Analisis Pengaruh Kinerja Perbankan Terhadap
Analisis Pengaruh Kinerja Perbankan Terhadap
487–495
Terakreditasi SK. No. 040/P/2014
http://jurnal.unmer.ac.id/index.php/jkdp
Iqbal Firdausi
STIE Indonesia, Banjarmasin - Indonesia
Abstract
This study aimed to analyze the effect of the performance of banks consisting of CAR, ROA, ROA, LDR
simultaneously and partially on the Third Party Funds and analyze between the performance of banks consist-
ing of CAR, ROA, ROA, LDR the dominant influence on the Third party Fund. Forms of this research is
descriptive explanatory nature of causality through hypothesis testing. The number of samples in the study of
4 Bank Limited for 11 years i.e. from 2004 to 2014 year. The analysis technique used multiple regression
analysis. The analysis showed that the performance of banks consisting of CAR, ROA, ROA, LDR simulta-
neously affect the Third Party Funds. Performance of banks consisting of CAR, ROA, ROA, LDR partially
affect the Third Party Funds. ROA dominant influence on Third Party Funds.
Keywords: CAR, ROA, ROA, LDR, Third Party Funds
| 487 |
Jurnal Keuangan dan Perbankan | PERBANKAN
Vol. 20, No.3, September 2016: 487– 495
(Dana Pihak Ketiga) merupakan sumber dana Return on Asset (ROA) memfokuskan pada
terbesar yang paling diandalkan oleh bank (Den- kemampuan perusahaan untuk memperoleh earn-
dawijaya, 2009). ing dalam operasi. ROA merupakan rasio antara
Kinerja perbankan dapat dinilai dari be- laba sesudah pajak terhadap total assets. Semakin
besar ROA menunjukkan kinerja perusahaan
berapa indikator. Salah satu indikator utama yang
semakin baik, karena tingkat pengembalian (return)
dijadikan sebagai dasar penilaian adalah laporan
semakin besar. ROA juga merupakan perkalian
keuangan bank yang bersangkutan. Berdasarkan
antara faktor net income margin dengan perputaran
laporan keuangan akan dapat dihitung sejumlah
aktiva. Net Income Margin menunjukkan kemam-
rasio keuangan yang lazim dijadikan sebagai dasar
puan memperoleh laba dari setiap penjualan yang
penilaian tingkat kesehatan bank. Hasil analisis diciptakan oleh perusahaan, sedangkan perputaran
laporan keuangan akan membantu menginter- aktiva menunjukkan seberapa jauh perusahaan
pretasikan berbagai hubungan kunci serta kecen- mampu menciptakan penjualan dari aktiva yang
derungan yang dapat memberikan dasar pertim- dimiliki. Apabila salah satu dari faktor tersebut
bangan mengenai potensi keberhasilan perusahaan meningkat (atau keduanya), maka ROA juga akan
dimasa mendatang (Sunyoto dan Sam’ani, 2014) meningkat. Alasan dipilihnya industri perbankan
Analisis laporan keuangan dapat digunakan karena kegiatan bank sangat diperlukan bagi
untuk meneliti atau menilai kinerja keuangan, lancarnya kegiatan perekonomian di sektor riil.
kinerja keuangan yang dimaksud meliputi aspek Sektor riil tidak akan dapat berkinerja dengan baik
BOPO (Biaya operasional terhadap pendapatan apabila sektor moneter tidak bekerja dengan baik.
operasional), CAR (Capital Adequacy Ratio), Return LDR adalah rasio antara seluruh jumlah
on Asset (ROA) dan Loan to Deposit Ratio (LDR). kredit yang diberikan bank dengan dana yang
Keempat aspek tersebut masing-masing capital, diterima bank. LDR menggambarkan seberapa jauh
asset, earning dan liquidity dinilai dengan mengguna- kemampuan bank dalam membayar kembali
kan rasio keuangan, hal ini menunjukkan bahwa penarikan dana yang dilakukan deposan dengan
rasio keuangan bermanfaat dalam menilai kondisi mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sum-
keuangan suatu perusahaan. ber likuiditasnya. Semakin tinggi rasio LDR mem-
berikan indikasi semakin rendahnya kemampuan
BOPO termasuk rasio rentabilitas (earnings).
likuiditas bank yang bersangkutan. Hal ini dise-
Keberhasilan bank didasarkan pada penilaian babkan karena jumlah dana yang diperlukan untuk
kuantitatif terhadap rentabilitas bank dapat diukur membiayai kredit menjadi semakin besar. Ukuran
dengan menggunakan rasio biaya operasional ter- untuk menghitug likuiditas bank adalah Loan to
hadap pendapatan operasional. Menurut Denda- Deposit Ratio (LDR), yaitu seberapa besar dana
wijaya (2009) rasio biaya operasional digunakan bank dilepaskan ke perkreditan. Ketentuan Bank
untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan Indonesia tentang Loan to Deposit Ratio (LDR) yaitu
bank dalam melakukan kegiatan operasinya. Rasio antara ratio 80% hingga 110% (Lukitasari dan
Biaya Operasional terhadap Pendapatan Opera- Kartika, 2015). Semakin tinggi LDR maka laba bank
sional (BOPO) sering disebut rasio efisiensi digu- akan semakin meningkat (dengan asumsi bank ter-
nakan untuk mengukur kemampuan manajemen sebut mampu menyalurkan kreditnya dengan efek-
bank dalam mengendalikan biaya operasional ter- tif sehingga dengan meningkatnya laba bank ter-
hadap pendapatan operasional. Semakin kecil rasio sebut maka kinerja bank juga semakin meningkat).
ini berarti semakin efisien biaya operasional yang Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
dikeluarkan bank yang bersangkutan. pengaruh kinerja perbankan yang terdiri dari CAR,
| 488 |
Analisis Pengaruh Kinerja Perbankan terhadap Dana Pihak Ketiga Bank Persero
Iqbal Firdausi
BOPO, ROA, LDR secara simultan maupun secara nilai CAR tinggi maka bank tersebut mampu mem-
parsial terhadap Dana Pihak Ketiga dan meng- biayai kegiatan operasional dan memberikan kon-
analisis di antara kinerja perbankan yang terdiri tribusi yang cukup besar bagi profitabilitas. Capi-
dari CAR, BOPO, ROA, LDR yang berpengaruh tal Adequacy Ratio menurut Dendawijaya (2009:122)
dominan terhadap Dana Pihak Ketiga. adalah “Rasio yang memperlihatkan seberapa jauh
seluruh aktiva bank yang mengandung risiko
Kinerja Perbankan (kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada
bank lain) ikut dibiayai dari dana modal sendiri
Kinerja bank sangat penting sebagai alat
bank di samping memperoleh dana–dana dari
untuk mengevaluasi operasi bank dan menentukan
sumber–sumber di luar bank, seperti dana dari
rencana manajemen dan analisis strategis. Bank
masyarakat, pinjaman, dan lain–lain. CAR merupa-
mempunyai peran dalam pertumbuhan ekonomi.
kan indikator terhadap kemampuan bank untuk
Jadi jika kinerja bank baik, keseluruhan pereko-
menutupi penurunan aktivanya sebagai akibat dari
nomian juga akan baik. Kinerja perbankan meru-
kerugian–kerugian bank yang disebabkan oleh
pakan gambaran prestasi yang dicapai dalam ope-
rasional bank, baik menyangkut aspek keuangan, aktiva yang berisiko.
pemasaran, penghimpunan, dan penyaluran dana,
teknologi maupun sumber daya manusia (Rose, Biaya Operasional terhadap Pendapatan
2002: 138). Kinerja keuangan bank merupakan gam- Operasional (BOPO)
baran kondisi keuangan bank pada suatu periode
tertentu baik menyangkut aspek penghimpunan Rasio Biaya Operasional terhadap Pen-
dana maupun penyaluran dana yang biasanya di- dapatan Operasional (BOPO) menurut kamus
ukur dengan indikator kecukupan modal, likui- keuangan adalah kelompok rasio yang mengukur
ditas, dan profitabilitas bank (Jumingan, 2011). efisiensi dan efektivitas operasional suatu
perusahaan dengan jalur membandingkan satu
Kinerja bank mempunyai dua indikator dan
dua dimensi penting. Indikator kinerja bank adalah terhadap lainnya. Berbagai angka pendapatan dan
indikator kualitas dan kuantitas. Dimensi kinerja pengeluaran dari laporan rugi laba dan terhadap
bank adalah dimensi profitabilitas dan dimensi angka-angka dalam neraca. Rasio biaya opera-
risiko. Ukuran profitabilitas yang bisa dipakai sional adalah perbandingan antara biaya ope-
sebagai proxy adalah ROA (return on assets) dan rasional dan pendapatan operasional. Rasio biaya
ROE (return on equity), sedangkan ukuran risiko operasional digunakan untuk mengukur tingkat
yang bisa dipakai sebagai proxy adalah LDR (loans efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan
to deposit ratio) dan CAR (capital adequacy ratio) kegiatan operasi (Wijaya, 2009:120). Semakin
(Rose, 2002:138). rendah BOPO berarti semakin efisien bank ter-
sebut dalam mengendalikan biaya operasionalnya,
dengan adanya efisiensi biaya maka keuntungan
Capital Adequacy Ratio (CAR)
yang diperoleh bank akan semakin besar.
Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah rasio ke-
cukupan modal yang berfungsi menampung risiko
kerugian yang kemungkinan dihadapi oleh bank.
Return On Asset (ROA)
Semakin tinggi CAR maka semakin baik kemam- Return On Asset merupakan rasio antar laba
puan bank tersebut untuk menanggung risiko dari bersih yang berbanding terbalik dengan keseluruh-
setiap kredit/aktiva produktif yang berisiko. Jika an aktiva untuk menghasilkan laba. Rasio ini me-
| 489 |
Jurnal Keuangan dan Perbankan | PERBANKAN
Vol. 20, No.3, September 2016: 487– 495
nunjukkan berapa besar laba bersih yang diperoleh merupakan sumber dana terpenting bagi kegiatan
perusahaan diukur dari nilai aktivanya. Analisis operasional suatu bank dan merupakan ukuran ke-
Return On assets atau sering diterjemahkan dalam berhasilan bank jika mampu membiayai opera-
bahasa Indonesia sebagai rentabilitas ekonomi sional dari sumber dana ini. Dana pihak ketiga
mengukur perkembangan perusahaan menghasil- menurut Suyatno (2007:38) yaitu simpanan pihak
kan laba pada masa lalu. Analisis ini kemudian di- ketiga adalah berupa penyimpanan sejumlah uang
proyeksikan ke masa mendatang untuk melihat di bank dalam bentuk Giro, Tabungan, Deposito,
kemampuan perusahaan menghasilkan laba pada Rekening Koran. Dana pihak ketiga dibutuhkan
masa-masa mendatang. Menurut Simamora suatu bank dalam menjalankan operasinya.
(2006:52) Return on Asset yaitu “Rasio imbalan aktiva Dendawijaya (2009) mendefinisikan dana pihak
(ROA) merupakan suatu ukuran keseluruhan pro- ketiga adalah dana berupa simpanan dari masya-
fitabilitas perusahaan.” rakat. Ternyata merupakan sumber dana terbesar
yang paling diandalkan oleh bank (bisa mencapai
80% - 90% dari seluruh dana yang dikelola oleh
Loan Deposit Ratio (LDR)
bank).
Menurut Mulyono (2007:101), rasio LDR
merupakan rasio perbandingan antara jumlah dana
HIPOTESIS
yang disalurkan ke masyarakat (kredit) dengan
jumlah dana masyarakat dan modal sendiri yang H1 : Kinerja perbankan yang terdiri dari CAR,
digunakan. Rasio ini menggambarkan kemampuan BOPO, ROA dan LDR secara simultan ber-
bank membayar kembali penarikan yang dilakukan pengaruh terhadap dana pihak ketiga.
nasabah deposan dengan mengandalkan kredit H2 : Kinerja perbankan yang terdiri dari CAR,
yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. BOPO, ROA dan LDR secara parsial ber-
Semakin tinggi rasio ini semakin rendah pula ke- pengaruh terhadap dana pihak ketiga.
mampuan likuiditas bank (Dendawijaya, 2009:118).
H3 : LDR berpengaruh dominan terhadap dana
Sebagian praktisi perbankan menyepakati bahwa
pihak ketiga.
batas aman dari LDR suatu bank adalah sekitar
85%. Namun batas toleransi berkisar antara 85%-
100% atau menurut Kasmir (2012:272), batas aman METODE
untuk LDR menurut peraturan pemerintah adalah Bentuk penelitian ini berupa penelitian des-
maksimum 110 %. kriptif ekplanatori yang bersifat kausalitas melalui
pengujian hipotesis untuk menganalisis pengaruh
Dana Pihak Ketiga kinerja perbankan terhadap Dana Pihak Ketiga.
Kinerja perbankan merupakan kondisi ke-
Dana pihak ketiga (simpanan) yang dijelas-
uangan bank pada tahun 2004 sampai dengan 2014
kan dalam UU Perbankan RI No. 10 tahun 1998
yang diamati dengan rasio per bulan dari bank
tentang perbankan adalah dana yang dipercaya-
persero data Bank Indonesia
kan oleh masyarakat kepada bank berdasarkan
perjanjian penyimpanan dana dalam bentuk giro, 1) CAR
deposito, sertifikat deposito, tabungan, dan atau CAR merupakan penilaian aspek permodalan
bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu. lebih dimaksudkan untuk mengetahui bagai-
Menurut Kasmir (2012:64), dana pihak ketiga ada- mana atau berapa modal bank tersebut telah
lah dana yang berasal dari masyarakat luas yang memadai untuk menunjang usaha.
| 490 |
Analisis Pengaruh Kinerja Perbankan terhadap Dana Pihak Ketiga Bank Persero
Iqbal Firdausi
HASIL
Dana pihak ketiga merupakan dana masya-
Persamaan garis regresi berdasarkan hasil
rakat dalam bentuk giro, deposito, dan tabungan
analisis yang dilakukan dengan melihat ukuran
yang dilaporkan Bank Indonesia dari tahun 2004
variabel, digunakan unstandardized coefficients beta
– 2014, yang diukur dalam rupiah.
yang dijelaskan pada Tabel 1 berikut.
Populasi penelitian ini adalah seluruh Bank
Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui bahwa
Persero di Indonesia dimana pada tahun 2014 ber-
pengaruh CAR terhadap Dana Pihak Ketiga adalah
jumlah 4 bank yang terdiri dari: PT. Bank Negara
signifikan, dengan koefisien regresi 25348,482 dan
Indonesia 46 (Persero), Tbk; PT. Bank Mandiri
standard error sebesar 5265,898 serta nilai t sebesar
(Persero), Tbk; PT. Bank Rakyat Indonesia
4,814 dan nilai p sebesar 0,000. Artinya CAR ber-
(Persero), Tbk dan PT. Bank Tabungan Nasional
pengaruh signifikan terhadap Dana Pihak Ketiga,
(Persero). Adapun yang menjadi sampel penelitian
yang berarti peningkatan CAR akan diikuti dengan
adalah seluruh bank persero di Indonesia, dengan
peningkatan Dana Pihak Ketiga.
demikian metode penarikan sampel yang diguna-
kan adalah metode sensus yaitu pengambilan sam- Pengaruh BOPO terhadap Dana Pihak Ketiga
pel secara menyeluruh yaitu sebanyak 4 bank de- adalah signifikan pada level = 5%, dengan koefi-
ngan periode penelitian selama 11 tahun dari 2004 sien regresi -1976,727 dan standard error sebesar
| 491 |
Jurnal Keuangan dan Perbankan | PERBANKAN
Vol. 20, No.3, September 2016: 487– 495
730,477 serta nilai t sebesar -2,706 dan nilai p Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh
sebesar 0,008. Artinya BOPO berpengaruh sig- nilai F sebesar 192,825 dan nilai probabilitas lebih
nifikan terhadap Dana Pihak Ketiga, yang berarti kecil dari = 0,05 (0,000 < 0,05), yang berarti bahwa
peningkatan BOPO akan diikuti dengan penurunan CAR, BOPO, ROA dan LDR secara simultan atau
Dana Pihak Ketiga. bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap
Pengaruh ROA terhadap Dana Pihak Ketiga Dana Pihak Ketiga.
adalah signifikan pada level = 5%, dengan koefi- Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui bahwa
sien regresi 34780,775 dan standard error sebesar nilai koefisien regresi terbesar yaitu ROA sebesar
17128,791 serta nilai t sebesar 2,031 dan nilai p 34780,775, hal ini berarti ROA merupakan variabel
sebesar 0,044. Artinya ROA berpengaruh signifi- yang berpengaruh dominan terhadap Dana Pihak
kan terhadap Dana Pihak Ketiga, yang berarti pe- Ketiga dibandingkan CAR, BOPO dan LDR.
ningkatan ROA akan diikuti dengan peningkatan
Dana Pihak Ketiga. PEMBAHASAN
Pengaruh LDR terhadap Dana Pihak Ketiga
adalah signifikan pada level = 5%, dengan Kinerja perbankan yang terdiri dari CAR,
BOPO, ROA dan LDR secara simultan berpengaruh
koefisien regresi 20532,471 dan standard error se-
signifikan terhadap dana pihak ketiga, yang berarti
besar 1390,018 serta nilai t sebesar 14,771 dan nilai
semakin baik kinerja perbankan semakin banyak
p sebesar 0,000. Artinya LDR berpengaruh signi-
dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun dari
fikan terhadap Dana Pihak Ketiga, yang berarti
masyarakat. Kinerja perbankan tercermin dari laba
peningkatan LDR akan diikuti dengan peningkatan
operasional dan laba bersih per saham serta bebe-
Dana Pihak Ketiga.
rapa rasio keuangan yang menggambarkan kekuat-
Dari hasil analisis regresi linier berganda, an manajemen dalam mengelola perbankan. Kinerja
dapat diketahui bahwa nilai koefisien determinasi perbankan yang ditunjukkan dalam laporan ke-
(adjusted R square) sebesar 0,854. Angka ini me- uangan bermanfaat bagi para pengambil keputus-
nunjukkan bahwa variabel CAR, BOPO, ROA dan an, terutama investor yang menanamkan dananya
LDR dapat menjelaskan variasi atau mampu mem- di bank. Analisis laporan keuangan dilakukan me-
berikan kontribusi terhadap variabel Dana Pihak lalui perhitungan rasio-rasio keuangan, maka in-
Ketiga sebesar 85,4%, sedangkan sisanya sebesar vestor dapat melakukan prediksi return saham
14,6% disebabkan oleh variabel lain yang tidak di- yang diinginkan sehingga dapat dibuat portofolio
masukkan dalam penelitian. yang menguntungkan dari hasil investasinya.
| 492 |
Analisis Pengaruh Kinerja Perbankan terhadap Dana Pihak Ketiga Bank Persero
Iqbal Firdausi
Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh ketentuan tersebut, strategi maupun langkah bank
signifikan terhadap Dana Pihak Ketiga, hal ini me- menjadi terbatasi akibat kewajiban memenuhi
nunjukkan bahwa tingginya CAR dapat menambah tingkat modal pada nilai tertentu. Hal ini ber-
kepercayaan masyarakat terhadap bank, karena pengaruh pada pendapatan yang mungkin didapat
jaminan dana masyarakat semakin tinggi, sehingga oleh bank dengan memanfaatkan modal, tidak un-
semakin banyak dana pihak ketiga yang bisa di- tuk dijaga pada tingkat tertentu demi memenuhi
himpun dari masyarakat. Seiring dengan bertam- peraturan BI, melainkan untuk diutilisasi pada
bahnya modal bank dan bertambahnya keper- strategi dengan return lebih tinggi. Bank dengan
cayaan masyarakat terhadap bank, maka bank da- nilai CAR yang rendah akan memiliki biaya yang
pat melakukan ekspansi kredit untuk meningkat- tinggi dari kemungkinan terjadinya kebangkrutan.
kan pendapatan operasionalnya. Capital Adequacy Kenaikan CAR dapat menurunkan kemungkinan
Ratio (CAR) merupakan rasio permodalan yang me- tersebut serta meningkatkan ROA melalui penu-
nunjukkan kemampuan bank dalam menyediakan runan biaya asuransi yang harus dikeluarkan bank
dana untuk keperluan pengembangan usaha dan atas hutang yang tidak diasuransikan.
menampung risiko kerugian dana yang diakibat-
BOPO berpengaruh negatif terhadap Dana
kan oleh kegiatan operasi bank. Semakin tinggi
Pihak Ketiga, hal ini menunjukkan bahwa semakin
CAR maka semakin besar pula sumber daya finan-
efisien bank dalam mengelola perbankan dapat me-
sial yang dapat digunakan untuk keperluan pengem-
ningkatkan dana pihak ketiga. BOPO diukur secara
bangan usaha dan mengantisipasi potensi kerugian
kuantitatif dengan mengunakan rasio efisiensi.
yang diakibatkan oleh penyaluran kredit. CAR me-
Melalui rasio BOPO diukur apakah manajemen
mang sangat penting bagi suatu bank karena me-
bank telah mengunakan semua faktor produksinya
nunjukkan kemampuan bank dalam memper-
dengan efektif dan efisien, sehingga dapat mening-
tahankan modal yang mencukupi dan kemampuan
katkan kepercayaan masyarakat pada bank.
manajemen dalam mengidentifikasi, mengukur,
mengawasi, dan mengontrol risiko-risiko yang ROA berpengaruh signifikan terhadap Dana
timbul yang dapat berpengaruh terhadap besarnya Pihak Ketiga, dan merupakan variabel yang ber-
modal bank. Tetapi, semakin besar CAR maka pengaruh dominan terhadap Dana Pihak Ketiga.
dapat mengurangi kemampuan bank dalam mela- Hal ini menunjukkan bahwa ROA merupakan salah
kukan ekspansi usaha karena semakin besarnya satu ukuran kinerja keuangan yang seringkali dija-
cadangan modal yang digunakan untuk menutupi dikan dasar perhitungan seorang investor dalam
risiko kerugian. Terhambatnya ekspansi usaha aki- investasi. Dengan melihat nilai ROA maka seorang
bat tinggi CAR yang pada akhirnya akan mem- investor akan dapat mengetahui apakah kinerja
pengaruhi kinerja keuangan bank. Tingkat CAR perbankan tersebut baik atau tidak. Kondisi ini akan
tinggi mencerminkan bank yang terlalu berhati- menguatkan persepsi masyarakat untuk menyimpan
hati dalam menjalankan operasional. Hal ini dananya di bank, dan secara teoritis masyarakat
menyebabkan bank cenderung mengabaikan mempercayai kinerja bank, karena masyarakat
kesempatan kegiatan yang berpotensi menghasil- menyerahkan uangnya untuk dikelola oleh bank
kan keuntungan. Ketentuan yang mewajibkan nilai yang berdampak pada peningkatan dana pihak
CAR di atas 8% memberikan keuntungan berupa ketiga. Hal ini senada dengan penelitian Susanti
rasa aman dan terminimalisirnya risiko kebang- (2015) bahwa tingkat keuntungan berpengaruh
krutan pada bank. Benefit tersebut dapat mem- positif dan signifikan terhadap Dana Pihak Ketiga
pengaruhi profitabilitas bank serta meningkatkan Perbankan Syariah di Indonesia. Artinya apabila
kepercayaan nasabah. Namun, dengan adanya Tingkat Keuntungan perbankan syariah naik maka
| 493 |
Jurnal Keuangan dan Perbankan | PERBANKAN
Vol. 20, No.3, September 2016: 487– 495
| 494 |
Analisis Pengaruh Kinerja Perbankan terhadap Dana Pihak Ketiga Bank Persero
Iqbal Firdausi
Rose, Peter S. 2002. Commercial Bank Management. Fifth Suyatno, Thomas. 2007. Kelembagaan Perbankan. PT.
Edition. McGraw-HillIrwin. Gramedia Pustaka. Jakarta.
Simamora, Henry 2006. Akuntansi Basis Pengambilan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 tentang
Keputusan. Salemba Empat. Jakarta. Perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun
1998 tentang Perbankan.
Sunyoto, Y dan Sam’ani, 2014. Pengaruh Capital Ad-
equacy Ratio, Net Interest Margin dan Return on Susanti, Vera. 2015. Pengaruh Equivalent Rate dan
Asset Terhadap Harga Saham pada Perbankan Tingkat Keuntungan Terhadap Dana Pihak Ketiga
di BEI Periode 2009 – 2012. Jurnal Ekonomi (DPK) Perbankan Syariah di Indonesia. I-Finance.
Manajemen dan Akuntansi. No. 36 / Th. XXI / April: Vol. 1. No. 1: 113-132.
1-19.
| 495 |