Anda di halaman 1dari 4

TRI HARYO PUTRA

NRP 2209106043
BIDANG STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI MULTIMEDIA

PENGKODEAN ARITMATIK
Rasio kompresi =

Abstrak: Pada saat ini, kompresi data merupakan


Keterangan:
suatu hal yang esensial. Teknik kompresi ini esensial
karena ukuran dari data semakin lama semakin
 Bo adalah Jumlah bit sebelum
besar, tetapi tidak didukung oleh perkembangan dari
dikompresi.
teknologi kecepatan pengiriman data yang seimbang.
Dengan berbagai tuntutan tersebut maka diperoleh  B1 adalah jumlah bit setelah
berbagai teknik kompresi yang memiliki dikompresi.
karakteristik-karakteristik yang berbeda-beda. 2. DASAR TEORI INFORMASI

Dalam tulisan ini, mengambil teknik kompresi


Entropi dari sebuah sumber informasi jika
dengan teorema pengkodean aritmatik sebagai
diketahui S adalah sebuah sumber
pengkodean sumber atau pembentukan kode sumber
(source coding). Pengkodean sumber merupakan informasi DMS, yang memiliki abjad
proses konversi output sebuah sumber DMC {s1,s2,…,sn} adalah:
(Discrete Memoryless Source) menjadi serangkaian
simbol-simbol biner (kode biner atau binary code
word).

1. PENDAHULUAN
Kompresi adalah proses pengkodean yang
secara efektif akan mengurangi jumlah bit
Keterangan : Pi adalah kemungkinan simbol
yang diperlukan untuk merepresentasikan
Si yang akan muncul dalam sebuah sumber
informasi tertentu.
informasi S.

Besaran H(s) merupakan ukuran kandungan


informasi rata-rata per simbol dari rangkaian
simbol yang dihasilkan sumber atau besaran
Gambar 1 Skema Umum Kompresi Data
H(s) dapat pula dilihat sebagai jumlah rata-
Jika proses kompresi dan dekompresi
rata ketidakpastian yang melekat pada
menyebabkan tidak ada informasi, maka
sumber S, yang diwujudkan dalam bentuk
skema kompresi adalah lossless, dan selain
peluang simbol-simbol.
itu disebut lossy.

Sistem Komunikasi Digital Institut Teknologi Sepuluh November Page 1


TRI HARYO PUTRA
NRP 2209106043
BIDANG STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI MULTIMEDIA

menganggap seluruh pesan sebagai satu unit.


Sebuah pesan direpresentasikan oleh
3. PANJANG KODE DAN EFISIENSI
setengah interval terbuka [a,b) dimana a dan
KODE
b adalah angka antara 0 dan 1 sehingga
Panjang sebuah kode biner adalah interval [0,1). Ketika pesan menjadi lebih
banyaknya digit biner (bit) di dalam kode panjang, panjang interval yang lebih pendek
tersebut. Panjang kode rata-rata L per dan jumlah bit dibutuhkan untuk
simbolsumber dapat dinyatakan sebagai merepresentasikan penambahan interval.
berikut:

∑ ( ) Karakteristik kode aritmatik:

 Meng-assign codeword ke seluruh


Parameter L menunjukan jumlah bit rata-rata
input stream
yang digunakan untuk merepresentasikan
 Membaca input stream secara simbol
sebuah simbol sumber, didalam penyandian
demi sombol, menggabungkan lebih
sumber.
dan lebih bit kedalam codeword
Selanjutnya untuk parameter efisiensi kode setiap kalinya.

η didefenisikan dengan  Codeword adalah angka yang


merepresentasikan subseksi
( ) segmental yang berdasarkan pada
η=
probabilitas simbol.
4. PENGKODEAN ARITMATIK  Mengkode symbol dengan bit angka
non-integer, yang menghasilkan hasil
Penyandian aritmatik adalah metode
yang sangat baik (mendekati nilai
pengkodean yang lebih modern
entropi).
dibandingkan pengkodean Huffman.
Pengkodean Huffman menentukan setiap Untuk memperlihatkan cara kerja kode
simbol codeword yang mempunyai panjang aritmatik. Kita pertama kali membuat table,
bit, sedangkan pengkodean aritmatik dapat yang berisikan karakter-karakter dengan

Sistem Komunikasi Digital Institut Teknologi Sepuluh November Page 2


TRI HARYO PUTRA
NRP 2209106043
BIDANG STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI MULTIMEDIA

probabilitas dan hasil penjumlahannya. a. Encoding


Hasil penjumlahan yang kumulatif
Hasil encoding simbol “RPNN” adalah
mendefinisikan “interval” yang berkisar dari
suatu bit dengan interval yaitu
nilai bawah suatu besaran yang mendekati
nilai atas. Susunan karakter yang dimasukan “RPNN” [0.5625,0.5765)
tidak penting.
Berikut tampilan grafiknya dapat kita lihat
Contoh Pengkodean Aritmatik: pada gambar 2.

Suatu sumber DMS memiliki 3 simbol abjad


N,R,P dengan peluang masing-masing
secara berturut-turut 0.4; 0.25; 0.35. Buatlah

sebuah pengkodean aritmatik untuk pesan


dengan symbol “RPNN” untuk sumber
DMS tersebut.

Berikut distribusi probabilitas symbol-


simbol tersebut:

Simbol Probabilitas Interval


Gambar 2 Display Grafik Shrinking Interval
N 0.4 [0,0.4)
R 0.25 [0.4,0.65) a. Decoding symbol
P 0.35 [0.65,1.0)
Setelah melalui tahap encoding, maka pada
Tabel 1 Distribusi Probabilitas Simbol
bagian output akan dilakukan tahap
decoding untuk memperoleh simbol semula.
Berikut range low and high baru yang
Saat melakukan pengiriman bit pesan akan
dihasilkan:
terjadi dua tahap yaitu encoding dan
decoding. No Bit Simbol Low High Range

Sistem Komunikasi Digital Institut Teknologi Sepuluh November Page 3


TRI HARYO PUTRA
NRP 2209106043
BIDANG STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI MULTIMEDIA

1 0.5625 R 0.4 0.65 0.25


2 0.65 P 0.65 1.0 0.35
3 0 N 0 0.4 0.4
4 0 N 0 0.4 0.4
Tabel 2 Interval baru dari decoding

Bit pertama diperoleh dari bit dengan


interval yang terendah dari encoding simbol
“RPNN” yaitu 0.5625, selanjutnya untuk
memperoleh bit kedua dan seterusnya maka
kita menggunakan rumus sebagai berikut:

Dari proses decoding simbol tersebut, maka


akan diperoleh kembali pesan semula yaitu
“RPNN”.

5. KESIMPULAN
a. Setiap pengkodean mempunyai
kelemahan dan kelebihan masing-
masing.
b. Pengkodean sebaiknya dilakukan
sesuai kebutuhan dan keinganan
masing-masing user.
c. Pemilihan teorema diharapkan
menghasilkan kode-kode dengan
tingkat efisiensi tertinggi.

Sistem Komunikasi Digital Institut Teknologi Sepuluh November Page 4

Anda mungkin juga menyukai