DISUSUN OLEH :
KELOMPOK IX
RISTA (20231014)
NASRIAN (20231013)
NURQADRIAL (20231012)
NURFIANTI SARI (20231015)
BAUBAU
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Tuhan semesta alam. Atas izin
dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah tepat waktu tanpa kurang suatu apa
pun. Tak lupa pula penulis haturkan shalawat serta salam kepada junjungan Rasulullah
Muhammad SAW. Semoga syafaatnya mengalir pada kita di hari akhir kelak.
Penulisan makalah berjudul “HUKUM NIKAH SIRRI DALAM PANDANGAN
ISLAM” bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam.
Akhirul kalam, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.
Besar harapan penulis agar pembaca berkenan memberikan umpan balik berupa kritik dan
saran. Semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi berbagai pihak. Aamiin.
Kelompok IX
i
DAFTAR ISI
KESIMPULAN ............................................................................................ 6
A. LATAR BELAKANG
Dewasa ini kita sering mendengar istilah nikah siri terutama dikalangan pejabat dan
selebritis. Banyaknya kasus nikah siri membuat masyarakat seringkali bertanya apakah yang
dimaksud dengan nikah siri dan bagaimanakah hukumnya dalam islam. Nikah siri sebenarnya
bukan tradisi umat islam karena pada dasarnya Rasullullah SAW menyuruh kita untuk
mengumumkan pernikahan kepada khalayak masyarakat luas. Hal tersebut merupakan awal
dari membangun rumah tangga yang sakinah, mawadah dan rahmah dan agar kewajiban istri
terhadap suami maupun sebaliknya kewajiban suami terhadap istri dapat dipenuhi.
Pernikahan siri merupakan istilah yang berkembang di masyarakat berarti pernikahan di
bawah tangan; yaitu proses perkawinan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku
dalam Islam, seperti keberadaan wali, saksi dan ijin qabul, hanya saja tidak ada catatan dibuat
di kantor urusan agama (KUA) sebagai pejabat resmi kantor Kementerian Agama bagi yang
melakukan pernikahan mereka menurut Islam, dan di kantor sipil untuk yang menjalankan
perkawinannya menurut agama dan keyakinan selain Islam. Tanpa catatan apapun,
pemerintah akan secara tidak langsung Belum mengakui ikatan dinas ini, jadi ada hal-hal
yang terkait dengan hak anak dan istri yang tidak terpenuhi.
B. RUMUSAN MASALAH
TUJUAN :
Adapun tujuan penulisan makalah ini sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud Nikah Sirri
2. Untuk mengetahui jenis-jenis Nikah Sirri
3. Untuk mengetahui dampak Nikah Sirri
MANFAAT :
Adapun manfaat penulisan makalah ini sebagai berikut :
1. Agar dapat mengetahui apa yang dimaksud Nikah Sirri
2. Agar dapat mengetahui jenis-jenis Nikah Sirri
3. Agar dapat mengetahui dampak Nikah Sirri
1
PANDANGAN AGAMA
Nikah siri atau yang diartikan sebagai pernikahan secara rahasia sebenarnya dilarang
oleh islam karena islam melarang seorang wanita untuk menikah tanpa sepengetahuan
walinya. Hal ini didasarkan pada hadist nabi yang disampaikan oleh Abu Musa ra;
bahwasanya Rasulullah saw bersabda;
ال نكاح إال بولي
“Tidak sah suatu pernikahan tanpa seorang wali.”
Hadist tersebut diperkuat dengan hadist yang diriwayatkan oleh Aisyah ra, bahwasanya
Rasulullah saw pernah bersabda:
نف كاحها باطل, نف كاحها باطل,أيما امرأة نكحت بغير إذن وليها فنكاحها باطل
“Wanita mana pun yang menikah tanpa mendapat izin walinya, maka pernikahannya batil;
pernikahannya batil; pernikahannya batil”.
Ulama fiqih
Mayoritas ulama ahli Fiqh pernikahan berpendapat bahwa hukum nikah siri tidaklah sah.
Sebab perbuatan nikah siri tidak pernah dicontohkan oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam.
Dan risikonya bisa menimbulkan fitnah di masyarakat sebab pernikahan tersebut dilakukan
secara diam-diam.
Mahzab As Syafi’iyah
Menurut pendapat mahzab Syafi’i, hukum pernikahan nikah siri tidak sah. selain secara fiqh,
terminologinya dianggap tidak sah, nikah siri juga disinyalir akan mampu mengundang fitnah
baik dari sisi laki-laki maupun perempuan.
Mahzab Al-Maliki
Menurut mahzab Maliki, nikah siri didefinisikan sebagai pernikahan atas permintaan calon
suami, dimana para saksi harus merahasiakannya dari keluarganya dan orang lain. Menurut
mahzab Maliki, nikah siri hukumnya tidak sah. Pernikahan ini bisa dibatalkan. Namun
apabila keduanya telah melakukan hubungan badan maka pelaku bisa memperoleh hukuman
rajam (had) dengan diakui empat orang saksi.
Mahzab Hanafi
Sebagaimana mahzab Syafi’i dan Maliki, mahzab Hanafi juga tidak membolehkan
pernikahan siri atau nikah sembunyi-sembuyi tanpa wali.
Mahzab Hambali
Mahzab Hambali memiliki pendapat berbeda dari ketiga mahzab lainnya. Ulama dari mahzab
hambali berpendapat bahwa nikah siri yang dilakukan sesuai syariat islam (memenuhi rukun
nikah) maka sah untuk dilakukan. Tapi hukumnya makruh, yakni jika dikerjakan tidak apa-
apa dan bila ditinggalkan mendapat pahala.
َ ك ْنت
ِجي ُزُه ولpُ فقال َ ح ِ أpٌةpَْم َرأ رج َهْد عليه ُر ِب ِن َكا أخبرنا ما ِلك عن أبي ال ُّز َب ْي ِر قال أتى
و َال ْو هذا وا كا ال ل إ اال ش لم ع َم
ر
س
َتَقدا ْمت فيه لَ َرج ْمت
“ Dari Malik dari Abi Zubair berkata bahwa suatu hari Umar dilapori tentang pernikahan
yang tidak disaksikan kecuali seorang laki-laki dan seorang perempuan, maka beliau berkata :
“ Ini adalah nikah sirri, dan saya tidak membolehkannya, kalau saya mengetahuinya, niscaya
akan saya rajam ( pelakunya ) “
“ Bahwa nabi Muhammad saw melarang nikah siri “ ( HR at Tabrani di dalam al Ausath dari
Muhammad bin Abdus Shomad bin Abu al Jirah yang belum pernah disinggung oleh para
ulama, adapaun rawi-raiwi lainnya semuanya tsiqat ( terpecaya ) (Ibnu Haitami, Majma’ az-
Zawaid wal Manbau al Fawaid ( 4/ 62 ) hadist 8057 )
BAB II
PEMBAHASAN
1. Nikah siri bisa menimbulkan fitnah atau ghibah di masyarakat. Tiba-tiba pergi atau
jalan berduaan, dimana masyarakat tidak pernah mengetahui tentang pernikahan
kedua orang tersebut. Hal ini tentu dapat menyebabkan munculnya masalah.
2. Pernikahan yang dilakukan secara diam-diam tanpa ke KUA tidak mendapatkan
perlindungan secara hukum. Nantinya bila terjadi sesuatu yang merugikan salah satu
pihak, maka ia tidak bisa melakukan tindakan penuntutan. Misalnya saja, si suami
tidak mau menafkahi maka istri tidak bisa berbuat apa-apa.
3. Pernikahan siri merugikan pihak anak. Seorang anak yang lahir dari pernikahan siri
maka statusnya tidak jelas di mata hukum. Sebagaimana dijelaskan dalam UU No.1
tahun 1974 tentang Pernikahan, Pasal 42 Ayat 1: Anak yang sah adalah anak-anak
yang dilahirkan dalam atau sebagai akibat perkawinan yang sah. Hal ini merujuk
bahwa status anak memiliki hubungan darah dengan kedua orangtuanya. Dalam
beberapa kasus tentang hak anak hasil nikah siri terdapat kesusahan dalam
pengurusan hak hukum seperti nafkah, warisan, maupun akta kelahiran.
4. Mengurus administrasi negara juga akan kesulitan. Misalnya Kartu Keluarga (KK),
KTP, Akta Kelahiran Anak, dan sebagainya.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Demikian penjelasan tentang nikah sirri dalam islam, jenis dan dampaknya. Jika anda
seorang wanita ada baiknya menimbang terlebih dahulu sebelum melakukan nikah sirri
karena tanpa status dan pencatatan nikah bisa jadi anda akan mengalami kerugian dikemudian
hari. Sementara itu islam juga tidak menganjurkan untuk melakukan pernikahan sirri karena
pernikahan sirri bisa mendatangkan mudharat. Islam mengajarkan agar kita mencari
jodoh dengan cara yang benar misalnya dengan ta’aruf atau shalat istikharah dan
menimbang kriteria calon suami yang baik. Islam juga memberi pedoman tentang
bagaimana cara memilih pendamping hidup yang sesuai.
DAFTAR PUSTAKA
https://dalamislam.com/hukum-islam/pernikahan/nikah-siri-dalam-
islamhttps://dalamislam.com/hukum-islam/pernikahan/nikah-siri-dalam-islam
https://dalamislam.com/hukum-islam/pernikahan/nikah-siri-dalam-islam
https://dalamislam.com/hukum-islam/pernikahan/nikah-siri-dalam-islam
Diakses pada 29/11/2020
https://www.kompasiana.com/pakcah/54f4002d745513932b6c84b3/tiga-jenis-nikah-
sirihttps://www.kompasiana.com/pakcah/54f4002d745513932b6c84b3/tiga-jenis-nikah-
sirihttps://www.kompasiana.com/pakcah/54f4002d745513932b6c84b3/tiga-jenis-nikah-
sirihttps://www.kompasiana.com/pakcah/54f4002d745513932b6c84b3/tiga-jenis-nikah-siri
Diakses pada 29/11/2020
https://www.tribunnews.com/metropolitan/2014/12/10/mui-nikah-siri-sah-secara-agama-tapi-
tak-punya-kekuatan-hukumhttps://www.tribunnews.com/metropolitan/2014/12/10/mui-nikah-
siri-sah-secara-agama-tapi-tak-punya-kekuatan-
hukumhttps://www.tribunnews.com/metropolitan/2014/12/10/mui-nikah-siri-sah-secara-
agama-tapi-tak-punya-kekuatan-hukum
Diakses pada 29/11/2020