Anda di halaman 1dari 4

Nama : Putu Angelina Parassari Ningrum

Nim : 1917051030
Kelas : 2B/S1 AKUNTANSI

RESUME

A. Pengertian Hukum Pajak Internasional


Hukum pajak internasional atau International tax law merupakan kaidah
pajak yang didasarkan pada hukum antar negara dan diterima baik oleh
negara di dunia untuk mengatur perpajakan antar negara yang memiliki
kepentingan. Hukum pajak internasional dalam arti sempit yaitu seluruh
kaidah pajak berdasarkan hukum antar negara dan berdasarkan prinsip
hukum pajak yang telah diterima baik oleh negara yang ada di dunia,
memiliki tujuan untuk mengatur soal perpajakan antar negara yang
memiliki kepentingan tertentu. Hukum pajak internasional dalam arti luas
adalah keseluruhan kaidah baik yang berdasarkan traktat, konvensi, dan
prinsip hukum pajak yang diterima negara-negara dunia, maupun kaidah
nasional yang objeknya adalah pengenaan pajak yang mengandung adanya
unsur-unsur asing, yang dapat menimbulkan bentrokan hukum antara dua
negara atau lebih.
B. Sumber-sumber hukum pajak internasional
 Hukum pajak nasional
Yaitu peraturan pajak yang sepihak tanpa ditujukan kepada negara
lain
 Traktat
Perjanjian pajak dengan negara lain seperti berikut:
 Untuk menghindari pajak berganda.
 Untuk mengatur perlakuan fiskal terhadap orang asing.
 Untuk menetapkan tarif douane
 Untuk memberantas adamya penyeludupan pajak
 Untuk mengatur mengenai laba Badan Usaha Tetap
 Putusan hakim nasional maupun internasional.
C. Tujuan umum pajak internasional
Untuk mengeliminasi gejala pajak ganda dapat dilakukan dengan 3 cara
yaitu:
 Dengan cara unilateral yaitu dengan cara negara yang
bersangkuatan memasukkan dalam perundang-undangan pajaknya
ketentuan untuk menghindari pajak berganda seperti :
 Exemption yang didasarkan pada pure teritorial principle
atau restricted teritorial principle
 Tax credit yang dapat dibedakan menjadi direct tax credit,
indirect tax credit, dan fictious tax credit/tax sparing
 Dengan cara bilateral, yaitu dengan melakukan perjanjian pajak
antar negara yang dikenal dengan isilah tax treaty atau perjanjian
penghindaran pajak berganda.
 Perjanjian multilateral, misalnya Igeneral Agreement Tariffs and
Trade yang mengatut tarif douane secara multilateral.
D. Subjek Dan Objek Pajak Dalam Pajak Internasional
Subjek pajak dibagi menjadi 2 yaitu sebagai berikut:
 Subjek pajak dalam negeri yang mendapat penghasilan dari
sumber-sumber di luar negeri
 Subjek pajak luar negeri yang mendapat penghasilan dari sumber-
sumber di dalam negeri

Objek pajak dibagi menjadi 2 yaitu sebagai berikut:

 Objek pajak dengan sumber di dalam negeri


 Objek pajak dengan sumber di luar negeri
E. Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda atau Tax Treaty
Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda yaitu perjanjian pajak antar dua
negara dalam upaya menghindari pajak berganda. Hal yang ada
didalamnya meliputi negara mana saja yang menjadi peserta dan terikat
pada perjanjian tersebut serta objek pajak apa yang tercakup dalam
perjanjian tersebut. Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda dapat
dibedakan menjadi 3 macam yaitu :

 Menyebutkan jenis pajaknya tetapi tidak menyebutkan definisinya.


 Mencantumkan definisi pajak yang diliputinya disertai dengan
nama pajaknya.
 Menyebutkan nama pajaknya dengan ketentuan.

Objek pajak dalam perjanjian penghindaran pajak berganda dibagi menjadi


15 jenis penghasilan yaitu sebagai berikut :

 Penghasilan dari harta tetap.


 Penghasilan dari usaha.
 Penghasilan dari usaha perkapalan atau angkutan udara.
 Deviden.
 Bunga.
 Royalti.
 Keuntungan dari penjualan harta.
 Penghasilan dari pekerjaan bebas.
 Penghasilan dari pekerjaan.
 Gaji untuk direktur.
 Penghasilan seniman, artis dan atlet.
 Uang pensiun dan jaminan sosial tenaga kerja.
 Penghasilan pegawai negeri.
 Penghasilan pelajar.
 Penghasilan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai