BILANGAN PECAHAN
Nama Kelompok 1:
1.ANANDA SUROYA
2.M.ALFIN MAHHANI
3.HOMSIYATUL HASANAH
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
dengan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan Makalah
“Bilangan pecahan” sebagai pemenuhan tugas dalam mengikuti perkuliahan
dalam mata kuliah Matematika Dasar.Dan juga kami berterima kasih kepada Ibu
Mita Akbar Sukramini,S.Pd,M.Mat. Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam
pembuatan tugas ini masih jauh dalam kesempurnaan dan tentunya masih banyak
kekurangan, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun guna sempurnanya tugas-tugas selanjutnya. Kami berharap semoga
Makalah ini bisa bermanfaat bagi penulis dan pembaca.Sebelumnya kami mohon
maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan.
Penulis
DAFTAR ISI
SAMPUL.................................................................................................... I
KATA PENGANTAR................................................................................. II
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 4
A. LATAR BELAKANG..................................................................... 4
B. RUMUSAN MASALAH................................................................. 5
C. TUJUAN.......................................................................................... 5
BAB 2 PEMBAHASAN.............................................................................. 6
A. PENGERTIAN BILANGAN PECAHAN...................................... 6
B. JENIS-JENIS PECAHAN ?............................................................. 7
C. MENGUBAH BENTUK PECAHAN............................................. 8
D. OPERASI PECAHAN..................................................................... 9
BAB 3 PENUTUP....................................................................................... 10
A. KESIMPULAN................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 11
BAB 1
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
2.JENIS-JENIS PECAHAN
4.OPERASI PECAHAN
C.TUJUAN
PEMBAHASAN
Dari beberapa pendapat yang dikemukakan para ahli tersebut, dapat kita
simpulkan bahwa pecahan mrupakan suatu bilangan yang menggambarkan bagian
dari himpunan, yang mana perbandingan bagian yang sama terhadap seuatu
keseluruhan dari sesuatu yang tidak utuh yang memiliki jumlah kurang atau lebih
dari utuh yang dilambangkan dengan ab atau b a , a yang mana disebut dengan
pembilang dan b disebut juga dengan penyebut, a dan b merupakan bilangan bulat
dengan b = 0. commit to user 10.
B.JENIS-JENIS PECAHAN
Pecahan Biasa
Pecahan biasa yaitu suatu pecahan yang hanya terdiri dari pembilang dan
penyebut.
1 2 1
Contoh: , ,
3 3 10
Pecahan Campuran
Pecahan campuran yaitu suatu pecahan yang terdiri dari pecahan bilangan bulat,
1 2
pembilang, dan penyebut.Contoh: 4 3 ,6 3
Pecahan Desimal
Pecahan desimal yaitu suatu bilangan yang didapat dari hasil pembagian dalam
suatu bilangan dengan 10, 100, 1000 dan seterusnya. Pecahan desimal pada
umunya ditandai dengan tanda koma (,).Contoh:
1. 20% dibaca 20 persen dan nilainya sama dengan 20 per 100 = 0,2
2. 45% dibaca 45 persen dan nilainya sama dengan 45 per 100 = 0,45
Pecahan Permil
1. 10‰ dibaca 10 permil dan nilainya sama dengan 10 per 1000 = 0,01
2. 70‰ dibaca 70 permil dan nilainya sama dengan 70 per 1000 = 0,07
Pecahan Senilai
Pecahan dikatakan pecahan seniyai yaitu nilai yang sama jika pembanding dan
a axm
penyebut bisa dikali maupun dibagi dengan angka yang sama. =
b bxm
1 1x 2 2
Contoh: 3 = 3 x 2 = 6
C.Cara Mengubah Bentuk Pecahan
Cara mengubah pecahan biasa ke dalam bentuk persen, yaitu dengan cara
mengubah penyebut pecahan tersebut menjadi 100, karena persen merupakan per
seratus Pahamilah perubahan pecahan menjadi persen di bawah ini! Karena
penyebut pecahan (2) ingin jadi 100, maka penyebut harus dikalikan kepada 50 (2
x 50 = 100), sehingga pembilang pun harus dikalikan dengan bilangan yang sama
(1 ∞ 50) sehingga 1/2 = 50 %
Mengubah persen ke dalam bentuk pecahan biasa dilakukan dengan cara sebagai
berikut. 1. Dari bentuk persen diubah dulu menjadi pecahan biasa (per seratus). 2.
Taksir atau cari pembagi terbesar dari bilangan pembilang dan penyebut. 3. Bagi
pembilang maupun penyebut dengan bilangan pembagi tersebut. Contoh Pembagi
terbesar dari 75 dan 100 adalah 25, maka kedua bilangan 75 dan 100
(pembilangdan penyebut) dibagi oleh bilangan 25. Menjadi 75 : 25 = 3
(pembilang) 100 : 25 = 4 (penyebut)
Mengubah pecahan biasa ke dalam bilangan desimal dapat dilakukan dengan dua
cara berikut. 1 Dengan cara dibagi (bagi kurung). Ingat, bahwa ( per = bagi).Jadi,
untuk mengubah ) pecahan menjadi desimal dengan jalan pembilang dibagi
penyebut. Contoh: Caranya: Pecahan 1/4 sama dengan 1 : 4, dapatkah bilangan 1
: 4? Apabila yang dibagi lebih kecil daripada yang membagi, maka tambahkan
angka 0 dan naikkan koma sehingga akan membentuk bilangan desimal.
2 Dengan cara mengubah penyebut menjadi 10, 100, atau 1000. Ingat, bahwa
bilangan ) desimal merupakan bilangan per sepuluh, per seratus, atau per seribu.
Contoh : Penyebut dijadikan 10 ( 2 x 5 = 10) karena penyebut dikalikan dengan
bilangan 5, maka pembilang pun harus dikalikan pada bilangan yang sama (5).
Jadi, (1 x 5 = 5), maka sekarang menjadi pecahan 1/5 = 0,5 Jadi 1/5 = 0,5
Bilangan desimal 0,5 sama dengan pecahan untuk menyederhanakan pecahan 5/10
, maka pembilang dan penyebut dibagi dengan bilangan yang sama (bilangan
terbesar yang dapat membagi keduanya) yaitu bilangan 5, sehingga pembilang
(5 : 5 = 1) dan penyebut (10 : 5 = 2). Jadi 0,5 = ½
D.OPERASI BILANGAN
2. Operasi Pengurangan
Menurut Van DeWalle, jika salah satu bagiannya dan totalnya sudah
diketahui, maka pengurangan akan menghasilkan bagian yang satunya. Dengan
kata lain, pengurangan adalah dimana ketika telah ditentukan sebuah jumlah atau
total dan kemudian kita mengambil bagian dalam jumlah tersebut maka hal
tersebut dinamakan pengurangan. Misalnya A memulai dengan total 10, dan
menghasilkan sejumlah dua himpunan yang diketahui 10 dan 2. Ekspresi 10-2
dibaca “sepuluh dikurangi dua” akan menghasilkan sisanya, yaitu delapan.
3. Operasi Perkalian
4. Operasi Pembagian
Pembagian adalah kebalikan dari operasi perkalian, jadi pembagian adalah
pengurangan berulang. Pembagian dinotasikan dengan tanda division “÷” atau
tanda slash “/”. Jika operasi perkalian 5 x 4 = 20, maka 20 ÷ 5 = 4, dan 20 ÷ 4 = 5.
BAB 3
PENUTUP
A,KESIMPULAN
Kesimpulan Bilangan pecahan dapat diartikan sebagai sebuah bilangan yang
memiliki pembilang dan juga penyebut. Pecahan beberapa jenis, yaitu pecahan
biasa, campuran, desimal, persen dan pecahan senilai.Mulai dari pecahan itu
seperti apa, penambahannya, pengurangnannya, perkaliannya serta pembagiannya.
2. Saran Mengingat pentingnya pelajaran Matematika karena Mtematika termasuk
pelajaran yang di ujikan dalam Ujian Nasional untuk itu penulis menyarankan
bagi mereka yang mendapat nilai di bawah KKM untuk: a. Siswa harus rajin
berlatih berhitung agar mendapat nilai yang maksimal. b. Berlatih mengerjakan
soal-soal. c. Selalu aktif dalam pembelajaran Matematika. d. Mengerjakan tugas
yang di berikan dan rajin belajar. Karena kita tidak ada ruginya dalam belajar
Matematika dan juga untuk mendapatkan nilai yang kita inginkan dan juga jika
kita mau berlatih dan berusaha semua kata sulit itu bisa di atasi, tingkatan
prestasi dan belajar andadalam pelajaran matematika.
DAFTAR PUSTAKA