Anda di halaman 1dari 3

1.6.

E-Commerce
1.6.1. Definisi E-Commerce
E-Commerce merupakan salah satu kriteria utama revolusi Teknologi Informasi dan
Komunikasi di bidang ekonomi yang merupakan alat untuk mempromosikan bentuk dan
dimensi bisnis baru [ CITATION Iso18 \l 1033 ]. Saat ini e-Commerce menjadi bentuk
perdagangan yang semakin populer di seluruh dunia.
Menurut Rosen (2000; 5) mendefinisikan Electronic Commerce mencakup berbagai
aktivitas bisnis online untuk produk dan jasa, baik dari bisnis ke bisnis maupun dari
bisnis ke konsumen melalui intenet. Rosen menjelaskan bahawa pengertian e-Commerce
bisa dijelaskan dari beberapa perspektif sebagai berikut:
a. Dari perspektif komunikasi, e-Commerce merupakan pengiriman informasi,
produk/layanan, atau pembayaran melalui lini telepon, jaringan computer atau
sarana elektronik lainnya.
b. Dari perspektif proses bisnis, e-Commerce merupakan aplikasi teknologi menuju
otomatisasi transaksi dan aliran kerja perusahaan.
c. Dari perspektif layanan, e-Commerce merupakan satu alat yang memenuhi
keinginan perusahaan, konsumen, dan manajemen dalam memangkas service cost
ketika meningkatkan mutu barang dan kecepatan pelayanan.
d. Dari perspektif online, e-Commerce berkaitan dengan kapasitas jual beli produk
dan infromasi di Internet dan jasa online lainnya.
Pendapat lain diungkapkan oleh Suyanto (2003; 10) e-Commerce merupakan konsep
baru yang bisa digambarkan sebagai proses jual beli barang atau jasa pada World Wide
Web Internet atau proses jual beli atau pertukaran produk, jasa dan infromasi melalui
jaringan informasi termasuk internet. Suyanto menjelaskan bahwa dalam e-commerce
penjual dapat memasarkan produknya pada toko online selama tujuh hari seminggu, 24
jam sehari dan juga tidak memerlukan tempat khusus untuk menjual produk. E-commerce
dapat digunakan oleh semua kalangan kapan saja, dimana saja lokasinya (selama
konsumen mempunyai akses ke internet).
Adapun pengertian e-Commerce menurut Shahriari (2015, 49-55) merupakan
perdagangan elektronik yang mengacu pada teknologi seperti perdagangan seluler,
transfer dana elektronik, manajemen rantai pasokan, pemasaran Internet, pemrosesan
transaksi online, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventaris, dan sistem
pengumpulan data otomatis.
Berdasarkan beberapa pengertian e-Commerce di atas, dapat disimpulkan bahwa e-
Commerce adalah suatu proses tindakan dalam melakukan transaksi bisnis yaitu proses
penjualan, pembeliaan maupun pertukaran informasi mengenai barang dan jasa melalui
internet yang bisa diakses kapan saja dan dimana saja.

1.6.2. Klasifikasi E-Commerce


Penggolongan e-Commerce yang lazim dilakukan orangialah berdasarkan sifat
transaksinya. Rosen (2000; 45) mengemukakan tipe-tipe e-Commerce berikut segera bisa
dibedakan:
a. Business-to-Business (B2B), kebanyakan e-Commerce yang diterapkan saat ini
merupakan tipe B2B.
b. Business-to-Consumer (B2C), merupakan transaksi eceran dengan pembeli
perorangan.
c. Consumer-to-Consumer (C2C), merupakan seorang konsumen menjual secara
langsung ke konsumen lainnya.
d. Consumer-to-Business (C2B), merupakan perseorangan yang menjual produk atau
layanan ke organisasi, dan perseorangan yang mencari penjual, berinteraksi dengan
mereka, dan menyepakati suatu transaksi.
e. Nonbusiness e-Commerce, lembaga non-bisnis seperti lembaga akademis, organisasi
nirlaba, organisasi keagamaan, organisasi sosial, dan lembaga-lembaga pemerintahan
yang menggunakan berbagai tipe e-Commerce untuk mengurangi biaya atau untuk
meningkatkan operasi dan layanan public.
f. Intrabusiness (Organizational) e-Commerce, semua aktivitas intern organisasi,
biasanya dijalankan di Internet, yang melibatkan pertukaran barang, jasa atau
informasi.

1.6.3. Manfaat E-Commerce

2.2.3. Manfaat E-Commerce


2.2.4. Komponen E-Commerce
2.2.5. Kelebihan dan Kekurangan E-Commerce

Anda mungkin juga menyukai