Anda di halaman 1dari 9

PENAMBAHAN CACING TANAH Lumbricus rubellus PADA PAKAN

DALAM PENINGKATAN KANDUNGAN OMEGA 3 PADA TELUR


AYAM RAS PETELUR

THE ADDITION OF THE EARTHWORM Lumbricus rubellus INTO THE


FEED TO INCREASE THE CONTAIN OF OMEGA-3 IN THE EGG OF
THE BROILER CHICKEN

Marsuki1), Zohra Hasyim2), Eddy Sukandarsih3), Ambeng4)

1)
Mahasiswa Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Hasanuddin, Makassar.
2)
Dosen Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,Universitas Hasanuddin,
Makassar.

E-mail : marsukiuki551@yahoo.com
ABSTRAK
Penelitian tentang penambahan Cacing tanah Lumbricus rubellus pada pakan dalam
peningkatan kandungan omega-3 pada telur ayam Ras petelur telah dilakukan pada bulan
Mei - Juli 2015 di Desa Limampoccoe, Kecamatan Cenrana Kabupaten Maros, Sulawesi
Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1). Hubungan bahan tambahan Cacing
tanah Lumbricus rubellus pada ransum ayam petelur dalam meningkatkan kandungan
omega 3 pada telur, (2). Dosis penambahan Cacing tanah Lumbricus rubellus dalam
peningkatkan kandungan omega 3 pada telur. Pengambilan sampel telur dilakukan setelah
pemeliharaan ayam Ras petelur jenis Rode Islan Red (RIR) selama 4 minggu ( 1 bulan )
dan telur yang di ambil sebanyak 3 butir setiap perlakuan. Uji omega-3 menggunakan
spektrofotometer UV-VIS dengan panjang gelombang (λ) 640 nm. Data yang diperoleh
diolah dengan analisis deskriptif yang disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa penambahan cacing tanah tanah Lumbricus rubellus dalam
pakan ayam ras dapat meningkatkan kandungan omega 3 pada telur dengan jumlah dosis
terbaik pada konsentrasi tertinggi kandungan omega-3 yang didapatkan yaitu pada
konsentrasi 10% (P2) dengan nilai 51,024 mg/l, kemudian konsentrasi 15% (P3) dengn
nilai 22,695 mg/l, dan yang terendah adalah konsentrasi 5% (P1) dengan nilai 13,014 mg/l.

Kata kunci : Ayam Ras Petelur, Cacing Tanah Lumbricus rubellus, Omega -3.

ABSTRACT

This research about the addition of the earthworm Lumbricus rubellus in the feed of broiler
chicken to increasing the contain of omega-3 in the egg of the broiler chicken had been
conducted on May-July 2015 in in the village of Limampoccoe, Cenrana sub-district,
Maros regency, South Sulawesi. This research purposed to knowing : (1) the connection of
addition of the Earthworm Lumbricus rubellus in the feed of the broiler chicken in
increasing omega-3 contain in the egg, (2) the additional dose of earthworm Lumbricus
rubellus addition in increasing the omega-3 in the egg. The samples of egg were taken after

1
4 weeks (1 month) of caring the broiler chicken variant Rode Island Red (RIR), with the
three eggs were taken per treatment. The omega-3 test of the egg used spectrophotometer
UV-VIS with the wave length (λ) 640 nm. The data, then, was analyzed by using
descriptive analysis which later provided in the form of table and graphic. The result of
research showed that the addition of the earthworm Lumbricus rubellus in the feed of
broiler chicken can increase the contain of omega-3 of the eggs with the best amount of
dose was at the level of concentration of 10 % (P2) with the point of 51,024 gr, then the
concentration of 15% (P3) with the point of 22,695 gr and the lowest effect was showed
by 5% of concentration (P1) with the point of 13,014 gr.

Key Words : Broiler chickens, Earthworm Lumbricus rubellus, omega-3.

PENDAHULUAN cepat dan harga telurnya yang relatif


murah sehingga mudah terjangkau
Usaha sektor peternakan
oleh lapisan masyarakat (Anonimus,
khususnya ayam ras petelur
2008).
merupakan usaha yang memiliki
Telur ayam merupakan bahan
perkembangan yang cukup pesat.
pangan yang sangat potensial untuk
Usaha peternakan ayam petelur
pemenuhan gizi masyarakat, telur
memberikan peranan sangat penting
merupakan bahan pangan
dalam pemenuhan kebutuhan protein
mengandung nutrient baik untuk
hewani pada masyarakat dan berbagai
pertumbuhan maupun kesehatan.
keperluan industri khususnya pangan.
Potensi telur disisi lain dianggap
Meningkatnya jumlah penduduk di
merugikan kesehatan karena
Indonesia hingga tahun 2010 yang
kandungan lemak dan kolesterol yang
mencapai 238 juta jiwa (BPS, 2010)
tinggi. Total lemak dalam kuning
dan peningkatan kesadaran
telur adalah sebesar 29,98% dari
masyarakat Indonesia akan
bobot kuning telur dan kolesterol
pentingnya protein hewani juga
sebesar 5,20% dari bobot kuning telur
memberikan dampak positif terhadap
(Rahayu, 2003). Kedua hal tersebut
perkembangan usaha di bidang
dapat berdampak negatif terhadap
peternakan ayam ras petelur. Ayam
kesehatan, untuk itu perlu dicari
ras petelur merupakan salah satu jenis
alternatif untuk menurunkan kadar
ternak unggas yang cukup
lemak dan kolesterol dalam telur
berkembang di Jawa Timur. Menurut
ayam kampung.
data statistik peternakan dan
Ternak ayam Ras petelur
kesehatan hewan (2011), populasi
memerlukan manajemen
ayam ras petelur di Jawa Timur
pemeliharaan, pemuliaan serta
sekitar 30% dari total keseluruhan
pemberian ransum yang baik dan
populasi ayam ras petelur di
terkontrol untuk menghasilkan
Indonesia. Usaha peternakan ayam
produktifitas yang tinggi. Ransum
petelur merupakan usaha yang dapat
merupakan faktor penting ditinjau
menghasilkan perputaran modal yang
dari segi pemeliharaan ternak karena

2
biaya untuk penyediaan ransum penelitian ini dilakukan penambahan
merupakan biaya terbesar dari ongkos Cacing tanah Lumbricus rubellus
produksi (Rahayu, 2003). pada pakan dalam peningkatan
Peningkatan efisiensi ransum selalu kandungan Omega-3 pada telur ayam
diusahakan dengan berbagai cara, Ras petelur.
antara lain melalui penambahan
bahan makanan yang digunakan METODE PENELITIAN
dalam ransum. Mineral merupakan . Alat yang digunakan pada
salah satu zat nutrisi yang dibutuhkan penelitian ini adalah: kandang ayam
dalam ransum ayam petelur untuk tempat penelitian , tangki air sebagai
meningkatkan produktifitas ayam penyimpan air guna keperluan ayam,
petelur. Salah satu cara yang dapat timbangan digital untuk mengukur
ditempuh untuk mengatasi berat telur yang dihasilkan oleh ayam
ketersediaan mineral dalam ransum petelur, sprayer digunakan untuk
yaitu dengan penembahan tepung disinfektan kandang bertelur, ember,
ikan pada ransum ayam petelur. pisau, gunting, jangka sorong, toples
Namun usaha untuk lebih plastik, blender, ayakan, sendok
meningkatkan lagi kualitas telur yang makan, sonikasi, dan
dihasilkan maka pada ransum spektrofotometer UV-VIS.
ditambahkan tepung cacing tanah Bahan yang digunakan dalam
Lumbricus rubellus yang diharapkan penelitiain ini adalah ayam petelur
dapat meningkatkan kandungan yang telah memasuki masa produktif
Omega-3 pada telur ayam yang bertelur dengan usia 18 bulan. Pakan
dihasilkan. Dimana kandungan rata- utama Connced, Cacing tanah
rata setiap ekor cacing tanah Lumbricus rubellus (Tepung),
mengandung protein 64-76% dan FitaStres air, N-heksan, dan telur.
lemak tak jenuh 7-10% dari bobot Pemberian pakan dilakukan 2
keringnya, energy 900-1400%kal, kali sehari yaitu pada pagi hari pukul
serta mineral air dan asam amino 06.00 WITA dan pada siang hari
paling lengkap Resnawati (2004). pukul 12.00 WITA. Pakan yang
Telur yang diperkaya omega- diberikan memiliki takaran 60
3 mencukupi seperempat (21-28%) gram/ekor/hari, dalam setiap
kebutuhan asupan ALA bagi pria dan perlakuan membutuhkan 180 gram
anak laki-laki dan mencukupi untuk satu kali pemberian pakan,
sepertiga (31-34) kebutuhan asupan sehingga pemberian pakan pada pagi
ALA bagi wanita dan anak dan sore hari masing – masing 180
perempuan. Perbandingan nutrisi gram/perlakuan, sedangkan untuk Air
yang terkadung dalam telur yang minum diberikan secara adlibitum
diperkaya omega-3 dibandingkan yaitu air diberikan/disediakan setiap
dengan telur regular, sehingga

3
saat. Pemberian pakan dilakukan telur ayam dicampur dengan n-heksan
dengan konsentrasi sebagai berikut : sebanyak 5 ml, dengan tabung
PI = 95% pakan utama + 5% Cacing tertutup botol sampel kemudian
tanah Lumbricus rubellus disonikasi pada suhu 500 C selama 6
P2 = 90% pakan utama + 10% Cacing jam.
tanah Lumbricus rubellus Hasil ekstraksi biomassa
P3 = 85% pakan utama + 15% Cacing kuning telur yang diperoleh,
tanah Lumbricus rubellus dimasukkan ke dalan tabung
Kontrol = 100% pakan utama sentrifuse dan dicampurkan dengan n-
Ayam Ras petelur yang diteliti heksan sebanyak 5 ml. Sampel
dipelihara dalam kandang dengan kemudian disentrifuse selama 20
menggunakan kandang sistem menit dengan kecepatan 90 rpm dan
battery, berbentuk sangkar yang diambil supernatannya untuk analisis
disusun berderet, setiap ruangan omega 3 spektrofotometri UV-VIS
kandang berisi satu-dua ekor ayam. dengan panjang gelombang (λ) 640
Hal ini bertujuan untuk memudahkan nm yang dibandingkan dengan
pengontrolan pakan ayam, standar baku pada penggunaan
kanibalisme ayam dan penyakit tidak spektrokopi UV-VIS.
mudah menjalar dari satu ayam ke Data yang diproleh diolah
ayam yang lainnya. dengan analisis deskriptif yang
Pemberian pakan pada ayam disajikan dalam bentuk tabel dan
mempunyai takaran khusus. Untuk grafik.
penelitian ini ayam yang digunakan HASIL DAN PEMBAHASAN
yaitu ayam petelur usia 18 bulan dan Berdasarkan penelitian yang
sudah memasuki masa produktif. telah dilakukan menggunakan
Ayam pada usia 18 bulan mempunyai penambahan Cacing tanah Lumbricus
berat badan ±1,23kg dan di beri pakan rubellus pada pakan dalam
60 gram/ekor/hari. Dalam penelitian meningkatkan kandungan Omega-3
ini menggunakan 12 ekor ayam pada telur ayam Ras petelur. Dalam
dengan 4 perlakuan dan disetiap penelitian ini digunakan berbagai
perlakuan terdiri dari 3 ekor ayam. konsentrasi Cacing tanah Lumbricus
Pengambilan sampel telur rubellus untuk melihat pruduktivitas
dilakukan setelah pemeliharaan Omega-3 pada telur dari ayam
selama 4 minggu ( 1 bulan ), dimana percobaan. Adapun hasil analisa
telur yang di ambil sebanyak 3 butir / kandungan Omega-3 yang diperoleh
perlakuan, sehingga total sampel telur pada penelitian ini dapat di lihat pada
yang diamati sebanyak 12 butir. data yang tertera dalam Tabel 2 di
Proses ekstraksi telur ayam bawah ini:
Ras petelur dengan menggunakan
alat sonikasi,dimana 0,25 gr kuning

4
Tabel 2. Nilai rerataan kandungan Omega-3 spektrofotometer dengan panjang
telur ayam Ras petelur dengan gelombang (λ=.640 nm).
menggunakan uji spektrofotometer Pada Tabel 2 dan Gambar 6 di
dengan panjang gelombang (λ) 640 atas menunjukkan bahwa komposisi
nm.
pakan yang mendapat tambahan
No Sampel Nilai Konsentrasi
Absorbansi Kuning telur
pakan Cacing tanah Limbricus
(0.25 gr) rubellus, yaitu pada P1 dengan nilai
13,014 mg/l, P2 denagn nilai 51 ,024
1 P1 1,190 13,014 mg/l
mg/l dan P3 dengan nilai 22,696
2 P2 0,396 51,024 mg/l mengalami peningkatan jika
dibandingkan dengan nilai dari
3 P3 2,547 22,695 mg/l
kontrol yaitu sebanyak 7,107 mg/l,
4 Kontrol 1,030 7,107 mg/l dari ke tiga perlakuan yang
ditambahkan Cacing tanah Lumbricus
rubellus P1 memiliki nilai yang
Keterangan :
P1 = Pakan standar 95% + 5% cacing tanah
paling rendah yaitu 13.014 mg/l
Lumbricus rubellus dengan dosis pakan yang diberikan
P2 = Pakan standar 90%+ 10% cacing tanah sebanyak 95% pakan utama + 5%
Lumbricus rubellus
P3 = Pakan standar 85% + 15% cacing tanah Cacing tanah Lumricus rubellus. Hal
Lumbricus rubellus ini mungkin terjadi karena jumlah
Kontrol = Pakan standar 100%
dosis Cacing tanah yang di
tambahkan ke dalam pakan belum
60,000 51,024
KONSENTRASI KUNING

50,000 mencukupi kebutuhahan nutrisi pada


TELUR (0.25 gr)

40,000 ayam Ras petelur pada usia ini,


30,000 22,695 sehingga peningkatan kandungan
20,000 13,014 omega-3 yang terdapat pada telur
7,107
10,000
yang dihasilkan tidak maksimal.
0
P1 P2 P3 Kontrol Kemudian disusul dengan P2 dengan
PERLAKUAN nilai tertinggi dari ketiga perlakuan
dengan nilai 51.024 mg/l dengan
Keterangan :
jumlah pakan yang diberikan
P1 = Pakan standar 95% + 5% cacing tanah sebanyak 90% pakan utama + 10%
Lumbricus rubellus Cacing tanah Lumbricus rubellus, hal
P2 = Pakan standar 90%+ 10% cacing tanah
Lumbricus rubellus
ini mungkin disebabkan karena
P3 = Pakan standar 85% + 15% cacing tanah jumlah nutrisi pakan setelah
Lumbricus rubellus penambahan Cacing tanah Lumbricus
Kontrol = Pakan standar 100%
rubellus sesuai dengan jumlah nutrisi
Gambar 6. Hinstogram Tingkat konsentrasi yang di butuhkan oleh ayam untuk
kuning telur (0.25gr) tiap pembentukan kandungan omega-3
perlakuan yang diukur dengan
yang maksimal pada terlur yang di
hasilkan. Selanjutnya pada perlakuan

5
P3 nilai yang didapat mengalami Cacing tanah Lumbricus rubellus
penurunan, dimana nilai pada komsumsi pakan pada ayam menjadi
perlakuan P3 yaitu, 22.695 mg/l menurun. Namun setelah beberapa
dengan dosis pakan yang diberikan hari kemudian komsumsi pakan pada
sebanyak 85% pakan utama + 15% ayam kembali normal bahkan
Cacing tanah Lumbricus rubellus. Hal meningkat. Hal ini membuktikan
ini menunjukkan bahwa jumlah dosis adanya pengaruh yang baik terhadap
Cacing tanah Lumbricus rubellus peningkatan nafsu makan pada ayam.
yang di tambahkan ke dalam pakan Hasil analisa menunjukkan bahwa
ayam Ras petelur terlalu banyak komsumsi pakan dipengaruhi oleh
sehingga ada kemungkinan tidak penambahan Cacing tanah Lumbricus
dapat dicernah dengan baik oleh rubellus. Komsumsi pakan pada
ayam Ras petelur tersebut. ayam yang ditambahkan pakan
Kandungan nutrisi telur ayam Ras tambahan meningkat disbanding
memang berbeda-beda tergantung dengan ayam yang tidak ditambahkan
dari makanan dan kondisi lingkungan dengan pakan tambahan cacing tanah
induk ayamnya. Telur dari ayam Ras Forbes (1986).
yang diternakkan bebas di padang Asam lemak omega-3
rumput mengandung asam lemak termasuk dalam kelompok asam
Omega-3 empat kali lebih banyak, lemak esensial. Asam lemak ini
vitamin E dua kali lebih banyak, beta- disebut esensial karena tidak dapat
karoten dua sampai enam kali lebih dihasilkan oleh tubuh dan hanya bisa
banyak, dan kolesterol hanya separuh didapatkan dari makanan yang
daripada kandungan telur dari ayam dikonsumsi sehari-hari. Asam lemak
yang hanya diternakkan di kandang esensial lainnya yang termasuk dalam
dengan penghangat buatan (Buckle. kelompok "omega" adalah asam
2009). lemak omega-6.
Pada penelitian ini di gunakan Sampel telur yang diperoleh
Cacing tanah Lumbricus rubellus dari hasil penelitian memiliki berat,
sebagai pakan tambahan pada pakan panjang, dan lebar yang bervariasi
utama ayam Ras petelur. Setelah namun tidak menunjukkan perbedaan
pakan tambahan Cacing tanah yang besar. Hal ini menunjukkan
Lumbricus rubellus dan pakan utama bahwa penambahan Cacing tanah
dicampur, maka akan terjadi Lumbricus rubellus pada pakan tidak
perubahan pada pakan baik dari segi terlalu berpengaruh terhadap berat,
warna, rasa, dan aroma. Hal ini panjang, dan lebar telur. Kuning telur
membuat ayam yang diamati dari setiap perlakuan memiliki
mengalami adaptasi telebih dahulu. perbedaan yang signifikan, dimana
Terlihat setelah awal pemberian setiap minggu terjadi perubahan
pakan yang telah diberikan tambahan warna kuning telur. Menurut Scott

6
dkk (1982), kualitas dan warna dapat meningkatkan kekebalan tubuh
kuning telur dipengaruhi kadar pada ayam, meningkatkan
karoten Faktor lain yang berpengaruh produktifitas telur yang dihasilkan
terhadap kualitas kuning telur adalah dan yang paling utama dapat
kadar lemak (Sell dkk. 1987). meningkatkan kandungan omega-3
Penurunan bobot kuning telur dan pada telur.
warna kuning telur dipengaruhi oleh
kadar asam lemak linolenat (Omega- DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Z. 2003. Meningkatkan
3) dalam ransumnya (Caston dkk,
Produktivitas Ayam Ras
1997). Petelur. PT. Agromedia
Pustaka, Jakarta.
KESIMPULAN DAN SARAN
Anonimus, 2008. Budidaya Cacing
Berdasarkn hasil penelitian Tanah.www.aagos.ristek.go.
yang dilakukan mengenai id/ diakses pada 08Februari
penambahan Cacing tanah Lumbricus 2015.
rubellus dalam peningkatan Badan Pusat Statistik. 2012. Jumlah
kandungan omega-3 pada telur ayam Populasi dan Produksi
Ras petelur maka dapat ditarik Ayam Petelur di Indonesia.
Diakses 08 Februari 2015.
kesimpulan sebagai berikut:
Caston, L. dan S. Leeson. 1990.
1. Penambahan tepung cacing tanah Dietary flax and egg
Lumbricus rubellus pada pakan composition. J. Poultry. Sci.
ayam petelur dapat meningkatkan 69:1617-1620.
kualitas pakan dalam peningkatan Direktorat Jendral Peternakan dan
konsentrasi kuning telur dalam Kesehatan Hewan. 2011.
peningkatan kandungan Omega- Rencana Strategis
Direktorat Jendral
3 pada telur ayam Ras petelur.
Peternakan dan Kesehatan
2. Konsentrasi tertinggi kandungan Hewan. Jakarta.
omega-3 yang didapatkan yaitu
Forbes, J. M. 1986. The Voluntary
pada konsentrasi 10% (P2)
Food Intake of Farm
dengan nilai 51,024 mg/l, Animal. Butterworths,
kemudian konsentrasi 15% (P3) London, Toronto,Wellington.
dengn nilai 22,695 gr mg/l, dan National Research Council (NRC).
yang terendah adalah konsentrasi 1994. Nutrient Requirement
5% (P1) dengan nilai 13,014 mg/l. of Poultry. National
Academy Press, Washington,
Berdasarkan hasil penelitian
D.C.
disarankan kepada para peternak Rahayu, I.H.S. 2003. Karakteristik
untuk menembahkan tepung cacing Fisik, Komposisi Kimia dan
tanah Lumbricus rubellus pada pakan Uji Organoleptik Telur
utama ayam petelur karena banyak Ayam Merawang dengan
kelebihan yang dapat dicapai yaitu, Pemberian Pakan

7
Bersuplemen Omega-3.
Jurnal.Teknol. dan Industri
Pangan, Vol. XIX, No.3 hlm:
199-205.
Scott, M.L., M.C. Nesheim dan R.J.
Young. 1982. Nutrition of
The Chicken. 3rd Ed. M.L.
Scott dan Associates Ithaca,
New York.
Sell, J.L., C.R. Angel dan F.
Escribano. 1987. Influence of
supplemental fat on weights
of eggs and yolks during
early egg production. J.
poult. Sci. 66 :1807-181

8
9

Anda mungkin juga menyukai