Anda di halaman 1dari 19

SISTEM PEREDARAN DARAH

PADA MANUSIA

Dosen Pengampu :
Dr. Maria Poppy H.,MSc.

Disusun Oleh :
Diar Laula Hoerudin(1021211005)
Windah (102121008)

PRODI D-III AHLI GIZI


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MOHAMMAD HUSNI THAMRIN
2021
DAFTAR ISI

BAB I PEMBAHASAN………………………………………………….1

1.1 Pengertian Sistem Peredaran Darah Manusia…………………………..1


1.2 Komponen Darah……………………………………………………….1
1.3 Jantung………………………………………………………………….6
1.4 Sistem Peredaran Darah Ganda…………………………………………8
1.5 Pembuluh Darah………………………………………………………...8
1.6 Tekanan Darah…………………………………………………………..10

BAB II PENUTUP………………………………………………………….13

2.1 Kesimpulan……………………………………………………………...13
2.2 Istilah-Istilah…………………………………………………………….14

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………15
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Peredaran Darah Manusia

Sistem peredaran darah pada manusia atau sistem kardiovaskular adalah


sistem transport yang mengalirkan darah dari jantung ke seluruh tubuh manusia.
Darah membawa oksigen dan sari-sari makanan dari jantung menuju seluruh
tubuh untuk menghasilkan energi.

2.2 Komponen Darah


Darah merupakan cairan yang terdapat didalam tubuh dan berfungsi untuk
mengirimkan zat-zat serta oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh. Darah
manusia tersusun atas dua komponen, yaitu sel-sel darah dan plasma darah. Sel
darah adalah sel yang hidup dan merupakan bagian darah yang padat. Sel darah
terdiri dari sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah
(trombosit).
Plasma darah merupakan bagian darah yang berbentuk cair dari darah
yang tidak mengandung sel-sel darah dan membantu menyalurkan panas ke
seluruh tubuh dan menjaga hemeostatis atau kestabilan biologis, tetapi masih
mengandung fakor-faktor pembekuan darah dan berwarna kekuning-kuningan
yang mengangkut nutrisi untuk tubuh. Disamping itu plasma darah juga berguna
mengangkut hasil sisa metabolisme seluruh ke ginjal, liber, dan paru-paru untuk
eksresi. Plasma darah memerankan peran penting dalam menjaga tekanan darah
agar normal dan menjadi sistem pengangkutan bagi sel-sel darah. Plasma darah
tersusun atas volume darah 55%, 92% air dan sisa nya zat terlarut, zat-zat itu
termasuk elektrolit seperti sodium, potasium, klorida, biokarbonat, magnesium,
dan kalsium. Sebagai tambahan, ada jejak substansi lain termasuk asam amino,
vitamin , asam organik, pigmen, dan berbagai enzim. Hormon-hormon seperti
insulin, kartikosteroid, dan tiroksin disekresikan ke darah oleh sistem endokrin.
Selain itu plasma darah juga mengandung 6-8 protein. Protein dan antibodi di
plasma darah juga digunakan sebagai terapi kondisi kronis yang langka. Selain itu
plasma darah menambahkan antibeku kemudian mengendapkan sel-sel darah nya.
Dalam hal ini plasma darah diperoleh sebelum darah menggumpal. Berat jenis
plasma darah itu paling ringan. Sedangkan sel darah adalah semua sel dalam
segala bentuk yang secara normal ditemukan di dalam darah.

Protein merupakan senyawa yang tergolong kedalam biomakro molekul,


artinya molekul besar yang mempunyai fungsi biologis. Biomakro molekul ini
mempunyai ukuran yang besar karena senyawa ini adalah suatu polimer, artinya
senyawa yang tersusun dari sejumlah besar senyawa lain sebagai satuan terikat
satu sama lain. Molekul protein tersusun dari senyawa yang lebih kecil, yaitu
asam amino, protein plasma darah dibagi dalam tiga bagian, yaitu albumin,
fibrinogen dan globulin.

1. Albumin merupakan bahan yang paling tinggi konsentrasi nya dan


mempunyai berat molekul paling rendah dibandingkan molekul protein
utama plasma. Albumin yang paling banyak didalam tubuh 55%-60%
dari protein serum yang tertukar. Albumin merupakan substansi
terbesar protein yang di produksi oleh hati dari asam amino yang
diambil dari makanan. Albumin merupakan fraksi protein terbanyak
(kira-kira 2/3 dari protein total). Albumin memiliki rentang nilai
normal yang besar yaitu 3,5-5,3 g/dl sehingga penurunan ringan tidak
terlalu terlihat. Fungsi albumin adalah mengatur tekanan onkotik, yaitu
tekanan yang menjaga air agar tetap berada dalam plasma. Kemudian
fungsi lainnya adalah mengangkut nutrisi, hormon, asam lemak, dan
zat metabolit dari tubu. Apabila terdapat gangguan fungsi sintesis sel
hari maka kadar albumin serum akan menurun (hipoalbumin) terutama
apabila terjadi lesi sel hati yang luas dan kronik. Penyebab lain
hipoalbumin diantaranya terdapat kebocoran protein total di tempat
lain seperti ginjal, pada kasus gagal ginjal, usus akibat malabsorbsi
protein, dan kebocoran melalui kulit pada kasus luka bakar yang luas.
Hipoalbumin juga dapat disebabkan peradangan atau infeks.
2. Fibrinogen adalah protein yang ditemukan dalam plasma yang
memainkan peran penting dalam pembekuan darah. Fibrinogen
merupakan reaksi akut protein yang kadarnya akan bertambah pada
keadaan tertentu fisiologis dan keadaan inflamasi lainnya jika terluka.
fibrinogen juga berfungsi sebagai molekul pembawa pesan yang
mengkoordinasikan dan mengatur respon peradangan tubuh kita.
Fibrinogen adalah glikoprotein dengan berat molekul hingga mencapai
340.000 dalton. Fibrinogen  ini disintesis di hati yaitu sekitar 1,7 – 5
g/hari dan oleh sel megakariosit.
3. Globulin adalah kelompok protein yang tidak larut dalam larutan
garam encer. Globulin terdiri atas beberapa kelompok protein lagi.
Globulin berfungsi sebagai pengangkut lemak, vitamin, hormon, dan
mineral. Selain itu globulin juga berguna untuk membentuk fibrinogen,
musculin, crystallin dan antibodi. Nilai rujukan untuk globulin normal
adalah 2,8-3,2 g/dl. Peningkatan konsentrasi protein total dan globulin
diikuti dengan penurunan konsentrasi albumin. Kadar globulin
meningkat pada infeksi kronis, penyakit hati (sirosis bilier, ikterus
obstruktif), rheumatoid arthritis, leukemia, lupis, dan disfungsi ginjal.
Kadar globulin dapat menurun pada kasus anemia hemolitik akut

Dalam pembuatan plasma, sel-sel darah terendapkan dengan jelas di dasar


tabung, seperti pengendapan suspensi partikel lain. Bahkan dengan jelas sekali
pengendapan sel-sel darah pada pembuatan plasma tersebut menghasilkan
pemisahan sel berdasarkan massa jenis menjadi 2 bagian. Sel-sel darah terpisah
menjadi lapisan sel darah merah yang merupakan lapisan yang tebal yang dapat
mencapai hampir separuh volume darah. Selain itu ada pula lapisan yang tipis dan
putih di atas lapisan sel darah merah yang terdiri atas sel-sel leukosit dan sejumlah
trombosit.

Sel darah dibagi menjadi tiga yaitu yang pertama ada Sel darah merah
(eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit).
1.Sel darah merah (eritrosit)

Ukuran nya kecil, Fungsinya untuk transport makanan dan didalam nya
mengandung warna merah karena mengandung Hemoglobin, hemoglobin adalah
protein yang kaya akan zat besi, hemoglobin memiliki senyawa pigmen hem yang
mengandung besi ferro yang berkaitan dengan globin, setiap molekul hemoglobin
mengandung empat atom besi ferro, satu atom disetiap kelompok hem dapat
berkaitan dengan empat molekul oksigen. Mengikat oksigen dan karbondioksida,
Jumlah normal nya 4-5jt/mm3 pada wanita atau 5-6jt/mm3 pada pria, Bentuk nya
bikonkaf , tidak ada inti. Pembentukan sel darah merah terjadi didalam sumsum
tulang melalui proses pematangan, pembentukan sel darah merah tersebut
dirangsang oleh hormon eritropoitin yaitu suatu hormon yang diproduksi oleh
ginjal yang berfungsi untuk merangsang pembentukan sel darah merah didalam
sumsum tulang. Eritrosit terdapat aglutinogen (antigen) yang menyebabkan
perbedaan golongan darah sistem rhesus dan sistem ABO.

a. Sistem Rhesus

Adalah sistem penggolongan darah yang hasil nya positif atau negatif
setelah mengetahui penggolongan darah A,B, AB, O. Rhesus positif memiliki
antigen rhesus dipermukaan eritrosit nya sedangkan rhesus negativ tidak memiliki
antigen rhesus dipermukaan eritrosit nya. Contoh nya jika seorang ibu
bergolongan Rh (-) mengandung bayi Rh(+) maka akan menyebabkan rusak nya
sel darah merah pada janin (eritroblastosis fetalis) pada anak ke dua dan seterus
nya.

b. Sistem ABO

Pada tahun 1900, seorang dokter karl lasteiner membedakan darah manusia
menjadi empat golongan yaitu golongan darah A, golongan darah B, golongan
darah AB, dan golongan darah O. Pembagian darah ini berdasarkan perbedaan
(aglutinogen atau antigen) dan (aglutinin atau antibodi) yang terkandung didalam
darah. Antigen terdapat pada membran permukaan sel darah merah. Antbodi
terdapat di dalam plasma darah. Contoh nya seperti ini.

a. Seseorang yang mempunyai aglutinogen A pada sel darahnya, dan


aglitinin β pada plasmanya, maka digolongkan dalam golongan darah A.
b. Seseorang yang mempunyai aglutinogen B pada sel darahnya, dan
aglitinin α pada plasmanya, digolongkan dalam golongan darah B.
c. Seseorang yang mempunyai aglutinogen A dan B pada sel darahnya, dan
tidak memiliki aglitinin, maka digolongkan dalam golongan darah AB.
d. Seseorang yang tidak pempunyai aglutinogen A dan B pada sel darahnya,
tapi memiliki aglitinin β dan α. Maka digolongkan dalam golongan darah
O.

2.Sel Darah Putih (Leukosit)


Ciri-ciri nya bergerak bebas secara ameboid (dapat merubah bentuk) berfungsi
melawan kuman secara fagositosis (dapat memakan bakteri atau virus, parasit,
dll), dibentuk oleh jaringan retikulo endhotelium di sumsum tulang untuk
granulosit dan kelenjar limpha untuk agranulosit, selain itu berperan penting
dalam sistem kekebalan tubuh, jumlah normal pada orang dewasa yaitu 4.500-
10.000sel/mm3. Sel darah putih (leukosit) meliputi granulosit dan agranulosit.

a. Granulosit merupakan sel darah putih yang mengandung sitoplasma dan


bergranula.
1. Neutrofil : Mengandung Granula merah kebiruan, berfungsi sebagai
fagosit ( menyerang patogen)
2. Basofil : Mengandung Granula Biru, fagosit, berfungsi pada reaksi
alergi.
3. Eosinofil : Mengandung Granula berwarna merah, berfungsi pada
reaksi alergi, terutama infeksi cacing.
b. Agranulosit merupakan sel darah putih yang sitoplasma nya tidak
bergranula.
1. Monosit : berukuran paling besar,berfungsi mencerna sel-sel yang mati
atau rusak dan membantu sistem kekebalan tubuh
2. Limfosit : Ada dua jenis sel T dan sel B kedua nya berfungsi untuk
imunitas dan kekebalan tubuh.

3.Keping Darah (Trombosit)


Trombosit adalah sel kecil kira-kira sepertiga ukuran sel darah. Peran nya
penting dalam penggumpulan darah. Trombosit mengumpul dan pecah ditempat
luka atau sel itu bersentuhan dengan permukaan asing. Penggumpulan trombosit
dapat menghentikan peredaran dengan membentuk sumbat trombosit. Selain itu
jumlah normal nya 150.000-400.000sel/mm3 darah. Proses pembekuan darah saat
proses terjadi didalam tubuh mengalami luka yang mengakibatkan pendarahan
luka yang mengakibatkan pendarahan sel trombosit akan pecah dan mengeluarkan
zat yang dinamakan sebagai trombokinase atau thrombloplastin. Kemudian
trombloplastin ini akan mengubah prothrombin menjadi thrombin. Nah, setelah
itu thrombin akan mengubah protein fibrinogen menjadi fibrin yang kemudian
menjadi benang atau jaring halus yang menjerat sel darah merah yang kemudian
membeku pada tempat luka tersebut.

1.3 Jantung Manusia

Jantung merupakan organ pemompa yang besar yang memilihara darah


melalui seluruh tubuh. Jantung manusia terletak didalam rongga dada sebelah kiri,
diatas diafragma. Besar jantung masing-masing orang kira-kira sekepal tangan.
Dari jantung darah diatur dan dialirkan melalui pembuluh darah keseluruh tubuh.
Bagian luar jantung memiliki empat ruang yaitu (atrium sinister), (atrium dexter),
(ventrikel sinister) dan (ventrikel dexter), dan memiliki dinding jantung yang
terdiri dari tiga lapis.

a. Serambi (atrium)
Merupakan ruang tempat masuknya darah dari vena. Serambi ada
dua yaitu serambi kanan dan kiri. Atrium kanan (dexter) dan atrium kiri
(sinister) terdapat katup valvula bikuspidalis. Pada fetus antara atrium
kanan dan kiri terdapat lubang disebut faramen ovale.
b. Bilik (ventrikel)
Merupakan organ muscular bagian jantung sebagai tempat masuknya dari
serambi jantung kemudian mengalirkan melalui arteri pulmonalis atau aorta.
Diding ventrikel paling tebal dan dinding ventrikel kiri lebih tebal dari pada
ventrikel kanan. Sebab kekuatan kontraksinya lebih besar agar darah mampu
beredara keseluruh tubuh. Pada saat jantung mengempis (kontraksi) maka
tekanan nya disebut sistole. Sedangkan pada saat jantung mengendur
(relaksasi) maka tekanan nya disebut diastole. Jantung sebelah kanan berisi
darah kotor kaya karbondioksida dan Jantung sebelah kiri berisi darah bersih
kaya oksigen.

a. Epikardium
Epikardium adalah lapisan luar dari dinding jantung akan dibentuk
oleh lapisan visceral perikardium. Terdiri dari dua lapisan yaitu lapisan
luar disebut perikardium fibrosa terdiri dari jaringan ikat yang kuat, padat
dan tidak elastis. Diantara dinding perikardium, ada rongga perikardial.
Ruang sempit ini biasanya berisi 10-15 ml cairan perikardial yang
berfungsi memudahkan pergerakan jantung saat terjadi proses pemompaan
darah.
b. Miokardium
Lapisan tengah dinding jantung disebut miokardium. Lapisan ini
tebal dan terdiri atas sel-sel otot jantung yang melapisi dinding jantung.
Miokardium dikelilingi oleh epikardium (lapisan luar dari dinding jantung)
dan endokardium (lapisan dalam jantung). Miokardium berkontraksi untuk
memompa darah dari jantung ke aorta. Ketebalan miokardium bervariasi
dari satu ruang jantung ke ruang yang lain nya.
c. Endokardium
Lapisan terdalam dari jantung yang tersusun dari jaringan
endotelium dan jaringan ikat subendotelia. Permukaan nya tidak kaku
karena berfungsi untuk mengumpulkan darah, memompa, dan mengatur
kontraktilitas. Lapisan ini melapisi jantung, katup, dan menyambung
dengan lapisan endotelia yang melapisi pembuluh darah.

1.4 Sistem Peredaran Darah Ganda


Peredaran darah manusia termasuk peredaran darah tertutup karena darah
selalu beredar di dalam pembuluh darah. Setiap kali beredar melewati jantung
dua kali, sehingga disebut sebagai peredaran darah ganda. Pada peredaran
darah ganda dikenal sistem peredaran kecil dan peredaran darah besar.

a. Peredaran Darah kecil

Adalah peredaran darah yang dimulai dari jantung menuju paru-


paru, kemudian kembali lagi ke jantung.

b. Peredaran Darah Besar

Adalah peredaran darah yang masuk dari bilik kiri yang


mengandung oksigen, dan masuk keaorta lalu ke arteri yang mengandung
oksigen, setelah itu masuk ke tubuh dan masuk lagi ke vena yang
mengandung karbondioksida dan balik ke serambi kanan.

1.5 Pembuluh Darah

Merupakan bagian darah yang berfungsi mengalirkan darah. Pembuluh darah


pada manusia terdiri dari pembuluh nadi (arteri), pembuluh balik (vena) dan
pembuluh kapiler. Dari ketiga pembuluh darah itu masing-masing memiliki
struktur dan fungsi yang berbeda-beda.

1.Pembuluh Nadi (Arteri)


Pembuluh Nadi (arteri) bertugas membawa darah yang berisi oksigen dari
jantung ke seluruh tubuh. Arteri yang lebih kecil disebut arteriola berperan untuk
mendistribusikan darah ke pembuluh kapiler. Ada dua pembuluh nadi (arteri)
yang melewati darah yaitu :
a. Pembuluh nadi besar (aorta)
Aorta adalah pembuluh darah yang dilewati darah dari bilik kiri
jantung menuju ke seluruh tubuh.
b. Pembuluh nadi paru-paru (arteri pulmonalis)
Pembuluh nadi paru-paru adalah pembuluh yang dilewati darah dari
bilik kanan menuju paru-paru (pulmo).

2.Pembuluh Balik (Vena)


Pembuluh balik (Vena) adalah pembuluh yang membawa darah kembali ke
jantung dan umumnya kaya akan karbondioksida ( CO2). Pada saat jantung
rileksasi (diastol) darah dari tubuh dan paru-paru. Vena dinagi menjadi dua yaitu :
a. Vena kava
Vena kava bercabang menjadi pembuluh yang lebih kecil yaitu vena.
Vena kava terbagi menjadi dua, yaitu vena kava inferior yang mengumpulkan
darah dari badan dan anggota gerak bawah, sedangkan vena kava superior
yang mengumpulkan darah dari kepala dan alat gerak atas. Kadua pembuluh
darah ini menuangkan isi nya ke dalam atrium kanan jantung.
b. Vena pulmonalis
Vena ini membawa darah yang mengandung oksigen (O2) dari paru-
paru ke serambi kiri jantung.

3.Pembuluh Kapiler
Pembuluh kapiler adalah pembuluh darah yang sangat kecil dan disitu
arteriola berakhir dan venula mulai. Kapiler menggabungkan arteri dan vena,
terentang di antaranya dan merupakan jalan lalu lintas antara makanan dan bahan
buangan. Di sini juga terjadi pertukaran gas dalam cairan extraseluer atau
interstisil. Kapiler membentuk jalinan pembuluh darah dan bercabang-cabang di
dalam sebagian besar jaringan tubuh.
1.6 Tekanan Darah

Tekanan darah adalah tekanan dimana darah beredar dalam pembuluh


darah. Tekanan ini terus menerus berada dalam pembuluh darah dan
memungkinkan darah mengalir konstan. Tekanan darah dalam tubuh pada dasar
nya merupakan ukuran tekanan atau gaya didalam arteri yang harus seimbang
dengan denyut jantung, melalui denyut jantung darah akan dipompa melalui
pembuluh darah kemudian dibawa keseluruh bagian tubuh, tekanan darah
dipengaruhi volume darah dan elastisitas pembuluh darah.
Tidak semua tekanan darah berada dalam batas normal sehingga
menyebabkan munculnya gangguan pada tekanan darah yang dikenal dengan
hipertensi atau tekanan darah tinggi dan hipotensi atau tekanan darah rendah.
Gangguan tekanan darah tinggi sangat banyak terjadi karena faktor risiko utama
terjadinya adalah penyakit kardiovaskular, karena kasus kardiovaskular
merupakan penyumbang kematian tertinggi didunia termasuk di indonesia.
Didapatkan data dunia menurut WHO (World Health Organization) sebesar 40%
penduduk dunia usia dewasa menderita hipertensi. Hipertensi yang berkelanjutan
dapat menggangu aliran darah di ginjal, jantung dan otak. Hal ini berdampak pada
peningkatan terjadinya gagal ginjal, penyakit jantung koroner,stroke dan
demensia. Perlunya perhatian akan hipertensi dan diagnosisnya serta pengontrolan
tekanan darah dengan terapi yang tepat. Selain hipertensi ada pula gangguan
tekanan darah rendah atau hipotensi. Prevalensi kejadian hipotensi secara umum
di perkirakan 5% sampai dengan 34% dan memiliki kecenderungan meningkat
pada usia 17-19 tahun. Hipotensi adalah keadaan tekanan arteri sistolik kurang
dari 90 mmHg atau tekanan diastolik kurang lebih 60 mmHg yang menyebabkan
pusing, lemas dan letih, sakit kepala ringan, napas pendek dan nyeri dada, denyut
jantung yang tidak beraturan, mual dan muntah, sangat haus,merasa badan dingin
dan berkeringat, pandangan kabur, bingung dan sulit berkonsentrasi sampai dapat
terjadi pingsan.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sistem peredaran darah atau kardiovasular adalah sistem transport
yang mengalirkan darah dari jantung ke seuruh tubuh manusia. Sistem
ini mempunyai komponen darah yang terdiri dari darah yang berfungsi
mengirimkan zat serta oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh,
dan ada plasma darah yang bentuk nya cair dari darah yang tidak
mengandung sel darah dan faktor pembekuan darah dan warna nya
kekuning-kuningan. Protein plasma darah dibagi menjadi tiga yaitu
Albumin merupakan bahan yang paling tinggi konsentrasi nya dan
mempunyai berat molekul paling rendah dibandingkan molekul protein
utama plasma, Fibrinogen adalah protein yang ditemukan dalam
plasma yang memainkan peran penting dalam pembekuan darah, dan
Globulin adalah kelompok protein yang tidak larut dalam larutan
garam encer. Didalam komponen juga terdiri dari tiga macam yaitu
eritrosit berfungsi untuk transport makanan dan mempunyai sistem
rhesus yang hasil nya positif memiliki antigen dan yang negatif tidak
memiliki antigen dan ada sistem ABO.leukosit berfungsi melawan
kuman, terdiri dari granulosit (neutrofil,basofil,eosinofil) dan
agranulosit (monosit, limposit), Keping darah berfungsi dalam
penggumpalan darah.
Jantung manusia berfungsi sebagai organ pemompa besar yang
memelihara darah melalui seluruh tubuh, terdiri dari serambi (atrium
kanan atau dexter dan atrium kiri atau sinister) dan ada Bilik (ventrikel
kiri yang sangat tebal dan ventrikel kanan tidak tebal) jantung sebelah
kanan berisi darah kotor kaya karbondioksida dan Jantung sebelah kiri
berisi darah bersih kaya oksigen. Selain itu ada epikardium ada di
lapisan luar jantung, miokardium ada di lapisan tengah, dan
endokardium ada di lapisan terdalam jantung.
Sistem peredaran darah ganda terdiri dari sistem peredaran darah
kecil dan sistem peredaran darah besar. Selain itu ada pembuluh darah
terdiri dari pembuluh nadi (arteri) dibagi menjadi dua ada aorta dan
arteri pulmonalis, pembuluh balik (vena) dibagi menjadi dua ada vena
kava dan vena pulmonalis, dan ada pembuluh kapiler. Dari ketiga
pembuluh darah itu masing-masing memiliki struktur dan fungsi yang
berbeda-beda.
Tekanan darah adalah tekanan dari aliran darah dalam pembuluh
nadi (arteri). Perubahan tekanan darah umumnya terjadi pada usia
lanjut karena penurunan fungsi fisiologis tubuh. Gangguan tekanan
darah tinggi atau hipertensi sangat banyak terjadi karena faktor risiko
utama terjadinya adalah penyakit kardiovaskular. Prevalensi kejadian
hipotensi secara umum di perkirakan 5% sampai dengan 34% dan
memiliki kecenderungan meningkat pada usia 17-19 tahun. Hipotensi
adalah keadaan tekanan arteri sistolik kurang dari 90 mmHg atau
tekanan diastolik kurang lebih 60 mmHg.

3.2 Istilah-istilah yang ada di sistem peredaran darah


1. Kardio = jantung dan vaskular = pembuluh.
2. Aglutinogen = protein yang dapat menggumpal.
3. Antigen = antibodi atau sistem kekebalan imun.
4. Dexter = atrium kanan.
5. Sinister = atrium kiri.
6. valvula bikuspidalis = katup berdaun dua yang ada di atrium kiri dan
kanan.
7. faramen ovale = penyakit jantung bawaan ketika lubang yang ada di
atrium. kiri dan kanan tidak menutup sempurna setelah lahir.
8. Arteriola = cabang kecil arteri.
9. Venula = cabang kecil yang mengumpulkan ddarah dari organ sampai ke
vena.
10. Intraseluler = cairan yang berada di dalam sel seluruh tubuh.
11. Extraseluer = cairan yang berada di luar repository.
DAFTAR PUSTAKA

Omegawati, WH, dan Sukoco, Teo . 2014 . Biologi Peminatan Matematika dan
Ilmu-ilmu Alam . Klaten : Intan Pariwara . Maniam, MBS, dan Yusa . 2016 .
Buku Siswa Aktif dan Kreatif Belajar Biologi . Bandung : Grafindo Media
Pratama .
Pratiwi, DA, dkk. . 2017 . Biologi . Jakarta : Penerbit Erlangga . Istamar
Syamsuri, dkk, IPA Biologi untuk SMP Kelas VIII, (Jakarta: Erlangga,
2007),hlm.105. Evelyn C. Pearce, Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis,
(Jakarta: PT Gramedia,2006), hlm. 121 Obat Propolis, “Penyakit Jantung
Rematik”, http://obatpropolis.com/wp
content/uploads/2010/10/Jantung_bagian_dalam.jpg, diakses 15 Juni 2011
Evelyn C. Pearce, Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis, hlm 123.
Saktiyono,Sains Biologi SMP untuk Kelas VIII (Jakarta: Esis, 2004), hlm.151-157
Ulil Lielliawati, “Belajarlah dari Sel Darah Merah” http://lielliawati.
blogspot.com/2008/10/ belajarlah-dari-sel-darah-merah.html, di akses 15 Juni
2011. Sel Darah Putih”, http://tfakhrizalspd.files.wordpress.com
/http://tfakhrizalspd.wordpress.com/2009/07/09/sel-darah-putih/&usg, 15 Juni
2011. Wawan Junaidi, “Sistem Peredaran Darah”, http://wawan-junaidi. Blogspot
.com/2009/08/peredaran-darah-manusia.html&usg=, diakses 15 Juni 2011
41 Suryo, Genetika Manusia, 2008, (Yogyakarta: Gajah Mada University Press),
cet.9, hlm. 131-132.
http://id.wikipedia.org/wiki/Golongan_darah,golongan_darah&action,
Arifin, M. H. B. M., Weta, I. W., & Ratnawati, N. L. K. A. (2016). Faktor-faktor
Yang Berhubungan Dengan Kejadian Hipertensi Pada Kelompok Lanjut Usia Di
Wilayah Kerja UPT Puskesmas Petang I Kabupaten Badung Tahun 2016. E-
Jurnal Medika, 5(7). https://doi.org/2303-1395
Berman, A., Snyder, S., & Frandsen, G. (2016). Kozier & Erb’s Fundamental Of
Nursing : Concepts, Practice, and Process.
Dhianningtyas, Y., & Hendrati, L. Y. (2006). Risiko Obesitas, Kebiasaan
merokok, dan Konsumsi garam terhadap Kejadian Hipertensi Pada Usia
Produktif. The Indonesian Journal Of Public Health, 2(3).

Anda mungkin juga menyukai