Anda di halaman 1dari 7

IP ADDRESS

1. Pengertian IP Address
      IP address digunakan sebagai alamat dalam hubungan antar host di internet sehingga
merupakan sebuah sistem komunikasi yang universal karena merupakan metode
pengalamatan yang telah diterima di seluruh dunia. Dengan menentukan IP address berarti
kita telah memberikan identitas yang universal bagi setiap interface komputer. Jika suatu
komputer memiliki lebih dari satu interface (misalkan menggunakan dua ethernet) maka kita
harus memberi dua IP address untuk komputer tersebut masing- masing untuk setiap
interfacenya.

a. IPv4
      Alamat IP versi 4 (sering disebut dengan Alamat IPv4) adalah sebuah jenis pengalamatan
jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP
versi 4. Panjang totalnya adalah 32-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 4 miliar
host komputer atau lebih tepatnya 4.294.967.296 host di seluruh dunia, jumlah host tersebut
didapatkan dari 256 (didapatkan dari 8 bit) dipangkat 4(karena terdapat 4 oktet) sehingga
nilai maksimal dari alamt IP versi 4 tersebut adalah 255.255.255.255 dimana nilai dihitung
dari nol sehingga nilai nilai host yang dapat ditampung adalah
256x256x256x256=4.294.967.296 host, bila host yang ada di seluruh dunia melebihi kuota
tersebut maka dibuatlah IP versi 6 atau IPv6. Contoh alamat IP versi 4 adalah 192.168.10.1.

Alamat IP versi 4 umumnya diekspresikan dalam notasi desimal bertitik (dotted-decimal


notation), yang dibagi ke dalam empat buah oktet berukuran 8-bit. Dalam beberapa buku
referensi, format bentuknya adalah w.x.y.z. Karena setiap oktet berukuran 8-bit, maka
nilainya berkisar antara 0 hingga 255 (meskipun begitu, terdapat beberapa pengecualian
nilai).
Alamat IP yang dimiliki oleh sebuah host dapat dibagi dengan menggunakan subnet mask
jaringan ke dalam dua buah bagian, yakni:

    Network Identifier/NetID atau Network Address (alamat jaringan) yang digunakan khusus
untuk mengidentifikasikan alamat jaringan di mana host berada. Dalam banyak kasus, sebuah
alamat network identifier adalah sama dengan segmen jaringan   fisik   dengan   batasan  
yang   dibuat   dan   didefinisikan oleh router IP. Meskipun demikian, ada beberapa kasus di
mana beberapa jaringan logis terdapat di dalam sebuah segmen jaringan fisik yang sama
dengan menggunakan sebuah praktek yang disebut sebagai multinetting. Semua sistem di
dalam sebuah jaringan fisik yang sama harus memiliki alamat network identifier yang sama.
Network identifier juga harus bersifat unik dalam sebuah Internetwork. Jika semua node di
dalam jaringan logis yang sama tidak dikonfigurasikan dengan menggunakan network
identifier yang sama, maka terjadilah masalah yang disebut dengan routing error. Alamat
network identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255.

    Host Identifier/HostID atau Host address (alamat host) yang digunakan khusus untuk
mengidentifikasikan alamat host (dapat berupa workstation, server atau sistem lainnya yang
berbasis teknologi TCP/IP) di dalam jaringan. Nilai host identifier tidak boleh bernilai 0 atau
255   dan   harus   bersifat   unik   di dalam network identifier/segmen jaringan di mana ia
berada.

 
Alamat IPv4 terbagi menjadi beberapa jenis, yakni sebagai berikut:

    Alamat Unicast, merupakan alamat IPv4 yang ditentukan untuk sebuah antarmuka  
jaringan   yang   dihubungkan    ke    sebuah Internetwork IP. Alamat unicast digunakan
dalam komunikasi point-to-point atau one-to-one.
    Alamat Broadcast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh setiap node IP
dalam segmen jaringan yang sama. Alamat broadcast digunakan dalam komunikasi one-to-
everyone.
    Alamat Multicast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh satu atau
beberapa node dalam segmen jaringan yang sama atau berbeda. Alamat multicast digunakan
dalam komunikasi one-to-many.

 
Pembagian kelas pada IPv4
Dalam RFC 791, alamat IP versi 4 dibagi ke dalam beberapa kelas, dilihat dari oktet
pertamanya, seperti terlihat pada tabel. Sebenarnya yang menjadi pembeda kelas IP versi 4
adalah pola biner yang terdapat dalam oktet pertama (utamanya adalah bit-bit awal/high-
order bit), tapi untuk lebih mudah mengingatnya, akan lebih cepat diingat dengan
menggunakan representasi desimal.
    Kelas A (1 bit pertama IP Address-nya ―0‖) : Alamat unicast untuk jaringan skala besar.
Nomor urut bit tertinggi di dalam alamat IP kelas A selalu diset dengan nilai 0 (nol). Tujuh
bit berikutnya—untuk melengkapi oktet pertama—akan membuat sebuah network identifier.
24 bit sisanya (atau tiga oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Ini mengizinkan
kelas A memiliki hingga 126 jaringan, dan 16,777,214 host tiap jaringannya. Alamat dengan
oktet awal 127 tidak diizinkan, karena digunakan untuk mekanisme Interprocess
Communication (IPC) di dalam mesin yang bersangkutan.
    Kelas B (2 bit pertama IP Address-nya ―10‖) : Alamat unicast untuk jaringan skala
menengah hingga skala besar. Dua bit pertama di dalam oktet pertama alamat IP kelas B
selalu diset ke bilangan biner 10. 14 bit berikutnya (untuk melengkapi dua oktet pertama),
akan membuat sebuah network identifier. 16 bit sisanya (dua oktet terakhir)
merepresentasikan host identifier. Kelas B dapat memiliki 16,384 network, dan 65,534 host
untuk setiap network-nya.
    Kelas C (3 bit pertama IP Address-nya ―110‖) : Alamat unicast untuk jaringan skala kecil.
Tiga bit pertama di dalam oktet pertama alamat kelas C selalu diset ke nilai biner 110. 21 bit
selanjutnya (untuk melengkapi tiga oktet pertama) akan membentuk sebuah network
identifier. 8 bit sisanya (sebagai oktet terakhir) akan merepresentasikan host identifier. Ini
memungkinkan pembuatan total 2,097,152 buah network, dan 254 host untuk setiap network-
nya.
    Kelas D (4 bit pertama IP Address-nya ―1110‖) : Alamat multicast (bukan alamat
unicast). sehingga berbeda dengan tiga kelas di atas. Empat bit pertama di dalam IP kelas D
selalu diset ke bilangan biner 1110. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat
digunakan untuk mengenali host. Untuk lebih jelas mengenal alamat ini, lihat pada bagian
Alamat Multicast IPv4.
    Kelas E (4 bit pertama IP Address-nya ―1111‖) : Umumnya digunakan sebagai alamat
percobaan (eksperimen)dan dicadangkan untuk digunakan pada masa depan. Empat bit
pertama selalu diset kepada bilangan biner 1111. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat
yang dapat digunakan untuk mengenali host.

Aturan dasar dalam menentukan network ID dan host ID yang akan digunakan :

    Network ID 127.0.0.1 tidak dapat digunakan karena ia secara default digunakan dalam
keperluan ‗loop-back‘.(‗Loopback‘ adalah IP address yang digunakan komputer untuk
menunjuk dirinya sendiri).
    Host ID tidak boleh semua bitnya diset 1 (contoh klas A: 126.255.255.255), karena akan
diartikan sebagai alamat broadcast. ID broadcast merupakan alamat yang mewakili seluruh
anggota jaringan. Pengiriman paket ke alamat ini akan menyebabkan paket ini didengarkan
oleh seluruh anggota network tersebut.
    Network ID dan host ID tidak boleh sama dengan 0 (seluruh bit diset 0 seperti 0.0.0.0),
karena IP address dengan host ID 0 diartikan sebagai alamat network. Alamat network adalah
alamat yang digunakan untuk menunjuk suatu jaringan, dan tidak menunjukan suatu host.
    Host ID harus unik dalam suatu network (dalam satu network, tidak boleh ada dua host
dengan host ID yang sama).
b. IPv6
      Saat ini untuk request IP address dilakukan melalui lembaga yang telah ditunjuk oleh
IANA (Internet Assigned Numbers Authority) yang ditentukan berdasarkan wilayah,
diantaranya adalah APNIC (Asia Pacific Network Information Center) yang khusus
menangani request IP address untuk wilayah Asia Pasifik, diantaranya wilayah yang dilayani
oleh APNIC adalah Indonesia. Organisasi serupa yang menangani kawasan Amerika Utara,
Amerika Selatan, Karibia, dan Afrika Sub Sahara adalah ARIN, sedangkan di Eropa, Timur
Tengah, dan sebagian Afrika adalah RIPENCC. Perkembangan Internet dan network akhir-
akhir ini telah membuat Internet Protocol (IP) yang merupakan tulang punggung networking
berbasis TCP/IP dengan cepat menjadi ketinggalan zaman, saat ini berbagai macam aplikasi
yang menggunakan Internet, diantaranya transfer file (ftp), surat elektronik (e-mail), akses
jarak jauh (remote access), Multimedia menggunakan Internet, dan lain sebagainya.
Perkembangan ini telah membuat terlampauinya kapasitas jaringan berbasis IP untuk
mensuplai layanan  dan fungsi yang diperlukan. Sebuah  lingkungan seperti Internet
membutuhkan dukungan pada lalu-lintas data secara real-time maupun fungsi sekuriti.
Kebutuhan akan fungsi sekuriti ini saat inisangat sulit dipenuhi oleh IP versi 4 atau sering
disebut IPv4. Hal ini mendorong para ahli untuk merumuskan Internet Protocol baru untuk
menanggulangi keterbatasan resource Internet Protocol yang sudah mulai habis serta
menciptakan Internet Protocol yang memiliki fungsi sekuriti yang reliability. Pada tanggal 25
Juli di Toronto pada saat pertemuan IETF telah direkomendasikan penggunaan IPv6 atau ada
yang menyebutnya dengan IPng (IP nextgeneration) yang dilatarbelakangi oleh keterbatasan
IPv4 yang saat ini memiliki panjang 32 bit, akibat ledakan pertumbuhan jaringan.
Pengembangan IPv6, atau ada yang menyebutkan dengan nama IP Next Generation yang
direkomendasikan pada pertemuan IETF di Toronto tanggal 25 Juli 1994 dilatarbelakangi
olehkekurangan IP address yang saat ini memiliki panjang 32 bit, akibat ledakan
pertumbuhan jaringan. IPv6 merupakan versi baru dari IP yang merupakan pengembangan
dari IPv4.
       IPv6 adalah format IP dengan panjang 128 bit dan umumnya ditulis sebagai 8 bilangan
16 bit hexadecimal.Memiliki jumlah alamat IP = 2128 (sekitar 3.4x 1038). Bandingkan
dengan IPv4 dengan format hanya 32 bit yang berarti memiliki jumlah IP = 232 (sekitar
4.3x109).
Format penulisannya adalah dengan hexadecimal yang masing-masing 16 bit dengan
dipisahkan dengan tanda titik dua (:) Representasi alamat pada IPv6 ada beberapa macam,
yaitu :

    Model x: x: x: x: x: x: x: x. X adalah nilai berupa hexadecimal 16 bit dari porsi alamat.
Karena terdapat 8 buah ‗x‘, jumlah total = 816 =  128 bit. Contohnya :
FEDC:BA98:7654:3210:FEDC:BA98:7654:3210.
    Jika format pengalamatan IP mengandung kumpulan group 16 bit bernilai ‗0‘, maka
direpresentasikan dengan ―::‖. Contohnya : 3FFE:0:0:0:0:0:FE56:3210 dapat
direpresentasikan menjadi 3FFE::FE56:3210.
    Model x: x: x: x: x: d: d: d. d adalah alamat IPv4 32 bit. Contohnya :
0:0:0:0:FFFF:13.1.68.3 direpresentasikan menjadi ::FFFF:13.1.68.3
 2. Jenis-Jenis Alamat
    Alamat Publik : alamat publik adalah alamat-alamat yang telah ditetapkan oleh InterNIC
dan berisi beberapa buah network identifier yang telah dijamin unik (artinya, tidak ada dua
host yang menggunakan alamat yang sama) jika intranet tersebut telah terhubung ke Internet.
Ketika beberapa alamat publik telah ditetapkan, maka beberapa rute dapat diprogram ke
dalam sebuah router sehingga lalu lintas data yang menuju alamat publik tersebut dapat
mencapai lokasinya. Di Internet, lalu lintas ke sebuah alamat publik tujuan dapat dicapai,
selama masih terkoneksi dengan Internet.
    Alamat Privat : Setiap node IP membutuhkan sebuah alamat IP yang secara global unik
terhadap Internetwork IP. Pada kasus Internet, setiap node di dalam sebuah jaringan yang
terhubung ke Internet akan membutuhkan sebuah alamat yang unik secara global terhadap
Internet. Karena perkembangan Internet yang sangat amat pesat, organisasi-organisasi yang
menghubungkan intranet miliknya ke Internet membutuhkan sebuah alamat publik untuk
setiap node di alam intranet miliknya tersebut. Tentu saja, hal ini akan membutuhkan sebuah
alamat publik yang unik secara global. Ketika menganalisis kebutuhan pengalamatan yang
dibutuhkan oleh sebuah organisasi, para desainer Internet memiliki pemikiran yaitu bagi
kebanyakan organisasi, kebanyakan host di dalam intranet organisasi tersebut tidak harus
terhubung secara langsung ke Internet. Host-host yang membutuhkan sekumpulan layanan
Internet, seperti halnya akses terhadap web atau e-mail, biasanya mengakses layanan Internet
tersebut melalui gateway yang berjalan di atas lapisan aplikasi seperti proxy server atau e-
mail server. Hasilnya, kebanyakan organisasi hanya membutuhkan alamat publik dalam
jumlah sedikit saja yang nantinya     digunakan oleh node-node tersebut (hanya untuk proxy,
router, firewall, atautranslator alamat jaringan) yang terhubung secara langsung ke Internet.
Host-host di dalam sebuah organisasi yang tidak membutuhkan akses langsung ke Internet,
alamat-alamat IP yang bukan duplikat dari alamat publik yang telah ditetapkan mutlak
dibutuhkan. Untuk mengatasi masalah pengalamatan ini, para desainer Internet
mereservasikan sebagian ruangan alamat IP dan menyebut bagian tersebut sebagai ruangan
alamat pribadi. Sebuah alamat IP yang berada di dalam ruangan alamat pribadi tidak akan
digunakan sebagai sebuah alamat publik. Alamat IP yang berada di dalam ruangan alamat
pribadi dikenal juga dengan alamat pribadi atau Private Address. Karena di antara ruangan
alamat publik dan ruangan alamat pribadi tidak saling melakukan overlapping, maka alamat
pribadi tidak akan menduplikasi alamat publik, dan tidak pula sebaliknya. Sebuah jaringan
yang   menggunakan   alamat   IP   privat   disebut   juga dengan jaringan privatatau private
network.
    Alamat Broadcast : Alamat broadcast untuk IP versi 4 digunakan untuk menyampaikan
paket-paket data "satu-untuk-semua". Jika sebuah host pengirim yang hendak mengirimkan
paket data dengan tujuan alamat broadcast, maka semua node yang terdapat di dalam segmen
jaringan tersebut akan menerima paket tersebut dan memprosesnya. Berbeda dengan alamat
IP unicast atau alamat IP multicast, alamat IP broadcast hanya dapat digunakan sebagai
alamat tujuan saja, sehingga tidak dapat digunakan sebagai alamat sumber.
    Alamat Multicast : Alamat IP Multicast (Multicast IP Address) adalah alamat yang
digunakan untuk menyampaikan satu paket kepada banyak penerima. Dalam sebuah intranet
yang memiliki alamat multicast IPv4, sebuah paket yang ditujukan ke sebuah alamat
multicast akan diteruskan oleh router ke subjaringan di mana terdapat host-host yang sedang
berada dalam kondisi "listening" terhadap lalu lintas jaringan yang dikirimkan ke alamat
multicast tersebut. Dengan cara ini, alamat multicast pun menjadi cara yang efisien untuk
mengirimkan paket data dari satu sumber ke beberapa tujuan untuk beberapa jenis
komunikasi. Alamat multicast didefinisikan dalam RFC 1112. Alamat-alamat multicast IPv4
didefinisikan dalam ruang alamat kelas D, yakni 224.0.0.0/4, yang berkisar dari 224.0.0.0
hingga 224.255.255.255. Prefiks alamat 224.0.0.0/24 (dari alamat 224.0.0.0 hingga
224.0.0.255) tidak dapat digunakan karena dicadangkan untuk digunakan oleh lalu lintas
multicast dalam subnet lokal. Daftar alamat multicast yang ditetapkan oleh IANA dapat
dilihat pada situs IANA.

3. IP Dynamic
      IP Dynamic adalah sebuah IP yang selalu berubah-rubah dari waktu ke waktu. Mengapa
hal ini bisa terjadi? Karena hal ini merupakan biaya yang efektif bagi provider internet atau
ISP untuk alokasi IP kepada pelanggan. Selain itu, penggunaan IP Address yang berubah-
ubah ini disebabkan karena persediaan IP yang semakin lama semakin sedikit. Jadi,
perubahan IP yang berubah tersebut sebenarnya karena penggunaan IP secara bergantian dan
yang bertanggung jawab dalam hal ini adalah provider internet atau ISP.

4. IP Static
      Berbeda dari IP Dynamic, IP Static adalah IP yang tidak akan berubah. Umumnya IP
Statis digunakan oleh sebuah server atau perangkat yang penting. Pemberian IP ini jika ingin
mendapatkannya maka wajib untuk membayar kepada provider internet atau ISP. Hal ini
karena IP yang sudah kita gunakan tidak akan berubah dari waktu ke waktu.

5. Fungsi IP Address
    IP Address sebagai identitas alamat perangkat : Ip address digunakan sebagai identitas
alamat setiap perangkat jaringan yang akan melakukan komunikasi antar perangkat. Fungsi
ini sangat berguna bagi perangkat komputer dalam hal mengakses internet. Jika pengguna
ingin mengetahui alamat perangkat yang digunakan, pengguna bisa melihatnya di pengaturan
jaringan atau menuliskan what my ip di web browser.
    IP Address sebagai alat identifikasi interface atau host : Perangkat komputer yang
digunakan dalam sebuah jaringan disebut sebagai host. Penggunaan IP address harus berbeda
pada setiap host/perangkat. Nah, karena hal inilah yang membuat IP Address setiap perangkat
yang terhubung pada jaringan komputer akan memiliki sifat yang unik dan berbeda satu sama
lainnya.

6. Manfaat IP Address
      Manfaat secara umum yang dapat dirasakan bagi pengguna internet dengan adanya IP
Address adalah aksesibilitas yang mudah dalam melakukan kegiatan internet. Manfaat ini
berkaitan erat dengan fungsi IP Address sebagai identitas sebuah perangkat. Jika
dianalogikan sebuah perangkat sebagai manusia dan IP Address adalah sebuah nama, tentu
hal ini akan mempermudah komunikasi antar manusia tersebut. Jadi, manfaat utama dari
penggunaan IP Address ini bagi pengguna internet yaitu dapat melakukan komunikasi data,
mengakses informasi, dan melakukan kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan dengan
internet.
7. Cara Kerja IP Address
      Ketika mengirim email, kita mengakses jaringan yang terhubung ke internet atau yang
memberi Anda akses ke internet. Hal ini akan terhubung ke provider internet (ISP) apa pun
yang Anda miliki di rumah atau menggunakan jaringan perusahaan di kantor. Untuk
melakukan ini dengan sukses, komputer Anda menggunakan protokol internet, dan alamat IP
Anda digunakan sebagai alamat pengirim virtual untuk membuat koneksi. Alamat IP dibagi
menjadi dua bagian: alamat jaringan dan alamat host (host = perangkat spesifik pada
jaringan).
      Di sinilah semuanya datang bersama. Beberapa oktet pertama dalam alamat IP
mengidentifikasi jaringan. Jumlah oktet yang tepat tergantung pada kelas jaringan. Misalnya,
dalam alamat Kelas A, bagian jaringan terkandung dalam oktet pertama, sedangkan sisa
alamat digunakan untuk menunjukkan subnet dan host. Dalam alamat Kelas B, dua oktet
pertama adalah bagian jaringan, sedangkan sisanya untuk subnet dan host, dll.

8. Kesimpulan
IPv4 yang merupakan pondasi dari Internet telah hampir mendekati batas akhir dari
kemampuannya, dan IPv6 yang merupakan protokol baru telah dirancang untuk dapat
menggantikan fungsi IPv4. Motivasi utama untuk mengganti IPv4 adalah karena keterbatasan
dari panjang addressnya yang hanya 32 bit saja serta tidak mampu mendukung kebutuhan
akan komunikasi yang aman, routing yang fleksibel maupun pengaturan lalu lintas data. IPv6
yang memiliki kapasitas address raksasa (128 bit), mendukung penyusunan address secara
terstruktur, yang memungkinkan Internet terus berkembang dan menyediakan kemampuan
routing baru yang tidak terdapat pada IPv4. IPv6 memiliki tipe address anycast yang dapat
digunakan untuk pemilihan route secara efisien. Selain itu IPv6 juga dilengkapi oleh
mekanisme penggunaan address secara local yang memungkinkan terwujudnya instalasi
secara Plug&Play.
      Dari waktu ke waktu jumlah pengguna internet akan terus bertambah. Hal ini disebabkan
kebutuhan dan gaya hidup yang terus berkembang. Semakin bertambahnya pengguna internet
ini tentu peran IP Address semakin dibutuhkan. IP Address akan berperan vital
menghubungkan antar pengguna komputer dalam jaringan internet. Serta fungsi-fungsi IP
Address juga akan bermanfaat bagi semua penggunanya. Penggunaan IP Address ini harus
digunakan secara baik dan optimal agar saling menguntungkan pengguna dan juga tidak
merugikan sesama. Jangan sampai penggunaan IP Address kita salah gunakan kepentingan
yang memberikan dampak buruk bagi sesama pengguna. Demikianlah artikel tentang
mengenal apa itu IP Address : Pengertian, Fungsi, Manfaat, dan Cara Kerjanya.

9. Referensi
Bahan Ajar Jaringan Komputer.pdf
idcloudhost.com/mengenal-apa-itu-ip-address-pengertian-fungsi-manfaat-dan-cara-
kerjanya/#Mengenal_Jenis-Jenis_IP_Address

Anda mungkin juga menyukai