Anda di halaman 1dari 3

TUGAS RESUME

Nama : Deviyuni Putri Riyanti

NPM : 021.01.3777

Dosen Pengampu : Citra Sepriana S,si.,M.Pd.

PENGARUH AROMA TERAPI TERHADAP TINGKAT PENURUNAN

HIPEREMESIS GRAVIDARUM PADA IBU HAMIL TRIMESTER

PERTAMA DI POLI KANDUNGAN RSUD SUMBAWA BESAR

Disusun Oleh :

EKA TRISNAWATI

06.01.0347

KEPADA

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI KESEHATAN (STIKES) MATARAM

2011
Ringkasan Latar Belakang Masalah

Kehamilan merupakan pertemuan sel telur dan sperma sehingga terjadinya pembuahan. Proses
kehamilan berlangsung selama 40 minggu atau 280 hari dihitung dari hari pertama menstruasi terakhir.
Kehamilan normal akan terbagi dalam tiga trimester, yaitu trimester pertama yang berlangsung dari
minggu ke-1 hingga minggu ke-12, trimester kedua dari minggu ke-13 hingga minggu ke-28, dan
trimester ke-3 dari minggu ke-29 hingga kelahiran.

Ibu hamil trimester pertama, biasanya mengalami mual- mual, kadang disertai muntah pada
pagi hari yang dikenal dengan morning sickness. Morning sickness adalah merupakan perasaan mual
yang disertai atau tanpa disertai muntah selama kehamilan. Jika rasa mual dan muntah menetap atau
semakin memburuk maka kondisi tersebut disebut hiperemesis gravidarum.

Ibu hamil dikatakan mengalami hiperemesis gravidarum apabila keadaan dimana penderita
mengalami mual dan muntah yang terjadi secara berlebihan selama masa kehamilan sehingga dapat
mengganggu pekerjaan sehari-hari. Mual dan muntah yang dirasakan oleh ibu hamil karena dipengaruhi
oleh peningkatan hormon eatrogen dan HCG (Human Chorionic Gonadotropin). Mual dan muntah
berlangsung secara terus-menerus dapat menyebabkan kekurangan cairan, penurunan klorida urin,
selanjutnya terjadi hemokonsentrasi yang mengurangi perfusi darah ke jaringan dan menyebabkan
tertimbunnya toksik. Selain itu dapat terjadi robekan pada selaput lendir esofagus dan lambung
sehingga terjadi perdarahan gastrointestinal.

Berdasarkan data kunjungan poli kandungan RSUD Sumbawa Besar pada tahun 2009 berjumlah
4069 orang dan pada tahun 2010 dalam 9 bulan terakhir berjumlah 3068 orang. Data ibu hamil trimester
pertama yang mengalami hiperemesis gravidarum di ruang poli kandungan tahun 2010 dalam 9 bulan
terakhir berjumlah 218 orang.

Berdasarkan data di atas kejadian hiperemesis gravidarum merupakan kejadian yang


membutuhkan penanganan baik berupa pencegahan atau pengobatan. Salah satu cara pengobatan yang
dapat dilakukan untuk mengurangi hiperemesis gravidarum Yakni dengan pemberian aromaterapi.

Berkaitan dengan hal tersebut penggunaan aromatherapy merupakan suatu cara pengobatan
untuk merevitalisasi (menggiatkan kembali) dan meregulasi (mengatur) kinerja organ-organ tubuh
dengan menggunakan minyak esensial (sari pati) dari tumbuh-tumbuhan beraroma. Aromaterapi
memiliki 32 macam dan ada lima macam aroma terapi yang cocok untuk digunakan pada ibu hamil yakni
geranium, neroli, lavender, lemon, dan tea tree. Aromaterapi memiliki banyak manfaat bagi ibu hamil,
antara lain dapat melancarkan sirkulasi darah, meringankan keluhan-keluhan semasa kehamilan seperti
mual dan muntah, serta dapat membantu proses persalinan dan lain-lain (Balkam 2001).

Dari hasil observasi sementara di RSUD Sumbawa Besar bahwa saat ini aromaterapi belum
digunakan sebagai cara untuk mengurangi Hiperemesis Gravidarum.
Atas dasar tersebut, peneliti tertarik untuk mengetahui sejauh mana pengaruh Aroma
Terapi Terhadap Penurunan Hiperemesis Gravidarum Pada Ibu Hamil Trimester Pertama di Poli
Kandungan RSUD Sumbawa Besar.

Anda mungkin juga menyukai