OLEH:
Islahiyah Pratiwi
SK.321027
1. IDENTITAS PASIEN
a. Nama : Tn S
b. Jenis Kelamin : Laki-Laki
c. Umur : 61 tahun
d. Agama : Islam
e. Status Perkawinan : Kawin
f. Pekerjaan : Buruh
g. Pendidikan terakhir : SD
h. Alamat : Ngampel
i. No.CM : 623965
j. Diagnostik Medis : Stroke
2. PENANGGUNG JAWAB
a. Nama : Tn W
b. Umur : 36 Tahun
c. Pendidikan : SMA
d. Pekerjaan : Wiraswasta
e. Alamat : Ngampel
3. Alasan tindakan :
Pasien tidak dapat menelan karena gangguan syaraf sehingga pasien dilakukan pemberian nutrisi
melalui selang NGT
4. Respon tindakan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2X8 jam.
S : Ketika pasien ditanya sudah nyaman pasien memberikan isyarat mengangguk
O : Pasien tampak berbaring dan tampak nyaman.
5. Dasar teori ketrampilan
a. Pengertian/difinisi
NGT adalah kependekan dari Nasogastric tube, alat yang digunakan untuk memasukkan nutsrisi
cair dengan selang plasitic yang dipasang melalui hidung sampai lambung, u/ memberikan
nutrisi dan obat-obatan kepada pasien yang tidak mampu untuk mengkonsumsi makanan, cairan
dan obat-obatan dengan cara biasa atau secara oral. NGT juga digunakan untuk mengeluarkan
isi lambung. Memberikan makan cair melalui selang lambung (enteral) adalah proses
memberikan melalui saluran cerna dengan menggunakan selang NGT ke arah lambung.
b. Tujuan tindakan
1. Memenuhi kebutuhan nutrisi pasien
2. Mempertahankan fungsi usus
3. Mempertahankan integritas mucosa saluran cerna
4. Memberikan obat-obatan dan makanan langsung ke dalam saluran pencernaan
5. Mempertahankan fungsi-fungsi imunologik mukosa saluran cerna
c. Manfaat
1. Memberikan rasa nyaman pada pasien
2. Memudahkan dalam pemberian nutrisi
d. Instrument kerja (pra interaksi, interaksi, post interaksi)
NO SOP PEMBERIAN NUTRISI MELALUI SELANG NGT
A. Pra interaksi
1.Validasi data
2.Persiapan Alat
a. Cairan makanan dan air minum
b. Gelas ukur dan corong atau spuit 100 cc
c. Pengalas
d. Klem
e. Sarung tangan karet bersih
3. Siap diri
B. Interaksi
1. Mengucapkan salam
2. Perkenalkan diri dan menanyakan nama
pasien (melihat gelang identitas)
3. Menjelaskan langkah prosedur
pemberian nutrisi melalui selang NGT
4. Melakukan kontrak waktu dan
menanyakan persetujuan pasien
5. Mencuci tangan dan menggunakan APD
6. Menjaga privasi klien
C. Tahap Kerja
1. Menjaga privacy
2. Atur posisi klien semifowler atau fowler, jika kontra indikasi berikan
posisi miring kanan
3. Pasang pengalas di dada klien
4. Siapkan makanan dan obat (jika ada) yang akan diberikan
5. Pakai sarung tangan
6. Cek posisi dan kepatenan selang NGT serta residu lambung. Jika
residu 50 – 100 cc tunda pemberian sampai 1 jam. Jika setelah 1 jam
jumlah residu masih tetap, lapordokter.
7. Dengan tangan yang tidak dominan, klem selang NGT dan tinggikan
selang 45 cm dari dada klien.
8. Alirkan makanan perlahan-lahan tanpa mendorong . Jangan
membiarkan udara masuk ke dalam selang.Bila makanan sudah
selesai, bilas selang dengan cairan
9. Tutup ujung selang.
10. Biarkan klien pada posisi semifowler selama 30 menit setelah
pemberian makanan
11. Merapikan pasien
D. Terminasi
1. Mengevaluasi respon
pasien
2. Menyampaikan rencana
tindak lanjut
3. Mengucapkan salam
6. Daftar pustaka
Hipercci (2018). Modul Pelatihan Keperawatan Intensif Dasar. iN Media: Jakarta
Arisdiani, Asyrofi, Hermanto, & Prasetya. (2018). Panduan dan evaluasi pelaksanaan
prosedur operasional keperawatan dilaboratorium dan klinik. Kendal:
LPPM stikes kendal.
PPNI, T. P. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI): Definisi da Kreteria Hasil
Keperawatan ((cetakan II) 1 ed.). Jakarta: DPP PPNI
Tanda-tanda vital :
TD : 140/80 mmHg
N : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
S : 36,0 OC
SpO2 : 98%
Hasil Laboratorium
Hb : 12,9 gr/dl
9. INTERVENSI