Anda di halaman 1dari 10

“TRANSPOR AKTIF DAN PASIF”

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.................................................................................................1

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................2

1.1 Latar Belakang..................................................................................................2

1.2 Rumusan Masalah............................................................................................3

1.3 Manfaat Penelitian............................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN................................................................................4

A. Pengertian Transpor Aktif dan Transpor Pasif.............................................4

B. Bentuk Transpor Aktif dan Transpor Pasif....................................................5

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................10

1
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sel merupakan unit terkecil yang menjadi dasar kehidupan
dalam arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan
berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel dapat berfungsi secara
autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi. Makhluk
hidup (organisme) tersusun dari satu sel tunggal (uniselular),
misalnya bakteri, Archaea, serta sejumlah fungi dan protozoa) atau
dari banyak sel (multiselular). [ CITATION Moh14 \l 14345 ]

Pada organisme multiselular terjadi pembagian tugas


terhadap sel-sel penyusunnya, yang menjadi dasar bagi hirarki
hidup. Struktur sel dan fungsi-fungsinya secara menakjubkan
hampir serupa untuk semua organisme, namun jalur evolusi yang
ditempuh oleh masing-masing golongan besar organisme
(Regnum) juga memiliki kekhususan sendiri-sendiri.

Membran sel berfungsi mengatur gerakan materi atau


transportasi dari dan keluar sel. Membran sel memiliki sifat
semipermeabel atau selektif permeabel. Membran sel dikatakan
bersifat semipermeabel karena hanya dapat dilewati oleh zat cair
berupa air yang masuk ke dalam tubuh.

Atas pentingnya transportasi antar membran sel maka


peneliti tertarik untuk menkaji lebih dalam pada makalah dengan
judul “TRANSPORTASI AKTIF DAN PASIF ANTAR MEMBRAN
SEL”.

2
1.2 Rumusan Masalah
a) Apa pengertian dari transpor aktif dan transport pasif?
b) Apa jenis-jenis transport aktif dan pasif?

1.3 Manfaat Penelitian


a) Untuk memahami pengertian transpor aktif dan transpor
pasif.
b) Untuk memahami jenis-jenis transpor aktif dan transpor
pasif.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Transpor Aktif dan Transpor Pasif


Transportasi antar membran satu fungsi membran sel
adalah sebagai lalu lintas molekul dan ion secara dua arah. Molekul
yang dapat melewati membran sel antara lain ialah molekul
hidrofobik (CO2, O2), dan molekul polar yang sangat kecil (air,
etanol), karena membran bersifat semipermibale. Molekul lainnya
seperti molekul polar dengan ukuran besar (glukosa), ion, dan
substansi hidrofilik membutuhkan mekanisme khusus agar dapat
masuk ke dalam sel. Banyaknya molekul yang masuk kedalam sel
melalui membran sel membentuk suatu aktivitas sel yang
dinamakan transpor antar membran. Transpor membran dibagi
menjadi dua yaitu transpor aktif dan transpor pasif. Transportasi zat
melalui membran sel terdiri dari dua macam yaitu:

1) Transpor Aktif
Transpor aktif merupakan mekanisme perpindahan
yang bersifat tidak spontan. Arah perpindahan dari
transpor ini melawan gradien konsentrasi. Transpor aktif
membutuhkan bantuan dari beberapa protein. Transport
aktif terbagi atas transport aktif primer dan sekunder.
Transport aktif sekunder juga terdiri atas co-transport dan
counter transport (exchange). Transport aktif primer
memakai energi langsung dari ATP, misalnya pada Na-K
pump dan Ca pump. Pada Na-K pump, 3 Na akan
dipompa keluar sel sedang 2 K akan dipompa kedalam
sel. Pada Ca pump, ca akan dipompa keluar sel agar

4
konsentrasi Ca dalam sel rendah. [ CITATION Muh151 \l
14345 ]

2) Transpor Pasif
Transpor pasif, merupakan mekanisme perpindahan
molekul atau zat yang tidak melewati selaput membran
semipermeable dan tidak membutuhkan energi, dan
Transpor aktif merupakan transpor partikel-partikel
melalui membran semipermeabel yang bergerak
melawan gradien konsentrasi yang memerlukan energi
dalam bentuk ATP. ATP adalah molekul pembawa energi
di dalam sel. Transpor aktif berjalan dari larutan yang
memiliki konsentrasi rendah ke larutan yang memiliki
konsentrasi tinggi, sehingga dapat tercapai
keseimbangan di dalam sel. Adanya muatan listrik di
dalam dan luar sel dapat mempengaruhi proses ini.
Transpor pasif dapat berlangsung karena adanya
perbedaan konsentrasi larutan di antara kedua sisi
membran. Pada transpor pasif tidak rnemerlukan energi
rnetabolik. Transpor pasif ini bersifat spontan. Transpor
pasif dibedakan menjadi tiga, yaitu difusi sederhana
(simple diffusion), difusi dipermudah atau difasilitasi
(facilitated diffusion), dan osmosis. Terdapat dua proses
fisikokimiawi yang penting dalam transport materi dalam
sel yaitudifusi dan osmosis.

B. Bentuk Transpor Aktif dan Transpor Pasif


1) Transpor Aktif
Transpor aktif adalah transpor yang memerlukan
energi. Energi yang digunakan di dalam sel adalah ATP
(adenosin trifosfat), yaitu energi kimia tinggi yang berasal
dari hasil respirasi sel. [ CITATION Mam17 \l 14345 ] Pada

5
transpor aktif, terjadi pemompaan melewati membran
yang melawan gradien konsentrasi. Transpor aktif
berfungsi memelihara keseimbangan di dalam sel.
Contohnya, proses penyerapan glukosa di dalam usus
manusia. Transpor aktif dapat berupa:
a) Pompa ion natrium-kalium
Endositosis adalah peristiwa pembentukan
kantong membran sel saat larutan atau partikel
ditransfer ke dalam sel. Ada dua bentuk
endositosis, yaitu pinositosis dan fagositosi.
[ CITATION Saf18 \l 14345 ]
Pinositosis adalah proses penyerapan zat cair
oleh sel. Contohnya, selsel epitel usus melakukan
pinositosis untuk menelan nutrisi yang dihasilkan
dari proses pencernaan makanan. Pinositosis
terjadi pada selsel kelenjar dan sel ekskresi.
Fagositosis adalah proses memakan atau
memasukkan benda padat ke dalam sel. Sebagai
contoh, sel darah putih memakan benda asing
yang masuk ke dalam aliran darah. Contoh lainnya
adalah Amoeba menangkap mangsanya dengan
pseudopodium (kaki semu), kemudian
mengurungnya dalam fagosom (vakuola).
b) Eksositosis
Eksositosis adalah proses pengeluaran zat dari
dalam sel ke luar sel. Pada eksositosis, sekret
terbungkus dalam kantong membran yang
selanjutnya melebar dan pecah. Eksositosis terjadi
pada beberapa sel kelenjar atau sel sekresi.
2) Transpor Pasif
Transpor pasif terdiri menjadi beberapa bentuk yakni:

6
a) Difusi
Difusi atau difusi sederhana adalah
perpindahan zat (padat, cair, atau gas) dengan atau
tanpa melewati membran, dari daerah yang
konsentrasinya tinggi (hipertonis) ke daerah yang
konsentrasinya rendah (hipotonis). [ CITATION Its20 \l
14345 ] Akibat perpindahan ini, konsentrasi zat
menjadi sama (isotonis). Difusi dipengaruhi oleh
beberapa faktor, yaitu sebagai berikut:
1) Ukuran molekul yang meresap
2) Suhu
3) Konsentrasi zat
4) Wujud Materi.
b) Difusi terbantu
Difusi terbantu adalah difusi yang memerlukan
bantuan protein spesifik dalam bentuk saluran protein
dan protein transpor. Sebagai contoh, bakteri
Escherichia coli akan menurun metabolismenya jika
dipindahkan ke dalam medium laktosa. Hal ini
dikarenakan laktosa tidak dapat melalui membran sel.
Akan tetapi, beberapa saat kemudian, laktosa dapat
melewati membran sel dengan bantuan enzim
permease. Mekanisme difusi terbantu adalah sebagai
berikut:
1) Difusi terbantu oleh saluran protein
Difusi ini terjadi pada molekul-molekul besar
seperti asam amino dan glukosa, atau ion-
ion seperti K+, Na+, dan Cl–. Molekul-
molekul tersebut dapat berdifusi dengan
bantuan protein integral yang membentuk
saluran protein.

7
2) Difusi terbantu oleh protein transport
Protein transpor memiliki sifat seperti
enzim, yaitu bersifat spesifik terhadap zat
dan tempat pengikatan molekul yang
diangkutnya. Protein transpor dapat
berubah bentuk saat mengikat dan melepas
molekul yang dibawanya. Misalnya enzim
permease. Permease adalah suatu protein
(enzim) membran sel yang akan memberi
jalan bagi ion dan molekul polar tidak
bermuatan agar dapat melintasi dua lapisan
lipid hidrofobik dari membran sel. Protein
transpor memudahkan difusi molekul asam
amino dan glukosa.
c) Osmosis
Pada dasarya, osmosis termasuk peristiwa
difusi. Pada osmosis, yang bergerak melalui
membran semipermeabel adalah air dari larutan
hipotonis (konsentrasi air tinggi, konsentrasi zat
terlarut rendah) ke larutan hipertonis (konsentrasi air
rendah, konsentrasi zat terlarut tinggi). [ CITATION
Hal20 \l 14345 ] Contohnya proses penyerapan air dari
tanah masuk ke akar, proses penguapan yang terjadi
pada daun, proses keluarnya keringat dan
terbentuknya urine.

8
DAFTAR PUSTAKA

Gade, M. (2014). Struktur, Fungsi Organel, dan Komunikasi Antar Sel. Jurnal Al-
Ulum Seri Sainstek, 2.

Hafizhoh, I., & Yuniati, A. (2020). Pemodelan Pola Perambatan Gelombang


Kalsium Pada Jaringan Astrocyte Dengan Simulator Brian2. Sunan
Kalijaga Journal of Physics, 50-57.

Maslahat, M., & Kiswandono, A. A. (2017). Studi Transpor Senyawa Fenol


Menggunakan Membran Cair Polieugenol dengan Pelarut Diklorometana.
Jurnal Sains Natural, 145-155.

Safarianti, & dkk. (2018). Mekanisme Endositosis, Degradasi Hemoglobin dan


Detoksifikasi Heme Parasit Malaria. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala, 58.

Syakirin, M. B. (2015). Mekanisme Pompa Natrium Kalium (Na+-K+) Pada


Osmoregulasi Ikan Bertulang Sejati (Teleostei). Pena Akuatika: Jurnal
Ilmiah Perikanan dan Kelautan, 25.

Ulfa, H. L., & dkk. (2020). Uji Osmosis pada Kentang dan Wortel Menggunakan
Larutan NaCl. Sainsmat: Jurnal Ilmiah Ilmu Pengetahuan Alam, 110-116.

Anda mungkin juga menyukai