRAFT PENGETAHUAN SARJANA FARMASI DAN APOTEKER


No. Sarjana Farmasi Profesi Apoteker
1. Mampu memahami konsep teoritis Mampu mengaplikasikan ilmu
ilmu dasar biomedik (basic biomedical kefarmasian (pharmaceutical sciences),
sciences), ilmu kefarmasian farmasi sosial/perilaku/administrasi
(pharmaceutical sciences), farmasi (social/behavioral/administrative
sosial/perilaku/ administrasi (social, pharmacy sciences) dan farmasi klinik
behavioral/administrative pharmacy (clinical sciences) dalam praktik
sciences) dan farmasi klinik (clinical kefarmasian
sciences) secara mendalam
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

Standar Kompetensi Apoteker


Indonesia

A global
Seven stars Patient
UNESCO KKNI competency
pharmacist oriented
framework

ACUAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI LULUSAN FARMASI


APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

UNESCO (1997)

learning to Learning to life


learning to do
know together

Learning to
Learning to be transform one-
self and society
2009

UNESCO ini telah memberikan panduan umum terkait dengan pengembangan pribadi mahasiswa untuk
dapat menjadi lulusan yang berilmu dan menjadi agent of change di masyarakat
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

WHO-star of pharmacist
• WHO (1997) menetapkan “the Seven-
Star Pharmacist” sebagai peran Lead
esensial sekaligus minimal yang
diharapkan dari apoteker. Ketujuh er
peran tersebut adalah: (1) care giver,
(2) decision maker, (3) communicator,
(4) leader, (5) manager, (6) life-long Teach Manag
learner, dan (7) teacher. Meningkatnya er
CG, DM, er
kompleksitas permasalahan terkait
obat membuat pilihan intervensi obat C, LLL
tidak lagi dapat hanya didasarkan pada
pilihan atau pengalaman pribadi.
• Rasionalitas pilihan intervensi obat Research Pharmaprene
harus menggunakan pendekatan er ur
evidence based medicine, untuk itu
diperlukan kemampuan researcher.
• WHO di tahun 2014 menambahkan
satu lagi yaitu pharmapreneur.
JATI DIRI FARMASIS
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

KKNI

SKAI, 2016 SKAI, 2016


APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

Pharmaceutical care
• “Dimensi baru pelayanan kefarmasian yang berkembang dari “product oriented” ke
“patient oriented” menuntut kesiapan tenaga kefarmasian untuk menjamin
ketersediaan sediaan farmasi yang bermutu tinggi dan mampu melaksanakan
pelayanan kefarmasian secara komprehensif yaitu “pharmaceutical care”.
• pharmaceutical care is the responsible provision of drug therapy for the purpose of
achieving definite outcomes that improve a patient quality of life” (Hepler and Strand,
1989)
• “…They saw the aim of PhC as to assure the responsible use of medicine”. The
responsible use of medicine is based on WHO definition meaning the effectiveness,
including quality of live, efficiency and safety of medicine.” (Alleman et al., 2014)
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

A Global Competency Framework (FIP, 2010)

Scientific knowledge

Pharmaceutical Pharmaceutical
public health care

Population focus Patient focus

Organization
and Professional
management

System focus Practice focus

Management knowledge
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

FIP Pharmacy Education Taskforce


SCIENTIFIC KNOWLEDGE
Pharmaceutical Pharmaceutical
Public Health Care
DOSAGE FORM
3 rd ¬COMMUNICATOR
& 1st ¬CARE GIVER
DRUG USE

Population Focus Profession Patient Focus


System Focus Judgment & Intervention Practice Focus
Organization and Professional /
Management LEADERSHIP Personal

5th ¬MANAGER
SOFTSKILLS 2nd ¬DECISION-MAKER
4th ¬LEADER

MANAGEMENT 6th LIFELONG LEARNER


7th TEACHER
8th RESEARCHER

MANAGEMENT KNOWLEDGE
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

FIP FIP Pharmacy Education Taskforce


SCIENTIFIC KNOWLEDGE
Pharmaceutical Public Health Pharmaceutical Care
§ Patient consultation and diagnosis
§ Assessment of medicines

§ Health Promotion § Compounding of medecines

§ Medicines Information and Advice § Dispensing

§ . § Medicines

§ Monitor medicines therapy

§ .

Population Focus Profession Patient Focus


Judgment &
System Focus Practice Focus
Intervention
Organization and Management Professional / Personal
§ Budget and Reimbursement § Communication Skills
§ Human Resources Management § CPD

§ Improvement of Service § Legal and Regulatory Practice

§ Procurement § Professional and Ethical Practice

§ Supply Chain and Management § QA and Research in the workplaces

§ Work Place Management § Self Management

§ . § .

MANAGEMENT KNOWLEDGE
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

L.0

RPS
Menjamin sistematika
rencana-proses-hasil
Kompetensi: akumulasi kemampuan seseorang
dalam melaksanakan suatu deskripsi kerja secara
LO: merupakan internalisasi dan akumulasi ilmu terukur melalui asesmen yang terstruktur ,
pengetahuan keterampilan , sikap dan kompetensi yang mencakup aspek kemandirian, dan tanggung jawab
dicapai melalui prosses pendidikan terstrukturdan individu pada bidang kerjanya
mencakup suatu bidang ilmu/keahlian tertentu atau melalui
pengalaman kerja
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

Alur proses pendidikan farmasi

Input Proses Output

Mahasiswa PBM Lulusan


menempu
h
UKAI
mendasari (CBT dan OSCE)

lulus
Kurikulum Standar Kompetensi
Apoteker Indonesia
relevan
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

SKAI 2016
CBT
1. Landasan ilmiah
2. Keterampilan personal
3. Keterampilan manajemen dan
organisasi
4. Keterampilan kefarmasian
5. Praktek professional-legal-etik
6. KIE
7. Mawas diri dan pengembangan
diri

UKAI
PROSES BELAJAR-MENGAJAR

1. Pengumpulan data dan informasi


2. Penetapan masalah
3. Penyelesaian masalah
4. Pencatatan-pelaporan
5. Komunikasi efektif
6. Praktek professional-legal-etik

OSCE
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

Upaya preventif dan


promotif Kesmas
Dispensing SF dan Alkes

Optimalisasi penggunaan SF

Formulasi dan produksi SF Pemberian informasi SF dan Alkes

Pembuatan Distribusi Pelayanan


Pengelolaan SF dan alkes

Praktek Profesional-Legal-Etik

Komunikasi Efektif

Keterampilan Organisasi Diri dan Hubungan Interpersonal


Peningkatan Kompetensi Diri
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

Keterampilan khusus (SKAI)

Pembuatan Distribusi Layanan

SOFTSKILLS (INTERPERSONAL)
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a
Keterampilan khusus (bidang pembuatan
dan distribusi)
Pembuatan DISTRIBUSI
• Perancangan Sediaan Farmasi • Pemilihan sediaan farmasi
• Pembuatan Sediaan Farmasi • Pengadaan sediaan farmasi
• Penyimpanan dan Distribusi
Sediaan Farmasi
• Penarikan Sediaan Farmasi
• Pemusnahan Sediaan Farmasi
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

Keterampilan khusus (bidang pelayanan)

• Pelayanan Swamedikasi • Pemantauan terapi obat


• Pengkajian (Skrining) resep • Monitoring efek samping
• Dispensing produk non steril obat (ESO)
dan steril • Evaluasi penggunaan obat
• Penanganan produk • Promosi penggunaan
sitostatika sediaan farmasi yang baik &
• Pelayanan informasi sediaan benar
farmasi • Promosi kesehatan
• Konseling obat masyarakat
• Pelayanan kefarmasian di • Komunikasi dan
rumah (Home Pharmacy dokumentasi
Care)
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

Keterampilan khusus (Interpersonal)

• Perencanaan dan Pengelolaan Waktu Kerja


• Bekerja Dalam Tim
• Pengambilan Keputusan Berbasis Etik
• Pengelolaan Konflik
• Penjaminan Mutu
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

DRAFT KETRAMPILAN KHUSUS SARJANA FARMASI DAN APOTEKER


No. CP Sarjana Farmasi Profesi Apoteker
1. Health Mampu mengidentifikasi Mampu melakukan upaya
promotion kebutuhan dan merancang preventif dan promotif untuk
upaya preventif dan promotif meningkatkan derajat kesehatan
untuk meningkatkan derajat masyarakat
kesehatan masyarakat
2. Medicines Mampu menelusuri dan Mampu melakukan pelayanan
information menyediakan informasi informasi sediaan farmasi dan
and advice sediaan farmasi dan alat alat kesehatan secara tepat,
kesehatan secara tepat, akurat akurat dan sesuai dengan
dan sesuai dengan kebutuhan kebutuhan masyarakat
masyarakat
3. Assesment of Mampu memahami prinsip Mampu memberikan penilaian
medicines penilaian dan pemilihan obat dan pemilihan obat dan sediaan
dan sediaan farmasi lainnya farmasi lainnya secara rasional
secara rasional berdasarkan berdasarkan pedoman,
pedoman, pertimbangan pertimbangan ilmiah, dan
ilmiah dan berbasis bukti berbasis bukti
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

DRAFT KETRAMPILAN KHUSUS SARJANA FARMASI DAN APOTEKER


No. CP Sarjana Farmasi Profesi Apoteker
4. Compounding Mampu mengaplikasikan Mampu melakukan penyiapan
medicines prinsip penyiapan (compounding) sediaan
(compounding) sediaan farmasi sesuai pedoman
farmasi sesuai pedoman
5. Dispensing Mampu mengaplikasikan Mampu melakukan
medicines prinsip penyerahan penyerahan (dispensing)
(dispensing) sediaan sediaan farmasi dan alat
farmasi dan alat kesehatan kesehatan sesuai pedoman
sesuai pedoman
6. Medicines Mampu menyiapkan Mampu melakukan pelayanan
informasi terkait sediaan informasi terkait sediaan
farmasi dan alat kesehatan farmasi dan alat kesehatan
kepada pasien kepada pasien
7. Monitor Mampu memahami prinsip Mampu melakukan
medicines pemantauan terapi obat pemantauan terapi obat dan
dan sediaan farmasi sediaan farmasi lainnya untuk
lainnya untuk memastikan memastikan keamanan
keamanan penggunaannya penggunaannya
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

DRAFT KETRAMPILAN KHUSUS SARJANA FARMASI DAN APOTEKER


No. CP Sarjana Farmasi Profesi Apoteker
8. Patient Mampu merancang tahap- Mampu melakukan konsultasi
consultation tahap konsultasi dan dan konseling sediaan farmasi
and diagnosis konseling sediaan farmasi dan dan alat kesehatan sesuai
alat kesehatan sesuai kebutuhan serta pemahaman
kebutuhan serta pemahaman pasien
pasien
9. Budget and Mampu memahami prinsip Mampu mengelola keuangan
reimbursement manajemen keuangan
10. HR Mampu memahami prinsip Mampu mengelola sumber
Management manajemen sumber daya daya manusia (SDM)
manusia (SDM)
11. Improvement Mampu merancang upaya Mampu melakukan upaya
service peningkatan kualitas dan peningkatan kualitas dan
kuantitas layanan kefarmasian kuantitas layanan kefarmasian
12. Procurement Mampu memahami prinsip Mampu mengelola
perencanaan, pengadaan dan perencanaan, pengadaan dan
penerimaan bahan baku, penerimaan bahan baku,
sediaan farmasi dan alat sediaan farmasi dan alat
kesehatan sesuai ketentuan kesehatan sesuai ketentuan
secara efektif dan efisien secara efektif dan efisien
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

DRAFT KETRAMPILAN KHUSUS SARJANA FARMASI DAN APOTEKER


No. CP Sarjana Farmasi Profesi Apoteker
13. Supply chain Mampu memahami prinsip Mampu mengelola
and penyimpanan, penyaluran penyimpanan, penyaluran
management (distribusi), penarikan dan (distribusi), penarikan dan
pemusnahan bahan baku, pemusnahan bahan baku,
sediaan farmasi dan alat sediaan farmasi dan alat
kesehatan sesuai kesehatan sesuai ketentuan
ketentuan secara efektif secara efektif dan efisien
dan efisien
14. Workplace Mampu memahami prinsip Mampu mengelola tempat
management pengelolaan tempat kerja kerja
15. Communication Mampu merancang Memiliki ketrampilan
skills komunikasi efektif secara komunikasi efektif secara
verbal dan non verbal verbal maupun non verbal
untuk membangun untuk membangun
hubungan interpersonal hubungan interpersonal
dengan pasien dan tenaga dengan pasien dan tenaga
kesehatan lainnya kesehatan lainnya
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

DRAFT KETRAMPILAN KHUSUS SARJANA FARMASI DAN APOTEKER


No. CP Sarjana Farmasi Profesi Apoteker
16. CPD Mampu mengidentifikasi Mampu mawas diri dan
kebutuhan pengembangan mengevaluasi upaya
diri secara berkelanjutan pengembangan diri secara
(CPD) untuk meningkatkan berkelanjutan (CPD) untuk
mutu praktik kefarmasian meningkatkan mutu praktik
kefarmasian
17. Professional, Mampu memahami prinsip Mampu melakukan praktik
ethical and praktik kefarmasian secara kefarmasian secara
legal practice profesional, legal dan etik profesional, legal dan etik
untuk menjamin keamanan untuk menjamin keamanan
individu, komunitas dan individu, komunitas dan
masyarakat masyarakat
18. QA and Mampu memahami prinsip Mampu melakukan
research in the penjaminan mutu dan riset penjaminan mutu dan riset di
workplace di tempat kerja tempat kerja
19. Self- Mampu memahami prinsip Memiliki ketrampilan
management manajemen diri manajemen diri
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a
KOMPETENSI KETRAMPILAN
UTAMA KERJA KHUSUS
(APTFI) PENGUASAAN
PENGETAHUAN
SIKAP
KETRAMPILAN
UMUM

KOMPETENSI SIKAP
PENDUKUNG KETRAMPILAN
(SNPT 2015)
UMUM

KOMPETENSI SIKAP
LAIN
KETRAMPILAN
(CIRI UMUM
UNIV/FAK/ KETRAMPILAN
KERJA KHUSUS
PRODI)
PENGUASAAN
PENGETAHUAN
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

VISI
VISI FAKULTAS VISI PRODI
• Menjadi Penyelenggara • Menjadi Penyelenggara
Tridharma Perguruan Tinggi Tridharma Perguruan Tinggi
yang Unggul Secara Global di yang Unggul Secara Global di
Bidang Kedokteran Bidang Farmasi Berbasis
Semeringkai Kepulauan pada Semeringkai Kepulauan pada
Tahun 2025 Tahun 2025
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

KOMPETENSI LAIN SARJANA FARMASI


No. CP Sarjana Farmasi
1. SIKAP Memiliki sikap…….
Mampu mengambil keputusan dngan tepat berdasarkan
analisis informasi dan data, serta mampu memberikan
petunjuk dalam memilih berbagai alternatif solusi.
Mampu mengelola….. Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi
tanggung jawab atas pencapaian hasil kerja organisasi.

3. KETRAMPI Mampu Mampu mengaplikasikan bidang keahliannya dengan


LAN melakukan….dengan memanfaatkan IPTEKS pada bidangnya dalam penyelesaian
metode…dan masalah dan mampu beradaptasi terhadap situasi yang
menunjukkan dihadapi.
hasil…dalam kondisi ……
4. PENGETA Menguasai Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu
HUAN pengetahuan…..untuk secara umum dan konsep teoritis bagian khusus dalam bidang
dapat melakukan…. pengetahuan tersebut secara mendalam, serta
mampumemformulasikan penyelesaian masalah prosedural.
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

Penyusunan
Kurikulum Pendidikan Tinggi (KPT)
Pendidikan Profesi Apoteker :

Penyusunan Bahan Kajian, Mata Kuliah,


SKS, Struktur Kurikulum dan RPS

Dr. Tiana Milanda, M.Si., Apt.


APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

TAHAPAN PENYUSUNAN KURIKULUM

Analisis SWOT Tracer Study /


Program studi Need Assessment
(Scientific vision) (Market signal)
(1)
Profil Lulusan
(2) CP Lulusan
(3)
Bahan kajian

Membentuk mata kuliah


(4)
dan menetapkan sks
Struktur kurikulum
(distribusi tiap Semester)
(5)
(6) Rancangan pembelajaran

(7) Metode pembelajaran


APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

Bahan Kajian

• Suatu bangunan ilmu, teknologi atau seni, merupakan objek yang


dipelajari, yang menunjukkan ciri cabang ilmu tertentu, atau dengan
kata lain menunjukkan inti keilmuan suatu program studi
• Pengetahuan yang akan dikembangkan, keilmuan yang sangat potensial
atau dibutuhkan masyarakat untuk masa datang

Sangat dipengaruhi oleh visi keilmuan program studi yang bersangkutan


yang biasanya dapat diambil dari program pengembangan program studi
à Tingkat keluasan, kerincian dan kedalaman merupakan pilihan otonom
masyarakat ilmiah di program studi tersebut
BAHAN KAJIAN BUKAN MERUPAKAN MATA KULIAH
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

SIKAP LULUSAN PT (SNPT 2015)


PROFESI APOTEKER BAHAN KAJIAN
a. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa dan mampu menunjukkan sikap
religius;
b. menjunjung tinggi nilai kemanusiaan
dalam menjalankan tugas
berdasarkan agama, moral dan etika;
c. berkontribusi dalam peningkatan
mutu kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, bernegara dan kemajuan
peradaban berdasarkan Pancasila;
d. berperan sebagai warga negara
yang bangga dan cinta tanah air,
memiliki nasionalisme serta rasa
tanggungjawab pada negara dan
bangsa;
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

KETRAMPILAN UMUM PROFESI (SNPT 2015)


No. Profesi Apoteker BAHAN KAJIAN
1. Mampu mengkomunikasikan
pemikiran/argumen atau karya
inovasi yang bermanfaat bagi
pengembangan profesi dan
kewirausahaan, yang dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah
dan etika profesi, kepada masyarakat
terutama masyarakat profesinya.

2. Mampu bekerja di bidang keahlian


pokok untuk jenis pekerjaan yang
spesifik dan memiliki kompetensi kerja
yang minimal setara dengan standar
profesi kerja profesinya;

3. Mampu bertanggungjawab atas


pekerjaan di bidang profesinya sesuai
dengan kode etik profesinya.
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

DRAFT PENGETAHUAN Profesi Apoteker


No. Profesi Apoteker Bahan Kajian
1. Mampu mengaplikasikan ilmu
kefarmasian (pharmaceutical sciences),
farmasi sosial/perilaku/administrasi
(social/behavioral/administrative
pharmacy sciences) dan farmasi klinik
(clinical sciences) dalam praktik
kefarmasian
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

DRAFT KETRAMPILAN KHUSUS PROFESI APOTEKER


No. CP Profesi Apoteker Bahan Kajian
1. Health Mampu melakukan upaya
promotion preventif dan promotif untuk
meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat

2. Medicines Mampu melakukan


information pelayanan informasi sediaan
and advice farmasi dan alat kesehatan
secara tepat, akurat dan
sesuai dengan kebutuhan
masyarakat
3. Assesment of Mampu memberikan
medicines penilaian dan pemilihan obat
dan sediaan farmasi lainnya
secara rasional berdasarkan
pedoman, pertimbangan
ilmiah, dan berbasis bukti
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

DRAFT KOMPETENSI LAIN SARJANA FARMASI


No. CP Profes Apoteker Bahan Kajian
1. SIKAP Memiliki sikap/Mampu mengambil keputusan
dengan tepat berdasarkan analisis informasi
dan data

Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri


dan dapat diberi tanggung jawab atas
pencapaian hasil kerja organisasi.

3. KETRAMPI Mampu mengaplikasikan bidang keahliannya


LAN dengan (cara) memanfaatkan IPTEKS pada
KHUSUS bidangnya, sehingga (menunjukkan hasil)
dapat menyelesaian masalah dalam (kondisi)
berbagai situasi yang dihadapi
4. PENGETA Menguasai konsep teoritis bidang
HUAN pengetahuan tertentu secara umum dan
konsep teoritis bagian khusus dalam bidang
pengetahuan tersebut secara mendalam, serta
mampu memformulasikan penyelesaian
masalah prosedural.
TAHAP 1
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

TAHAP 2
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a
TAHAP 3
PERATURAN PEKERJAAN KEFARMASIAN
• GMP : Peraturan BPOM No. 34 Tahun 2018 tentang CPOB
• GDP : Peraturan BPOM No. 9 Tahun 2019 tentang Pedoman Teknis CDOB
• GPP :
• PMK No. 72 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di
Rumah Sakit
• PMK No. 73 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di
Apotek
• PMK No. 74 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di
Puskesmas
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a
PEMBUATAN/CPOB
a Sistem Mutu Industri Prinsip
Farmasi
Sistem Mutu Industri Farmasi
CPOB
Pengawasan Mutu
Pengkajian Mutu Produk
Manajemen Risiko Mutu
b Personalia Prinsip
Umum
Personel Kunci
Pelatihan
Higiene Perorangan
Konsultan
c Bangunan-Fasilitas Prinsip
Umum
Area Penimbangan
Area Produksi
Area Penyimpanan
Area Pengawasan Mutu
Sarana Pendukung
Pembersihan dan Sanitasi
Bangunan-Fasilitas
d Peralatan Prinsip
Desain dan Konstruksi
Pemasangan dan Penempatan
Pembersihan dan Sanitasi Peralatan
Pemeliharaan
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a
e Produksi Prinsip
Umum
Bahan Awal
Validasi
Pencegahan Kontaminasi Silang
Sistem Penomoran Bets/Lot
Penimbangan-Penyerahan
Pengembalian
Operasi Pengolahan-Produk Antara
dan Produk Ruahan
Bahan dan Produk Kering Pencampuran dan Granulasi
Pencetakan Tablet
Penyalutan
Pengisian Kapsul Keras
Penandaan Tablet Salut dan
Kapsul
Produk Cair, Krim dan Salep (non Prakodifikasi Bahan Pengemas
steril)
Bahan Pengemas
Kegiatan Pengemasan Praktik Pengemasan
Penyelesaian Kegiatan
Pengemasan
Pengawasan Selama-Proses
Bahan dan Produk yang Ditolak, Produk Kembalian
Dipulihkan dan Dikembalikan
Dokumentasi
Karantina dan Penyerahan Produk
Jadi
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

Catatan Pengendalian Pengiriman


Obat
Penyimpanan Bahan Awal, Bahan Penyimpanan Bahan Awal dan
Pengemas, Produk Antara, Produk Bahan Pengemas
Ruahan dan Produk Jadi
Penyimpanan Produk Antara,
Produk Ruahan dan Produk Jadi
Keterbatasan Pasokan Produk
Akibat Kendala Proses Pembuatan
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

f Cara Penyimpanan dan Prinsip


Pengiriman Obat yang
Baik
Umum
Personalia
Organisasi dan Manajemen
Manajemen Mutu
Bangunan-Fasilitas Penyimpanan Area Penyimpanan
Rotasi dan Pengendalian Stock
Penerimaan
Kondisi Penyimpanan dan Pemantauan Kondisi
Transportasi Penyimpanan dan Transportasi
Kendaraan dan Perlengkapan
Wadah Pengiriman dan
Pelabelan
Pengiriman
Dokumentasi
Keluhan
Kegiatan Kontrak
g Pengawasan Mutu Prinsip
Umum
Cara Berlaboratorium Pengawasan Dokumentasi
Mutu yang Baik
Pengambilan Sampel Personalia
Bahan Awal
Bahan Pengemas
Kegiatan Pengambilan Sampel
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

Pengujian
Persyaratan Pengujian Bahan Awal dan Bahan
Pengemas
Produk Jadi
Pemantauan Lingkungan
Pengujian Ulang Bahan yang
Diluluskan
Pengolahan Ulang
Program Stabilitas Pasca
Pemasaran
Transfer Metode Analisis
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

h Inspeksi Diri Prinsip


Audit Mutu
Audit dan Persetujuan Pemasok
i Keluhan dan Penarikan Prinsip
Produk
Personel dan Pengelolaan
Prosedur Penanganan dan
Investigasi Keluhan Termasuk Cacat
Mutu yang Mungkin Terjadi
Investigasi dan Pengambilan
Keputusan
Analisis Akar Masalah dan Tindakan
Perbaikan dan Pencegahan
Penarikan Produk dan
Kemungkinan Tindakan
Pengurangan Risiko Lain
j Dokumentasi Prinsip
Dokumen CPOB yang Diperlukan
(Berdasarkan Jenis)
Pembuatan dan Pengendalian
Dokumen
Cara Dokumentasi yang Baik
Penyimpanan Dokumen Spesifikasi Spesifikasi untuk Bahan Awal
dan Bahan Pengemas
Spesifikasi Produk Antara dan
Prodk Ruahan
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

Spesifikasi Produk Jadi


Dokumen Poduksi Induk
Formula Pembuatan dan Prosedur Prosedur Pengemasan Induk
Produksi
Catatan Pengolahan Bets
Catatan Pengemasan Bets
Prosedur dan Catatan Penerimaan
Pengambilan Sampel
Pengujian
Prosedur Pembersihan dan
Sanitasi
Lain lain
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

k Kegiatan Alih Daya Prinsip


Umum
Pemberi Kontrak
Penerima Kontrak
Kontrak
l Kualifikasi dan Validasi Prinsip
Umum
Pengorganisasian dan Perencanaan
Kualifikasi dan Validasi
Dokumentasi, termasu RIV
Tahapan Kualifikasi untuk Spesifikasi Kebutuhan
Peralatan, Fasilitas, Sarana Pengguna (SKP)
Penunjang dan Sistem
Kualifikasi Desain (KD)
Factory Acceptance Testing
(FAT)/Site Acceptance Testing
(SAT)
Kualifikasi Instalasi (KI)
Kualifikasi Operasional (KO)
Kualifikasi Kinerja (KK)
Kualifikasi Ulang
Validasi Proses Umum
Validasi Konkuren
Validasi Proses Tradisional
Validasi Proses Kontinu
Pendekatan Hibrida
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

Verifikasi Proses On-going


selama Siklus Hidup Produk
Verifikasi Transportasi
Validasi Pengemasan
Kualifikasi Sarana Penunjang
Validasi Metode Analisis
Validasi Pembersihan
Pengendalian Perubahan
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a
DISTRIBUSI/CDOB
Manajemen Mutu Sistem Mutu
Pengelolaan Kegiatan Berdasarkan
Kontrak
Kajian dan Pemantauan Manajemen
Manajemen Risiko Mutu
Organisasi, Manajemen dan Organisasi dan Manajemen
Personalia
Penanggung Jawab
Personel lainnya
Pelatihan
Higiene
Bangunan dan Peralatan Suhu dan Pengendalian Lingkungan
Peralatan
Sistem Komputer
Kualifikasi dan Validasi
Operasional Kualifikasi Pemasok
Kualifikasi Pelanggan
Penerimaan
Penyimpanan
Pemisahan Obat dan/atau Bahan Obat
Pemusnahan Obat dan/atau Bahan Obat
Pengambilan
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

Pengemasan
Pengiriman
Ekspor dan Impor
Inspeksi Diri
Keluhan, Obat dan/atau Keluhan
Bahan Obat Kembalian,
Diduga Palsu dan Penarikan
kembali
Obat dan/atau Bahan Obat Kembalian
Obat dan/atau Bahan Obat Diduga Palsu
Penarikan Kembali Obat dan/atau Bahan
Obat
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

Transportasi Transportasi dan Produk dalam Transit


Obat dan/atau Bahan Obat dalam
Pengiriman
Kontainer, Pengemasan dan Pelabelan
Transportasi Obat dan/atau Bahan Obat
yang Memerlukan Kondisi Khusus
Kendaraan dan Peralatan
Kontrol Suhu Selama Transportasi
Fasilitas Distribusi Pemberi Kontrak
Berdasarkan Kontrak
Penerima Kontrak
Kontrak
Aneks I Bahan Obat Pengemasan Ulang dan Pelabelan Ulang
Penanganan Bahan Obat yang Tidak
Sesuai
Dokumentasi
Aneks II Produk Rantai Pendahuluan
Dingin (Cold Chain
Product/CCP)
Personil dan Pelatihan
Bangunan dan Fasilitas Bangunan
Fasilitas
Operasional Penerimaan Produk Rantai Dingin
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

Penyimpanan
Pengiriman
Pemeliharaan Pemeliharaan Chiller/Cold
Room/Freezer
Sistem Defrorst untuk Freezer
Kualifikasi, Kalibrasi dan Validasi
Aneks III Narkotika, Personalia Penanggung Jawab
Psikotropika dan Prekursor
Farmasi
Bangunan dan Peralatan
Operasional Kualifikasi Pemasok
Kualifikasi Pelanggan
Pengadaan
Penerimaan
Penyimpanan
Pemusnahan
Penyaluran
Ekspor dan Impor
Narkotika, Psikotropika dan Prekursor
Farmasi Kembalian
Dokumentasi
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

RUMAH SAKIT PUSKESMAS APOTEK


Pengelolaan Pemilihan Pengelolaan Pemilihan Pengelolaan -
Sediaan Sediaan Sediaan
Farmasi, Alkes Farmasi dan Farmasi, Alkes
dan BMHP BMHP dan BMHP
Perencanaan Perencanaan Perencanaan

Pengadaan Permintaan Pengadaan

Penerimaan Penerimaan Penerimaan

Penyimpanan Penyimpanan Penyimpanan

Pendistribusi- Pendistribusi- -
an an
Pemusnahan Pemusnahan Pemusnahan
dan Penarikan dan Penarikan dan
Penarikan
Pengendalian Pengendalian Pengendalian

Administrasi : Administrasi Administrasi


pencatatan &
pelaporan,
keuangan dan
penghapusan
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

RUMAH SAKIT PUSKESMAS APOTEK


Manajemen -
Risiko
Pengelolaan
Sediaan
Farmasi,
Alkes dan
BMHP
Pelayanan Pengkajian Pelayanan Pengkajian Pelayanan Pengkajian
Farmasi dan Farmasi Klinik dan Farmasi Klinik dan
Klinik Pelayanan Pelayanan Pelayanan
Resep Resep Resep
Penelusuran - Dispensing
Riwayat
Penggunaan
Obat
Rekonsiliasi -
Obat
Pelayanan Pelayanan Pelayanan
Informasi Informasi Obat Informasi
Obat (PIO) (PIO) Obat (PIO)
Konseling Konseling Konseling
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

RUMAH SAKIT PUSKESMAS APOTEK


Visite Visite Home
Pharmacy
Care
Pemantauan Pemantauan Pemantauan
Terapi Obat Terapi Obat Terapi Obat
(PTO) (PTO) (PTO)
Monitoring Monitoring Monitoring
Efek Samping Efek Samping Efek Samping
Obat (MESO) Obat (MESO) Obat (MESO)
Evaluasi Evaluasi -
Penggunaan Penggunaan
Obat (EPO) Obat (EPO)
Dispensing - -
Sediaan Steril
Pemantauan - -
Kadar Obat
dalam Darah
(PKOD)
Manajemen - -
Risiko
Pelayanan
Farmasi Klinik
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a
RUMAH SAKIT PUSKESMAS APOTEK
Sumber Sumber Daya Sumber Daya Sumber Daya Sumber Daya Sumber Daya
Daya Manusia Kefarmasian Manusia Kefarmasian Manusia
Kefarmasian
Sarana dan Sarana dan Sarana dan
Prasarana Prasarana Prasarana
Pengorgani Instalasi Pengorganisa -
sasian Farmasi sian
Komite/Tim
Farmasi dan
Terapi
Komite/Tim
Lain yang
Terkait
Pengendali Monev Pemantauan Evaluasi Mutu Mutu
an Mutu Perencanaan dan Evaluasi Pelayanan Manajerial
Pelayanan Pengelolaan Kefarmasian
Kefarmasian
Monev Pengendalian Mutu
Pelaksanaan Mutu Pelayanan
Pelayanan Klinik
Kefarmasian
Tindakan
Hasil Monev
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

Pemilihan Definisi dan tujuan pemilihan


Dasar pemilihan : formularium RS, standar sediaan fm, alkes dan
BHMP, pola penyakit, efektivitas dan keamanan, pengobatan
berbasis bukti, mutu, harga dan ketersediaan
Penyusunan Formularium RS
Kriteria obat yang masuk Formularium RS
Perencanaan Definisi dan tujuan perencanaan
Dasar perencanaan : anggaran, penetapan prioritas, sisa
persediaan, data pemakaian periode lalu, waktu tunggu pemesanan
dan rencana pengembangan
Pengadaan Definisi dan tujuan pengadaan
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengadaan : serifikat
analisis (bahan baku obat), MSDS (bahan berbahaya), nomor izin
edar sediaan farmasi, alkes, BMHP) dan masa kadaluarsa
Jenis pengadaan : pembelian, produksi sediaan farmasi,
sumbangan/dropping/hibah
Pembelian harus diperhatikan : kriteria umum dan kriteria mutu
obat, persyaratan pemasok, penentuan waktu pengadaan dan
kedatangan, pemantauan rencana pengadaan sseuai jenis, jumlah
dan waktu
IFRS dapat memproduksi sediaan farmasi yang tidak ada di
pasaran, lebih murah jika diproduksi sendiri, repacking, untuk tujuan
penelitian, yang tidak stabil dalam penyimpanan
Persyaratan mutu sediaan farmasi yang dibuat di RS
Persyaratan dropping, pencatatan dan pelaporan dropping
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

TAHAP 4
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

Tinjauan 1 Tinjauan 2 Tinjauan 3 Tinjauan 4 Tinjauan 5 Tinjauan 6


Area % Domain % Tingkat % Praktik Kefarmasian % Farmakoterapi % Penyelesaiaan %
Kompetensi Kompetensi Pemahaman Masalah
Kefarmasian
1.1 Landasan ilmiah 15-20 2.1 Kognitif 40-50 3.1 Recall of 20-30 4.1 Pembuatan sediaan 25-35 5.1 Sistem 10-12 6.1 Penggalian data & 10-15
knowledge farmasi kardiovaskular informasi
1.2 Ketrampilan 0 2.2 Pengetahuan 35-45 3.2 20-30 4.2 Pengelolaan sediaan 15-20 5.2 Infeksi 20-25 6.2 Analisis, interpretasi 25-35
personal prosedural Pharmaceutical farmasi & alat kesehatan & penetapan masalah
Calculation
1.3 Ketrampilan 10-15 2.3 Konatif 10-15 3.3 Reasoning 40-50 4.3 Pelayanan sediaan 25-35 5.3 Sistem endokrin 5-10 6.3 Penetapan 25-35
manajemen & ability farmasi dan alat kesehatan penyelesaian masalah
organisasi
1.4 Ketrampilan 25-35 4.4 Pelayanan informasi 10-15 5.4 Sistem pernafasan 5-10 6.4 Monitoring & 10-15
kefarmasian sediaan farmasi & alat evaluasi
kesehatan
1.5 Praktik profesional, 10-15 5.5 Sistem 10-15 6.5 Pencatatan & 3-5
legal & etik pencernaan pelaporan

1.6 Komunikasi, 10-15 5.6 Sistem renal 5-8


informasi, dan edukasi
1.7 Mawas diri & 5-10 5.7 Kesehatan jiwa 8-10
pengembangan diri & sistem syaraf
5.8 Pengelolaan nyeri 8-10
(neuropatik & viseral)

5.9 Kulit 3-5


5.10 Mata, hidung, 3-5
telinga, tenggorokan
5.11 Onkologi, 8-10 37
imunologi, nutrisi,
gawat darurat, vaksin,
dan produk biologi
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

TAHAP 5

Acuan

The examination is a
comprehensive measure of
knowledge in four major
pharmacy content areas:
1. Basic Biomedical
Sciences (10%)
2. Pharmaceutical Sciences
(33%)
3. Social/Behavioral/Admini
strative Pharmacy
Sciences (22%)
4. Clinical Sciences (35%)
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

Ilmu Dasar Structure and function of major body systems; integumentary, muscular, Anatomy &
Biomedik (Basic skeletal, cardiovascular, lymphatic,respiratory, digestive, nervous, Physiology
Biomedical endocrine, urinary, reproductive and body fl uid and electrolytes
Sciences)

1. Basic principles and mechanisms of disease including: Pathology/Patho


physiology
a. Inflammation and repair
b. Degeneration
c. Disturbances and hemodynamics
d. Developmental defects
e. Neoplasia
2. Pathophysiology of disease states amenable to pharmacist
intervention
1. General principles of microbial concepts Microbiology
2. Principles of infectious disease
3. Host-parasite relationships
4. Pathogenic micro-organisms of man
5. Inflammatory responses to infectious agents
6. Clinical aspects of infection
1. Human immunity and immune responses Immunology
2. Principles of antigen-antibody relationships
3. Molecular biology of immune responses
4. Genetic basis for antibody synthesis, development and function
5. Immunopathology
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

1. Chemistry of biomacromolecules (proteins, lipids, carbohydrates, Biochemistry/Biote


and DNA) chnology
2. Enzymology and co-enzymes and kinetics
3. Metabolic pathways to energy utilization
4. Nucleic acid metabolism
1. Cell structure and components Molecular
Biology/Genetics
2. Cell physiology
3. Ion channels and receptor physiology
4. Mitosis and meiosis
5. Chromosomes and DNA
6. DNA replication and repair
7. Gene transcription and translation processes
8. Recombinant DNA technology
1. Understanding commonly used statistical tests and their basis Biostatistics
2. Management of data sets
3. Evaluation of statistical results
4. Understanding of statistical versus clinical significance
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a
Ilmu Kefarmasian 1. Physio-chemical properties of drug molecules in relation to drug Medicinal
(Pharmaceutical absorption, distribution,metabolism, and excretion (ADME) Chemistry
Sciences)
2. Chemical basis and pharmacology and therapeutics
3. Fundamental pharmacophores for drugs used to treat disease
4. Structure activity relationships in relation to drug-target
interactions
5. Chemical pathways of drug metabolism
6. Application to making drug therapy decisions
1. Mechanism of action of drugs of various categories Pharmacology
2. Role of pharmacology in drug choice and the treatment of disease
3. Pharmacodynamics of drug action and absorption, distribution,
metabolism, and elimination
4. Adverse effects and side-effects of drugs
5. Drug-target interactions
6. Drug-drug, drug-food, drug-lab test interactions
7. Drug discovery and development
1. Mechanism of toxicity and toxicokinetics Toxicology
2. Acute and chronic toxic effect of xenobiotics on the body
including drug or chemical overdose and toxic signs of drugs of
abuse
3. Interpretation of drug screens
4. Antidotes and approaches to toxic exposures
5. Functions of poison control centers
6. Bioterrorism and disaster preparedness and management
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a
1. Concepts of crude drugs, semi-purifi ed, and purifi ed natural products Pharmacognosy and
Alternative and
Complementary
Treatments
2. Variability of occurrence of pharmacologically active substances in plants
and impact on regulatory aspects of herbal products
3. Overview of classes of pharmacologically active natural products
4. Dietary supplements (vitamins, minerals, and herbals)
5. Alternative medical treatments
6. Evaluation of alternative and complementary medicine purity,
bioavailability, safety, and effi cacy
7. Herbal-drug interactions
8. Dietary Health Supplement and Education
9. Act and impact on regulation of dietary supplements and herbal products
1. Fundamentals of laboratory medicine and its importance to screening, Bioanalysis/Clinical
diagnosis, and evaluation of patients Chemistry
2. Clinical data relevant to disease state management
1. Physical-chemical principles of dosage forms Pharmaceutics/
Biopharmaceutics
2. Biological principles of dosage forms
3. Principles of drug delivery via dosage forms (eg, liquid, solid, semi-solid,
controlled release, patches, and implants)
4. Principles of dosage form stability and drug degradation in dosage forms
5. Materials and methods used in preparation and use of drug forms
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a
1. Basic principles of in vivo drug kinetics (linear and nonlinear) Pharmacokinetics/Cli
nical
Pharmacokinetics
2. Principles of bioavailability/bioequivalence
3. Physiologic determinates of drug onset and duration
4. Drug, disease, and dietary infl uences on absorption, distribution,
metabolism, and excretion
5. Clinical pharmacokinetics of commonly used and low-therapeutic-index
drugs
6. The pharmacokinetic-pharmacodynamic interface
1. Genetic basis for disease and drug action Pharmacogenomics/
Genetics
2. Genetic basis for alteration and drug metabolism
3. Genome and proteomic principles in relation
4. Genetic basis for individualizing drug doses to disease and drug
development
1. United States Pharmacopeia (USP) guidance on compounding and Food Extemporaneous
and Drug Administration (FDA) Compliance Policy Guidelines Compounding/Parent
eral/Enteral
2. Techniques and principles used to prepare and dispense individual
extemporaneous prescriptions including dating of compounded dosage
forms
3. Liquid (parenteral, enteral), solid, semi-solid, and topical preparations
4. Dosage form preparation calculations
5. Sterile admixture techniques
a. USP Chapter 797
b. Stability and sterility testing and dating
c. Clean room requirements
d. Infusion devices and catheters
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

Farmasi 1. Introduction to United States, state, and Health Care Delivery Systems
Sosial/Perilaku/Administrasi local health care delivery systems and their
(Social/Behavioral/Administrat interfaces
ive Pharmacy Sciences)
2. Social, political, and economic factors of
the US health care delivery system
3. Principles that influence the distribution of
pharmaceutical products and services
4. Role of public and private insurers,
pharmaceutical industry, and managed care
on health care delivery in the United States

5. Medicare and Medicaid


6. Indigent care programs
7. Incidence of and problems associated with
drug overuse, underuse, and misuse in the
US health care system
1. Economic principles in relation to Economics/Pharmacoeconomi
pharmacoeconomic analysis cs
2. Concepts of pharmacoeconomics in
relation to patient care
3. Applications of economic theories and
health-related quality-of-life concepts to
improve allocation of limited health care
resources
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

1. Management principles (planning, organizing, Practice Management


directing, and controlling pharmacy resources)
applied to various pharmacy practice setting and
patient outcomes
2. Management of staff within the practice setting
including pharmacists, technicians, and other
supportive personnel
3. Principles of planning, organizing, directing, and
controlling pharmacy resources
4. Tools, including informatics, needed to assess and
address change, increase competitiveness, improve
quality, and optimize patient services
5. Management of medication use safety systems
6. Strategies to improve continuity of patient care as
patients move between health care settings
7. Marketing principles
8. Basic accounting principles
9. Infection control
10. Project management
11. Managing and improving the medicationuse
process
12. Third-party administration and managed care
systems
13. Health care improvement mechanisms at he
micro- and macro-system levels
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

1. Application of principles of epidemiology to the Pharmacoepidemiology


study of drug use and outcomes in large populations
2. Studies that provide an estimate of the probability
of benefi cial effects in populations, or the
probability of adverse effects in populations, and
other parameters relating to drug use may benefi t
3. Methods for continual monitoring for unwanted
effects and other safety-related aspects of drugs
1. Legal basis for pharmacy practice Pharmacy Law and
Regulatory Affairs
2. Pharmacist’s responsibilities and limits under the
law
3. Pharmacist’s role in reducing liability by reducing
drug-related misadventure
4. Civil versus criminal liability
5. Business contract law
1. Overview of the evolution of pharmacy as a History of Pharmacy
distinct profession
2. Moving from focus on the drug to focus on the
patient and the drug, including clinical,
pharmaceutical care and other aspects of patient-
provided pharmacist care
3. Major milestones and contributors in the evolution
of pharmacy
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

1. Principles of professional behavior Ethics


2. Ethical issues related to the development, promotion,
sales, prescription, and use of drugs
3. Dealing with ethical dilemmas
4. Confl ict of interest
5. Ethical issues in delivery of patientcentered care and
clinical research
6. Principles of end-of-life care
7. Ethical issues in teamwork
1. Effective verbal and written interpersonal Professional
communication Communications
2. Health literacy
3. Communicating with diverse patients, families,
pharmacists, and other health professionals in a variety of
settings both individually and as a member of a team
4. Interviewing techniques
5. Active listening and empathy
6. Assertiveness and problem-solving techniques
7. Cultural infl uences on communication of health
information
8. Group presentation skills
9. Strategies for handling diffi cult situations
10. Documentation of pharmacist recommendations and
consultations
11. Principles of behavior modifi cation
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

1. Pharmacy as a patient-centered profession Social and Behavioral


Aspects of Practice
2. Patient and other health care providers
perceptions of pharmacists’ capabilities
3. Role of pharmacist related to patient care
4. Role of pharmacist related to interaction with other
health care professionals
5. Development of leadership skills
6. Importance of involvement in pharmacy
organizational, regulatory, state, and federal issues
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

Farmasi Klinik (Clinical 1. Overview of the pharmacy profession Pharmacy Practice and
Sciences) Pharmacist-Provided Care
2. Issues of contemporary practice
3. Emerging and unique roles for the pharmacist on the health
care team
4. Concepts of pharmacist-provided patient care and
medication therapy management services
5. Principles of pharmacist-managed, patientcentered
pharmacy services
6. Methods of outcome monitoring and assessment
techniques
7. Problem identifi cation (eg, duplication, dosage, drug
interactions, adverse drug reactions and interactions,
frequency, dosage form, indication mismatches) and
resolution
8. Role of pharmacy care plans in patient care
9. Monitoring for positive and negative drug therapy
outcomes
10. Principles of clinical management of drug toxicity and
overdosage
11. Home diagnostic devices
1. Preparation and dispensing of prescriptions Medication Dispensing
and Distribution Systems
2. Development and maintenance of patient medication profi
les
3. Identifi cation and prevention of medication errors
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

4. Identifi cation and prevention of drug toxicity


5. Issues of distribution systems associated with all
types of practice settings
6. Role of automation and technology in workload effi
ciency and patient safety
7. Assurance of safety in the medication-use process

8. Medication error reduction programs


9. Continuous quality improvement programs
1. Principles of clinical practice guidelines for various Pharmacotherapy –
disease states and their interpretation in the clinical Practice Guidelines and
setting Clinical Trials
Sistem kardiovaskuler •
Hipertensi esensial
• Ischemic heart diseases-angina
• Acute coronary syndrome
• Stroke ishemik - transient ischemic attack
• Hiperlipidemia
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

Sistem endokrin dan metabolik


• Diabetes Melitus
• Thyroid disorder
• Osteoporosis

Sistem pernafasan
• Asma
• Chronic obstructive pulmonary disease
• Cough and cold
• Rhinitis

Sistem gastrointestinal •
Gastroesophageal reflux disease
• Diare and konstipasi
• Nausea and vomiting (non post operative nausea
vomiting, non cancer)
• Non ulcer dyspepsia
• Peptic ulcer

Sistem renal, saluran kemih


• Acute renal failure
• Chronic renal failure
• Drug enhance renal disease
• Benign prostate hyperthropy (BPH)
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

Sistem syaraf dan kesehatan jiwa •


Depression
• Schizophrenia
• Generalised Anxiety disease
• Psychosis
• Epilepsi
• Parkinson disease
• Stroke
Tulang dan persendian
• Acute pain
• Gout
• Headache
• Migraine
• Menstrual
• Chronic pain
• Musculoskeletal (Rheumatoid arthritis, Osteoarthritis)

Kulit
• Dermatologic drug reaction and self-treatable skin disorder
(dermatitis, cutaneous drug reaction, hyper pigmentation)
• Acne vulgaris
• Psoriasis
• Sun care
• Hair treatment
• Insect bites
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

Mata, hidung, telinga, dan tenggorokan


• Glaukoma
• Allergic rhinitis
• Conjunctivitis
• Tinnitus, otitis media
• Pharingitis
• Dry eyes
• Motion sickness

Onkologi, imunologi, nutrisi, gawat darurat, vaksin, dan


produk biologi
• Cancer treatment and chemotherapy
• Assesment of nutritionstate and nutrition requirements
• Vaksin dan Toxoid
• Anemia
• Coagulation disorder
• Allergic and pseudo allergic
• Poisoning

2. Integration of core scientifi c and systemsbased


knowledge in patient care decisions
3. Reinforcement of basic science principles relative to
drug treatment protocols and clinical practice guidelines

4. Evaluation of clinical trials that validate treatment


usefulness
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

1. Promotion of wellness and nonpharmacologic Pharmacotherapy –


therapies Health
Promotion/Disease
Prevention
2. Disease prevention and monitoring
1. Application of evidence-based decision making to Pharmacotherapy –
patient care Pharmaceutical Care
2. Drug monitoring for positive and negative outcomes
3. Diagnostic tests in the diagnosis, staging, and
monitoring of various disease states
4. Concepts of pain management and palliative care
5. Nonprescription drug therapies
6. Dietary drug therapies
7. Designing of patient-centered, culturally relevant
treatment plans
8. Drug-induced disease
1. Pathophysiologic and pharmacotherapy alterations Pharmacist-provided
specifi c for special population patients (eg, pediatric, Care for Special
geriatric, pregnant, cystic fi brosis, sickle cell anemia, Populations
celiac disease, genetic disorders, and others) for
rescription and nonprescription medications

2. Dosage calculation and adjustment in


specialpopulation patients
3. Drug monitoring for positive/negative outcomes in
special-population patients
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a
1. Fundamentals of the practice of drug information Drug Information
2. Application of drug information skills for delivery of
pharmaceutical care
3. Technology of drug information retrieval for quality
assurance
4. The ability to judge the reliability of various sources of
information
1. Causes of medication errors/systems approaches Medication Safety
2. Human factors in errors
3. Strategies for reducing errors
4. Pharmacy leadership in medication safety
1. Fundamentals of research design and methodology Literature Evaluation
and Research Design
2. Principles of evaluation of the primary literature
3. Practical implications of the primary literature
4. Principles of research design and analysis in practicing
evidence-based pharmacy
1. Obtaining a comprehensive patient history Patient Assessment
Laboratory
2. Familiarity with basic assessment techniques (inspection,
palpation, percussion, auscultation), terminology, and the
modifi cations caused by common disease states and drug
therapy
3. Triage and referral skills
4. Knowledge of therapeutic drug concentrations and their
interpretation
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

5. Knowledge of the basis for common clinical laboratory


values and diagnostic tests and the infl uences of
common disease states
6. False positive and false negative results
7. Over-the-counter point-of-care testing devices (eg,
glucometers, pregnancy tests, home testing for HbA1c,
drug screening)
8. Principles of electrocardiography and common EKG
abnormalities
9. Advanced cardiac life support
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a
Mengasosiasikan kedalaman bahan kajian dapat mempermudah
memperkirakan penguasaan bahan kajian untuk CP tertentu.
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

SKAI
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

TAHAPAN PENYUSUNAN KURIKULUM

Analisis SWOT Tracer Study /


Program studi Need Assessment
(Scientific vision) (Market signal)
(1)
Profil Lulusan
(2) CP Lulusan
(3)
Bahan kajian

Membentuk mata kuliah


(4)
dan menetapkan sks
Struktur kurikulum
(distribusi tiap Semester)
(5)
(6) Rancangan pembelajaran

(7) Metode pembelajaran


APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

PROFIL SIKAP DAN


BAHAN MATA
KETRAMPILAN
LULUSAN KAJIAN KULIAH
KERJA

Mata kuliah A bersifat komprehensif à KONSEP BLOK


Mata kuliah B bersifat parsial
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

Penghitungan SKS
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

TAHAPAN PENYUSUNAN KURIKULUM

Analisis SWOT Tracer Study /


Program studi Need Assessment
(Scientific vision) (Market signal)
(1)
Profil Lulusan
(2) CP Lulusan
(3)
Bahan kajian

Membentuk mata kuliah


(4)
dan menetapkan sks
Struktur kurikulum
(distribusi tiap Semester)
(5)
(6) Rancangan pembelajaran

(7) Metode pembelajaran


APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

IRISAN MATA KULIAH


Analisis Farmasi dan
Kimia Medisinal

Farmasetika
Farmakologi
dan
dan Farmasi
Teknologi
Klinik
Farmasi

Biologi Farmasi
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

Penataan mata kuliah (model spiral)

balancing
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

Penataan mata kuliah (model


sequential)
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

Pola Penyampaian Kompetensi


POLA 1
KOMPETENSI SMT 1 SMT 2 SMT 3 SMT 4 SMT 5 SMT 6 SMT 7 SMT 8
KOMPETENSI A SUBKOM A1 SUBKOM A2 SUBKOM A3 SUBKOM A4 SUBKOM A5
KOMPETENSI B SUBKOM B1 SUBKOM B2 SUBKOM B3 SUBKOM B4
KOMPETENSI C SUBKOM C1 SUBKOM C2 SUBKOM C3 SUBKOM C4 SUBKOM C5
KOMPETENSI D SUBKOM D1 SUBKOM D2 SUBKOM D3 SUBKOM D4 SUBKOM D5 SUBKOM D6
KOMPETENSI E SUBKOM E1 SUBKOM E2 SUBKOM E3 SUBKOM E4 SUBKOM E5 SUBKOM E6 SUBKOM E7 SUBKOM E8
dst ……

POLA 2
KOMPETENSI SMT 1 SMT 2 SMT 3 SMT 4 SMT 5 SMT 6 SMT 7 SMT 8
KOMPETENSI A SUBKOM A1 SUBKOM B1 SUBKOM C1 SUBKOM D1 SUBKOM E1 SUBKOM F1
KOMPETENSI B SUBKOM A2 SUBKOM B2 SUBKOM C2 SUBKOM D2 SUBKOM E2 SUBKOM F2
KOMPETENSI C SUBKOM A3 SUBKOM B3 SUBKOM C3 SUBKOM B3 SUBKOM E3 SUBKOM F3
KOMPETENSI D SUBKOM A4 SUBKOM B4 SUBKOM C4 SUBKOM B4 SUBKOM E4 SUBKOM F4
dst……

POLA 3
KOMPETENSI SMT 1 SMT 2 SMT 3 SMT 4 SMT 5 SMT 6 SMT 7 SMT 8
KOMPETENSI A MKU 1 MKU 5 SUBKOM A1 SUBKOM A2 SUBKOM A3 SUBKOM A4 SUBKOM A5
KOMPETENSI B MKU 2 MKU 6 SUBKOM B1 SUBKOM B2 SUBKOM B3 SUBKOM B4
KOMPETENSI C MKU 3 MKU 7 SUBKOM C1 SUBKOM C2 SUBKOM C3 SUBKOM C4 SUBKOM C5
KOMPETENSI D MKD 1 MKD 5 SUBKOM D1 SUBKOM D2 SUBKOM D3 SUBKOM D4 SUBKOM D5 SUBKOM D6
KOMPETENSI E MKD 2 MKD 6 SUBKOM E1 SUBKOM E2 SUBKOM E3 SUBKOM E4 SUBKOM E5 SUBKOM E6
dst …… MKD 3 MKD 7
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a
VIII Praktek Seminar Sidang MK Pilihan
Kerja Hasil Sarjana V
APTFI
(PKL) (SHP) A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a
Lapangan Penelitian Komprehen
-sif
4(0-4) 2(0-2) 2(0-2) 2(2-0) 10
VII Peraturan Seminar Farmasi Farmasi Manajemen Farmasi Ilmu Farmakotera MK Pilihan
UU dan Usulan Klinik Industri dan Rumah Sakit Kesehatan -pi dan IV
Etika Penelitian Kewirausaha Masyarakat Fitoterapi IV
Kefarmasia 2(2-0) an (IKM)
n
2(2-0) 2(0-2) 3(2-1) 2(2-0) 3(2-1) 2(2-0) 2(2-0) 2(2-0) 2(2-0) 20
VI KKN Metodologi Pemastian Teknologi Bioteknologi Interaksi Farmakotera MK Pilihan
Penelitian Mutu dan obat -pi dan III
dan Formulasi Fitoterapi III
Biostatistik Sediaan
a Steril

3(0-3) 2(2-0) 2(2-0) 3(2-1) 2(2-0) 2(2-0) 2(2-0) 2(2-0) 18


V Komunikasi Farmasi Analisis Desain Obat Teknologi Biofarmase- Farmakotera MK Pilihan
Kesehatan Bahan Alam Biomedik dan tika -pi dan II
dan Forensik Formulasi Fitoterapi II
Sediaan
Farmasi
Solid
2(2-0) 3(2-1) 3(2-1) 2(2-0) 3(2-1) 2(2-0) 2(2-0) 2(2-0) 19
IV Fitokimia Analisis Kimia Teknologi Kosmetologi Farmakokin Farmakotera MK Pilihan
Instrumen Medisinal dan etika -pi dan I
Formulasi Fitoterapi I
Sediaan
Farmasi
Semi Solid

3(2-1) 3(2-1) 2(2-0) 3(2-1) 2(2-0) 2(2-0) 2(2-0) 2(2-0) 19


III Kewargane Farmakog- Imunologi Kimia Kimia Teknologi Farmakologi Patofisiologi
-garaan nosi Analisis Organik II dan -Toksikologi
Kuantitatif Formulasi
Sediaan
Likuid
2(2-0) 3(2-1) 2(2-0) 3(2-1) 3(2-1) 3(2-1) 3(2-1) 2(2-0) 21
II Pancasila Botani Mikrobiolo- Kimia Kimia Farmasetika Anatomi dan
Farmasi gi Farmasi Analisis Organik I Dasar Fisiologi
Kualitatif Manusia

2(2-0) 3(2-1) 3(2-1) 3(2-1) 2(2-0) 3(2-1) 3(2-1) 19


I Agama Pengantar Bhs Bhs Inggris Biologi Sel Pharmaceuti- Biokimia Fisika
Ilmu Indonesia dan cal Farmasi
Farmasi Molekuler Calculation
dan Etika
2(2-0) 2(2-0) 2(2-0) 2(2-0) 2(2-0) 2(2-0) 3(2-1) 3(2-1) 18
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

Kerangka Kurikulum Pendidikan Sarjana Farmasi


No. Muatan Kurikulum Bobot (%) SKS
1. Muatan wajib pendidikan sarjana 8,33 12
2. Muatan kurikulum (inti) 70,84 102
o Prinsip metode ilmiah & ilmu dasar ±10%
o Ilmu dasar biomedik ±20%
o Ilmu kefarmasian dan industri farmasi ±20%
o Ilmu farmasi klinik/sosial/komunikasi/
±20%
administrasi
Muatan kurikulum lokal:
3. 20,83 30
(muatan pendukung dan/atau muatan lain-lain)
Total (minimum) 144
Catatan: NA HPEC, 2013
o Diberikan kebebasan kepada Fakultas/Jurusan untuk mendirikan Prodi yang terkait
Sain & Teknologi Farmasi, atau Farmasi Klinik, atau Campuran/General
o Z-type curriculum
o IPE (inter-professional education) Early exposure: Thailand: 200 jam
ITB: 160 jam (mandat ASIIN)
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

Kerangka Kurikulum Pendidikan Profesi Apoteker


No. Muatan Kurikulum Bobot (%) SKS
1. Muatan kurikulum (inti) 66,67 24
o Farmasi klinik ±20%
o Farmasi komunitas ±15%
o Farmasi industri ±15%
o Administrasi/regulasi ±15%
Muatan kurikulum lokal:
2. 33,33 12
(muatan pendukung dan/atau muatan lain-lain)
Total (minimum) 36
Catatan: NA HPEC, 2013
o Prosentase perkuliahan (30-40%), praktek (PKPA: 70-60%)
o Z-type curriculum
o IPE (inter-professional education) PKPA:
Thailand: 400 + 1600 jam
ITB: 900 jam
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

TAHAP PERANCANGAN PEMBELAJARAN


APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

Menyusun CPMK dan Sub CPMK


• Mengidentifikasi CPL yang dibebankan pada matakuliah;
• Merumuskan capaian pembelajaran mata kuliah (CP-MK)
yang bersifat spesifik terhadap mata kuliah berdasarkan
CPL yang dibebankan pada MK tersebut;
• Merumuskan sub-CP-MK yang merupakan kemampuan
akhir yang direncanakan pada tiap tahap pembelajaran,
dan dirumuskan berdasarkan CP-MK;
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a
APTFI RENCANA
A s o s i a s i PEMBELAJARAN
P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

Mata kuliah : ……………………………….. Sem …… Kode : …… sks : ….


Jurusan : .. .…………………………….. Dosen : ………………………….
KOMPETENSI :
…………………………………………………………………………………………………………….
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
MINGGU KEMAMPUAN BAHAN BENTUK KRITERIA (indikator) BOBOT
KE AKHIR YANG KAJIAN PEMBELA PENILAIAN NILAI
DIHARAPKAN (materi ajar) JARAN
CARA
APTFI MENGISI RENCANA
A s o s i a s i P e n d i PEMBELAJARAN
d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

NOMOR
KOLOM JUDUL KOLOM PENJELASAN PENGISIAN

1 MINGGU KE Menunjukan kapan suatu kegiatan dilaksanakan, yakni mulai minggu ke 1


sampai ke 16 (satu semester )(bisa 1/2/3/4 mingguan).

2 KEMAMPUAN AKHIR Rumusan kemampuan dibidang kognitif, psikomotorik , dan afektif diusahakan
YANG DIHARAPKAN lengkap dan utuh (hard skills & soft skills). Merupakan tahapan kemampuan
yang diharapkan dapat mencapai kompetensi mata kuliah ini diakhir semester.
3 BAHAN KAJIAN Bisa diisi pokok bahasan / sub pokok bahasan, atau topik bahasan. (dengan
(materi ajar) asumsi tersedia diktat/modul ajar untuk setiap pokok bahasan)

4 BENTUK bisa berupa : ceramah, diskusi, presentasi tugas, seminar, simulasi, responsi,
PEMBELAJARAN praktikum, latihan, kuliah lapang, praktek bengkel, survai lapangan, bermain
peran,atau gabungan berbagai bentuk. Penetapan bentuk pembelajaran
didasarkan pada keniscayaan bahwa kemampuan yang diharapkan diatas
akan tercapai dengan bentuk/ model pembelajaran tersebut.
5 KRITERIA berisi : indikator yang dapat menunjukan pencapaian kemampuan yang
PENILAIAN (indikator) dicanangkan, atau unsur kemampuan yang dinilai (bisa kualitatif misal
ketepatan analisis, kerapian sajian, Kreatifitas ide, kemampuan komunikasi,
juga bisa juga yang kuantitatif : banyaknya kutipan acuan / unsur yang
dibahas, kebenaran hitungan).
6 BOBOT NILAI disesuaikan dengan waktu yang digunakan untuk membahas atau
mengerjakan tugas, atau besarnya sumbangan suatu kemampuan terhadap
pencapaian kompetensi mata kuliah ini.

versi kbk
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

CAPAIAN PEMBELAJARAN PRODI


1. Mampu memahami prinsip penilaian dan pemilihan obat dan sediaan
farmasi lainnya secara rasional berdasarkan pedoman, pertimbangan
ilmiah, dan berbasis bukti

2. Mampu
Mi Kemampuan akhir menelusuri
yang diharapkan Bahandan menyediakan informasi penggunaan
Bentuk Kriteria penilaian sediaan Bobot
Referensi
ngg kajian pembelajaran (indikator)
farmasi dan alat kesehatan secara tepat, akurat dan sesuai dengan nilai
u (materi
ke ajar) kebutuhan masyarakat
1 Mahasiswa mampu menjelaskan Pengoba Presentasi dan -
secara sistematis tentang prinsip- tan CPMK:
tanya jawab
Mahasiswa
prinisp pengobatan rasional mampu rasional
menjelaskan secara sistematis, kritis dan logis tentang
2-3 Mahasiswa mamputatalaksana
menjelaskanpengobatan
Flu, pada gangguan sistem
1. Ceramah Ketepatanpernapasan
penjelasan dan sistem 5%
dengan sistematis dan logispencernaan,
tentang Batuk,
untuk 2.meningkatkan
Small grup Keaktifan
kualitas diskusi
hidup pasien
patofisiologi dan strategi terapi pada Asma discussion
gangguan di sistem pernapasan
dengan benar dan bertanggung
jawab
4-6 Mahasiswa mampu mengkaji Obat flu, Experiential 1. Kebenaran informasi 20%
rasionalitas produk obat untuk obat learning dalam makalah
mengatasi gangguan di sistem batuk, 2. Ketepatan analisis
pernapasan, untuk dapat obat kasus
memberikan informasi yang tepat asma 3. Kemampuan
bagi kesembuhan pasien komunikasi
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a
Minggu Kemampuan akhir yang Bahan kajian Bentuk Kriteria penilaian Referensi Bobot
ke diharapkan (materi ajar) pembelajaran (indikator) nilai
7-8 Mahasiswa mampu Maag, Diare- 1. Ceramah Keaktifan diskusi 5%
menjelaskan dengan Konstipasi, 2. Small grup
sistematis dan logis tentang Hepatitis discussion
patofisiologi dan strategi
terapi pada gangguan di
sistem pencernaan dengan
benar dan bertanggung
jawab
9-11 Mahasiswa mampu Maag, Diare- Experiential 1. Kebenaran analisis 20%
menerapkan algoritma konstipasi, learning kasus
pengobatan untuk penyakit Hepatitis 2. Kemampuan
di sistem pencernaan, untuk komunikasi
dapat memilihkan obat 3. Kebenaran melakukan
yang tepat serta role play
memberikan informasi yang
benar bagi pasien
12-13 Mahasiswa bekerjasama Artikel Think-Pair- 1. Ketepatan sistematika @10%
dalam kelompok untuk pubikasi Share analisis kritis
melakukan analisis kritis 2. Ketepatan analisis
terhadap artikel publikasi problem
tentang pengobatan pada
sistem pernapasan atau
sistem pencernaan
14 UAS 30%
APTFI TAHAPANP e n d i
A s o s i a s i PENYUSUNAN KURIKULUM
d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

Analisis SWOT Tracer Study /


Program studi Need Assessment
(Scientific vision) (Market signal)

(1) Profil Lulusan

(2) Kompetensi Lulusan

(3) Bahan kajian

Membentuk mata kuliah


(4)
dan menetapkan sks
Struktur kurikulum
(distribusi tiap Semester)
(5)
(6) Rancangan pembelajaran

(7) Metode pembelajaran


APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

Experiential Education (FIP, 2017) :


The Nanjing Statement
1. Experiential education should foster development of critical thinking and problem
solving processes relative to drug discovery and medicines use.
2. Students should have the opportunity to reflect on the clinical learning experience
through patient case presentations, and development and discussions of patient
notes/pharmaceutical care plans.
3. Pharmacy students should participate in direct patient care experiences in hospital and
community practice settings and in other practice experiences defined by local needs for
pharmacists.
4. Students should be provided with supervised laboratory and clinical experience
throughout the curriculum, including demonstrations and simulations.
5. Students should have the opportunity to learn to apply the clinical and pharmaceutical
knowledge that is taught in the classroom in practical settings by working under the
supervision of a faculty member or volunteer preceptor with patients and other
healthcare professionals and with other scientists.
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

Experiential Education (FIP, 2017) :


The Nanjing Statement
6. Students should have the opportunity to participate in internships / rotations with
appropriate supervision and guidance, based on mutually determined learning objectives.
7. Students should have opportunities to learn in a wide array of practice environments,
including caring for a diverse group of patients in various cultural and health state
environments.
8. Non-traditional settings (e.g., regulatory, industrial, non-governmental organisations) are
appropriate environments for selective experiential education internships/ rotations.
9. The culture of risk assessment, risk management and patient safety should be
communicated clearly as an objective for a pharmacist when practising in different
settings.
10. Students should demonstrate the ability and the right attitude to follow confidentiality
policies.
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

5 pillar dan Miller pyramid dalam Pendidikan Tinggi Farmasi


Learning to know Learning to do Learning to be

Learning to live Learning to transform one


together self and society
Knowledge

Body
Skills Community
practice

Mind Spirit
Attitude
PRIBADI UTUH

Knows Shows how IS


Knows how DOES
Shows how
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

Review teori belajar

Humanism
Mahasiswa mampu menerapkan
pengetahuan dan keterampilan di
Behaviorism bidang kefarmasian disertai perilaku
professional dan bertanggung jawab
untuk meningkatkan derajat
Constructivism kesehatan masyarakat

Cognitivism

Rich experience learning process


APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

Rich experience learning process

Teori Kelas
Kelas
Simulasi
Kelas,
Mahasiswa praktek Laboratorium

Komunitas Praktek Komunitas

Pengalaman
baru
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

Strategi belajar

1st person 2nd person 3rd person


Self-directed learning Cooperative learning Collaborative learning

Discovery learning Discovery learning Learning share

Discovery learning
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

Sinergi PTF dan praktek apoteker

PTF

Pengalaman
Harus
matching
Keterampilan
Praktek Apt
Pengetahuan

PRAKTEK APOTEKER
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

PENDIDIKAN APOTEKER

Pengalaman Evidence

Keterampilan ill-defined SCL


problem

Pengetahuan well-defined
problem
PRAKTEK APOTEKER
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

Saran DIKTI di Era 4.0 (1)


APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

Saran DIKTI di Era 4.0 (2)


APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

Merancang Inovasi Mata Kuliah PSPA

Konteks Manajemen dan


Pengalaman Pelayanan Kefarmasian di Metode PBL
Refleksi Apotek

Aksi PKPA di Apotek Penerapan di


(2 bulan) lapangan

Ujian komprehensif (USD) + UKAI (s/d 2017)


Evaluasi UKAI internal (USD) + UKAI Nasional (mulai 2018)
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

Penilaian oleh preceptor (proses)


APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

Monitoring aktivitas mahasiswa PKPA


APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

Penilaian makalah dan presentasi


APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

Indikator Vokasi Akademik Profesi


Profil lulusan Berorientasi pada Berorientasi pada Berorientasi pada pekerjaan
keahlian terapan keilmuan dan teknologi yang memerlukan persyaratan
tertentu khusus
CP
- Sikap Profesional terstandar Ilmiah (membangun Profesional terstandar sesuai
ilmu) etika profesi
- Pengetahuan Praktis Teoritis lebih dominan Aplikasi pengetahuan dan
dibanding aplikatif ketrampilan tertentu lebih
dominan dibanding teoritis
- Ketrampilan Lebih ditekankan pada Lebih ditekankan pada Lebih ditekankan pada
Khusus kebutuhan dunia kerja kebutuhan pekerjaan tertentu secara
pengembangan mandiari sesuai
keilmuan kewenangannya
- Ketrampilan Tanggung jawab Tanggung jawab Tanggung jawab terhadap
Umum terhadap lingkup kerja terhadap hasil kajian pekerjaan di bidang profesi
dan mengikuti standar keilmuan dan penelitian sesuai kompetensi profesinya
dan prosedur baku serta pengembangan
keilmuan
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

Indikator Vokasi Akademik Profesi


Struktur Serial (didasarkan Penekan lebih paralel Penekanan pada aplikasi
Kurikulum pada bahan kajian, daripada serial dan pengetahuan secara pararlel
prasyarat dan urutan simultan dan/atau simultan
pencapaian
kemampuan)
Pembelajaran
- Small Group Relevan Sangat Relevan Sangat Relevan
Discussion
- Role-Play & Sangat Relevan Relevan Sangat Relevan
Simulation
- Case Study Sangat Relevan Sangat Relevan Sangat Relevan
- Discovery Relevan Sangat Relevan Sangat Relevan
Learning (DL)
- Self Directed Relevan Sangat Relevan Sangat Relevan
Learning
- Cooperative Sangat Relevan Sangat Relevan Sangat Relevan
Learning (CL)
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

Indikator Vokasi Akademik Profesi


- Collaborative Sangat Relevan Sangat Relevan Sangat Relevan
Learning
- Contextual Sangat Relevan Sangat Relevan Sangat Relevan
Instruction
(CL)
- Project Based Sangat Relevan Relevan Sangat Relevan
Learning
- Problem Sangat Relevan Sangat Relevan Sangat Relevan
Based
Learning
Media Memerlukan alat peraga Memerlukan media yang Memerlukan wahana
Pembelajaran yang dapat dapat memvisualisasikan praktik dan objek nyata
mensimulasikan kondisi riil konsep dan prinsip
kerja
SDM (Dosen Memiliki keahlian dan Memiliki kepakaran yang Memiliki keahlian dan
dan Tendik) ketrampilan yang sesuai sesuai dengan bidang kepakaran serta
dengan kebutuhan dunia ilmunya bersertifikat profesi
usaha, industri serta
profesi
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

Indikator Vokasi Akademik Profesi


Penelitian Terapan dan Inovasi Penemuan dan Studi kasus keprofesian
pengembangan ilmu (evidence based)
pengetahuan
Sarana- Dibutuhkan Dibutuhkan Dibutuhkan wahana
prasarana lab/bengkel/studio yang lab/bengkel/studio yang praktik nyata untuk
menunjang pencapaian menunjang mencapai kompetensi
kompetensi kerja pengembangan ilmu profesi dan ketrampilan
pengetahuan tertentu dengan bukt
sertifikat profesi dan lisensi
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

PENDUKUNG
• Perencanaan SDM
• Perencanaan Sarana dan Prasarana
Kelas&Besar
SARANA4DAN4 KARAKTERISTIK4
SOFTWARE4YANG4 KEGIATAN4YANG4AKAN4 PERAWATAN4YANG4 LAYOUT4DAN4HAL4
Ukuran Jumlah Kapasitas HARDWARE44YANG4 RUANGAN4YANG4PERLU4
DIBUTUHKAN DILAKUKAN4 DIBUTUHKAN LAINNYA
DIBUTUHKAN DIPERHATIKAN

Kelas&Kecil
SARANA4DAN4 KARAKTERISTIK4
SOFTWARE4YANG4 KEGIATAN4YANG4AKAN4 PERAWATAN4YANG4 LAYOUT4DAN4HAL4
Ukuran Jumlah Kapasitas HARDWARE44YANG4 RUANGAN4YANG4PERLU4
DIBUTUHKAN DILAKUKAN4 DIBUTUHKAN LAINNYA
DIBUTUHKAN DIPERHATIKAN

Laboratorium
SARANA4DAN4 KARAKTERISTIK4
SOFTWARE4YANG4 KEGIATAN4YANG4AKAN4 PERAWATAN4YANG4 LAYOUT4DAN4HAL4
Golongan4Lab Jumlah Kapasitas HARDWARE44YANG4 RUANGAN4YANG4PERLU4
DIBUTUHKAN DILAKUKAN4 DIBUTUHKAN LAINNYA
DIBUTUHKAN DIPERHATIKAN
ch4Lab4
Pendidikan

ch4Lab4Riset
APTFI A s o s i a s i P e n d i d i k a n T i n g g i F a r m a s i I n d o n e s i a

endrotomoits@yahoo.com

Anda mungkin juga menyukai