PADA MANUSIA
Dosen Pengampu :
Dr. Maria Poppy H.,MSc.
Disusun Oleh :
Diar Laula Hoerudin(1021211005)
Windah (102121008)
BAB I PEMBAHASAN………………………………………………….1
BAB II PENUTUP………………………………………………………….13
2.1 Kesimpulan……………………………………………………………...13
2.2 Istilah-Istilah…………………………………………………………….14
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………15
BAB II
PEMBAHASAN
Sel darah dibagi menjadi tiga yaitu yang pertama ada Sel darah merah
(eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit).
1.Sel darah merah (eritrosit)
Ukuran nya kecil, Fungsinya untuk transport makanan dan didalam nya
mengandung warna merah karena mengandung Hemoglobin, hemoglobin adalah
protein yang kaya akan zat besi, hemoglobin memiliki senyawa pigmen hem yang
mengandung besi ferro yang berkaitan dengan globin, setiap molekul hemoglobin
mengandung empat atom besi ferro, satu atom disetiap kelompok hem dapat
berkaitan dengan empat molekul oksigen. Mengikat oksigen dan karbondioksida,
Jumlah normal nya 4-5jt/mm3 pada wanita atau 5-6jt/mm3 pada pria, Bentuk nya
bikonkaf , tidak ada inti. Pembentukan sel darah merah terjadi didalam sumsum
tulang melalui proses pematangan, pembentukan sel darah merah tersebut
dirangsang oleh hormon eritropoitin yaitu suatu hormon yang diproduksi oleh
ginjal yang berfungsi untuk merangsang pembentukan sel darah merah didalam
sumsum tulang. Eritrosit terdapat aglutinogen (antigen) yang menyebabkan
perbedaan golongan darah sistem rhesus dan sistem ABO.
a. Sistem Rhesus
Adalah sistem penggolongan darah yang hasil nya positif atau negatif
setelah mengetahui penggolongan darah A,B, AB, O. Rhesus positif memiliki
antigen rhesus dipermukaan eritrosit nya sedangkan rhesus negativ tidak memiliki
antigen rhesus dipermukaan eritrosit nya. Contoh nya jika seorang ibu
bergolongan Rh (-) mengandung bayi Rh(+) maka akan menyebabkan rusak nya
sel darah merah pada janin (eritroblastosis fetalis) pada anak ke dua dan seterus
nya.
b. Sistem ABO
Pada tahun 1900, seorang dokter karl lasteiner membedakan darah manusia
menjadi empat golongan yaitu golongan darah A, golongan darah B, golongan
darah AB, dan golongan darah O. Pembagian darah ini berdasarkan perbedaan
(aglutinogen atau antigen) dan (aglutinin atau antibodi) yang terkandung didalam
darah. Antigen terdapat pada membran permukaan sel darah merah. Antbodi
terdapat di dalam plasma darah. Contoh nya seperti ini.
a. Serambi (atrium)
Merupakan ruang tempat masuknya darah dari vena. Serambi ada
dua yaitu serambi kanan dan kiri. Atrium kanan (dexter) dan atrium kiri
(sinister) terdapat katup valvula bikuspidalis. Pada fetus antara atrium
kanan dan kiri terdapat lubang disebut faramen ovale.
b. Bilik (ventrikel)
Merupakan organ muscular bagian jantung sebagai tempat masuknya dari
serambi jantung kemudian mengalirkan melalui arteri pulmonalis atau aorta.
Diding ventrikel paling tebal dan dinding ventrikel kiri lebih tebal dari pada
ventrikel kanan. Sebab kekuatan kontraksinya lebih besar agar darah mampu
beredara keseluruh tubuh. Pada saat jantung mengempis (kontraksi) maka
tekanan nya disebut sistole. Sedangkan pada saat jantung mengendur
(relaksasi) maka tekanan nya disebut diastole. Jantung sebelah kanan berisi
darah kotor kaya karbondioksida dan Jantung sebelah kiri berisi darah bersih
kaya oksigen.
a. Epikardium
Epikardium adalah lapisan luar dari dinding jantung akan dibentuk
oleh lapisan visceral perikardium. Terdiri dari dua lapisan yaitu lapisan
luar disebut perikardium fibrosa terdiri dari jaringan ikat yang kuat, padat
dan tidak elastis. Diantara dinding perikardium, ada rongga perikardial.
Ruang sempit ini biasanya berisi 10-15 ml cairan perikardial yang
berfungsi memudahkan pergerakan jantung saat terjadi proses pemompaan
darah.
b. Miokardium
Lapisan tengah dinding jantung disebut miokardium. Lapisan ini
tebal dan terdiri atas sel-sel otot jantung yang melapisi dinding jantung.
Miokardium dikelilingi oleh epikardium (lapisan luar dari dinding jantung)
dan endokardium (lapisan dalam jantung). Miokardium berkontraksi untuk
memompa darah dari jantung ke aorta. Ketebalan miokardium bervariasi
dari satu ruang jantung ke ruang yang lain nya.
c. Endokardium
Lapisan terdalam dari jantung yang tersusun dari jaringan
endotelium dan jaringan ikat subendotelia. Permukaan nya tidak kaku
karena berfungsi untuk mengumpulkan darah, memompa, dan mengatur
kontraktilitas. Lapisan ini melapisi jantung, katup, dan menyambung
dengan lapisan endotelia yang melapisi pembuluh darah.
3.Pembuluh Kapiler
Pembuluh kapiler adalah pembuluh darah yang sangat kecil dan disitu
arteriola berakhir dan venula mulai. Kapiler menggabungkan arteri dan vena,
terentang di antaranya dan merupakan jalan lalu lintas antara makanan dan bahan
buangan. Di sini juga terjadi pertukaran gas dalam cairan extraseluer atau
interstisil. Kapiler membentuk jalinan pembuluh darah dan bercabang-cabang di
dalam sebagian besar jaringan tubuh.
1.6 Tekanan Darah
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem peredaran darah atau kardiovasular adalah sistem transport
yang mengalirkan darah dari jantung ke seuruh tubuh manusia. Sistem
ini mempunyai komponen darah yang terdiri dari darah yang berfungsi
mengirimkan zat serta oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh,
dan ada plasma darah yang bentuk nya cair dari darah yang tidak
mengandung sel darah dan faktor pembekuan darah dan warna nya
kekuning-kuningan. Protein plasma darah dibagi menjadi tiga yaitu
Albumin merupakan bahan yang paling tinggi konsentrasi nya dan
mempunyai berat molekul paling rendah dibandingkan molekul protein
utama plasma, Fibrinogen adalah protein yang ditemukan dalam
plasma yang memainkan peran penting dalam pembekuan darah, dan
Globulin adalah kelompok protein yang tidak larut dalam larutan
garam encer. Didalam komponen juga terdiri dari tiga macam yaitu
eritrosit berfungsi untuk transport makanan dan mempunyai sistem
rhesus yang hasil nya positif memiliki antigen dan yang negatif tidak
memiliki antigen dan ada sistem ABO.leukosit berfungsi melawan
kuman, terdiri dari granulosit (neutrofil,basofil,eosinofil) dan
agranulosit (monosit, limposit), Keping darah berfungsi dalam
penggumpalan darah.
Jantung manusia berfungsi sebagai organ pemompa besar yang
memelihara darah melalui seluruh tubuh, terdiri dari serambi (atrium
kanan atau dexter dan atrium kiri atau sinister) dan ada Bilik (ventrikel
kiri yang sangat tebal dan ventrikel kanan tidak tebal) jantung sebelah
kanan berisi darah kotor kaya karbondioksida dan Jantung sebelah kiri
berisi darah bersih kaya oksigen. Selain itu ada epikardium ada di
lapisan luar jantung, miokardium ada di lapisan tengah, dan
endokardium ada di lapisan terdalam jantung.
Sistem peredaran darah ganda terdiri dari sistem peredaran darah
kecil dan sistem peredaran darah besar. Selain itu ada pembuluh darah
terdiri dari pembuluh nadi (arteri) dibagi menjadi dua ada aorta dan
arteri pulmonalis, pembuluh balik (vena) dibagi menjadi dua ada vena
kava dan vena pulmonalis, dan ada pembuluh kapiler. Dari ketiga
pembuluh darah itu masing-masing memiliki struktur dan fungsi yang
berbeda-beda.
Tekanan darah adalah tekanan dari aliran darah dalam pembuluh
nadi (arteri). Perubahan tekanan darah umumnya terjadi pada usia
lanjut karena penurunan fungsi fisiologis tubuh. Gangguan tekanan
darah tinggi atau hipertensi sangat banyak terjadi karena faktor risiko
utama terjadinya adalah penyakit kardiovaskular. Prevalensi kejadian
hipotensi secara umum di perkirakan 5% sampai dengan 34% dan
memiliki kecenderungan meningkat pada usia 17-19 tahun. Hipotensi
adalah keadaan tekanan arteri sistolik kurang dari 90 mmHg atau
tekanan diastolik kurang lebih 60 mmHg.
Omegawati, WH, dan Sukoco, Teo . 2014 . Biologi Peminatan Matematika dan
Ilmu-ilmu Alam . Klaten : Intan Pariwara . Maniam, MBS, dan Yusa . 2016 .
Buku Siswa Aktif dan Kreatif Belajar Biologi . Bandung : Grafindo Media
Pratama .
Pratiwi, DA, dkk. . 2017 . Biologi . Jakarta : Penerbit Erlangga . Istamar
Syamsuri, dkk, IPA Biologi untuk SMP Kelas VIII, (Jakarta: Erlangga,
2007),hlm.105. Evelyn C. Pearce, Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis,
(Jakarta: PT Gramedia,2006), hlm. 121 Obat Propolis, “Penyakit Jantung
Rematik”, http://obatpropolis.com/wp
content/uploads/2010/10/Jantung_bagian_dalam.jpg, diakses 15 Juni 2011
Evelyn C. Pearce, Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis, hlm 123.
Saktiyono,Sains Biologi SMP untuk Kelas VIII (Jakarta: Esis, 2004), hlm.151-157
Ulil Lielliawati, “Belajarlah dari Sel Darah Merah” http://lielliawati.
blogspot.com/2008/10/ belajarlah-dari-sel-darah-merah.html, di akses 15 Juni
2011. Sel Darah Putih”, http://tfakhrizalspd.files.wordpress.com
/http://tfakhrizalspd.wordpress.com/2009/07/09/sel-darah-putih/&usg, 15 Juni
2011. Wawan Junaidi, “Sistem Peredaran Darah”, http://wawan-junaidi. Blogspot
.com/2009/08/peredaran-darah-manusia.html&usg=, diakses 15 Juni 2011
41 Suryo, Genetika Manusia, 2008, (Yogyakarta: Gajah Mada University Press),
cet.9, hlm. 131-132.
http://id.wikipedia.org/wiki/Golongan_darah,golongan_darah&action,
Arifin, M. H. B. M., Weta, I. W., & Ratnawati, N. L. K. A. (2016). Faktor-faktor
Yang Berhubungan Dengan Kejadian Hipertensi Pada Kelompok Lanjut Usia Di
Wilayah Kerja UPT Puskesmas Petang I Kabupaten Badung Tahun 2016. E-
Jurnal Medika, 5(7). https://doi.org/2303-1395
Berman, A., Snyder, S., & Frandsen, G. (2016). Kozier & Erb’s Fundamental Of
Nursing : Concepts, Practice, and Process.
Dhianningtyas, Y., & Hendrati, L. Y. (2006). Risiko Obesitas, Kebiasaan
merokok, dan Konsumsi garam terhadap Kejadian Hipertensi Pada Usia
Produktif. The Indonesian Journal Of Public Health, 2(3).