Anda di halaman 1dari 5

Syarat untuk benda yang akan diuji kekerasannya adalah :

 Ketebalan pemotongan harus sesuai dengan ketebalan material


 Permukaan uji harus datar
 Permukaan uji harus bersih dari lapisan-lapisan lain yang mungkin mempengaruhi kekerasan
material

 Permukaan material dan benda penguji (indenter)diusahakan membentuk bidang tegak


lurus

 Beban penguji harus memiliki harga kekerasan yang lebih besar dari
material yang ingin diuji agar tidak terjadi deformasi plastis pada benda
penguji.
 Ukuran benda penguji harus lebih kecil daripada material yang diuji agar
tidak terjadi perubahan lain dari material,misalnya pembengkokan.
 Pengujian dilakukan beberapa kali di beberapa tempat agar nilainya lebih
mewakili dari seluruh permukaan

3.Kekerasan Vickers
Uji kekerasan Vickers menggunakan penekan berupa piramida intan
dengan sudut diantara 2 bidang yang berhadapan adalah 136o .sudutini dipilih karena nilai
tersebut mendekati sebagian besar nilai perbandingan yang diinginkan antara diameter lekukan
dan diameter bola penumbuk pada uji kekerasanBrinell. Angka kekerasan Vickers (VHN) adalah
beban dibagi dengan pengukuran mikroskopik dari panjang diagonal jejak.

Keuntungan metode Vickers :


o

Indentor dibuat dari bahan yang cukup keras, sehingga dimungkinkan dilakukan untuk berbagai
jenis logam.
o

Memberikan hasil berupa skala kekerasan yang kontinu dan dapat digunakan untuk menentukan

kekerasan pada logam yang sangat lunak dengan kekerasan DPH 5 hingga logam yang sangat

keras dengan DPH 1500


o

Dapat dilakukan untuk benda-benda dengan ketebalan yang sangat


tipis, sampai 0.006 inchi
o

Harga kekerasan yang didapat dari uji Vickers tidak bergantung


pada besar beban indentor \
Sedangkan kerugiannya yaitu pengujian ini tidak dapat digunakan

untuk pengujian rutin karena pengujian tersebut lama, memerlukan persiapan permukaan benda

uji yang teliti, dan rentan terhadap kesalahan perhitungan panjang diagonal.
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA
Callister, William D. ´Materials andScienceEngineering: anIntroductionµ, 6th
edition. John Wiley &Sons,Inc. 2003.
Dieter, GeorgeE. ´Mechanical Metallurgyµ. McGrawHillBook Co. 1988
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG

Uji keras merupakan pengujian yang paling efektif karena dengan pengujian ini, kita
dapat dengan mudah mengetahui gambaran sifat mekanik suatu material.Meskipun pengukuran
hanya dilakukan pada satu titik, atau daerah tertentu saja, nilai kekerasan cukup valid untuk
menyatakan kekuatan suatu material.Dengan melakukan uji keras, material dapat dengan mudah
digolongkan sebagai material ulet atau getas.

Uji keras juga dapat digunakan sebagai salah satu metode untuk mengetahui pengaruh
perlakuan panas dan perlakuan dingin terhadap material. Material yang telah mengalami cold
working, hot working, dan heat treatment, dapat diketahui gambaran perubahan kekuatannya,
dengan mengukur kekerasan permukaan suatu material. Oleh sebab itu, dengan uji keras kita
dapat dengan mudah melakukan quality control terhadap material.

TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mengetahui macam-macam metode pengujian keras serta aplikasinya
2. Mengetahui prosedur dan standar pengujian keras
3. Mengetahui sifat mekanik serta perubahan yang terjadi akibat proses
pemanasan
4. Mengetahui kelebihan dan kekurangan metode-metode pengujian
kekerasan.
5. Mampu menghitung besaran sifat mekanik suatu materi
Pengujian kekerasan Knoop dan Vickers

Kedua jenis pengujian ini menggunakan indentor intan yang cukup kecil dan
mempunyai bentuk geometri berbentuk piramid seperti ditunjukkan pada gambar
dibawah ini. Beban yang dikenakan juga jauh lebih kecil dibanding dengan pengujian
rockwell dan brinel yaitu antara 1 sampai 1000 gram. Hasil penjejakan diukur dengan
mikroskop lalu dikonversikan menjadi angka kekerasan.

                                       Bentuk indentor Vickers (Callister, 2001)

HV= 1,854 P/d2

HV = Angka kekerasan Vickers

P    = Beban

Kekerasan Knoop dan Vickers dilambangkan dengan HK dan HV. Kedua jenis
pengujian ini cocok untuk pengujian dengan material yang nilai kekerasannya rendah.
Knoop biasanya digunakan untuk mengukur material yang getas seperti keramik.

2. Vickers
Pengujian kekerasan dengan metode Vickers bertujuan menentukan kekerasan
suatu material dalam bentuk daya tahan material terhadap intan berbentuk
piramida dengan sudut puncak 136 Derajat yang ditekankan pada permukaan
material uji tersebut. Angka kekerasan Vickers (HV) didefinisikan sebagai hasil
bagi (koefisien) dari beban uji (F) dalam Newton yang dikalikan dengan angka
faktor 0,102 dan luas permukaan bekas luka tekan (injakan) bola baja (A) dalam
milimeter persegi. Secara matematis dan setelah disederhanakan, HV sama
dengan 1,854 dikalikan beban uji (F) dibagi dengan diagonal intan yang
dikuadratkan. Beban uji (F) yang biasa dipakai adalah 5 N per 0,102; 10 N per
0,102; 30 N per 0,102N dan 50 per 0,102 N. Dalam Praktiknya, pengujian
Vickers biasa dinyatakan dalam (contoh ) : HV 30 hal ini berarti bahwa
kekerasan Vickers hasil pengujian dengan beban uji (F) sebesar 30 N per 0,102
dan lama pembebanan 15 detik. Contoh lain misalnya HV 30 / 30 hal ini berarti
bahwa kekerasan Vickers hasil pengujian dengan beban uji (F) sebesar 30 N per
0,102 dan lama pembebanan 30 detik.

Prinsip kerja uji Ultrasonik


Menggunakan enenrgi suara berfrekuensi tinggi untuk melakukan pengujian dan pengukuran.
Ultrasonic inspection dilakukan untuk mendeteksi / mengevaluasi cacat, pengukuran dimensi,
mengkarakteristikkan material. Teridir dari pulser / receiver, transcuder dan peralatan display.

Keuntungan dan kerugian

- Uji ultrasonik : - Keuntungan :


1. Sensitif untuk diskontinuitas di permukaan dan di bawahnya.
2. Kedalaman penetrasi untuk deteksi cacat lebih dari uji yang lainnya.
3. Dibutuhkan akses satu sisi bila menggunakan teknik pulse-edna.
4. Sangat akurat untuk menentukan estimasi ukuran.

- Kerugian :
1. Permukaan benda uji harus dapat mentransmisikan ultrasound.
2. Besi kasar sulit diinspeksi akibat transmisi suara yang rendah.
3. Cacat linier yang orientasinyasejajar dengan arah suara sulit dideteksi.

Inspeksi ultarasonik adalah salah satu metode uji tak rusak (NDT) dimana gelombang suara
dengan frekuensi tinggi dilewatkan pada material untuk mendeteksi cacat di permukaan dan di
bawah permukaan (subsurface) material. Ultrasonic adalah gelombang suara dengan frekuensi
0.1 s/d 25 Mhz, frekuensi ini jauh di atas daerah pendengaran manusia.
Inspeksi Ultrasonik merupakan suatu metode NDT yang sangat sensitif untuk menginspeksi part
part yang terbuat dari metal, non metal, dan non magnetik. Dengan metoda ultrasonik ini, dapat
diketahu/disetimasi letak dan ukuran cacat yang kecil walaupun hanya dengan satu sisi
permukaan part yang dapat diakses. Kseusksesan dari suatu inspeksi ultarasonik sangat
tergantung pada kondisi permukaan subjek, ukuran butir dan arah butir, dan impedansi
magnetik.
Inspeksi ultrasonik menggunakan energi akustik pada frekuensi yang tinggi. Energi tersebut
diarahkan langsung ke spesimen yang akan diuji dan jumlah energi yang direfleksikan atau
ditransmisikan oleh spesimen dimonitor sehingga dapat diindikasikan kondisi dari spesimen
yang diuji tersebut.
Ultrasonik beroperasi dengan dari gelombang suara yang ditransmisikan dan dipantulkan. Suatu
gelombang ultrasonik berjalan dari satu medium ke medium lain haus melewati suatu
permukaan atau lapisan batas. Pada permukaan ini, sebagian energi akustik dipantulkan kembali
dan sisanya diserap. Jumlah dari energi yang dipantulkan tergantung dari ketidak samaan kedua
media.
Karena sifat akustik udara sangat jauh berbeda denga logam, retak dan rongga memberikan
persentasi refleksi yang lebih tinggi.
Inspeksi ultrasonic adalah salah satu metode NDT yang paling banyak digunakan untuk
mendeteksi cacat internal, cacat di permukaan, untuk menentukan karaktersitik perekatan
(bond characteristic), juga untuk mengukur ketebalan dan lebar korosi. Pada metoda ultrasonic
ini biasanya juga digunakan couplant yaitu cairan yang berguna sebagai medium perambatan
yang baik dari transducer ultrasonic dengan benda yang akan diuji. Hal ini dilakukan karena
gelombang suara yang dihasilkan mempunyai sifat perambatan yang kurang baik diudara.

Metoda ultrasonic memiliki beberapa keuntungan sebagai berikut:


ü Mempunyai kekuatan penetrasi yang tinggi sehingga bisa digunakan pada material dengan
ketebalan samapi 6 meter.
ü Memiliki sensitivitas tinggi, sehingga bisa mendeteksi cacat yang sangat kecil
ü Memiliki akurasi yang lebih baik dari metode NDT lainnya dalam menentukan posisi,
orientasi ukuran, dan bentuk cacat internal
ü Hanya membutuhkan satu permukaan yang dapat diakses
ü Tidak berbahaya bagi operator dan orang di sekitarnya
ü Bersifat portable
ü Outputnya bisa diproses dengan computer untuk mengetahui karakteristik cacat dan untuk
menentukan sifat sifat material.

Kekurangan metoda ultrasonic


ü Pengoperasian secara manual harus dilakukan oleh teknisi yang berpengalaman
ü Pengetahuan taknik yang baik dibutuhkan untuk mengembangkan prosedur inspeksi
ü Bagian yang tidak rata, ketidakteraturan bentuk, komponen yang sangat kecil atau sangat
tipis,
atau yang tidak homogen sulit diinspeksi
ü Dibutuhkan couplant antara transducer ultrasonic dengan bagian yang sedang diinspeksi
ü Dibutuhkan reference standards untuk pengkalibrasian dan untk mengetahui karakteristik
cacat

Anda mungkin juga menyukai