Anda di halaman 1dari 2

Pertanyaan:

1. Jelaskan obligasi yang diterbitkan oleh negara Republik Indonesia untuk pembiayaan
pembangunan NKRI

Jawaban:

Obligasi (bond) merupakan utang jangka panjang yang akan dibayar kembali pada saat jatuh tempo
dengan bunga yang tetap (fixed rate) jika ada. Nilai obligasi akan dilunasi dan dibayar saat jatuh
tempo. Ada beberapa jenis obligasi, yaitu obligasi pemerintah (government bond), obligasi municipal
(municipal bond), dan obligasi perusahaan (corporate bond). Pemerintah Indonesia dalam rangka
melakukan pembiayaan untuk pembangunan di NKRI juga dapat menerbitkan obligasi pemerintah
(government bond) yang biasa disebut dengan Surat Berharga Negara (SBN).

Beberapa jenis obligasi pemerintah (government bond) yang diterbitkan oleh pemerintah Indonesia
adalah sebagai berikut:

1. Surat Utang Negara (SUN)


SUN diatur di dalam Undang-Undang N0. 24 Tahun 2002 tentang Surat Utang Negara. SUN
merupakan surat pengakuan utang yang dijamin pembayaran bunga dan pokoknya oleh
negara RI sesuai masa berlakunya. SUN digunakan oleh pemerintah untuk membiayai
kebutuhan anggaran pemerintah seperti untuk menutup defisit Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN). SUN dapat dimiliki investor melalui pasar perdana maupun pasar
sekunder. Pasar Perdana adalah kegiatan penawaran dan penjualan Surat Utang Negara
untuk pertama kali, sedangkan Pasar Sekunder adalah kegiatan perdagangan Surat Utang
Negara yang telah dijual di Pasar Perdana. Penerbitan SUN harus disetujui oleh DPR dan
berkonsultasi dengan Bank Indonesia. Nominal dari SUN adalah sebesar Rp1.000.000,00 per
kembarnya.
Jenis SUN dapat dikelompokkan sebagai berikut:
a. Surat Perbendaharaan Negara (SPN)
SPN adalah SUN memiliki jangka waktu sampai dengan 12 bulan dengan pembayaran
bunga secara diskonto.
b. Obligasi Negara (ON)
ON adalah SUN yang memiliki jangka waktu lebih dari 12 bulan dengan kupon dan/atau
dengan pembayaran bunga secara diskonto.
2. Surat Berharga Syariah Negara (SBSN)
SBSN lebih dikenal dengan sebutan Sukuk Negara, merupakan surat berharga negara
berdasarkan prinsip syariah. SBSN dapat dalam mata uang Rupiah maupun valuta asing.
SBSN mempunyai beberapa seri dan variasi sebagai berikut:
a. Ijarah Fixed Rate (diberi kode IFR) adalah seri SBSN dengan suku bunga tetap. Sukuk
negara yang diterbitkan berdasarkan UU No. 19 Tahun 2008 tentang Surat Berharga
Syariah Negara. Berdasarkan UU ini, akad yang dapat digunakan untuk penerbitan sukuk
negara adalah akad ijarah, mudharabah, musyarakah, dan istisna. Sementara ini, yang
tersedia hanya sukuk negara dengan akad ijarah.
b. SBSN atau Sukuk Negara berbasis proyek (diberi kode PBS yang berarti Project Based
Sukuk).
c. Sukuk Dana Haji Indonesia (SDHI) merupakan SBSN dari penempatan Dana Haji dan
Dana Abadi Umat oleh Departemen Agama.
d. SPN Syariah adalah SBSN yang berjangka waktu tidak lebih dari 12 bulan dengan
pembayaran kupon secara diskonto.
3. Obligasi Negara Rite Indonesia (ORI)
ORI adalah obligasi yang diterbitkan negara dan dijual kepada warga negara indonesia
melalui perantara bank atau lembaga keuangan yang ditunjuk. ORI pertama kali diterbitkan
bulan Agustus 2006. Minimal pembelian ORI adalah Rp5.000.000,00 dan maksimum
pembelian adalah Rp3.000.000.000,00 per individu. Jangka waktu ORI sekitar tiga s.d. lima
tahun dengan bunga dibayar tiap bulan langsung dikirim ke rekening bank investor.

Perkembangan dari ORI adalah Surat Berharga Negara ritel online (e-SBN). Pemerintah
menerbitkan e-SBN pada akhir Mei 2018 untuk memudahkan investor membeli surat
berharga negara ritel lewat online. Penjualan e-SBN ini akan melibatkan fintech (financial
technology) yang sudah mendapatkan izin operasi dari OJK.

Jangka waktu jatuh tempo e-SBN adalah dua tahun dengan minimal pemesanan sebesar
Rp1.000.000,00 dan maksimal Rp3.000.000.000,00.

4. Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Ritel


SBSN Ritel (diberi kode SR) dikenal dengan nama Sukuk Negara Ritel yang merupakan SBSN
yang dijual kepada individu atau orang perseorangan warga negara Indonesia melalui agen
penjual dengan nilai nominal kecil.

Referensi:

Hartono, Jogiyanto. 2021. Teori Portofolio dan Analisis Investasi Edisi 3. Tangerang Selatan:
Universitas Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai