Anda di halaman 1dari 7

PEMBAHASAN

1.Tahapan Bermain Untuk Anak Usia Dini

a.Bermain Fungsional

Bermain fungsional adalah kegiatan bermain yang ditandai dengan gerakan otot
(muscular) yang berulang- ulang. Menurut Johnson (Triharso, 2013:56) kegiatan bermain
semacam ini disebut sebagai motor play karena membutuhkan keterampilan motor atau fisik
untuk melakukannya. Bermain fungsional akan menambah kekuatan fisik, otot tubuh, dan
keterampilam motorik kasar. Smilansky (Tedjasaputra, 2001:67) menyatakan bermain fungsional
sebagai anak menggunakan pengulangan dalam tindakan fisik, bahasa, dan manipulasi dengan
benda-benda, berdasarkan kebutuhan anak untuk kegiatan fisik. Beberapa unsur bermain di
taman bermain dapat dilihat sebagai bermain fungsional. Berulang kali meluncur ke bawah slide,
bermain di jungkatjungkit, berayun di ayunan, dan duduk memantul diatas bola gym semua bisa
dianggap bermain fungsional, karena tindakan ini berulang-ulang. Aktivitas yang dapat dilakukan
dengan bola gym adalah duduk, ntengkurap dan terlentang di atas bola. Oleh sebab itu
permainan fungsional dengan bola gym yaitu gerakan berulang-ulang pada posisi duduk dan
tengkurap dapat menjadi alat permainan yang menyenangkan bagi anak.

b.BermainKonstruktif

sehari-hari atau dari layar bioskop atau televisi. Menjelang berakhirnya awal masa kanak-
kanak, anak-anak sering menambahkan kreativitasnya ke dalam konstruksi,konstruksi yang dibuat
berdasarkan pengamatannya dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Hurlock (1988 : 330)
bermain konstruktif adalah Bermain Konstruktif Menurut Sujiono (2010: 144) Bermain Konstruktif
adalah cara bermain yang bersifat membangun, membina, memperbaiki, dimana anak-anak
menggunakan bahan untuk membuat sesuatu yang bukan untuk bertujuan bermanfaat,
melainkan ditujukan bagi kegembiraan yang diperolehnya dari membuatnya.Yang dimaksud
konstruktif adalah bahwasanya anak-anak membuat bentuk-bentuk dengan balok,balok, pasir,
lumpur, tanah liat, manik-manik, cat, pasta, gunting dan krayon. Sebagian besar konstruksi yang
dibuat merupakan tiruan dari apa yang dilihatnya dalam kehidupan permainan dimana anak-anak
menggunakan bahan untuk membuat sesuatu yang bukan tujuan bermanfaat melainkan lebih
ditujukan bagi kegembiraan yang diperoleh dari membuatnya. Anak-anak membutuhkan alat
permainan konstruksi dan peralatan bermain bentuk yang dipersiapkan di taman kanak-kanak
hendaknya memberi kebebasan aktivitas kepada anak untuk mengekspresikan dirinya melalui
visualisasi dan imajinasinya seperti; bermain balok atau lego kegiatan menggambar, menempel,
bermain mainan berunsur bongkar pasang, bermain lilin (play dough), bermain puzzle, ular
tangga/monopoli/catur, mazes (mencari jejak), dan menuangkan ide, memadukan warna,
menunjukkan bagian-bagian berdasarkan fungsinya, serta menunjukkan kreasi menjadi sebuah
bangunan. Dengan demikian menurut Bronson dalam Musfiroh (2009 : 223) beri mereka kompas
lego,gambar-gambar, miniature, cat air, kertas krep, plastisin,crayon, kuas dan puzzle 30-40
keping, merupakan upaya permainan yang dapat meningkatkan kecerdasan visual-spasial.

c. Bermain Peran

Bermain peran membuat anak dapat berimajinasi dengan membayangkan dirinya di masa
depan dan mengulang kembali pengalaman yang pernah terjadi di masa lalu. Gilstrap dan Martin
dalam Moore (2005: 271) mengatakan bahwa bermain peran sebagai sebuah aktivitas rekreasi
peristiwa sejarah, masa depan, saat ini, atau situasi imaginatif. Pesertanya berusaha mencoba
untuk menjadi individu yang berbeda, dan berusaha mendapatkan pemahaman yang lebih baik
tentang individu yang mereka perankan tersebut.

Menurut Hurlock (2001: 329) bermain peran merupakan bermain aktif melalui perilaku dan
bahasa serta berhubungan dengan situasi. Anak-anak bermain dalam berpura-pura dan
menirukan pengalaman yang di dapat dalam dunia nyatanya. Dalam kegiatan bermain di sentra
main peran anak dapat mengembangakan kemampuannya bersosialisasi, mengikuti prosedur,
bereksperimen dan berbahasa.

d.Bermain Aturan

Memahami konsep fair play membuat anak mudah memahami aturan-aturan


sederhanadan bisa melaksanakannya dengan baik. Ia akan merasa bahwa mengikuti aturan
adalah menyenangkan dan menimbulkan rasa aman. Ia tahu apa saja yang menjadi kewajibannya,
serta apa saja yang menjadi haknya. Ia akan dengan senang hati mengantri dan bergantian
bermain, karena tahu itu lah yang adil dan akan membuat semuanya merasa senang. Dan, ketika
haknya direbut, atau diusik, ia mampu membela diri, karena tahu itu adalah perbuatan yang tidak
adil.

Tentu dibutuhkan bantuan orangtua agar anak memiliki kemampuan memahami konsep fair play.
Anda bisa menggunakan tips berikut untuk memperkenalkan konsep fair play pada anak:

1. Pertimbangkan usia anak. Di usia 3 tahun, konsep yang Anda ajarkan mungkin terbatas pada
masalah mengantri dan bergantian bermain. Tapi, semakin besar usia anak, ia harus mampu
mempertimbangkan bukan hanya hitam atau putih. Anak akan belajar melalui situasi dan aktivitas
sehari-hari bahwa konsep adil akan menyesuaikan dengan kebutuhan, dan bukan berarti sama
rata. Meski, tetap ada aturan yang penerapannya konsisten. Misalnya, aturan bahwa masing-
masing anak boleh membeli buku 1 kali dalam satu bulan. Bisa jadi si kakak membelinya di awal
bulan, sedangkan adik baru akan membeli buku 2 minggu setelahnya.
2. Perkenalkan berbagai jenis permainan. Misalnya, bermain peran, permainan diatas papan
seperti ular tangga dan monopoli, permainan olahraga dan kompetisi lainnya seperti catur,
bahkan games peperangan di gadget. Dengan mengenal dan memainkan berbagai jenis
permainan, anak pun akan mengenali banyak situasi berbeda yang memperkaya pengalamannya.

3. Bermain bersama teman.Dorongan untuk bermain tak hanya dengan teman sebaya, tapi juga
anak yang lebih tua atau lebih muda. Anak bisa belajar soal kepemimpinan pada teman yang lebih
tua, serta belajar bertanggung jawab dan sabar jika bermain dengan teman yang lebih muda.

4. Perkenalkan padaanak berbagai aturan yang berlaku secara umum. Misalnya, mengantri untuk
mendapatkan giliran, sopan pada teman bermain.

5. Berikan penghargaan lewat kata-kata. Misalnya, “Mama senang tadi kamu bilang ‘maaf’ ketika
tak sengaja menyenggol anak lain di play ground.”

B. Jenis-jenis Permainan Anak Usia Dini

a. Permainan Eksploratif

Rasa ingin tahunya di larang oleh orang tua. Hal tersebut berimbas pada psikologis anak,
anak akan menjadi penakut dan berimbas juga pada kepribadiannya di masa depan. Saat
bereksplorasi anak mengalami proses belajar seperti proses mengalami proses belajar. Maka dari
situlah akan terbentuk kepribadian anak.

Eksplorasi yang dapat dilakukan orang tua ketika dirumah salah satuny aseperti berpelukan
dengan orangtuanya. Hal tersebut merupakan proseseksplorasi yang . Kegiatan eksplorasi tidak
hanya dilakukan diluar ruangan atau tempat khusus, namun eksplorasi bias dilakukan dirumah.
Dukungan dan perlindungan yang dapat diberikan oleh orang tua ketika anak melakukan
eksplorasi yaitu dengan memberikan asupan nutrisi yang tepat, kasih s ayang, pemberian nutrisi
sesuai dengan usia anak. Berikan kasih saying kepada anak dengan memberikan kesempatan
kepada anak untuk mengekplorasi dunianya. Permainan tersebut mampu melatih berbagai aspek
perkembangan pada anak:

1) Mengenal warna, Ketika anak berusia kurang lebih 2 tahun bunda yanda bisa memperkenalkan
anak tentang nama – nama warna. Kenalkan anak satu persatu warna agar anak tidak bingung
misalnya: "INI WARNA MERAH, INI WARNA HIJAU". Untuk mengetahui anak apakah mampu
mengenali satu warna memintalah anak untuk mengambilkan atau sesuatu dengan warna.
Contohnya "NAK, AMBILKAN BUNDA TOPI BERWARNA BERWARNA HITAM DIATAS MEJA". Ketika
anak sudah mengetahui berarti anak sudah tahu mengenal warna. Perkenalkan anak warna
terlebih dahulu.
2) Membedakan suara, Permainan membedakan suara mampu untuk melatih aspek kognisi,
permainannya bisa dengan meniru suara kucing atau ayam dan lain-lainnya.

3) Bermain jari, Bunda dapat melatih keterampilanan dengan memain jarinya, ketika anak berusia
2 tahun. Hal tersebut dapat melatih aspek motorik. Bunda dapat menggambar wajah pada jari
anak lalu bermain peran, bunda bias juga menggunakan boneka tangan yang beragam modelnya
seperti hewan atau manusia.

b. Permainan Dinamis

Permainan dinamis istilah umum yang merujuk kepada segala sesuatu atau kondisi yang
terus-menerus berubah, bergerak secara aktif dan mengalami perkembangan berarti. Contohnya
bermain computer dimana anak tersebut dapat memberikan dampak terhadap perkembangan
anak. Perkembangan yang dapat dipengaruhi oleh bermain komputer.

c. Permainan Dengan Keterampilan

Permainan ini adalah permainan modifikasi sebagai salah satu alternative kegiatan
pembelajaran bagian yang mampu memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan
kemampuan gerak manipulative anak meliputi kemampuan melempar, menangkap, menendang,
menggelindingkan dan memantulkan bola. Kemampuan gerak dasar manipulative tersebut pada
hakikatnya merupakan salah satu capaian tugas perkembangan anak dalam aspek motoric yang
dapat membantu anak menjalani kehidupannya sehari-hari.

d. Permainan Sosial

Permainan social adalah permainan yang melibatkan interaksi anak dengan teman sebaya.
Sederhananya, suatu kegiatan bermain dapat di kategorikan dalam permainan social jika itu
menyangkut interaksi dengan teman atau lingkungan, serta cenderung melibatkan motoric baik
itu halus maupun kasar. Contohnya: petakumpet, lompat tali, kucing-kucingan, dan lain lain.
Melalui permainan inilah anak bias mendapatkan akses untuk menyaring teman sebaya serta
mampu berinteraksi atau bersosialiasi dengan lingkungan dan lawan bermainnya. Selain itu,
permainan social juga di nilai mampu untuk mengembangkan kognitif sang anak. Pengembangan
kognitif ini di dasari dengan pengamatan anak terhadap sekitarnya, sehingga menciptakan pola
piker yang baru. Bisa juga dikarenakan keterlibatan anak dalam pengaturan atau penciptaan suatu
permainan, bahkan pemecahan masalah sekali pun.

e. Permainan Imajinatif

Permainan Imajinatif merupakan Permainan imajinasi tentu memiliki dampak besar pada
pengembangan keterampilan sebagai kunci yang penting bagi keberhasilan anak anak dalam
bersosialisasi dengan teman sebayanya. Saat bermain kreatif dengan temannya, si Kecil akan
belajar untuk bekerja sama dan saling berkompromi. Perlu di sadari bahwa ada berbagai manfaat
dari permainan imajinasi yang di lakukan oleh anak-anak di antaranya meningkatkan aspek
kognitif, kemampuan berbahasa serta kemampuan anak mengoptimalkan aspek social emosional
pada dirinya walau masih kecil.

f.Permainan Teka-teki

Banyak permainan yang tujuannya mengembangkan kemampuan teka-teki dan berfikir logis
matematis. Permainan teka-teki akan merangsang anak untuk memikirkan jawaban yang tepat
dengan karakteristik yang telah di deskripsikan. Sehingga hal ini akan membangun daya imajinasi
tinggi. Begitu juga dengan berfikir logis dan sistematis akan merangsang anak untuk berfikir
tentang sesuatu yang dapat di terima akal atau dapat di buktikan kebenarannya, dengan prosedur
dan tahapan-tahapan yang benar hingga mencapai suatu kebenaran yang hakiki. Adapun
beberapa contoh permainan teka-teki akan di jabarkan pada bab berikutnya. Sedangkan
permainan yang dapat merangsang berfikir logis dan sistematis ialah permainan acak geometri,
tatabalok, tata angka, hitung benda, hitung langkah, panjang mana, besar mana, cari yang cocok,
magnet, banyak mana, berapa biji, tebak angka, tenggelam atau mengapung, meluap atau tidak,
meniru pola, ABCl imajari, gatheng, dan congklak, dan sebagainya.

PENUTUP
A. Kesimpulan
Bermain merupakan sarana anak untuk belajar mengenal lingkungan dan
merupakan kebutuhan yang paling penting dan mendasar bagi anak khususnya untuk anak
usia dini, melalui bermain anak dapat memenuhi seluruh aspek kebutuhan perkembangan
kognitif,afektif,social,emosi,motorik dan bahasa. Bermain mempunyai nilai yang penting
bagi perkembangan fisik,kognitif,bahasa dan social anak, bermain juga bermanfaat untuk
memicu kreativitas, mencerdaskan otak, menanggulangi konflik, melatih
empati,mengasah panca indra, terapi dan melakukan penemuan.

DAFTARPUSTAKA
AgarAnakMemahamiAturanMain"
https://www.parenting.co.id/balita/agar+anak+memahami+aturan+main http://eprints.aiska-

university.ac.id/339/

"PermainanKonstruktifDapatDapatKognitifAnakUsiaDini-Kompasiana.com"
https://www.kompasiana.com/amp/lailadelapan/5c9cc62795760e72a21546b2/permai nan-
konstruktif-dapat-mengembangkan-konitif-anak-usia-dini

"METODEPEMBELAJARANBERMAINPERANPENDIDIKANKEWARGANEGARAAN
PENDIDIKANKEWARGANEGARAAN"
https://ainamulyana.blogspot.com/2012/02/metode-pembelajaran-bermainperan.html?m=1

"KegiatanBermainEksploratifdapatmeningkatkanKreativitasAnak-Kompasiana.com"
https://www.kompasiana.com/amp/yasniar9689/5f9fed49d541df43ba126e04/kegiata n-
bermain-eksploratif-dapat-meningkatkan-kreativitas-anak

"PeranPermainanSosialuntukSiKecil-Kompasiana.com"
https://www.kompasiana.com/amp/kemoceng/5b84c36e677ffb66090eec64/peranpermainan-
sosial-untuk-si-kecil

Anda mungkin juga menyukai