Anda di halaman 1dari 14

PERANAN GURU DALAM PEMBELAJARAN BAHASA

Sri Widayati *)
wied_stkip@yahoo.co.id

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia


STKIP Muhammadiyah Kotabumi

Abstract

Teacher is a figure which the position is very important in education. Ideal


teacher always with their students in or out the class. Then, the teachers’ hearth
always reflected in daily life, not only as the symbol in the office. To be a good
teacher, someone must comprehend about all the materials, can make a good
planning before teaching, have a good adaptation with the changing, always
improve their ability, and know well about their students. The most important is
the teacher must have good sincere in teaching and learning proccess.

Keyword: Teacher, character, learning language

PENDAHULUAN tuntutan uang belaka yang membatasi tugas


Guru adalah unsur manusiawi dalam dan tanggung jawabnya sebatas di dinding
pendidikan. Guru adalah figur manusia sekolah. Guru yang ideal selalu bersama
sumber yang menempati posisi dan anak didik di dalam dan di luar sekolah.
memegang peranan penting dalam Jadi, kemuliaan hati seorang guru tercermin
pendidikan. Ketika semua orang dalam kehidupn sehari-hari, bukan hanya
mempersoalkan masalah dunia pendidikan, sekadar simbol atau semboyan yang
figur guru mesti terlibat dalam agenda terpampang di kantor dewan guru. Iri hati,
pembicaraan, terutama yang menyangkut koruptor, munafik, suka menggunjing suap-
persoalan pendidikan formal di sekolah. menyuap, malas dan sebagainya bukanlah
Hal ini tidak dapat disangkal karena cerminan kemuliaan hati seorang guru.
lembaga pendidikan formal adalah dunia Semua itu adalah perbuatan tercela yang
kehidupan guru. Sebagian besar waktu guru harus disingkirkan dari jiwa guru.
ada di sekolah, sisanya ada di rumah dan di Posisi guru dan anak didik boleh
masyarakat (Djamarah, 2000:1). berbeda, tetapi keduanya tetap seiring dan
Profil guru yang ideal menurut setujuan. Artinya memiliki kesamaan
Djamarah (2000:42) adalah sosok yang langkah dalam mencapai tujuan bersama.
mengabdikan diri berdasarkan panggilan Anak didik berusaha mencapai cita-citanya
jiwa, panggilan hati nurani bukan karena dan guru dengan ikhlas mengantar dan

*) Dosen STKIP Muhammadiyah Kotabumi


Jurnal Elsa, Volume 17 Nomor 1, April 2019

membimbing anak didik ke pintu gerbang Oleh karena itu, tingkah laku guru,
cita-citanya. Dengan kata lain, kewajiban orang tua atau tokoh-tokoh masyarakat
guru adalah menciptakan “manusia yang harus sesuai dengan norma-norma yang
baik” dianut oleh masyrakat, bangsa, dan
negara.
PERANAN GURU c. Peran guru sebagai pengajar dan
Berkaitan dengan hal di atas maka pembimbing dalam pengalaman
guru memiliki peranan yang penting dalam belajar. Setiap guru harus memberikan
dunia pendidikan. Banyak peranan yang pengetahuan, keterampilan dan
diperlukan dari guru sebagai pendidik, atau pengalaman lain di luar fungsi sekolah
siapa saja yang telah menerjunkan diri seperti hasil belajar yang berupa
menjadi guru. Semua peranan yang tingkah laku pribadi dan spiritual,
diharapkan dari guru seperti akan diuraikan memilih pekerjan di masyarakat, hasil
di bawah ini. W.F. Connel dalam Ahmadi belajar yang berkaitan dengan
dkk. (2011:117—118) membedakan tujuh tanggung jawab sosial tingkah laku
peran seorang guru, yaitu sebagai pendidik, anak.
model pengajar dan pembimbing, pelajar, d. Peran guru sebagai pelajar. Seorang
komunikator terhadap masyarakat setempat, guru dituntut selalu menambah
pekerja administrator serta manisfestasi pengetahuan dan keterampilan agar
kesetiaan terhadap lembaga. Berikut uraian tidak ketinggalan zaman. Pengetahuan
ringkasnya. dan keterampilan yang dikuasai tidak
a. Peran guru sebagai pendidik hanya terbatas pada pengetahuan yang
merupakan peran yang berkaitan berkaitan dengan pengembangan tugas
dengan tugas-tugas memberi bantuan profesonal, tetapi juga tugas
dan dorongan, tugas-tugas pengawasan kemasyarakatan maupun tugas
dan pembinaan serta tugas-tugas yang kemanusiaan.
berkaitan dengan mendisplinkan anak e. Peran guru sebagai komunikator
agar anak menjadi patuh terhadap pembangunan masyarakat. Seorang
aturan-aturan sekolah dan norma hidup guru diharapkan dapat berperan aktif
dalam keluarga dan masyarakat. dalam pembangunan di segala bidang
b. Peran guru sebagai model atau yang sedang dilakukan. Ia dapat
contoh bagi anak. Setiap anak mengembangkan kemampuannya pada
mengharapkan guru mereka mampu bidang-bidang yang dikuasainya.
menjadi contoh atau model baginya.

2
Peranan Guru dalam Pembelajaran Bahasa (Sri Widayati)

f. Guru sebagai administrator. Seorang jiwa dan watak anak didik. Bila guru
guru tidak hanya sebagai pendidik dan membiarkannya, berarti guru telah
pengajar, tetapi juga sebagai mengabaikan peranannya sebagai
adminstrator pada bidang pendidikan korektor yang menilai dan mengoreksi
dan pengajaran. Oleh karena itu, semua sikap, tingkah laku, dan
seorang guru dituntut bekerja dengan perbuatan anak didik. Koreksi yang
adminstrasi yang teratur. Segala dilakukan terhadap sikap dan sifat anak
pelaksanaan dalam kaitannya dengan didik tidak hanya di sekolah, tetapi di
proses belajar mengajar perlu luar sekolah pun harus dilakukan.
diadminstrasikan secara baik. 2. Inspirator. Sebagai inspirator, guru
g. Peran guru sebagai setiawan dalam harus dapat memberikan ilham yang
lembaga pendidikan. Seorang guru baik bagi kemajuan belajar anak didik.
diharapkan dapat berperan aktif dalam Guru harus dapat memberikan petunjuk
pembangunan di segala bidang yang (ilham) bagaimana cara belajar yang
sedang dilakukan. Ia dapat baik. Petunjuk itu tidak harus bertolak
mengembangkan kemampuannya pada dari teori-teori belajar, dari pengalaman
bidang-bdang yang dikuasainya, pun dapat dijadikan petunjuk
Masih berkaitan dengan peran guru, bagaimana cara belajar yang baik.
Djamarah (2000:43—48) mengatakan 3. Informatory. Sebagai informatory,
bahwa sebagai pendidik, guru memiliki guru harus dapat memberikan
peran sebagai korektor, inspirator, informasi perkembangan ilmu
informatory, organistor, motivator, pengetahuan dan teknologi, selain
inisiator, fasilitator, pembimbing, bahan pelajaran untuk setiap mata
demonstrator, pengelola kelas, mediator, pelajaran yang telah diprogramkan
supervisor, dan evaluator. Berikut uraian dalam kurikulum. Informasi yang baik
ringkasnya. dan efektif diperlukan dari guru.
1. Korektor. Sebagai korektor, guru Kesalahan informasi adalah racun bagi
harus bisa membedakan mana nilai anak didik. Untuk menjadi infomator
yang baik dan mana nilai yang buruk. yang baik dan efektif, penguasaan
Kedua nilai ini harus betul-betul bahasalah sebagi kuncinya, ditopang
dipahami dalam kehidupan di dengan penguasan bahan yang akan
masyarakat. Semua nilai yang baik diberikan kepada peserta didik.
harus dipertahankan dan semua nilai 4. Organisator. Sebagai organisator,
yang buruk harus disingkirkan dari guru memiliki kegiatan pengelolaan

3
Jurnal Elsa, Volume 17 Nomor 1, April 2019

kegiatan akademik, menyusun tata yang memungkinkan kemudahan


tertib sekolah, menyusun kalender kegiatan belajar anak didik,
akademik dan sebagainya. Semua menciptakan lingkungan belajar yang
diorganisasikan sehingga dapat menyenangkan. Lingkungan belajar
mencapai efektivitas dan efisiensi yang tidak menyenangkan, suasana
dalam belajar pada peserta didik. kelas yang pengap, meja dan kursi
5. Motivator. Sebagai motivator, guru yang berantakan, fasilitas belajar yang
hendaknya dapat mendorong anak kurang tersedia, mnyebabkan peserta
didik agar bergairah dan aktif belajar. didik malas belajar.
Dalam upaya memberikan motivasi, 8. Pembimbing. Sebagai pembimbing,
guru dapat menganalisis motif-motif guru membimbing anak didik menjadi
yang melatarbelakangi peserta didik manusia dewasa susila yang cakap dan
malas belajar dan menurun prestasinya mandiri. Peranan ini harus lebih
di sekolah. Setiap saat guru harus dipentingkan karena kehadiran guru di
bertindak sebagai motivator karena sekolah adalah untuk membimbing
dalam interaksi edukatif tidak mustahil peserta didik menjadi manusia dewasa
ada peserta didik yang malas belajar. susila yang cakap. Tanpa bimbingan,
Motivasi dapat efektif bila dilakukan peserta didik akan mengalami kesulitan
dengan memperhatikan kebutuhan dalam menghadapi perkembangan
peserta didik. dirinya.
6. Inisiator. Sebagai inisiator guru harus 9. Demonstrator. Sebagai demonstrator,
dapat menjadi pencetus ide-ide guru memperagakan apa yang
kemajuan dalam pendidikan dan diajarkan secara didaktis sehingga apa
pengajaran. Proses interaksi edukatif yang diinginkan guru bisa sejalan
yang ada sekarang harus diperbaiki dengan pemahaman anak didik, tujuan
sesuai dengan perkembangan ilmu pengajaran tercapai dengan efektif dan
pengetahuan dan teknologi di bidang efisien. Dalam interaksi edukatif, tidak
pendidikan. Guru harus menjadikan semua bahan pelajaran dapat dipahami
dunia pendidikan, khususnya interaksi peserta didik. Apalagi anak didik yang
edukatif agar lebih baik dari memiliki intelegensi yang sedang,
sebelumnya. Bukan mengikuti terus Untuk bahan pelajaran yang sukar
tanpa mencetuskan ide-ide inovasi. dipahami anak didik, guru harus
7. Fasilitator. Sebagai fasilitator guru berusaha dengan membantunya,
hendaknya dapat menyediakan fasilitas

4
Peranan Guru dalam Pembelajaran Bahasa (Sri Widayati)

dengan cara memperagakan apa yang 13. Evaluator. Sebagai evaluator, guru
diajarkan secara didaktis. dituntut menjadi seorang evaluator
10. Pengelola kelas. Sebagai pengelola, yang baik dan jujur dengan
guru hendaknya dapat mengelola kelas memberikan penilaian secara intrinsik
dengan baik karena kelas adalah tempat maupun ekstrinsik. Penilaian terhadap
berhimpun semua peserta didik dan aspek intrinsik lebih menyentuh pada
guru dalam rangka menerima bahan aspek kepribadian peserta didik yaitu
pelajaran dari guru. Kelas yang aspek nilai. Dengan demikian, guru
dikelola dengan baik akan menunjang tidak hanya menilai produk, tetapi juga
jalannya interaksi edukatif. proses.
11. Mediator. Sebagai mediator, guru Selanjutnya dalam kaitannya dengan
hendaknya memiliki pengetahuan dan pembelajaran bahasa, Brown (2007:214—
pemahaman tentang media pendidikan 215) dalam diskusinya tentang interactive
baik jenis maupun bentuknya, baik language teaching, membahas beberapa
media material maupun nonmaterial. peran yang bisa diambil guru dalam kelas
Media berfungsi sebagai alat yang interaktif. Peran tersebut meliputi:
komunikasi guna mengefektifkan a. Guru sebagi pengontrol
proses interaksi edukatif. Keterampilan Sebagai pengontrol, guru harus bisa
menggunakan semua media diharapkan membangun suasana interaksi yang
dari guru yang disesuaikan dengan menyebabkan kegiatan spontan dapat
pencapaian tujuan pengajaran. Sebagai berkembang. Latihan bahasa dapat
mediator, guru dapat diartikan sebagai berkembang jika kebebasan berekspresi
penengah dalam proses belajar pesreta diberikan kepada siswa, meskipun hal ini
didik. Dalam diskusi, guru dapat membuat sulit untuk memprediksi apa yang
berperan sebagai penengah, sebagai mereka katakan dan lakukan. Seorang guru
pengatur lalu lintas jalannya diskusi. harus memiliki perencanaan (kontroler)
12. Supervisor. Sebagai supervisor, guru yang bijak dan hati-hati untuk sebuah
dapat membantu, memperbaiki dan pekerjaan yang akan dilakukan. Guru bisa
menilai secara kritis terhadap proses juga menyerahkan kontrol beberapa elemen
pengajaran. Teknik-teknk supervisi kepada siswa, terutama untuk aksi spontan.
dikuasai guru dengan baik agar dapat Ini berarti guru bekerja sama dengan siswa
melakukan perbaikan terhadap situasi dalam menciptakan kelas yang interaktif.
belajar mengajar menjadi lebih baik.

5
Jurnal Elsa, Volume 17 Nomor 1, April 2019

b. Guru sebagai director d. Guru sebagai fasilitator


Kelas yang interaktif bisa diatur Peran sebagai fasilitator mewajibkan
sedemikian rupa sehingga guru bisa seperti guru menjauh dari peran manajerial atau
layaknya seorang conductor dari suatu direktif dan membiarkan siswa menemukan
pertunjukan orchestra atau seorang director sendiri jalan keberhasilannya, dengan
atau sutradara dari suatu pertunjukan bimbingan dan dengan dorongan yang
drama. Ketika siswa terlibat dalam kegiatan lembut disana-sini. Seorang fasilitator
berbahasa secara spontan atau yang sifatnya berperan besar terhadap prinsip motivasi
latihan, sudah menjadi tanggung jawab instrinsik dengan membolehkan siswa
guru untuk bisa mempertahankan proses menjelajahi bahasa dengan cara
agar lancar dan efisien. Motifnya, yaitu menggunakannya secara pragmatis daripada
guru harus selalu bisa melibatkan siswa memberitahukan mereka tentang bahasa.
untuk berimprovisasi dalam real-life drama e. Guru sebagai sumber
karena setiap peristiwa komunikasi Implikasi dari peran sumber adalah
memiliki keunikan masing- masing. bahwa siswa mengambil inisiatif untuk
c. Guru sebagai manajer mendatangi guru yang sudah siap dengan
Metapora atau kiasan ini nasihat dan bimbingannya ketika siswa
mengungkapkan peran guru sebagai orang membutuhkannya. Diperlukan pengendali-
yang merencanakan pelajaran dan modul an, perencanaan dan pengelolaan kelas
serta pembelajaran, seseorang yang untuk peran seperti ini.
menyusun segmen waktu kelas yang lebih Sementara itu, dalam pembahasannya
luang dan lebih lama, dan orang yang tentang teaching across proficiency level
membolehkan setiap pemain untuk lebih atau mengajarkan bahasa yang dibedakan
kreatif. Manajer dari perusahaan sukses atas tingkat kemahirannya, Brown
mempertahankan kontrol terhadap tujuan (2007:112—127) menjelaskan tentang
perusahaan, menjaga agar karyawan tetap bagaimana peran guru dalam mengajarkan
pada tujuannya, terlibat dalam evaluasi dan bahasa pada siswa tingkat pemula
umpan balik yang berkelanjutan. Namun, (beginning level), menengah (intermediate
memberi kebebasan pada setiap individu level), dan mahir (advanced level).
untuk bekerja pada bidang keahlian mereka a. Peran guru bagi siswa tingkat pemula
sendiri. Kelas bahasa pun tidak jauh (beginning level)
berbeda dengan perusahaan. Siswa pemula sangat besar
ketergantungan pada guru sebagai model
bahasa. Untuk itu, teacher-centered lebih

6
Peranan Guru dalam Pembelajaran Bahasa (Sri Widayati)

tepat diterapkan daripada student-centered keterampilan berbahasa, yaitu sebagai


selama beberapa waktu. Selain itu, berikut.
atrikulasi guru ketika mengucapkan suatu a. Kemampuan Membaca
kata atau kalimat harus sangat jelas dan Harmer menyatakan bahwa agar
dengan tingkat kecepatan yang disesuaikan, siswa membaca dengan antusias di dalam
serta menggunakan teknik yang sifatnya kelas, guru perlu menciptakan minat pada
mekanis, seperti repetition, drilling. topic dan task. Ada beberapa peran yang
b. Peran guru bagi siswa tingkat harus diperhatikan dalam meminta siswa
menengah (intermediate level) membaca secara intensif:
Pada tahap ini learner-centered akan 1) Sebagai organizer. Memberi tahu siswa
lebih tepat untuk dipilih guru ketika tentang tujuan dari kegiatan membaca
mengajar. Guru tidak lagi bertindak sebagai tersebut dan memberi instruksi yang
initiator. Siswa harus didorong untuk jelas tentang bagaimana cara
mengajukan pertanyaan, memberikan mencapainya dan berapa lama mereka
komentar, dan menegosiasikan opsi tertentu bisa menyelesaikannya.
yang sesuai dalam pembelajaran. Selain itu, 2) Sebagai observer. Beri siswa ruang
guru diharapkan untuk tidak terlalu banyak untuk membaca sendiri. Artinya kita
berbicara sehingga tidak membatasi jangan sampai menginterupsi kegiatan
kesempatan siswa untuk berbicara. membaca tersebut, meski untuk
c. Peran guru bagi siswa tingkat mahir menambahkan informasi atau instruksi.
(advanced level) 3) Sebagai feedback organizer. Ketika
Untuk tingkat kemahiran ini, guru siswa selesai dengan tugasnya, bisa
lebih tepat untuk mengambil peran yang diarahkan ke sesi memeriksa hasil
sifatnya mengarahkan atau directive dalam pekerjaan mereka.
situasi kelas yang learner-centered. 4) Sebagai prompter. Ketika siswa selesai
Pastikan kalau kosakata, kalimat, atau membaca kita bisa menyarankan
idiom yang digunakan guru lebih mereka untuk memerhatikan ciri
menantang siswa untuk mencaritahu bahasa dalam teks bacaan.
maknanya. b. Kemampuan menyimak
Peran Guru Dalam Pengajaran Peran guru dalam kegiatan menyimak
Kemampuan Berbahasa secara intensif adalah dengan membangun
Dalam menyoroti peran guru dalam kepercayaan diri siswa dengan membantu
pengajaran kemampuan berbahasa, Harmer mereka mendengar secara lebih baik
(2007:58) mengaitkan dengan empat daripada hanya menguji kemampuan

7
Jurnal Elsa, Volume 17 Nomor 1, April 2019

menyimak mereka. Berikut peran yang ketika diperlukan siswa. Memberitahu


harus diperhatikan guru: siswa bahwa kita ada dan siap melihat
dan memeriksa perkembangan hasil
1) Sebagai organizer. Siswa harus
kerja mereka, menawarkan nasihat dan
diberitahu tentang tujuan dari kegiatan
saran dengan cara yang konstruktif dan
menyimak tersebut dan memberi
taktis.
mereka instruksi tentang cara mencapai
3) Sebagai feedback provider. Memberi
tujuan tersebut.
umpan balik pada tugas menulis yang
2) Sebagai machine operator. Ketika
membutuhkan perhatian khusus.
menggunakan materi audio guru perlu
d. Kemampuan berbicara
seefektif mungkin dalam menggunakan
Seperti pada kegiatan belajar lainnya,
audio player-nya.
guru harus memainkan sejumlah peran
3) Sebagai feedback organizer. Ketika
selama aktivitas berbicara siswa. Namun,
siswa selesai dengan tugasnya, bisa
ada tiga peran yang relevan jika guru
diarahkan ke sesi memeriksa hasil
mencoba membuat siswanya bisa berbicara
pekerjaan mereka.
dengan lancar, yaitu:
4) Sebagai prompter. Ketika siswa selesai
1) sebagai prompter. Terkadang siswa
dengan pekerjaannya kita bisa
kehilangan kata-kata ketika berbicara,
menyarankan mereka untuk
tidak bisa memikirkan apa yang
memperhatikan ragam dan cirri bahasa
diucapkan selanjutnya;
lisan dari apa yang mereka simak.
2) sebagai participant. Guru harus bisa
c. Kemampuan menulis
menjadi animator yang baik ketika
Meskipun guru perlu memerankan
meminta siswa mengucapkan suatu
peran yang umum ketika meminta siswa
kalimat;
menulis, ada beberapa peran lain yang
3) sebagai feedback provider. Peran yang
cukup penting, yaitu sebagai berikut.
paling penting adalah memastikan
1) Sebagai motivator. Salah satu peran
bahwa siswa memahami dengan tepat
penting guru dalam kegiatan menulis
apa yang harus mereka lakukan.
adalah memotivasi siswa menciptakan
Peran Guru Berkenaan dengan Metode
kondisi yang tepat dan mendorong
Pembelajaran Bahasa
mereka untuk berusaha lebih baik lagi
Richard & Rodger (2001:28)
demi hasil yang maksimal.
menyatakan bahwa peran guru sama
2) Sebagai resource. Guru harus siap
hubungannya dengan asumsi tentang
memberikan informasi dan bahasa
bahasa dan belajar bahasa pada tingkat

8
Peranan Guru dalam Pembelajaran Bahasa (Sri Widayati)

pendekatan. Sebagian besar metode sangat menggunakan pertanyaan, perintah, dan


bergantung pada guru sebagai sumber dan petunjuk lain untuk memancing kalimat
petunjuk, sedangkan metode lainnya yang tepat dari siswa.
memandang guru sebagai katalisator atau b. Audiolingualism
alat, konsultan, guide, dan model belajar. Peran guru di sini menurut Richard
Peran guru dalam metode pengajaran & Rodger (2001:62) bersifat sentral dan
bahasa berhubungan dengan masalah: aktif; ini yang disebut dengan metode yang
a) tipe fungsi guru diharapkan untuk didominasi guru. Guru menjadi model
mengisi peran apakah itu sebagai bahasa target, mengontrol arah dan langkah,
director, counselor, atau model; dan memonitor serta mengoreksi ucapan
b) tingkat control yang dimiliki guru siswa. Guru harus menjaga agar perhatian
terhadap kegiatan belajar; siswa tetap fokus dengan memberikan drill
c) tingkatan ketika guru bertanggung dan task serta menentukan situasi yang
jawab untuk menentukan materi apa relevan dengan struktur praktik.
yang akan diajarkan; c. Total Physical Responses
d) pola interaksi yang berkembang antara Asher menekankan bahwa peran guru
guru dengan siswa. tidak terlalu banyak memberikan
Berikut akan dibahas beberapa contoh kesempatan dalam belajar. Guru
peran yang diambil guru berkenaan dengan bertanggung jawab memberikan jenis
pendekatan dan metode pengajaran bahasa. exposure terbaik terhadap bahasa sehingga
a. Pendekatan Oral dan Situational anak dapat menginternalisasikan aturan
Language Teaching dasar dari bahasa target. Oleh karena itu,
Richard & Rodger (2001:43) peran guru dalam mengontrol input bahasa
menyatakan bahwa peran guru ada tiga. yang diterima siswa, memberikan materi
Pertama, pada tahap presentasi guru kasar, untuk ‘peta kognitif’ yang akan
bertindak sebagai model, dengan menyeting terbentuk dalam pikiran siswa. Dalam
situasi dan memodelkan struktur baru yang memberikan umpan balik pada siswa guru
harus diucapkan berulang-ulang oleh siswa. harus mengikuti contoh dari orang tua
Kedua, guru seakan seperti seorang ketika memberi umpan balik pada anaknya.
conductor dari suatu pertunjukan orkestra d. Silent way
yang mengarahkan pemusik dalam Stevick mendefinisikan tugas guru
mengeluarkan bunyi yang harmonis. untuk (a) mengajar, (b) menguji, dan (c)
Ketiga, guru diharuskan menjadi mengeluarkan cara. Mengajar berarti
manipulator yang berbakat dengan mempresentasikan satu hal dalam sekali

9
Jurnal Elsa, Volume 17 Nomor 1, April 2019

dengan menggunakan nonverbal clue untuk mendata beberapa perilaku yang diharapkan
memperoleh makna. Setelah itu dilanjutkan dari guru yang berkontribusi pada
dengan tes yang memunculkan dan presentasi berikut:
membentuk pengucapan siswa dengan se- 1) menunjukan keyakinan yang mutlak
silent-mungkin. Guru menggunakan dalam metode;
gestures, chart, dan manipulative untuk 2) menampilkan sifat yang sangat kritis
mengeluarkan dan membentuk respon dalam hal sikap dan berpakaian;
siswa dan di sini guru harus lancar dan 3) mengorganisasikan secara teratur dan
kreatif seperti pantomim atau dalang. mengamati dengan cermat tahap awal
e. Community language learning proses pengajaran meliputi pilihan dan
Ada lima tahap perkembangan dari memainkan musik, serta ketetapan
peran yang dipegang guru dalam waktu (punctuality);
pendekatan ini. Pada tahap belajar awal, 4) mempertahankan sikap serius terhadap
guru memainkan peran pendukung dengan sesi pengajaran;
memberikan terjemahan bahasa target dan 5) memberikan tes dan merespon secara
menjadi model yang akan ditirukan oleh taktis pada hasil tugas yang buruk;
kliennya berdasarkan permintaan. 6) menekankan sikap global ketimbang
Kemudian, interaksi dimulai oleh siswa dan analitik terhadap materi;
guru memonitor ucapan siswa, dengan 7) mempertahankan antusiasme yang
memberikan bantuan ketika diminta. Ketika paling sederhana.
pengajaran berlangsung, kemampuan siswa g. Whole language
dalam menerima kritik meningkat dan guru Dalam metode ini, peran guru
dapat mengintervensi secara langsung menurut Richard & Rodger (2001:110)
untuk mengkoreksi ucapan siswa yang terlihat sebagai seorang fasilitator dan
menyimpang, menyediakan idiom, dan peserta yang aktif dalam komunitas belajar
memberikan nasihat berkenaan dengan poin ketimbang sebagai ahli yang
gramatika yang digunakan. menyampaikan pengetahuan. Guru
f. Suggestopedia mengajarkan siswa tidak berdasarkan pokok
Peran utama guru dalam metode ini, bahasan, dan melihat kejadian dari momen
yaitu untuk menciptakan situasi yang paling yang bisa diajarkan daripada mengikuti
bisa untuk mensugesti siswa dan kemudian rencana pengajaran atau skrip. Guru
menyajikan materi linguistik dengan cara menciptakan iklim yang mendukung belajar
yang paling mungkin untuk mendorong dengan kerja sama (collaborative learning).
penerimaan dan daya ingat siswa. Lozanov Guru memiliki tanggung jawab

10
Peranan Guru dalam Pembelajaran Bahasa (Sri Widayati)

menegosiasikan rencana kerja dengan i. Lexical approach


siswa. Lewis menyatakan bahwa
h. Multiple Intelligences pembicaraan guru (teacher talk) merupakan
Teori Multiple Intelligences (MI) sumber utama dari input siswa dalam
menurut Richard & Rodger (2001:120) mendemonstrasikan bagaimana frase
memberikan model mental yang kompleks leksikal digunakan untuk tujuan fungsional
kepada guru mulai dari menyusun yang berbeda. Wilis menyatakan bahwa
kurikulum sampai mengembangkannya guru perlu memahami dan menata
sendiri selaku pendidik. Guru diharapkan metodologi kelas berdasarkan pada tahapan
memahami, menguasai, dan komitmen yang tersusun dari atas ke planning danre
dengan model belajar MI. guru dianjurkan port. Secara umum Lewis memandang
untuk mengadministrasi inventaris MI bagi peran guru sebagai salah satu peran yang
diri mereka sendiri, dan dengan demikian menciptakan lingkungan bagi siswa untuk
mereka mampu menghubungkan bertindak secara efektif dan membantu
pengalaman hidup mereka dengan konsep siswa menangani proses belajar mereka
MI. Inventaris MI adalah daftar pendek sendiri. Di sini guru harus menghilangkan
yang memudahkan pemakainya untuk kesan guru sebagai ‘orang yang lebih tahu’
menciptakan profil mereka sendiri dan dan berkonsentrasi pada ide tentang siswa
menggunakannya sebagai pedoman untuk sebagai ‘penjelajah (discoverer)’.
merancang dan merefleksi pengalaman j. Communicative Language Teaching
belajar mereka. Guru kemudian menjadi Mengutip dari Richard & Rodgers,
pengembang kurikulum, perancang dan Breen dan Candlin (2001:167) menyatakan
analis pelajaran, penemu aktivitas, dan bahwa peran guru dalam CLT ada dua,
sebagai orkestrator dari aktivitas yaitu pertama memfasilitasi proses
mutlisensori yang kaya akan pertunjukan komunikasi antara semua peserta di dalam
dalam hambatan yang realistis dari waktu, kelas, dan antara peserta dengan berbagai
ruang dan sumber kelas. Guru dianjurkan macam aktivitas dan teks. Peran yang kedua
untuk tidak memandang diri mereka sendiri adalah bertindak sebagai peserta
hanya sebagai guru bahasa. Mereka independen dalam kelompok belajar
memiliki peran yang tidak hanya mengajar. Peran guru lainnya adalah
meningkatkan kemampuan bahasa siswa sebagai analisis kebutuhan, penasihat, dan
mereka, tetapi juga sebagai kontributor manajer proses kelompok.
utama dari perkembangan intelegensi siswa
secara keseluruhan.

11
Jurnal Elsa, Volume 17 Nomor 1, April 2019

k. Natural Approach yang harus diselesaikan, membantu siswa


Dalam pendekatan ini guru menurut mempelajari task, dan memberi sedikit
Richard & Rodgers (2001:188) memiliki perintah, dan menekankan sedikit kendali
tiga peran sentral. Pertama, guru merupakan disiplin.
sumber utama dari input bahasa target yang Uraian di atas mengisyaratkan
bisa dipahami. Di sini guru harus bahwa guru memiliki peranan yang sangat
mengembangkan alur input bahasa yang banyak dan sangat penting dalam interaksi
konstan sambil memberikan keberagaman edukatif. Dengan demikian, salah satu
petunjuk nonlinguistik untuk membantu unsur penting dalam kemajuan siswa adalah
siswa menginterpretasikan input. Kedua, guru yang betul-betul peduli terhadap anak
guru menciptakan atmosfir kelas yang didiknya dan terampil merangkul serta
menarik, bersahabat, dan terdapat filter terhubung dengan semua pembelajar yaitu
belajar afektif yang rendah. Terakhir, guru guru yang menciptakan lingkungan yang
harus memilih dan mengorkestrasi aktivitas nyaman sehingga anak didiknya senang
belajar yang kaya yang meliputi berbagai belajar. Berkaitan dengan hal tersebut
macam ukuran, muatan, dan konteks. Guru Chatib (2011:56—57) mengatakan bahwa
bertanggung jawab untuk mengumpulkan dilihat dari faktor kemauan untuk maju, ada
materi dan merancang penggunaannya. tiga jenis guru, yaitu guru robot, guru
l. Cooperative Language Learning materialistis, dan gurunya manusia.
Dalam pendekatan ini menurut a. Guru robot adalah guru yang bekerja
Richard & Rodgers (2001:200), guru harus persis seperti robot. Mereka hanya
menciptakan lingkungan belajar yang masuk kelas, mengajar lalu pulang.
sangat terstruktur dan ditata dengan baik di Mereka hanya peduli pada beban
kelas, menyusun tujuan, merencanakan dan materi yang harus disampaikan kepada
menstruktur task, mengatur penataan fisik siswa. Mereka tidak tidak mempunyai
kelas, menyuruh siswa berkelompok dan kepedulian terhadap kesulitan siswa
berperan, dan menentukan materi dan dalam menerima materi, apalagi
waktu. Peran penting guru adalah sebagai kepedulian terhadap masalah sesama
fasilitator belajar siswa. Dalam peran ini guru dan sekolah pada umumnya.
guru harus bergerak ke sekeliling kelas Mereka tidak peduli dan mirip robot
untuk membantu siswa dan kelompok. yang selalu menjalankan perintah
Guru sedikit bicara dan memberikan sesuai program yang sudah disusun.
pertanyaan yang menantang siswa untuk b. Guru materialistis adalah guru yang
berpikir, mempersiapkan siswa pada task selalu memperhitungkan, mirip dengan

12
Peranan Guru dalam Pembelajaran Bahasa (Sri Widayati)

aktivitas bisnis jual-beli. Yang memenuhi kebutuhan hidup. Berbeda


diutamakan oleh model guru seperti ini, dengan guru maaterialistis, gurunya
yaitu hak yang mereka terima, barulah mnusia menempatkan penghasilan
kewajiban mereka laksanakan sesuai sebagai akibat yang akan didapat
dengan hak yang mereka terima. Pada dengan menjalankan kewajibannya,
awalnya, guru ini merasa profesional, yaitu keikhlasan mengajar dan belajar.
tetapi akhirnya akan terjebak dalam
kesombongan dalam bekerja sehingga PENUTUP
tidak tampak manfaatnya dalam Berdasarkan keterangan di atas dapat
bekerja. disimpulkan bahwa ada berbagai macam istilah

c. Gurunya manusia, adalah guru yang yang digunakan berkenaan dengan peran guru
dalam pembelajaran bahasa, seperti guru
mempunyai keikhlasan dalam mengajar
sebagai controller, manager, director,
dan belajar. Guru yang mempunyai
prompter, source. Peran tersebut menunjukkan
keyakinan bahwa target pekerjaannya
bahwa untuk menjadi guru yang baik tidaklah
adalah membuat para siswa berhasil
mudah. Namun, yang perlu diperhatikan bahwa
memahami materi yang diajarkan. untuk menjadi guru yang baik, seseorang harus
Guru yang ikhlas akan berinstropeksi menguasai dengan baik materi yang akan
apabila ada siswanya yang tidak diajarkan, bisa membuat perencanaan yang baik
memahami materi ajar. Guru yang sebelum mengajar, cepat beradaptasi dengan
berusaha meluangkan waktu untuk perubahan, selalu berusaha meningkatkan
belajar sebab mereka sadar, profesi kemampuan, peka terhadap kebutuhan dan

guru tidak boleh berhenti untuk belajar. minat siswa, dan sebagainya. Selain itu yang
utama dan yang terpenting guru yang baik
Guru yang keinginannya kuat dan
adalah gurunya manusia, yaitu guru yang
serius ketika mengikuti pelatihan dan
memiliki keikhlasan dalam mengajar dan
pengembangan kompetensi. Gurunya
belajar. Semoga kita semua menjadi gurunya
manusia juga manusia yang
manusia!
membutuhkan penghasilan untuk

13
Jurnal Elsa, Volume 17 Nomor 1, April 2019

DAFTAR RUJUKAN

Ahmadi, Lif Khoiru dkk. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi KTSP. Jakarta: PT Prestasi
Pustakaraya.

Brown, Douglas H., 1994. Teaching by Principles: An Interactive Approach to Language Pedagogy.
USA: Prentice Hall Regents.

Chatib, Munif. 2011. Gurunya Manusia. Bandung: PT Mizan Pustaka

Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: PT Rineka
Cipta

Harmer, Jeremy. 2007. The Practice of English Language Teaching: Fourth Edition. England:
Pearson Education Limited.

Richard, Jack C., & Rodgers, Theodore S., 2001. Approaches and Method in Language Teaching:
Second Edition. Cambridge: Cambridge University Press.

14

Anda mungkin juga menyukai